SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Page 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................ 3
B. Tujuab Penulisan ......................................................................................... 3
C. Metode Penulisan ......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 4
A. Anatomi Dan Fisiologi ................................................................................. 4
B. Defenisi .......................................................................................................... 11
C. Etiologi ........................................................................................................... 11
D. Patofisiologi ................................................................................................... 12
E. Klasifikasi ..................................................................................................... 13
F. Manifestasi Klinis ........................................................................................ 15
G. Pemeriksaan Diagnostik.............................................................................. 16
H. Penatalakasanaan ......................................................................................... 16
I. Komplikasi .................................................................................................... 16
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................... 17
A. Asuhan Keperawatan Kretininisme ............................................................ 17
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 30
A. Kesimpulan .................................................................................................... 30
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 31
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KRETINISME”
tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan penugasan dari mata kuliah blok Sistem
Endokrin. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan sarannya dalam pembuatan makalah ini dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan makalah ini, serta rekan-
rekan lain yang membantu pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu mohon maaf
apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini.
Makassar, 13 januari 2017
Penyusun
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreatnisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem
yang diderita selama kegidupan janin, bayi, atau kanak-kanak dan terutama
ditandai dengan agalnya pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi mental.
Kreatisme disebabkan oleh ganggan pertumbuhan kelenjar tiroid secara
kongenital ( kreatinisme kongenital ), karena kelenjar tiroidgagal
memproduksi hormon tiroid akibat defisiensi genetik pada kelenjar, atau karena
kurangnya yodium pada diet ( kreatinisme endemik )
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Tujuan dalam pembuatan makalah ini secara umum adalah untuk
membantu mahasiswa dalam mempelajari tentang anatomi dan fisiologi
sistem endokrin dan asuhan keperawatan dengan pasien Kretinisme.
b. Tujuan Khusus
Supaya mahasiswa mengetahui pengertian, penyebabnya, manifestasi klinis
dll. Serta asuhan keperawatannya.
C. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metedologi penulisan
berdasarkan:
a. Mengumpulkan dari litelatur buku dan internet
b. Berdiskusi dengan teman kelompok dan teman beda kelompok
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan
menyekresi zat kimia yang disebut hormon. Hormon adalah zat yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ yang
mempengaruhi kegiatan di dalam sel.
Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
1) Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan
oleh jaringan tubuh tertentu.
2) Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
3) Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
4) Merangsang pertumbuhan jaringan
5) Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus
halus
6) Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral,
dan air.
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama
organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya
melalui satu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar
didalam jaringan kelenjar. Kata ‘’endokrin’’ berasal dari bahasa yunani yang
berarti ‘’ sekresi ke dalam’’, zat aktif utama dari sekresi interna disebut
hormon, dari kata yunani yang berarti merangsang. Beberapa organ endokrin
yang menghasilkan suatu hormon tunggal, sedangkan yang lain menghasilkan
dua atau beberapa jenis hormon, misalnya klenjar hipofisis menghasilkan
beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain:
karnaitulah kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai ‘’kelenjar pimpinan tubuh’’.
1. Beberapa organ endokrin:
2. Kelenjar hipofisis, lobus anterior dan posterior
Page 5
3. Kelenjar tiroid dan paratiroid
4. Kelenjar suprarenal ,korteks dan medula.
5. Kelenjar timus dan barangkali juga badan pineal.
Pembentukan sekresi interna adalah suatu fungsi penting, juga pada organ dan
kelenjar lain, seperti insulin dari kepulauan Langerhans di dalam pankreas,
gastrin didalam lambung, ustrogen dan progresterondi dalam ovarium, dan
testoterondi dalam testis.
Pengetahuan tentang fungsi kelenjar-kelenjar didapati dengan mempelajari
efek dari penyakit yang ada didalamnya dan hal ini biasanya dapat diterangkan
sebagai akibat produksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon yang
diperlukan.
a. Hipotalamus
Hipotalamus terletak tepat dibawah talamus dean dibatasi oleh sulkus
hipotalamus. Hipotalamus berlokasi didasar diensepalon dan sebagian dinding
lateral ventrikel III. Hipotalamus meluas kebawah sebagai kelenjar hipofiseyng
teletak didalam sela tusika os sfenoid.
Fungsi utamanya , antara lain:
Pusat integrasi susunan saraf otonom
a) Regulasi temperatur
b) Keseimbangan cairan dan elektrolit
c) Integrasi siklus bangun tidur
d) Mengontrol intake makanan
e) Respon tingkah laku terhadap emosi
f) Pengaturan/ pengontrolan endokrin
g) Respon seksual
b. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofisis tulang
sfenoid. Kelenjar itu terdiri atas dua lobus, yaitu anterior dan posterior , dan
bagian diantara kedua lobus adalah pars intermedia. Untuk memudahkan
Page 6
mempelajari fungsinya maka dipandang dua bagian, yaitu lobus anterior dan
posterior.
Lobus aterior kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja
sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain.
a. Hormon pertumbuhan (hormon somatotropik) mengendalikan pertumbuhan
tubuh.
b. Hormon tirotropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan tiroksin.
c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kegiatan kelenjar
suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar
suprarenal ini.
d. Hormon gonadotropik
e. Hormon perangsang polikel, (follicle –stimulating hormon-FSH)
merangsang perkembangan folikel graaff didalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa didalam testis.
f. Luteinising hormon (LH) atau interstitial-cell-stimulating-hormon (ICSH)
mengendalikan sekresi estrogen dan progresteron didalam ovarium dan
testosteron didalam testis.
g. Hormon ke tiga dari hormon gonagotropik ini adalah leteotropin atau
rolaktin, mengendalikan sekresi air susu dan mempertahankan adanya
korpus luteum selama hamil.
Lobus posterior kelenjar hipofisis mengeluarkan sekret dua jenis hormon :
hormon antidiuretik (ADH) mengatur jumlah air yang melalui ginjal,sedangkan
hormon oksitosik merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan
mengeluarkan asi sewaktu menyusui.
c. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus Yang teletak disebelah kanan dan
kiri trakea, dan ikat bersanma oleh secarik jaringan tiroid yang disebut ismus
tiroid dan melintasi trakea disebelah depannya.
Page 7
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi
epitelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah, dan yang disatukan
jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang bersifat lekat yaitu
koloida tiroid, yang mengandung zat senyawa yodium; zat aktif yang utama
dari senyawa yodium ini ialah hormon tiroxin. Sekret ini mengisi vesikel dan
dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limpe.
Fungsi. Sekresi tiroid diatur sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar
hipopisis yaitu hormon tirotropik. Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian
dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam
jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan
oksigen, dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbondioksida.
Hiposekresi (hipotiroidisma). Bila kelenjar tiroid kuramh mengeluarkan sekret
pada waktu bayi maka mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai
kreatinisme, berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang
dewasa, kekurangan sekresi mengakibatkan mixsudema; proses metabolik
mundur dan dapat kecenderungan untuk bertambah berat, gerakannya
lamban,cara berpikir dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan kering,
serta rambut rontok dan menjdi jarang. Suhunbadan dibawah normal dan
denyut nadi perlahan.
Hipersekresi. Pada pembesaran kelenjar dan penambahan sekresi yang disebut
hipertiroidisma, semua simtomnya kabilikan dari mixsudema. Kecepatan
metabolisme naik dan suhu tubuh dapat lebih tinggi dari normal. Pasien turun
