Gagasan terserak yang terkait dengan keanggotaan dan bagaimana mengelolanya. Mengacu kepada peraturan perundangan dan bagaimana melihatnya melalui pendekatan manajemen bisnis modern
Gagasan terserak yang terkait dengan keanggotaan dan bagaimana mengelolanya. Mengacu kepada peraturan perundangan dan bagaimana melihatnya melalui pendekatan manajemen bisnis modern
* kualitas keputusan meningkat
* pengambilan keputusan meningkat
* manajemen pusat lebih fokus pada tugasnya
* pusat laba menjadi tempat pelatihan
* meningkatnya kesadaran laba
* informasi siap pakai dari pusat laba
* kinerja kompetitif meningkat
* kualitas keputusan meningkat
* pengambilan keputusan meningkat
* manajemen pusat lebih fokus pada tugasnya
* pusat laba menjadi tempat pelatihan
* meningkatnya kesadaran laba
* informasi siap pakai dari pusat laba
* kinerja kompetitif meningkat
Untuk mengatasi masalah-masalah manajerial, manajer perlu mengambil keputusan efektif, dalam arti keputusan yang terbaik atau paling optimal. Keputusan optimal ini berarti maksimisasi dan minimisasi , maksimisasi untuk laba, tingkat produksi atau keluaran, tingkat layanan dan minimisasi untuk biaya dan resiko. Dalam rangka mencapai keputusan optimal itu biasanya manajer bergantung pada informasi yang didapatkan dari data kuantitatif ( yang didapatkan dari analisis data) dan data kualitatif (yang diperoleh manajer dari intuisi dan pengalaman bisnisnya)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. MATERI
PENDAHULUAN
MODEL MAKSIMISASI KEUNTUNGAN
JENIS DAN EFISIENSI KOPERASI
EFISIENSI KOPERASI YANG
TERINTEGRASI
3. PENDAHULUAN
Terdorong oleh gerakan efisiensi nasional di segla
bidang, koperasi juga tergerak untuk selalu
meningkatkan efisiensi dari waktu ke waktu.
Peningkatan efisiensi koperasi perlu dilakukan setap saat,
sehingga laju pertumbuhan efisiensi koperasi tidak kalaj
jauh dengan laju pertumbuhan efisiensi badan usaha
lainnya.
4. MODEL MAKSIMISASI
KEUNTUNGAN
Pada teori ekonomi mikro dikenal konsepsi ekonomi pasar
yang menyatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan
dalam persaingan pasar akan tergantung pada kemampuan
perusahaan dalam menggunakan prinsip-prinsip efisiensi
(pencapaian keuntungan maksimum).
Bagi koperasi akan lebih tepat jika menggunakan konsp
“keuntungan maksimum berkendala”, karena koperasi
merupakan organisasi yang mengakui adanya kendala-kendala
efisiensi.
Prinsip-prinsip ekonomi yang didasarkan atas pencapaian
keuntungan maksimum adalah tetap sesuai dalam koperasi
atau dengan kata lain pisau analisis ekonomi yang di anggap
kapitalistik tersebut masih dapat digunkan untuk menjelaskan
fenomena-fenomena dalam koperasi, tetapi dengan catatan
unsur kendala harus dimasukkan kedalamnya.
5. JENIS DAN EFISIENSI
KOPERASI
Secara umum efisiensi merupakan perbandingan antara
output dengan input, atau dalam rumus :
Efisiensi =
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha
kepada anggotanya
Pembahasan mengenai efisiensi, Thoby Mutis (1992)
menunjukkan 5 lingkup efisiensi koperasi yaitu efisiensi
intern, efisiensi alokatif, efisiensi ekstern, efisiensi
dinamis, dan efisiensi sosial.
6. Ima Suwandi (1986) dalam mengukur efisiensi organisasi dan
usaha koperasi, yaitu bahwa tingkat efisiensi usaha dapat
diketahui dengan menentukan rasio-rasio tertentu dari laporan
keuangan seperti neraca dan catatan-catatan keragaan lain yang
dimiliki koperasi
Rasio-rasio yang menggambarkan efisiensi usaha lebih lengkap
dijelaskan oleh Bambang Riyanto (1995) sebagai berikut :
1) Tingkat perputaran aktiva
2) Profit margin
3) Rentabilitas modal sendiri
7. EFISIENSI KOPERASI YANG
TERINTEGRASI
Struktur organisasi akan semakin kompleks apabila
pengembangan koperasi diarahkan pada integrasi vertikal,
artinya koperasi dapat membentuk pemusatan dari primer
menjadi sekunder atau daari sekunder menjadi tersier
Tujuan utama berintegrasi vertikal untuk meningkatkan
efisiensi dengan wilayah yang lebih luas
Manfaat dari adanya integrasi vertikal, sebagai berikut :
1. Economies of scale
2. Manfaat external economies
3. Manfaat nonekonomi
4. Reduksi biaya transaksi
5. Mengurangi risiko ketidapastian