Modul ini membahas tentang amortisasi dan penyusutan. Amortisasi adalah pembayaran utang secara periodik, sedangkan penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap sepanjang masa manfaatnya. Modul ini menjelaskan berbagai metode amortisasi dan penyusutan beserta contoh perhitungannya.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
1. 93
Modul 6
AMORTISASI DAN PENYUSUTAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Modul 6, mahasiswa diharapkan mampu: (1)
Memahami konsep pembiayaan kembali pinjaman, metode dana
pelunasan utang, menyusun skedul amortisasi dan dana pelunasan, dan
menyelesaikan berbagai perhitungan amortisasi dan pelunasan utang;
dan (2) Memahami konsep dan tujuan penyusutan, metode-metode
penyusutan, menghitung tarif penyusutan, dan menyusun tabel
penyusutan.
KULIAH 9 : AMORTISASI DAN PELUNASAN
9.1 Pendahuluan
Dalam rangka pembebasan utang dengan dana pelunasan utang,
kreditor melakukan pembayaran dengan cara mengangsur. Perlu
diketahui bahwa angsuran utang merupakan pelunasan pokok atau
amortisasi utang, dan sisanya adalah untuk pembayaran bunga. Berapa
besarnya untuk amortisasi utang dan berapa untuk pembayaran bunga,
adalah berbeda-beda untuk setiap periode. Untuk mengetahui
2. 94
perbedaan besarnya amortisasi utang dan besarnya pembayaran bunga,
dapat dilakukan dengan menyusun suatu tabel (skedul) amortisasi.
9.2 Amortisasi Utang Anuitas Biasa
Amortisasi utang anuitas biasa, adalah pembayaran utang secara
periodik yang dilakukan setiap akhir periode. Misalkan besarnya
utang |na , jumlah periode n , dan besarnya pembayaran tiap periode
1A satuan. Jika utang tersebut dibebankan bunga sebesar i p.a.,
maka tabel amortisasi utang diberikan sebagai berikut:
Tabel-1 Amortisasi Utang
(A)
Period
e
(B)
Pembayar
an
(C)
Bunga
(D)
Amortisa
si
(E)
Saldo
0 |na
1 1 n
n via 1|
n
v |1| n
n
n ava
2 1 1
|1 1
n
n via 1n
v |2
1
|1
n
n
n ava
… … … … …
1n 1 2
|2 1 via 2
v |1
2
|2 ava
n 1 via 1|1 v 0|1 va
Total n |nan |na
Contoh 9.1 Utang sebesar Rp 1.000,00 akan diangsuran 4 kali
angsuran tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan
bunga 4% p.a., maka buatlah tabel amortisasi utang.
3. 95
Jawab : |na = Rp 1.000,00; n = 4 tahun; dan i = 4% = 0,04.
])1(1[
|
n
n
i
ia
A
=
]0,04)(1-[1
1.000,00Rp04,0
4-
= Rp 275,49
Tahun ke-1
Bunga = 1.000,00Rp04,0 = Rp 40,00
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 40,00 = Rp 235,49
Saldo utang = Rp 1.000,00 – Rp 235,49 = Rp 764,51
Tahun ke-2
Bunga = 764,51Rp04,0 = Rp 30,58
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 30,58 = Rp 244,91
Saldo utang = Rp 764,51 – Rp 244,91 = Rp 519,60
Tahun ke-3
Bunga = 519,60Rp04,0 = Rp 20,78
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 20,78 = Rp 254,71
Saldo utang = Rp 519,60 – Rp 254,71 = Rp 264,89
Tahun ke-4
Bunga = 264,89Rp04,0 = Rp 10,60
Amortisasi = Rp 275,49 – Rp 10,60 = Rp 264,89
Saldo utang = Rp 264,89 – Rp 264,89 = Rp 0
Tabel Amortisasi
Tahun Angsuran Bunga Amortisasi Saldo
0 Rp 1.000,00
1 Rp 275,49 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 764,51
2 Rp 275,49 Rp 30,58 Rp 244,91 Rp 519,60
3 Rp 275,49 Rp 20,78 Rp 254,71 Rp 264,89
4 Rp 275,49 Rp 10,60 Rp 264,89 Rp 0
4. 96
9.3 Dana Pelunasan (Sinking fund)
Apabila suatu utang yang harus dilunasi secara keseluruhan di akhir
jangka waktu tertentu, supaya tidak terjadi gangguan likuiditas
nantinya perusahaan atau perorangan melakukan alokasi sejumlah dana
secara periodik, dan disimpan atau ditabung di suatu bank. Simpanan
atau pembayaran secara periodik untuk mencapai jumlah dana tertentu
termasuk bunganya disebut dana pelunasan (sinking fund).
