SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Bab 2 Perhitungan Galat
Jenis galat
Perhitungan Galat
PERHITUNGAN GALAT/KESALAHAN(ERROR)
1. Jenis Galat/ Sumber Galat
- Galat pengukuran(inheren error)
- Galat pemotongan(truncation error)
- Galat Pembulatan(round-off error
2. Perhitungan Galat
- Galat mutlak/ galat sejati dalam prosen
Dengan
= nilai sebenarnya
= nilai hampiran
%100.xxEx −=
x
x
Galat Relatif
Apabila nilai sebenarnya tidak / belum diketahui,
maka alternatifnya menormalkan galat dengan
menggunakan taksiran terbaik yang tersedia dari
nilai sejati yaitu terhadap aproksimasi itu sendiri.
%100.
x
E
E x
R =
%100.
sekarangiaproksimas
sebelumnyaiaproksimassekarangiaproksimas
Ea
−
=
Pengertian Angka Bena
- Konsep angka bena (significant figure) atau
angka berarti telah dikembangkan secara formal
untuk menandakan keandalan suatu nilai
numerik. Angka bena adalah angka bermakna,
angka penting, atau angka yang digunakan
dengan pasti.
Contoh :
42,123 memiliki 5 angka bena
0,1764 memiliki 4 angka bena
0,0000012memiliki 2 angka bena
Pengertian Bilangan Titik Kambang
Bilangan riil di dalam komputer umumnya dinyatakan dalam
format bilangan titik kambang.
Bilangan titik kambang a ditulis sebagai :
Yang dalam hal ini :
m = mantisa (riil).
B = basis sistem bilangan yang dipakai
p = pangkat
p
n
p
BxddddxBma ...,0 321±=±=
Perambatan Galat
Galat yang dikandung dalam bilangan titik kambang merambat
pada hasil komputasi. Misalkan terdapat bilangan titik
kambang a dan b , (nilai sejati atau nilai sebenarnya) dan
nilai hampirannya dan , yang mengandung galat
dan
Jadi, kita dapat menulis
a b
bε
aε
ba bbdanaa εε +=+=
Contoh: Taksiran Galat untuk Metode iterasi :
Masalah : Dalam matematika fungsi kerap kali dapat
dinyatakan oleh deret takhingga misalnya fungsi
eksponen dapat dinyatakan /dihitung memakai :
Tentukan nilai untuk dimulai pada yang
paling sederhana sampai 3 angka bena.
....
!2
1
2
+++=
x
xex
x
e 5,0=x
Penyelesaian:
Iterasi 1 :
ex
= 1 jadi untuk nilai e0,5
= 1
Iterasi 2 :
ex
= 1 + x jadi nilai e0,5
= 1 + 0,5 = 1,5
Ea =  x 100 % = 33,3 %
Iterasi 3 :
ex
= 1 + x + x2
/2!
e0,5
= 1 + 0,5 + (0,5)2
/ 2 =1,625
Ea =  x 100 % = 7,69 %
Dan seterusnya sampai Ea  < Es 
Tugas mandiri 1
1. Taksirlah nilai
dimulai dari yang paling sederhana dan tentukan
galat dari masing-masing iterasi.
2. Tentukan nilai pendekatan untuk exp(1,5)
PENYELESAIAN PERSAMAAN TAK LINEAR
Ada dua macam metode pencarian akar :
1. Metode Tertutup , terdiri dari :
- Metode Bisection(bagi dua)
- Metode Regula false(Posisi Palsu)
- Metode Regula false yang diperbaiki
2. Metode terbuka, terdiri dari :
- Metode iterasi titik tetap
- Metode Newton-Raphson
- Metode Sekan
Metode Bisection(bagi dua)