beratnya, gelisah dan mudah marah, kecepatan denyut nadi naik, kardiac output
bertambah dan simtom kardio vaskuler mencangkup vibrilasi atrium dan
kegagalan jantung.
Pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit Grave atau gondok eksoftalmus,
tampak mata menonjol ke luar. Efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon
tiroid. Adakalanya tidak hilang dengan pengobatan.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon sbb :
1) Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang
metabolisme zat, katabolisme protein, dan lemak. Juga meningkatkan
Page 8
produksi panas merangsang sekresi hormon pertumbuhan, dan
mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan mental pada balita
dan janin. Kedua hormon ini biasa disebut dangan satu nama,yaitu hormon
tiroid.
2) Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, denagn meningkatkan
jumlah penumpukan kalsium pada tulang.
d. Kelenjar Paratiroid
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat 2 kelenjar kecil yaitu kelenjar paratiroid,
didalam leher. Sekresi paratiroid yaitu hormon paratiroid, mengatur
metabolisme zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur didalam darah dan
tulang.
Fungsi kelenjar paratiroid :
1) Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
2) Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
3) Mempercepat absorbsi kalsium di intestine
4) Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang
sehingga menambah kalsium dalam darah
5) Menstimulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui membran sel
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang
berfungsi meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan
menurunkan kadar kalsium darah.
Hipoparatiroidisma, yaitu kekurangan kalsium dalam isi darah atau
hipoklasemia, mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas
kejang dan konvulsi, khususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal
spasmus; simtom-simtom ini dapat cepat diringankan dengan pemberiaan
kalsium.
Hiperparatiroidisma atau over-aktivitas kelenjar, biasanya ada sangkutpautnya
dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium
terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukan kembali
kedalam serum darah, dengan akibat terjadinya penyakit tulang dengan tanda-
Page 9
tanda khas beberapa bagian keropos, yang dikenal sebagai osteitis vibrosa
sistik, karena terbentuk kista pada tulang. Kalsiumnya diendapkan didalam
ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegaglan ginjal.
e. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak didalam thorak, kira-kira pada ketinggian
bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada
bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10gr atau lebih sedikit.
Ukurannya bertambah, pada masa remaja beratnya dari 30 sampai 40gr, dan
kemudian mengerut lagi. Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada
hubungannya dengan produksi antibodi.
f. Kelenjar Adrenal
kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenalis terletak diatas kutub sebelah atas
setiap ginjalnya. Krlrnjar adrenal terdiri atas bagian luar yang berwarna
kekuning- kuningan yang disebut korteks dan yang menghasilkan kortisol
(hidrokortisol), dengan rumus yang mendekati kortisol, dan atas bagian medula
disebelah dalam yang menghasilkan adrenalin (epifirin) dan noradrenalin
(nerepifirin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persyarafansimpatis.
Swkresinya bertambah,dalam keadaan emosi,seperti marah dan takut, serta
dalam keadaaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu
menaikan tekanan darah guna melewan syok yang disebabkan kegentingan ini.
Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot
didalam dinding pembulu darah untuk berkontraksi. Adrenalin membantu
metabolisme kharbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari
hati. Beberapa hormon terpenting yang disekresikan korteks adrenal adalah
hidrokrtison,aldosteron, dan koltikosteron, yang semuanya bertalian erat
dengan metabolisme pertumbuhan , fungsi ginjal dan tonus otot. Semua fungsi
ini menentulkan fungsi hidup. Pada insufisiansi adrenal ( penyakit addison) ,
pasien menjadi kurus dan tampak sakit dan makin lemah , terutama karena
Page
10
tidakn adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium, karena
mengeluarkan natrium dalam jumlah terlampau besar. Penyakit ini diobati
dengan kortison.
g. Kelenjar pinealis
Berbentuk kecil merah seperti buah cemara dan terletak dekat korpus kolosum.
Fungsinya belum terang. Kelenjar lai yang menghasilkan sekresi interna
penting adalah pankreas dan kelenjar kelamin.
h. Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I dan
II. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan ke
dalam lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-pulau
Langerhans, menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbntuk oval dan
tersebar diseluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi
dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen
dan polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :
1. sel A (atau α) : menghasilkan glucagon
2. sel B (atau β) : menghasilkan insulin
3. sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin
4. sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pancreas
Hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan
menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah
dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa
darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon.
i. Kelenjar Kelamin
Dibagi menjadi 2, yaitu kelamin pria ( testis ) dan kelamin wanita ( ovarium ).
Testis terletak di skrotum dan menghasilkan hormon testosteron. Hormon ini
berfungsi dalam mengatur perkembangan ciri seks sekunder, dan merangsang
pertumbuhan organ kelamin pria.
Page
11
Sedangkan ovarium terdapat pada samping kiri dan kanan uterus, yang
menghasilkan esterogen dan progesteron. Fungsi estrogen adalah pematangan
dan fungsi siklus haid yang normal. Sedangkan fungsi hormon progesteron
adalah pemliharaan kehamilan
B. DEFINISI
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam
perkembangan fisik maupun mental.
Kreitinisme adalah kurangnya kelenjar pituitary mensekresi HGH, sehingga
berdampak pada fisik anak- anak.
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi
akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan
dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak
lahir atau pada awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011).
Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam t
ubuh (Qeeya, 2010).
C. ETIOLOGI
a. Kekurangan yodium
b. Kekurangan hormon tiroid
c. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal)
d. Tiroiditis hashimoto
e. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya
sindroma truner
f. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam
perkembangan penyakitnya.
factor di luar hormonal diatas yaitu :
a. Sindrom Acushing
b. Pseudihipoparatiroidisme
c. Perawakan pendek konstitusional
Page
12
d. Perawakan pendek genetic
e. Retardasi pertumbuhan dalam janin
f. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya
sindroma turner dll.
g. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam
perkembangan penyakitnya.
D. PATOFISIOLOGI
Kecepatan pertumbuhan tidak berlangsung secara kontinyu selama masa
pertumbuhan, demikian juga faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan.
Pertumbuhan janin, tampaknya sebagian besar tidak bergantung pada control
hormon, ukuran saat lahir terutama ditentukan oleh faktor genetik dan
lingkungan. Faktor hormon mulai berperan penting dalam mengatur
pertumbuhan setelah lahir. Faktor genetik dan nutrisi juga sangat
mempengaruhi pertumbuhan pada masa ini.
Kelenjar tiroid yang bekerja dibawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat
diproduksinya hormon tireotropik. Hormone ini mengatur produksi hormone
tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodo-tironin (T3). Kedua hormone tersebut
dibentuk dari monoiodo-tirosin dan diiodo-tirosin. Untuk itu diperlukan dalam
proses metabolic didalam badan, terutama dalam pemakaian oksigen. Selain itu
juga merangsang sintesis protein dan mempengaruhi metabolisme karbohidrat,
lemak dan vitamin. Hormon ini juga diperlukan untuk mengolah karoten
menjadi vitamin A. Hormone tiroid esensial juga sangat penting untuk
pertumbuhan tetapi ia sendiri tidak secara langsung bertanggung jawab
menimbulkan efek hormone pertumbuhan. Hormone ini berperan permisif
dalam mendorong pertumbuhan tulang, efek hormone pertumbuhna akan
maksimum hanya apabila terdapat hormone tiroid dalam jumlah yang adekuat.
Akibatnya, pada anak hipotiroid pertumbuhan akan terganggu, tetapi
hipersekresi hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan berlebihan.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan
dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena
Page
13
kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan
tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretini
E. KLASIFIKASI
Kretinisme ada bermacam-macam bentuk dan stadiumnya, seperti :
1. Kretin Endemik
Kretin ini pun terbagi dalam beberapa klasifikasi :
a) Kretin Tipe Nervosa
Gambaran yang tipikal dari kretin nervosa adalah sbb: Retardasi mental
yang sangat berat: Gangguan pendengaran dan bisu-tuli. Sindroma
