1. LAPORAN MINGGUAN
REAKSI KIMIA
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Praktikum Kimia Dasar
Oleh :
Nama : Nurachman Anwar
Nrp : 093020029
Kelompok : 2 (dua)
Meja : 2 (dua)
Tanggal Percoban : 16 Oktober 2009
Asisten : Nike Tria Juliandini
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2009
2. I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang , (2) Tujuan Percobaan,
(3) Prinsip Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang dari percobaan reaksi kimia adalah berawal dari
perkembangan ilmu kimia bersumber dari keterampilan tradisional masa lampau,
juga pengaruh dari filsafat-filsafat yunani kuno. Karena itu perkembangan ilmu
kimia bersifat teoritis dan praktis. Ilmu kimia modern mempelajari bagaimana
proses-proses kimia dapat dikembangkan tanpa merusak lingkungan. Ilmu kimia
adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat dan gejala alam,
khususnya mengenai struktur materi, komposisi materi , sifat dan perubahan
materi , serta energi yang menyertai perubahannya. Disamping itu, kiia sangat
dibutuhkan oleh banyak orang terutama untuk bidang industri pangan dan sandang
bahkan di bidang – bidang lainya.
Reaksi kimia adalah perubahan materi yang menyangkut struktur molekul dari
suatu zat dengan ditandai adanya perubahan-perubahan pada zat yang direaksikan
dan juga ditandai dengan adanya perubahan pada hasil reaksi. Reaksi kimia
merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk mengetahui sifat-sifat
dari suatu zat kimia dari satu zat atau lebih. Sifat kimia itu adalah kualitas yang
khas dari suatu zat yang menyebabkan zat dapat berubah, baik sendirian maupun
bereaksi dengan zat lain, dimana perubahan ini membentuk bahan-bahan
berlainan.Semua sifat kimia yang ada biasanya tercatat sebagai data kuantitatif.
3. 1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis-jenis
serta sifat-sifat dari zat yang direaksikan. Pada praktikum reaksi kimia dapat
diamati peristiwa yang terjadi bila suatu atau beberapa zat dicampurkan atau
direaksikan dengan zat lain. Data pengematan menunjukan bahwa ada hasil
pecampuran zat , menghasilkan reaksi kimia dan ada yang tidak bereaksi.
Umumnya reaksi kimia adalah reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan dapat
dilihat dari sifat makroskopik yang konstan dalam suatu sistem tertutup pada
temperature tertentu.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip dalam reaksi kimia berdasarka hokum Lavoiser yang menyebutkan
bahwa “ massa zat sebelum dan sesudah direaksikan akan tetap atau tidak
berubah. “. Tiap-tiap senyawa mempunyai perbandingan massa unsure yang
tetap. Hukum Boyle menyatakan bahwa “ Untuk gas dengan massa tertentu maka
hasil kali volume dengan tekanan dibagi oleh suhu yang diukur dalam Kelvin
adalah tetap”. Hukum Guy Lussac menyatakan bahwa “ perbandingan volume
sesuai dengan koefisien “.
4. II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai: (1) Pengertian Reaksi Kimia, (2) Pengertian
Reaksi Pengendapan, (3) Penertian Reaksi Netralisasi, (4) Pengertian Reaksi
Reduksi Oksidasi, (5) Reaksi Kompleksometri.
2.1 Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah gabungan dari beberapa zat yang apabila disatukan dan
disamakan koefisiennya akan membentuk reaksi kimia. Reaksi kimia dapat
dikatakan berlangsung artinya terjadi suatu reaksi jika ion-ion yang dicampurkan
mengalami suatu perubahan. Perubahan yang terjadi ada yang dapat diamati
secara visual, seperti pengendapan , perubahan warna dan timbulnya gas , ada
juga yang tidak dapat diamati secara visual , tetapi terjadi perubahan sifat kimia ,
seperti dalam reaksi asam dan basa.
2.2 Pengertian Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi pembentukan endapan di dalam larutan
didasrkan pada fakta bahwa salah satu produk biasanya tidak larut dalam air.
Senyawa seperti natrium klorida dan kalsium klorida mudah larut di dalam air.
Senyawa seperti kalsium karbonat dan barium karbonat memiliki kelarutan di
dalam air sengat terbatas, sehingga dikatakan tidak larut. Untuk mengetahui
apakah endapan akan terbentuk atau tidak, perlu mengetahui apakah hasil
reaksikan berpotensi larut atau tidak didalam pelarut.
