SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
HipertensiFina ratih wira putri.,M.Sc.,Apt
Mekanisme
Pengaturan
Tekanan
Darah
“Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang”
Depkes (2013)
Klasifikasi Menurut JNC 7
(Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluatin,
and Treatment of High Blood Pressure)
Prinsip Kerja
Obat Anti
Hipertensi
1. Menurunkan curah jantung
2. Menurunkan resistensi perifer
3. Menurunkan volume darah
Klasifikasi
Obat Anti Hipertensi
berdasarkan
efek terapetik
1. Menurunkan curah jantung
Agonis α-2 adrenergik
β bloker
2. Menurunkan resistensi perifer
Vasodilator
α bloker
Calsium Channel Bloker
ACE Inhibitor
ARB
Diuretik (jangka Panjang)
3. Menurunkan volume darah
Diuretik
Agonis α-2
adrenergik
Clonidine, Metildopa, Reserpin
• Menghambat pelepasan Norepinefrin
(adrenergik)
• Jumlah Neurotrasmitter berkurang sehingga
reseptor tidak dapat diaktifkan
• Terjadi relaksasi otot polos arteri dan vena
• Efek samping yang umum adalah sedasi dan
mulut kering, karena bekerja do SSP maka
dapat menyebabkan depresi
β bloker
Adrenergik Kerja Beta Bloker
o Menghambat reseptor beta adrenergik
o Pengurangan denyut jantung dan
kontraktilitas miokard
o Propanolol, Atenolol, Labetolol, Acenolol
obat-obat yang menghalangi
norepinephrine (adrenaline)
mengikat pada reseptor-reseptor
beta pada syaraf adrenergik
Vasodilator
Hidralazin, Minoksidil
o Menurunkan tahanan perifer dengan dilatasi pembuluh darah
• arteri (hidralazin, minoxidil)
• arteri dan vena (nitroprusida)
o Kelemahan vasodilator :
• efek baroreseptor dapat meningkatkan aliran simpatetik dari
vasomotor sehingga meningkatkan denyut dan curah jantung dan
merangsang pelepasan renin. Oleh karena itu efek hipotensi dari
vasodilator langsung berkurang
o Penderita yang mendapatkan terapi ini, sebaiknya mendapatkan terapi
utama dengan diuretik dan bloker adrenergik.
o Efek samping: takikardia, sakit kepala, pusing
o Minoksidil dapat menyebabkan hipertrichosis reversibel pada tangan,
wajah, punggung dan paha.
α bloker
Adrenergik
Prazosin, terazosin dan doxazosin
Efek samping berat uang mungkin terjadi merupakan gejala awal yang ditandai
dengan hipotensi ortostatik.
Retensi air dan natrium dapat terjadi pada dosis yang lebih tinggi dan pemberian
kronik dosis rendah.
Efek samping pada SSP adalah gangguan tidur, mimpi yang jelas dan depresi
Bekerja menghambat reseptor alfa1
yang menginhibisi katekolamin pada
sel otot polos vaskular perifer yang
memberikan efek vasodilatasi.
Calsium Channel Bloker
Untuk dapat berkontrakasi, otot
memerlukan Calsium
Calcium channel blockers
menghalangi masuknya
calcium kedalam sel-sel otot dari
jantung dan arteri-arteri.
Calcium channel blocker
menurunkan tekanan darah
dengan:
1. Mengurangi kekuatan dari aksi
memompa jantung (kontraksi
jantung)
2. Mendilatasi sel-sel otot pada
dinding-dinding dari arteri-
arteri.
Dihidropiridin
Amlodipin, nifedipin
Non Dihidropiridin
Verapamil, diltiazem
Satu tipe adalah dihydropyridines, yang tidak memperlambat denyut
jantung atau menyebabkan denyut-denyut atau irama-irama jantung lain
yang abnormal (cardiac arrhythmias)
Dua tipe lain dari calcium channel blockers dirujuk sebagai agen-
agen non-dihydropyridine. Satu tipe adalah verapamil dan yang lainnya
adalah diltiazem.
ACE Inhibitor
Captopril, Enapril, Lisinopril
ACE inhibitors adalah obat-obat yang menghambat aktivitas dari enzim
ACE, yang mengurangi produksi dari angiotensin II (kimia yng sangat kuat
yang menyebabkan otot-otot yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah
untuk berkontraksi, jadi menyempitkan pembuluh-pembuluh)
ACE memiliki dua fungsi utama di tubuh :
1. fungsi pertama adalah sebagai katalisator angiotensin I menjadi
angiotensin II.
2. Angiotensin II merupakan senyawa vasokonstriktor kuat, sedangkan fungsi
ACE yang kedua adalah sebagai pengurai bradikinin (vasodilator kuat)
ARB
Angiotensin Receptor Bloker
Angiotensin II receptor blockers (ARBs) adalah obat-
obat yang menghalangi aksi dari angiotensin II dengan
mencegah angiotensin II mengikat pada reseptor-
reseptor angiotensin II pada pembuluh-pembuluh
darah.
Sebagai akibatnya, pembuluh-pembuluh darah
membesar (melebar) dan tekanan darah berkurang.
Losartan, Candesartan, Irbesartan
Mekanisme Kerja ACE
dan ARB
 Ibu hamil tidak boleh menggunakan ACE-inhibitors maupun AT-II-reseptor
blockers karena teratogenik (terutama pada 6 bulan terakhir).
 Captopril & enalapril : masuk ASI (jumlah kecil); obat lain belum cukup
data.
Diuretik
Zat-zat yang dapat memperbanyak
pengeluaran urine (diuresis) akibat pengaruh
langsung terhadap ginjal
Proses
Pembentukan
Urine
Kebanyakan diuretik bekerja dengan mengurangi reabsorbsi ion-
ion Na+ sehingga pengeluarannya bersama air diperbanyak.
Meningkatkan ekskresi garam dan air, menghambat retensi garam
dan air yang sering dijumpai pada penggunaan antihipertensi lain
Diuretika dibagi menjadi 5 kelompok :
1. Loop Diuretik
2. Derivat Thiazid
3. Diuretik Hemat Kalium
4. Diuretik Osmosis
5. Inhibitor Karbonanhidrase
Derivat Thiazid
Hidrochlorotiazid (HCT), klopamida, mefrusida
o Mekanisme kerja :
• bekerja pada tubulus distal, yaitu menurunkan reabsorpsi natrium (Na) 
sehingga memperbanyak ekskresi Na dan Cl lewat urin
o Efeknya lemah dan lambat tetapi bertahan lebih lama (6-48 jam)
o Digunakan sebagai terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung.
o Obat ini memiliki kurva dosis efek datar sehingga bila dosis optimal dinaikkan lagi
maka efeknya tidak bertambah.
o Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, hiperglikemia, hiperlipidemia,
hiperurisemia, hiperkalsemia, rash NO pada ibu hamil
Loop Diuretik
Furosemida, asam etakrinat, bumetanid
o Mekanisme kerja :
• Bekerja di lengkung Henle yaitu mengurangi reabsorpsi Cl dan
Na.
• Pengeluaran K dan air juga diperbanyak melalui urine.
o Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, dehidrasi, hipotensi,
hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalsemia, ototoksik, diare
o Berkhasiat kuat dan cepat tetapi dengan masa durasi singkat (4-6
