SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LAPORAN KASUS




  NOORAHMAH A. ANSARI
            110 207 005
Identitas Pasien
 Nama                  : Ny. SKH
 Jenis kelamin         : Perempuan
 Umur                  : 53 tahun
 No. Rekam Medik       : 156622
 Tanggal pemeriksaan   : 17 April 2012
 Ruangan               : Baji Pamai I/ kamar 203
 Rumah sakit           : RS. Labuang Baji
KELUHAN UTAMA:     Sesak
                                                            Anamnesis
ANAMNESIS TERPIMPIN:
 Sesak dialami sejak ± 2 minggu SMRS, memberat 1 minggu terakhir, diperberat oleh
  aktivitas.
 Pasien cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar. Tangan terasa gemetar dan
  sering berkeringat.
 Demam (-) menggigil (-) Riwayat demam (+) dialami sejak ± 1 minggu SMRS, tidak
  terus-menerus, turun dengan obat penurun panas, pola demam tidak jelas.
 Batuk (+) lendir (+) warna hijau sejak ± 1 minggu SMRS. Darah (-)
 Mual (+) muntah (-)
 Nyeri Uluhati (-)
 Nafsu makan meningkat, Berat Badan menurun dalam 8 kg dalam 1 bulan terakhir.
 Benjolan di leher (+) sejak tahun 2009

 BAB   : lancar, konsistensi padat warna kuning kecoklatan, darah (-), riwayat BAB
  darah (-) frekuensi 2-3 kali/hari
 BAK : lancar
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA :

• Riwayat berobat gondok sejak tahun 2009, kontrol di poli endokrin RSWS. Awalnya
diberikan PTU 3x2 lalu terakhir kontrol pada tahun 2010 diberi PTU 3x1, selanjutnya
pasien tidak pernah lagi control ke poli, tapi tetap mengkonsumsi PTU yang dibeli
sendiri di apotek dengan dosis 3x1.

• Riwayat dikatakan penyakit jantung ketika berobat di poli endokrin RSWS, diberi obat
digoxin 0,25 mg 3x1. Pasien terakhir kontrol tahun 2010 selanjutnya, pasien tetap
mengkonsumsi digoxin 3x0,25 mg hanya beli obat di apotek.

• Riwayat HT (+) diketahui bersamaan ketika berobat gondok, TD mencapai 160 mmHg.
Pasien terakhir kontrol tahun 2010 dan diberi captopril 50 mg 1x1 dosis tunggal.

• Riwayat dirawat di RS.LB tahun 2011 karena keluhan yang sama. Dan didiagnosis
Graves’ disease.

• Riwayat keluarga yang menderita gondok (-)
• Riwayat DM (-)
Kesan sakit       : Sakit sedang
                                      Pemeriksaan Fisik
Status gizi       : Gizi kurang
Kesadaran         : Composmentis
Berat Badan       : 42 kg
Panjang Badan : 155 cm
IMT                : 17,5kg/m2
Tanda vital:     Tensi 130/70 mmHg
              Nadi 80 x/menit (irama reguler, kuat angkat)
              Pernafasan 22 x/menit (thoraco-abdominal)
              Suhu 36.5 oc (axilla)
 Leher
 Kepala
                             Kelenjar GB       : Nt (-), mt (-)
Ekspresi : Normal            Kelenjar Gondok : pembesaran tiroid difus (+)
Deformitas : (-)                     ikut gerakan menelan (+) Bruit (-) NT (-)
                             DVS               : R +2cmH2O
Simetris : Muka simetris
                             Kaku Kuduk        : (-)
             kiri=kanan
                             Tumor             : (-)
Rambut : Hitam, pendek ,
             susah dicabut    Thorax
 Mata                       Inspeksi          :Normochest, simetris
Anemis            : (-)                          kiri dan kanan
                             Palpasi           :Nyeri tekan (-) massa
Ikterus           : (-)                         tumor (-) vokal fremitus
Injeksi konjunctiva: (-)                        simetris
                             Perkusi           :Sonor pada paru kiri dan
Exophtalmos       : (+)                       kanan, Batas Paru Hepar ICS VI
                                              depan
                             Auskultasi        :BP : vesikuler.
                                              BT : RH : + + Wheezing -/-
                                                        + +
                                                        - -
 Jantung                                   • Alat kelamin :Tidak ada kelainan
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba         • Anus & rektum :Tidak ada kelainan
Perkusi : Pekak, batas jantung dalam
   batas normal                             • Punggung        :
Auskultasi : BJ I/II mid sistolik murmur,     Palpasi         : MT (-) NT (-)
            bising (+)                        Nyeri Ketok     : (-)
                                             Auskultasi     : BT : RH : + + Wheezing -/-
                                                                        + +
 Abdomen                                                               - -
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas            Gerakan         : Simetris kiri kanan
Auskultasi : Bunyi perilstaltik (+) kesan
   normal                                 •   Ekstremitas :
Palpasi : Massa tumor (-) nyeri tekan (-)     edema pitting pretibial -/- , edema pitting
           Hepar dan Lien tidak teraba        dorsum pedis -/-
           Ginjal : ballotement (-)
Perkusi : Tympani
Pemeriksaan Penunjang:
 Darah rutin
 FT4, TSHs
 Gula darah
 Ureum, Kreatinine, SGOT, SGPT
 Echocardiografi, EKG
 USG leher
 Foto Thorax PA

