SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
Fina Ratih Wira Putri.,M.Sc., Apt
SEDIAAN FARMASI
a.
b.
c.
d.
Obat
Bahan Obat
Obat Tradisional
Kosmetik
TUJUAN PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
Keberlanjutan KETERSEDIAAN
Barang Farmasi
&
Penggunaan obat yang
RASIONAL
TAHAPAN PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
FARMASI
Seleksi
Penggunaan obat yang rasional
diawali pemilihan obat yang tepat;
yaitu obat yang efektif dan efisien
Pengadaan
Pengadaan yang efektif adalah
memastikan terdapat ketersediaan yang
perbekalan farmasi yang tepat, jumlah
yang tepat dengan reasonable price serta
memenuhi standar kualitas
Distribusi
Pendistribusian bertujuan untuk
memberikan perbekalan farmasi yang
tepat dan aman pada waktu dibutuhkan
oleh pasien
Penggunaan
Dikatakan mendapatkan pengobatan yang
rasional jika pasien mendapatkan
pengobatan sesuai hasil klinis dengan
dosis dan periode waktu pemberian yang
tepat disertai harga obat yang paling
efisien .
Kriteria Perencanaan dan
Pemilihan Obat :
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan Kebutuhan
Berdasarkan Efikasi
Berdasarkan Keamanan
Dukungan data dan bukti
science yang kuat
Pertimbangan Biaya5.
SELEKSI OBAT
BERDASARKAN KEBUTUHAN
Obat-obat yang dipilih mempunyai relevansi
dengan penyakit di suatu wilayah.
Cara Penentuan Kebutuhan Obat
Digolongkan menjadi 2 kelompok:
• Epidemiologi
Kebutuhan obat dihitung dengan melihat pola penyakit
Konsumsi
Kebutuhan obat ditentukan dengan melihat pola konsumsi sebelumnya
•
Obat-obat tersebut telah mempunyai bukti efikasi dan
keamanan yang jelas untuk pengobatan suatu penyakit
tertentu.
BERDASARKAN EFIKASI
dan
KEAMANAN
MEMPUNYAI DATA DAN BUKTI
PENELITIAN YANG JELAS
para profesional kesehatan untuk senantiasa mengacu pada bukti-bukti
ilmiah terkini dengan tetap ‘up to date’ yang merupakan prasyarat
fundamental dalam implementasi Evidence Based Medicine (EBM).
Dalam proses pemilihan obat,
dipertimbangkan nilai keefektifan
suatu obat dengan nilai keefisienan
dalam penggunaan obat tersebut.
PERTIMBANGAN BIAYA
PENGADAAN OBAT
Memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang
berkualitas berdasarkan fungsi perencanaan dan
penentuan kebutuhan.
MASALAH DALAM
PENGADAAN ?
 Keterbatasan anggaran
sehingga jumlah obat yang
diadakan tidak mencukupi
kebutuhan.
 Pemilihan pemasok (supplier)
yang kurang berkualitas,
misalnya karena jenis obat yang
direncanakan tidak dapat
dipenuhi oleh pemasok yang
bersangkutan lalu diambil
kesepakatan untuk mengganti
yang lain. Obat yang diadakan kualitasnya
tidak memenuhi syarat
sehingga mengalami kerusakan
sebelum dipakai.
 Jadwal penerimaan barang
tidak dapat diandalkan karena
tidak sesuai dengan jadwal
pemesanan.
PENYIMPANAN
c e p a t p a
d a
w a k
tu
d ib u tu h k a
n
E x p ir e
d
D a
te
T u ju a n
1. M e n ja g a a g a r m u tu o b a t te ta p te r ja m in ,
2. Me n ja m in k e m u d a h a n m e n c a r i o b a t d e n g a n
3. Me n c e g a h k e h ila n g a n o b a t
4. M e n u r u n k a n a n g k a k e ja d ia n o b a t m e n g a la m i
DISTRIBUSI OBAT
Suatu proses penyerahan obat sejak setelah
sediaan disiapkan oleh IFRS, dihantarkan kepada
perawat, dokter atau profesional pelayanan
kesehatan lain untuk diberikan kepada
penderita.
SISTEM DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK
1.
2.
3.
4.
5.
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Penderita
Obat
Jadwal pemberian
pemberian
Informasi Obat
penderita, tepat
personel pemberi ke
penderita
UNIT-UNIT
DISTRIBUSI
1. Farmasi Pelayanan, kamar-
operasi, IRD, hemodialisa,
ICU
2. Poliklinik
3. Bangsal
4. Instalasi lain di lingkungan
RSUD, Fisioterapi
5. Unit lain yang
membutuhkan
PEMBAGIAN SISTEM DISTRIBUSI OBAT
ke penderita
3. SDO kombinasi R/individu dan
Berdasarkan ada atau tidaknya
satelit farmasi
1. Sentralisasi
2. Desentralisasi
Berdasarkan Penghantaran
1. SDO resep individual
2. SDO Perlengkapan di ruangan
lengkap di ruangan
4. SDO dosis unit
Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkan pada satu
tempat yaitu instalasi farmasi.
SENTRALISASI
SENTRALISASI
Seluruh kebutuhan obat setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan
individu maupun kebutuhan barang dasar ruangan disuplai langsung dari
pusat pelayanan farmasi tersebut.
Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang
mempunyai cabang di dekat unit perawatan/pelayanan
dengan istilah depo farmasi/satelit farmasi.
DESENTRALISASI
DESENTRALISASI
Sistem distribusi obat berorientasi pasien sangat
berpeluang diterapkan untuk penyerahan obat kepada
pasien melalui perawat
SDO PENGHANTARAN KE PENDERITA
SDO Resep
Individual
SDO Kombinasi Resep
Individual & Floor Stock
SDO
Floor
Stock
SDO Unit Dosis
SDO RESEP INDIVIDUAL
Sistem penyampaian obat kepada penderita secara individu
sesuai dengan resep yang ditulis oleh dokter, setiap resep dikaji
dan disiapkan oleh instalasi farmasi.
Instalasi farmasi meracikkan obat tersebut untuk dua sampai
lima hari atau sesuai dengan waktu yang tertera dalam resep.
Perawat menyimpannya dan memberikan obat tersebut kepada
penderita setiap kali waktu pemberian obat
SDO FLOOR STOCK
(Perlengkapan di Ruangan)
Sistem penyampaian obat kepada
penderita sesuai dengan order dokter
yang obatnya disiapkan dan diambil
oleh perawat dari persediaan obat
yang disimpan di ruangan
Apoteker hanya menerima
permintaan obat dari perawat,
menyiapkan obat dalam bentuk dosis
berganda, kemudian menyampaikan
persediaan ruahan obat ke unit
pelayanan penderita.
Perawat menyiapkan semua dosis
pengobatan untuk diberikan kepada
penderita termasuk pencampuran
sediaan intravena.
Re se
p
P e nge nda
lia n P e rse dia a n di
rua ng
P e rse dia
a n
K e re ta
oba t
P e nde
rita
P e m be
ria n
ole h pe ra
w a t
P e nge nda
lia n
ole h a pote
ke r
P e ny ia
pa n
ole h pe ra
w a t
P e nge nda
lia
ole h pe ra
w a t
Inte rpre ta
si
ole h pe ra
w a t
D okte
r
SDO KOMBINASI R/INDIVIDUAL
DAN FLOOR STOCK
Sistem penyampaian obat kepada penderita berdasarkan permintaan
dokter yang obatnya sebagian disiapkan instalasi farmasi dan sebagian
lagi disiapkan dari persediaan obat yang terdapat di ruangan
Resep
Peracikan
Lem ari
obat
di ruang
Persediaa
n di
ruang
Persediaan
Kereta Obat
Penderita
Pem berian
oleh perawat
Peny iapan
oleh perawat
Pengendalian
oleh perawat
Pengendalian
oleh apoteker
Pengendalian
oleh perawat
Pengendalian
apoteker
Interpretasi
oleh perawat
Interpretasi
oleh apoteker
Dokter
SDO UNIT DOSIS
Obat disiapkan dalam bentuk kemasan yang siap pakai,
mengandung sejumlah dosis tertentu yang cukup untuk
penggunaan pada suatu waktu tertentu
dikonsumsi
SDO UNIT DOSIS tidak lebih dari 24 jam
setiap waktu konsumsi
1. Obat dikemas dalam unit tunggal
2. Dispensing dalam bentuk siap
3. Kebanyakan obat disediakan
4. Dihantarkan ke ruang penderita
In t erp retas i o l eh ap o tek
er
Res ep
P ro fil P en g o
b atan
P en d eri ta
K eret a O b
at
P en d eri
ta
P emb eri an o l eh p eraw
at
P emeri k s aan o leh
ap o tek er d an p
eraw at
P emb ah aru an o
leh
ap o tek er
In t erp retas i o l eh ap o
tek e
D o kt er
Dilakukan agar tujuan terapi tercapai dengan outcome sesuai yang
diharapkan
PENGGUNAAN OBAT YANG
RASIONAL
Diagnosa yang tepat akan
mengarahkan pengobatan
rasional sesuai petunjuk klinis.
Pengobatan diberikan
berdasarkan efektivitas,
keamanan, biaya, dan
kemudahan. Pengobatan akan
dievaluasi dan akan
didapatkan hasil serta
kesimpulan dari terapi.
PENGGUNAAN OBAT YANG
RASIONAL
1. Tepat Indikasi
Didasarkan pada diagnosis yang akurat
Tepat Penderita
Tidak ada kontraindikasi atau kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis
atau mempermudah timbulnya ESO
Tepat Obat
Pertimbangan keamanan, kemanjuran yang terbaik
Tepat Dosis
Takaran, jalur, saat & lama pemberian harus sesuai
Waspada terhadap Efek Samping
2.
3.
4.
5.
KRITERIA PENGGUNAAN
YANG RASIONAL
OBAT
1.
2.
Polifarmasi atau pemberian obat terlalu banyak untuk jenis penyakit ringan
Penggunaan antimikroba atau antibiotik tidak sesuai dengan tempatnya, tidak
sesuai dosisnya, dan penggunaan antibiotik untuk infeksi non-bakteri (contoh
penyakit karena virus yang sebenarnya adalah ‘self limiting disease’ atau dapat
sembuh sendiri)
Penggunaan pengobatan suntikan berlebih dimana sebenarnya pengobatan
secara oral (diminum) dapat digunakan
Tidak mengikuti terapi pengobatan sesuai dengan panduan klinis (guidelines)
Pengobatan sendiri yang tidak tepat, umumnya untuk obat yang seharusnya
dibeli dengan resep dokter, dan dikonsumsi dengan dosis yang tidak sesuai
3.
4.
5.
CONTOH PENGOBATAN YANG TIDAK
RASIONAL

