1. Kegiatan Belajar Dalam Pelatihan
Disusun Oleh:
1. Ardra Anindya Y.M. - 1801617172
2. Gavin Ilham Ramadhan - 1801617302
3. Miftahurrozaq - 1801617082
Diampu oleh : Dr. R.A. Fadhallah, S.Psi. M.Si.
Fakultas Pendidikan Psikologi
Universitas Negeri Jakarta
2019
2. Prinsip-Prinsip Proses
Belajar
Tujuan Latihan
Tujuan belajar perlu
dititikberatkan kepada
perubahan sikap dan
tingkah laku dalam arti
berkembang ke arah
perilaku yang lebih
matang.
Penyajian Materi Pelatihan
- Pelatihan dipecah menjadi beberapa unit kecil namun tetap saling
terkait satu sama lain
- Pelatih memberikan teori terlebih dahulu kemudian mendorong
peserta latihan untuk menangkap teori itu dalam praktek.
- Peserta diminta melakukan percobaan praktek terlebih dahulu
baru kemudian melakukan pekerjaan yang sesungguhnya
Penyelenggaraan Proses Belajar
Administrasi umum, Kepesertaan, Menentukan pelatih, Menyiapkan
Blanko-blanko yang Diperlukan baik untuk Keperluan Administrasi
maupun Pendidikan/Edukatif , Menyediakan Perlengkapan Latihan,
Menyiapkan Pembiayaan, Persiapan Edukatif
Berlatih Proses yang
Praktis
Orang dewasa lebih
senang belajar hal-hal
yang bersifat praktis
yang dapat diterapkan
di usaha dan
kehidupannya serta
mudah dimiliki.
Menunjukkan Hasil Belajar
Prinsip menyebutkan hasil dengan segera berarti
memberitahu peserta setiap saat, apakah ia melakukan
sesuatu dengan benar atau salah. Jika hasilnya benar,
pelatih menunjukkan di mana letak keberhasilannya dan
jika salah menunjukkan di mana letak kesalahannya.
Dalam menyelenggarakan kegiatan belajar suatu latihan sebenarnya
ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana
pengajaran, yaitu:
1. Titik utama (fokus) perumusan adalah kegiatan peserta latihan.
2. Susunan ditulis berdasarkan jenis-jenis metode mengajar dan
metode belajar.
3. Prinsip-prinsip proses belajar yang sesuai mata pelajaran
hendaknya tersirat dalam perumusan tersebut.
Sumber:
Suwandi, Ahmad. Kegiatan Belajar dalam Pelatihan. Diamhil dari:
https://www.academia.edu/8754644/Modul_manajemen_diklat
Prinsip Psikologis
Prinsip ini harus memperhatikan kondisi psikologis
peserta agar mampu mengikuti pelatihan secara
optimal.
3. Analisis Jurnal
Penerapan Pembelajaran Orang Dewasa oleh
Instruktur Pelatihan Keterampilan Menjahit di
SPNF SKB Lima Puluh Kota (Anila Putri, dkk)
• Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (2018)
• Subjek: Warga Belajar yang telah mengikuti pelatihan
menjahit di SPNF SKB Lima Puluh Kota yang
berjumlah 15 orang
• Metode: kuantitatif dengan angket
• Tujuan: untuk menggambarkan penerapan
pengalaman belajar orang dewasa dalam pelaksanaan
pelatihan menjahit oleh instruktur, penerapan konsep
diri orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan
menjahit oleh instruktur, dan penerapan kesiapan
belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan
menjahit oleh instruktur.
• Hasil: ketiga tujuan selalu diterapkan selama proses
latihan menjahit
Strategi Pembelajaran Instruktur Menurut Warga Belajar
Pada Pelatihan Menyulam (Aldi Saputra, dkk)
• Jurnal Pendidikan Luar Sekolah ( 2018 )
• Subjek : Himpunan Pedagang Pada Pariaman, warga belajar
sebanyak 35 orang
• Metode : deskriptif kuantitatif
• Sudah memiliki tujuan : memberikan bekal masyarakat berupa
keahlian menyulam
• Penyajian materi : mendemonstrasikan cara pengerjaan,
memberikan teori, melakukan percobaan praktek
• Penyelenggaran proses belajar juga dilakukan ( jadwal, daftar
hadir, administrasi, ada pelatih. Ada tabel penilaian tetapi tidak
dijelaskan scr detail hal apa yang dinilai (tulis dan praktek)
• Berlatih proses yang praktis dan menunjukkan hasil belajar sudah
dijalankan
• Hasil : Tahapan mengajar = sering 51%, Pendekatan mengajar =
selalu 54,5%, Prinsip mengajar = selalu 58,8%
• Kritik & Saran : dalam hasil penelitian tidak dijelaskan scr rinci
bagaimana mereka mendapatkan data nya