paresis sistem piramidalis, khususnya tungkai bawah: hipertonia, klonus,
refleks plantaris. Kadang-kadang disertai sindroma ekstrapiramidalis.
Sikap berdiri dan cara berjalan khas, spastik dan ataksik. Pada kasus
yang sangat berat bahkan tidak mampu berdiri.
b) Kretin tipe miksedematosa
Ciri-ciri klinik kretin tipe ini adalah: Retardasi mental, namun
derajatnya lebih ringan dibanding kretin nervosa. Tanda-tanda
hipotiroidi klinik: Tubuh sangat pendek (cebol), miksedema, kulit
kering, rambut jarang, perkembangan seksual terlambat. Juga terdapat
gangguan neurologik seperti spastisitas tungkai bawah, refleks plantaris,
dan gangguan gaya berjalan. Kretin jenis ini banyak terdapat di
Republik Demokrat Kongo (RDK) sebab di sana ada faktor lain yang
mempengaruhi, yaitu defisiensi selenium dan kelebihan (overload)
tiosianat.
c) Kretin tipe campuran
Gambaran kliniknya adalah gabungan dari ke dua tipe di atas, yaitu
adanya retardasi mental, gangguan neuromotorik yang jelas, disertai
tanda-tanda hipotiroidi klinik. Delong dalam studi di China
mendeskripsi variasi temuan kliniknya menjadi 5 bentuk sindroma yaitu
tipe tipikal (khas), postur talamik, autistik, serebeler, dan hipotonik.
Page
14
Tipe-tipe ini menggambarkan onset yang berbeda-beda dari defisiensi I
selama kehamilan, serta berat ringannya defisiensi yang terjadi.
2. Hipotiroidisme
Gangguan regulasi termal:hipotermia, sianosis perifer, ekstremitas
dingin Gangguan gastrointestinal:gangguan makan, distensi abdomen,
muntah, konstipasi. Gangguan neuromuskuler: hipotonia, letargi.
Keterlambatan maturasi skeletal: fontanela dan sutura kranialis lebar,
epifisis femoral distal tak tampak. Keterlambatan maturasi
biokimiawi:ikterus. Setelah bayi berusia 3 bulan mulai tampak gambaran-
gambaran kretin sporadik klasik. Suara tangisnya berat (nada rendah) dan
parau, lidah membesar, hipoplasia hidung / nasoorbital, kulit kasar, kering
dan dingin, hernia umbilikalis. Refleks tendon menurun,dan terlambat
mencapai perkembangan sesuai umur yang diharapkan. Setelah umur 6
bulan, anak tampak '‘bodoh'’ karena retardasi mental. Pada kurun usia
berikutnya, disamping pertumbuhan tinggi badan yang sangat terganggu
(cebol), juga terdapat gangguan neurologik, khususnya berupa tanda-tanda
disfungsi serebeler. Misalnya timbul gangguan keseimbangan, tremor, past-
pointing.
disdiadokokinesis, dan disartri. Hal ini bisa dimengerti mengingat
perkembangan serebelum terjadi sejak awal trimester ke 3 kehamilan
sampai masa postnatal, di mana pada saat itu hormon tiroid janin gagal
disekresi, padahal seharusnya sudah maksimal berfungsi sebab kontribusi
hormon tiroid ibu sudah berkurang atau bahkan pada masa postnatal, tidak
ada lagi.
3. Kretin Sub-klinik
Kretin subklinik bisa dipandang sebagai bentuk ringan dari kretinisme
endemik tipe nervosa, karena adanya defisiensi mental serta gangguan
neuromotorik, walaupun dalam derajat yang lebih ringan. Dengan
mempelajari aspek klinik kretin endemik yang tidak berwujud gambaran
Page
15
klinik tunggal (nervosa,miksedematosa, dan campuran), maka bisa
dimengerti kalau bentuk yang ringan (subtle) mempunyai gambaran klinik
yang samar, dan cenderung tidak khas. Wangetal mengajukan 4 kriteria,
yaitu retardasi mental subklinik (IQ 50-70), defek psikomotor ringan,
gangguan pendengaran subklinik, perkembangan, fisik (tinggi badan) agak
kurang, dan hipotiroidi kimiawi.
F. MANIFESTASI KLINIS
a. Gangguan perkembangan fisik (cebol)Bibir tebal
b. Lidah tebal
c. Bicara terbata-bata
d. Jarak antara kedua mata lebih besar
e. Kulit kasar dan kering
f. Warna kulit agak kekuningan dan pucat
g. Kepala besar
h. Muka bulat (moon face)
i. Pertumbuhan tulang terlambat
j. Hidung besar dan pesek
k. Tumbuh gigi terlambat
l. Pertumbuah fisik lambat, seperti TB, BB.
m. Nafsu makan bertambah tetapi BB berkurang.
n. Menurunnya kematangan hormone gonad.
o. Postur tubuh tidak proporsional.
p. Wajah lebam.
q. Hidung, bibir, dan lidah lebar.
r. Ekor mata tidak sejajar dengan telinga.
s. Rambut kepala kasar dan rapuh.
t. Biasanya terjadi penurunan IQ.
u. Susah konsentrasi.
v. Gangguan system indra.
Page
16
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH,
dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar
tiroid. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan
kadar T4 rendah dan TSH tinggi.
2. USG atau CT Scan
Tiroid menunjukkan ada tidaknya goiter
3. X – foto tengkorak
Menunjukkan kerusakan hipotalamus atau hipofisis anterior
H. PENATALAKSANAAN
Terapi yang paling baik untuk kretinisme adalah pencegahan. Pencegahan
dapat dilakukan dengan :
1. Pemberian makanan yang adekuat dengan cukup kalori dan protein
2. Mengkonsumsi makanan yang diberi garam beryodium atau pemberian
suplemen yodium untuk merangsang produksi hormon.
3. Kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral
I. KOMPLIKASI
Koma miksedema
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai
oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi
tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan
kesadaran hingga koma. Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedema),
hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.
Page
17
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama : Xaxa
Nomor register : 82013
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 8tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Pekerjaan : Pelajar
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Jl.Merpati No. 65 RT 5/10 Jakarta Selatan 12345
Diagnosa medis : Kretinisme
2. Keluhan utama
a. Riwayat Penyakit
Seperti adanya factor resiko potensi penyakit yang lain, seperti tumor,
kanker, osteoporosis,dll.
b. Riwayat Trauma Kepala
Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita pasien,
serta riwayat adanya terkena radiasi
c. Sejak Kapan Keluhan dirasakan
Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita sedangkan
defisiensi gonadotropin nyata pada masa pra remaja
d. Kaji adanya keluhan yang terjadi sejak lahir
Misalnya apakah orangtua pernah membandingkan pertumbuhan fisik
anaknya dengan anak-anak sebayanya yang normal
e. Kaji TTV dasar
Page
18
Untuk perbandingan dengan hasil pemeriksaan yang akan dating
f. Kaji pertumbuhan pasien
Timbang dan ukur berat badan(BB) klien saat lahir serta bandingkan
pertumbuhan tersebut dengan standar
g. Keluhan utama klien
- Pertumbuhan lambat
- Ukuran otot dan tulang kecil
- Tanda-tanda sex sekunder tidak berkembang
h. Amati bentuk dan ukuran tubuh, dan juga pertumbuhan rambut
i. Palpasi kulit, pada wanita biasanya terdapat kulit yang kering dan kasar
j. Kaji dampak perubahan fisik
Apakah klien sudah mampu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
sendiri
3. Faktor Resiko
Faktor resiko yang mungkin muncul:
1. Hipotiroid yang berdampak pada kekurangan yodium
2. Kelainan hipofisis, missal adanya tumor
3. Konsumsi obat tertentu tanpa petunjuk tim medis ketika hamil
4. Konsumsi obat tertentuketika anak berusia <2tahun
5. Autoimun
6. Genetic
7. Gizi buruk
8. GDS yang menurun
9. Gaya hidup bias juga pada makanan yang tidak terkontrol
4. Anamnesis
Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan dan
maturasi dalam keluarga(pendek, menarche), penyakit infeksi congenital,
KMK (kecil Masa Kehamilan)
Page
19
5. Pemeriksaan Fisik
a) Antropometri (TB,BB, Lingkaran Kepala, Lingkaran Dada, Panjang
Lengan, Panjang Kaki)
b) Ukur TB dan BB ayah, ibu dan saudara-saudaranya
c) Head to toe
d) Pemeriksaan Neurologis
e) Pemeriksaan Pendengaran
f) Tes IQ menggunakan teori perkembangan Denver
B. DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Klien mengatakan:
1. Tinggi badan tidak sesuai dengan
teman-teman sebayanya (pendek).
2. Masalah prestasi belajar yaitu
dibawah rata-rata nilai kelas
3. IQ anaknya dibawah nilai normal
anak seusianya
4. Ibu Klien mengatakan jarang
mengkonsumsi garam beryodium
sewaktu hamil.
5. Klien mengatakan susah
berkonsentrasi
6. Orangtua klien mengatakan nafsu
makan anaknya bertambah tapi
BB tidak bertambah
1. Anak X usia 8 tahun terlihat
tinggi badan tidak sesuai dengan
teman-teman sebayanya
(pendek)
2. Setelah diperiksa kadar T3 &
T4 anak dibawah nilai normal
3. Pengkajian riwayat ibu hamil,
ibu mengatakan jarang
mengkonsumsi garam
beryodium sewaktu hamil
4. Ekor mata tidak sejajar dengan
telinga
5. Hidung, bibir, dan lidah lebar.
6. Rambut kepala kasar dan rapuh.
7. Suara parau.
8. Susah konsentrasi.
9. Kulit kering dan keriput.
10.BB : 20 Kg
TB : 100 CM
11.TTV :
Page
20
a. Td : 90/60 mmHg
b. T : 37,5 c
c. Nadi : 70x/menit
d. RR : 20x/ menit
C. ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS:
1. Orangtua klien mengatakan
klien tidak mau bermain
dengan teman sebayanya, dan
murung
2. Klien mengatakan malu
bermain dengan temannya
3. orangtua klien mengatakan
gangguan pertumbuhan pada
anaknya
DO:
1. BB : 20 kg
TB : 100 cm
2. Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 37,5 oC
RR : 20x/ menit
3. Klien terlihat gelisah dan
mengurung diri
4. Ukuran tubuh klien terlihat
tidak proporsional
Gangguan body
image
perubahan
penampilan
Page
21
DS :
a. klien mengaku mudah
lelah
b. klien mengaku malas
beraktivitas
DO:
klien tampak lemah
aktivitas klien tampak terjadi
penurunan
klien terlihat dibantu saat
beraktivitas
Gangguan mobilitas
fisik
kelemahan sendi
DS
Orangtua klien mengatakan
anaknya jarang berbicara
DO
1. Lidah klien terlihat lebih
lebar
2. Suara klien parau