Misalkan utang yang harus dibayar sekaligus termasuk bunga
adalah sebesar 1 satuan. Misalkan pula, |ns besarnya akumulasi
tabungan atau pembayaran, n jangka waktu pinjaman, i tingkat bunga
tabungan atau pembayaran, dan 'i bunga pinjaman. Tabel dana
pelunasan (sinking fund) diberikan dalam Table-2 sebagai berikut:
Tabel-2 Sinking Fund
Priode Bunga
Pinjaman
Simpanan
Sinking
Fund
Bunga
Simpanan
Jumlah
SimpanaSinking Fund
Sisa Bersih
Utang
0 1
1 'i
|
1
ns
0
|
|1
|
1
nn s
s
s
|
|1
1
ns
s
2 'i
|
1
ns
|
|1
ns
is
|
|2
|
|1 1)1(
nn s
s
s
is
|
|2
1
ns
s
3 'i
|
1
ns |
2
ns
is
|
|3
|
|2 1)1(
nn s
s
s
is
|
|3
1
ns
s
… … … … … …
1n 'i
|
1
ns
|
|2
n
n
s
is
|
|1
|
|2 1)1(
n
n
n
n
s
s
s
is
|
|1
1
n
n
s
s
5. 97
n 'i
|
1
ns |
|1
n
n
s
is
1
1)1(
|
|
|
|1
n
n
n
n
s
s
s
is
01
|
|
n
n
s
s
Contoh 9.2 Utang sebesar Rp 1.000,00 harus dilunasi sekaligus
setelah 4 tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan
bunga 4% p.a. dan misalkan bunga tabungan juga
sebesar 4%, maka buatlah tabel amortisasi utang.
Jawab : |ns = Rp 1.000,00; n = 4 tahun; dan i = 4% = 0,04.
]1)1[(
|
n
n
i
is
A =
]10,04)[(1
1.000,00Rp04,0
4
= Rp 235,49
Bunga pijaman = 1.000,00Rp04,0 = Rp 40,00
Tahun ke-1
|
|0
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 0
= Rp 0
|
|1
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 1
= Rp 235,49
|
|1
|
n
n
s
s
s = Rp 1.000,00 – Rp 235,49 = Rp 764,51
Tahun ke-2
6. 98
|
|1
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 1
= Rp 9,42
|
|2
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 2
= Rp 480,40
|
|2
|
n
n
s
s
s = Rp 1.000,00 – Rp 480,40 = Rp 519,60
Tahun ke-3
|
|2
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 2
= Rp 19,22
|
|3
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 3
= Rp 735,11
|
|3
|
n
n
s
s
s = Rp 1.000,00 – Rp 735,11 = Rp 264,89
Tahun ke-4
7. 99
|
|3
ns
is
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp04,01.000,00Rp 3
= Rp 29,40
|
|4
ns
s
=
1.000,00Rp0,04
]10,04)[(1235,49Rp1.000,00Rp 4
= Rp 1.000,00
|
|4
|
n
n
s
s
s = Rp 1.000,00 – Rp 1.000,00 = Rp 0,00
Tabel-2 Sinking Fund
Priode Bunga
Pinjaman
Simpanan
Sinking
Fund
Bunga
Simpanan
Jumlah
Simpana
Sinking Fund
Sisa Bersih
Utang
0 Rp 1.000,00
1 Rp 40,00 Rp 235,49 0 Rp 235,49 Rp 764,51
2 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 9,42 Rp 480,40 Rp 519,60
3 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 19,22 Rp 735,11 Rp 264,89
4 Rp 40,00 Rp 235,49 Rp 29,40 Rp 1.000,00 Rp 0,00
KULIAH 10 : PENYUSUTAN
10.1 Pendahuluan
Umur ekonomis atau masa manfaat aset tetap (kecuali tanah) adalah
terbatas. Seiring dengan berlalunya waktu, manfaat atau kontribusi
suatu aset tetap akan mengalami penurunan. Selain disebabkan fisik
yang semakin tua, penuruanan nilai ekonomis suatu aset tetap dapat
8. 100
disebabkan pula fungsinya yang sudah tidak optimal atau tidak efisien
lagi. Oleh karena itu, harga perolehan suatu aset tetap (kecuali tanah)
perlu dialokasikan sepanjang masa manfaat aset tersebut.
