SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
93
Modul 6
AMORTISASI DAN PENYUSUTAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Modul 6, mahasiswa diharapkan mampu: (1)
Memahami konsep pembiayaan kembali pinjaman, metode dana
pelunasan utang, menyusun skedul amortisasi dan dana pelunasan, dan
menyelesaikan berbagai perhitungan amortisasi dan pelunasan utang;
dan (2) Memahami konsep dan tujuan penyusutan, metode-metode
penyusutan, menghitung tarif penyusutan, dan menyusun tabel
penyusutan.
KULIAH 9 : AMORTISASI DAN PELUNASAN
9.1 Pendahuluan
Dalam rangka pembebasan utang dengan dana pelunasan utang,
kreditor melakukan pembayaran dengan cara mengangsur. Perlu
diketahui bahwa angsuran utang merupakan pelunasan pokok atau
amortisasi utang, dan sisanya adalah untuk pembayaran bunga. Berapa
besarnya untuk amortisasi utang dan berapa untuk pembayaran bunga,
adalah berbeda-beda untuk setiap periode. Untuk mengetahui
94
perbedaan besarnya amortisasi utang dan besarnya pembayaran bunga,
dapat dilakukan dengan menyusun suatu tabel (skedul) amortisasi.
9.2 Amortisasi Utang Anuitas Biasa
Amortisasi utang anuitas biasa, adalah pembayaran utang secara
periodik yang dilakukan setiap akhir periode. Misalkan besarnya
utang |na , jumlah periode n , dan besarnya pembayaran tiap periode
1A satuan. Jika utang tersebut dibebankan bunga sebesar i p.a.,
maka tabel amortisasi utang diberikan sebagai berikut:
Tabel-1 Amortisasi Utang
(A)
Period
e
(B)
Pembayar
an
(C)
Bunga
(D)
Amortisa
si
(E)
Saldo
0 |na
1 1 n
n via 1|
n
v |1|  n
n
n ava
2 1 1
|1 1 
  n
n via 1n
v |2
1
|1 

  n
n
n ava
… … … … …
1n 1 2
|2 1 via  2
v |1
2
|2 ava 
n 1 via 1|1 v 0|1 va
Total n |nan  |na
Contoh 9.1 Utang sebesar Rp 1.000,00 akan diangsuran 4 kali
angsuran tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan
bunga 4% p.a., maka buatlah tabel amortisasi utang.
95
Jawab : |na = Rp 1.000,00; n = 4 tahun; dan i = 4% = 0,04.
])1(1[
|
n
n
i
ia
A


 =
]0,04)(1-[1
1.000,00Rp04,0
4-


= Rp 275,49
 Tahun ke-1
Bunga = 1.000,00Rp04,0  = Rp 40,00
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 40,00 = Rp 235,49
Saldo utang = Rp 1.000,00 – Rp 235,49 = Rp 764,51
 Tahun ke-2
Bunga = 764,51Rp04,0  = Rp 30,58
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 30,58 = Rp 244,91
Saldo utang = Rp 764,51 – Rp 244,91 = Rp 519,60
 Tahun ke-3
Bunga = 519,60Rp04,0  = Rp 20,78
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 20,78 = Rp 254,71
Saldo utang = Rp 519,60 – Rp 254,71 = Rp 264,89
 Tahun ke-4
Bunga = 264,89Rp04,0  = Rp 10,60
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 10,60 = Rp 264,89
Saldo utang = Rp 264,89 – Rp 264,89 = Rp 0
Tabel Amortisasi
Tahun Angsuran Bunga Amortisasi Saldo
0 Rp 1.000,00
1 Rp 275,49 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 764,51
2 Rp 275,49 Rp 30,58 Rp 244,91 Rp 519,60
3 Rp 275,49 Rp 20,78 Rp 254,71 Rp 264,89
4 Rp 275,49 Rp 10,60 Rp 264,89 Rp 0
96
9.3 Dana Pelunasan (Sinking fund)
Apabila suatu utang yang harus dilunasi secara keseluruhan di akhir
jangka waktu tertentu, supaya tidak terjadi gangguan likuiditas
nantinya perusahaan atau perorangan melakukan alokasi sejumlah dana
secara periodik, dan disimpan atau ditabung di suatu bank. Simpanan
atau pembayaran secara periodik untuk mencapai jumlah dana tertentu
termasuk bunganya disebut dana pelunasan (sinking fund).
Misalkan utang yang harus dibayar sekaligus termasuk bunga
adalah sebesar 1 satuan. Misalkan pula, |ns besarnya akumulasi
tabungan atau pembayaran, n jangka waktu pinjaman, i tingkat bunga
tabungan atau pembayaran, dan 'i bunga pinjaman. Tabel dana
pelunasan (sinking fund) diberikan dalam Table-2 sebagai berikut:
Tabel-2 Sinking Fund
Priode Bunga
Pinjaman
Simpanan
Sinking
Fund
Bunga
Simpanan
Jumlah
SimpanaSinking Fund
Sisa Bersih
Utang
0 1
1 'i
|
1
ns
0
|
|1
|
1
nn s
s
s

|
|1
1
ns
s

2 'i
|
1
ns
|
|1
ns
is
|
|2
|
|1 1)1(
nn s
s
s
is


|
|2
1
ns
s

3 'i
|
1
ns |
2
ns
is
|
|3
|
|2 1)1(
nn s
s
s
is


|
|3
1
ns
s

… … … … … …
1n 'i
|
1
ns
|
|2
n
n
s
is 
|
|1
|
|2 1)1(
n
n
n
n
s
s
s
is 


|
|1
1
n
n
s
s 

97
n 'i
|
1
ns |
|1
n
n
s
is 
1
1)1(
|
|
|
|1


n
n
n
n
s
s
s
is
01
|
|

n
n
s
s
Contoh 9.2 Utang sebesar Rp 1.000,00 harus dilunasi sekaligus
setelah 4 tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan
bunga 4% p.a. dan misalkan bunga tabungan juga
sebesar 4%, maka buatlah tabel amortisasi utang.
Jawab : |ns = Rp 1.000,00; n = 4 tahun; dan i = 4% = 0,04.
]1)1[(
|


n
n
i
is
A =
]10,04)[(1
1.000,00Rp04,0
4


= Rp 235,49
Bunga pijaman = 1.000,00Rp04,0  = Rp 40,00
 Tahun ke-1
|
|0
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 0


= Rp 0
|
|1
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 1


= Rp 235,49
|
|1
|
n
n
s
s
s  = Rp 1.000,00 – Rp 235,49 = Rp 764,51
 Tahun ke-2
98
|
|1
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 1


= Rp 9,42
|
|2
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 2


= Rp 480,40
|
|2
|
n
n
s
s
s  = Rp 1.000,00 – Rp 480,40 = Rp 519,60
 Tahun ke-3
|
|2
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 2


