SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
HEMOFILIA
EVALIA RAHMAT PUZIAN
220112170507
UNIVERSITAS PADJADJARAN
LogoType
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar belakang
• Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akib
at defisiensi salah satu protein yang sangat diperlukan dalam pros
es pembekuan darah
• Hemofilia A, angka kejadiannya diperkirakan 1 diantara 5-10 ribu k
elahiran bayi laki-laki. Sedangkan hemofilia B sekitar 1 diantara 25
-30 ribu kelahiran bayi laki-laki.
• Apabila penyakit ini tidak di tanggulangi dengan baik maka akan
menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga c
acat dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan
APA ITU HEMOFILIA?
DEFINISI
Hemofilia merupakan
gangguan koagulasi
kongenital paling sering
dan serius. Kelainan i
ni terkait dengan defis
iensi faktor VIII, IX ata
u XI yang di tentukan
secara genetik
KLASIFIKASI
• Hemofilia A : defek faktor VIII (AHF)
• Hemofilia B : defek faktor IX (prevalensi
hemofilia A : B = (5-8) : 1)
• Hemofilia C : defek faktor XI (jarang)
ETIOLOGI
• Hemofilia merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang
ditularkan oleh kromosom X
• Wanita berperan sebagai pembawa sifat hemofilia (carr
ier) yang diturunkan kepada anak lelakinya
• Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit at
au suku bangsa. Tetapi kebanyakan kasus hemofilia ter
jadi pada pria.
Hemofilia diturunkan oleh
ibu sebagai pembawa sifa
t yang mempunyai 1 krom
osom X normal dan 1 kro
mosom X hemofilia.
Jika ayah menderita hemofilia tetapi
sang ibu tidak punya gen pembawa,
maka anak laki-laki mereka tidak ak
an menderita hemofilia, tetapi anak
perempuan akan memiliki gen pemb
awa.
Wanita akan benar-benar mengalami
hemofilia jika ayahnya adalah seora
ng hemofilia dan ibunya adalah pem
bawa sifat (carrier). Hal ini sangat
jarang terjadi.
HEMOFILIA A
Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama:
• Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang
paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada dar
ah.
• Hemofilia A terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor
VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah p
ada proses pembekuan darah.
Hemofilia A merupakan bentuk yang paling
sering dijumpai yaitu sekitar A 80-85% dari je
nis hemofilia.
Gen F VIII berfungsi mengatur produksi dans
intesis F VIII. Bila kromosom X laki-lakimeng
alami kelainan sitogenetik maka gen F VIIIor
ang tersebut tidak akan mampu memproduks
iatau melakukan sintesis F VIII sehingga dia
akanmengalami manifestasi klinis hemofilia.
HEMOFILIA B
Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama:
• Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama
kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal
Kanada
• Hemofilia B terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor
IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pa
da proses pembekuan darah.
• Insidensi hemofilia B 1/5 dari hemofilia A (12-15
%).
• Faktor IX dikode oleh gen yang terletak dekat ge
n untuk faktor VIII dekat ujung lengan panjang kr
omosom X.
• Faktor IX diproduksi oleh hati dan merupakan sal
ah satu faKtor koagulasi tergantung vitamin K
HEMOFILIA C
Defisiensi faktor XI adalah tipe hemofilia paling ku
rang lazim dan dijumpai pada 2-3% dari semua p
enderita hemofilia
PATOFISIOLOGI
• Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat
membeku dengan sendirinya secara normal.
• Proses pembekuan darah pada seorang penderita h
emofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yan
g normal.
MANIFESTASI KLINIK
Gejala bisa berupa perdarahan abnormal dan biasanya terletak did
alam, seperti sendi otot atau jaringan lunak lain, dan kulit, ini biasa
nya ditemukan pada bayi yang mulai merangkak, atau bisa terjadi
perdarahan hidung, saluran kemih, bahkan perdarahan otak.
Hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau fa
ktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dap
at mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan
PENEGAKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis Keluhan penyakit ini dapat timbul saat :
• Lahir : perdarahan lewat tali pusat.
• Anak yang lebih besar : perdarahan sendi sebagai akibat jatuh pada saat bel
ajar berjalan.
• Ada riwayat timbulnya ”biru-biru” bila terbentur (perdarahan abnormal).
2. Pemeriksaan Fisik Adanya perdarahan yang dapat berupa :
• Hematom di kepala atau tungkai atas/bawa
• Hemarthrosis
• Sering dijumpai perdarahan interstitial yang akan menyebabkan atrofi dari otot,
pergerakan terganggu dan terjadi kontraktur sendi. Sendi yang sering terkena a
dalah siku, lutut, pergelangan kaki, paha dan sendi bahu
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang perlu diminta adalah pemeriksaan penyar
ing hemostasis yang terdiri atas:
– Hitung trombosit,
– Uji pembendungan,
– Masa perdarahan,
– PT (prothrombin time- masa protrombin plasma),
– APTT (activated partial thromboplastin time – masa tromboplastin par
sial teraktivasi) dan
– TT (thrombin time –masa trombin).
PENATALAKSANAAN
• Pada dasarnya, pengobatan hemofilia ialah mengganti
atau menambah faktor antihemofilia yang kurang.
• Namun, langkah pertama yang harus diambil apabila m
engalami perdarahan akut adalah melakukan tindakan
RICE (Rest, Ice, Compression, Evaluation) pada lokasi
perdarahan untuk menghentikan atau mengurangiperd
arahan.
HEMOFILIA A
• Transfusi faktor VIII : preparat berupa fresh pooled plasma, fresh f
rozen plasma, cryoprecipitate atau AHF (antihemophlic factor) con
centrate.
• Transfusi darah atau plasma segar jika efek preparat AHF kurang
memuaskan
• Kortikosteroid
• Pencegahan perdarahan: pasien hemofilia klasik seharusnya selal
u mendapat AHF sebagai profilaksis. Dosis AHF 20 unit/kg bb/tiap
48 jam akan mempertahankan kadar faktor VIII diatas 1% sehingg
a perdarahan spontan terhindarkan.
HEMOFILIA B
• Transfusi preparat PPSB (mengandung protromb
in/F.II, proconvertin/F.VIII, Stuartfaktor/F.X dan an
tihemofilia B/F.IX)
• Dosis : patokan dosis untuk faktor VIII(hemofilia
A) dapat digunakan untuk hemofilia B (defisiensi
faktor IX).
• Dosis profilasis 10 unit/kg BB (2 kali seminggu).
Ppt hemofilia eva(507)