More Related Content

What's hot

Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreHousten de Costa
 
7 draft prosedur pengembalian obat pasien rawat inap
7 draft prosedur pengembalian obat  pasien rawat inap7 draft prosedur pengembalian obat  pasien rawat inap
7 draft prosedur pengembalian obat pasien rawat inapSisca Yoliza
 
Sop pasien laringitis
Sop pasien laringitisSop pasien laringitis
Sop pasien laringitisevi lia
 
2 alur pelayanan depo rawat inap
2 alur pelayanan depo rawat inap2 alur pelayanan depo rawat inap
2 alur pelayanan depo rawat inapSisca Yoliza
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatanpjj_kemenkes
 
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Shelfi Steiv
 
Standar keselamatan pasien
Standar keselamatan pasienStandar keselamatan pasien
Standar keselamatan pasienary Camba
 
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabya
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabyaLaporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabya
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabyaAzmi Umi A
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
141134824 sop-rawat-inap
141134824 sop-rawat-inap141134824 sop-rawat-inap
141134824 sop-rawat-inapSir Amy
 
Kebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsKebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsLibertiDwiPutri
 

What's hot (20)

Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
7 draft prosedur pengembalian obat pasien rawat inap
7 draft prosedur pengembalian obat  pasien rawat inap7 draft prosedur pengembalian obat  pasien rawat inap
7 draft prosedur pengembalian obat pasien rawat inap
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Sop pasien laringitis
Sop pasien laringitisSop pasien laringitis
Sop pasien laringitis
 
Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
 
2 alur pelayanan depo rawat inap
2 alur pelayanan depo rawat inap2 alur pelayanan depo rawat inap
2 alur pelayanan depo rawat inap
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatan
 
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
 
Standar keselamatan pasien
Standar keselamatan pasienStandar keselamatan pasien
Standar keselamatan pasien
 
