Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
1. OBAT – OBAT
SISTEM SARAF
OTONOM
By : Regita Rhega Nanda,
S.Farm
SMK ‘Azza Wa Jalla
2. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Mengklasifikasikan obat sistem saraf otonom
2. Memahami mekanisme kerja obat sistem saraf
otonom
3. Memahami khasiat, efek samping, dan cara
penggunaan obat sistem saraf otonom
4. Mengetahui spesialite obat sistem saraf otonom
3. SISTEM SARAF
SUSUNAN
SARAF PUSAT
(SSP)
SUSUNAN
SARAF TEPI (SST)
OTAK
MEDULA SPINALIS
(SUMSUM TULANG
BELAKANG)
SARAF
OTONOM
(otot polos)
SARAF
MOTORIK
(otot lurik)
SIMPATIK PARASIMPATIK
neuron EFEREN
Sumber : Farmakologi, APMFI
2013.
5. Sistem Saraf
Simpatik
Berfungsi untuk memacu kerja organ tubuh antara lain
MEMPERCEPAT denyut jantung, MEMPERBESAR pupil mata,
MEMPERBESAR bronkus, MEMPERLAMBAT alat pencernaan.
Sistem Saraf
Parasimpatik
Berfungsi untuk MEMPERLAMBAT kerja jantung,
MEMPERKECIL pupil mata, MENCIUTKAN bronkus,
MEMPERCEPAT alat pencernaan.
6. RANGSANGAN GANGLION EFEKTOR
NEUROTRANSMITTER
Substansi kimia yang berfungsi
membawa pesan yang akan
diantarkan ke reseptor.
S. Simpatik
(Adrenergik)
S. Parasimpatik
(Kolinergik)
• Efinefrin
(Adrenalin)
• Norepinefrin
(Nordrenalin/NA)
• Asetilkolin (Ach)
7. KLASIFIKASI OBAT SARAF
OTONOM
1. Zat yang bekerja terhadap saraf simpatik
2. Zat yang bekerja terhadap saraf parasimpatik
3. Zat perintang ganglion
9. KLASIFIKASI OBAT SARAF
OTONOM
1. ZAT YANG BEKERJA TERHADAP SARAF SIMPATIK
2. ZAT YANG BEKERJA TERHADAP SARAF
PARASIMPATIK
3. ZAT PERINTANG GANGLION
10. 1. ZAT YANG BEKERJA TERHADAP
SARAF SIMPATIK
•Simpatomimetik (adrenergik)
Obat ini meniru efek dan perangsangan sistem saraf
simpatik (memacu/mempercepat), seperti noradrenalin,
efedrin, isoprenain, dan amfetamin.
•Simpatolitik (adrenolitik)
Obat ini menekan saraf simpatis atau melawan efek
adrenergik (memperlambat), seperti alkaloid secale dan
propanolol.
11. 2. ZAT YANG BEKERJA TERHADAP
SARAF PARASIMPATIK
•Parasimpatomimetik (kolinergik)
Obat ini merangsang organ-organ yang dilayani saraf
parasimpatik (memperlambat) dan meniru efek
perangsangan oleh asetilkolin, seperti pilokarpin dan
fisostigmin.
•Parasimpatolitik (antikolinergik)
Obat ini melawan efek-efek kolinergik, seperti
alkaloid beladon dan propantelin.
12. 2. ZAT PERINTANG GANGLION
Obat ini merintangi penerusan impuls dalam sel-sel
ganglion simpatik dan parasimpatik. Efek nya : vasodilatasi
(memperlebar) karena blokade susunan simpatik, sehingga
digunakan pada hipertensi tertentu.
Obat-obat ZPG :
a. Adrenergik (efedrin dan amfetamin), mensimulasi SSP
b. Antikolinergik (atropin dan derivatnya), menekan SSP
dengan efek sedatif
c. Fenotiazin, reserpin, menghasilkan efek sedatif
d. Zat perintang MAO, menghasilka efek antidepresi
e. Klonidin, menghasilkan efek meredakan ketegangan pb.
darah
13. ADRENERGIK
(SIMPATOMIMETIK)
1
Adalah zat yang dapat menimbulkan (sebagian) efek yang
sama dengan stimulasi susunan saraf simpatis dan
melepaskan noradrenalin (NA) di ujung-ujung sarafnya.
Reseptor alfa (α)
Reseptor beta (β)
PERBEDAAN :
Kepekaan terhadap neurotransmitter
14. STIMULASI PADA MASING-
MASING RESEPTOR AKAN
MENGHASILKAN EFEK
SEBAGAI BERIKUT :1. Reseptor α-1 : menimbulkan vasokontriksi otot polos dan
menstimulasi sel-sel kelenjar dengan bertambahnya sekresi liur dan
keringat.
2. Reseptor α-2 : menghambat pelepasan NA pada saraf adrenergik
dengan turunnya tekanand arah. Pelepasan asetilkolin di usus pun
dikurangi sehingga peristaltik menurun.
3. Reseptor β-1 : memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung.
4. Reseptor β-2 : bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme glikogen dan
lemak.
15. PENGGOLONGAN
ADRENERGIK
Zat yang bekerja
langsung
Zat yang bekerja tidak
langsung
Derivat imidazolin
Derivat feniletilamin
Adrenalin, NA, dan isoprenalin
Efedrin, amfetamin, guanetidin,
reserpin, salbutamol, dan
terbutalin
Nafazolin, silometazolin
Katekolamin, fenilefrin, efedrin,
amfetamin
18. ADRENOLITIK
(SIMPATOLITIK)Alfa-bloker (a-
simpatolitik)
Beta-bloker (B-
simpatolitik)
• Zat ini memblokir reseptor alfa yang banyak
terdapat di jaringan otot polos, khususnya
dalam pembuluh kulit dan mukosa.
• Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer
(hipertensi dan hipertrofi prostat).
a-bloker non selektif
a-1 blokerselektif
a-2 blokerselektif
• Awalnya digunakan untuk gangguan jantung
(aritmia, angina pektoris) namun sekarang
digunakan sebagai antihipertensi.
B-1 bloker selektif
B-1 bloker nonselektif
19. KOLINERGIK
Kolinergik adalah kelompok zat yang dapat
menimbulkan efek yang sama dengan stimulasi SS
parasimpatik.
Melepaskan neurohormon asetilkolin (Ach) di ujung-
ujung saraf.
Tugas utama saraf simpatik adalah mengumpulkan
energi dari makanan dan menghambat
penggunaannya sehingga bila neuran saraf simpatis
dirangsang, timbul efek menyerupai keadaan istirahat
dan tidur.
20. EFEK KOLINERGIK :
1. Stimulasi pencernaan, dengan cara mempercepat
gerakan peristaltik, sekresi kelenjar ludah, getah
lambung, dan air mata.
2. Memperlambat sirkulasi, mengurangi kegiatan
jantung, vasodilatasi pembuluh darah, dan penurunan
TD.
3. Memperlambat pernafasan, dengan menciutkan
bronkus (bronkokontriksi).
4. Kontraksi otot mata dengan efek penyempitan pupil
(miosis).
5. Kontraksi kandung kemih dan ureter dengan efek