Pengalokasian harga perolehan suatu aset tetap sepanjang masa
fanfaatnya disebut penyusutan (depreciation) atau biaya penyusutan
(deprsiation cost).
Dalam menghitung besar nilai penyusutan dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa metode berikut ini: (1) Metode garis
lurus, (2) Metode saldo menurun, (3) Metode saldo menurun ganda, (4)
Metode jumlah angka tahun, dan (5) Metode unit produksi.
Notasi-notasi yang digunakan dalam perhitungan besar nilai
penyusutan adalah: C harga perolehan, S nilai sisa, n umur
ekonomis, W dasar penyusutan, kR biaya penyusutan pada tahun k ,
kB nilai buku pada akhir tahun k , dan kD akumulasi penyusutan
pada akhir tahun k .
10.2 Metode Garis Lurus
Metode garis lurus mengasumsikan bahwa nilai ekonomis suatu aset
tetap akan mengalami penurunan secara linier atau besarnya sama
sepanjang masa ekonomisnya. Oleh karena itu, rumus-rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Besarnya biaya penyusutan kR adalah
n
SC
Rk
atau
n
W
Rk . (10.1)
Besarnya nilai akumulasi penyusutan adalah
kk kRD . (10.2)
9. 101
Besarnya nilai buku kB adalah
kk kRCB . (10.3)
Contoh 10.1 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
per tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dan
buat tabel penyusutannya.
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
SCW = Rp 50.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp
47.000.000,00
n
W
Rk =
4
47.000.000Rp
= Rp 11.750.000,00
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000
1 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 11.750.000 Rp 38.250.000
2 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 23.500.000 Rp 26.500.000
3 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 35.250.000 Rp 14.750.000
4 Rp 47.000.000 Rp 11.750.000 Rp 47.000.000 Rp 3.000.000
10.3 Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun atau metode penyusutan dipercepat, adalah
membebankan biaya penyusutan lebih besar pada tahun-tahun awal,
dan menurun untuk tahun-tahun berikutnya. Pembebanan biaya
10. 102
penyusutan demikian didasarkan pada asumsi bahwa pada tahun-tahun
awal suatu aset tetap memberikan manfaat atau kontribusi yang lebih
besar dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya.
Dalam perhitungan biaya penyusutan menggunakan metode
saldo menurun, diperlukan adanya tarif penyusutan d yang besarnya
dapat dihitung dengan persamaan:
n
C
S
d 1 . (10.4)
Selanjutnya, besarnya biaya penyusutan, nilai buku, dan akumulasi
penyusutan dihitung menggunakan persamaan-persamaan sebagai
berikut:
Besarnya biaya penyusutan pada tahun k adalah kR dihitung
menggunakan persamaan:
1 kk dBR . (10.5)
Nilai buku pada tahun k adalah kB dihitung menggunakan
persamaan:
CdB k
k )1( . (10.6)
Besarnya akumulasi penyusutan pada akhir tahun k adalah kD
dihitung menggunakan persamaan:
CdCBCD k
kk )1( . (10.7)
Contoh 10.2 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
11. 103
per tahun dengan menggunakan metode saldo menurun,
dan buat tabel penyusutannya.