Gangguan wicara disfungsi
neurologis
DS
1. orangtua klien mengatakan
anaknya nafsu makan meningkat
tetapi BB tidak bertambah
2. klien mengatakan mual
DO
1. BB : 20 Kg
TB : 100 CM
2. TTV :
Td : 90/60 mmHg
T : 37,5 c
Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Anoreksia
Page
22
Nadi : 70x/menit
RR : 20x/ menit
3. Badan klien terlihat tidak
proporsional
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TANGGAL
DITEMUKAN
TANGGAL
TERATASI
1. Gangguan body
image b.d perubahan
penampilan
2. Gangguan mobilitas
fisik b.d kelemahan
sendi
3. Gangguan wicara b.d
disfungsi neurologis
4. Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
anoreksia
Kamis,
13 MARET 2013
Jumat,
14 MARET 2013
Minggu,
16 MARET 2013
Senin,
17 MARET 2013
Sabtu,
15 Maret 2013
Minggu,
16 Maret 2013
Selasa,
18 Maret 2013
Rabu,
19 Maret 2013
E. INTERVENSI
NO
DX
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
Mandiri :
1. Dorong klien untuk mengungkapkan rasa
Page
23
jam diharapkan :
1. Klien tidak murung dan
mau bermain dengan
teman sebayanya.
2. Perasaan menerima
kekurangan diri akan
diterima oleh klien.
takut dan cemasnya menghadapi proses
penyakit.
Rasional: Kondisi ini dapat membantu untuk
menyadari keadaan diri sejak dini.
2. Berikan support yang sesuai.
Rasional: Hal ini dapat membantu
meningkatkan upaya menerima dirinya dan
merasa dirinya dapat diterima orang lain
dikalangan sosial.
3. Dorong klien untuk mandiri.
Rasional: Kemandirian membantu
meningkatkan harga diri.
4. Memodifikasi lingkungan sesuai dengan
kondisi klien
Rasional: Memudahkan aktivitas klien, dan
meningkatkan rasa percaya karena
diperhatikan.
2 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan :
1. Tidak terjadi kontraktur
sendi
2. Bertambahnya kekuatan
otot
3. Klien menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan mobilitas
Mandiri :
1. Anjurkan klien menggerakan ekstremitas
setiap 2 jam sekali.
Rasional: Gerakan ekstremitas seacra teratur
dan bertahap akan melemaskan sendi dan
otot, sehingga jika terjadi dislokasi sendi
atau otot akan segera terdeteksi.
2. Anjurkan klien untuk banyak makan
makanan yang berkalsium tinggi.
Rasional: Kalsium membantu menguatkan
tulang.
3. Lakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang
sakit
Page
24
Rasional: Mempercepat proses
penyembuhan agar ekstremitas dapat
kembali pulih.
4. Anjurkan agar klien tidak kelelahan dan
membatasi aktifitas yang berat.
Rasional: Kelelahan tulang dan otot akan
memicu terjadinya resiko tinggi terkena
cedera.
5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk
latihan fisik klien
Rasional: Otot volunter akan kehilangan
tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih
untuk digerakkan.
3 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan :
1. Terciptanya suatu
komunikasi yang
efektif dimana kebutuhan
klien dapatterpenuhi
2. Klien dapat merespon
komunikasi dari orang lain
Mandiri
1. Berikan metode altrnatif komunikasi ,
misalnya gambar.
Rasional: klien akan tertarik dengan gambar
yang diberikan, dan akan merangsang
komunikasi yang lebih efektif.
2. Antisipasi kebutuhan klien saat
komunikasi.
Rasional: klien akan merasa diperhatikan
saat kebutuhan komunikasinya terpenuhi.
3. Bicara dengan klien dengan bahasa yang
mudah dimengerti, dengan jawaban“ya” atau
“tidak”
Rasional: Agar klien memahami dan
mengerti terhadap apa yang di tanyakan.
4. Anjurkan kepada keluarga klien untuk
berkomunikasi setiap saat.
Page
25
Rasional: Komunikasi yang teru menerus
akan meningkatkan rangsangan kepada klien
untuk berkomukasi lagi.
5. Hargai kemampuan klien dalam
berkomunikasi.
Rasional: dengan menghargai klien, klien
akan merasa diperhatikan dan lebih merasa
percaya diri lagi.
6. Kolaborasi latihan
bicara dengan fisioterapis.
Rasional: Agar terjadi kesinambungan yang
terlatih antara otot mulut dan saraf otak
sehingga berjalan dengan baik.
4 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan :
1. Berat badan mengalami
peningkatan
2. Tidak adanya mual
Mandiri
1. Pantau masukan makanan setiap hari.
Rasional : Mengidentifikasi
kekuatan/defisiensi nutrisi.
2. Dorong pasien untuk makan diet tinggi
kaya nutrien dengan masukan cairan
adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan
makan sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi
selama sehari.
Rasional : Kebutuhan jaringan metabolik
ditingkatkan begitu juga cairan (untuk
menghilangkan produk sisa). Suplemen
dapat memainkan peran penting dalam
mempertahankan masukan kalori dan
protein adekuat.
3. Kontrol faktor lingkungan (misalnya bau
kuat/tidak sedap atau kebisingan. Hindari
Page
26
terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.
Rasional : Dapat mengidentifikasi respons
mual/muntah.
4. Dorong penggunaan teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi latihan
sedang sebelum makan.
Rasional : Dapat mencegah awitan atau
menurunkan beratnya mual, penurunan
anoreksia, dan memungkinkan pasien
meningkatkan masukan oral.
5. Dorong komunikasi terbuka mengenai
masalah anoreksia.
Rasional : Sering sebagai sumber distress
emosi, khususnya untuk orang terdekat yang
menginginkan untuk memberi makan pasien
dengan sering. Bila pasien menolak, orang
terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi.
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/
Tanggal
No.DX Implementasi dan Hasil Paraf
1 a. mendorong klien untuk mengungkapkan
rasa takut dan cemasnya menghadapi
proses penyakit.
b. memberikan support yang sesuai
c. mendorong klien untuk mandiri
d. Memodifikasi lingkungan sesuai dengan
kondisi klien
Page
27
2 a. menganjurkan klien menggerakan
ekstremitas setiap 2 jam sekali.
b. menganjurkan klien untuk banyak makan
makanan yang berkalsium tinggi.
c. melakukan gerak pasif pada ekstrimitas
yang sakit
d. menganjurkan agar klien tidak kelelahan
dan membatasi aktifitas yang berat
e. berkolaborasi dengan ahli fisioterapi
untuk latihan fisik klien
3 a. memberikan metode altrnatif
komunikasi , misalnya gambar.
b. mengantisipasi kebutuhan klien saat
komunikasi.
c. Berbicara dengan klien
dengan bahasa yang
mudah dimengerti, dengan jawaban“ya”
atau “tidak”
d. menganjurkan kepada keluarga klien
untuk berkomunikasi setiap saat.
e. menghargai kemampuan klien dalam
berkomunikasi.
f. berkolaborasi latihan
bicara dengan fisioterapis.
4 a. mendorong komunikasi terbuka
mengenai masalah anoreksia.
b. mendorong penggunaan teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi latihan
sedang sebelum makan.
c. mengontrol faktor lingkungan (misalnya
bau kuat/tidak sedap atau kebisingan.
Page
28
Hindari terlalu manis, berlemak atau
makanan pedas.
d. mendorong pasien untuk makan diet
tinggi kaya nutrien dengan
masukan cairan adekuat. Dorong
penggunaan suplemen dan makan
sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi
selama sehari
e. memantau masukan makanan setiap hari.
G. EVALUASI
Hari /
Tanggal
No. DX Evaluasi Paraf
Sabtu,
15 maret
2013
1 S : orangtua klien mengatakan anaknya sudah tidak
murung lagi dan sudah mau bermain dengan
teman-temannya
O :
Klien terlihat sudah percaya diri
Klien terlihat sudah menerima keadaan dirinya
Klien terlihat sudah mau bermain dengan teman-
temannya
A : masalah gangguan body image sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
Minggu,
16 maret
2013
2 S : klien mengatakan mampu melaksanakan
aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
O :
Klien sudah dapat melakukan aktivitas secara
mandiri
A : masalah gangguan mobilitas fisik sudah
teratasi
Page
29
P : intervensi dihentikan
Selasa,
18 maret
2013
3 S : orangtua klien mengatakan anaknya sudah
mampu berkomunikasi
O :
Klien mampu menggunakan teknik non verbal
Klien sudah mampu berkomunikasi
A : masalah gangguan wicara sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
Rabu,
19 maret
2013
4 S : klien mengatakan sudah tidak mual
O :
Muntah (-)
BB bertambah
A : masalah gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
Page
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan
tinggi dan besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan
jumlah hormon pertumbuhan.
2. Ciri utama gigantisme adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter
atau lebih dengan proporsi tubuh yang normal.
3. Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan
dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita
sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak.
4. Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormone tiroid dalam
tubuh. Hormone tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (gondok) terutama sel
folikel tiroid. Penyebab paling sering dari kekurangan hormone tiroidadalah
akibat kurangnya bahan baku pembuat.
5. Cirin kretinisme antara lain bentuk tubuhnya pendek dengan proporsi yang tak
normal. Ciri lainnya adalah lidahnya besar dan lebar, pangkal hidungnya
datar, rambutnya kasar dan kering, kulitnya kusam, serta otot-ototnya lembek.
Anak-anak penderita kretin ini biasanya mengalami gangguan pencernaan,
pendengaran, dan kemampuan berbicara.
6. Terlepas dari postur tubuh yang cebol ataupun raksasa, mereka dapat
berfungsi dan memiliki keturunan layaknya manusia pada umumnya kecuali
pada kretinisme dengan retardasi mental yang kurang dapat berfungsi normal.
Page
31
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
http://psikologi-artikel.blogspot.com/2009/09/kretinisme.htlm
http://chapurple.wordpress.com/2009/03/31/kretinisme

