3. Mata kuliah dasar umum pada dasarnya adalah untuk
membantu perkembangan pendidikan bagi Mahasiswa, agar
memperoleh ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap
anggota terpelajar Indonesia.
4. Pada kelompok pertama, diharapkan dapat memberi dasar
pedoman - pedoman untuk bertindak warga negara terpelajar,
yang meliputi mata kuliah : Agama, Pancasila, Kewiraan.
Pada kelompok kedua, diharapkan dapat membantu kepekaan
mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah, lingkungan
sosial dan meliputi mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar (ISD), Ilmu
Budaya Dasar (IBD), Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
5. Biasanya disiplin-disiplin yang tergolong IAD adalah :
fisika, kimia, astronomi, geologi, meteorologi, serta biologi.
Adapun ISD meliputi dua kelompok utamanya : studi
manusia dan masyarakat, dan studi lembaga-lembaga
sosial.
IBD biasanya dibagi atas tiga kelompok : Seni
(sastra,musik,seni rupa,seni tari dan berpidato), Sejarah
serta Agama Filsafat.
6. Ilmu Budaya Dasar perlu bagi setiap mahasiswa
mempelajarinya. Karena itu IBD kemudian dimasukkan kedalam salah
satu mata kuliah dasar umum (MKDU), yang wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa di Perguruan Tinggi. Tujuannya ialah untuk membentuk
manusia yang :
1).Takwa terhadapTuhan yang maha Esa
2). Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya
mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila
3). Memiliki wawasan budaya luas tentang kehidupan bermasyarakat
4). Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam
menyikapi masalah.
7. Berdasarkan Keputusan Dijendikti dari Depdikbud No.
32/DJ/Kep/1983 ialah sebagai pembentukan dan pengembangan
kepribadian serta perluasan wawasan, perhatian, pengetahuan, dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan yang timbul dalam
lingkungan.
8. Disinilah Ilmu Budaya Dasar berbicara, sebab dengan
bantuan bekal pendidikan Ilmu Budaya Dasar diharapakan
semua masalah dapat diselesaikan secara manusiawi ;
dalam pengertian tidak sampai menimbulkan kerugian bagi
semua pihak yang terlibat.
9. Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu
mengenai kebudayaan atau sebangsanya,
melainkan ilmu yang diharapkan mampu
menjadikan manusia yang mempelajari lebih
berbudaya atau lebih manusiawi.