5. 2.3 Pengertian Reaksi Netralisasi
Reaksi netralisasi adalah reaksi suatu asam dan basa yang menghasilkan
senyawa ion dan boleh juga air. Ketika basa ditambahkan ke dalam larutan asam,
asam dikatakan dinetralkan. Senyawa ion yang merupakan hasil dari reaksi
netralisasi dinamakan garam. Senyawa-senyawa ionic selai hidroksida dan oksida
adalah garam. Garam-garam dapat diperoleh dari reaksi netralisasi.
2.4 Pengertian Reaksi Reduksi Oksidasi
Reaksikan reduksi oksidasi yaitu suatu reaksi kimia yang didalamnya terjadi
pertukaran electron antar zat yang ditandai adanya perubahan bilangan oksidasi
dari masing-masing zat. Konsep-konsep dasar reaksi redoks :
1. Oksidasi adalah pelepasan electron (naiknya bilangan oksidasi). Reduksi
adalah penangkapan electron (turunnya bilangan oksidasi).
2. Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mengalami oksidasi (bilangan oksidasi
naik). Oksidator (pengoksidasi) adalah zat yang mengalami reduksi (bilangan
oksidasi turun).
2.5 Pengertian Reaksi Kompleksometri
Reaksi kompleksometri adalah reaksi antara ion-ion sehingga membentuk
suatu senyawa komplek. Dalam pelaksaaan analisis kualitatif banyak digunakan
reaksi-reaksi yang menghasilkan pembentukan kompleks. Satu ion kompleks yang
terditi dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom pusat
itu.
6. Jumlah relative komponen-komponen ini dalam kompleks yang stabil
nampak mengikuti stoikiometri yang tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan
didalam lingkup konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh
bilangan koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukan jumlah ligan
(monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu atom
pusat. Pada kebanyakan kasus , bilangan koordinasi adalah 6 (seperti dalam Fe2+ ,
Fe 3+ , Zn2+), kadang –kadang 4 (Cu2+ , Cu + , Pt 2+), tetapi bilangan bilangan 2
(Ag+) dan 8 (beberapa ion dari golongan platinum).
Bilangan koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom
atau ion pusat dalam apa yang disebut bultan koordinasi, yang masing-masingnya
dapat dihuni satu ligan. Susunan logam-logam sekitar ion pusat adalah simetris.
7. III BAHAN , ALAT , DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat
yang Digunakan , (3) Metode Percobaan.
3.1 Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia adalah : NaOH 0.05M,
Phenolpthaeltin, Metil Merah, HCL 1M, CH3COOH 0.05M , K2CRO4 , K2CRO7,
AL2(SO4)3 0.1M , NH4OH 1M , ZnSO4 , (NH4)2 SO4 , Pb (NO3)3 0.1M , Bacl2 ,
Serbuk CaCO4 , H2C2O4 , Fe2+
, Na3PO4, KsCN.
3.2 Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia adalah : Tabung
Reaksi, Gelas Kimia, Pipet Tetes, Pipa U, Kertas Lakmus , Korek Api, Bunsen,
Penjepit Tabung Reaksi , Neraca Digital.
3.3 Metode Percobaan
Metode percobaan dalam percoban reaksi kimia dalam praktikum ini ada
bermacam – macam. Metode percobaan dari keseluruhan materi percobaan reaksi
kimia adalah terbagi-bagi sebagai berikut :
3.3.1 Percobaan NaOH, HCL, PP dan MM.
+ 1 ml NaOH 0.05M + 1 tetes Phonolpthalein
8. + 1 ml NaOH 0.05M + 1 tetes Metil Merah
+ 1 ml HCL 1M + 1 tetes Phonolpthalein
+ 1 ml HCL 1M + 1 tetes Metil Merah
3.3.2 Percobaan CH3COOH, PP dan MM
+ 1 ml CH3COOH 0.5M + 1 tetes Metil Merah
+ 1 ml CH3COOH 0.5M + 1 tetes Phonolpthalein
3.3.3 Penggabungan Percobaan 3.3.1 dengan Percobaan 3.3.2
+ 1 ml NaOH 0.05M+PP + 1 ml HCL 1M+PP
9. + 1 ml NaOH 0.05M+MM + 1 ml HCL 1M+MM
+ 1 ml NaOH 0.05M+PP + 1 ml CH3COOH 0.5M+ PP
+ 1 ml NaOH 0.05M+MM + 1 ml CH3COOH 0.5M+MM
3.3.4 Percobaan K2CrO4 , HCL dan NaOH.
+ 1 ml K2CrO4 0.1M + 1 ml HCL 1M
+ 1 ml K2CrO4 0.1M + 1 ml NaOH 0.05M
3.3.5 Percobaan K2Cr2O7 , HCL dan NaOH.
+ 1 ml K2Cr2O7 0.1M + 1 ml HCL 1M
10. + 1 ml K2Cr2O7 0.1M + 1 ml NaOH 0.05M
3.3.6 Percobaan AL2 (SO4)3 dan NaOH.
+ 1 ml AL2 (SO4)3 0.1M + 5 tetes NaOH 1M
3.3.7 Percobaan AL2 (SO4)3, NaOH dan NH4OH.
+ 1 ml AL2 (SO4)3 0.1M + 5 tetes NaOH 1M
+ +
Tetes demi tetes NH4OH 1M Bandingkan percobaan
6 dan 7.