69697130 sop-igd
69697130 sop-igd69697130 sop-igd
69697130 sop-igd
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabya
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabyaLaporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabya
Laporan Magang Kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 surabya
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
141134824 sop-rawat-inap
141134824 sop-rawat-inap141134824 sop-rawat-inap
141134824 sop-rawat-inap
 
Bab pelayanan pasien
Bab pelayanan pasienBab pelayanan pasien
Bab pelayanan pasien
 
Identifikasi copy
Identifikasi   copyIdentifikasi   copy
Identifikasi copy
 
Kebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsKebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rs
 
Panduan dpjp
Panduan dpjpPanduan dpjp
Panduan dpjp
 

Similar to Pengelolaan Perbekalan Farmasi

PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptxHestiRiana1
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdficuanakanakicu
 
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptxbmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptxwiwik57
 
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptxSISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptxMrPharmacist247
 
Materi_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologi
Materi_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologiMateri_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologi
Materi_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologiarifhidayat240193
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalSelvia Agueda
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalSelvia Agueda
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptxMFerdyYahyaRamadhan
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxrahimatuluthia1
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptMeliAnti5
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui muluthkdt
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xssuser72b568
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatDika Trisya
 
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)AndrieFitriansyah1
 

Similar to Pengelolaan Perbekalan Farmasi (20)

PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-8.pptx
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
 
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptxbmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
 
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptxSISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
 
Materi_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologi
Materi_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologiMateri_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologi
Materi_Dr.dr._Arifa,_M.Si1.ppt departemen farmakologi
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
PPT MAGANG.pptx
PPT MAGANG.pptxPPT MAGANG.pptx
PPT MAGANG.pptx
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulut
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
 
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
 

More from Fina Ratih Wiraputri (14)

Uterotonika
UterotonikaUterotonika
Uterotonika
 
Farmakologi hormon
Farmakologi hormonFarmakologi hormon
Farmakologi hormon
 
Antelhmintik
AntelhmintikAntelhmintik
Antelhmintik
 
Antiprotozoa
AntiprotozoaAntiprotozoa
Antiprotozoa
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Farmakodinamika
FarmakodinamikaFarmakodinamika
Farmakodinamika
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 