Secara umum, jika f(x) bernilai real dan kontinu pada
selang [a, b] dengan f(a).f(b) < 0, maka ada peluang
paling sedikit terdapat satu akar real pada interval
tersebut. Ujung-ujung selang, yaitu a dan b disebut
dengan tebakan awal
Interval [a, b] dibagi dua menjadi interval [a, c] dan
[c, b] dengan
c =
2
ba +
Pengujian selang :
f(a) f(c)> 0  akar berada pada [c, b]
f(a) f(c)= 0  akar = c
f(a) f(c)< 0  akar berada pada [a, c]
atau
f(c) f(b) > 0  akar berada pada [a, c]
f(c) f(b)= 0  akar = c
f(c) f(b) < 0  akar berada pada [c, b]
Metode Posisi Palsu (Regula Palsi)
Metode posisi palsu akan lebih cepat memberikan
hasil dan dasar dari metode ini adalah teorema harga
antara yaitu “bila f kontinu di [a, b] dan f(a) f(b) < 0,
maka ada x* ∈ [a, b] sehingga f(x*) = 0. Pada metode
ini nilai akar dihampiri oleh fungsi linear (garis lurus),
nilai hampiran akan berupa perpotongan garis lurus
melalui (a, f(a)) dan (b, f(b)) dengan sumbu X.
Persamaan garis yang melalui titik (a, f(a)) dan (b,
f(b)) diberikan oleh
perpotongan degan sumbu X  y = 0 , x = c
c = a – f(a)
ab
ax
afbf
afy
−
−
=
−
−
)()(
)(
)()( afbf
ab
−
−
Atau
diperoleh perpotongan dengan sumbu X
c = b – f(b)
ba
bx
bfaf
bfy
−
−
=
−
−
)()(
)(
)()( bfaf
ba
−
−
atau
c = b – f(b)
Iterasi dihentikan apabila telah dipenuhi
< ε
)()( afbf
ab
−
−
1
1
+
+ −
k
kk
c
cc
Perbaikan Metode Regula Falsi
Untuk Mengatasi kemungkinan titik mandek, metode
regula falsi kemudian diperbaiki. Caranya, pada akhir
iterasi r = 1 kita sudah memperoleh selang baru akan
dipakai pada iterasi r = 2. Berdasarkan selang baru
tersebut, tentukan titik ujung selang yang tidak
berubah (jumlah perulangan > 1) yang kemudian
menjadi titik mandek. Nilai f pada titik mandek itu
diganti menjadi setengah kalinya, yang akan dipakai
pada iterasi r =2
Metode Iterasi Titik Tetap
Prosedur iterasinya sebagai berikut :
1. Susunlah persamaan f(x) = 0 menjadi bentuk x =
g(x). Lalu bentuklah menjadi prosedur iterasi :
)(1 rr xgx =+
Metode Iterasi Titik Tetap
2. dan tentukan sebuah nilai awal , lalu hitung
nilai yang mudah-mudahan
konvergen ke akar sejati s,
Sedemikian sehingga
3. Iterasi berhenti bila :
0x
,....,, 321 xxx
)(0)( sgsdansf ==
ε<
−
+
+
1
1
r
rr
x
xx
Metode Newton-Raphson
Dasar dari metode Newton-Raphson adalah fungsi
f(x) dihampiri oleh garis lurus, yakni garis singgung.
Hampiran akar berupa perpotongan garis singgung
dengan sumbu X
Rumus umum :
,....2,1,
)(
)(
'1 =−=+ k
xf
xf
xx
k
k
kk
Metode Sekan
Metode sekan hampir sama dengan metode posisi
palsu, bedanya pada metode sekan tebakan awal tidak
perlu mengapit akar yang akan dihampiri, atau f(a) ×
f(b) tidak harus negatif.
Rumus Umum :
3,2,1;
)()(
)(
1
1
1 =
−
−
−=
−
−
+ k
xfxf
xx
xfxx
kk
kk
kkk