3.3.8 Percobaan ZnSO4, NaOH dan NH4OH.
+ 1 ml ZnSO4 0.1 M + 5 tetes NaOH 1M
11. + 1 ml ZnSO4 0.1 M + 5 tetes NaOH 1M
+ +
Tetes demi tetes NH4OH 1M Bandingkan percobaan
6 dan 7.
3.3.9 Percobaan (NH4)2 SO4 dan NaOH.
1 ml (NH4)2 SO4 + 1 ml NaOH 0.05M
Dan
Kertas lakmus yang sudah dibasahi air di masukan ke dalam
tabung reaksi lalu hubungkan dengan pipa U.
3.3.10 Percobaan Pb (NO3)2 dan NaCL.
+ 1 ml Pb (NO3)2 0.1M + I ml NaCL 0.1M
C a m p u r k a n kedua larutan lalu panaskan diatas api sambil di
Goyangkan . Amati perubahan pada saat dipanaskan dan
pada saat di dinginkan.
12. 3.3.11 Percobaan NaCL dan AgNO3
+ 1 ml NaCL 0.5M + 10 tetes AgNO3 0.1M
3.3.12 Percobaan Bacl2 dan K2CrO4.
+ 1 ml Bacl20.1M + 1 ml K2CrO4 0.1M
3.3.13 Percobaan Bacl2 dan K2Cr2O7.
+ 1 ml Bacl2 0.1M + 1 ml K2Cr2O7 0.1M
3.3.14 Percobaan Bacl2, HCL dan K2CrO4.
+ 1 ml Bacl2 0.1M + 1 ml HCL 1M
Ditambahkan 1ml K2CrO4 0.1M
3.3.15 Percobaan CaCO4 dan HCL.
1 gram serbuk CaCO4 + HCL 1M secukupnya
3.3.16 Percobaan H2C2O4 dan H2SO4.
13. + 1 ml H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 0.1M
3.3.17 Percobaan Fe2+
dan H2SO4.
+ 1 ml Fe2+ + 2 tetes H2SO4 0.1M
3.3.18 Percobaan CuSO4 dan NaOH.
+ 1 ml CuSO4 0.05M + 1 ml NaOH 1M
3.3.19 Percobaan CuSO4 dan NH4OH.
+ 1 ml CuSO4 0.05M + 1 ml NH4OH 1M
3.3.20 Percobaan Fe3+ dan KsCN.
+ 1 ml Fe3+ 0.1M + 1 ml KsCN 0.1M
( a d a d u a t a b ung) Tabung 1 ditambah Na3PO4 dan Tabung
dua tidak ditambah.
14. IV HASIL PENGAMATAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi
Kimia dan (2) Pembahasan.
4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi Kimia
Hasil percobaan reaksi kimia dapat dilihat dari reaksi-reaksi kimia sebagai
berikut :
1. NaOH + Phenolpthhaelin Ungu
NaOH + Metil Merah Kuning
HCL + Phenolpthhaelin Bening
HCL + Metil Merah Merah Muda
2. CH3COOH + Metil Merah Merah Muda
CH3COOH + Phenolpthhaelin Bening
3. NaOH(mm) + HCL(mm) Merah Muda
NaOH(PP) + HCL(PP) Bening
NaOH(mm) + CH3COOH(mm) Merah Muda
NaOH(PP) + CH3COOH(PP) Bening
4. K2CrO4 + HCL Kuning Kemerahan
K2CrO4 + NaOH Kuning
5. K2CrO7 + HCL Kuning Kemerahan
K2CrO7 + NaOH Kuning
6. Al2(SO4)3 + NaOH Lapisan atas bening,
terdapat endapan berwarna putih.
15. 7. Al2(SO4)3 + NaOH + NH4OH Lapisan atas lebih bening, endapan
putih lebih sedikit.
8. ZnSO4 + NaOH Endapan Putih
ZnSO4 + NaOH + NH4OH Ungu, terdapat endapan.