= Rp 19,22
|
|3
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 3


= Rp 735,11
|
|3
|
n
n
s
s
s  = Rp 1.000,00 – Rp 735,11 = Rp 264,89
 Tahun ke-4
99
|
|3
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 3


= Rp 29,40
|
|4
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 4


= Rp 1.000,00
|
|4
|
n
n
s
s
s  = Rp 1.000,00 – Rp 1.000,00 = Rp 0,00
Tabel-2 Sinking Fund
Priode Bunga
Pinjaman
Simpanan
Sinking
Fund
Bunga
Simpanan
Jumlah
Simpana
Sinking Fund
Sisa Bersih
Utang
0 Rp 1.000,00
1 Rp 40,00 Rp 235,49 0 Rp 235,49 Rp 764,51
2 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 9,42 Rp 480,40 Rp 519,60
3 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 19,22 Rp 735,11 Rp 264,89
4 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 29,40 Rp 1.000,00 Rp 0,00
KULIAH 10 : PENYUSUTAN
10.1 Pendahuluan
Umur ekonomis atau masa manfaat aset tetap (kecuali tanah) adalah
terbatas. Seiring dengan berlalunya waktu, manfaat atau kontribusi
suatu aset tetap akan mengalami penurunan. Selain disebabkan fisik
yang semakin tua, penuruanan nilai ekonomis suatu aset tetap dapat
100
disebabkan pula fungsinya yang sudah tidak optimal atau tidak efisien
lagi. Oleh karena itu, harga perolehan suatu aset tetap (kecuali tanah)
perlu dialokasikan sepanjang masa manfaat aset tersebut.
Pengalokasian harga perolehan suatu aset tetap sepanjang masa
fanfaatnya disebut penyusutan (depreciation) atau biaya penyusutan
(deprsiation cost).
Dalam menghitung besar nilai penyusutan dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa metode berikut ini: (1) Metode garis
lurus, (2) Metode saldo menurun, (3) Metode saldo menurun ganda, (4)
Metode jumlah angka tahun, dan (5) Metode unit produksi.
Notasi-notasi yang digunakan dalam perhitungan besar nilai
penyusutan adalah: C harga perolehan, S nilai sisa, n umur
ekonomis, W dasar penyusutan, kR biaya penyusutan pada tahun k ,
kB nilai buku pada akhir tahun k , dan kD akumulasi penyusutan
pada akhir tahun k .
10.2 Metode Garis Lurus
Metode garis lurus mengasumsikan bahwa nilai ekonomis suatu aset
tetap akan mengalami penurunan secara linier atau besarnya sama
sepanjang masa ekonomisnya. Oleh karena itu, rumus-rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
 Besarnya biaya penyusutan kR adalah
n
SC
Rk

 atau
n
W
Rk  . (10.1)
 Besarnya nilai akumulasi penyusutan adalah
kk kRD  . (10.2)
101
 Besarnya nilai buku kB adalah
kk kRCB  . (10.3)
Contoh 10.1 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
per tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dan
buat tabel penyusutannya.
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
SCW  = Rp 50.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp
47.000.000,00
n
W
Rk  =
4
47.000.000Rp
= Rp 11.750.000,00
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000
1 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 11.750.000 Rp 38.250.000
2 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 23.500.000 Rp 26.500.000
3 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 35.250.000 Rp 14.750.000
4 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 47.000.000 Rp 3.000.000
10.3 Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun atau metode penyusutan dipercepat, adalah
membebankan biaya penyusutan lebih besar pada tahun-tahun awal,
dan menurun untuk tahun-tahun berikutnya. Pembebanan biaya
102
penyusutan demikian didasarkan pada asumsi bahwa pada tahun-tahun
awal suatu aset tetap memberikan manfaat atau kontribusi yang lebih
besar dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya.
Dalam perhitungan biaya penyusutan menggunakan metode
saldo menurun, diperlukan adanya tarif penyusutan d yang besarnya
dapat dihitung dengan persamaan:
n
C
S
d 1 . (10.4)
Selanjutnya, besarnya biaya penyusutan, nilai buku, dan akumulasi
penyusutan dihitung menggunakan persamaan-persamaan sebagai
berikut:
 Besarnya biaya penyusutan pada tahun k adalah kR dihitung
menggunakan persamaan:
1 kk dBR . (10.5)
 Nilai buku pada tahun k adalah kB dihitung menggunakan
persamaan:
CdB k
k )1(  . (10.6)
 Besarnya akumulasi penyusutan pada akhir tahun k adalah kD
dihitung menggunakan persamaan:
CdCBCD k
kk )1(  . (10.7)
Contoh 10.2 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
103
per tahun dengan menggunakan metode saldo menurun,
dan buat tabel penyusutannya.
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
n
C
S
d 1 = 4
000.000.50
000.000.3
1 = 0,5050768  50,51%
 Akhir tahun ke-1
01 dBR  = 0,5050768Rp 50.000.000,00 = Rp 25.253.840,00
CdB )1(1  = (1-0,5050768) Rp 50.000.000,00
= Rp 24.746.160,00
11 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 24.746.160 = Rp
25.253.840,00
 Akhir tahun ke-2
12 dBR  = 0,5050768Rp 24.746.160 = Rp 12.498.711,31
CdB 2
2 )1(  =(1-0,5050768)
2
 Rp 50.000.000,00
= Rp 12.247.448,71
22 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 12.247.448,71
= Rp 37.752.551,29
 Akhir tahun ke-3
23 dBR  = 0,5050768Rp 12.247.448,71 = Rp 6.185.902,20
CdB 3
3 )1(  =(1-0,5050768)
3
 Rp 50.000.000,00
= Rp 6.061.546,51
33 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 6.061.546,51
= Rp 43.938.453,49
 Akhir tahun ke-4
34 dBR  = 0,5050768Rp 6.061.546,51 = Rp 3.061.546,51
CdB 4
4 )1(  =(1-0,5050768)
4
 Rp 50.000.000,00
= Rp 3.000.000,00
44 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 3.000.000,00
= Rp 47.000.000,00
104
Tabel Penyusutan
Tahun Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000,00
1 Rp 25.253.840,00 Rp 25.253.840,00 Rp 24.746.160,00
2 Rp 12.498.711,31 Rp 37.752.551,29 Rp 12.247.448,71
3 Rp 6.061.546,51 Rp 43.938.453,49 Rp 6.061.546,51
4 Rp 3.061.546,51 Rp 47.000.000,00 Rp 3.000.000,00
10.4 Metode Saldo Menurun Ganda
Metode saldo menurun ganda adalah saldo menurun yang
menggunakan tarif penyusutan dua kali tarif penyusutan garis lurus
untuk umur ekonomis yang sama. Misalnya, jika umur ekonomis suatu
asset tetap adalah 4 tahun tarif penyusutan garis lurusnya 25%, maka
tarif penyusutan menurun berganda adalah 50%. Misalnya lagi, jika
umur ekonomis suatu asset tetap adalah 5 tahun tarif penyusutan garis
lurusnya 20%, maka tarif penyusutan menurun berganda adalah 40%.
Untuk menghitung biaya penyusutan, tarif penyusutan dikalikan
dengan nilai buku, sedangkan nilai sisa diabaikan.
Contoh 10.3 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
per tahun dengan menggunakan metode saldo menurun
ganda, dan buat tabel penyusutannya.
105
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
Tabel Penyusutan
Tahun Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000
1 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
2 Rp 12.500.000 Rp 37.500.000 Rp 12.500.000
3 Rp 6.250.000 Rp 43.750.000 Rp 6.250.000
4 Rp 3.125.000 Rp 46.875.000 Rp 3.125.000
10.5 Metode Jumlah Angka Tahun
Metode jumlah angka tahun menggunakan dasar penyusutan
merupakan selisih harga perolehan dengan nilai sisa, dan tidak
menggunakan nilai buku. Tarif penyusutan adalah merupakan bilangan
pecahan, di mana pembilang (numerator) merupakan angka tahun
dalam umur ekonomis, sedangkan penyebut (denumerator) merupakan
jumlah angka tahun dalam umur ekonomis.
Jika misalkan angka tahun adalah nk ,...,2,1 maka jumlah
angka tahun T adalah:



n
k
kT
1
= n ...21 .
Untuk menghitung besarnya biaya penyusutan pada tahun k , yakni
kR adalah dengan menggunakan persamaan:
)(
1
SC
T
kn
Rk 

 . (10.8)
106
Contoh 10.4 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
per tahun dengan menggunakan metode jumlah angka
tahun, dan buat tabel penyusutannya.
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
SCW  = Rp 50.000.000 – Rp 3.000.000
= Rp 47.000.000,00
4321 T = 10
)(
1
SC
T
kn
Rk 

 .
 Tahun ke-1
47.000.000Rp
10
114
1 

R = Rp 18.800.000,00
 Tahun ke-2
47.000.000Rp
10
124
1 

R = Rp 11.100.000,00
 Tahun ke-3
47.000.000Rp
10
134
1 

R = Rp 9.400.000,00
 Tahun ke-
47.000.000Rp
10
144
1 

R = Rp 4.700.000,00
107
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000
1 Rp 47.000.000 Rp 18.800.000 Rp 18.800.000 Rp 31.200.000
2 Rp 47.000.000 Rp 14.100.000 Rp 32.900.000 Rp 17.100.000
3 Rp 47.000.000 Rp 9.400.000 Rp 42.300.000 Rp 7.700.000
4 Rp 47.000.000 Rp 4.700.000 Rp 47.000.000 Rp 3.000.000
10.6 Metode Unit Produksi
Dalam metode unit produksi, perkiraan umur ekonomis suatu aset tetap
dinyatakan dengan satuan unit produksi, yakni dalam bentuk jam
pemakaian, kilometr pemakaian, jumlah output, dan lain-lain. Dasar
penyusutan metode unit produksi dihitung menggunakan harga
perolehan dengan nilai sisa aset tetap. Misalkan  menyatakan tarif
penyusutan.
 Persamaan untuk menghitung penyusutan menggunakan unit
produksi adalah sebagai berikut:
n
SC )(
produksiKapasitas
penyusutanDasar 
 . (10.9)
 Persamaan untuk menghitung besarnya biaya penyusutan kR
adalah:
)( SCWRk  . (10.10)
Contoh 10.5 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
perkakas seharga Rp 150.000.000,00. Biaya-biaya yang
harus dibayar berkaitan dengan pembelian mesin
tersebut adalah biaya administrasi sebesar Rp
4.000.000,00 dan biaya pengangkutan sebesar Rp
1.000.000,00. Mesin perkakas tersebut diperkirakan
108
memiliki umur ekonomis 5 tahun, dan nilai sisa sebesar
Rp 6.000.000,00. Selama waktu ekonomis diharapkan
mampu menghasilkan produksi sebanyak 585.000 unit.
Jumlah produksi selama 5 tahun disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel Produksi
Tahun Jumlah Produksi
1 140.000
2 135.000
3 110.000
4 105.000
5 95.000
Jawab : Harga = Rp 150.000.000,00; S = Rp 6.000.000,00;
Adm= Rp 4.000.000,00; Angkut = Rp 1.000.000,00;
dan n = 585.000.
AngkutAdmHarga C
= Rp 150.000.000 + Rp 4.000.000 + 1.000.000
= Rp155.000.000,00
Dasar penyusutan:
SCW 
= Rp 150.000.000 – Rp 6.000.000 = Rp
144.000.000,00
Tarif penyusutan per unit produksi:
n
W
 =
585.000
0144.000.00Rp
= Rp 246,15 per unit.
109
Tabel Penyusutan
Tahun Produksi
(Unit)
Penyusutan
Per Tahun
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 155.000.000
1 140.000 Rp 34.461.000 Rp 34.461.000 Rp 120.539.000
2 135.000 Rp 33.230.250 Rp 67.691.250 Rp 87.308.750
3 110.000 Rp 27.076.500 Rp 94.767.750 Rp 60.232.250
4 105.000 Rp 25.845.750 Rp 120.613.500 Rp 34.386.500
5 95.000 Rp 23.384.250 Rp 143.997.750 Rp 11.002.250
Soal Latihan dan Penyelesaian
1. Utang sebesar Rp 15.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran
tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a., maka
buatlah tabel amortisasi utang.
Jawab :
|na = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
Tabel Amortisasi
Periode Pembayaran Bunga Amortisasi Saldo
0 Rp 15.000,00
1 Rp 4.230,18 Rp 750,00 Rp 3.480,18 Rp 11.519,82
2 Rp 4.230,18 Rp 575,99 Rp 3.654,19 Rp 7.865,64
3 Rp 4.230,18 Rp 393,28 Rp 3.836,90 Rp 4.028,74
4 Rp 4.230,18 Rp 201,44 Rp 4.028,74 Rp 0,00
2. Utang sebesar Rp 15.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4
tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a. dan
misalkan bunga tabungan juga sebesar 5%, maka buatlah tabel
amortisasi utang.
Jawab :
|ns = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
110
Tabel Sinking Fund
Periode Bunga
Pinjaman
(Rp)
Pembayaran
(Rp)
Bunga
Simpanan
(Rp)
Sinking
Fund
(Rp)
Saldo Utang
(Rp)
0 15.000,00
1 750,00 3.480,18 0,00 3.480,18 11.519,82
2 750,00 3.480,18 174,01 7.134,36 7.865,64
3 750,00 3.480,18 356,72 10.971,26 4.028,74
4 750,00 3.480,18 548,56 15.000,00 0,00
3. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor
tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00.
Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan
metode garis lurus, dan buat tabel penyusutannya.
Jawab :
C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; dan n = 4 tahun.
SCW  = Rp 15.000.000 – Rp 4.000.000 = Rp 11.000.000,00
n
W
Rk  =
4
11.000.000Rp
= Rp 2.750.000,00
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 15.000.000
1 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 2.750.000 Rp 12.250.000
2 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 5.500.000 Rp 9.500.000
3 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 8.250.000 Rp 6.750.000
4 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 11.000.000 Rp 4.000.000
4. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor
tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00.
Hitunglah nilai biaya penyusutan per tahun dan buatlah tabel
penyusutannya.
111
Jawab :
C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; dan n = 4 tahun.
n
C
S
d 1 = 4
000.000.15
000.000.4
1 = 0,281391776  28,14%
 Akhir tahun ke-1
01 dBR  = 0,2813917Rp 15.000.000,00 = Rp 4.220.876,64
CdB )1(1  = (1-0,2813917)Rp 15.000.000,00 = Rp
10.779.123,36
11 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 10.779.123,36 = Rp
4.220.876,64
 Akhir tahun ke-2
12 dBR  = 0,2813917Rp 10.779.123,36 = Rp 3.033.156,67
CdB 2
2 )1(  =(1-0,2813917)2
Rp 15.000.000,00 = Rp
7.745.966,69
22 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 7.745.966,69 = Rp
7.254.033,31
 Akhir tahun ke-3
23 dBR  = 0,2813917Rp 7.745.966,69 = Rp 2.179.651,32
CdB 3
3 )1(  =(1-0,2813917)3
Rp 15.000.000,00 = Rp
5.566.315,37
33 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 5.566.315,37 = Rp
9.433.684,63
 Akhir tahun ke-4
34 dBR  = 0,5050768Rp 5.566.315,37 = Rp 1.566.315,37
CdB 4
4 )1(  =(1-0,2813917)4
Rp 15.000.000,00 = Rp
4.000.000,00
44 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 4.000.000,00 = Rp
11.000.000,00
112