jam).
o Mempunyai kurva dosis efek meningkat dimana dengan
penambahan dosis akan meningkatkan efek diuresis
Diuretik Hemat Kalium
Spironolakton, amilorida dan triamteren
o Efek obat ini hanya lemah dan khusus digunakan terkombinasi dengan
diuretika lainnya guna menghemat ekskresi kalium.
o Aldosteron menstimulasi reabsorbsi Na+ dan ekskresi K+, proses ini
dihambat secara kompetitif oleh obat ini.
Diuretik Osmosis
Manitol
Obat ini hanya direabsorbsi sedikit oleh tubuli, hingga reabsorbsi air juga terbatas.
Efeknya adalah diuretik osmosis dengan ekskresi air kuat dan relatif sedikit dalam
mengekskresi Na+
Inhibitor Karbonanhidrase
Asetazolamida
Obat ini merintangi enzim karboanhidrase di tubuli proksimal sehingga
disamping karbonat, Na+ dan K+ diekskresikan lebih banyak bersama air
Khasiat diuretiknya lemah, setelah beberapa hari terjadi takifilaksis maka
perlu dipergunakan secara selang-selingg (intermitten)
Diuretik digunakan pada semua keadaan dimana
dikehendaki pengeluaran urine lebih banyak :
a. Udema
Suatu keadaan kelebihan air di jaringan
b. Hipertensi
Untuk mengurangi volume darah agar tekanan menurun
c. Gagal Jantung
Peredaran darah tidak sempurna sehingga air tertimbun dan terjadi udema
e. Batu ginjal
Untuk membantu mengeluarkan endapan kristal dari ginjal dan saluran kemih
Efek Samping penggunaan
Diuretika
1. Hipokalemia
2. Hiperuresemia
3. Hiperglikemia
4. Hiponatremia
5. Gangguan lain seperti gangguan lambung, mual
dan muntah, rasa letih, nyeri kepala dan pusing
Hipertensi
pada
Kehamilan
Fina Ratih Wira Putri., M.Sc., Apt
Hypertensive conditions
during pregnancy berkontribusi
besar terhadap morbiditas dan mortalitas ibu
di seluruh dunia
• Di Amerika Serikat, Preeclampsia
menyumbang 15% sampai 17,6% kematian
ibu.
• Hipertensi mempersulit sekitar satu dari
setiap sepuluh Kehamilan
• Satu-satunya resolusi untuk preeklampsia dan
hipertensi yang diinduksi kehamilan atau
yang dikenal sebagai hipertensi gestasional,
adalah kelahiran janin dan plasenta.
Komplikasi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama
kehamilan mempengaruhi banyak sistem organ dan dapat merugikan
ibu dan janin.
• Komplikasi ibu terhadap preeklampsia meliputi aktivitas kejang, abrupsio
plasenta, stroke, sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati dan
trombosit rendah), perdarahan hati, edema paru, gagal ginjal akut, dan koagulasi
intravaskular diseminata (DIC).
• Komplikasi janin dan neonatal meliputi pembatasan pertumbuhan intrauterine,
kelahiran prematur, berat lahir rendah, sindrom gangguan pernapasan neonatal,
peningkatan masuk ke unit perawatan intensif neonatal, dan kematian janin atau
neonatal
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko
wanita terkena hipertensi atau preeklamsia yang
diinduksi kehamilan:
• Telah diketahui secara luas bahwa preeklamsia paling sering terjadi pada
kehamilan pertama wanita
• Wanita dengan riwayat preeklamsia lebih cenderung mengalami
kekambuhan pada kehamilan berikutnya
• Kehamilan kembar, seperti kembar atau kembar tiga, meningkatkan risiko
• Selain itu, kondisi kronis tertentu yang sudah ada sebelumnya
meningkatkan risiko wanita, termasuk diabetes mellitus, diabetes
gestasional, resistensi insulin, hipertensi kronis, obesitas, penyakit ginjal
kronis, lupus, dan kelainan jaringan vaskular atau ikat.
• Wanita di atas usia 35 tahun
Fokus pengobatan
farmakologis
• Penatalaksanaan tanda dan gejala
sehingga kehamilan bisa berlangsung
lama dan kesehatan janin baik
• Pengobatan harus mengutamakan
keseimbangan antara keamanan ibu
dan janin
• Dengan meningkatnya umur kehamilan
maka risiko morbiditas dan mortalitas
bagi janin menurun, namun hal ini juga
harus mempertimbangkan kondisi ibu,
karena preeklamsia dapat berkembang
dengan cepat menjadi eklampsia,
sindrom HELLP, atau morbiditas lainnya.
Mengobati hipertensi diinduksi oleh kehamilan dan preeklampsia
memerlukan pengetahuan tentang mekanisme tindakan dan profil
keamanan dan kemanjuran obat.
Agen farmakologis antihipertensi yang umum digunakan meliputi :
• Labetalol,
• Hydralazine,
• Methyldopa,
• Nifedipin
Hydralazinemenurunkan
tekanan darah dengan mengurangi resistensi
vaskular sistemik melalui vasodilatasi arteriol
langsung.
• Digunakan untuk keadaan darurat hipertensi
maternal akut.
• Efek samping yang umum dari hydralazine
dapat terjadi sebagai mual, muntah, dan sakit
kepala pada hingga 50 persen pasien dengan
preeklampsia.
• Hydralazine dapat menyebabkan hipotensi ibu,
takikardia refleks, dan pembilasan.
• Penggunaan hidralazine pada ibu juga
dikaitkan dengan trombositopenia pada
neonatus
Labetalol adalah antagonis non-selektif pada reseptor adrenergik
alfa 1, beta 1, dan beta 2, dan disetujui FDA untuk pengobatan hipertensi dan
keadaan darurat hipertensi.
Labetalol lebih disukai daripada penghambat beta lainnya karena mendilatasi
arteriol dan menurunkan tahanan vaskular tanpa menurunkan curah jantung
secara signifikan.
Hipotensi, bradikardia, dan hipoglikemia adalah efek samping beta blocker yang
umum terjadi
Metildopa, α-metildopa, adalah agonis alfa adrenergik
menyebabkan penurunan tekanan darah dengan mengurangi efek
sistem saraf simpatik.
Methyldopa sering digunakan untuk mengobati hipertensi selama
kehamilan.
Obat ini dapat diberikan melalui jalur intravena atau oral
Bayi perempuan yang diobati dengan methyldopa dirawat di unit
perawatan intensif neonatal lebih sering daripada yang terpapar
labetalol (22,4% berbanding 8%).
Calcium channel blockers menghambat saluran kalsium
tipe-L di sel otot polos jantung dan vaskular, yang memberikan efek
inotropik negatif pada jantung dan menyebabkan vasodilatasi, yang
menyebabkan penurunan resistensi vaskular sistemik.
Nifedipin dapat menyebabkan takikardia refleks, dan vasodilatasi
Agen farmakologis yang dapat digunakan untuk
mencegah kejang dan
perkembangan eklampsia. Obat
yang paling umum digunakan adalah magnesium
sulfat (MgSO4), yang menurunkan kejadian kejang
hingga 50 persen.
• Magnesium sulfat belum dikaitkan dengan