Diagnosis Sementara:
Susp. Hipertiroid ec. Graves’ Disease
Susp. CAP

Penatalaksanaan awal:
Diet TKTP
O2 2 ltr/mnt
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
Obat Anti Tiroid ; Golongan thionamide : PTU 100 mg 3x1
Antitusif : Ambroxol 30 mg 3x1
Anti piretik : PCT 500 mg 3x1 (kp)
FOLLOW UP
 Hari/ tanggal                    Perjalanan penyakit                            Terapi/anjuran.
17-4-2012             S : batuk (+) darah (-), lendir hijau (+), sesak (+)   Diet TKTP
T:                 demam (-), mual (+), muntah(-), NUH (-)                   O2 2 ltr/mnt
130/70mmHg            O : SS/CM/GK                                           IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
N : 80x/menit      Kep : anemis (-), ikterus(-), sianosis (-)                PTU 100 mg 3x1
P : 22x.meint      Mata : eksoptalmus (+)                                    Ambroxol 30 mg 3x1
S : 36,5oC         Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut         PCT 500 mg 3x1 (kp)
                   gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-)
                   DVS R +2cm H2-O                                            Monitor :
                   Thorax : BP : vesikuler,                                  Darah rutin,
                   BT : Rh : + + , wh :-/-                                   Urinalisis
                            ++                                               Ureum, kreatinin
                            - -                                              SGOT/SGPT,
                   Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+)             GDS
                   Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak                      FT4
                   teraba,peristaltic (+) kesan Normal                       TSHs
                   Ekstremitas : edem -/-                                    Foto thorax PA
                      A:                                                     USG leher
                 -susp. Hipertiroid ec. Graves’ disease                      EKG
                 -Susp. CAP
18 – 4 - 2012        S : sesak (+) batuk (+) lendir hijau (+)       Diet TKTP
T:                   demam (-)                                      O2 2 ltr/mnt
120/70mmHg          BAB : biasa , BAK : lancar                      IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
N : 84x/menit        O : SS/CM/GK                                   PTU 100 mg 3x1
P : 28x/menit     Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-)            Ambroxol 30 mg 3x1
S : 36,6oC        Mata : eksoptalmus (+)                            PCT 500 mg 3x1 (kp)
                  Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) ,
                                                                     Monitor :
                  ikut gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri
                                                                    Darah rutin,
                  tekan (-) DVS R +2cm H2-O
                                                                    Urinalisis
                  Thorax : BP : vesikuler,
                                                                    Ureum, kreatinin
                  BT Rh : + + , wh :-/-
                                                                    SGOT/SGPT,
                           ++
                                                                    GDS (diambil hari ini)
                           --
                                                                    FT4, TSHs (bila ada dana)
                  Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+)
                                                                    Foto thorax PA hari ini
                  Abd : datar ikut gerak napas, MT (-), NT (-),
                                                                    USG leher hari ini
                  hepar/lien tak teraba,peristaltic (+) kesan
                  Normal
                  Ekstremitas : edem -/-
                A:
                - susp. Hipertiroid ec. Graves’ disease
                -Susp. CAP
Diet TKTP
                                                                               IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
                     S : sesak (+) batuk (+) lendir hijau (+) demam (-)        PTU 100 mg 3x1
19 – 4 - 2012                                                                  Ambroxol 30 mg 3x1
T : 130/70mmHg        O : SS/CM/GK                                             PCT 500 mg 3x1 (kp)
N : 76 x/menit     Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-)                      Propanolol 5 mg 3x1
P : 24 x/menit     Mata : eksoptalmus (+)                                        Monitor :
S : 36,1oC         Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut           Baca hasil Thorax
                   gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-)        Konsul kardio
                   DVS R +2cm H2-O                                             FT4, TsHs (bila ada dana)
                   Thorax : BP : vesikuler,
                                                                            Foto thorax PA 15/4/2012
                   BT Rh : - - , wh :-/-
                                                                                Tampak bintik-bintik kalsifikasi
                            +-
                                                                                tersebar pada kedua paru
                            --
                                                                                Elevasi lobus superior kanan
                   Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+)
                                                                                Cor normal, sinus
                   Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak teraba, peristaltic
                                                                                costophrenicus normal
                   (+) kesan Normal
                                                                                diafragma kanan letak tinggi
                   Ekstremitas : edem -/-
                                                                                tulang – tulang intak
                 A:
                                                                            Kesan :
                 - susp. Hipertiroid ec. Graves’ disease
                                                                            -KP dupleks lama
                 -Susp. CAP
                                                                            -Elevasi diafragma kanan /
                                                                            atelektasis lobus superior kanan
S : sesak (+) batuk (+) lendir warna putih (+),
20 – 4 - 2012        demam (-), jantung berdebar-debar                       Diet TKTP
T: 140/80mmHg        O : SS/CM/GK                                            IVFD RL 20 tpm
N : 76 x/menit    Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-)                     PTU 100 mg 3x1
P : 24 x/menit    Mata : eksoptalmus (+)                                     Ambroxol 30 mg 3x1 (kp)
S : 36,4OC        Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut          PCT 500 mg 3x1 (kp)
                  gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-)       Propanolol 5 mg 3x1
                  DVS R +2cm H2-O
                  Thorax : BP : vesikuler,
                  BT Rh : + - , wh :-/-                                  -   Baca hasil Thorax PA
                           +-                                            -   FT4, TSHs (bila ada dana)
                           --                                            -   Tunggu jadwal echocardiografi
                  Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+)          -   DR, UL,SGOT,SPT,UR/CR, GDS =
                  Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak teraba,               tunggu hasil
                  peristaltic (+) kesan Normal
                  Ekstremitas : edem -/-

                 A:
                 -Graves’ Disease
                 -Susp. CAP
                 -CHF NYHA II ec. Susp PJT
S : sesak (+)      batuk (+) lendir warna agak
21– 4 - 2012        putih, demam (-)                                    Diet TKTP
T : 140/80mmHg     BAB : biasa , BAK : lancar                           IVFD RL 20 tpm
N : 76 x/menit      O : SS/CM/GK                                        PTU 100 mg 3x1
P : 24 x/menit   Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-)                 Ambroxol 30 mg 3x1
S : 36.4 OC      Mata : eksoptalmus (+)                                 PCT 500 mg 3x1 (kp)
                 Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut      Propanol 3x5 mg
                 gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-)     -FT4 = hari ini
                 DVS R +2cm H2-O                                          -TsHs = Bila ada dana
                 Thorax : BT Rh : + - , wh :-/-                           Cek GDP, GD2PP = hari senin
                                    --
                                    --
                 Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+)
                 Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak teraba,
                 peristaltic (+) kesan Normal
                  Ekstremitas : edem -/-
               A:
               -Graves’ Disease
               -Susp. CAP
               -CHF NYHA II ec. Susp PJT
RESUME
        Seorang perempuan umur 53 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
sesak yang dialami sejak ± 2 minggu SMRS, memberat 1 minggu terakhir , diperberat
oleh aktivitas. Pasien juga cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar serta tangan
terasa gemetar dan sering berkeringat. Riwayat febris (+) dialami sejak ± 1 minggu
SMRS, intermitten, turun dengan obat penurun panas, pola demam tidak jelas. Batuk
(+) lendir (+) warna hijau sejak ± 1 minggu SMRS. Nausea (+) Nafsu Makan meningkat,
Berat Badan menurun dalam 8 kg dalam 1 bulan terakhir. Adanya Benjolan di leher (+)
sejak tahun 2009.