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
n
C
S
d 1 = 4
000.000.50
000.000.3
1 = 0,5050768 50,51%
Akhir tahun ke-1
01 dBR = 0,5050768Rp 50.000.000,00 = Rp 25.253.840,00
CdB )1(1 = (1-0,5050768) Rp 50.000.000,00
= Rp 24.746.160,00
11 BCD = Rp 50.000.000,00 – Rp 24.746.160 = Rp
25.253.840,00
Akhir tahun ke-2
12 dBR = 0,5050768Rp 24.746.160 = Rp 12.498.711,31
CdB 2
2 )1( =(1-0,5050768)
2
Rp 50.000.000,00
= Rp 12.247.448,71
22 BCD = Rp 50.000.000,00 – Rp 12.247.448,71
= Rp 37.752.551,29
Akhir tahun ke-3
23 dBR = 0,5050768Rp 12.247.448,71 = Rp 6.185.902,20
CdB 3
3 )1( =(1-0,5050768)
3
Rp 50.000.000,00
= Rp 6.061.546,51
33 BCD = Rp 50.000.000,00 – Rp 6.061.546,51
= Rp 43.938.453,49
Akhir tahun ke-4
34 dBR = 0,5050768Rp 6.061.546,51 = Rp 3.061.546,51
CdB 4
4 )1( =(1-0,5050768)
4
Rp 50.000.000,00
= Rp 3.000.000,00
44 BCD = Rp 50.000.000,00 – Rp 3.000.000,00
= Rp 47.000.000,00
12. 104
Tabel Penyusutan
Tahun Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000,00
1 Rp 25.253.840,00 Rp 25.253.840,00 Rp 24.746.160,00
2 Rp 12.498.711,31 Rp 37.752.551,29 Rp 12.247.448,71
3 Rp 6.061.546,51 Rp 43.938.453,49 Rp 6.061.546,51
4 Rp 3.061.546,51 Rp 47.000.000,00 Rp 3.000.000,00
10.4 Metode Saldo Menurun Ganda
Metode saldo menurun ganda adalah saldo menurun yang
menggunakan tarif penyusutan dua kali tarif penyusutan garis lurus
untuk umur ekonomis yang sama. Misalnya, jika umur ekonomis suatu
asset tetap adalah 4 tahun tarif penyusutan garis lurusnya 25%, maka
tarif penyusutan menurun berganda adalah 50%. Misalnya lagi, jika
umur ekonomis suatu asset tetap adalah 5 tahun tarif penyusutan garis
lurusnya 20%, maka tarif penyusutan menurun berganda adalah 40%.
Untuk menghitung biaya penyusutan, tarif penyusutan dikalikan
dengan nilai buku, sedangkan nilai sisa diabaikan.
Contoh 10.3 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
per tahun dengan menggunakan metode saldo menurun
ganda, dan buat tabel penyusutannya.
13. 105
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
Tabel Penyusutan
Tahun Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000
1 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
2 Rp 12.500.000 Rp 37.500.000 Rp 12.500.000
3 Rp 6.250.000 Rp 43.750.000 Rp 6.250.000
4 Rp 3.125.000 Rp 46.875.000 Rp 3.125.000
10.5 Metode Jumlah Angka Tahun
Metode jumlah angka tahun menggunakan dasar penyusutan
merupakan selisih harga perolehan dengan nilai sisa, dan tidak
menggunakan nilai buku. Tarif penyusutan adalah merupakan bilangan
pecahan, di mana pembilang (numerator) merupakan angka tahun
dalam umur ekonomis, sedangkan penyebut (denumerator) merupakan
jumlah angka tahun dalam umur ekonomis.
Jika misalkan angka tahun adalah nk ,...,2,1 maka jumlah
angka tahun T adalah:
n
k
kT
1
= n ...21 .
Untuk menghitung besarnya biaya penyusutan pada tahun k , yakni
kR adalah dengan menggunakan persamaan:
)(
1
SC
T
kn
Rk
. (10.8)
14. 106
Contoh 10.4 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
produksi seharga Rp 50.000.000,00. Umur ekonomis
mesin produksi tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai
sisanya Rp 3.000.000,00. Hitunglah biaya penyusutan
per tahun dengan menggunakan metode jumlah angka
tahun, dan buat tabel penyusutannya.
