KINETIKA KIMIA




Laju Reaksi
Hukum Laju Reaksi
Laju pada    Laju pada
selang waktu   t tertentu
Laju reaksi (r)
3


       Perubahan konsentrasi reaktan atau produk
        terhadap waktu
         Pengurangankonsentrasi reaktan         Dengan
         Penambahan konsentrasi produk        berjalannya
                                                  waktu


       Secara matematis, untuk reaksi:
                    AB
        Laju reaksi = r = -d[A]/dt = d[B]/dt
Laju Reaksi & Stoikiometri
4



          aA+bB→cC+dD
     Laju reaksi = laju hilangnya reaktan

                   1 Δ[A]    1 Δ[B]
                =-        =-
                   a Δt      b Δt

                = laju munculnya produk

                  1 Δ[C]   1 Δ[D]
                =        =
                  c Δt     d Δt
Laju Reaksi dan Stoikiometri
   Laju reaksi sebagai perubahan konsentrasi
    komponen reaksi dinyatakan secara konsisten
    dengan koefisien dari persamaan reaksi
   Pada sebagian besar reaksi, perbandingan koefisien
    reaksi ≠ 1:1
   Mis: untuk reaksi berikut:
                     H2(g) + I2(g)     2 HI(g)
    Untuk setiap 1 molekul H2 dan 1 molekul I2 yang
    terurai, terbentuk 2 molekul HI
    Maka, laju reaksi dinyatakan sebagai suatu fungsi
    stoikiometris:
   Misalkan pada reaksi berikut:
           CH4 (g) + 2O2 (g)         CO2 (g) + 2H2O (g)
   Untuk setiap molekul metana yang terurai, 2 molekul oksigen
    terurai
   Untuk setiap molekul metana yang terurai, terbentuk 1
    molekul karbondioksida dan 2 molekul air
        laju = - [CH4] = - 1 [O2] = [CO2]= 1 [H2O]
                  t        2   t       t            t
                                              2
    Misalkan untuk reaksi: 2 NO2(g)    2 NO(g) + O2(g)
    Tuliskan laju reaksi pengurangan konsentrasi nitrogen dioksida
    sebagai fungsi dari laju pembentukan oksigen
Laju Reaksi
      C4H9Cl(aq) + H2O(l)   C4H9OH(aq) + HCl(aq)




   Perhatikan bahwa seiring
    dengan        bertambahnya
    waktu, laju reaksi rata-rata
    semakin berkurang. Hal ini
    dikarenakan jumlah partikel
    reaktan     yang      dapat
    mengalami tumbukan juga
    semakin berkurang
Hukum Laju Reaksi
   Hukum laju reaksi menyatakan bagaimana
    konsentrasi    dari    suatu    reaktan     akan
    mempengaruhi laju reaksi secara keseluruhan
   Seberapa besar pengaruh konsentrasi dari salah
    satu reaktan terhadap laju reaksi dinyatakan
    dalam orde reaksi
   Hukum laju reaksi merupakan fungsi dari reaktan
    dan temperatur
   Secara umum, untuk reaksi:
          aA + bB + …       cC + dD + …
    hukum laju reaksinya adalah:
          Persamaan laju reaksi = k[A]m[B]n ...
Hukum Laju Reaksi

Untuk reaksi aA + bB + …          xX + yY + …
laju reaksi sebagai fungsi perubahan konsentrasi reaktan
atau produk dinyatakan sebagai:
       laju = - [A]/ t = [X]/ t
dengan persamaan laju reaksi = k[A]m[B]n[C]p
   Komponen dalam suatu hukum laju reaksi:
     [A]; [B]; … = konsentrasi reaktan

     [C] = konsentrasi katalis (optional)

     m; n;… = orde reaksi dari reaktan

     m + n + … = orde reaksi total

   Make a mental note, bahwa orde reaksi TIDAK TERKAIT
    dengan koefisien dari persamaan laju reaksi
Hukum Laju Reaksi

   Dalam suatu persamaan laju reaksi, harga
    konstanta laju reaksi (dinotasikan dengan k)
    merupakan suatu konstanta yang nilainya
    tetap, selama temperatur reaksi dipertahankan
    tetap
   Nilai “m”, “n”, sebagai orde reaksi merupakan
    harga yang harus ditentukan melalui
    eksperimen (cannot simply determined from its
    stoichiometric balanced chemical equation)
Metode Laju Reaksi Awal
11             (Initial rate method)