        Penderita mengaku pernah berobat gondok sejak tahun 2009, kontrol di poli
endokrin RSWS. Awalnya diberikan PTU 3x2 lalu terakhir control pada tahun 2010
diberi PTU 3x1, selanjutnya pasien tidak pernah lagi kontrol ke poli, tapi tetap
mengkonsumsi PTU yang dibeli sendiri di apotek dengan dosis 3x1.
Penderita juga dikatakan penyakit jantung ketika berobat di poli endokrin
RSWS, diberi obat digoxin 0,25 mg 3x1. Pasien terakhir control tahun 2010 selanjutnya,
pasien tetap mengkonsumsi digoxin 3x0,25 mg hanya beli obat di apotek.
         Penderita juga dikatakan Hipertensi (+) yang diketahui bersamaan ketika
berobat gondok, TD mencapai 160 mmHg. Pasien terakhir control tahun 2010 dan
diberi captopril 50 mg 1x1 dosis tunggal.
         Penderita juga pernah dirawat di RS.LB tahun 2011 karena keluhan yang sama
dan didiagnosis sebagai Graves’ disease.

       Dari pemeriksaan fisis didapatkan tanda vital : tekanan darah : 130/70
mmHg, nadi : 80x/menit, pernapasan : 22x/menit, suhu axilla : 36,50C. Data
antropometrik tinggi badan : 155 cm, berat badan : 42 kg maka IMT : 17,5 kg/m2.

          Tampak eksoptalmus pada kedua mata, dan adanya pembesaran tiroid secara
difus di leher tanpa nyeri tekan dan tanpa bruit tiroid serta masih mengikuti gerakan
menelan. Dari pemeriksaan thorax didapatkan bunyi tambahan ronki di lobus atas dan
tengah kedua paru. Pada pemeriksaan auskultasi cor, didapatkan BJ I – II mid sistolik
murmur, serta bising (+) .
Pemeriksaan penunjang:
        Dari pemeriksaan darah rutin, hasil didapatkan normositik normokrom.
Dari pemeriksaan laboratorium kimia klinik terdapat peningkatan fungsi hati yang
ditandai dengan peningkatan SGOT dan SGPT.
Pada pemeriksaan foto thorax PA, tampak bintik-bintik kalsifikasi tersebar pada
kedua paru dan elevasi lobus superior kanan dengan kesan KP duplex lama serta
elevasi diafragma kanan / atelektasis lobus superior kanan. Dari pemeriksaan
endokrinologi Tiroid didapatkan FT4 = 1,43 ng/dl , dan dari pemeriksaan
echocardiografi didapatkan Mitral Valve Prolaps.


  Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan laboratorium,
radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya, penderita dapat didiagnosis Graves’
Disease yang disertai Susp. CAP serta CHF NYHA II ec. Susp PJT.
DISKUSI
           Gejala dan tanda-tanda penyakit Graves hampir semua hasil dari efek langsung dan
tidak langsung dari hipertiroidisme, dengan pengecualian utama adalah Graves
ophthalmopathy, gondok (yang disebabkan oleh proses autoimun dari penyakit Graves). Gejala
hipertiroid yang dihasilkan terutama insomnia, intoleransi panas, penurunan berat badan
jantung berdebar, kelemahan otot dan kulit yang hangat serta lembab. Tanda-tanda lebih lanjut
yang dapat dilihat pada pemeriksaan fisik adalah yang paling sering pembesaran tiroid secara
difus (biasanya simetris) tidak nyeri tekan, lakrimasi berlebihan karena ophthalmopathy Graves,
aritmia jantung seperti takikardia sinus, fibrilasi atrium dan ventrikel kontraksi dini, serta
hipertensi.1


     Pasien datang dengan keluhan sesak. yang dialami sejak ± 2 minggu SMRS, memberat 1
minggu terakhir , dan diperberat oleh aktivitas. Hal ini menyatakan bahwa pada pasien bisa ada
gangguan pada jantung, yaitu dyspneu d’effort (sesak saat beraktivitas). Serta adanya gejala
cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar serta tangan terasa gemetar dan sering berkeringat.
Tetapi, sesak yang dialami pasien bisa juga berasal dari paru-paru dikarenakan dari hasil Foto
Thorax pada paru-paru pasien ada kesan KP dupleks lama yang disertai Elevasi diafragma kanan
/ atelektasis lobus superior kanan. 2
Gejala sesak saat beraktivitas pada pasien juga ada pada kategori gejala
Graves’ disease. Karena penyakit Graves adalah gangguan otoimun yang juga
mempengaruhi sistem organ lain. Selain itu, pasien juga mengalami nafsu makan
meningkat yang disertai berat badan menurun dalam 8 kg dalam 1 bulan terakhir
yang berdampak pada gangguan system metabolic pasien.3

       Pada Pemeriksaan jantung didapatkan auskultasi bunyi jantung I – II Mid
sistolik murmur. Hal ini diakibatkan dari kontraksi jantung yang terus-menerus
akibat hipermetabolisme yang diakibatkan oleh keadaan hipertiroid. Secara
lengkap, patofisiologi dari Penyakit Jantung Tiroid adalah Kurang lebih 85% bentuk
biologi aktif T3 diperoleh dari konversi dari T4 perifer oleh enzim 5-
monodeiodinase. Perubahan fungsi jantung dimediasi oleh regulasi T3 gen spesifik
jantung. Sedangkan manifestasi klinis gangguan faal kelenjar tiroid didominasi oleh
gejala-gejala kardiovaskuler seperti takikardi, pulsus seler, gangguan irama
jantung, bahkan gagal jantung.4
Salah satu respon awal terhadap hormon tiroid yaitu penurunan resistensi perifer,
dapat pula berupa interaksi hormon tiroid dengan system simpatoadrenal, atau karena
pengaruh fungsi ventrikel sendiri. Rendahnya resistensi vascular sistemik akan menurunkan
tekanan diastolic darah dimana akan meningkatkan curah jantung. T3 juga meningkatkan
volume darah total, meningkatnya tekanan atrium kanan, peningkatan preload. Pengaruh
hormon tiroid secara garis besar dibagi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung,
seperti dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.4

       Tabel1. Efek hormon tiroid terhadap sistem kardiovaskular.