Tabel Penyusutan
Tahu
n
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 15.000.000,00
1 Rp 4.220.876,64 Rp 4.220.876,64 Rp 10.779.123,36
2 Rp 3.033.156,67 Rp 7.254.033,31 Rp 7.745.966,69
3 Rp 2.179.651,32 Rp 9.433.684,63 Rp 5.566.315,37
4 Rp 1.566.315,37 Rp 11.000.000,00 Rp 4.000.000,00
5. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor
tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00.
Hitunglah nilai buku pada tahun ketiga, jika biaya penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda.
Jawab :
C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; k = 3; dan n = 4
tahun.
%100
4
1
2 d = 50% = 0,50
3
3 )1( dCB  = 3
0,50)-,00(115.000.000Rp = Rp 1,875,000.00
Soal Latihan dan Kunci Jawaban
1. Utang sebesar Rp 2.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran
tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 3% p.a., maka
buatlah tabel amortisasi utang.
113
Kunci jawaban :
|na = Rp 2.000,00; n = 4 tahun; dan i = 3% = 0,03.
Tabel Amortisasi
Periode Pembayaran
(Rp)
Bunga
(Rp)
Amortisasi
(Rp)
Saldo
(Rp)
0 2.000,00
1 525,25 40,00 485,25 1.514,75
2 525,25 30,30 494,95 1.019,80
3 525,25 20,40 504,85 514,95
4 525,25 10,30 514,95 0,00
2. Utang sebesar Rp 15.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4
tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a. dan
misalkan bunga tabungan juga sebesar 5%, maka buatlah tabel
amortisasi utang.
Kunci jawaban :
|ns = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
Tabel Sinking Fund
Period
e Bunga
Pinjaman
(Rp)
Simpanan
(Rp)
Bunga
Simpanan
(Rp)
Sinking
Fund
(Rp)
Saldo
Utang
(Rp)
0 2.000,00
1 60,00 485,25 0,00 485,25 1.514,75
2 60,00 485,25 9,70 980,20 1.019,80
3 60,00 485,25 19,60 1.485,05 514,95
4 60,00 485,25 29,70 2.000,00 0,00
3. Sebuah mobil mewah setelah 4 tahun memiliki nilai buku Rp
125.280.000,00. Hitunglah harga perolehannya, jika biaya
114
penyusutan per tahun dihitung menggunakan metode saldo
menurun dengan tarif bunga 15% p.a.
Kunci jawaban : Rp 240.000.000,00
4. Pada awal tahun PT. PQR membeli sebuah mesin produksi
seharga Rp 500.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut
diperkirakan 3 tahun, dan nilai sisanya Rp 2.000,00. Hitunglah
biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode jumlah
angka tahun, dan buat tabel penyusutannya.
Kunci jawaban :
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
Rp
500.000
1 Rp 498.000 Rp 249.000 Rp 249.000 Rp
251.000
2 Rp 498.000 Rp 166.000 Rp 415.000 Rp
85.000
3 Rp 498.000 Rp 83.000 Rp 498.000 Rp
2.000
5. Sebuah peralatan seharga Rp 15.000.000,00 diperkirakan
memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai sisa Rp
2.500.000,00. Peralatan tersebut diperkirakan mampu bekerja
selama 20.000 jam. Diasumsikan unit produksi aktual dari
peralatan tersebut selama 5 tahun adalah 5.000 jam, 4.000 jam,
3.900 jam, 3.500 jam, dan 3.100 jam. Jika perhitungan biaya
penyusutan menggunakan metode unit produksi, maka hitunglah
nilai akumulasi penyusutan sampai tahun ke-3.
115
Kunci jawaban : Rp 8.375.000,00
Daftar Pustaka
Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama.
Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An
Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London
Limited.
Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc.,
Homewood, Illinois 60430.
Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN,
Burr Ridge, Illinois.
Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997).
Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung.
Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth
Edition. Prentice-Hall International Editions. London.
116

More Related Content

What's hot

Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanaAsep suryadi
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".
Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".
Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".ifa lutfita
 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaiAsep suryadi
 
Diskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonDiskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonLeite Bayukaka
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPT. Maleo Prima Ideal
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDani Ibrahim
 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganArjuna Ahmadi
 

What's hot (20)

Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Akt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitas
 
Matkeu
MatkeuMatkeu
Matkeu
 
Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".
Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".
Ppt matematika keuangan "imbal hasil dan pengembalian".
 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
 
Diskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonDiskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskon
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 

Similar to Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)

ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
 
3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx
3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx
3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptxfonnykurniaputri3
 
Time value-of-money
Time value-of-moneyTime value-of-money
Time value-of-moneyBg Fitriadi
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depreschillastiady
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depreschillastiady
 
Tugas Ekonomi teknik 2.1
Tugas Ekonomi teknik 2.1Tugas Ekonomi teknik 2.1
Tugas Ekonomi teknik 2.1Sri Sediaz
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2
TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2
TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2Iqbal Surya
 
Makalah ekonomi teknik tugas pertama bagian dua
Makalah ekonomi teknik tugas pertama bagian duaMakalah ekonomi teknik tugas pertama bagian dua
Makalah ekonomi teknik tugas pertama bagian duaAhmad Musdikar
 
06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)
06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)
06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)Al Ibra
 
