SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
TEORI MOTIVASI PROSES
TEORI HARAPAN V.VROOM
DI SUSUN OLEH:
1. Eka Mailina Indriati (108114030)
2. Laelatul Mahmudah (108114031)
3. Alfiani Desya Wijianti (108114032)
4. Syarah Eka Prasetya (108114033)
5. Tri Puji Rahayu (108114034)
6. Siti Marfungah (108114035)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015/2016
TEORI MOTIVASI PROSES
TEORI HARAPAN V.VROOM
A. Definisi Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni “movere” yang berarti
“menggerakkan” (dalam Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah
perubahan energi diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Swanburg (2000) mendefenisikan motivasi sebagai konsep yang
menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan respon
intrinsik yang menampakkan perilaku manusia. Sedangkan menurut Moekijat (2000)
dalam bukunya “Dasar-dasar Motivasi” bahwa motivasi yaitu dorongan /
menggerakkan, sebagai suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang
menyebabkan seseorang melakukan sesuatu.
Jadi motivasi secara umum didefinisikan sebagai suatu dorongan energi yang
mengatur antara keinginan dan kebutuhan individu untuk berperilaku sesuai dengan
tuntutan pekerjaan sehingga ia mampu untuk menentukan bagaimana bentuk, arah,
intensitas dan durasi dalam bekerja.
B. Teori Motivasi Harapan
Teori harapan merupakan teori yang paling baik dipandang menjelaskan motivasi
seseorang dalam kehidupan organisasinya, walaupun teori motivasi memiliki
kelemahan dan kelebihan. Kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara
tertentu bergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh
suatu hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan.
Teori pengharapan yang dikembangkan oleh Vroom (dalam Jewell & Siegall,
1989) menyatakan bahwa penghargaan yang dihasilkan oleh usaha dalam suatu
aktivitas tertentu akan membawa hasil yang diinginkan yang menentukan motivasi
kerja dan terdapat empat variabel yang saling berinteraksi untuk menghasilkan tingkat
usaha tertentu. Keempat variabel itu adalah:
1. Pengharapan usaha-untuk kerja, dimana keyakinan bahwa usaha akan
menghasilkan unjuk kerja, hal ini dinyatakan dalam pernyataan formal sebagai
kemungkinan yang berkisar dari nol sampai satu. Kemungkinan ini sangat
dipengaruhi oleh persepsi seseorang mengenai pengetahuan dan keahlian yang
berhubungan dengan pekerjaannya dan oleh dukungan yang diberikan oleh teman
kerja, kondisi kerja, dan lain-lain.
2. Pengharapan untuk kerja-hasil kerja, dimana keyakinan unjuk kerja akan diikuti
oleh hasil langsung tertentu. Dalam hal ini termasuk kenaikan upah, promosi, dan
pengakuan atas keberhasilan yang telah dicapai dalam pekerjaan.
3. Instrumentalitas, dimana keyakinan bahwa terdapat hubungan antara kegunaab
suatu perilaku (misalnya bekerja lembur) dengan hasil kerja (dalam hal ini berupa
imbalan atau uang). Dapat diartikan bahwa perkiraan usaha pribadi seseorang
mempunyai instrumentalis yang tinggi (faktor pertama) untuk mencapai hasil kerja
yang bernilai, seperti imbalan atau uang (faktor kedua). Instrumentalitas sesuai
dengan hasil tingkat kedua (kondisi yang dikehendaki yang tidak datang langsung
dari kerja), tetapi dimungkinkan oleh hasil langsung perilahu kerja.
4. Nilai, dimana lebih merujuk pada bagaimana menariknya hasil kerja bagi
seseorang. Misalnya kenaikan upah yang diikuti oleh promosi. Kenaikan upah
mempunyai arti atau nilai yang tinggi bagi seseorang karena ia bekerja dengan keras
untuk mendapatkan penilaian kerja yang baik, dengan demikian standar
kehidupannya akan lebih baik dari sebelumnya. Lain halnya dengan promosi yang
mempunyai nilai yang negatif bagi orang tersebut, karena akan menuntut jam kerja
yang lebih panjang dalam menyelesaikan tugasnya.
Dalam hal ini Victor Vroom (1994) yang pertama kali mengemukakan teori
harapan secara konseptual dengan mengajukan persamaan sebagai berikut :
Motivasi = Harapan x Valensi x Instrumen (Waditra) atau
M = H x V x I
Motivasi = Upaya Kinerja x Penjumlahan dari (Hasil Kinerja) (Valensi)
Atau dalam bentuk rumus menjadi :
M = UK x S(KH) x (V)
UK = Upaya Kinerj
KH = Kinerja Hasil
V = Valensi
Harapan Instrumen Valensi
Kemungkinan melakukan
tugas untuk mencapai target
kinerja
Kemungkinan mencapai
target kinerja yang dipandu
berbagai program kerja
Nilai hasil kerja karyawan
baik atau buruk
Vroom (dalam Robbins, 2006) mengatakan bahwa intensitas kecenderungan
untuk bertindak dengan cara tertentu sangat bergantung pada intensitas
pengharapan. Dapat diartikan bahwa karyawan ditingkatkan motivasinya untuk
melakukan usaha yang lebih keras apabila meyakini bahwa usaha itu akan
menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Dengan demikian, penilaian kinerja yang
baik karyawan berharap akan mendapatkan imbalan dari perusahaan berupa
kenaikan upah, bonus, atau promosi. Singkatnya teori ini berfokus pada tiga
hubungan, yaitu:
1. Hubungan antara upaya dengan kinerja.
Individu mempunyai persepsi bahwa sejumlah usaha yang dikeluarkan akan
meningkatkan kinerja
2. Hubungan antara kinerja dengan imbalan.
Individu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat tertentu akan
mendorong tercapainya suatu hasil yang diinginkan
3. Hubungan antara imbalan dengan sasaran pribadi.
Sejauh mana imbalan dari organisasi memuaskan tujuan atau kebutuhan
pribadi seorang individu dan seberapa besar daya tarik imbalan tersebut bagi
yang bersangkutan.
Ketiga hubungan diatas dapat diartikan sebagai pemahaman terhadap sasaran
individu dalam hubungannya antara upaya dengan kinerja, kinerja dengan imbalan,
dan imbalan dengan dipuaskannya dari masing-masing sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
John R. Schermerhorn, Jr., Management for Productivity, 3rd., New York; John Wiley & Sons,
1989.
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125484-658.314%20SAP%20h%20-
%20Hubungan%20antara-Literatur.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18434/3/chapter%20II.pdf