Jawab : C = Rp 50.000.000,00; S = Rp 3.000.000,00; dan n = 4
tahun.
SCW = Rp 50.000.000 – Rp 3.000.000
= Rp 47.000.000,00
4321 T = 10
)(
1
SC
T
kn
Rk
.
Tahun ke-1
47.000.000Rp
10
114
1
R = Rp 18.800.000,00
Tahun ke-2
47.000.000Rp
10
124
1
R = Rp 11.100.000,00
Tahun ke-3
47.000.000Rp
10
134
1
R = Rp 9.400.000,00
Tahun ke-
47.000.000Rp
10
144
1
R = Rp 4.700.000,00
15. 107
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 50.000.000
1 Rp 47.000.000 Rp 18.800.000 Rp 18.800.000 Rp 31.200.000
2 Rp 47.000.000 Rp 14.100.000 Rp 32.900.000 Rp 17.100.000
3 Rp 47.000.000 Rp 9.400.000 Rp 42.300.000 Rp 7.700.000
4 Rp 47.000.000 Rp 4.700.000 Rp 47.000.000 Rp 3.000.000
10.6 Metode Unit Produksi
Dalam metode unit produksi, perkiraan umur ekonomis suatu aset tetap
dinyatakan dengan satuan unit produksi, yakni dalam bentuk jam
pemakaian, kilometr pemakaian, jumlah output, dan lain-lain. Dasar
penyusutan metode unit produksi dihitung menggunakan harga
perolehan dengan nilai sisa aset tetap. Misalkan menyatakan tarif
penyusutan.
Persamaan untuk menghitung penyusutan menggunakan unit
produksi adalah sebagai berikut:
n
SC )(
produksiKapasitas
penyusutanDasar
. (10.9)
Persamaan untuk menghitung besarnya biaya penyusutan kR
adalah:
)( SCWRk . (10.10)
Contoh 10.5 Pada awal tahun PT. ABC membeli sebuah mesin
perkakas seharga Rp 150.000.000,00. Biaya-biaya yang
harus dibayar berkaitan dengan pembelian mesin
tersebut adalah biaya administrasi sebesar Rp
4.000.000,00 dan biaya pengangkutan sebesar Rp
1.000.000,00. Mesin perkakas tersebut diperkirakan
16. 108
memiliki umur ekonomis 5 tahun, dan nilai sisa sebesar
Rp 6.000.000,00. Selama waktu ekonomis diharapkan
mampu menghasilkan produksi sebanyak 585.000 unit.
Jumlah produksi selama 5 tahun disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel Produksi
Tahun Jumlah Produksi
1 140.000
2 135.000
3 110.000
4 105.000
5 95.000
Jawab : Harga = Rp 150.000.000,00; S = Rp 6.000.000,00;
Adm= Rp 4.000.000,00; Angkut = Rp 1.000.000,00;
dan n = 585.000.
AngkutAdmHarga C
= Rp 150.000.000 + Rp 4.000.000 + 1.000.000
= Rp155.000.000,00
Dasar penyusutan:
SCW
= Rp 150.000.000 – Rp 6.000.000 = Rp
144.000.000,00
Tarif penyusutan per unit produksi:
n
W
=
585.000
0144.000.00Rp
= Rp 246,15 per unit.
17. 109
Tabel Penyusutan
Tahun Produksi
(Unit)
Penyusutan
Per Tahun
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 155.000.000
1 140.000 Rp 34.461.000 Rp 34.461.000 Rp 120.539.000
2 135.000 Rp 33.230.250 Rp 67.691.250 Rp 87.308.750
3 110.000 Rp 27.076.500 Rp 94.767.750 Rp 60.232.250
4 105.000 Rp 25.845.750 Rp 120.613.500 Rp 34.386.500
5 95.000 Rp 23.384.250 Rp 143.997.750 Rp 11.002.250
Soal Latihan dan Penyelesaian
1. Utang sebesar Rp 15.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran
tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a., maka
buatlah tabel amortisasi utang.