morbiditas maternal atau janin yang signifikan
• Hal ini biasanya diberikan oleh rute intramuskular
atau intravena.
• Regimen intramuskular paling umum dengan dosis
awal intravena 4 g, segera diikuti oleh 10 g
intramuskular dan kemudian 5 g intramuskular
setiap 4 jam pada pantat.
Kelas obat antihipertensi tertentu tidak boleh digunakan
selama kehamilan
• Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEIs),
• Penghambat reseptor angiotensin II (ARBs)
• Beberapa beta-blocker, dan
• Diuretik
ACEIs and ARBs
• Dikaitkan dengan efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan
janin, termasuk gagal ginjal dan kematian janin
• Hasil penelitian dan studi pada trimester pertama kehamilan, ACEI
seperti lisinopril dikaitkan dengan peningkatan risiko malformasi janin
utama, termasuk kerusakan sistem saraf kardiovaskular dan sistem
saraf pusat.
• ARB memiliki informasi tentang penggunaan pada ibu hamil yang
terbatas, namun cara kerja ARB pada sistem renin-angiotensin-
aldosteron serupa dengan ACEI, risikonya dianggap sebanding dengan
ACEI.
• Beberapa beta-blocker seperti atenolol dan metoprolol
telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pembatasan
pertumbuhan intrauterine.
• Penggunaan diuretik dapat mengurangi volume sirkulasi,
yang berpotensi menyebabkan hipovolemia dan penurunan
perfusi plasenta
Aritmia
ARITMIA merupakan gangguan ritme normal jantung karena terjadi
malfungsi sistem konduktivitas elektrik.
Malfungsi tersebut meliputi :
• Irama yang berasal bukan dari nodus SA
• Irama yg tidak teratur, walaupun berasal dr nodus SA
• Frekuensi < 60/mnt atau > 100/mnt
• Terdapatnya hambatan impuls, supra atau intra ventrikular
FASE-FASE POTENSIAL PADA OTOT JANTUNG
Klasifikasi Aritmia :
Didasarkan pada :
• Heart Rate  bradiaritmia, takiaritmia
• Bradiaritmia
• Penurunan HR
• Umumnya terjadi akibat kerusakan jaringan jantung, penurunan
aktivitas sy simpatis dan peningkatan aktivitas sy parasimpatis
• Takiaritmia
• Peningkatan HR
• Terjadi karena adanya peningkatan dlm pembentukan impuls dan atau
peningkatan kecepatan penyebaran impuls
• Asal mula pembangkitan impuls  sinus, atrial, nodal, supraventricular,
ventricular, reentry
• Pola  fibrilasi, fluter, paroksismal
• Jenis aritmia yang sering ditemukan :
• Flluter atrium : kecepatan irama reguler yang dikeluarkan oleh jaringan atrium (220-350/ menit)
• Fibrilasi atrium : irama yang cepat dan tidak teratur dg frekuensi atrium 350-1000/menit
• Takikardi supraventrikular :iramanya yang cepat melibatkan nodus AV dan bagian dari jaringan
atrium
• Takikardi ventrikular : takikardi yang dapat mengurangi curah jantung
• Fibrilasi ventrikular : paling berbahaya dari semua aritmia karena tidak ada laggi curah jantung
Klasifikasi Obat aritmia dibagi menjadi empat kelas
1. Kelas 1 yang bekerja menghambat Kanal Ion Natrium yang bergantung
voltase
a. Kelas 1a  Prokainamid, kuinidin, disopiramid
b. Kelas 1b  Lidokain, fenitoin, tokainid
c. Kelas 1c  Flekainid, propafenon
2. Kelas 2 yang bekerja sebagai beta bloker misalnya Propanolol
3. Kelas 3 yang bekerja sebagai penghambat kanal kalium contoh Bretilium,
amiodaron
4. Kelas 4 yang bekerja sebagai penghambat kanal calsium contoh
Verapamil dan Diltiazem
Obat anti aritmia lainnya
1. Adenosin
2. Digoksin
3. Atropin
Obat
Golongan
Kelas I
2. Kelas Ib
a. Lidokain diberikan secara intravena
digunakan pada terapi aritmia
ventrikular biasanya setelah infark
miokard akut
1. Kelas Ia
a. Disopiramid digunakan secara oral untuk
mencegah aritmia ventrikular berulang
o Mempunyai efek inotropik negatif
dan menyebabkan hipotensi
(pemberian IV)
o Efek samping mual dan muntah
o Retensi urin
b. Kuinidin efektif pada aritmia supraventrikel
dan aritmia ventrikular
o Penggunaan dibatasi karena
berpotensi bahaya pada jantung
3. Kelas Ic
a. Flekainid digunakan sebagai terapi
profilaksis fibrilasi atrium paroksimal
tetapi mempunyai efek inotropik
negatif menyebabkan aritmia
ventrikular yang serius
Obat
Golongan
Kelas II,III,IV
Golongan III
a. Amiodaron efektif digunakan pada kasus aritmia
supraventrikel dan aritmia ventrikular yang
penggunaannya terbatas pada pasien-pasien yang
tidak mendapat hasil efektif dengan pengobatan
lain
b. Efek samping yang ditimbulkan serius seperti
fotosensitifitas, gangguan tiroid, neuropathy dan
alveolitis paru
c. Sotalol merupakan mempunyai efek golongan III
yang sama tetapi mempunyai efek samping yang
sedikit dibanding amiodaron
Golongan II
• Golongan beta bloker seperti
propanolol, atenolol, sotalol
• Untuk aritmia yg ditimbulkan atau
diperburuk oleh stimulasi syaraf
otonom simpatis
• Bermanfaat pada aritmia yang
disebabkan oleh ansietas, stress, atau
olahraga
Golongan IV
a. Verapamil oral digunakan untuk
profilaksis takikardi supraventrikel
b. Verapamil sebaiknya tidak digunakan
bersama dengan beta bloker atau
kuinidin karena menyebabkan
akumulasi efek inotropik negatif
Obat
Golongan
Lain
Digoksin
• Pemberian digoksin digunakan untuk
fibralasi atrium dan flutter atrium
cepat yang tidak terkontrol
• Digoksin memperlambat dan
memperkuat denyut ventrikel
Adenosin
• Bekerja pada reseptor adenosin A1
• Secara intravena digunakan untuk
menghentikan takikardi
supraventrikular akut
Atropin
• Digunakan untuk keadaan bradikardi
sinus
55
Pengertian
Hiperlipidemiaadalah suatu keadaan dimana kadar lemak
(kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningkat sebagai
manifestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid.
Seseorang dapat dikatakan mengalami hiperlipidemia jika memiliki lebih dari
satu kriteria berikut:
• Peningkatan kolesterol total (TC : Total Cholesterole)
• Peningkatan low density lipoprotein (LDL)
• Peningkatan trigliserida (TG)
• Penurunan High density lipoprotein (HDL)
Dalam sirkulasi darah, lipid tak beredar dalam bentuk bebasnya, melainkan
berikatan dengan protein membentuk lipoprotein.
Dalam plasma darah terdapat 3 golongan lipoprotein, yaitu:
• Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan kerapatan kurang dari 0,94 g/ml,
