SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Perawakan pendek atau short stature adalah tinggi badan yang berada di bawah
persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi
tersebut atau kurva NCHS. Perawakan pendek dapat disebabkan karena
berbagai kelainan endokrin maupun non endokrin. Penyebab terbanyak adalah
kelainan non endokrin seperti penyakit infeksi kronik, gangguan nutrisi,
kelainan gastrointestinal, penyakit jantung bawaan dan lain lain. Pemantauan
pertumbuhan khususnya tinggi badan harus diulakukan sejak dini untuk
menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan diperlukan untuk pemberian terapi lebih awal, sehingga
memberikan hasil yang lebih baik.
Menurut definisi, 2,5% dari populasi adalah pendek. Namun, jumlah anak dengan
pertumbuhan linier pada kelompok ekonomi rendah lebih tinggi diberikan frekuensi
penyakit kronis masa kanak-kanak. Orang tua sering menduga gangguan endokrin
(misalnya, GHD) sebagai penyebab utama perawakan pendek pada anak mereka.
Bahkan, Studi Pertumbuhan Utah menegaskan bahwa kebanyakan anak-anak (95%)
dengan pertumbuhan yang buruk (kecepatan <5 cm / th) tidak memiliki gangguan
endokrin. Studi Pertumbuhan Utah yang merupakan survei berbasis populasi terbesar
pertumbuhan pada anak-anak melaporkan bahwa anak dengan perawakan pendek
(tinggi di bawah persentil ketiga) dan laju pertumbuhan yang buruk (kecepatan
pertumbuhan <5 cm per tahun), hanya 5% memiliki gangguan endokrin. Selain itu,
48% anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) atau sindrom Turner (TS)
dalam kohort besar telah terdiagnosis atau tidak diobati.
Stunting atau perawakan pendek dapat merupakan salah satu bentuk gizi kurang. Data
WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi
anak dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak
balita pendek (stunting) 35,6 % atau turun 1,2 % dibandingkan 2007 (36,8 %);
Perawakan pendek atau ’short stature’ adalah keadaan anak dengan panjang
badan/tinggi badan di bawah persentil ke 3 (P<3) pada grafik pertumbuhan NCHS
(National Centre for Health Statistics), atau -2 SD dari rata-rata pada kurva
pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Perawakan cebol (dwarfism)
adalah bentuk perawakan pendek yang berat bila panjang/tinggi badan < 3 SD dari
tinggi badan rata-rata.
Perawakan pendek dapat merupakan variasi normal, atau karena kelainan endokrin
dan non endokrin. Terbanyak perawakan pendek adalah familial, rasial atau genetik.
Perawakan pendek pathologis terjadi setelah malnutrisi, IUGR, dysmorphisme,
masalah psikososial, penyakit sistemik yang kronis.
Klasifikasi perawakan pendek :
 Variasi normal. Familial short stature, Tanda : Pertumbuhan selalu dibawah
persentil 3, Kecepatan pertumbuhan normal, Umur tulang (bone age) normal,
Tinggi Badan kedua orangtua pendek, Tinggi akhir di bawah persentil 3
 Constitutional delay of growth and puberty, Tanda : Perlambatan
pertumbuhan linier pada tiga tahun kehidupan, Pertumbuhan linier normal atau
hampir normal pada saat prapubertas dan selalu berada di bawah persentil 3,
Bone age terlambat (tapi masih sesuai dengan height age), Maturasi seksual
terlambat, Tinggi akhir pada umumnya normal, Pada umumnya terdapat
riwayat pubertas terlambat dalam keluarga
 Primer/intrinsik (kelainan pada sel atau struktur dari ’growth plate’)
 Sekunder/eksternal (kelainan karena pengaruh luar dari ’growth plate’)
 Idiopatik (umumnya familial atau penyebabnya tidak diketahui)
Pada kelainan genetik (Sindroma Turner), seringkali tak jelas, kemungkinan pengaruh
psikososial yang dikaitkan dengan pengaruh lingkungan terhadap
fungsi neurohormonal yang disebut sebagai functional hypopituitarism dengan akibat
kekurangan gizi pada bayi/anak yang tidak tumbuh (failure to thrive).
Tanda dan gejala
 Berat badan dan panjang badan lahir bisa normal, atau BBLR (Berat Bayi Lahir
Rendah) pada keterlambatan tumbuh intra uterine, umumnya tumbuh kejarnya
tidak sempurna.
 Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5 cm/tahun
desimal.
 Pada kecepatan tumbuh tinggi badan < 4 cm/tahun kemungkinan ada kelainan
hormonal.
 Umur tulang (Bone age) bisa normal atau terlambat untuk umurnya.
 Tanda-tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut
ketiak, panjangnya penis dan volume testis).
 Wajah tampak lebih muda dari umurnya.
 Pertumbuhan gigi yang terlambat.
Secara umum penyebab perawakan pendek adalah organik (41%), familial (turunan) / CDGP (41%),
pertumbuhan janin terganggu (PJT) (7,5%), kekurangan hormon pertumbuhan (8%), dan yang tidak
diketahui penyebabnya (idiopatik) (19%). Berbagai keadaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan
mengakibatkan perawakan pendek yang patologis, seperti penyakit kronis pada anak khususnya penyakit
yang mengenai jantung, paru, pencernaan, ginjal. penyakit-penyakit ini dapat memperlambat
pertumbuhan. Diagnosis dini dan pengobatan penyakit tersebut dapat mengembalikan proses
pertumbuhan. Selain penyakit kronis, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak
adekuat terutama jika terjadi pada masa bayi dan pubertas. Disamping hal-hal diatas, pendek juga dapat
disebabkan oleh kekurangan hormon tertentu khususnya hormon pertumbuhan dan hormon tiroid.