Pengaruh langsung                                Pengaruh tak langsung
Regulasi gen-gen spesifik jantung                Aktivitas adrenergic meningkat
Regulasi ekspresi reseptor hormon tiroid         Meningkatkan kerja jantung
Kontraktilitas otot jantung meningkat            Hipertrofi jantung
Penurunan resistensi pembuluh darah Curah jantung meningkat
perifer
               Sumber: Thyroid Heart Disease, kepustakaan no. 4
Pada pasien ini juga didapatkan gejala umum yang timbul akibat adanya usaha
mencukupi kebutuhan energi pada keadaan hipermetabolisme yaitu berupa nafsu makan
yang menigkat, namun berat badannya tidak bertambah bahkan cenderung turun.
Pernafasan menjadi cepat dan dalam, untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang
meningkat akibat kerja hormon tiroid yang meningkat.4


         Gejala subjektif lain dapat berupa palpitasi, takikardi, lekas lelah, sesak nafas,
gelisah, keringat yang berlebihan, dan sebagainya. Gejala objektif ditemukan takikardi,
nadi seler, denyut arteri karotis dan aorta meningkat, apeks impuls yang kuat, pulsasi
yang kuat, kadang-kadang dijumpai bising sistolik di daerah perikordial, gangguan irama
jantung (umumnya takiaritmia supraventrikuler), fibrilasi atrium.4

         Dari hasil lab ditemukan bahwa jumlah FT4 yang normal. Hal ini bisa terjadi
dikarenakan pasien sudah pernah mengkonsumsi propyltyouracil/PTU pada tahun 2010.
Sedangkan untuk pemeriksaan TSHs, pasien tidak dapat melakukannya dengan alasan
biaya.
Pengobatan yang diberikan pada pasien ini yaitu obat antitiroid
propyltyouracil/PTU 100 mg 3 kali pemberian. Obat-obat antitiroid utama adalah
carbimazole (di Inggris), methimazole (di AS), dan propylthiouracil / PTU. Obat
golongan ini menghambat pengikatan iodium dan kopling iodotyrosines. Efek
samping    yang    paling   berbahaya    adalah    agranulositosis,   termasuk
granulositopenia (tergantung dosis, yang meningkat pada penghentian obat) dan
anemia aplastik, dan untuk propylthiouracil kegagalan parah, hati fulminan.
Pasien pada obat-obat ini harus ke dokter jika mereka masih merasakan sakit
tenggorokan atau demam. Pengobatan dengan obat antitiroid harus diberikan
selama enam bulan sampai dua tahun, agar efektif. Tingkat keberhasilan
bervariasi dari 34% menjadi 64%, tetapi bahkan kemudian keadaan hipertiroid
bisa kambuh, kadang-kadang setelah penghentian obat, kadang-kadang bulan
atau tahun kemudian . Jika pengobatan dengan obat antitiroid gagal untuk
menginduksi remisi., RAI atau pembedahan harus dipertimbangkan.1
Untuk mengurangi sesak, diberikan O2 2 ltr/mnt serta untuk mengurangi
batuk berlendir diberikan Ambroxol 30 mg 3 kali pemberian. Kemudian untuk
mencegah manifestasi jantungnya diberikan beta blockers yaitu propanolol
sebanyak 5 mg dlam 3 kali pemberian. Beta blockers (seperti propranolol) dapat
digunakan sebagai anti aritmia sekaligus penghambat konversi T4 menjadi T3 di
jaringan perifer. Sedangkan paracetamol diberikan untuk menurunkan demam
penderita. 1,6


      Prognosis dari penderita ini adalah dubia et bonam karena apabila
penderita patuh untuk menjalani terapi, sehingga diajurkan supaya pasien dapat
datang kontrol selama 4-6 minggu sekali dan jika sudah tercapai euthyroid, maka
pemantauan dilakukan 3-6 bulan sekali, dan bila hasil lab dan gejala klinis normal,
maka obat tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan pada dosis yang terkecil,
dan bila masih tetap menunujukkan eutiroid selama 1-2 tahun maka pengobatan
dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
 Wikipedia. Graves’ disease. Available from : http://en.wikipedia.org/wiki/Graves%27_disease

  . Access in May 16, 2012.

 Panggabean, Marulam M. Gagal Jantung. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam Ed.IV Jilid III.

  Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006. p.1504

 Yeung, Ching Jim. Sign and Symptom of Graves’ disease. Available from :

  http://emedicine.medscape.com/article/120619-clinical#a0217 . Access in May 16, 2012.

 Anonym. Thyroid Heart Disease. Available from :

  http://www.docstoc.com/docs/54695489/Thyroid-Heart-Disease# . Access in June 7, 2012.

 Yogiantoro, Dainy, dkk. Endokrin Metabolik : Kapita Selekta Tiroidologi. Surabaya: Airlangga

  University Press; 2006. p.7-8

 Murtiwi, Sri. Endokrin Metabolik : Kapita Selekta Tiroidologi : Penatalaksanaan Penderita

  Krisis Tiroid dan Serangan Asma Bronkiale . Surabaya: Airlangga University Press; 2006. p.114-

  115
Laporan kasus graves disease

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 

Viewers also liked

Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turunPbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turunAi Coryde
 
Laporan kasus leukimia granulositik kronik
Laporan kasus leukimia granulositik kronikLaporan kasus leukimia granulositik kronik
Laporan kasus leukimia granulositik kronikNovita Sri Mulyati
 
Patofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrinPatofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrinendokrin
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroidpjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDpjj_kemenkes
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Graves’ disease (An autoimmune Disease)
Graves’ disease (An autoimmune Disease)Graves’ disease (An autoimmune Disease)
Graves’ disease (An autoimmune Disease)Cherry Kristine Lavador
 
Congestive heart failure
Congestive heart failureCongestive heart failure
Congestive heart failureIAU Dent
 

Viewers also liked (15)

Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turunPbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
 
Laporan kasus leukimia granulositik kronik
Laporan kasus leukimia granulositik kronikLaporan kasus leukimia granulositik kronik
Laporan kasus leukimia granulositik kronik
 
Patofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrinPatofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrin
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
Askep hipertiroid
Askep hipertiroidAskep hipertiroid
Askep hipertiroid
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
Graves’ disease (An autoimmune Disease)
Graves’ disease (An autoimmune Disease)Graves’ disease (An autoimmune Disease)
Graves’ disease (An autoimmune Disease)
 
Heart Failure
Heart FailureHeart Failure
Heart Failure
 
Congestive heart failure
Congestive heart failureCongestive heart failure
Congestive heart failure
 

Similar to Laporan kasus graves disease

PPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxPPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxMarleneKamil
 
Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...
Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...
Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...EnggarHestu1
 
Acute Coronary Syndrome.pptx
Acute Coronary Syndrome.pptxAcute Coronary Syndrome.pptx
Acute Coronary Syndrome.pptxICPtvchannel1
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxClassicNeil
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.pptnurulhidayah887063
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseDondy Juliansyah
 
Laporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptxLaporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptxPeterAgung
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSSoroy Lardo
 
Laporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptx
Laporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptxLaporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptx
Laporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptxBroolyDenfrek
 
ARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docxARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docxssuser40ff1a
 
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxNy. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxAnisa Karamina
 
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxdr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxMariaHoway2
 
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxvdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxRioPutraPamungkas
 

Similar to Laporan kasus graves disease (20)

SN erly.pptx
SN erly.pptxSN erly.pptx
SN erly.pptx
 
PPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxPPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptx
 
Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...
Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...
Obstruktif Jaundice ec Cholangitis e.c Penekanan Massa Ampulla Vateri sugesti...
 
Borang puskes
Borang puskesBorang puskes
Borang puskes
 
Acute Coronary Syndrome.pptx
Acute Coronary Syndrome.pptxAcute Coronary Syndrome.pptx
Acute Coronary Syndrome.pptx
 
stemi inferior.pptx
stemi inferior.pptxstemi inferior.pptx
stemi inferior.pptx
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptx
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart Disease
 
Laporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptxLaporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptx
 
Kasus 1_PETA_17032022.ppt
Kasus 1_PETA_17032022.pptKasus 1_PETA_17032022.ppt
Kasus 1_PETA_17032022.ppt
 
laporan kasus.doc
laporan kasus.doclaporan kasus.doc
laporan kasus.doc
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
 
Laporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptx
Laporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptxLaporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptx
Laporan pasien anyelir RS agung manggarai .pptx
 
ARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docxARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docx
 
Bab 1 fix
Bab 1 fixBab 1 fix
Bab 1 fix
 
ssd
ssdssd
ssd
 
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxNy. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptx
 
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxdr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
 
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxvdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
 

Recently uploaded

Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024ADYSULISTIYO2
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTIDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTNeta
 

Recently uploaded (9)

Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTIDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
 