More Related Content

What's hot

Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
Natalia Julita
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
Cha Cha
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Indriati Dewi
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
PPT FARMAKOLOGI HORMON TIROID DAN ANTI TIROID AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RA...
PPT FARMAKOLOGI HORMON TIROID DAN ANTI TIROID AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RA...PPT FARMAKOLOGI HORMON TIROID DAN ANTI TIROID AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RA...
PPT FARMAKOLOGI HORMON TIROID DAN ANTI TIROID AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RA...
 
Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
hipogonadisme materi.pptx
hipogonadisme materi.pptxhipogonadisme materi.pptx
hipogonadisme materi.pptx
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
M6 kb2 ttv dan nyeri
M6 kb2   ttv dan nyeriM6 kb2   ttv dan nyeri
M6 kb2 ttv dan nyeri
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Anfisman sistem pernapasan
Anfisman sistem pernapasan Anfisman sistem pernapasan
Anfisman sistem pernapasan
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 

Similar to Kretinisme

Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
suher lambang
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
materi-x2
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Muttaqin Last Master
 
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologiBiologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
ChildrenLondon
 

Similar to Kretinisme (20)

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1
 
Pp sistem endokrin
Pp sistem endokrinPp sistem endokrin
Pp sistem endokrin
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 
Makalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janinMakalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janin
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Hormo nku(1)
Hormo nku(1)Hormo nku(1)
Hormo nku(1)
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
 
Endrokinologi Hewan.pptx
Endrokinologi Hewan.pptxEndrokinologi Hewan.pptx
Endrokinologi Hewan.pptx
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
 
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologiBiologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNASistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
YesicaAprilliaPutriA
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
njwahidah
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
Obat Cytotec
 

Recently uploaded (20)

Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 

Kretinisme

  • 1. Page 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3 A. Latar Belakang ............................................................................................ 3 B. Tujuab Penulisan ......................................................................................... 3 C. Metode Penulisan ......................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 4 A. Anatomi Dan Fisiologi ................................................................................. 4 B. Defenisi .......................................................................................................... 11 C. Etiologi ........................................................................................................... 11 D. Patofisiologi ................................................................................................... 12 E. Klasifikasi ..................................................................................................... 13 F. Manifestasi Klinis ........................................................................................ 15 G. Pemeriksaan Diagnostik.............................................................................. 16 H. Penatalakasanaan ......................................................................................... 16 I. Komplikasi .................................................................................................... 16 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................... 17 A. Asuhan Keperawatan Kretininisme ............................................................ 17 BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 30 A. Kesimpulan .................................................................................................... 30 B. Saran .............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 31
  • 2. Page 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KRETINISME” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan penugasan dari mata kuliah blok Sistem Endokrin. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan sarannya dalam pembuatan makalah ini dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan makalah ini, serta rekan- rekan lain yang membantu pembuatan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Makassar, 13 januari 2017 Penyusun
  • 3. Page 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreatnisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang diderita selama kegidupan janin, bayi, atau kanak-kanak dan terutama ditandai dengan agalnya pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi mental. Kreatisme disebabkan oleh ganggan pertumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital ( kreatinisme kongenital ), karena kelenjar tiroidgagal memproduksi hormon tiroid akibat defisiensi genetik pada kelenjar, atau karena kurangnya yodium pada diet ( kreatinisme endemik ) B. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum Tujuan dalam pembuatan makalah ini secara umum adalah untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari tentang anatomi dan fisiologi sistem endokrin dan asuhan keperawatan dengan pasien Kretinisme. b. Tujuan Khusus Supaya mahasiswa mengetahui pengertian, penyebabnya, manifestasi klinis dll. Serta asuhan keperawatannya. C. Metode Penulisan Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metedologi penulisan berdasarkan: a. Mengumpulkan dari litelatur buku dan internet b. Berdiskusi dengan teman kelompok dan teman beda kelompok
  • 4. Page 4 BAB II PEMBAHASAN A. ANATOMI DAN FISIOLOGI Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan menyekresi zat kimia yang disebut hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel. Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut : 1) Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu. 2) Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh 3) Merangsang aktivitas kelenjar tubuh 4) Merangsang pertumbuhan jaringan 5) Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus 6) Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air. Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui satu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar didalam jaringan kelenjar. Kata ‘’endokrin’’ berasal dari bahasa yunani yang berarti ‘’ sekresi ke dalam’’, zat aktif utama dari sekresi interna disebut hormon, dari kata yunani yang berarti merangsang. Beberapa organ endokrin yang menghasilkan suatu hormon tunggal, sedangkan yang lain menghasilkan dua atau beberapa jenis hormon, misalnya klenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain: karnaitulah kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai ‘’kelenjar pimpinan tubuh’’. 1. Beberapa organ endokrin: 2. Kelenjar hipofisis, lobus anterior dan posterior
  • 5. Page 5 3. Kelenjar tiroid dan paratiroid 4. Kelenjar suprarenal ,korteks dan medula. 5. Kelenjar timus dan barangkali juga badan pineal. Pembentukan sekresi interna adalah suatu fungsi penting, juga pada organ dan kelenjar lain, seperti insulin dari kepulauan Langerhans di dalam pankreas, gastrin didalam lambung, ustrogen dan progresterondi dalam ovarium, dan testoterondi dalam testis. Pengetahuan tentang fungsi kelenjar-kelenjar didapati dengan mempelajari efek dari penyakit yang ada didalamnya dan hal ini biasanya dapat diterangkan sebagai akibat produksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon yang diperlukan. a. Hipotalamus Hipotalamus terletak tepat dibawah talamus dean dibatasi oleh sulkus hipotalamus. Hipotalamus berlokasi didasar diensepalon dan sebagian dinding lateral ventrikel III. Hipotalamus meluas kebawah sebagai kelenjar hipofiseyng teletak didalam sela tusika os sfenoid. Fungsi utamanya , antara lain: Pusat integrasi susunan saraf otonom a) Regulasi temperatur b) Keseimbangan cairan dan elektrolit c) Integrasi siklus bangun tidur d) Mengontrol intake makanan e) Respon tingkah laku terhadap emosi f) Pengaturan/ pengontrolan endokrin g) Respon seksual b. Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar itu terdiri atas dua lobus, yaitu anterior dan posterior , dan bagian diantara kedua lobus adalah pars intermedia. Untuk memudahkan
  • 6. Page 6 mempelajari fungsinya maka dipandang dua bagian, yaitu lobus anterior dan posterior. Lobus aterior kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain. a. Hormon pertumbuhan (hormon somatotropik) mengendalikan pertumbuhan tubuh. b. Hormon tirotropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin. c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal ini. d. Hormon gonadotropik e. Hormon perangsang polikel, (follicle –stimulating hormon-FSH) merangsang perkembangan folikel graaff didalam ovarium dan pembentukan spermatozoa didalam testis. f. Luteinising hormon (LH) atau interstitial-cell-stimulating-hormon (ICSH) mengendalikan sekresi estrogen dan progresteron didalam ovarium dan testosteron didalam testis. g. Hormon ke tiga dari hormon gonagotropik ini adalah leteotropin atau rolaktin, mengendalikan sekresi air susu dan mempertahankan adanya korpus luteum selama hamil. Lobus posterior kelenjar hipofisis mengeluarkan sekret dua jenis hormon : hormon antidiuretik (ADH) mengatur jumlah air yang melalui ginjal,sedangkan hormon oksitosik merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan mengeluarkan asi sewaktu menyusui. c. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus Yang teletak disebelah kanan dan kiri trakea, dan ikat bersanma oleh secarik jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan melintasi trakea disebelah depannya.
  • 7. Page 7 Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi epitelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah, dan yang disatukan jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid, yang mengandung zat senyawa yodium; zat aktif yang utama dari senyawa yodium ini ialah hormon tiroxin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limpe. Fungsi. Sekresi tiroid diatur sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipopisis yaitu hormon tirotropik. Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen, dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbondioksida. Hiposekresi (hipotiroidisma). Bila kelenjar tiroid kuramh mengeluarkan sekret pada waktu bayi maka mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kreatinisme, berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang dewasa, kekurangan sekresi mengakibatkan mixsudema; proses metabolik mundur dan dapat kecenderungan untuk bertambah berat, gerakannya lamban,cara berpikir dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan kering, serta rambut rontok dan menjdi jarang. Suhunbadan dibawah normal dan denyut nadi perlahan. Hipersekresi. Pada pembesaran kelenjar dan penambahan sekresi yang disebut hipertiroidisma, semua simtomnya kabilikan dari mixsudema. Kecepatan metabolisme naik dan suhu tubuh dapat lebih tinggi dari normal. Pasien turun beratnya, gelisah dan mudah marah, kecepatan denyut nadi naik, kardiac output bertambah dan simtom kardio vaskuler mencangkup vibrilasi atrium dan kegagalan jantung. Pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit Grave atau gondok eksoftalmus, tampak mata menonjol ke luar. Efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon tiroid. Adakalanya tidak hilang dengan pengobatan. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon sbb : 1) Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang metabolisme zat, katabolisme protein, dan lemak. Juga meningkatkan
  • 8. Page 8 produksi panas merangsang sekresi hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan mental pada balita dan janin. Kedua hormon ini biasa disebut dangan satu nama,yaitu hormon tiroid. 2) Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, denagn meningkatkan jumlah penumpukan kalsium pada tulang. d. Kelenjar Paratiroid Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat 2 kelenjar kecil yaitu kelenjar paratiroid, didalam leher. Sekresi paratiroid yaitu hormon paratiroid, mengatur metabolisme zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur didalam darah dan tulang. Fungsi kelenjar paratiroid : 1) Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma 2) Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal 3) Mempercepat absorbsi kalsium di intestine 4) Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah 5) Menstimulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui membran sel Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang berfungsi meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan menurunkan kadar kalsium darah. Hipoparatiroidisma, yaitu kekurangan kalsium dalam isi darah atau hipoklasemia, mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang dan konvulsi, khususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal spasmus; simtom-simtom ini dapat cepat diringankan dengan pemberiaan kalsium. Hiperparatiroidisma atau over-aktivitas kelenjar, biasanya ada sangkutpautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukan kembali kedalam serum darah, dengan akibat terjadinya penyakit tulang dengan tanda-