More Related Content

What's hot

Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Husnul Khatimah
 
Epidemiologi retardasi mental
Epidemiologi retardasi mentalEpidemiologi retardasi mental
Epidemiologi retardasi mentalEka Siam
 
Kesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaKesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaGilang Emon
 
Permasalahan fisik
Permasalahan fisikPermasalahan fisik
Permasalahan fisikcindrya
 
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...nor rahmah
 
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...syarifah irmadani
 
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)Uray Deviani
 

What's hot (14)

Cebol
CebolCebol
Cebol
 
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNAAsuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
 
Pubertas prekoks
Pubertas prekoksPubertas prekoks
Pubertas prekoks
 
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
 
Epidemiologi retardasi mental
Epidemiologi retardasi mentalEpidemiologi retardasi mental
Epidemiologi retardasi mental
 
tumbuh kembang wanita
tumbuh kembang wanitatumbuh kembang wanita
tumbuh kembang wanita
 
Kesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaKesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansia
 
Permasalahan fisik
Permasalahan fisikPermasalahan fisik
Permasalahan fisik
 
Konseling genetik
Konseling genetikKonseling genetik
Konseling genetik
 
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
 
SINDROM DOWN
SINDROM DOWN SINDROM DOWN
SINDROM DOWN
 
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
 
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)
 
Modul 10 kb
Modul 10 kbModul 10 kb
Modul 10 kb
 

Similar to Perawakan pendek atau

CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxsugiartysoepardi
 
LAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptxLAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptxmerlynjuan
 
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemGigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemFatin Cassie
 
Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxsyarifah irmadani
 
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di IndonesiaInfeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesiakarinadwihandini dwihandini
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danpjj_kemenkes
 
Makalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxMakalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxNadirKiki1
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxFatrina1
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxRudiNardoyo
 
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfLASMIHASTRINA1
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
 

Similar to Perawakan pendek atau (20)

Short Stature.pptx
Short Stature.pptxShort Stature.pptx
Short Stature.pptx
 
Klb
KlbKlb
Klb
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
LAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptxLAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptx
 
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemGigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
 
Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
 
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di IndonesiaInfeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
 
Makalah permasalahan pada anak usia dini
Makalah permasalahan pada anak usia diniMakalah permasalahan pada anak usia dini
Makalah permasalahan pada anak usia dini
 
Makalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxMakalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docx
 
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
 
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
 
Proses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriatiProses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriati
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
 
Gizi dan fertilisasi
Gizi dan fertilisasiGizi dan fertilisasi
Gizi dan fertilisasi
 
Gizi
GiziGizi
Gizi
 

More from Agilannadarajan4

More from Agilannadarajan4 (20)

Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...
 
Definisi hepatitis
Definisi hepatitisDefinisi hepatitis
Definisi hepatitis
 
Vomiting during pregnancy causes
Vomiting during pregnancy causesVomiting during pregnancy causes
Vomiting during pregnancy causes
 
Tata laksana delayed puberty
Tata laksana delayed pubertyTata laksana delayed puberty
Tata laksana delayed puberty
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Short stature
Short statureShort stature
Short stature
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Perawakan pendek atau
Perawakan pendek atauPerawakan pendek atau
Perawakan pendek atau
 
Penyebab tbc
Penyebab tbcPenyebab tbc
Penyebab tbc
 
Patofisiologi asma
Patofisiologi asmaPatofisiologi asma
Patofisiologi asma
 
Osteoartritis
OsteoartritisOsteoartritis
Osteoartritis
 
Nyeri dada
Nyeri dadaNyeri dada
Nyeri dada
 
Nursing care of patients
Nursing care of patientsNursing care of patients
Nursing care of patients
 
Lep141 144
Lep141 144Lep141 144
Lep141 144
 
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhageIndikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
 