Laporan kasus graves disease

  • 1. LAPORAN KASUS NOORAHMAH A. ANSARI 110 207 005
  • 2. Identitas Pasien  Nama : Ny. SKH  Jenis kelamin : Perempuan  Umur : 53 tahun  No. Rekam Medik : 156622  Tanggal pemeriksaan : 17 April 2012  Ruangan : Baji Pamai I/ kamar 203  Rumah sakit : RS. Labuang Baji
  • 3. KELUHAN UTAMA: Sesak Anamnesis ANAMNESIS TERPIMPIN:  Sesak dialami sejak ± 2 minggu SMRS, memberat 1 minggu terakhir, diperberat oleh aktivitas.  Pasien cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar. Tangan terasa gemetar dan sering berkeringat.  Demam (-) menggigil (-) Riwayat demam (+) dialami sejak ± 1 minggu SMRS, tidak terus-menerus, turun dengan obat penurun panas, pola demam tidak jelas.  Batuk (+) lendir (+) warna hijau sejak ± 1 minggu SMRS. Darah (-)  Mual (+) muntah (-)  Nyeri Uluhati (-)  Nafsu makan meningkat, Berat Badan menurun dalam 8 kg dalam 1 bulan terakhir.  Benjolan di leher (+) sejak tahun 2009  BAB : lancar, konsistensi padat warna kuning kecoklatan, darah (-), riwayat BAB darah (-) frekuensi 2-3 kali/hari  BAK : lancar
  • 4. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA : • Riwayat berobat gondok sejak tahun 2009, kontrol di poli endokrin RSWS. Awalnya diberikan PTU 3x2 lalu terakhir kontrol pada tahun 2010 diberi PTU 3x1, selanjutnya pasien tidak pernah lagi control ke poli, tapi tetap mengkonsumsi PTU yang dibeli sendiri di apotek dengan dosis 3x1. • Riwayat dikatakan penyakit jantung ketika berobat di poli endokrin RSWS, diberi obat digoxin 0,25 mg 3x1. Pasien terakhir kontrol tahun 2010 selanjutnya, pasien tetap mengkonsumsi digoxin 3x0,25 mg hanya beli obat di apotek. • Riwayat HT (+) diketahui bersamaan ketika berobat gondok, TD mencapai 160 mmHg. Pasien terakhir kontrol tahun 2010 dan diberi captopril 50 mg 1x1 dosis tunggal. • Riwayat dirawat di RS.LB tahun 2011 karena keluhan yang sama. Dan didiagnosis Graves’ disease. • Riwayat keluarga yang menderita gondok (-) • Riwayat DM (-)
  • 5. Kesan sakit : Sakit sedang Pemeriksaan Fisik Status gizi : Gizi kurang Kesadaran : Composmentis Berat Badan : 42 kg Panjang Badan : 155 cm IMT : 17,5kg/m2 Tanda vital: Tensi 130/70 mmHg Nadi 80 x/menit (irama reguler, kuat angkat) Pernafasan 22 x/menit (thoraco-abdominal) Suhu 36.5 oc (axilla)
  • 6.  Leher  Kepala Kelenjar GB : Nt (-), mt (-) Ekspresi : Normal Kelenjar Gondok : pembesaran tiroid difus (+) Deformitas : (-) ikut gerakan menelan (+) Bruit (-) NT (-) DVS : R +2cmH2O Simetris : Muka simetris Kaku Kuduk : (-) kiri=kanan Tumor : (-) Rambut : Hitam, pendek , susah dicabut  Thorax  Mata Inspeksi :Normochest, simetris Anemis : (-) kiri dan kanan Palpasi :Nyeri tekan (-) massa Ikterus : (-) tumor (-) vokal fremitus Injeksi konjunctiva: (-) simetris Perkusi :Sonor pada paru kiri dan Exophtalmos : (+) kanan, Batas Paru Hepar ICS VI depan Auskultasi :BP : vesikuler. BT : RH : + + Wheezing -/- + + - -
  • 7.  Jantung • Alat kelamin :Tidak ada kelainan Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba • Anus & rektum :Tidak ada kelainan Perkusi : Pekak, batas jantung dalam batas normal • Punggung : Auskultasi : BJ I/II mid sistolik murmur, Palpasi : MT (-) NT (-) bising (+) Nyeri Ketok : (-) Auskultasi : BT : RH : + + Wheezing -/- + +  Abdomen - - Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas Gerakan : Simetris kiri kanan Auskultasi : Bunyi perilstaltik (+) kesan normal • Ekstremitas : Palpasi : Massa tumor (-) nyeri tekan (-) edema pitting pretibial -/- , edema pitting Hepar dan Lien tidak teraba dorsum pedis -/- Ginjal : ballotement (-) Perkusi : Tympani
  • 8. Pemeriksaan Penunjang:  Darah rutin  FT4, TSHs  Gula darah  Ureum, Kreatinine, SGOT, SGPT  Echocardiografi, EKG  USG leher  Foto Thorax PA Diagnosis Sementara: Susp. Hipertiroid ec. Graves’ Disease Susp. CAP Penatalaksanaan awal: Diet TKTP O2 2 ltr/mnt IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm Obat Anti Tiroid ; Golongan thionamide : PTU 100 mg 3x1 Antitusif : Ambroxol 30 mg 3x1 Anti piretik : PCT 500 mg 3x1 (kp)
  • 9. FOLLOW UP Hari/ tanggal Perjalanan penyakit Terapi/anjuran. 17-4-2012 S : batuk (+) darah (-), lendir hijau (+), sesak (+) Diet TKTP T: demam (-), mual (+), muntah(-), NUH (-) O2 2 ltr/mnt 130/70mmHg O : SS/CM/GK IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm N : 80x/menit Kep : anemis (-), ikterus(-), sianosis (-) PTU 100 mg 3x1 P : 22x.meint Mata : eksoptalmus (+) Ambroxol 30 mg 3x1 S : 36,5oC Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut PCT 500 mg 3x1 (kp) gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-) DVS R +2cm H2-O Monitor : Thorax : BP : vesikuler, Darah rutin, BT : Rh : + + , wh :-/- Urinalisis ++ Ureum, kreatinin - - SGOT/SGPT, Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+) GDS Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak FT4 teraba,peristaltic (+) kesan Normal TSHs Ekstremitas : edem -/- Foto thorax PA A: USG leher -susp. Hipertiroid ec. Graves’ disease EKG -Susp. CAP
  • 10. 18 – 4 - 2012 S : sesak (+) batuk (+) lendir hijau (+) Diet TKTP T: demam (-) O2 2 ltr/mnt 120/70mmHg BAB : biasa , BAK : lancar IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm N : 84x/menit O : SS/CM/GK PTU 100 mg 3x1 P : 28x/menit Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-) Ambroxol 30 mg 3x1 S : 36,6oC Mata : eksoptalmus (+) PCT 500 mg 3x1 (kp) Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , Monitor : ikut gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri Darah rutin, tekan (-) DVS R +2cm H2-O Urinalisis Thorax : BP : vesikuler, Ureum, kreatinin BT Rh : + + , wh :-/- SGOT/SGPT, ++ GDS (diambil hari ini) -- FT4, TSHs (bila ada dana) Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+) Foto thorax PA hari ini Abd : datar ikut gerak napas, MT (-), NT (-), USG leher hari ini hepar/lien tak teraba,peristaltic (+) kesan Normal Ekstremitas : edem -/- A: - susp. Hipertiroid ec. Graves’ disease -Susp. CAP