  • 9. Page 9 tanda khas beberapa bagian keropos, yang dikenal sebagai osteitis vibrosa sistik, karena terbentuk kista pada tulang. Kalsiumnya diendapkan didalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegaglan ginjal. e. Kelenjar Timus Kelenjar timus terletak didalam thorak, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10gr atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah, pada masa remaja beratnya dari 30 sampai 40gr, dan kemudian mengerut lagi. Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi antibodi. f. Kelenjar Adrenal kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenalis terletak diatas kutub sebelah atas setiap ginjalnya. Krlrnjar adrenal terdiri atas bagian luar yang berwarna kekuning- kuningan yang disebut korteks dan yang menghasilkan kortisol (hidrokortisol), dengan rumus yang mendekati kortisol, dan atas bagian medula disebelah dalam yang menghasilkan adrenalin (epifirin) dan noradrenalin (nerepifirin). Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persyarafansimpatis. Swkresinya bertambah,dalam keadaan emosi,seperti marah dan takut, serta dalam keadaaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikan tekanan darah guna melewan syok yang disebabkan kegentingan ini. Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot didalam dinding pembulu darah untuk berkontraksi. Adrenalin membantu metabolisme kharbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati. Beberapa hormon terpenting yang disekresikan korteks adrenal adalah hidrokrtison,aldosteron, dan koltikosteron, yang semuanya bertalian erat dengan metabolisme pertumbuhan , fungsi ginjal dan tonus otot. Semua fungsi ini menentulkan fungsi hidup. Pada insufisiansi adrenal ( penyakit addison) , pasien menjadi kurus dan tampak sakit dan makin lemah , terutama karena
  • 10. Page 10 tidakn adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium, karena mengeluarkan natrium dalam jumlah terlampau besar. Penyakit ini diobati dengan kortison. g. Kelenjar pinealis Berbentuk kecil merah seperti buah cemara dan terletak dekat korpus kolosum. Fungsinya belum terang. Kelenjar lai yang menghasilkan sekresi interna penting adalah pankreas dan kelenjar kelamin. h. Kelenjar Pankreas Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I dan II. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan ke dalam lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-pulau Langerhans, menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbntuk oval dan tersebar diseluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu : 1. sel A (atau α) : menghasilkan glucagon 2. sel B (atau β) : menghasilkan insulin 3. sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin 4. sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pancreas Hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon. i. Kelenjar Kelamin Dibagi menjadi 2, yaitu kelamin pria ( testis ) dan kelamin wanita ( ovarium ). Testis terletak di skrotum dan menghasilkan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi dalam mengatur perkembangan ciri seks sekunder, dan merangsang pertumbuhan organ kelamin pria.
  • 11. Page 11 Sedangkan ovarium terdapat pada samping kiri dan kanan uterus, yang menghasilkan esterogen dan progesteron. Fungsi estrogen adalah pematangan dan fungsi siklus haid yang normal. Sedangkan fungsi hormon progesteron adalah pemliharaan kehamilan B. DEFINISI Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi akibat kurangnya hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mental. Kreitinisme adalah kurangnya kelenjar pituitary mensekresi HGH, sehingga berdampak pada fisik anak- anak. Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011). Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam t ubuh (Qeeya, 2010). C. ETIOLOGI a. Kekurangan yodium b. Kekurangan hormon tiroid c. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal) d. Tiroiditis hashimoto e. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya sindroma truner f. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam perkembangan penyakitnya. factor di luar hormonal diatas yaitu : a. Sindrom Acushing b. Pseudihipoparatiroidisme c. Perawakan pendek konstitusional
  • 12. Page 12 d. Perawakan pendek genetic e. Retardasi pertumbuhan dalam janin f. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya sindroma turner dll. g. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam perkembangan penyakitnya. D. PATOFISIOLOGI Kecepatan pertumbuhan tidak berlangsung secara kontinyu selama masa pertumbuhan, demikian juga faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan. Pertumbuhan janin, tampaknya sebagian besar tidak bergantung pada control hormon, ukuran saat lahir terutama ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor hormon mulai berperan penting dalam mengatur pertumbuhan setelah lahir. Faktor genetik dan nutrisi juga sangat mempengaruhi pertumbuhan pada masa ini. Kelenjar tiroid yang bekerja dibawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat diproduksinya hormon tireotropik. Hormone ini mengatur produksi hormone tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodo-tironin (T3). Kedua hormone tersebut dibentuk dari monoiodo-tirosin dan diiodo-tirosin. Untuk itu diperlukan dalam proses metabolic didalam badan, terutama dalam pemakaian oksigen. Selain itu juga merangsang sintesis protein dan mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak dan vitamin. Hormon ini juga diperlukan untuk mengolah karoten menjadi vitamin A. Hormone tiroid esensial juga sangat penting untuk pertumbuhan tetapi ia sendiri tidak secara langsung bertanggung jawab menimbulkan efek hormone pertumbuhan. Hormone ini berperan permisif dalam mendorong pertumbuhan tulang, efek hormone pertumbuhna akan maksimum hanya apabila terdapat hormone tiroid dalam jumlah yang adekuat. Akibatnya, pada anak hipotiroid pertumbuhan akan terganggu, tetapi hipersekresi hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan berlebihan. Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena
  • 13. Page 13 kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretini E. KLASIFIKASI Kretinisme ada bermacam-macam bentuk dan stadiumnya, seperti : 1. Kretin Endemik Kretin ini pun terbagi dalam beberapa klasifikasi : a) Kretin Tipe Nervosa Gambaran yang tipikal dari kretin nervosa adalah sbb: Retardasi mental yang sangat berat: Gangguan pendengaran dan bisu-tuli. Sindroma paresis sistem piramidalis, khususnya tungkai bawah: hipertonia, klonus, refleks plantaris. Kadang-kadang disertai sindroma ekstrapiramidalis. Sikap berdiri dan cara berjalan khas, spastik dan ataksik. Pada kasus yang sangat berat bahkan tidak mampu berdiri. b) Kretin tipe miksedematosa Ciri-ciri klinik kretin tipe ini adalah: Retardasi mental, namun derajatnya lebih ringan dibanding kretin nervosa. Tanda-tanda hipotiroidi klinik: Tubuh sangat pendek (cebol), miksedema, kulit kering, rambut jarang, perkembangan seksual terlambat. Juga terdapat gangguan neurologik seperti spastisitas tungkai bawah, refleks plantaris, dan gangguan gaya berjalan. Kretin jenis ini banyak terdapat di Republik Demokrat Kongo (RDK) sebab di sana ada faktor lain yang mempengaruhi, yaitu defisiensi selenium dan kelebihan (overload) tiosianat. c) Kretin tipe campuran Gambaran kliniknya adalah gabungan dari ke dua tipe di atas, yaitu adanya retardasi mental, gangguan neuromotorik yang jelas, disertai tanda-tanda hipotiroidi klinik. Delong dalam studi di China mendeskripsi variasi temuan kliniknya menjadi 5 bentuk sindroma yaitu tipe tipikal (khas), postur talamik, autistik, serebeler, dan hipotonik.
  • 14. Page 14 Tipe-tipe ini menggambarkan onset yang berbeda-beda dari defisiensi I selama kehamilan, serta berat ringannya defisiensi yang terjadi. 2. Hipotiroidisme Gangguan regulasi termal:hipotermia, sianosis perifer, ekstremitas dingin Gangguan gastrointestinal:gangguan makan, distensi abdomen, muntah, konstipasi. Gangguan neuromuskuler: hipotonia, letargi. Keterlambatan maturasi skeletal: fontanela dan sutura kranialis lebar, epifisis femoral distal tak tampak. Keterlambatan maturasi biokimiawi:ikterus. Setelah bayi berusia 3 bulan mulai tampak gambaran- gambaran kretin sporadik klasik. Suara tangisnya berat (nada rendah) dan parau, lidah membesar, hipoplasia hidung / nasoorbital, kulit kasar, kering dan dingin, hernia umbilikalis. Refleks tendon menurun,dan terlambat mencapai perkembangan sesuai umur yang diharapkan. Setelah umur 6 bulan, anak tampak '‘bodoh'’ karena retardasi mental. Pada kurun usia berikutnya, disamping pertumbuhan tinggi badan yang sangat terganggu (cebol), juga terdapat gangguan neurologik, khususnya berupa tanda-tanda disfungsi serebeler. Misalnya timbul gangguan keseimbangan, tremor, past- pointing. disdiadokokinesis, dan disartri. Hal ini bisa dimengerti mengingat perkembangan serebelum terjadi sejak awal trimester ke 3 kehamilan sampai masa postnatal, di mana pada saat itu hormon tiroid janin gagal disekresi, padahal seharusnya sudah maksimal berfungsi sebab kontribusi hormon tiroid ibu sudah berkurang atau bahkan pada masa postnatal, tidak ada lagi. 3. Kretin Sub-klinik Kretin subklinik bisa dipandang sebagai bentuk ringan dari kretinisme endemik tipe nervosa, karena adanya defisiensi mental serta gangguan neuromotorik, walaupun dalam derajat yang lebih ringan. Dengan mempelajari aspek klinik kretin endemik yang tidak berwujud gambaran
  • 15. Page 15 klinik tunggal (nervosa,miksedematosa, dan campuran), maka bisa dimengerti kalau bentuk yang ringan (subtle) mempunyai gambaran klinik yang samar, dan cenderung tidak khas. Wangetal mengajukan 4 kriteria, yaitu retardasi mental subklinik (IQ 50-70), defek psikomotor ringan, gangguan pendengaran subklinik, perkembangan, fisik (tinggi badan) agak kurang, dan hipotiroidi kimiawi. F. MANIFESTASI KLINIS a. Gangguan perkembangan fisik (cebol)Bibir tebal b. Lidah tebal c. Bicara terbata-bata d. Jarak antara kedua mata lebih besar e. Kulit kasar dan kering f. Warna kulit agak kekuningan dan pucat g. Kepala besar h. Muka bulat (moon face) i. Pertumbuhan tulang terlambat j. Hidung besar dan pesek k. Tumbuh gigi terlambat l. Pertumbuah fisik lambat, seperti TB, BB. m. Nafsu makan bertambah tetapi BB berkurang. n. Menurunnya kematangan hormone gonad. o. Postur tubuh tidak proporsional. p. Wajah lebam. q. Hidung, bibir, dan lidah lebar. r. Ekor mata tidak sejajar dengan telinga. s. Rambut kepala kasar dan rapuh. t. Biasanya terjadi penurunan IQ. u. Susah konsentrasi. v. Gangguan system indra.
  • 16. Page 16 G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Laboratorium Pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar tiroid. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan kadar T4 rendah dan TSH tinggi. 2. USG atau CT Scan Tiroid menunjukkan ada tidaknya goiter 3. X – foto tengkorak Menunjukkan kerusakan hipotalamus atau hipofisis anterior H. PENATALAKSANAAN Terapi yang paling baik untuk kretinisme adalah pencegahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan : 1. Pemberian makanan yang adekuat dengan cukup kalori dan protein 2. Mengkonsumsi makanan yang diberi garam beryodium atau pemberian suplemen yodium untuk merangsang produksi hormon. 3. Kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral I. KOMPLIKASI Koma miksedema Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedema), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.
  • 17. Page 17 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN Asuhan Keperawatan A. PENGKAJIAN 1. Biodata Nama : Xaxa Nomor register : 82013 Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 8tahun Agama : Islam Pendidikan : Sekolah Dasar (SD) Pekerjaan : Pelajar Suku bangsa : Jawa Alamat : Jl.Merpati No. 65 RT 5/10 Jakarta Selatan 12345 Diagnosa medis : Kretinisme 2. Keluhan utama a. Riwayat Penyakit Seperti adanya factor resiko potensi penyakit yang lain, seperti tumor, kanker, osteoporosis,dll. b. Riwayat Trauma Kepala Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita pasien, serta riwayat adanya terkena radiasi c. Sejak Kapan Keluhan dirasakan Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita sedangkan defisiensi gonadotropin nyata pada masa pra remaja d. Kaji adanya keluhan yang terjadi sejak lahir Misalnya apakah orangtua pernah membandingkan pertumbuhan fisik anaknya dengan anak-anak sebayanya yang normal e. Kaji TTV dasar