Pengelolaan Perbekalan Farmasi

  • 1. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI Fina Ratih Wira Putri.,M.Sc., Apt
  • 3. TUJUAN PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI Keberlanjutan KETERSEDIAAN Barang Farmasi & Penggunaan obat yang RASIONAL
  • 4. TAHAPAN PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI FARMASI Seleksi Penggunaan obat yang rasional diawali pemilihan obat yang tepat; yaitu obat yang efektif dan efisien Pengadaan Pengadaan yang efektif adalah memastikan terdapat ketersediaan yang perbekalan farmasi yang tepat, jumlah yang tepat dengan reasonable price serta memenuhi standar kualitas Distribusi Pendistribusian bertujuan untuk memberikan perbekalan farmasi yang tepat dan aman pada waktu dibutuhkan oleh pasien Penggunaan Dikatakan mendapatkan pengobatan yang rasional jika pasien mendapatkan pengobatan sesuai hasil klinis dengan dosis dan periode waktu pemberian yang tepat disertai harga obat yang paling efisien .
  • 5. Kriteria Perencanaan dan Pemilihan Obat : 1. 2. 3. 4. Berdasarkan Kebutuhan Berdasarkan Efikasi Berdasarkan Keamanan Dukungan data dan bukti science yang kuat Pertimbangan Biaya5. SELEKSI OBAT
  • 6. BERDASARKAN KEBUTUHAN Obat-obat yang dipilih mempunyai relevansi dengan penyakit di suatu wilayah. Cara Penentuan Kebutuhan Obat Digolongkan menjadi 2 kelompok: • Epidemiologi Kebutuhan obat dihitung dengan melihat pola penyakit Konsumsi Kebutuhan obat ditentukan dengan melihat pola konsumsi sebelumnya •
  • 7. Obat-obat tersebut telah mempunyai bukti efikasi dan keamanan yang jelas untuk pengobatan suatu penyakit tertentu. BERDASARKAN EFIKASI dan KEAMANAN
  • 8. MEMPUNYAI DATA DAN BUKTI PENELITIAN YANG JELAS para profesional kesehatan untuk senantiasa mengacu pada bukti-bukti ilmiah terkini dengan tetap ‘up to date’ yang merupakan prasyarat fundamental dalam implementasi Evidence Based Medicine (EBM).
  • 9. Dalam proses pemilihan obat, dipertimbangkan nilai keefektifan suatu obat dengan nilai keefisienan dalam penggunaan obat tersebut. PERTIMBANGAN BIAYA
  • 10. PENGADAAN OBAT Memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang berkualitas berdasarkan fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan.
  • 11. MASALAH DALAM PENGADAAN ?  Keterbatasan anggaran sehingga jumlah obat yang diadakan tidak mencukupi kebutuhan.  Pemilihan pemasok (supplier) yang kurang berkualitas, misalnya karena jenis obat yang direncanakan tidak dapat dipenuhi oleh pemasok yang bersangkutan lalu diambil kesepakatan untuk mengganti yang lain. Obat yang diadakan kualitasnya tidak memenuhi syarat sehingga mengalami kerusakan sebelum dipakai.  Jadwal penerimaan barang tidak dapat diandalkan karena tidak sesuai dengan jadwal pemesanan.
  • 12. PENYIMPANAN c e p a t p a d a w a k tu d ib u tu h k a n E x p ir e d D a te T u ju a n 1. M e n ja g a a g a r m u tu o b a t te ta p te r ja m in , 2. Me n ja m in k e m u d a h a n m e n c a r i o b a t d e n g a n 3. Me n c e g a h k e h ila n g a n o b a t 4. M e n u r u n k a n a n g k a k e ja d ia n o b a t m e n g a la m i
  • 13. DISTRIBUSI OBAT Suatu proses penyerahan obat sejak setelah sediaan disiapkan oleh IFRS, dihantarkan kepada perawat, dokter atau profesional pelayanan kesehatan lain untuk diberikan kepada penderita.
  • 14. SISTEM DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK 1. 2. 3. 4. 5. Tepat Tepat Tepat Tepat Penderita Obat Jadwal pemberian pemberian Informasi Obat penderita, tepat personel pemberi ke penderita
  • 15. UNIT-UNIT DISTRIBUSI 1. Farmasi Pelayanan, kamar- operasi, IRD, hemodialisa, ICU 2. Poliklinik 3. Bangsal 4. Instalasi lain di lingkungan RSUD, Fisioterapi 5. Unit lain yang membutuhkan
  • 16. PEMBAGIAN SISTEM DISTRIBUSI OBAT ke penderita 3. SDO kombinasi R/individu dan Berdasarkan ada atau tidaknya satelit farmasi 1. Sentralisasi 2. Desentralisasi Berdasarkan Penghantaran 1. SDO resep individual 2. SDO Perlengkapan di ruangan lengkap di ruangan 4. SDO dosis unit
  • 17. Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkan pada satu tempat yaitu instalasi farmasi. SENTRALISASI
  • 18. SENTRALISASI Seluruh kebutuhan obat setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan individu maupun kebutuhan barang dasar ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut.