Kul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooKul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooFajarSuriadi
 
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksiEkonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksiAchmadalimansyur
 
Skedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanSkedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanDiarta
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Dodi Suryadi
 
Soal dan Pembahasan A10 November 2018
Soal dan Pembahasan A10 November 2018Soal dan Pembahasan A10 November 2018
Soal dan Pembahasan A10 November 2018FarizK
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241iput saripah
 

Similar to Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan) (20)

ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx
3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx
3 Ekotek - Pembayaran Tunggal______.pptx
 
Cashflow
CashflowCashflow
Cashflow
 
Time value-of-money
Time value-of-moneyTime value-of-money
Time value-of-money
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
 
Tugas Ekonomi teknik 2.1
Tugas Ekonomi teknik 2.1Tugas Ekonomi teknik 2.1
Tugas Ekonomi teknik 2.1
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2
TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2
TUGAS MAKALAH EKONOMI TEKNIK 2
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
 
Makalah ekonomi teknik tugas pertama bagian dua
Makalah ekonomi teknik tugas pertama bagian duaMakalah ekonomi teknik tugas pertama bagian dua
Makalah ekonomi teknik tugas pertama bagian dua
 
06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)
06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)
06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)
 
Kul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooKul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
 
Adjustment pada penghapusan. jobsheet
Adjustment pada penghapusan. jobsheetAdjustment pada penghapusan. jobsheet
Adjustment pada penghapusan. jobsheet
 
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksiEkonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
 
Skedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanSkedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi Pinjaman
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
 
depresiasi.pptx
depresiasi.pptxdepresiasi.pptx
depresiasi.pptx
 
Soal dan Pembahasan A10 November 2018
Soal dan Pembahasan A10 November 2018Soal dan Pembahasan A10 November 2018
Soal dan Pembahasan A10 November 2018
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241
 

More from Kelinci Coklat

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanKelinci Coklat
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearKelinci Coklat
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearKelinci Coklat
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)Kelinci Coklat
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait SinglyKelinci Coklat
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)Kelinci Coklat
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman TerstrukturKelinci Coklat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

More from Kelinci Coklat (20)

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)