 Variasi konsentrasi         Lakukan untuk semua
awal reaktan tertentu         reaktan
                              Ingat prinsip desain
                              eksperimen:
                               variasi 1 faktor
Periksa pengaruhnya            jaga faktor lain

 terhadap laju awal            tetap
Hukum Laju Reaksi

   Jika laju reaksi tidak dipengaruhi oleh
    konsentrasi reaktan tertentu, maka orde dari
    reaktan tersebut terhadap reaksi = 0
   Jika laju reaksi meningkat dua kali lipat dengan
    pertambahan konsentrasi reaktan sebanyak 2
    kali lipat, maka orde dari reaktan tersebut
    terhadap reaksi = 1
   Jika laju reaksi meningkat dua kali lipat dengan
    pertambahan konsentrasi reaktan sebanyak 4
    kali lipat, maka orde dari reaktan tersebut
    terhadap reaksi = 2
Satuan Konstanta Laju
13


        Satuan dari konstanta laju reaksi bergantung pada
         orde reaksi total
         Orde Reaksi Total      Satuan k (second)

               0         mol/Ls (or mol L-1 s-1)
               1         1/s (or s-1)
               2         L/mols (or L mol -1 s-1)

               3         L2 / mol2 s (or L2 mol-2 s-1)
                                            3/5/2013
Hukum Laju Reaksi




Bandingkan hasil eksperimen 1 dan 2:
  ketika [NH4+] dinaikkan dua kali lipat, laju reaksi
  bertamabah dua kali lipat
Hukum Laju Reaksi




Bandingkan hasil eksperimen 5 dan 6:
  ketika [NO2-] dinaikkan dua kali lipat, laju reaksi
  bertambah dua kali lipat
Hukum Laju Reaksi
Reaksi Orde 0

         [A]
rate = -                   rate = k [A]0 = k
          t
[A]t adalah konsentrasi A pada saat t
[A]0 adalah konsentrasi A at saat t=0
                                        [A] - [A]0 = kt
Orde 0: [A] vs t; garis lurus
18




                          Pers. Garis:
                          [A] = - kt + c


                          Menentukan k:
                            k = - slope
                         Intersep c = [A]o
Reaksi Orde 1
         [A]
rate = -
          t
               rate = k [A]      [A] = [A]0e-kt
                               ln[A] - ln[A]0 = - kt
Orde 1: ln [A] vs t; garis lurus
20


                                Pers. Garis:
                              ln [A] = - kt + c

                                k = - slope
                            Intersep c = ln [A]o
Reaksi Orde Dua

         [A]                      1     1
rate = -       rate = k   [A]2       -      = - kt
          t                      [A]   [A]0
Orde 2: 1/[A] vs t; garis lurus
22




                          Pers. Garis:
                          1/[A] = kt + c


                           Menentukan k:
                              k = slope
                         Intersep c = 1/[A]o
23
              Pers. Laju Reaksi


                                  Bentuk
         Bentuk
       Diferensial:              Integral:
                              mis. Orde 1:
     -d[A]/dt = [A]m      ln [A] = -kt + ln [A0]


                          Konsentrasi
           Laju sesaat      sebagai
                         fungsi waktu
24
     Ikhtisar Pers. Laju Reaksi
        Orde            0           1             2

     Hukum Laju
     (Diferensial)

     Hukum Laju
      (Integral)

      Plot Garis
                     [A] vs t   ln [A] vs t   1/[A] vs t
        Lurus

          k          - slope     - slope       slope

      Satuan k        M/s          1/s        1/(M.s)
Bentuk Integral:
25
     untuk menentukan m & k
       1              2               3




     Lakukan       Cek [A]t      Buat plot:
     reaksi        tiap selang   1. [A] vs t
     dengan [A]o   waktu         2. ln [A] vs t
     tertentu.     tertentu      3. 1/[A] vs t
Bentuk Integral:
26
     untuk menentukan m & k
       4             5              6