dengan kandungan protein sekitar 1-2% saja, kandungan terbesar berupa
trigliserida sebesar 80-85%.
• VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang membawa sekitar 10-15% total
kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida.
• LDL (Low Density Lipoprotein) yang membawa 60-70% kolesterol. Banyaknya
kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini, sehingga LDL sering disebut
sebagai kolesterol jahat.
• HDL (High Density Lipoprotein) hanya sedikit mengangkut kolesterol, sehingga
HDL disebut sebagai kolesterol baik.
Klasifikasi Hiperlipidemia
Tipe Klasifikasi Utama Peningkatan
Lipoprotein
Peningkatan Lipid
I Defisiensi Lipoprotein lipase
(LPL)
Kilomikron Triasilgriserol
IIa Hiperkolesterolemia
(Defisiensi reseptor LDL)
LDL Kolesterol
IIb Kombinasi hiperlipidemia LDL, VLDL Triasilgliserol,
kolesterol
III Disbetalipoproteinemia -VLDL Triasilgliserol,
kolesterol
IV Hipertrigliseridemia VLDL Triasilgliserol
V Mixed hiperlipidemia VLDL, Kilomikron Triasilglisero
Tujuan Terapi
Penurunan kolesterol total dan HDL untuk mengurangi resiko penyakit
kardiovaskular
Target kadar parameter lipid
Parameter Lipid Kadar Normal
Kolesterol Total <200 mg/dL
HDL 40-60 mg/dL
LDL <100 mg/dL
Trigliserida <150 mg/dL
Jenis Obat Anti hiperlipidemia
• Niasin ( Asam nikotinat )
• Fibrat
– Klofibrat
– Gemfibrozil
– Fenofibrat
• Resin pengikat asam empedu
– Kolestiramin dan
– Kolestipol
• Probukol
• Inhibitor HMG-CoA reduktase
– Lovastatin
– Simvastatin
– Atorvastatin
Contoh Obat :
• Simvastatin
• Lovastatin
• Atorvastatin
Mekanisme Aksi :
1. Menghambat sintesis kolesterol dalam hati
2. Menurunnya jumlah kolesterol dalam hati menyebabkan peningkatan sintesis reseptor
LDL pada jaringan hepatik
3. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada jaringan hepatik mengakibatkan peningkatan
jumlah ambilan LDL di dalam darah
Pada akhirnya :
- Menurunkan Trigliserida sampai batas tertentu dan meningkatkan HDL.
- Cardio protektif: vasodilator dan penurunan aterosklerosis.
Penggunaan terapeutik:
• Efektif pada semua jenis hiperlipidemia kecuali mereka yang homozigot untuk
hiperkolesterolemia familial (kekurangan reseptor LDL).
• Biasanya dikombinasikan dengan obat lain.
HMG –COA reductase inhibitors (statins):
Mekanisme Aksi
Statin
Reaksi Merugikan
• Peningkatan enzim hati (serum transaminase harus
dipantau terus menerus, kontraindikasi disfungsi
hati).
• Myopathy dan kerusakan otot karena menghambat
produksi CoQ10, yang penting untuk pembuatan ATP
(energi yang digunakan sel).
• Kelelahan dan kelemahan otot disebabkan oleh
terganggunya produksi CoQ10 (95% sumber ATP)
dan mengakibatkan kurangnya produksiATP -
terutama di hati, hati dan ginjal yang memiliki
konsentrasi CoQ10 tertinggi.
• Katarak dan rasa tidak nyaman pada Gastrointestinal
• Kenaikan kadar warfarin.
• Kontraindikasi pada ibu hamil dan menyusui, anak-
anak dan remaja
Contoh Obat :
• Fenofibrate (prodrug)
• Gemfibrozil.
Mekanisme kerja
Agonis pada PPAR (peroxisome proliferator-
activated receptor) → ekspresi gen yang
bertanggung jawab atas peningkatan
aktivitas enzim lipoprotein lipase plasma →
hidrolisis VLDL dan kilomikron →
Sehingga :
• Menurunkan serum Trigliserida
• Meningkatkan pembersihan LDL oleh hati
• meningkatkan kadar HDL.
Penggunaan terapeutik:
• Hipertrigliseridemia (yang paling efektif
dalam pengurangan TG)
• Gabungan hiperlipidemia (tipe III) jika
statin dikontraindikasikan.
Fibrate (Aktivator Lipoprotein Lipase)
• Anti hiperlipidemia pertama dan termurah
• Menurunkan kadar trigliserida (VLDL) dan kolesterol
(LDL)
Mekanisme Aksi :
Penghambat poten proses lipolisis di jaringan adiposa
sehingga mobilisasi asam lemak ke hati berkurang  bahan
baku pembuatan VLDL dihati tidak tersedia (prekursor
trigliserida menurun) sehingga jumlah VLDL menurun,
karena bahan baku dari LDL adalah VLDL maka kadar LDL
menurun yang disertai peningkatan kadar HDL.
Penggunaan dalam terapi :
1. Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV
2. Hiperlipidemia paling poten untuk meningkatkan kadar
HDL plasma
Efek Samping :
Kemerahan pada kulit (disertai rasa panas yang tidak
nyaman), Pruritus, Mual dan sakit pada abdomen,
Hiperurisemia, Pirai (gout), Penurunan toleransi glukosa
pada terapi jangka panjang dan hepatotoksisitas
Niacin (Asam Nikotinat)
Mekanisme Aksi :
Mengikat asam empedu dengan resin di usus yang
membentuk kompleks yang tidak dapat diabsorbsi →
diekskreksikan melalui feses → jumlah asam empedu
menurun sehingga terjadi konversi kolesterol menjadi asam
empedu di hati yang menyebabkan kadar kolesterol (LDL)
menurun
Penggunaan dalam terapi :
1. Anti hiperlipidemia tipe IIa dan Iib
2. Meringankan pruritus akibat akumulasi asam empedu
pada pasien dengan obstruksi bilier
Efek Samping :
1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan seperti
konstipasi, mual dan flatus
2. Gangguan absorbsi : terganggunya absorbsi vitamin
larut lemak A,D,E,K karena dosis resin yang tinggi,
berkurangnya absorbsi asam folat dan asam askorbat
3. Interaksi obat : Kolestiramin dan Kolestipol mengganggu
absorbsi beberapa obat dalam usus, misalnya
tetrasiklin,fenobarbital,digoxin
Kolestiramin dan Kolestipol (Resin Pengikat Asam Empedu)
Mekanisme Aksi :
Menghambat penyerapan kolesterol
intestinal → menurunkan konsentrasi
kolesterol intrahepatik → kompensasi
meningkatkan jumlah pada reseptor LDL
→ meningkatkan penyerapan kolesterol
LDL → menurunkan kadar kolesterol LDL
serum.
Penggunaan Terapi :
• Digunakan pada hiperkolesterolemia
bersamaan dengan statin & pengaturan
diet.
Efek samping: diare dan sakit perut.
Kontraindikasi :pasien dengan disfungsi
hati.
Ezetimibe
(penghambat penyerapan kolesterol)
Terapi Obat Kombinasi
• Pemberian dua antihiperlipidemia untuk
mendapatkan penurunan kadar lipid plasma
yang signifikan.
• Contoh:
– Kombinasi niasin dengan pengikat asam empedu,
kolestiramin pada hiperlipidemia tipe II.
– Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan
pengikat asam empedu menunjukkan manfaat
dalam menurunkan kolesterol LDL.
Obat kardiovaskular