  • 11. Diet TKTP IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm S : sesak (+) batuk (+) lendir hijau (+) demam (-) PTU 100 mg 3x1 19 – 4 - 2012 Ambroxol 30 mg 3x1 T : 130/70mmHg O : SS/CM/GK PCT 500 mg 3x1 (kp) N : 76 x/menit Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-) Propanolol 5 mg 3x1 P : 24 x/menit Mata : eksoptalmus (+) Monitor : S : 36,1oC Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut Baca hasil Thorax gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-) Konsul kardio DVS R +2cm H2-O FT4, TsHs (bila ada dana) Thorax : BP : vesikuler, Foto thorax PA 15/4/2012 BT Rh : - - , wh :-/- Tampak bintik-bintik kalsifikasi +- tersebar pada kedua paru -- Elevasi lobus superior kanan Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+) Cor normal, sinus Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak teraba, peristaltic costophrenicus normal (+) kesan Normal diafragma kanan letak tinggi Ekstremitas : edem -/- tulang – tulang intak A: Kesan : - susp. Hipertiroid ec. Graves’ disease -KP dupleks lama -Susp. CAP -Elevasi diafragma kanan / atelektasis lobus superior kanan
  • 12. S : sesak (+) batuk (+) lendir warna putih (+), 20 – 4 - 2012 demam (-), jantung berdebar-debar Diet TKTP T: 140/80mmHg O : SS/CM/GK IVFD RL 20 tpm N : 76 x/menit Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-) PTU 100 mg 3x1 P : 24 x/menit Mata : eksoptalmus (+) Ambroxol 30 mg 3x1 (kp) S : 36,4OC Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut PCT 500 mg 3x1 (kp) gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-) Propanolol 5 mg 3x1 DVS R +2cm H2-O Thorax : BP : vesikuler, BT Rh : + - , wh :-/- - Baca hasil Thorax PA +- - FT4, TSHs (bila ada dana) -- - Tunggu jadwal echocardiografi Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+) - DR, UL,SGOT,SPT,UR/CR, GDS = Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak teraba, tunggu hasil peristaltic (+) kesan Normal Ekstremitas : edem -/- A: -Graves’ Disease -Susp. CAP -CHF NYHA II ec. Susp PJT
  • 13. S : sesak (+) batuk (+) lendir warna agak 21– 4 - 2012 putih, demam (-) Diet TKTP T : 140/80mmHg BAB : biasa , BAK : lancar IVFD RL 20 tpm N : 76 x/menit O : SS/CM/GK PTU 100 mg 3x1 P : 24 x/menit Kep : anemis (-), ikt(-), sianosis (-) Ambroxol 30 mg 3x1 S : 36.4 OC Mata : eksoptalmus (+) PCT 500 mg 3x1 (kp) Leher : pembesaran tiroid secara difus (+) , ikut Propanol 3x5 mg gerakan menelan (+) bruit tiroid (-) nyeri tekan (-) -FT4 = hari ini DVS R +2cm H2-O -TsHs = Bila ada dana Thorax : BT Rh : + - , wh :-/- Cek GDP, GD2PP = hari senin -- -- Cor : BJ I-II mid sistolik murmur ,bising (+) Abd : MT (-), NT (-), hepar/lien tak teraba, peristaltic (+) kesan Normal Ekstremitas : edem -/- A: -Graves’ Disease -Susp. CAP -CHF NYHA II ec. Susp PJT
  • 14. RESUME Seorang perempuan umur 53 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak yang dialami sejak ± 2 minggu SMRS, memberat 1 minggu terakhir , diperberat oleh aktivitas. Pasien juga cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar serta tangan terasa gemetar dan sering berkeringat. Riwayat febris (+) dialami sejak ± 1 minggu SMRS, intermitten, turun dengan obat penurun panas, pola demam tidak jelas. Batuk (+) lendir (+) warna hijau sejak ± 1 minggu SMRS. Nausea (+) Nafsu Makan meningkat, Berat Badan menurun dalam 8 kg dalam 1 bulan terakhir. Adanya Benjolan di leher (+) sejak tahun 2009. Penderita mengaku pernah berobat gondok sejak tahun 2009, kontrol di poli endokrin RSWS. Awalnya diberikan PTU 3x2 lalu terakhir control pada tahun 2010 diberi PTU 3x1, selanjutnya pasien tidak pernah lagi kontrol ke poli, tapi tetap mengkonsumsi PTU yang dibeli sendiri di apotek dengan dosis 3x1.
  • 15. Penderita juga dikatakan penyakit jantung ketika berobat di poli endokrin RSWS, diberi obat digoxin 0,25 mg 3x1. Pasien terakhir control tahun 2010 selanjutnya, pasien tetap mengkonsumsi digoxin 3x0,25 mg hanya beli obat di apotek. Penderita juga dikatakan Hipertensi (+) yang diketahui bersamaan ketika berobat gondok, TD mencapai 160 mmHg. Pasien terakhir control tahun 2010 dan diberi captopril 50 mg 1x1 dosis tunggal. Penderita juga pernah dirawat di RS.LB tahun 2011 karena keluhan yang sama dan didiagnosis sebagai Graves’ disease. Dari pemeriksaan fisis didapatkan tanda vital : tekanan darah : 130/70 mmHg, nadi : 80x/menit, pernapasan : 22x/menit, suhu axilla : 36,50C. Data antropometrik tinggi badan : 155 cm, berat badan : 42 kg maka IMT : 17,5 kg/m2. Tampak eksoptalmus pada kedua mata, dan adanya pembesaran tiroid secara difus di leher tanpa nyeri tekan dan tanpa bruit tiroid serta masih mengikuti gerakan menelan. Dari pemeriksaan thorax didapatkan bunyi tambahan ronki di lobus atas dan tengah kedua paru. Pada pemeriksaan auskultasi cor, didapatkan BJ I – II mid sistolik murmur, serta bising (+) .
  • 16. Pemeriksaan penunjang: Dari pemeriksaan darah rutin, hasil didapatkan normositik normokrom. Dari pemeriksaan laboratorium kimia klinik terdapat peningkatan fungsi hati yang ditandai dengan peningkatan SGOT dan SGPT. Pada pemeriksaan foto thorax PA, tampak bintik-bintik kalsifikasi tersebar pada kedua paru dan elevasi lobus superior kanan dengan kesan KP duplex lama serta elevasi diafragma kanan / atelektasis lobus superior kanan. Dari pemeriksaan endokrinologi Tiroid didapatkan FT4 = 1,43 ng/dl , dan dari pemeriksaan echocardiografi didapatkan Mitral Valve Prolaps. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan laboratorium, radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya, penderita dapat didiagnosis Graves’ Disease yang disertai Susp. CAP serta CHF NYHA II ec. Susp PJT.
  • 17. DISKUSI Gejala dan tanda-tanda penyakit Graves hampir semua hasil dari efek langsung dan tidak langsung dari hipertiroidisme, dengan pengecualian utama adalah Graves ophthalmopathy, gondok (yang disebabkan oleh proses autoimun dari penyakit Graves). Gejala hipertiroid yang dihasilkan terutama insomnia, intoleransi panas, penurunan berat badan jantung berdebar, kelemahan otot dan kulit yang hangat serta lembab. Tanda-tanda lebih lanjut yang dapat dilihat pada pemeriksaan fisik adalah yang paling sering pembesaran tiroid secara difus (biasanya simetris) tidak nyeri tekan, lakrimasi berlebihan karena ophthalmopathy Graves, aritmia jantung seperti takikardia sinus, fibrilasi atrium dan ventrikel kontraksi dini, serta hipertensi.1 Pasien datang dengan keluhan sesak. yang dialami sejak ± 2 minggu SMRS, memberat 1 minggu terakhir , dan diperberat oleh aktivitas. Hal ini menyatakan bahwa pada pasien bisa ada gangguan pada jantung, yaitu dyspneu d’effort (sesak saat beraktivitas). Serta adanya gejala cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar serta tangan terasa gemetar dan sering berkeringat. Tetapi, sesak yang dialami pasien bisa juga berasal dari paru-paru dikarenakan dari hasil Foto Thorax pada paru-paru pasien ada kesan KP dupleks lama yang disertai Elevasi diafragma kanan / atelektasis lobus superior kanan. 2