     Cek
     kelurusan    Garis lurus
     ketiga       menunjukkan
     grafik       orde reaksi   Hitung k
     (koefisien   (m) yang
     korelasi     sesuai
     ~ +/-1)
Laju sesaat:
     dapat dihitung jika m & k diketahui
27




                  - d[A]/dt = k [A]m


                          Konstanta            Orde reaksi
       Laju sesaat          laju

                                     Plot garis lurus
                               bentuk integral yang sesuai

Kinetika kimia (pertemuan 4)

  • 1.
  • 2.
    Laju pada Laju pada selang waktu t tertentu
  • 3.
    Laju reaksi (r) 3  Perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu  Pengurangankonsentrasi reaktan Dengan  Penambahan konsentrasi produk berjalannya waktu  Secara matematis, untuk reaksi: AB Laju reaksi = r = -d[A]/dt = d[B]/dt
  • 4.
    Laju Reaksi &Stoikiometri 4 aA+bB→cC+dD Laju reaksi = laju hilangnya reaktan 1 Δ[A] 1 Δ[B] =- =- a Δt b Δt = laju munculnya produk 1 Δ[C] 1 Δ[D] = = c Δt d Δt
  • 5.
    Laju Reaksi danStoikiometri  Laju reaksi sebagai perubahan konsentrasi komponen reaksi dinyatakan secara konsisten dengan koefisien dari persamaan reaksi  Pada sebagian besar reaksi, perbandingan koefisien reaksi ≠ 1:1  Mis: untuk reaksi berikut: H2(g) + I2(g) 2 HI(g) Untuk setiap 1 molekul H2 dan 1 molekul I2 yang terurai, terbentuk 2 molekul HI Maka, laju reaksi dinyatakan sebagai suatu fungsi stoikiometris:
  • 6.
    Misalkan pada reaksi berikut: CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (g)  Untuk setiap molekul metana yang terurai, 2 molekul oksigen terurai  Untuk setiap molekul metana yang terurai, terbentuk 1 molekul karbondioksida dan 2 molekul air laju = - [CH4] = - 1 [O2] = [CO2]= 1 [H2O] t 2 t t t 2 Misalkan untuk reaksi: 2 NO2(g) 2 NO(g) + O2(g) Tuliskan laju reaksi pengurangan konsentrasi nitrogen dioksida sebagai fungsi dari laju pembentukan oksigen
  • 7.
    Laju Reaksi C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)  Perhatikan bahwa seiring dengan bertambahnya waktu, laju reaksi rata-rata semakin berkurang. Hal ini dikarenakan jumlah partikel reaktan yang dapat mengalami tumbukan juga semakin berkurang
  • 8.
    Hukum Laju Reaksi  Hukum laju reaksi menyatakan bagaimana konsentrasi dari suatu reaktan akan mempengaruhi laju reaksi secara keseluruhan  Seberapa besar pengaruh konsentrasi dari salah satu reaktan terhadap laju reaksi dinyatakan dalam orde reaksi  Hukum laju reaksi merupakan fungsi dari reaktan dan temperatur  Secara umum, untuk reaksi: aA + bB + … cC + dD + … hukum laju reaksinya adalah: Persamaan laju reaksi = k[A]m[B]n ...
  • 9.
    Hukum Laju Reaksi Untukreaksi aA + bB + … xX + yY + … laju reaksi sebagai fungsi perubahan konsentrasi reaktan atau produk dinyatakan sebagai: laju = - [A]/ t = [X]/ t dengan persamaan laju reaksi = k[A]m[B]n[C]p  Komponen dalam suatu hukum laju reaksi:  [A]; [B]; … = konsentrasi reaktan  [C] = konsentrasi katalis (optional)  m; n;… = orde reaksi dari reaktan  m + n + … = orde reaksi total  Make a mental note, bahwa orde reaksi TIDAK TERKAIT dengan koefisien dari persamaan laju reaksi
  • 10.