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
 
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
Vasopressin dan perawatan intensif
Vasopressin dan perawatan intensifVasopressin dan perawatan intensif
Vasopressin dan perawatan intensif
 
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskulerFarmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
 
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNAObat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
 
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru LahirPenatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
 
Kmd.0. obat diuretika (1)
Kmd.0. obat diuretika (1)Kmd.0. obat diuretika (1)
Kmd.0. obat diuretika (1)
 
Konsep shock
Konsep shockKonsep shock
Konsep shock
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Hrs 88 arim
Hrs 88 arimHrs 88 arim
Hrs 88 arim
 
Syok dep kes ap
Syok dep kes apSyok dep kes ap
Syok dep kes ap
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Klp 8 diuretik
Klp 8 diuretikKlp 8 diuretik
Klp 8 diuretik
 
Obat gagal jantung
Obat gagal jantungObat gagal jantung
Obat gagal jantung
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 

Similar to Obat kardiovaskular

DIURETIKA SLIDE.ppt
DIURETIKA SLIDE.pptDIURETIKA SLIDE.ppt
DIURETIKA SLIDE.pptIrfanZul2
 
Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFuadrizalfauzi
 
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptxssuserf5be08
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxPPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxJeffriMardiansyah
 
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordisAsuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordisDidikSusetiyanto
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxmaulianaamirudin
 
Antihypertensive drugs
Antihypertensive drugsAntihypertensive drugs
Antihypertensive drugsFebbyAyudya
 
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptFajrianAulia
 
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psikppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psikMrPharmacist247
 
GAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptxGAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptxMuhRidwanVisca
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.pptadindaknt
 

Similar to Obat kardiovaskular (20)

DIURETIKA SLIDE.ppt
DIURETIKA SLIDE.pptDIURETIKA SLIDE.ppt
DIURETIKA SLIDE.ppt
 
Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensi
 
Hypertensionhosppharm
HypertensionhosppharmHypertensionhosppharm
Hypertensionhosppharm
 
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxPPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
 
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordisAsuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
 
Antihypertensive drugs
Antihypertensive drugsAntihypertensive drugs
Antihypertensive drugs
 
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
 
Antihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptxAntihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptx
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
 
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psikppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
 
AH 2.docx
AH 2.docxAH 2.docx
AH 2.docx
 
AH 2.docx
AH 2.docxAH 2.docx
AH 2.docx
 
GAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptxGAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptx
 
Acute kidney injury
Acute kidney injuryAcute kidney injury
Acute kidney injury
 
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
 

More from Fina Ratih Wiraputri (14)

Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan FarmasiPengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan Farmasi
 
Uterotonika
UterotonikaUterotonika
Uterotonika
 
Farmakologi hormon
Farmakologi hormonFarmakologi hormon
Farmakologi hormon
 
Antelhmintik
AntelhmintikAntelhmintik
Antelhmintik
 
Antiprotozoa
AntiprotozoaAntiprotozoa
Antiprotozoa
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Farmakodinamika
FarmakodinamikaFarmakodinamika
Farmakodinamika
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 

Recently uploaded

Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 

Recently uploaded (20)

Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 

Obat kardiovaskular

  • 1. HipertensiFina ratih wira putri.,M.Sc.,Apt
  • 2.
  • 4.
  • 5. “Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang” Depkes (2013)
  • 6. Klasifikasi Menurut JNC 7 (Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluatin, and Treatment of High Blood Pressure)
  • 7. Prinsip Kerja Obat Anti Hipertensi 1. Menurunkan curah jantung 2. Menurunkan resistensi perifer 3. Menurunkan volume darah
  • 8. Klasifikasi Obat Anti Hipertensi berdasarkan efek terapetik 1. Menurunkan curah jantung Agonis α-2 adrenergik β bloker 2. Menurunkan resistensi perifer Vasodilator α bloker Calsium Channel Bloker ACE Inhibitor ARB Diuretik (jangka Panjang) 3. Menurunkan volume darah Diuretik
  • 9. Agonis α-2 adrenergik Clonidine, Metildopa, Reserpin • Menghambat pelepasan Norepinefrin (adrenergik) • Jumlah Neurotrasmitter berkurang sehingga reseptor tidak dapat diaktifkan • Terjadi relaksasi otot polos arteri dan vena • Efek samping yang umum adalah sedasi dan mulut kering, karena bekerja do SSP maka dapat menyebabkan depresi
  • 10. β bloker Adrenergik Kerja Beta Bloker o Menghambat reseptor beta adrenergik o Pengurangan denyut jantung dan kontraktilitas miokard o Propanolol, Atenolol, Labetolol, Acenolol obat-obat yang menghalangi norepinephrine (adrenaline) mengikat pada reseptor-reseptor beta pada syaraf adrenergik
  • 11. Vasodilator Hidralazin, Minoksidil o Menurunkan tahanan perifer dengan dilatasi pembuluh darah • arteri (hidralazin, minoxidil) • arteri dan vena (nitroprusida) o Kelemahan vasodilator : • efek baroreseptor dapat meningkatkan aliran simpatetik dari vasomotor sehingga meningkatkan denyut dan curah jantung dan merangsang pelepasan renin. Oleh karena itu efek hipotensi dari vasodilator langsung berkurang o Penderita yang mendapatkan terapi ini, sebaiknya mendapatkan terapi utama dengan diuretik dan bloker adrenergik. o Efek samping: takikardia, sakit kepala, pusing o Minoksidil dapat menyebabkan hipertrichosis reversibel pada tangan, wajah, punggung dan paha.
  • 12. α bloker Adrenergik Prazosin, terazosin dan doxazosin Efek samping berat uang mungkin terjadi merupakan gejala awal yang ditandai dengan hipotensi ortostatik. Retensi air dan natrium dapat terjadi pada dosis yang lebih tinggi dan pemberian kronik dosis rendah. Efek samping pada SSP adalah gangguan tidur, mimpi yang jelas dan depresi Bekerja menghambat reseptor alfa1 yang menginhibisi katekolamin pada sel otot polos vaskular perifer yang memberikan efek vasodilatasi.
  • 13. Calsium Channel Bloker Untuk dapat berkontrakasi, otot memerlukan Calsium Calcium channel blockers menghalangi masuknya calcium kedalam sel-sel otot dari jantung dan arteri-arteri. Calcium channel blocker menurunkan tekanan darah dengan: 1. Mengurangi kekuatan dari aksi memompa jantung (kontraksi jantung) 2. Mendilatasi sel-sel otot pada dinding-dinding dari arteri- arteri.
  • 14. Dihidropiridin Amlodipin, nifedipin Non Dihidropiridin Verapamil, diltiazem Satu tipe adalah dihydropyridines, yang tidak memperlambat denyut jantung atau menyebabkan denyut-denyut atau irama-irama jantung lain yang abnormal (cardiac arrhythmias) Dua tipe lain dari calcium channel blockers dirujuk sebagai agen- agen non-dihydropyridine. Satu tipe adalah verapamil dan yang lainnya adalah diltiazem.
  • 15. ACE Inhibitor Captopril, Enapril, Lisinopril ACE inhibitors adalah obat-obat yang menghambat aktivitas dari enzim ACE, yang mengurangi produksi dari angiotensin II (kimia yng sangat kuat yang menyebabkan otot-otot yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah untuk berkontraksi, jadi menyempitkan pembuluh-pembuluh) ACE memiliki dua fungsi utama di tubuh : 1. fungsi pertama adalah sebagai katalisator angiotensin I menjadi angiotensin II. 2. Angiotensin II merupakan senyawa vasokonstriktor kuat, sedangkan fungsi ACE yang kedua adalah sebagai pengurai bradikinin (vasodilator kuat)
  • 16. ARB Angiotensin Receptor Bloker Angiotensin II receptor blockers (ARBs) adalah obat- obat yang menghalangi aksi dari angiotensin II dengan mencegah angiotensin II mengikat pada reseptor- reseptor angiotensin II pada pembuluh-pembuluh darah. Sebagai akibatnya, pembuluh-pembuluh darah membesar (melebar) dan tekanan darah berkurang. Losartan, Candesartan, Irbesartan
  • 18.  Ibu hamil tidak boleh menggunakan ACE-inhibitors maupun AT-II-reseptor blockers karena teratogenik (terutama pada 6 bulan terakhir).  Captopril & enalapril : masuk ASI (jumlah kecil); obat lain belum cukup data.
  • 19. Diuretik Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urine (diuresis) akibat pengaruh langsung terhadap ginjal
  • 21. Kebanyakan diuretik bekerja dengan mengurangi reabsorbsi ion- ion Na+ sehingga pengeluarannya bersama air diperbanyak. Meningkatkan ekskresi garam dan air, menghambat retensi garam dan air yang sering dijumpai pada penggunaan antihipertensi lain
  • 22. Diuretika dibagi menjadi 5 kelompok : 1. Loop Diuretik 2. Derivat Thiazid 3. Diuretik Hemat Kalium 4. Diuretik Osmosis 5. Inhibitor Karbonanhidrase
  • 23.
  • 24. Derivat Thiazid Hidrochlorotiazid (HCT), klopamida, mefrusida o Mekanisme kerja : • bekerja pada tubulus distal, yaitu menurunkan reabsorpsi natrium (Na)  sehingga memperbanyak ekskresi Na dan Cl lewat urin o Efeknya lemah dan lambat tetapi bertahan lebih lama (6-48 jam) o Digunakan sebagai terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung. o Obat ini memiliki kurva dosis efek datar sehingga bila dosis optimal dinaikkan lagi maka efeknya tidak bertambah. o Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, hiperglikemia, hiperlipidemia, hiperurisemia, hiperkalsemia, rash NO pada ibu hamil
  • 25. Loop Diuretik Furosemida, asam etakrinat, bumetanid o Mekanisme kerja : • Bekerja di lengkung Henle yaitu mengurangi reabsorpsi Cl dan Na. • Pengeluaran K dan air juga diperbanyak melalui urine. o Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, dehidrasi, hipotensi, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalsemia, ototoksik, diare o Berkhasiat kuat dan cepat tetapi dengan masa durasi singkat (4-6 jam). o Mempunyai kurva dosis efek meningkat dimana dengan penambahan dosis akan meningkatkan efek diuresis
  • 26. Diuretik Hemat Kalium Spironolakton, amilorida dan triamteren o Efek obat ini hanya lemah dan khusus digunakan terkombinasi dengan diuretika lainnya guna menghemat ekskresi kalium. o Aldosteron menstimulasi reabsorbsi Na+ dan ekskresi K+, proses ini dihambat secara kompetitif oleh obat ini.
  • 27. Diuretik Osmosis Manitol Obat ini hanya direabsorbsi sedikit oleh tubuli, hingga reabsorbsi air juga terbatas. Efeknya adalah diuretik osmosis dengan ekskresi air kuat dan relatif sedikit dalam mengekskresi Na+
  • 28. Inhibitor Karbonanhidrase Asetazolamida Obat ini merintangi enzim karboanhidrase di tubuli proksimal sehingga disamping karbonat, Na+ dan K+ diekskresikan lebih banyak bersama air Khasiat diuretiknya lemah, setelah beberapa hari terjadi takifilaksis maka perlu dipergunakan secara selang-selingg (intermitten)
  • 29. Diuretik digunakan pada semua keadaan dimana dikehendaki pengeluaran urine lebih banyak : a. Udema Suatu keadaan kelebihan air di jaringan b. Hipertensi Untuk mengurangi volume darah agar tekanan menurun c. Gagal Jantung Peredaran darah tidak sempurna sehingga air tertimbun dan terjadi udema e. Batu ginjal Untuk membantu mengeluarkan endapan kristal dari ginjal dan saluran kemih
  • 30. Efek Samping penggunaan Diuretika 1. Hipokalemia 2. Hiperuresemia 3. Hiperglikemia 4. Hiponatremia 5. Gangguan lain seperti gangguan lambung, mual dan muntah, rasa letih, nyeri kepala dan pusing
  • 32. Hypertensive conditions during pregnancy berkontribusi besar terhadap morbiditas dan mortalitas ibu di seluruh dunia • Di Amerika Serikat, Preeclampsia menyumbang 15% sampai 17,6% kematian ibu. • Hipertensi mempersulit sekitar satu dari setiap sepuluh Kehamilan • Satu-satunya resolusi untuk preeklampsia dan hipertensi yang diinduksi kehamilan atau yang dikenal sebagai hipertensi gestasional, adalah kelahiran janin dan plasenta.