9. (NH4)2 SO4 + NaOH Ada sedikit endapan, lakmus merah
menjadi biru.
10. Pb (NO3)2 + NaCL Terdapat endapan putih.
11. NaCL + AgCL Putih (keruh), terdapat endapan.
12. Bacl2 + K2CrO4 Kuning, terdapat endapan.
13. Bacl2 + K2CrO7 Kuning, lebih pekat seperti susu dan
terdapat endapan
14. Bacl2 + HCL + K2CrO4 Kuning keruh, terdapat endapan.
15. CaCO3 + HCL + Ba(OH)2 Putih keruh, terdapat endapan, pada
tabung reaksi berisi Ba(OH)2 berwarna putih. Pada saat dicapurkan terdapat
gelembung.
16. H2C2O4 + H2SO4 + 1 tetes KMNO4 ada 2 lapisan permukaan dan
berwarna keungu-unguan dan terbentuk gas.
17. Fe3+ + H2SO4 (dipanaskan) Cokelat muda.
18. CuSO4 + NaOH Biru terdapat endapan
CuSO4 + NaOH (berlebih) hitam dan mengendap, saaat
didiamkan bagian atas berwarna biru tua dan bagian bawah berwarna biru
muda.
16. 19. CuSO4 + NH4OH mengendap, pada bagian atas
berwarna hitam dan bagian bawah putih. Warna biru lebih terang dari no.18
20. Fe3+ + KSCN Merah dan terdapat endapan.
Fe3+ + KSCN + Na3PO4 Merah, terdapat endapan dan warna
larutan lebih terang.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang termasuk reaksi asam dan basa adalah
percobaan 1, 2, 3, 4, 5 dan 9, yang termasuk reaksi pengendapan adalah percobaan
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan yang termasuk kmpleksometri adalah
percobaan 16, 17, 18, 19 dan 20.
Dlam melakukan praktikum ini ada kesalahan-kesalahan yang dilakuakan
seperti pada saat penetesan menggunakan pipet tetes yang seharusnya 2 tetes
menjadi lebih, kecerobohan dalam menggunakan alat juga berpengaruh, seperti
pada saat menggoyangkan tabung reaksi diatas pembakar bunsen yang harus
menggunakan penjepit tabung reaksi. Selain itu, salah perhitungan nilai dan
kurangnya ketelitian dalam melakukan prosedur percobaan sangatlah berpengaruh
serta dalam mengamati reaksi yang terjadi haruslah dengan sangat hati – hati.
Dalam melakukan pengamatan terkadang ada hasil reaksi yang warnanya hamper
sama dengan warna-warna lainya, apabila kita salah dalam menentukan warna
hasil reaksi , percobaan pun bias gagal. Oleh karena itu, dari setipa percoban harus
selalu ada referensi dari buku panduan yang benar dan menyangkut materi yang
dibutuhkan.
17. V KESIMPULAN SARAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan , (2) Saran.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah dalam melakukan praktikum reaksi
kimia diperlukan ketelitian, karena jika kita teliti maka kita akan memperoleh
hasil yang benar. Kebersihan alat harus diperhatikan, karena jika alat yang
digunakan kurang bersih atau terdapat zat sisa maka hasil yang diperoleh tidak
akan sesuai dengan yang diinginkan. RReaksi kimia merupakan perubahan
pereaksi menjadi hasil reaksi. Dengan adanya reaksi kimia kita dapat mengetahui
sifat-sifat kimia dari suatu zat atau berbagai zat.Sifat kimia itu adalah kualitas
khas dari suatu zat yang menyebabkan zat yang berubah baik sendirian maupun
dengan berinteraksi dengan zat lain , dimana perubahan ini membentuk bahan-bahan
berlainan.
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan untuk percobaan ini agar praktikan dapat
memperhatikan kebersihan laboratorium agar da dalam laboratorium tercipta rasa
nyaman selama melaksanakan praktikum. Selain itu praktikan harus lebih cekatan
dan tepat waktu dalam melakukan percobaan.
18. DAFTAR PUSTAKA
Anonym,2009 www. Chemistri .ci.org 15/10/2009.
Brady, James E.(1999), Kimia Universitas, Binapura Aksara, Jakarta.
Retnoawati ,Pricilla. (1999), seribu pena. Kimia , Reaksikan Reaksi Redoks
dan Elektro Kimia, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sunarya, Yayan , M.Si,Drs., Kimia Dasar 1, edisi perdana, penerbit : Angkasa,
Bandung
Sunarya, Yayan . (2000), Prinsip-Prinsip Kimia Dasar, Alkemi Grafisindo
Press, Bandung.