SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
OBAT SISTEM SARAF
Fina Ratih Wiraputri Fitri Yani., M.Sc., Apt
Sistem Saraf Otonom
Keduanya bekerja saling
berlawanan bertujuan untuk
menjaga homeostatis kerja organ
Simpatik
Sistem Adrenergik
Reseptor Neurotransmiter
Alfa 1
Alfa 2
Beta 1
Beta 2
Beta 3
Norephiferin (NE) atau
Noradrenalin
Sistem
Saraf Simpatik
Reseptor  Adrenergik
Neurotransmitter Norephinefrin (NE)
Reseptor Respon Fisiologis
Alfa 1 Meningkatkan tenaga untuk kontraksi jantung
Vasokontriksi: meningkatkan tekanan darah
Mydriasis : dilatasi pupil mata
Kelanjar saliva : menurunkan sekresi
Kandung kemih dan prostat : meningkatkan kontraksi dan ejakulasi
Alfa 2 Mencegah pelepasan NE, melebarkan pembuluh darah, memicu
hipotensi, menurunan motilitas gastrointestinal
Beta 1 Meningkatkan denyut dan kontraksi jantung
Meningkatkan sekresi renin : meningkatkan tekanan darah
Beta 2 Melebarkan bronkiolus
Merelaksasi gstrointestinal dan rahim (uterus)
Meningkatkan kenaikan kadar gula darah melalui glukogenolisis
dalam hati
Meningkatkan aliran darah di otot skelet
OBAT
ADRENERGIK
Simpatomimetik
Simpatolitik
SIMPATOMIMETIK
AGONIS
LANGSUNG
AGONIS TIDAK
LANGSUNG
(Penghambat MAO)
 Epinefrin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi syok
kardiogenik dan analafilaksis.
 Bekerja pada reseptor :
• α, β1  yang dapat meningkatkan tekanan darah, denyut
jantung.
• Β2  meningkatkan aliran udara dari paru-paru melalui
bronkodilatasi, dan proses glukogenolisis sehingga dapat
meningkatkan kadar gula darah.
 Epineprin bekerja pada tiga jenis reseptor maka dapat dikatakan
epinefrin tidak bekerja secara selektif
 Fenileprin dan metaraminol,
 bekerja pada reseptor α sehingga tidak bekerja secara langsung ke
jantung  vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolik  digunakan untuk mengembalikan tekanan darah
selama anestesi spinal maupun keadaan hipotensif lainnya.
 Bekerja sebagai midriasis (mendilatasi pupil) hati-hati bagi
penderita glukoma peningkatan TIO
 Fenileprin juga secara luas dipakai sebagai nasal dekongestan
Agonis Langsung
Agonis Langsung
 Dobutamin,
 bekerja pada reseptor β1 sehingga dapat meningkatkan denyut dan
kontraksi jantung, digunakan pada pasien aritmia.
 Dobutamin bekerja menyerupai dopamin (suatu neurotransmitter yang
jika dioksidasi dapat berubah menjadi NE dengan bantuan koenzim
askorbat) yang efeknya lebih besar dibanding dopamin sehingga efek
samping yang dihasilkanpun lebih besar.
 Salbutamol dan terbutalin,
 agonis selektif reseptor β2 yang menghasilkan respon fisiologis
bronkodilatasi sehingga digunakan untuk mengatasi penyakit dan
serangan asma.
Agonis Tidak Langsung
Beberapa obat bekerja secara tidak
langsung dengan cara :
 Meningkatkan pengeluaran
norepinefrin,
 Apabila NE yang dikeluarkan terlalu
banyak maka mengalami proses
reuptake (penyerapan kembali)
maka kerja obat agonis tidak
langsung dengan cara
menghambat proses reuptake
 Mencegah proses inaktivasi
neurotrasmitter NE dengan cara
menghambat kerja enzim
monoamin oksidase (MAO) .
 Efedrin,
 bekerja pada reseptor α1, β1, β2 digunakan untuk sebagai obat asma
ringan dan meredakan alergi serbuk bunga, sinusitis, dan rhinitis alergi
karena mempunyai efek sebagai bronkodilator.
 Efedrin dapat menembus sawar darah otak dan mempengaruhi sistem saraf
pusat. Obat ini dipake per oral dan durasinya lebih lama dari norepinefrin.