More Related Content

What's hot

Pengertian motivasi nanas madu
Pengertian motivasi   nanas maduPengertian motivasi   nanas madu
Pengertian motivasi nanas maduVincentiusLaloan
 
Manajemen Teori Keadilan Adam.
Manajemen Teori Keadilan Adam.Manajemen Teori Keadilan Adam.
Manajemen Teori Keadilan Adam.Sulistia Rini
 
Teori motivasi pp penggal 2
Teori motivasi pp penggal 2Teori motivasi pp penggal 2
Teori motivasi pp penggal 2SITI HAJAR
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)
Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)
Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)Anika YP
 
Presentasi motivasi kerja
Presentasi motivasi kerjaPresentasi motivasi kerja
Presentasi motivasi kerjaPrizky Sari
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasitbpck
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
Pb11 teori motivasi.ppt
Pb11 teori motivasi.pptPb11 teori motivasi.ppt
Pb11 teori motivasi.pptDeby Andriana
 
Teori – teori motivasi
Teori – teori motivasiTeori – teori motivasi
Teori – teori motivasiIda Hasniza
 
Power pointmotivasi dalam manajemen
Power pointmotivasi dalam manajemenPower pointmotivasi dalam manajemen
Power pointmotivasi dalam manajemenDeki Purwanto
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)TawonNakal
 
Tugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasiTugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasiOkta-Shi Sama
 

What's hot (20)

Motivasi kerja ppt
Motivasi kerja pptMotivasi kerja ppt
Motivasi kerja ppt
 
Pengertian motivasi nanas madu
Pengertian motivasi   nanas maduPengertian motivasi   nanas madu
Pengertian motivasi nanas madu
 
Manajemen Teori Keadilan Adam.
Manajemen Teori Keadilan Adam.Manajemen Teori Keadilan Adam.
Manajemen Teori Keadilan Adam.
 
Teori motivasi pp penggal 2
Teori motivasi pp penggal 2Teori motivasi pp penggal 2
Teori motivasi pp penggal 2
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Motivasi Kerja Doc
Motivasi Kerja DocMotivasi Kerja Doc
Motivasi Kerja Doc
 
Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)
Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)
Perilaku Organisasi (Konsep Konsep Motivasi)
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Presentasi motivasi kerja
Presentasi motivasi kerjaPresentasi motivasi kerja
Presentasi motivasi kerja
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
Konsep motivasi dasar
Konsep motivasi dasarKonsep motivasi dasar
Konsep motivasi dasar
 
Motivasi dalam manjemen kerja
Motivasi dalam manjemen kerjaMotivasi dalam manjemen kerja
Motivasi dalam manjemen kerja
 
Pb11 teori motivasi.ppt
Pb11 teori motivasi.pptPb11 teori motivasi.ppt
Pb11 teori motivasi.ppt
 