  • 18. Page 18 Untuk perbandingan dengan hasil pemeriksaan yang akan dating f. Kaji pertumbuhan pasien Timbang dan ukur berat badan(BB) klien saat lahir serta bandingkan pertumbuhan tersebut dengan standar g. Keluhan utama klien - Pertumbuhan lambat - Ukuran otot dan tulang kecil - Tanda-tanda sex sekunder tidak berkembang h. Amati bentuk dan ukuran tubuh, dan juga pertumbuhan rambut i. Palpasi kulit, pada wanita biasanya terdapat kulit yang kering dan kasar j. Kaji dampak perubahan fisik Apakah klien sudah mampu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri 3. Faktor Resiko Faktor resiko yang mungkin muncul: 1. Hipotiroid yang berdampak pada kekurangan yodium 2. Kelainan hipofisis, missal adanya tumor 3. Konsumsi obat tertentu tanpa petunjuk tim medis ketika hamil 4. Konsumsi obat tertentuketika anak berusia <2tahun 5. Autoimun 6. Genetic 7. Gizi buruk 8. GDS yang menurun 9. Gaya hidup bias juga pada makanan yang tidak terkontrol 4. Anamnesis Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan dan maturasi dalam keluarga(pendek, menarche), penyakit infeksi congenital, KMK (kecil Masa Kehamilan)
  • 19. Page 19 5. Pemeriksaan Fisik a) Antropometri (TB,BB, Lingkaran Kepala, Lingkaran Dada, Panjang Lengan, Panjang Kaki) b) Ukur TB dan BB ayah, ibu dan saudara-saudaranya c) Head to toe d) Pemeriksaan Neurologis e) Pemeriksaan Pendengaran f) Tes IQ menggunakan teori perkembangan Denver B. DATA FOKUS DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF Klien mengatakan: 1. Tinggi badan tidak sesuai dengan teman-teman sebayanya (pendek). 2. Masalah prestasi belajar yaitu dibawah rata-rata nilai kelas 3. IQ anaknya dibawah nilai normal anak seusianya 4. Ibu Klien mengatakan jarang mengkonsumsi garam beryodium sewaktu hamil. 5. Klien mengatakan susah berkonsentrasi 6. Orangtua klien mengatakan nafsu makan anaknya bertambah tapi BB tidak bertambah 1. Anak X usia 8 tahun terlihat tinggi badan tidak sesuai dengan teman-teman sebayanya (pendek) 2. Setelah diperiksa kadar T3 & T4 anak dibawah nilai normal 3. Pengkajian riwayat ibu hamil, ibu mengatakan jarang mengkonsumsi garam beryodium sewaktu hamil 4. Ekor mata tidak sejajar dengan telinga 5. Hidung, bibir, dan lidah lebar. 6. Rambut kepala kasar dan rapuh. 7. Suara parau. 8. Susah konsentrasi. 9. Kulit kering dan keriput. 10.BB : 20 Kg TB : 100 CM 11.TTV :
  • 20. Page 20 a. Td : 90/60 mmHg b. T : 37,5 c c. Nadi : 70x/menit d. RR : 20x/ menit C. ANALISA DATA DATA PROBLEM ETIOLOGI DS: 1. Orangtua klien mengatakan klien tidak mau bermain dengan teman sebayanya, dan murung 2. Klien mengatakan malu bermain dengan temannya 3. orangtua klien mengatakan gangguan pertumbuhan pada anaknya DO: 1. BB : 20 kg TB : 100 cm 2. Tanda-tanda vital : TD : 90/60 mmHg Nadi : 70 x/menit Suhu : 37,5 oC RR : 20x/ menit 3. Klien terlihat gelisah dan mengurung diri 4. Ukuran tubuh klien terlihat tidak proporsional Gangguan body image perubahan penampilan
  • 21. Page 21 DS : a. klien mengaku mudah lelah b. klien mengaku malas beraktivitas DO: klien tampak lemah aktivitas klien tampak terjadi penurunan klien terlihat dibantu saat beraktivitas Gangguan mobilitas fisik kelemahan sendi DS Orangtua klien mengatakan anaknya jarang berbicara DO 1. Lidah klien terlihat lebih lebar 2. Suara klien parau Gangguan wicara disfungsi neurologis DS 1. orangtua klien mengatakan anaknya nafsu makan meningkat tetapi BB tidak bertambah 2. klien mengatakan mual DO 1. BB : 20 Kg TB : 100 CM 2. TTV : Td : 90/60 mmHg T : 37,5 c Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Anoreksia
  • 22. Page 22 Nadi : 70x/menit RR : 20x/ menit 3. Badan klien terlihat tidak proporsional D. DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL DITEMUKAN TANGGAL TERATASI 1. Gangguan body image b.d perubahan penampilan 2. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan sendi 3. Gangguan wicara b.d disfungsi neurologis 4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia Kamis, 13 MARET 2013 Jumat, 14 MARET 2013 Minggu, 16 MARET 2013 Senin, 17 MARET 2013 Sabtu, 15 Maret 2013 Minggu, 16 Maret 2013 Selasa, 18 Maret 2013 Rabu, 19 Maret 2013 E. INTERVENSI NO DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Mandiri : 1. Dorong klien untuk mengungkapkan rasa
  • 23. Page 23 jam diharapkan : 1. Klien tidak murung dan mau bermain dengan teman sebayanya. 2. Perasaan menerima kekurangan diri akan diterima oleh klien. takut dan cemasnya menghadapi proses penyakit. Rasional: Kondisi ini dapat membantu untuk menyadari keadaan diri sejak dini. 2. Berikan support yang sesuai. Rasional: Hal ini dapat membantu meningkatkan upaya menerima dirinya dan merasa dirinya dapat diterima orang lain dikalangan sosial. 3. Dorong klien untuk mandiri. Rasional: Kemandirian membantu meningkatkan harga diri. 4. Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi klien Rasional: Memudahkan aktivitas klien, dan meningkatkan rasa percaya karena diperhatikan. 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : 1. Tidak terjadi kontraktur sendi 2. Bertambahnya kekuatan otot 3. Klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas Mandiri : 1. Anjurkan klien menggerakan ekstremitas setiap 2 jam sekali. Rasional: Gerakan ekstremitas seacra teratur dan bertahap akan melemaskan sendi dan otot, sehingga jika terjadi dislokasi sendi atau otot akan segera terdeteksi. 2. Anjurkan klien untuk banyak makan makanan yang berkalsium tinggi. Rasional: Kalsium membantu menguatkan tulang. 3. Lakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit
  • 24. Page 24 Rasional: Mempercepat proses penyembuhan agar ekstremitas dapat kembali pulih. 4. Anjurkan agar klien tidak kelelahan dan membatasi aktifitas yang berat. Rasional: Kelelahan tulang dan otot akan memicu terjadinya resiko tinggi terkena cedera. 5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien Rasional: Otot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk digerakkan. 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : 1. Terciptanya suatu komunikasi yang efektif dimana kebutuhan klien dapatterpenuhi 2. Klien dapat merespon komunikasi dari orang lain Mandiri 1. Berikan metode altrnatif komunikasi , misalnya gambar. Rasional: klien akan tertarik dengan gambar yang diberikan, dan akan merangsang komunikasi yang lebih efektif. 2. Antisipasi kebutuhan klien saat komunikasi. Rasional: klien akan merasa diperhatikan saat kebutuhan komunikasinya terpenuhi. 3. Bicara dengan klien dengan bahasa yang mudah dimengerti, dengan jawaban“ya” atau “tidak” Rasional: Agar klien memahami dan mengerti terhadap apa yang di tanyakan. 4. Anjurkan kepada keluarga klien untuk berkomunikasi setiap saat.
  • 25. Page 25 Rasional: Komunikasi yang teru menerus akan meningkatkan rangsangan kepada klien untuk berkomukasi lagi. 5. Hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi. Rasional: dengan menghargai klien, klien akan merasa diperhatikan dan lebih merasa percaya diri lagi. 6. Kolaborasi latihan bicara dengan fisioterapis. Rasional: Agar terjadi kesinambungan yang terlatih antara otot mulut dan saraf otak sehingga berjalan dengan baik. 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : 1. Berat badan mengalami peningkatan 2. Tidak adanya mual Mandiri 1. Pantau masukan makanan setiap hari. Rasional : Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi. 2. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari. Rasional : Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilangkan produk sisa). Suplemen dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat. 3. Kontrol faktor lingkungan (misalnya bau kuat/tidak sedap atau kebisingan. Hindari
  • 26. Page 26 terlalu manis, berlemak atau makanan pedas. Rasional : Dapat mengidentifikasi respons mual/muntah. 4. Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi latihan sedang sebelum makan. Rasional : Dapat mencegah awitan atau menurunkan beratnya mual, penurunan anoreksia, dan memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral. 5. Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia. Rasional : Sering sebagai sumber distress emosi, khususnya untuk orang terdekat yang menginginkan untuk memberi makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi. F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari/ Tanggal No.DX Implementasi dan Hasil Paraf 1 a. mendorong klien untuk mengungkapkan rasa takut dan cemasnya menghadapi proses penyakit. b. memberikan support yang sesuai c. mendorong klien untuk mandiri d. Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi klien
  • 27. Page 27 2 a. menganjurkan klien menggerakan ekstremitas setiap 2 jam sekali. b. menganjurkan klien untuk banyak makan makanan yang berkalsium tinggi. c. melakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit d. menganjurkan agar klien tidak kelelahan dan membatasi aktifitas yang berat e. berkolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien 3 a. memberikan metode altrnatif komunikasi , misalnya gambar. b. mengantisipasi kebutuhan klien saat komunikasi. c. Berbicara dengan klien dengan bahasa yang mudah dimengerti, dengan jawaban“ya” atau “tidak” d. menganjurkan kepada keluarga klien untuk berkomunikasi setiap saat. e. menghargai kemampuan klien dalam berkomunikasi. f. berkolaborasi latihan bicara dengan fisioterapis. 4 a. mendorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia. b. mendorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi latihan sedang sebelum makan. c. mengontrol faktor lingkungan (misalnya bau kuat/tidak sedap atau kebisingan.
  • 28. Page 28 Hindari terlalu manis, berlemak atau makanan pedas. d. mendorong pasien untuk makan diet tinggi kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari e. memantau masukan makanan setiap hari. G. EVALUASI Hari / Tanggal No. DX Evaluasi Paraf Sabtu, 15 maret 2013 1 S : orangtua klien mengatakan anaknya sudah tidak murung lagi dan sudah mau bermain dengan teman-temannya O : Klien terlihat sudah percaya diri Klien terlihat sudah menerima keadaan dirinya Klien terlihat sudah mau bermain dengan teman- temannya A : masalah gangguan body image sudah teratasi P : intervensi dihentikan Minggu, 16 maret 2013 2 S : klien mengatakan mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya. O : Klien sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri A : masalah gangguan mobilitas fisik sudah teratasi
  • 29. Page 29 P : intervensi dihentikan Selasa, 18 maret 2013 3 S : orangtua klien mengatakan anaknya sudah mampu berkomunikasi O : Klien mampu menggunakan teknik non verbal Klien sudah mampu berkomunikasi A : masalah gangguan wicara sudah teratasi P : intervensi dihentikan Rabu, 19 maret 2013 4 S : klien mengatakan sudah tidak mual O : Muntah (-) BB bertambah A : masalah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sudah teratasi P : intervensi dihentikan
  • 30. Page 30 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan. 2. Ciri utama gigantisme adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter atau lebih dengan proporsi tubuh yang normal. 3. Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak. 4. Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormone tiroid dalam tubuh. Hormone tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (gondok) terutama sel folikel tiroid. Penyebab paling sering dari kekurangan hormone tiroidadalah akibat kurangnya bahan baku pembuat. 5. Cirin kretinisme antara lain bentuk tubuhnya pendek dengan proporsi yang tak normal. Ciri lainnya adalah lidahnya besar dan lebar, pangkal hidungnya datar, rambutnya kasar dan kering, kulitnya kusam, serta otot-ototnya lembek. Anak-anak penderita kretin ini biasanya mengalami gangguan pencernaan, pendengaran, dan kemampuan berbicara. 6. Terlepas dari postur tubuh yang cebol ataupun raksasa, mereka dapat berfungsi dan memiliki keturunan layaknya manusia pada umumnya kecuali pada kretinisme dengan retardasi mental yang kurang dapat berfungsi normal.
  • 31. Page 31 DAFTAR PUSTAKA Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Jakarta: EGC. http://psikologi-artikel.blogspot.com/2009/09/kretinisme.htlm http://chapurple.wordpress.com/2009/03/31/kretinisme