  • 18. Gejala sesak saat beraktivitas pada pasien juga ada pada kategori gejala Graves’ disease. Karena penyakit Graves adalah gangguan otoimun yang juga mempengaruhi sistem organ lain. Selain itu, pasien juga mengalami nafsu makan meningkat yang disertai berat badan menurun dalam 8 kg dalam 1 bulan terakhir yang berdampak pada gangguan system metabolic pasien.3 Pada Pemeriksaan jantung didapatkan auskultasi bunyi jantung I – II Mid sistolik murmur. Hal ini diakibatkan dari kontraksi jantung yang terus-menerus akibat hipermetabolisme yang diakibatkan oleh keadaan hipertiroid. Secara lengkap, patofisiologi dari Penyakit Jantung Tiroid adalah Kurang lebih 85% bentuk biologi aktif T3 diperoleh dari konversi dari T4 perifer oleh enzim 5- monodeiodinase. Perubahan fungsi jantung dimediasi oleh regulasi T3 gen spesifik jantung. Sedangkan manifestasi klinis gangguan faal kelenjar tiroid didominasi oleh gejala-gejala kardiovaskuler seperti takikardi, pulsus seler, gangguan irama jantung, bahkan gagal jantung.4
  • 19. Salah satu respon awal terhadap hormon tiroid yaitu penurunan resistensi perifer, dapat pula berupa interaksi hormon tiroid dengan system simpatoadrenal, atau karena pengaruh fungsi ventrikel sendiri. Rendahnya resistensi vascular sistemik akan menurunkan tekanan diastolic darah dimana akan meningkatkan curah jantung. T3 juga meningkatkan volume darah total, meningkatnya tekanan atrium kanan, peningkatan preload. Pengaruh hormon tiroid secara garis besar dibagi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung, seperti dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.4 Tabel1. Efek hormon tiroid terhadap sistem kardiovaskular. Pengaruh langsung Pengaruh tak langsung Regulasi gen-gen spesifik jantung Aktivitas adrenergic meningkat Regulasi ekspresi reseptor hormon tiroid Meningkatkan kerja jantung Kontraktilitas otot jantung meningkat Hipertrofi jantung Penurunan resistensi pembuluh darah Curah jantung meningkat perifer Sumber: Thyroid Heart Disease, kepustakaan no. 4
  • 20. Pada pasien ini juga didapatkan gejala umum yang timbul akibat adanya usaha mencukupi kebutuhan energi pada keadaan hipermetabolisme yaitu berupa nafsu makan yang menigkat, namun berat badannya tidak bertambah bahkan cenderung turun. Pernafasan menjadi cepat dan dalam, untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat akibat kerja hormon tiroid yang meningkat.4 Gejala subjektif lain dapat berupa palpitasi, takikardi, lekas lelah, sesak nafas, gelisah, keringat yang berlebihan, dan sebagainya. Gejala objektif ditemukan takikardi, nadi seler, denyut arteri karotis dan aorta meningkat, apeks impuls yang kuat, pulsasi yang kuat, kadang-kadang dijumpai bising sistolik di daerah perikordial, gangguan irama jantung (umumnya takiaritmia supraventrikuler), fibrilasi atrium.4 Dari hasil lab ditemukan bahwa jumlah FT4 yang normal. Hal ini bisa terjadi dikarenakan pasien sudah pernah mengkonsumsi propyltyouracil/PTU pada tahun 2010. Sedangkan untuk pemeriksaan TSHs, pasien tidak dapat melakukannya dengan alasan biaya.
  • 21. Pengobatan yang diberikan pada pasien ini yaitu obat antitiroid propyltyouracil/PTU 100 mg 3 kali pemberian. Obat-obat antitiroid utama adalah carbimazole (di Inggris), methimazole (di AS), dan propylthiouracil / PTU. Obat golongan ini menghambat pengikatan iodium dan kopling iodotyrosines. Efek samping yang paling berbahaya adalah agranulositosis, termasuk granulositopenia (tergantung dosis, yang meningkat pada penghentian obat) dan anemia aplastik, dan untuk propylthiouracil kegagalan parah, hati fulminan. Pasien pada obat-obat ini harus ke dokter jika mereka masih merasakan sakit tenggorokan atau demam. Pengobatan dengan obat antitiroid harus diberikan selama enam bulan sampai dua tahun, agar efektif. Tingkat keberhasilan bervariasi dari 34% menjadi 64%, tetapi bahkan kemudian keadaan hipertiroid bisa kambuh, kadang-kadang setelah penghentian obat, kadang-kadang bulan atau tahun kemudian . Jika pengobatan dengan obat antitiroid gagal untuk menginduksi remisi., RAI atau pembedahan harus dipertimbangkan.1
  • 22. Untuk mengurangi sesak, diberikan O2 2 ltr/mnt serta untuk mengurangi batuk berlendir diberikan Ambroxol 30 mg 3 kali pemberian. Kemudian untuk mencegah manifestasi jantungnya diberikan beta blockers yaitu propanolol sebanyak 5 mg dlam 3 kali pemberian. Beta blockers (seperti propranolol) dapat digunakan sebagai anti aritmia sekaligus penghambat konversi T4 menjadi T3 di jaringan perifer. Sedangkan paracetamol diberikan untuk menurunkan demam penderita. 1,6 Prognosis dari penderita ini adalah dubia et bonam karena apabila penderita patuh untuk menjalani terapi, sehingga diajurkan supaya pasien dapat datang kontrol selama 4-6 minggu sekali dan jika sudah tercapai euthyroid, maka pemantauan dilakukan 3-6 bulan sekali, dan bila hasil lab dan gejala klinis normal, maka obat tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan pada dosis yang terkecil, dan bila masih tetap menunujukkan eutiroid selama 1-2 tahun maka pengobatan dihentikan.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA  Wikipedia. Graves’ disease. Available from : http://en.wikipedia.org/wiki/Graves%27_disease . Access in May 16, 2012.  Panggabean, Marulam M. Gagal Jantung. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam Ed.IV Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006. p.1504  Yeung, Ching Jim. Sign and Symptom of Graves’ disease. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/120619-clinical#a0217 . Access in May 16, 2012.  Anonym. Thyroid Heart Disease. Available from : http://www.docstoc.com/docs/54695489/Thyroid-Heart-Disease# . Access in June 7, 2012.  Yogiantoro, Dainy, dkk. Endokrin Metabolik : Kapita Selekta Tiroidologi. Surabaya: Airlangga University Press; 2006. p.7-8  Murtiwi, Sri. Endokrin Metabolik : Kapita Selekta Tiroidologi : Penatalaksanaan Penderita Krisis Tiroid dan Serangan Asma Bronkiale . Surabaya: Airlangga University Press; 2006. p.114- 115