More Related Content

What's hot (20)

Syok anafilaksis
Syok anafilaksisSyok anafilaksis
Syok anafilaksis
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Sindrom cushing
Sindrom cushingSindrom cushing
Sindrom cushing
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Gawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusGawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatus
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 

Similar to Ppt hemofilia eva(507)

Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxKel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxChintyapsari
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Joey Leomanz B
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptJERRYALVIANDINATA
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptJERRYALVIANDINATA
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptJERRYALVIANDINATA
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptRaufMFDL
 
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1KarilKaril
 
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakDokter Tekno
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahAndini Nurul
 

Similar to Ppt hemofilia eva(507) (20)

Askep anak dengan hemofilia
Askep anak dengan hemofilia Askep anak dengan hemofilia
Askep anak dengan hemofilia
 
Definisi hemofilia
Definisi hemofiliaDefinisi hemofilia
Definisi hemofilia
 
Kmb kelainan pendarahan
Kmb kelainan pendarahanKmb kelainan pendarahan
Kmb kelainan pendarahan
 
Jurnal hpok
Jurnal hpokJurnal hpok
Jurnal hpok
 
03 HEMOFILIA.pptx
03 HEMOFILIA.pptx03 HEMOFILIA.pptx
03 HEMOFILIA.pptx
 
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxKel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
 
Hemophilia
HemophiliaHemophilia
Hemophilia
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
 
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
 
Animea Defesiensi
Animea DefesiensiAnimea Defesiensi
Animea Defesiensi
 
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
 
PPT Belajar bareng_hemofilia.pptx
PPT Belajar bareng_hemofilia.pptxPPT Belajar bareng_hemofilia.pptx
PPT Belajar bareng_hemofilia.pptx
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darah
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Ppt hemofilia eva(507)