 Cara kerjanya adalah melepaskan norepinefrin.
 Kokain digunakan sebagai anestesi lokal yang digolongkan menjadi
simpatomimetik karena menghambat reuptake NE oleh terminal saraf. Kokain
mempunyai efek stimulan sentral yang kuat sehingga sering disalahgunakan.
 Amphetamin
 yang resisten terhadap MAO efek perifer takikardi dan hipertensi, selain
mempunyai efek perifer,
 amfetamin juga mempunyai aksi stimulansia pada sistem saraf pusat yang
yang digunakan untuk kasus narkolepsi dan hiperkinetik pada anak-anak.
 Aksi amfetamin pada CNS sering disalahgunakan sebagai obat diet.
SIMPATOLITIK
α-bloker
β-bloker
obat anti hipertensi yang jarang digunakan karena
menyebabkan hipotensi orthostatik (penurunan tekanan
darah ketika seseorang berdiri), pusing dan reflek takikardi
α bloker non selektif fentolamin dan tolazolin efek
takikardi kuat
α-1 bloker selektif  prazosin dan trimazolin  efek
takikardi ringan
Yohimbin, mengeblok reseptor α-2 digunakan sebagai
aprodisiaka yaitu peningkatan libido dan mengatasi disfungsi
ereksi
β-1 Blocker Non Selektif
Fungsi dari obat dari golongan ini adalah menurunkan
denyut jantung, kardiak output dan tekanan darah pada
kasus angina dan hipertensi dengan efek samping
bronkospasme. Contoh : propanolol
β1 Blocker Selektif
Obat golongan ini hanya mengeblok pada reseptor β1
sehingga bersifat kardioselektif. Blokade reseptor β1 selektif
cenderung menyebabkan vasokontriksi perifer yang lebih
ringan . Contoh : acebutolol
SISTEM SARAF
PARASIMPATIK
Reseptor
Muskarinik
Nikotinik
Neurotransmitter
Asetilkolin (Ach)
Agonis Parasimpatik Antagonis Parasimpatik
Parasimpatomimetik Parasimpatolitik
Bekerja Langsung Pada Reseptor
Mirip Neurotransmitter Ach
Contoh : karbakol , Betanekol (golongan ester)
Pilokarpin (gol alkaloid)
Bekerja Tidak Langsung
Menghambat kerja
enzim asetilkolinesterase
Contoh : Neostigmin dan piridostigmin (reversibel)
Organofosfat (irreversibel)  insektisida
Menghambat asetilkolin dengan menempati
reseptor asetilkolin
Contoh : Atropin, Papaverin HCL, Hiosin, Ipratorium Bromida
Obat antikolinergik menghambat asetilkolin dengan
menempati reseptor asetilkolin sehingga menghambat saraf
parasimpatik yang memungkinkan impuls dari saraf simpatik
untuk mengambil kendali.
Obat antikolinergik dan adrenergik menghasilkan banyak
respon yang sama.
• Atropin, digunakan pada proses anestesia, pada dosis rendah menyebabkan
bradikardi, pada dosis tinggi menyebabkan takikardi.
• Papaverin hcl dan hiosin digunakan untuk mengurangi spasme usus pada
sindrom iritasi usus dan dysmenorea.
• Skopolamin digunakan pada untuk mencegah motion sickness dimana pusat
mual diatur oleh reseptor asetilkolin muskarinik.
• Ipratropium digunakan untuk mencegah kontraksi otot bronkus dengan inhibisi
sistem syaraf parasimpatik sehingga menimbulkan efek bronkodilatasi
Parasimpatolitik  antikolinergik
Agonis
Kolinergik/Parasimpatomimetik
Antagonis
Kolinergik/Parasimpatolitik
Bereaksi secara langsung (direct-
acting)
 Menurunkan tekanan darah
 Menurunkan denyut jantung
 Menyempitkan bronkiolus
 Menyempitkan pupil mata
 Meningkatkan kontraksi
kandung kemih
 Meningkatkan peristaltik
 Meningkatkan denyut jantung
 Menurunkan sekresi mukus
 Menurunkan motilitas
gastrointestinal
 Meningkatkan retensi urin
 Melebarkan pupil mata
Bereaksi secara tidak langsung
(indirect acting)
Inhibitor reversibel kolinesterase
Meningkatkan kontraksi otot