  • 33. Komplikasi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama kehamilan mempengaruhi banyak sistem organ dan dapat merugikan ibu dan janin. • Komplikasi ibu terhadap preeklampsia meliputi aktivitas kejang, abrupsio plasenta, stroke, sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati dan trombosit rendah), perdarahan hati, edema paru, gagal ginjal akut, dan koagulasi intravaskular diseminata (DIC). • Komplikasi janin dan neonatal meliputi pembatasan pertumbuhan intrauterine, kelahiran prematur, berat lahir rendah, sindrom gangguan pernapasan neonatal, peningkatan masuk ke unit perawatan intensif neonatal, dan kematian janin atau neonatal
  • 34. Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko wanita terkena hipertensi atau preeklamsia yang diinduksi kehamilan: • Telah diketahui secara luas bahwa preeklamsia paling sering terjadi pada kehamilan pertama wanita • Wanita dengan riwayat preeklamsia lebih cenderung mengalami kekambuhan pada kehamilan berikutnya • Kehamilan kembar, seperti kembar atau kembar tiga, meningkatkan risiko • Selain itu, kondisi kronis tertentu yang sudah ada sebelumnya meningkatkan risiko wanita, termasuk diabetes mellitus, diabetes gestasional, resistensi insulin, hipertensi kronis, obesitas, penyakit ginjal kronis, lupus, dan kelainan jaringan vaskular atau ikat. • Wanita di atas usia 35 tahun
  • 35.
  • 36. Fokus pengobatan farmakologis • Penatalaksanaan tanda dan gejala sehingga kehamilan bisa berlangsung lama dan kesehatan janin baik • Pengobatan harus mengutamakan keseimbangan antara keamanan ibu dan janin • Dengan meningkatnya umur kehamilan maka risiko morbiditas dan mortalitas bagi janin menurun, namun hal ini juga harus mempertimbangkan kondisi ibu, karena preeklamsia dapat berkembang dengan cepat menjadi eklampsia, sindrom HELLP, atau morbiditas lainnya.
  • 37. Mengobati hipertensi diinduksi oleh kehamilan dan preeklampsia memerlukan pengetahuan tentang mekanisme tindakan dan profil keamanan dan kemanjuran obat. Agen farmakologis antihipertensi yang umum digunakan meliputi : • Labetalol, • Hydralazine, • Methyldopa, • Nifedipin
  • 38. Hydralazinemenurunkan tekanan darah dengan mengurangi resistensi vaskular sistemik melalui vasodilatasi arteriol langsung. • Digunakan untuk keadaan darurat hipertensi maternal akut. • Efek samping yang umum dari hydralazine dapat terjadi sebagai mual, muntah, dan sakit kepala pada hingga 50 persen pasien dengan preeklampsia. • Hydralazine dapat menyebabkan hipotensi ibu, takikardia refleks, dan pembilasan. • Penggunaan hidralazine pada ibu juga dikaitkan dengan trombositopenia pada neonatus
  • 39. Labetalol adalah antagonis non-selektif pada reseptor adrenergik alfa 1, beta 1, dan beta 2, dan disetujui FDA untuk pengobatan hipertensi dan keadaan darurat hipertensi. Labetalol lebih disukai daripada penghambat beta lainnya karena mendilatasi arteriol dan menurunkan tahanan vaskular tanpa menurunkan curah jantung secara signifikan. Hipotensi, bradikardia, dan hipoglikemia adalah efek samping beta blocker yang umum terjadi
  • 40. Metildopa, α-metildopa, adalah agonis alfa adrenergik menyebabkan penurunan tekanan darah dengan mengurangi efek sistem saraf simpatik. Methyldopa sering digunakan untuk mengobati hipertensi selama kehamilan. Obat ini dapat diberikan melalui jalur intravena atau oral Bayi perempuan yang diobati dengan methyldopa dirawat di unit perawatan intensif neonatal lebih sering daripada yang terpapar labetalol (22,4% berbanding 8%).
  • 41. Calcium channel blockers menghambat saluran kalsium tipe-L di sel otot polos jantung dan vaskular, yang memberikan efek inotropik negatif pada jantung dan menyebabkan vasodilatasi, yang menyebabkan penurunan resistensi vaskular sistemik. Nifedipin dapat menyebabkan takikardia refleks, dan vasodilatasi
  • 42.
  • 43. Agen farmakologis yang dapat digunakan untuk mencegah kejang dan perkembangan eklampsia. Obat yang paling umum digunakan adalah magnesium sulfat (MgSO4), yang menurunkan kejadian kejang hingga 50 persen. • Magnesium sulfat belum dikaitkan dengan morbiditas maternal atau janin yang signifikan • Hal ini biasanya diberikan oleh rute intramuskular atau intravena. • Regimen intramuskular paling umum dengan dosis awal intravena 4 g, segera diikuti oleh 10 g intramuskular dan kemudian 5 g intramuskular setiap 4 jam pada pantat.
  • 44. Kelas obat antihipertensi tertentu tidak boleh digunakan selama kehamilan • Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEIs), • Penghambat reseptor angiotensin II (ARBs) • Beberapa beta-blocker, dan • Diuretik
  • 45. ACEIs and ARBs • Dikaitkan dengan efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan janin, termasuk gagal ginjal dan kematian janin • Hasil penelitian dan studi pada trimester pertama kehamilan, ACEI seperti lisinopril dikaitkan dengan peningkatan risiko malformasi janin utama, termasuk kerusakan sistem saraf kardiovaskular dan sistem saraf pusat. • ARB memiliki informasi tentang penggunaan pada ibu hamil yang terbatas, namun cara kerja ARB pada sistem renin-angiotensin- aldosteron serupa dengan ACEI, risikonya dianggap sebanding dengan ACEI.
  • 46. • Beberapa beta-blocker seperti atenolol dan metoprolol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pembatasan pertumbuhan intrauterine. • Penggunaan diuretik dapat mengurangi volume sirkulasi, yang berpotensi menyebabkan hipovolemia dan penurunan perfusi plasenta
  • 48. ARITMIA merupakan gangguan ritme normal jantung karena terjadi malfungsi sistem konduktivitas elektrik. Malfungsi tersebut meliputi : • Irama yang berasal bukan dari nodus SA • Irama yg tidak teratur, walaupun berasal dr nodus SA • Frekuensi < 60/mnt atau > 100/mnt • Terdapatnya hambatan impuls, supra atau intra ventrikular
  • 49. FASE-FASE POTENSIAL PADA OTOT JANTUNG
  • 50. Klasifikasi Aritmia : Didasarkan pada : • Heart Rate  bradiaritmia, takiaritmia • Bradiaritmia • Penurunan HR • Umumnya terjadi akibat kerusakan jaringan jantung, penurunan aktivitas sy simpatis dan peningkatan aktivitas sy parasimpatis • Takiaritmia • Peningkatan HR • Terjadi karena adanya peningkatan dlm pembentukan impuls dan atau peningkatan kecepatan penyebaran impuls • Asal mula pembangkitan impuls  sinus, atrial, nodal, supraventricular, ventricular, reentry • Pola  fibrilasi, fluter, paroksismal • Jenis aritmia yang sering ditemukan : • Flluter atrium : kecepatan irama reguler yang dikeluarkan oleh jaringan atrium (220-350/ menit) • Fibrilasi atrium : irama yang cepat dan tidak teratur dg frekuensi atrium 350-1000/menit • Takikardi supraventrikular :iramanya yang cepat melibatkan nodus AV dan bagian dari jaringan atrium • Takikardi ventrikular : takikardi yang dapat mengurangi curah jantung • Fibrilasi ventrikular : paling berbahaya dari semua aritmia karena tidak ada laggi curah jantung
  • 51. Klasifikasi Obat aritmia dibagi menjadi empat kelas 1. Kelas 1 yang bekerja menghambat Kanal Ion Natrium yang bergantung voltase a. Kelas 1a  Prokainamid, kuinidin, disopiramid b. Kelas 1b  Lidokain, fenitoin, tokainid c. Kelas 1c  Flekainid, propafenon 2. Kelas 2 yang bekerja sebagai beta bloker misalnya Propanolol 3. Kelas 3 yang bekerja sebagai penghambat kanal kalium contoh Bretilium, amiodaron 4. Kelas 4 yang bekerja sebagai penghambat kanal calsium contoh Verapamil dan Diltiazem Obat anti aritmia lainnya 1. Adenosin 2. Digoksin 3. Atropin
  • 52. Obat Golongan Kelas I 2. Kelas Ib a. Lidokain diberikan secara intravena digunakan pada terapi aritmia ventrikular biasanya setelah infark miokard akut 1. Kelas Ia a. Disopiramid digunakan secara oral untuk mencegah aritmia ventrikular berulang o Mempunyai efek inotropik negatif dan menyebabkan hipotensi (pemberian IV) o Efek samping mual dan muntah o Retensi urin b. Kuinidin efektif pada aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikular o Penggunaan dibatasi karena berpotensi bahaya pada jantung 3. Kelas Ic a. Flekainid digunakan sebagai terapi profilaksis fibrilasi atrium paroksimal tetapi mempunyai efek inotropik negatif menyebabkan aritmia ventrikular yang serius