  • 1. HEMOFILIA EVALIA RAHMAT PUZIAN 220112170507 UNIVERSITAS PADJADJARAN LogoType http://www.free-powerpoint-templates-design.com
  • 2. Latar belakang • Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akib at defisiensi salah satu protein yang sangat diperlukan dalam pros es pembekuan darah • Hemofilia A, angka kejadiannya diperkirakan 1 diantara 5-10 ribu k elahiran bayi laki-laki. Sedangkan hemofilia B sekitar 1 diantara 25 -30 ribu kelahiran bayi laki-laki. • Apabila penyakit ini tidak di tanggulangi dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga c acat dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan
  • 4. DEFINISI Hemofilia merupakan gangguan koagulasi kongenital paling sering dan serius. Kelainan i ni terkait dengan defis iensi faktor VIII, IX ata u XI yang di tentukan secara genetik
  • 5. KLASIFIKASI • Hemofilia A : defek faktor VIII (AHF) • Hemofilia B : defek faktor IX (prevalensi hemofilia A : B = (5-8) : 1) • Hemofilia C : defek faktor XI (jarang)
  • 6. ETIOLOGI • Hemofilia merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang ditularkan oleh kromosom X • Wanita berperan sebagai pembawa sifat hemofilia (carr ier) yang diturunkan kepada anak lelakinya • Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit at au suku bangsa. Tetapi kebanyakan kasus hemofilia ter jadi pada pria.
  • 7. Hemofilia diturunkan oleh ibu sebagai pembawa sifa t yang mempunyai 1 krom osom X normal dan 1 kro mosom X hemofilia.
  • 8. Jika ayah menderita hemofilia tetapi sang ibu tidak punya gen pembawa, maka anak laki-laki mereka tidak ak an menderita hemofilia, tetapi anak perempuan akan memiliki gen pemb awa.
  • 9. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seora ng hemofilia dan ibunya adalah pem bawa sifat (carrier). Hal ini sangat jarang terjadi.
  • 10. HEMOFILIA A Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama: • Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada dar ah. • Hemofilia A terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah p ada proses pembekuan darah.
  • 11. Hemofilia A merupakan bentuk yang paling sering dijumpai yaitu sekitar A 80-85% dari je nis hemofilia. Gen F VIII berfungsi mengatur produksi dans intesis F VIII. Bila kromosom X laki-lakimeng alami kelainan sitogenetik maka gen F VIIIor ang tersebut tidak akan mampu memproduks iatau melakukan sintesis F VIII sehingga dia akanmengalami manifestasi klinis hemofilia.
  • 12. HEMOFILIA B Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama: • Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada • Hemofilia B terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pa da proses pembekuan darah.
  • 13. • Insidensi hemofilia B 1/5 dari hemofilia A (12-15 %). • Faktor IX dikode oleh gen yang terletak dekat ge n untuk faktor VIII dekat ujung lengan panjang kr omosom X. • Faktor IX diproduksi oleh hati dan merupakan sal ah satu faKtor koagulasi tergantung vitamin K
  • 14. HEMOFILIA C Defisiensi faktor XI adalah tipe hemofilia paling ku rang lazim dan dijumpai pada 2-3% dari semua p enderita hemofilia
  • 15. PATOFISIOLOGI • Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. • Proses pembekuan darah pada seorang penderita h emofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yan g normal.
  • 16. MANIFESTASI KLINIK Gejala bisa berupa perdarahan abnormal dan biasanya terletak did alam, seperti sendi otot atau jaringan lunak lain, dan kulit, ini biasa nya ditemukan pada bayi yang mulai merangkak, atau bisa terjadi perdarahan hidung, saluran kemih, bahkan perdarahan otak. Hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau fa ktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dap at mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan
  • 17. PENEGAKAN DIAGNOSIS 1. Anamnesis Keluhan penyakit ini dapat timbul saat : • Lahir : perdarahan lewat tali pusat. • Anak yang lebih besar : perdarahan sendi sebagai akibat jatuh pada saat bel ajar berjalan. • Ada riwayat timbulnya ”biru-biru” bila terbentur (perdarahan abnormal). 2. Pemeriksaan Fisik Adanya perdarahan yang dapat berupa : • Hematom di kepala atau tungkai atas/bawa • Hemarthrosis • Sering dijumpai perdarahan interstitial yang akan menyebabkan atrofi dari otot, pergerakan terganggu dan terjadi kontraktur sendi. Sendi yang sering terkena a dalah siku, lutut, pergelangan kaki, paha dan sendi bahu
  • 18. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium yang perlu diminta adalah pemeriksaan penyar ing hemostasis yang terdiri atas: – Hitung trombosit, – Uji pembendungan, – Masa perdarahan, – PT (prothrombin time- masa protrombin plasma), – APTT (activated partial thromboplastin time – masa tromboplastin par sial teraktivasi) dan – TT (thrombin time –masa trombin).
  • 19. PENATALAKSANAAN • Pada dasarnya, pengobatan hemofilia ialah mengganti atau menambah faktor antihemofilia yang kurang. • Namun, langkah pertama yang harus diambil apabila m engalami perdarahan akut adalah melakukan tindakan RICE (Rest, Ice, Compression, Evaluation) pada lokasi perdarahan untuk menghentikan atau mengurangiperd arahan.
  • 20. HEMOFILIA A • Transfusi faktor VIII : preparat berupa fresh pooled plasma, fresh f rozen plasma, cryoprecipitate atau AHF (antihemophlic factor) con centrate. • Transfusi darah atau plasma segar jika efek preparat AHF kurang memuaskan • Kortikosteroid • Pencegahan perdarahan: pasien hemofilia klasik seharusnya selal u mendapat AHF sebagai profilaksis. Dosis AHF 20 unit/kg bb/tiap 48 jam akan mempertahankan kadar faktor VIII diatas 1% sehingg a perdarahan spontan terhindarkan.
  • 21.
  • 22. HEMOFILIA B • Transfusi preparat PPSB (mengandung protromb in/F.II, proconvertin/F.VIII, Stuartfaktor/F.X dan an tihemofilia B/F.IX) • Dosis : patokan dosis untuk faktor VIII(hemofilia A) dapat digunakan untuk hemofilia B (defisiensi faktor IX). • Dosis profilasis 10 unit/kg BB (2 kali seminggu).