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 

Perawakan pendek atau

  • 1. Perawakan pendek atau short stature adalah tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut atau kurva NCHS. Perawakan pendek dapat disebabkan karena berbagai kelainan endokrin maupun non endokrin. Penyebab terbanyak adalah kelainan non endokrin seperti penyakit infeksi kronik, gangguan nutrisi, kelainan gastrointestinal, penyakit jantung bawaan dan lain lain. Pemantauan pertumbuhan khususnya tinggi badan harus diulakukan sejak dini untuk menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan diperlukan untuk pemberian terapi lebih awal, sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Menurut definisi, 2,5% dari populasi adalah pendek. Namun, jumlah anak dengan pertumbuhan linier pada kelompok ekonomi rendah lebih tinggi diberikan frekuensi penyakit kronis masa kanak-kanak. Orang tua sering menduga gangguan endokrin (misalnya, GHD) sebagai penyebab utama perawakan pendek pada anak mereka. Bahkan, Studi Pertumbuhan Utah menegaskan bahwa kebanyakan anak-anak (95%) dengan pertumbuhan yang buruk (kecepatan <5 cm / th) tidak memiliki gangguan endokrin. Studi Pertumbuhan Utah yang merupakan survei berbasis populasi terbesar pertumbuhan pada anak-anak melaporkan bahwa anak dengan perawakan pendek (tinggi di bawah persentil ketiga) dan laju pertumbuhan yang buruk (kecepatan pertumbuhan <5 cm per tahun), hanya 5% memiliki gangguan endokrin. Selain itu, 48% anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) atau sindrom Turner (TS) dalam kohort besar telah terdiagnosis atau tidak diobati. Stunting atau perawakan pendek dapat merupakan salah satu bentuk gizi kurang. Data WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi anak dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak balita pendek (stunting) 35,6 % atau turun 1,2 % dibandingkan 2007 (36,8 %); Perawakan pendek atau ’short stature’ adalah keadaan anak dengan panjang badan/tinggi badan di bawah persentil ke 3 (P<3) pada grafik pertumbuhan NCHS (National Centre for Health Statistics), atau -2 SD dari rata-rata pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Perawakan cebol (dwarfism) adalah bentuk perawakan pendek yang berat bila panjang/tinggi badan < 3 SD dari tinggi badan rata-rata. Perawakan pendek dapat merupakan variasi normal, atau karena kelainan endokrin dan non endokrin. Terbanyak perawakan pendek adalah familial, rasial atau genetik. Perawakan pendek pathologis terjadi setelah malnutrisi, IUGR, dysmorphisme, masalah psikososial, penyakit sistemik yang kronis. Klasifikasi perawakan pendek :
  • 2.  Variasi normal. Familial short stature, Tanda : Pertumbuhan selalu dibawah persentil 3, Kecepatan pertumbuhan normal, Umur tulang (bone age) normal, Tinggi Badan kedua orangtua pendek, Tinggi akhir di bawah persentil 3  Constitutional delay of growth and puberty, Tanda : Perlambatan pertumbuhan linier pada tiga tahun kehidupan, Pertumbuhan linier normal atau hampir normal pada saat prapubertas dan selalu berada di bawah persentil 3, Bone age terlambat (tapi masih sesuai dengan height age), Maturasi seksual terlambat, Tinggi akhir pada umumnya normal, Pada umumnya terdapat riwayat pubertas terlambat dalam keluarga  Primer/intrinsik (kelainan pada sel atau struktur dari ’growth plate’)  Sekunder/eksternal (kelainan karena pengaruh luar dari ’growth plate’)  Idiopatik (umumnya familial atau penyebabnya tidak diketahui) Pada kelainan genetik (Sindroma Turner), seringkali tak jelas, kemungkinan pengaruh psikososial yang dikaitkan dengan pengaruh lingkungan terhadap fungsi neurohormonal yang disebut sebagai functional hypopituitarism dengan akibat kekurangan gizi pada bayi/anak yang tidak tumbuh (failure to thrive). Tanda dan gejala  Berat badan dan panjang badan lahir bisa normal, atau BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) pada keterlambatan tumbuh intra uterine, umumnya tumbuh kejarnya tidak sempurna.  Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5 cm/tahun desimal.  Pada kecepatan tumbuh tinggi badan < 4 cm/tahun kemungkinan ada kelainan hormonal.  Umur tulang (Bone age) bisa normal atau terlambat untuk umurnya.  Tanda-tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut ketiak, panjangnya penis dan volume testis).  Wajah tampak lebih muda dari umurnya.  Pertumbuhan gigi yang terlambat.
  • 3. Secara umum penyebab perawakan pendek adalah organik (41%), familial (turunan) / CDGP (41%), pertumbuhan janin terganggu (PJT) (7,5%), kekurangan hormon pertumbuhan (8%), dan yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) (19%). Berbagai keadaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan mengakibatkan perawakan pendek yang patologis, seperti penyakit kronis pada anak khususnya penyakit yang mengenai jantung, paru, pencernaan, ginjal. penyakit-penyakit ini dapat memperlambat pertumbuhan. Diagnosis dini dan pengobatan penyakit tersebut dapat mengembalikan proses pertumbuhan. Selain penyakit kronis, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat terutama jika terjadi pada masa bayi dan pubertas. Disamping hal-hal diatas, pendek juga dapat disebabkan oleh kekurangan hormon tertentu khususnya hormon pertumbuhan dan hormon tiroid.