  • 1. 93 Modul 6 AMORTISASI DAN PENYUSUTAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Modul 6, mahasiswa diharapkan mampu: (1) Memahami konsep pembiayaan kembali pinjaman, metode dana pelunasan utang, menyusun skedul amortisasi dan dana pelunasan, dan menyelesaikan berbagai perhitungan amortisasi dan pelunasan utang; dan (2) Memahami konsep dan tujuan penyusutan, metode-metode penyusutan, menghitung tarif penyusutan, dan menyusun tabel penyusutan. KULIAH 9 : AMORTISASI DAN PELUNASAN 9.1 Pendahuluan Dalam rangka pembebasan utang dengan dana pelunasan utang, kreditor melakukan pembayaran dengan cara mengangsur. Perlu diketahui bahwa angsuran utang merupakan pelunasan pokok atau amortisasi utang, dan sisanya adalah untuk pembayaran bunga. Berapa besarnya untuk amortisasi utang dan berapa untuk pembayaran bunga, adalah berbeda-beda untuk setiap periode. Untuk mengetahui
  • 2. 94 perbedaan besarnya amortisasi utang dan besarnya pembayaran bunga, dapat dilakukan dengan menyusun suatu tabel (skedul) amortisasi. 9.2 Amortisasi Utang Anuitas Biasa Amortisasi utang anuitas biasa, adalah pembayaran utang secara periodik yang dilakukan setiap akhir periode. Misalkan besarnya utang |na , jumlah periode n , dan besarnya pembayaran tiap periode 1A satuan. Jika utang tersebut dibebankan bunga sebesar i p.a., maka tabel amortisasi utang diberikan sebagai berikut: Tabel-1 Amortisasi Utang (A) Period e (B) Pembayar an (C) Bunga (D) Amortisa si (E) Saldo 0 |na 1 1 n n via 1| n v |1|  n n n ava 2 1 1 |1 1    n n via 1n v |2 1 |1     n n n ava … … … … … 1n 1 2 |2 1 via  2 v |1 2 |2 ava  n 1 via 1|1 v 0|1 va Total n |nan  |na Contoh 9.1 Utang sebesar Rp 1.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 4% p.a., maka buatlah tabel amortisasi utang.
  • 3. 95 Jawab : |na = Rp 1.000,00; n = 4 tahun; dan i = 4% = 0,04. ])1(1[ | n n i ia A    = ]0,04)(1-[1 1.000,00Rp04,0 4-   = Rp 275,49  Tahun ke-1 Bunga = 1.000,00Rp04,0  = Rp 40,00 Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 40,00 = Rp 235,49 Saldo utang = Rp 1.000,00 – Rp 235,49 = Rp 764,51  Tahun ke-2 Bunga = 764,51Rp04,0  = Rp 30,58 Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 30,58 = Rp 244,91 Saldo utang = Rp 764,51 – Rp 244,91 = Rp 519,60  Tahun ke-3 Bunga = 519,60Rp04,0  = Rp 20,78 Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 20,78 = Rp 254,71 Saldo utang = Rp 519,60 – Rp 254,71 = Rp 264,89  Tahun ke-4 Bunga = 264,89Rp04,0  = Rp 10,60 Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 10,60 = Rp 264,89 Saldo utang = Rp 264,89 – Rp 264,89 = Rp 0 Tabel Amortisasi Tahun Angsuran Bunga Amortisasi Saldo 0 Rp 1.000,00 1 Rp 275,49 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 764,51 2 Rp 275,49 Rp 30,58 Rp 244,91 Rp 519,60 3 Rp 275,49 Rp 20,78 Rp 254,71 Rp 264,89 4 Rp 275,49 Rp 10,60 Rp 264,89 Rp 0
  • 4. 96 9.3 Dana Pelunasan (Sinking fund) Apabila suatu utang yang harus dilunasi secara keseluruhan di akhir jangka waktu tertentu, supaya tidak terjadi gangguan likuiditas nantinya perusahaan atau perorangan melakukan alokasi sejumlah dana secara periodik, dan disimpan atau ditabung di suatu bank. Simpanan atau pembayaran secara periodik untuk mencapai jumlah dana tertentu termasuk bunganya disebut dana pelunasan (sinking fund). Misalkan utang yang harus dibayar sekaligus termasuk bunga adalah sebesar 1 satuan. Misalkan pula, |ns besarnya akumulasi tabungan atau pembayaran, n jangka waktu pinjaman, i tingkat bunga tabungan atau pembayaran, dan 'i bunga pinjaman. Tabel dana pelunasan (sinking fund) diberikan dalam Table-2 sebagai berikut: Tabel-2 Sinking Fund Priode Bunga Pinjaman Simpanan Sinking Fund Bunga Simpanan Jumlah SimpanaSinking Fund Sisa Bersih Utang 0 1 1 'i | 1 ns 0 | |1 | 1 nn s s s  | |1 1 ns s  2 'i | 1 ns | |1 ns is | |2 | |1 1)1( nn s s s is   | |2 1 ns s  3 'i | 1 ns | 2 ns is | |3 | |2 1)1( nn s s s is   | |3 1 ns s  … … … … … … 1n 'i | 1 ns | |2 n n s is  | |1 | |2 1)1( n n n n s s s is    | |1 1 n n s s  
  • 5. 97 n 'i | 1 ns | |1 n n s is  1 1)1( | | | |1   n n n n s s s is 01 | |  n n s s Contoh 9.2 Utang sebesar Rp 1.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4 tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 4% p.a. dan misalkan bunga tabungan juga sebesar 4%, maka buatlah tabel amortisasi utang. Jawab : |ns = Rp 1.000,00; n = 4 tahun; dan i = 4% = 0,04. ]1)1[( |   n n i is A = ]10,04)[(1 1.000,00Rp04,0 4   = Rp 235,49 Bunga pijaman = 1.000,00Rp04,0  = Rp 40,00  Tahun ke-1 | |0 ns is = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 0   = Rp 0 | |1 ns s = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 1   = Rp 235,49 | |1 | n n s s s  = Rp 1.000,00 – Rp 235,49 = Rp 764,51  Tahun ke-2
  • 6. 98 | |1 ns is = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 1   = Rp 9,42 | |2 ns s = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 2   = Rp 480,40 | |2 | n n s s s  = Rp 1.000,00 – Rp 480,40 = Rp 519,60  Tahun ke-3 | |2 ns is = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 2   = Rp 19,22 | |3 ns s = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 3   = Rp 735,11 | |3 | n n s s s  = Rp 1.000,00 – Rp 735,11 = Rp 264,89  Tahun ke-4
  • 7. 99 | |3 ns is = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 3   = Rp 29,40 | |4 ns s = 1.000,00Rp0,04 ]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 4   = Rp 1.000,00 | |4 | n n s s s  = Rp 1.000,00 – Rp 1.000,00 = Rp 0,00 Tabel-2 Sinking Fund Priode Bunga Pinjaman Simpanan Sinking Fund Bunga Simpanan Jumlah Simpana Sinking Fund Sisa Bersih Utang 0 Rp 1.000,00 1 Rp 40,00 Rp 235,49 0 Rp 235,49 Rp 764,51 2 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 9,42 Rp 480,40 Rp 519,60 3 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 19,22 Rp 735,11 Rp 264,89 4 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 29,40 Rp 1.000,00 Rp 0,00 KULIAH 10 : PENYUSUTAN 10.1 Pendahuluan Umur ekonomis atau masa manfaat aset tetap (kecuali tanah) adalah terbatas. Seiring dengan berlalunya waktu, manfaat atau kontribusi suatu aset tetap akan mengalami penurunan. Selain disebabkan fisik yang semakin tua, penuruanan nilai ekonomis suatu aset tetap dapat
  • 8. 100 disebabkan pula fungsinya yang sudah tidak optimal atau tidak efisien lagi. Oleh karena itu, harga perolehan suatu aset tetap (kecuali tanah) perlu dialokasikan sepanjang masa manfaat aset tersebut. Pengalokasian harga perolehan suatu aset tetap sepanjang masa fanfaatnya disebut penyusutan (depreciation) atau biaya penyusutan (deprsiation cost). Dalam menghitung besar nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode berikut ini: (1) Metode garis lurus, (2) Metode saldo menurun, (3) Metode saldo menurun ganda, (4) Metode jumlah angka tahun, dan (5) Metode unit produksi. Notasi-notasi yang digunakan dalam perhitungan besar nilai penyusutan adalah: C harga perolehan, S nilai sisa, n umur ekonomis, W dasar penyusutan, kR biaya penyusutan pada tahun k , kB nilai buku pada akhir tahun k , dan kD akumulasi penyusutan pada akhir tahun k . 10.2 Metode Garis Lurus Metode garis lurus mengasumsikan bahwa nilai ekonomis suatu aset tetap akan mengalami penurunan secara linier atau besarnya sama sepanjang masa ekonomisnya. Oleh karena itu, rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:  Besarnya biaya penyusutan kR adalah n SC Rk   atau n W Rk  . (10.1)  Besarnya nilai akumulasi penyusutan adalah kk kRD  . (10.2)
