Dokumen tersebut membahas langkah-langkah penyusunan kurikulum pelatihan. Terdapat 3 langkah utama yaitu perumusan tujuan pelatihan, perancangan struktur program, dan pengembangan silabus untuk masing-masing materi pelatihan. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang pelatihan serta jenis sasaran dan metode pelatihan.
2. Bangun, W. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gomes, F. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.
3 faktor yang perlu diperhatikan
dalam merancang pelatihan
(Bangun, 2012):
1. Kesiapan peserta pelatihan
2. Kemampuan pelatih, baik
mental dan fisik
3. Materi pelatihan
4. Pengawas pelatihan
Bernandin & Russell (dalam
Gomes, 2006) mengelompokkan
metode pelatihan:
1. Informational methods
2. Experiental methods
Jenis sasaran pelatihan
(Gomes, 2006):
a. Knowledge-centered
objectives
- Penambahan pengetahuan
- Perubahan sikap
b. Performance-centered
objectives
- Metode / teknik
- Syarat-syarat penilaian
- Perhitungan
- Perbaikan
Langkah-langkah Penyusunan
Kurikulum Diklat:
1. Perumusan tujuan-tujuan
pelatihan
2. Perancangan struktur
program kurikulum
3. Pengembangan silabus
setiap materi
Langkah-langkah Penyusunan
Kurikulum Diklat
Dalam bentuk kemampuan
yang harus dimiliki peserta
Menetapkan:
- Materi yang akan diberikan
pada pelatihan
- Jumlah waktu yang perlu
dialokasikan untuk tiap materi
- Jadwal kegiatan pelatihan
untuk semua materi
Hal-hal yang tercakup dalam Silabus:
- Tujuan khusus yang ingin dicapai
- Standar kompetensi peserta
- Pokok bahasan yang ingin disajikan
- Metode / KBM yang ditempuh
- Alat / media yang digunakan
- Alokasi waktu yang disediakan
3. Analisis Jurnal
– Latar Belakang: seiring dengan perkembangan zaman, pesantren dituntut untuk selalu
melakukan pembaruan dan pengembangan kelembagaan
– Tujuan: untuk memperkuat kurikulum dengan aspek kewirausahaan
– Metode: wawancara, observasi, dan studi dokumen
– Hasil: pesantren menemukan kesempatan dalam membangun kapasitas seorang santri
seperti aspek-aspek kehidupan fundamental sebagai sarana belajar santri sebagai
proses mempersiapkan diri untuk kehidupan nyata
– Refleksi: Penelitian ini hanya membatasi penelusuran data pada skala pengembangan
kurikulum dan pendekatan pembelajaran saja. Belum melakukan kajian pada
metode pembelajaran, teknik, dan strategi yang digunakan dalam implementasi
kurikulum yang telah dikembangkan
PESANTREN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM KEWIRAUSAHAAN:
Kajian Pesantren Roudahtul Khuffadz, Sorong, Papua Barat