Jawab :
|na = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
Tabel Amortisasi
Periode Pembayaran Bunga Amortisasi Saldo
0 Rp 15.000,00
1 Rp 4.230,18 Rp 750,00 Rp 3.480,18 Rp 11.519,82
2 Rp 4.230,18 Rp 575,99 Rp 3.654,19 Rp 7.865,64
3 Rp 4.230,18 Rp 393,28 Rp 3.836,90 Rp 4.028,74
4 Rp 4.230,18 Rp 201,44 Rp 4.028,74 Rp 0,00
2. Utang sebesar Rp 15.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4
tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a. dan
misalkan bunga tabungan juga sebesar 5%, maka buatlah tabel
amortisasi utang.
Jawab :
|ns = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
18. 110
Tabel Sinking Fund
Periode Bunga
Pinjaman
(Rp)
Pembayaran
(Rp)
Bunga
Simpanan
(Rp)
Sinking
Fund
(Rp)
Saldo Utang
(Rp)
0 15.000,00
1 750,00 3.480,18 0,00 3.480,18 11.519,82
2 750,00 3.480,18 174,01 7.134,36 7.865,64
3 750,00 3.480,18 356,72 10.971,26 4.028,74
4 750,00 3.480,18 548,56 15.000,00 0,00
3. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor
tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00.
Hitunglah biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan
metode garis lurus, dan buat tabel penyusutannya.
Jawab :
C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; dan n = 4 tahun.
SCW = Rp 15.000.000 – Rp 4.000.000 = Rp 11.000.000,00
n
W
Rk =
4
11.000.000Rp
= Rp 2.750.000,00
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 15.000.000
1 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 2.750.000 Rp 12.250.000
2 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 5.500.000 Rp 9.500.000
3 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 8.250.000 Rp 6.750.000
4 Rp 11.000.000 Rp 2.750.000 Rp 11.000.000 Rp 4.000.000
4. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor
tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00.
Hitunglah nilai biaya penyusutan per tahun dan buatlah tabel
penyusutannya.
19. 111
Jawab :
C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; dan n = 4 tahun.
n
C
S
d 1 = 4
000.000.15
000.000.4
1 = 0,281391776 28,14%
Akhir tahun ke-1
01 dBR = 0,2813917Rp 15.000.000,00 = Rp 4.220.876,64
CdB )1(1 = (1-0,2813917)Rp 15.000.000,00 = Rp
10.779.123,36
11 BCD = Rp 15.000.000,00 – Rp 10.779.123,36 = Rp
4.220.876,64
Akhir tahun ke-2
12 dBR = 0,2813917Rp 10.779.123,36 = Rp 3.033.156,67
CdB 2
2 )1( =(1-0,2813917)2
Rp 15.000.000,00 = Rp
7.745.966,69
22 BCD = Rp 15.000.000,00 – Rp 7.745.966,69 = Rp
7.254.033,31
Akhir tahun ke-3
23 dBR = 0,2813917Rp 7.745.966,69 = Rp 2.179.651,32
CdB 3
3 )1( =(1-0,2813917)3
Rp 15.000.000,00 = Rp
5.566.315,37
33 BCD = Rp 15.000.000,00 – Rp 5.566.315,37 = Rp
9.433.684,63
Akhir tahun ke-4
34 dBR = 0,5050768Rp 5.566.315,37 = Rp 1.566.315,37
CdB 4
4 )1( =(1-0,2813917)4
Rp 15.000.000,00 = Rp
4.000.000,00
44 BCD = Rp 15.000.000,00 – Rp 4.000.000,00 = Rp
11.000.000,00
20. 112
Tabel Penyusutan
Tahu
n
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp 15.000.000,00
1 Rp 4.220.876,64 Rp 4.220.876,64 Rp 10.779.123,36
2 Rp 3.033.156,67 Rp 7.254.033,31 Rp 7.745.966,69
3 Rp 2.179.651,32 Rp 9.433.684,63 Rp 5.566.315,37
4 Rp 1.566.315,37 Rp 11.000.000,00 Rp 4.000.000,00
5. Sebuah motor seharga Rp 15.000.000,00. Umur ekonomis motor
tersebut diperkirakan 4 tahun, dan nilai sisanya Rp 4.000.000,00.