  • 9. 101  Besarnya nilai buku kB adalah kk kRCB  . (10.3) Contoh 10.1 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dan buat tabel penyusutannya. Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4 tahun. SCW  = Rp 50.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp 47.000.000,00 n W Rk  = 4 47.000.000Rp = Rp 11.750.000,00 Tabel Penyusutan Tahun Dasar Penyusutan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 50.000.000 1 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 11.750.000 Rp 38.250.000 2 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 23.500.000 Rp 26.500.000 3 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 35.250.000 Rp 14.750.000 4 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 47.000.000 Rp 3.000.000 10.3 Metode Saldo Menurun Metode saldo menurun atau metode penyusutan dipercepat, adalah membebankan biaya penyusutan lebih besar pada tahun-tahun awal, dan menurun untuk tahun-tahun berikutnya. Pembebanan biaya
  • 10. 102 penyusutan demikian didasarkan pada asumsi bahwa pada tahun-tahun awal suatu aset tetap memberikan manfaat atau kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya. Dalam perhitungan biaya penyusutan menggunakan metode saldo menurun, diperlukan adanya tarif penyusutan d yang besarnya dapat dihitung dengan persamaan: n C S d 1 . (10.4) Selanjutnya, besarnya biaya penyusutan, nilai buku, dan akumulasi penyusutan dihitung menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut:  Besarnya biaya penyusutan pada tahun k adalah kR dihitung menggunakan persamaan: 1 kk dBR . (10.5)  Nilai buku pada tahun k adalah kB dihitung menggunakan persamaan: CdB k k )1(  . (10.6)  Besarnya akumulasi penyusutan pada akhir tahun k adalah kD dihitung menggunakan persamaan: CdCBCD k kk )1(  . (10.7) Contoh 10.2 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
  • 11. 103 per tahun dengan menggunakan metode saldo menurun, dan buat tabel penyusutannya. Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4 tahun. n C S d 1 = 4 000.000.50 000.000.3 1 = 0,5050768  50,51%  Akhir tahun ke-1 01 dBR  = 0,5050768Rp 50.000.000,00 = Rp 25.253.840,00 CdB )1(1  = (1-0,5050768) Rp 50.000.000,00 = Rp 24.746.160,00 11 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 24.746.160 = Rp 25.253.840,00  Akhir tahun ke-2 12 dBR  = 0,5050768Rp 24.746.160 = Rp 12.498.711,31 CdB 2 2 )1(  =(1-0,5050768) 2  Rp 50.000.000,00 = Rp 12.247.448,71 22 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 12.247.448,71 = Rp 37.752.551,29  Akhir tahun ke-3 23 dBR  = 0,5050768Rp 12.247.448,71 = Rp 6.185.902,20 CdB 3 3 )1(  =(1-0,5050768) 3  Rp 50.000.000,00 = Rp 6.061.546,51 33 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 6.061.546,51 = Rp 43.938.453,49  Akhir tahun ke-4 34 dBR  = 0,5050768Rp 6.061.546,51 = Rp 3.061.546,51 CdB 4 4 )1(  =(1-0,5050768) 4  Rp 50.000.000,00 = Rp 3.000.000,00 44 BCD  = Rp 50.000.000,00 – Rp 3.000.000,00 = Rp 47.000.000,00
  • 12. 104 Tabel Penyusutan Tahun Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 50.000.000,00 1 Rp 25.253.840,00 Rp 25.253.840,00 Rp 24.746.160,00 2 Rp 12.498.711,31 Rp 37.752.551,29 Rp 12.247.448,71 3 Rp 6.061.546,51 Rp 43.938.453,49 Rp 6.061.546,51 4 Rp 3.061.546,51 Rp 47.000.000,00 Rp 3.000.000,00 10.4 Metode Saldo Menurun Ganda Metode saldo menurun ganda adalah saldo menurun yang menggunakan tarif penyusutan dua kali tarif penyusutan garis lurus untuk umur ekonomis yang sama. Misalnya, jika umur ekonomis suatu asset tetap adalah 4 tahun tarif penyusutan garis lurusnya 25%, maka tarif penyusutan menurun berganda adalah 50%. Misalnya lagi, jika umur ekonomis suatu asset tetap adalah 5 tahun tarif penyusutan garis lurusnya 20%, maka tarif penyusutan menurun berganda adalah 40%. Untuk menghitung biaya penyusutan, tarif penyusutan dikalikan dengan nilai buku, sedangkan nilai sisa diabaikan. Contoh 10.3 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, dan buat tabel penyusutannya.
  • 13. 105 Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4 tahun. Tabel Penyusutan Tahun Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 50.000.000 1 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 2 Rp 12.500.000 Rp 37.500.000 Rp 12.500.000 3 Rp 6.250.000 Rp 43.750.000 Rp 6.250.000 4 Rp 3.125.000 Rp 46.875.000 Rp 3.125.000 10.5 Metode Jumlah Angka Tahun Metode jumlah angka tahun menggunakan dasar penyusutan merupakan selisih harga perolehan dengan nilai sisa, dan tidak menggunakan nilai buku. Tarif penyusutan adalah merupakan bilangan pecahan, di mana pembilang (numerator) merupakan angka tahun dalam umur ekonomis, sedangkan penyebut (denumerator) merupakan jumlah angka tahun dalam umur ekonomis. Jika misalkan angka tahun adalah nk ,...,2,1 maka jumlah angka tahun T adalah:    n k kT 1 = n ...21 . Untuk menghitung besarnya biaya penyusutan pada tahun k , yakni kR adalah dengan menggunakan persamaan: )( 1 SC T kn Rk    . (10.8)
  • 14. 106 Contoh 10.4 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, dan buat tabel penyusutannya. Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4 tahun. SCW  = Rp 50.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp 47.000.000,00 4321 T = 10 )( 1 SC T kn Rk    .  Tahun ke-1 47.000.000Rp 10 114 1   R = Rp 18.800.000,00  Tahun ke-2 47.000.000Rp 10 124 1   R = Rp 11.100.000,00  Tahun ke-3 47.000.000Rp 10 134 1   R = Rp 9.400.000,00  Tahun ke- 47.000.000Rp 10 144 1   R = Rp 4.700.000,00
  • 15. 107 Tabel Penyusutan Tahun Dasar Penyusutan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 50.000.000 1 Rp 47.000.000 Rp 18.800.000 Rp 18.800.000 Rp 31.200.000 2 Rp 47.000.000 Rp 14.100.000 Rp 32.900.000 Rp 17.100.000 3 Rp 47.000.000 Rp 9.400.000 Rp 42.300.000 Rp 7.700.000 4 Rp 47.000.000 Rp 4.700.000 Rp 47.000.000 Rp 3.000.000 10.6 Metode Unit Produksi Dalam metode unit produksi, perkiraan umur ekonomis suatu aset tetap dinyatakan dengan satuan unit produksi, yakni dalam bentuk jam pemakaian, kilometr pemakaian, jumlah output, dan lain-lain. Dasar penyusutan metode unit produksi dihitung menggunakan harga perolehan dengan nilai sisa aset tetap. Misalkan  menyatakan tarif penyusutan.  Persamaan untuk menghitung penyusutan menggunakan unit produksi adalah sebagai berikut: n SC )( produksiKapasitas penyusutanDasar   . (10.9)  Persamaan untuk menghitung besarnya biaya penyusutan kR adalah: )( SCWRk  . (10.10) Contoh 10.5 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin perkakas seharga Rp 150.000.000,00. Biaya-biaya yang harus dibayar berkaitan dengan pembelian mesin tersebut adalah biaya administrasi sebesar Rp 4.000.000,00 dan biaya pengangkutan sebesar Rp 1.000.000,00. Mesin perkakas tersebut diperkirakan