More Related Content

What's hot

Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiDilla Novita
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...pjj_kemenkes
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...gex'z windha suardika
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumTitis Utami
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafDedi Kun
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspPutri Cavaluna
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatbarkah1933
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)riizqii
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokaltarmizitaher
 

What's hot (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Analgetika
AnalgetikaAnalgetika
Analgetika
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
 
Analgesik nonopioid
Analgesik nonopioidAnalgesik nonopioid
Analgesik nonopioid
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
Obat antikonvulsi
Obat antikonvulsiObat antikonvulsi
Obat antikonvulsi
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
 
Ppt ibuprofen
Ppt ibuprofenPpt ibuprofen
Ppt ibuprofen
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
 
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNAObat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat sistem saraf
Obat sistem sarafObat sistem saraf
Obat sistem saraf
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
 
Analgetika kebidanan
Analgetika kebidananAnalgetika kebidanan
Analgetika kebidanan
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
02. obat anestetik lokal cpd 2010 30 slide
02. obat anestetik lokal cpd 2010 30 slide02. obat anestetik lokal cpd 2010 30 slide
02. obat anestetik lokal cpd 2010 30 slide
 

Similar to OBAT SISTEM SARAF

fdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptx
fdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptxfdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptx
fdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptxssuser861050
 
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"regitarhega
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxelly394769
 
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfFARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfYonetaSrangenge1
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem sarafnataliaayp
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPutri MpudtEpriani
 
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfFarmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfSugeng Ners
 
Sympatomimetic drugs
Sympatomimetic drugsSympatomimetic drugs
Sympatomimetic drugsAulia Achsar
 
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001Yusuf Ahmad Husaeni
 
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxObat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxAPRIL765663
 
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Sulistia Rini
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologiTatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologiSupri28
 

Similar to OBAT SISTEM SARAF (20)

fdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptx
fdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptxfdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptx
fdokumen.com_obat-sistem-saraf-otonom-ppt.pptx
 
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
 
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfFARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
 
Simpatomimetik
SimpatomimetikSimpatomimetik
Simpatomimetik
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
 
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfFarmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
 
Sympatomimetic drugs
Sympatomimetic drugsSympatomimetic drugs
Sympatomimetic drugs
 
Percobaan
Percobaan Percobaan
Percobaan
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
 
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxObat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
 
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologiTatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
 
Tugas Teori Farmakologi 1
Tugas Teori Farmakologi 1 Tugas Teori Farmakologi 1
Tugas Teori Farmakologi 1
 
TABEL OBAT LASA.docx
TABEL OBAT LASA.docxTABEL OBAT LASA.docx
TABEL OBAT LASA.docx
 

More from Fina Ratih Wiraputri (13)

Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan FarmasiPengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan Farmasi
 
Uterotonika
UterotonikaUterotonika
Uterotonika
 
Farmakologi hormon
Farmakologi hormonFarmakologi hormon
Farmakologi hormon
 
Antelhmintik
AntelhmintikAntelhmintik
Antelhmintik
 
Antiprotozoa
AntiprotozoaAntiprotozoa
Antiprotozoa
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
 
Farmakodinamika
FarmakodinamikaFarmakodinamika
Farmakodinamika
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