    Hukum Laju Reaksi  Dalam suatu persamaan laju reaksi, harga konstanta laju reaksi (dinotasikan dengan k) merupakan suatu konstanta yang nilainya tetap, selama temperatur reaksi dipertahankan tetap  Nilai “m”, “n”, sebagai orde reaksi merupakan harga yang harus ditentukan melalui eksperimen (cannot simply determined from its stoichiometric balanced chemical equation)
  • 11.
    Metode Laju ReaksiAwal 11 (Initial rate method) Variasi konsentrasi  Lakukan untuk semua awal reaktan tertentu reaktan  Ingat prinsip desain eksperimen:  variasi 1 faktor Periksa pengaruhnya  jaga faktor lain terhadap laju awal tetap
  • 12.
    Hukum Laju Reaksi  Jika laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan tertentu, maka orde dari reaktan tersebut terhadap reaksi = 0  Jika laju reaksi meningkat dua kali lipat dengan pertambahan konsentrasi reaktan sebanyak 2 kali lipat, maka orde dari reaktan tersebut terhadap reaksi = 1  Jika laju reaksi meningkat dua kali lipat dengan pertambahan konsentrasi reaktan sebanyak 4 kali lipat, maka orde dari reaktan tersebut terhadap reaksi = 2
  • 13.
    Satuan Konstanta Laju 13  Satuan dari konstanta laju reaksi bergantung pada orde reaksi total Orde Reaksi Total Satuan k (second) 0 mol/Ls (or mol L-1 s-1) 1 1/s (or s-1) 2 L/mols (or L mol -1 s-1) 3 L2 / mol2 s (or L2 mol-2 s-1) 3/5/2013
  • 14.
    Hukum Laju Reaksi Bandingkanhasil eksperimen 1 dan 2: ketika [NH4+] dinaikkan dua kali lipat, laju reaksi bertamabah dua kali lipat
  • 15.
    Hukum Laju Reaksi Bandingkanhasil eksperimen 5 dan 6: ketika [NO2-] dinaikkan dua kali lipat, laju reaksi bertambah dua kali lipat
  • 16.
  • 17.
    Reaksi Orde 0 [A] rate = - rate = k [A]0 = k t [A]t adalah konsentrasi A pada saat t [A]0 adalah konsentrasi A at saat t=0 [A] - [A]0 = kt
  • 18.
    Orde 0: [A]vs t; garis lurus 18 Pers. Garis: [A] = - kt + c Menentukan k: k = - slope Intersep c = [A]o
  • 19.
    Reaksi Orde 1 [A] rate = - t rate = k [A] [A] = [A]0e-kt ln[A] - ln[A]0 = - kt
  • 20.
    Orde 1: ln[A] vs t; garis lurus 20 Pers. Garis: ln [A] = - kt + c k = - slope Intersep c = ln [A]o
  • 21.
    Reaksi Orde Dua [A] 1 1 rate = - rate = k [A]2 - = - kt t [A] [A]0
  • 22.
    Orde 2: 1/[A]vs t; garis lurus 22 Pers. Garis: 1/[A] = kt + c Menentukan k: k = slope Intersep c = 1/[A]o
  • 23.
    23 Pers. Laju Reaksi Bentuk Bentuk Diferensial: Integral: mis. Orde 1: -d[A]/dt = [A]m ln [A] = -kt + ln [A0] Konsentrasi Laju sesaat sebagai fungsi waktu
  • 24.
    24 Ikhtisar Pers. Laju Reaksi Orde 0 1 2 Hukum Laju (Diferensial) Hukum Laju (Integral) Plot Garis [A] vs t ln [A] vs t 1/[A] vs t Lurus k - slope - slope slope Satuan k M/s 1/s 1/(M.s)
  • 25.
    Bentuk Integral: 25 untuk menentukan m & k 1 2 3 Lakukan Cek [A]t Buat plot: reaksi tiap selang 1. [A] vs t dengan [A]o waktu 2. ln [A] vs t tertentu. tertentu 3. 1/[A] vs t
  • 26.
    Bentuk Integral: 26 untuk menentukan m & k 4 5 6 Cek kelurusan Garis lurus ketiga menunjukkan grafik orde reaksi Hitung k (koefisien (m) yang korelasi sesuai ~ +/-1)
  • 27.
    Laju sesaat: dapat dihitung jika m & k diketahui 27 - d[A]/dt = k [A]m Konstanta Orde reaksi Laju sesaat laju Plot garis lurus bentuk integral yang sesuai