  • 16. 108 memiliki umur ekonomis 5 tahun, dan nilai sisa sebesar Rp 6.000.000,00. Selama waktu ekonomis diharapkan mampu menghasilkan produksi sebanyak 585.000 unit. Jumlah produksi selama 5 tahun disajikan dalam tabel berikut. Tabel Produksi Tahun Jumlah Produksi 1 140.000 2 135.000 3 110.000 4 105.000 5 95.000 Jawab : Harga = Rp 150.000.000,00; S = Rp 6.000.000,00; Adm= Rp 4.000.000,00; Angkut = Rp 1.000.000,00; dan n = 585.000. AngkutAdmHarga C = Rp 150.000.000 + Rp 4.000.000 + 1.000.000 = Rp155.000.000,00 Dasar penyusutan: SCW  = Rp 150.000.000 – Rp 6.000.000 = Rp 144.000.000,00 Tarif penyusutan per unit produksi: n W  = 585.000 0144.000.00Rp = Rp 246,15 per unit.
  • 17. 109 Tabel Penyusutan Tahun Produksi (Unit) Penyusutan Per Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 155.000.000 1 140.000 Rp 34.461.000 Rp 34.461.000 Rp 120.539.000 2 135.000 Rp 33.230.250 Rp 67.691.250 Rp 87.308.750 3 110.000 Rp 27.076.500 Rp 94.767.750 Rp 60.232.250 4 105.000 Rp 25.845.750 Rp 120.613.500 Rp 34.386.500 5 95.000 Rp 23.384.250 Rp 143.997.750 Rp 11.002.250 Soal Latihan dan Penyelesaian 1. Utang sebesar Rp 15.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a., maka buatlah tabel amortisasi utang. Jawab : |na = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05. Tabel Amortisasi Periode Pembayaran Bunga Amortisasi Saldo 0 Rp 15.000,00 1 Rp 4.230,18 Rp 750,00 Rp 3.480,18 Rp 11.519,82 2 Rp 4.230,18 Rp 575,99 Rp 3.654,19 Rp 7.865,64 3 Rp 4.230,18 Rp 393,28 Rp 3.836,90 Rp 4.028,74 4 Rp 4.230,18 Rp 201,44 Rp 4.028,74 Rp 0,00 2. Utang sebesar Rp 15.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4 tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a. dan misalkan bunga tabungan juga sebesar 5%, maka buatlah tabel amortisasi utang. Jawab : |ns = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
  • 18. 110 Tabel Sinking Fund Periode Bunga Pinjaman (Rp) Pembayaran (Rp) Bunga Simpanan (Rp) Sinking Fund (Rp) Saldo Utang (Rp) 0 15.000,00 1 750,00 3.480,18 0,00 3.480,18 11.519,82 2 750,00 3.480,18 174,01 7.134,36 7.865,64 3 750,00 3.480,18 356,72 10.971,26 4.028,74 4 750,00 3.480,18 548,56 15.000,00 0,00 3. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dan buat tabel penyusutannya. Jawab : C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; dan n = 4 tahun. SCW  = Rp 15.000.000 – Rp 4.000.000 = Rp 11.000.000,00 n W Rk  = 4 11.000.000Rp = Rp 2.750.000,00 Tabel Penyusutan Tahun Dasar Penyusutan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 15.000.000 1 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 2.750.000 Rp 12.250.000 2 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 5.500.000 Rp 9.500.000 3 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 8.250.000 Rp 6.750.000 4 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 11.000.000 Rp 4.000.000 4. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00. Hitunglah nilai biaya penyusutan per tahun dan buatlah tabel penyusutannya.
  • 19. 111 Jawab : C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; dan n = 4 tahun. n C S d 1 = 4 000.000.15 000.000.4 1 = 0,281391776  28,14%  Akhir tahun ke-1 01 dBR  = 0,2813917Rp 15.000.000,00 = Rp 4.220.876,64 CdB )1(1  = (1-0,2813917)Rp 15.000.000,00 = Rp 10.779.123,36 11 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 10.779.123,36 = Rp 4.220.876,64  Akhir tahun ke-2 12 dBR  = 0,2813917Rp 10.779.123,36 = Rp 3.033.156,67 CdB 2 2 )1(  =(1-0,2813917)2 Rp 15.000.000,00 = Rp 7.745.966,69 22 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 7.745.966,69 = Rp 7.254.033,31  Akhir tahun ke-3 23 dBR  = 0,2813917Rp 7.745.966,69 = Rp 2.179.651,32 CdB 3 3 )1(  =(1-0,2813917)3 Rp 15.000.000,00 = Rp 5.566.315,37 33 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 5.566.315,37 = Rp 9.433.684,63  Akhir tahun ke-4 34 dBR  = 0,5050768Rp 5.566.315,37 = Rp 1.566.315,37 CdB 4 4 )1(  =(1-0,2813917)4 Rp 15.000.000,00 = Rp 4.000.000,00 44 BCD  = Rp 15.000.000,00 – Rp 4.000.000,00 = Rp 11.000.000,00
  • 20. 112 Tabel Penyusutan Tahu n Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 15.000.000,00 1 Rp 4.220.876,64 Rp 4.220.876,64 Rp 10.779.123,36 2 Rp 3.033.156,67 Rp 7.254.033,31 Rp 7.745.966,69 3 Rp 2.179.651,32 Rp 9.433.684,63 Rp 5.566.315,37 4 Rp 1.566.315,37 Rp 11.000.000,00 Rp 4.000.000,00 5. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00. Hitunglah nilai buku pada tahun ketiga, jika biaya penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda. Jawab : C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; k = 3; dan n = 4 tahun. %100 4 1 2 d = 50% = 0,50 3 3 )1( dCB  = 3 0,50)-,00(115.000.000Rp = Rp 1,875,000.00 Soal Latihan dan Kunci Jawaban 1. Utang sebesar Rp 2.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 3% p.a., maka buatlah tabel amortisasi utang.
  • 21. 113 Kunci jawaban : |na = Rp 2.000,00; n = 4 tahun; dan i = 3% = 0,03. Tabel Amortisasi Periode Pembayaran (Rp) Bunga (Rp) Amortisasi (Rp) Saldo (Rp) 0 2.000,00 1 525,25 40,00 485,25 1.514,75 2 525,25 30,30 494,95 1.019,80 3 525,25 20,40 504,85 514,95 4 525,25 10,30 514,95 0,00 2. Utang sebesar Rp 15.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4 tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a. dan misalkan bunga tabungan juga sebesar 5%, maka buatlah tabel amortisasi utang. Kunci jawaban : |ns = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05. Tabel Sinking Fund Period e Bunga Pinjaman (Rp) Simpanan (Rp) Bunga Simpanan (Rp) Sinking Fund (Rp) Saldo Utang (Rp) 0 2.000,00 1 60,00 485,25 0,00 485,25 1.514,75 2 60,00 485,25 9,70 980,20 1.019,80 3 60,00 485,25 19,60 1.485,05 514,95 4 60,00 485,25 29,70 2.000,00 0,00 3. Sebuah mobil mewah setelah 4 tahun memiliki nilai buku Rp 125.280.000,00. Hitunglah harga perolehannya, jika biaya
  • 22. 114 penyusutan per tahun dihitung menggunakan metode saldo menurun dengan tarif bunga 15% p.a. Kunci jawaban : Rp 240.000.000,00 4. Pada awal tahun PT. PQR membeli sebuah mesin produksi seharga Rp 500.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut diperkirakan 3 tahun, dan nilai sisanya Rp 2.000,00. Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, dan buat tabel penyusutannya. Kunci jawaban : Tabel Penyusutan Tahun Dasar Penyusutan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 500.000 1 Rp 498.000 Rp 249.000 Rp 249.000 Rp 251.000 2 Rp 498.000 Rp 166.000 Rp 415.000 Rp 85.000 3 Rp 498.000 Rp 83.000 Rp 498.000 Rp 2.000 5. Sebuah peralatan seharga Rp 15.000.000,00 diperkirakan memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai sisa Rp 2.500.000,00. Peralatan tersebut diperkirakan mampu bekerja selama 20.000 jam. Diasumsikan unit produksi aktual dari peralatan tersebut selama 5 tahun adalah 5.000 jam, 4.000 jam, 3.900 jam, 3.500 jam, dan 3.100 jam. Jika perhitungan biaya penyusutan menggunakan metode unit produksi, maka hitunglah nilai akumulasi penyusutan sampai tahun ke-3.
  • 23. 115 Kunci jawaban : Rp 8.375.000,00 Daftar Pustaka Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London Limited. Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc., Homewood, Illinois 60430. Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN, Burr Ridge, Illinois. Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997). Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung. Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth Edition. Prentice-Hall International Editions. London.
  • 24. 116