OBAT SISTEM SARAF

  • 1. OBAT SISTEM SARAF Fina Ratih Wiraputri Fitri Yani., M.Sc., Apt
  • 2. Sistem Saraf Otonom Keduanya bekerja saling berlawanan bertujuan untuk menjaga homeostatis kerja organ
  • 3.
  • 4. Simpatik Sistem Adrenergik Reseptor Neurotransmiter Alfa 1 Alfa 2 Beta 1 Beta 2 Beta 3 Norephiferin (NE) atau Noradrenalin
  • 5. Sistem Saraf Simpatik Reseptor  Adrenergik Neurotransmitter Norephinefrin (NE)
  • 6. Reseptor Respon Fisiologis Alfa 1 Meningkatkan tenaga untuk kontraksi jantung Vasokontriksi: meningkatkan tekanan darah Mydriasis : dilatasi pupil mata Kelanjar saliva : menurunkan sekresi Kandung kemih dan prostat : meningkatkan kontraksi dan ejakulasi Alfa 2 Mencegah pelepasan NE, melebarkan pembuluh darah, memicu hipotensi, menurunan motilitas gastrointestinal Beta 1 Meningkatkan denyut dan kontraksi jantung Meningkatkan sekresi renin : meningkatkan tekanan darah Beta 2 Melebarkan bronkiolus Merelaksasi gstrointestinal dan rahim (uterus) Meningkatkan kenaikan kadar gula darah melalui glukogenolisis dalam hati Meningkatkan aliran darah di otot skelet
  • 9.  Epinefrin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi syok kardiogenik dan analafilaksis.  Bekerja pada reseptor : • α, β1  yang dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung. • Β2  meningkatkan aliran udara dari paru-paru melalui bronkodilatasi, dan proses glukogenolisis sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah.  Epineprin bekerja pada tiga jenis reseptor maka dapat dikatakan epinefrin tidak bekerja secara selektif  Fenileprin dan metaraminol,  bekerja pada reseptor α sehingga tidak bekerja secara langsung ke jantung  vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik  digunakan untuk mengembalikan tekanan darah selama anestesi spinal maupun keadaan hipotensif lainnya.  Bekerja sebagai midriasis (mendilatasi pupil) hati-hati bagi penderita glukoma peningkatan TIO  Fenileprin juga secara luas dipakai sebagai nasal dekongestan Agonis Langsung
  • 10. Agonis Langsung  Dobutamin,  bekerja pada reseptor β1 sehingga dapat meningkatkan denyut dan kontraksi jantung, digunakan pada pasien aritmia.  Dobutamin bekerja menyerupai dopamin (suatu neurotransmitter yang jika dioksidasi dapat berubah menjadi NE dengan bantuan koenzim askorbat) yang efeknya lebih besar dibanding dopamin sehingga efek samping yang dihasilkanpun lebih besar.  Salbutamol dan terbutalin,  agonis selektif reseptor β2 yang menghasilkan respon fisiologis bronkodilatasi sehingga digunakan untuk mengatasi penyakit dan serangan asma.
  • 11. Agonis Tidak Langsung Beberapa obat bekerja secara tidak langsung dengan cara :  Meningkatkan pengeluaran norepinefrin,  Apabila NE yang dikeluarkan terlalu banyak maka mengalami proses reuptake (penyerapan kembali) maka kerja obat agonis tidak langsung dengan cara menghambat proses reuptake  Mencegah proses inaktivasi neurotrasmitter NE dengan cara menghambat kerja enzim monoamin oksidase (MAO) .