More Related Content

What's hot

Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearRizky Wulansari
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralFerdhika Yudira
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenRizky Wulansari
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 

What's hot (20)

Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 

Similar to Bab 2 perhitungan galat

Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearKelinci Coklat
 
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Alvin Setiawan
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruRany Aries
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlvin Setiawan
 
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .pptPert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .pptNafisClassic
 
konsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptxkonsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptxFildaNurAini1
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlen Pepa
 
Aries suharso 0422037701_metode tertutup
Aries suharso 0422037701_metode tertutupAries suharso 0422037701_metode tertutup
Aries suharso 0422037701_metode tertutuparies22suharso
 
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptmateri matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptasmaun4
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
sistem bilangan riil
sistem bilangan riilsistem bilangan riil
sistem bilangan riilRobi Arsadani
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANwulan_handayani02
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 

Similar to Bab 2 perhitungan galat (20)

Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .pptPert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
 
konsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptxkonsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptx
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Aries suharso 0422037701_metode tertutup
Aries suharso 0422037701_metode tertutupAries suharso 0422037701_metode tertutup
Aries suharso 0422037701_metode tertutup
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Akar persamaan
Akar persamaanAkar persamaan
Akar persamaan
 
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptmateri matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
1. Pers_Non_Linier.ppt
1. Pers_Non_Linier.ppt1. Pers_Non_Linier.ppt
1. Pers_Non_Linier.ppt
 
sistem bilangan riil
sistem bilangan riilsistem bilangan riil
sistem bilangan riil
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 

More from Kelinci Coklat

Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanKelinci Coklat
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearKelinci Coklat
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)Kelinci Coklat
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait SinglyKelinci Coklat
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)Kelinci Coklat
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman TerstrukturKelinci Coklat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

More from Kelinci Coklat (20)

Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
 
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Bab 2 perhitungan galat

  • 1. Bab 2 Perhitungan Galat Jenis galat Perhitungan Galat
  • 2. PERHITUNGAN GALAT/KESALAHAN(ERROR) 1. Jenis Galat/ Sumber Galat - Galat pengukuran(inheren error) - Galat pemotongan(truncation error) - Galat Pembulatan(round-off error 2. Perhitungan Galat - Galat mutlak/ galat sejati dalam prosen Dengan = nilai sebenarnya = nilai hampiran %100.xxEx −= x x
  • 3. Galat Relatif Apabila nilai sebenarnya tidak / belum diketahui, maka alternatifnya menormalkan galat dengan menggunakan taksiran terbaik yang tersedia dari nilai sejati yaitu terhadap aproksimasi itu sendiri. %100. x E E x R = %100. sekarangiaproksimas sebelumnyaiaproksimassekarangiaproksimas Ea − =
  • 4. Pengertian Angka Bena - Konsep angka bena (significant figure) atau angka berarti telah dikembangkan secara formal untuk menandakan keandalan suatu nilai numerik. Angka bena adalah angka bermakna, angka penting, atau angka yang digunakan dengan pasti. Contoh : 42,123 memiliki 5 angka bena 0,1764 memiliki 4 angka bena 0,0000012memiliki 2 angka bena
  • 5. Pengertian Bilangan Titik Kambang Bilangan riil di dalam komputer umumnya dinyatakan dalam format bilangan titik kambang. Bilangan titik kambang a ditulis sebagai : Yang dalam hal ini : m = mantisa (riil). B = basis sistem bilangan yang dipakai p = pangkat p n p BxddddxBma ...,0 321±=±=
  • 6. Perambatan Galat Galat yang dikandung dalam bilangan titik kambang merambat pada hasil komputasi. Misalkan terdapat bilangan titik kambang a dan b , (nilai sejati atau nilai sebenarnya) dan nilai hampirannya dan , yang mengandung galat dan Jadi, kita dapat menulis a b bε aε ba bbdanaa εε +=+=
  • 7. Contoh: Taksiran Galat untuk Metode iterasi : Masalah : Dalam matematika fungsi kerap kali dapat dinyatakan oleh deret takhingga misalnya fungsi eksponen dapat dinyatakan /dihitung memakai : Tentukan nilai untuk dimulai pada yang paling sederhana sampai 3 angka bena. .... !2 1 2 +++= x xex x e 5,0=x
  • 8. Penyelesaian: Iterasi 1 : ex = 1 jadi untuk nilai e0,5 = 1 Iterasi 2 : ex = 1 + x jadi nilai e0,5 = 1 + 0,5 = 1,5 Ea =  x 100 % = 33,3 % Iterasi 3 : ex = 1 + x + x2 /2! e0,5 = 1 + 0,5 + (0,5)2 / 2 =1,625 Ea =  x 100 % = 7,69 % Dan seterusnya sampai Ea  < Es 
  • 9. Tugas mandiri 1 1. Taksirlah nilai dimulai dari yang paling sederhana dan tentukan galat dari masing-masing iterasi. 2. Tentukan nilai pendekatan untuk exp(1,5)
  • 10. PENYELESAIAN PERSAMAAN TAK LINEAR Ada dua macam metode pencarian akar : 1. Metode Tertutup , terdiri dari : - Metode Bisection(bagi dua) - Metode Regula false(Posisi Palsu) - Metode Regula false yang diperbaiki 2. Metode terbuka, terdiri dari : - Metode iterasi titik tetap - Metode Newton-Raphson - Metode Sekan
  • 11. Metode Bisection(bagi dua) Secara umum, jika f(x) bernilai real dan kontinu pada selang [a, b] dengan f(a).f(b) < 0, maka ada peluang paling sedikit terdapat satu akar real pada interval tersebut. Ujung-ujung selang, yaitu a dan b disebut dengan tebakan awal Interval [a, b] dibagi dua menjadi interval [a, c] dan [c, b] dengan c = 2 ba +
  • 12. Pengujian selang : f(a) f(c)> 0  akar berada pada [c, b] f(a) f(c)= 0  akar = c f(a) f(c)< 0  akar berada pada [a, c] atau f(c) f(b) > 0  akar berada pada [a, c] f(c) f(b)= 0  akar = c f(c) f(b) < 0  akar berada pada [c, b]
  • 13. Metode Posisi Palsu (Regula Palsi) Metode posisi palsu akan lebih cepat memberikan hasil dan dasar dari metode ini adalah teorema harga antara yaitu “bila f kontinu di [a, b] dan f(a) f(b) < 0, maka ada x* ∈ [a, b] sehingga f(x*) = 0. Pada metode ini nilai akar dihampiri oleh fungsi linear (garis lurus), nilai hampiran akan berupa perpotongan garis lurus melalui (a, f(a)) dan (b, f(b)) dengan sumbu X.
  • 14. Persamaan garis yang melalui titik (a, f(a)) dan (b, f(b)) diberikan oleh perpotongan degan sumbu X  y = 0 , x = c c = a – f(a) ab ax afbf afy − − = − − )()( )( )()( afbf ab − −
  • 15. Atau diperoleh perpotongan dengan sumbu X c = b – f(b) ba bx bfaf bfy − − = − − )()( )( )()( bfaf ba − −
  • 16. atau c = b – f(b) Iterasi dihentikan apabila telah dipenuhi < ε )()( afbf ab − − 1 1 + + − k kk c cc
  • 17. Perbaikan Metode Regula Falsi Untuk Mengatasi kemungkinan titik mandek, metode regula falsi kemudian diperbaiki. Caranya, pada akhir iterasi r = 1 kita sudah memperoleh selang baru akan dipakai pada iterasi r = 2. Berdasarkan selang baru tersebut, tentukan titik ujung selang yang tidak berubah (jumlah perulangan > 1) yang kemudian menjadi titik mandek. Nilai f pada titik mandek itu diganti menjadi setengah kalinya, yang akan dipakai pada iterasi r =2
  • 18. Metode Iterasi Titik Tetap Prosedur iterasinya sebagai berikut : 1. Susunlah persamaan f(x) = 0 menjadi bentuk x = g(x). Lalu bentuklah menjadi prosedur iterasi : )(1 rr xgx =+
  • 19. Metode Iterasi Titik Tetap 2. dan tentukan sebuah nilai awal , lalu hitung nilai yang mudah-mudahan konvergen ke akar sejati s, Sedemikian sehingga 3. Iterasi berhenti bila : 0x ,....,, 321 xxx )(0)( sgsdansf == ε< − + + 1 1 r rr x xx
  • 20. Metode Newton-Raphson Dasar dari metode Newton-Raphson adalah fungsi f(x) dihampiri oleh garis lurus, yakni garis singgung. Hampiran akar berupa perpotongan garis singgung dengan sumbu X Rumus umum : ,....2,1, )( )( '1 =−=+ k xf xf xx k k kk
  • 21. Metode Sekan Metode sekan hampir sama dengan metode posisi palsu, bedanya pada metode sekan tebakan awal tidak perlu mengapit akar yang akan dihampiri, atau f(a) × f(b) tidak harus negatif. Rumus Umum : 3,2,1; )()( )( 1 1 1 = − − −= − − + k xfxf xx xfxx kk kk kkk