  • 53. Obat Golongan Kelas II,III,IV Golongan III a. Amiodaron efektif digunakan pada kasus aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikular yang penggunaannya terbatas pada pasien-pasien yang tidak mendapat hasil efektif dengan pengobatan lain b. Efek samping yang ditimbulkan serius seperti fotosensitifitas, gangguan tiroid, neuropathy dan alveolitis paru c. Sotalol merupakan mempunyai efek golongan III yang sama tetapi mempunyai efek samping yang sedikit dibanding amiodaron Golongan II • Golongan beta bloker seperti propanolol, atenolol, sotalol • Untuk aritmia yg ditimbulkan atau diperburuk oleh stimulasi syaraf otonom simpatis • Bermanfaat pada aritmia yang disebabkan oleh ansietas, stress, atau olahraga Golongan IV a. Verapamil oral digunakan untuk profilaksis takikardi supraventrikel b. Verapamil sebaiknya tidak digunakan bersama dengan beta bloker atau kuinidin karena menyebabkan akumulasi efek inotropik negatif
  • 54. Obat Golongan Lain Digoksin • Pemberian digoksin digunakan untuk fibralasi atrium dan flutter atrium cepat yang tidak terkontrol • Digoksin memperlambat dan memperkuat denyut ventrikel Adenosin • Bekerja pada reseptor adenosin A1 • Secara intravena digunakan untuk menghentikan takikardi supraventrikular akut Atropin • Digunakan untuk keadaan bradikardi sinus
  • 55. 55
  • 56.
  • 57. Pengertian Hiperlipidemiaadalah suatu keadaan dimana kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningkat sebagai manifestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid. Seseorang dapat dikatakan mengalami hiperlipidemia jika memiliki lebih dari satu kriteria berikut: • Peningkatan kolesterol total (TC : Total Cholesterole) • Peningkatan low density lipoprotein (LDL) • Peningkatan trigliserida (TG) • Penurunan High density lipoprotein (HDL)
  • 58. Dalam sirkulasi darah, lipid tak beredar dalam bentuk bebasnya, melainkan berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Dalam plasma darah terdapat 3 golongan lipoprotein, yaitu: • Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan kerapatan kurang dari 0,94 g/ml, dengan kandungan protein sekitar 1-2% saja, kandungan terbesar berupa trigliserida sebesar 80-85%. • VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang membawa sekitar 10-15% total kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida. • LDL (Low Density Lipoprotein) yang membawa 60-70% kolesterol. Banyaknya kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. • HDL (High Density Lipoprotein) hanya sedikit mengangkut kolesterol, sehingga HDL disebut sebagai kolesterol baik.
  • 59.
  • 60. Klasifikasi Hiperlipidemia Tipe Klasifikasi Utama Peningkatan Lipoprotein Peningkatan Lipid I Defisiensi Lipoprotein lipase (LPL) Kilomikron Triasilgriserol IIa Hiperkolesterolemia (Defisiensi reseptor LDL) LDL Kolesterol IIb Kombinasi hiperlipidemia LDL, VLDL Triasilgliserol, kolesterol III Disbetalipoproteinemia -VLDL Triasilgliserol, kolesterol IV Hipertrigliseridemia VLDL Triasilgliserol V Mixed hiperlipidemia VLDL, Kilomikron Triasilglisero
  • 61. Tujuan Terapi Penurunan kolesterol total dan HDL untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskular Target kadar parameter lipid Parameter Lipid Kadar Normal Kolesterol Total <200 mg/dL HDL 40-60 mg/dL LDL <100 mg/dL Trigliserida <150 mg/dL
  • 62. Jenis Obat Anti hiperlipidemia • Niasin ( Asam nikotinat ) • Fibrat – Klofibrat – Gemfibrozil – Fenofibrat • Resin pengikat asam empedu – Kolestiramin dan – Kolestipol • Probukol • Inhibitor HMG-CoA reduktase – Lovastatin – Simvastatin – Atorvastatin
  • 63. Contoh Obat : • Simvastatin • Lovastatin • Atorvastatin Mekanisme Aksi : 1. Menghambat sintesis kolesterol dalam hati 2. Menurunnya jumlah kolesterol dalam hati menyebabkan peningkatan sintesis reseptor LDL pada jaringan hepatik 3. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada jaringan hepatik mengakibatkan peningkatan jumlah ambilan LDL di dalam darah Pada akhirnya : - Menurunkan Trigliserida sampai batas tertentu dan meningkatkan HDL. - Cardio protektif: vasodilator dan penurunan aterosklerosis. Penggunaan terapeutik: • Efektif pada semua jenis hiperlipidemia kecuali mereka yang homozigot untuk hiperkolesterolemia familial (kekurangan reseptor LDL). • Biasanya dikombinasikan dengan obat lain. HMG –COA reductase inhibitors (statins):
  • 65. Reaksi Merugikan • Peningkatan enzim hati (serum transaminase harus dipantau terus menerus, kontraindikasi disfungsi hati). • Myopathy dan kerusakan otot karena menghambat produksi CoQ10, yang penting untuk pembuatan ATP (energi yang digunakan sel). • Kelelahan dan kelemahan otot disebabkan oleh terganggunya produksi CoQ10 (95% sumber ATP) dan mengakibatkan kurangnya produksiATP - terutama di hati, hati dan ginjal yang memiliki konsentrasi CoQ10 tertinggi. • Katarak dan rasa tidak nyaman pada Gastrointestinal • Kenaikan kadar warfarin. • Kontraindikasi pada ibu hamil dan menyusui, anak- anak dan remaja
  • 66. Contoh Obat : • Fenofibrate (prodrug) • Gemfibrozil. Mekanisme kerja Agonis pada PPAR (peroxisome proliferator- activated receptor) → ekspresi gen yang bertanggung jawab atas peningkatan aktivitas enzim lipoprotein lipase plasma → hidrolisis VLDL dan kilomikron → Sehingga : • Menurunkan serum Trigliserida • Meningkatkan pembersihan LDL oleh hati • meningkatkan kadar HDL. Penggunaan terapeutik: • Hipertrigliseridemia (yang paling efektif dalam pengurangan TG) • Gabungan hiperlipidemia (tipe III) jika statin dikontraindikasikan. Fibrate (Aktivator Lipoprotein Lipase)
  • 67. • Anti hiperlipidemia pertama dan termurah • Menurunkan kadar trigliserida (VLDL) dan kolesterol (LDL) Mekanisme Aksi : Penghambat poten proses lipolisis di jaringan adiposa sehingga mobilisasi asam lemak ke hati berkurang  bahan baku pembuatan VLDL dihati tidak tersedia (prekursor trigliserida menurun) sehingga jumlah VLDL menurun, karena bahan baku dari LDL adalah VLDL maka kadar LDL menurun yang disertai peningkatan kadar HDL. Penggunaan dalam terapi : 1. Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV 2. Hiperlipidemia paling poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma Efek Samping : Kemerahan pada kulit (disertai rasa panas yang tidak nyaman), Pruritus, Mual dan sakit pada abdomen, Hiperurisemia, Pirai (gout), Penurunan toleransi glukosa pada terapi jangka panjang dan hepatotoksisitas Niacin (Asam Nikotinat)
  • 68. Mekanisme Aksi : Mengikat asam empedu dengan resin di usus yang membentuk kompleks yang tidak dapat diabsorbsi → diekskreksikan melalui feses → jumlah asam empedu menurun sehingga terjadi konversi kolesterol menjadi asam empedu di hati yang menyebabkan kadar kolesterol (LDL) menurun Penggunaan dalam terapi : 1. Anti hiperlipidemia tipe IIa dan Iib 2. Meringankan pruritus akibat akumulasi asam empedu pada pasien dengan obstruksi bilier Efek Samping : 1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan seperti konstipasi, mual dan flatus 2. Gangguan absorbsi : terganggunya absorbsi vitamin larut lemak A,D,E,K karena dosis resin yang tinggi, berkurangnya absorbsi asam folat dan asam askorbat 3. Interaksi obat : Kolestiramin dan Kolestipol mengganggu absorbsi beberapa obat dalam usus, misalnya tetrasiklin,fenobarbital,digoxin Kolestiramin dan Kolestipol (Resin Pengikat Asam Empedu)
  • 69. Mekanisme Aksi : Menghambat penyerapan kolesterol intestinal → menurunkan konsentrasi kolesterol intrahepatik → kompensasi meningkatkan jumlah pada reseptor LDL → meningkatkan penyerapan kolesterol LDL → menurunkan kadar kolesterol LDL serum. Penggunaan Terapi : • Digunakan pada hiperkolesterolemia bersamaan dengan statin & pengaturan diet. Efek samping: diare dan sakit perut. Kontraindikasi :pasien dengan disfungsi hati. Ezetimibe (penghambat penyerapan kolesterol)
  • 70. Terapi Obat Kombinasi • Pemberian dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan penurunan kadar lipid plasma yang signifikan. • Contoh: – Kombinasi niasin dengan pengikat asam empedu, kolestiramin pada hiperlipidemia tipe II. – Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan pengikat asam empedu menunjukkan manfaat dalam menurunkan kolesterol LDL.