Hitunglah nilai buku pada tahun ketiga, jika biaya penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda.
Jawab :
C = Rp 15.000.000,00; S = Rp 4.000.000,00; k = 3; dan n = 4
tahun.
%100
4
1
2 d = 50% = 0,50
3
3 )1( dCB = 3
0,50)-,00(115.000.000Rp = Rp 1,875,000.00
Soal Latihan dan Kunci Jawaban
1. Utang sebesar Rp 2.000,00 akan diangsuran 4 kali angsuran
tahunan. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 3% p.a., maka
buatlah tabel amortisasi utang.
21. 113
Kunci jawaban :
|na = Rp 2.000,00; n = 4 tahun; dan i = 3% = 0,03.
Tabel Amortisasi
Periode Pembayaran
(Rp)
Bunga
(Rp)
Amortisasi
(Rp)
Saldo
(Rp)
0 2.000,00
1 525,25 40,00 485,25 1.514,75
2 525,25 30,30 494,95 1.019,80
3 525,25 20,40 504,85 514,95
4 525,25 10,30 514,95 0,00
2. Utang sebesar Rp 15.000,00 harus dilunasi sekaligus setelah 4
tahun. Jika atas utang tersebut dikenakan bunga 5% p.a. dan
misalkan bunga tabungan juga sebesar 5%, maka buatlah tabel
amortisasi utang.
Kunci jawaban :
|ns = Rp 15.000,00; n = 4 tahun; dan i = 5% = 0,05.
Tabel Sinking Fund
Period
e Bunga
Pinjaman
(Rp)
Simpanan
(Rp)
Bunga
Simpanan
(Rp)
Sinking
Fund
(Rp)
Saldo
Utang
(Rp)
0 2.000,00
1 60,00 485,25 0,00 485,25 1.514,75
2 60,00 485,25 9,70 980,20 1.019,80
3 60,00 485,25 19,60 1.485,05 514,95
4 60,00 485,25 29,70 2.000,00 0,00
3. Sebuah mobil mewah setelah 4 tahun memiliki nilai buku Rp
125.280.000,00. Hitunglah harga perolehannya, jika biaya
22. 114
penyusutan per tahun dihitung menggunakan metode saldo
menurun dengan tarif bunga 15% p.a.
Kunci jawaban : Rp 240.000.000,00
4. Pada awal tahun PT. PQR membeli sebuah mesin produksi
seharga Rp 500.000,00. Umur ekonomis mesin produksi tersebut
diperkirakan 3 tahun, dan nilai sisanya Rp 2.000,00. Hitunglah
biaya penyusutan per tahun dengan menggunakan metode jumlah
angka tahun, dan buat tabel penyusutannya.
Kunci jawaban :
Tabel Penyusutan
Tahun Dasar
Penyusutan
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
Rp
500.000
1 Rp 498.000 Rp 249.000 Rp 249.000 Rp
251.000
2 Rp 498.000 Rp 166.000 Rp 415.000 Rp
85.000
3 Rp 498.000 Rp 83.000 Rp 498.000 Rp
2.000
5. Sebuah peralatan seharga Rp 15.000.000,00 diperkirakan
memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai sisa Rp
2.500.000,00. Peralatan tersebut diperkirakan mampu bekerja
selama 20.000 jam. Diasumsikan unit produksi aktual dari
peralatan tersebut selama 5 tahun adalah 5.000 jam, 4.000 jam,
3.900 jam, 3.500 jam, dan 3.100 jam. Jika perhitungan biaya
penyusutan menggunakan metode unit produksi, maka hitunglah
nilai akumulasi penyusutan sampai tahun ke-3.
23. 115
Kunci jawaban : Rp 8.375.000,00
Daftar Pustaka
Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama.
Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An
Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London
Limited.
Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc.,
Homewood, Illinois 60430.
Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN,
Burr Ridge, Illinois.
Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997).
Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung.
Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth
Edition. Prentice-Hall International Editions. London.