  • 12.  Efedrin,  bekerja pada reseptor α1, β1, β2 digunakan untuk sebagai obat asma ringan dan meredakan alergi serbuk bunga, sinusitis, dan rhinitis alergi karena mempunyai efek sebagai bronkodilator.  Efedrin dapat menembus sawar darah otak dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Obat ini dipake per oral dan durasinya lebih lama dari norepinefrin.  Cara kerjanya adalah melepaskan norepinefrin.  Kokain digunakan sebagai anestesi lokal yang digolongkan menjadi simpatomimetik karena menghambat reuptake NE oleh terminal saraf. Kokain mempunyai efek stimulan sentral yang kuat sehingga sering disalahgunakan.  Amphetamin  yang resisten terhadap MAO efek perifer takikardi dan hipertensi, selain mempunyai efek perifer,  amfetamin juga mempunyai aksi stimulansia pada sistem saraf pusat yang yang digunakan untuk kasus narkolepsi dan hiperkinetik pada anak-anak.  Aksi amfetamin pada CNS sering disalahgunakan sebagai obat diet.
  • 13. SIMPATOLITIK α-bloker β-bloker obat anti hipertensi yang jarang digunakan karena menyebabkan hipotensi orthostatik (penurunan tekanan darah ketika seseorang berdiri), pusing dan reflek takikardi α bloker non selektif fentolamin dan tolazolin efek takikardi kuat α-1 bloker selektif  prazosin dan trimazolin  efek takikardi ringan Yohimbin, mengeblok reseptor α-2 digunakan sebagai aprodisiaka yaitu peningkatan libido dan mengatasi disfungsi ereksi β-1 Blocker Non Selektif Fungsi dari obat dari golongan ini adalah menurunkan denyut jantung, kardiak output dan tekanan darah pada kasus angina dan hipertensi dengan efek samping bronkospasme. Contoh : propanolol β1 Blocker Selektif Obat golongan ini hanya mengeblok pada reseptor β1 sehingga bersifat kardioselektif. Blokade reseptor β1 selektif cenderung menyebabkan vasokontriksi perifer yang lebih ringan . Contoh : acebutolol
  • 15. Agonis Parasimpatik Antagonis Parasimpatik Parasimpatomimetik Parasimpatolitik Bekerja Langsung Pada Reseptor Mirip Neurotransmitter Ach Contoh : karbakol , Betanekol (golongan ester) Pilokarpin (gol alkaloid) Bekerja Tidak Langsung Menghambat kerja enzim asetilkolinesterase Contoh : Neostigmin dan piridostigmin (reversibel) Organofosfat (irreversibel)  insektisida Menghambat asetilkolin dengan menempati reseptor asetilkolin Contoh : Atropin, Papaverin HCL, Hiosin, Ipratorium Bromida Obat antikolinergik menghambat asetilkolin dengan menempati reseptor asetilkolin sehingga menghambat saraf parasimpatik yang memungkinkan impuls dari saraf simpatik untuk mengambil kendali. Obat antikolinergik dan adrenergik menghasilkan banyak respon yang sama.
  • 16. • Atropin, digunakan pada proses anestesia, pada dosis rendah menyebabkan bradikardi, pada dosis tinggi menyebabkan takikardi. • Papaverin hcl dan hiosin digunakan untuk mengurangi spasme usus pada sindrom iritasi usus dan dysmenorea. • Skopolamin digunakan pada untuk mencegah motion sickness dimana pusat mual diatur oleh reseptor asetilkolin muskarinik. • Ipratropium digunakan untuk mencegah kontraksi otot bronkus dengan inhibisi sistem syaraf parasimpatik sehingga menimbulkan efek bronkodilatasi Parasimpatolitik  antikolinergik
  • 17. Agonis Kolinergik/Parasimpatomimetik Antagonis Kolinergik/Parasimpatolitik Bereaksi secara langsung (direct- acting)  Menurunkan tekanan darah  Menurunkan denyut jantung  Menyempitkan bronkiolus  Menyempitkan pupil mata  Meningkatkan kontraksi kandung kemih  Meningkatkan peristaltik  Meningkatkan denyut jantung  Menurunkan sekresi mukus  Menurunkan motilitas gastrointestinal  Meningkatkan retensi urin  Melebarkan pupil mata Bereaksi secara tidak langsung (indirect acting) Inhibitor reversibel kolinesterase Meningkatkan kontraksi otot