  • 19. Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai cabang di dekat unit perawatan/pelayanan dengan istilah depo farmasi/satelit farmasi. DESENTRALISASI
  • 20. DESENTRALISASI Sistem distribusi obat berorientasi pasien sangat berpeluang diterapkan untuk penyerahan obat kepada pasien melalui perawat
  • 21. SDO PENGHANTARAN KE PENDERITA SDO Resep Individual SDO Kombinasi Resep Individual & Floor Stock SDO Floor Stock SDO Unit Dosis
  • 22. SDO RESEP INDIVIDUAL Sistem penyampaian obat kepada penderita secara individu sesuai dengan resep yang ditulis oleh dokter, setiap resep dikaji dan disiapkan oleh instalasi farmasi. Instalasi farmasi meracikkan obat tersebut untuk dua sampai lima hari atau sesuai dengan waktu yang tertera dalam resep. Perawat menyimpannya dan memberikan obat tersebut kepada penderita setiap kali waktu pemberian obat
  • 23.
  • 24. SDO FLOOR STOCK (Perlengkapan di Ruangan) Sistem penyampaian obat kepada penderita sesuai dengan order dokter yang obatnya disiapkan dan diambil oleh perawat dari persediaan obat yang disimpan di ruangan Apoteker hanya menerima permintaan obat dari perawat, menyiapkan obat dalam bentuk dosis berganda, kemudian menyampaikan persediaan ruahan obat ke unit pelayanan penderita. Perawat menyiapkan semua dosis pengobatan untuk diberikan kepada penderita termasuk pencampuran sediaan intravena.
  • 25. Re se p P e nge nda lia n P e rse dia a n di rua ng P e rse dia a n K e re ta oba t P e nde rita P e m be ria n ole h pe ra w a t P e nge nda lia n ole h a pote ke r P e ny ia pa n ole h pe ra w a t P e nge nda lia ole h pe ra w a t Inte rpre ta si ole h pe ra w a t D okte r
  • 26. SDO KOMBINASI R/INDIVIDUAL DAN FLOOR STOCK Sistem penyampaian obat kepada penderita berdasarkan permintaan dokter yang obatnya sebagian disiapkan instalasi farmasi dan sebagian lagi disiapkan dari persediaan obat yang terdapat di ruangan
  • 27. Resep Peracikan Lem ari obat di ruang Persediaa n di ruang Persediaan Kereta Obat Penderita Pem berian oleh perawat Peny iapan oleh perawat Pengendalian oleh perawat Pengendalian oleh apoteker Pengendalian oleh perawat Pengendalian apoteker Interpretasi oleh perawat Interpretasi oleh apoteker Dokter
  • 28. SDO UNIT DOSIS Obat disiapkan dalam bentuk kemasan yang siap pakai, mengandung sejumlah dosis tertentu yang cukup untuk penggunaan pada suatu waktu tertentu
  • 29. dikonsumsi SDO UNIT DOSIS tidak lebih dari 24 jam setiap waktu konsumsi 1. Obat dikemas dalam unit tunggal 2. Dispensing dalam bentuk siap 3. Kebanyakan obat disediakan 4. Dihantarkan ke ruang penderita
  • 30. In t erp retas i o l eh ap o tek er Res ep P ro fil P en g o b atan P en d eri ta K eret a O b at P en d eri ta P emb eri an o l eh p eraw at P emeri k s aan o leh ap o tek er d an p eraw at P emb ah aru an o leh ap o tek er In t erp retas i o l eh ap o tek e D o kt er
  • 31. Dilakukan agar tujuan terapi tercapai dengan outcome sesuai yang diharapkan PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
  • 32. Diagnosa yang tepat akan mengarahkan pengobatan rasional sesuai petunjuk klinis. Pengobatan diberikan berdasarkan efektivitas, keamanan, biaya, dan kemudahan. Pengobatan akan dievaluasi dan akan didapatkan hasil serta kesimpulan dari terapi. PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
  • 33. 1. Tepat Indikasi Didasarkan pada diagnosis yang akurat Tepat Penderita Tidak ada kontraindikasi atau kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis atau mempermudah timbulnya ESO Tepat Obat Pertimbangan keamanan, kemanjuran yang terbaik Tepat Dosis Takaran, jalur, saat & lama pemberian harus sesuai Waspada terhadap Efek Samping 2. 3. 4. 5. KRITERIA PENGGUNAAN YANG RASIONAL OBAT
  • 34. 1. 2. Polifarmasi atau pemberian obat terlalu banyak untuk jenis penyakit ringan Penggunaan antimikroba atau antibiotik tidak sesuai dengan tempatnya, tidak sesuai dosisnya, dan penggunaan antibiotik untuk infeksi non-bakteri (contoh penyakit karena virus yang sebenarnya adalah ‘self limiting disease’ atau dapat sembuh sendiri) Penggunaan pengobatan suntikan berlebih dimana sebenarnya pengobatan secara oral (diminum) dapat digunakan Tidak mengikuti terapi pengobatan sesuai dengan panduan klinis (guidelines) Pengobatan sendiri yang tidak tepat, umumnya untuk obat yang seharusnya dibeli dengan resep dokter, dan dikonsumsi dengan dosis yang tidak sesuai 3. 4. 5. CONTOH PENGOBATAN YANG TIDAK RASIONAL