Teori – teori motivasi
Teori – teori motivasiTeori – teori motivasi
Teori – teori motivasi
 
Teori teori motivasi
Teori teori motivasiTeori teori motivasi
Teori teori motivasi
 
Kajian teoritis motivasi kerja
Kajian teoritis motivasi kerjaKajian teoritis motivasi kerja
Kajian teoritis motivasi kerja
 
Power pointmotivasi dalam manajemen
Power pointmotivasi dalam manajemenPower pointmotivasi dalam manajemen
Power pointmotivasi dalam manajemen
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
 
Tugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasiTugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

APR vs Total Cost of Credit
APR vs Total Cost of CreditAPR vs Total Cost of Credit
APR vs Total Cost of Credit
 
Friarwood Surgery Case Study
Friarwood Surgery Case StudyFriarwood Surgery Case Study
Friarwood Surgery Case Study
 
Новое об услугах Dell
Новое об услугах DellНовое об услугах Dell
Новое об услугах Dell
 
Certificate Talanta 2
Certificate Talanta 2Certificate Talanta 2
Certificate Talanta 2
 
Presentación tecnologia
Presentación tecnologiaPresentación tecnologia
Presentación tecnologia
 
Grafico semanal del ibex 35 para el 17 11 2012
Grafico semanal del ibex 35 para el 17 11 2012Grafico semanal del ibex 35 para el 17 11 2012
Grafico semanal del ibex 35 para el 17 11 2012
 
Planos regulador la serena
Planos regulador la serenaPlanos regulador la serena
Planos regulador la serena
 
La web-doris (1)
La web-doris (1)La web-doris (1)
La web-doris (1)
 
Setting the Scene, Intersectoral elements of the “Health 2020” Strategy, Eu...
Setting the Scene, Intersectoral elements  of the  “Health 2020” Strategy, Eu...Setting the Scene, Intersectoral elements  of the  “Health 2020” Strategy, Eu...
Setting the Scene, Intersectoral elements of the “Health 2020” Strategy, Eu...
 
Announce 1 - Change of Logo
Announce 1 - Change of Logo Announce 1 - Change of Logo
Announce 1 - Change of Logo
 
Tuhoctoeic.edu.vn[ chien thuat toeic]
Tuhoctoeic.edu.vn[ chien thuat toeic]Tuhoctoeic.edu.vn[ chien thuat toeic]
Tuhoctoeic.edu.vn[ chien thuat toeic]
 
ITrust Company Overview FR
ITrust Company Overview FRITrust Company Overview FR
ITrust Company Overview FR
 

Similar to TEORI HARAPAM (v.vroom)

Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,
Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,
Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,Darma Wiguna
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptgparamytha
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptIndraBudiSetyawan
 
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptxMotivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptxirsainnayah2001
 
BAB 9 Motivasi Kerja
BAB 9 Motivasi KerjaBAB 9 Motivasi Kerja
BAB 9 Motivasi Kerjajessicadwi08
 
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdfKuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdfTalithaAnisakaylani
 
Psikologi industri dan organisasi motivasi kerja
Psikologi industri dan organisasi motivasi kerjaPsikologi industri dan organisasi motivasi kerja
Psikologi industri dan organisasi motivasi kerjaTalithaAnisakaylani
 
Slide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdf
Slide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdfSlide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdf
Slide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdfirsainnayah2001
 
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdfKuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdfTalithaAnisakaylani
 
Pengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasiPengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasiWagiono Suparan
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Adi Setiabudi
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemennasutionnasril
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaIRAWANPERWANDA
 
motivasi karyawan
motivasi karyawan motivasi karyawan
motivasi karyawan Wirodat Az
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesDissa MeLina
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptRioAgungPrabowo
 
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...YohanesSukamdi1
 

Similar to TEORI HARAPAM (v.vroom) (20)

Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,
Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,
Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
 
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptxMotivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
 
Motivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptxMotivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptx
 
BAB 9 Motivasi Kerja
BAB 9 Motivasi KerjaBAB 9 Motivasi Kerja
BAB 9 Motivasi Kerja
 
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdfKuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
 
PIO .pdf
PIO .pdfPIO .pdf
PIO .pdf
 
Psikologi industri dan organisasi motivasi kerja
Psikologi industri dan organisasi motivasi kerjaPsikologi industri dan organisasi motivasi kerja
Psikologi industri dan organisasi motivasi kerja
 
Slide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdf
Slide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdfSlide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdf
Slide Motivasi Kerja Psikologi Industri dan Organisasi kel 8.pdf
 
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdfKuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
Kuning Putih Ilustratif Penelitian Sejarah Presentasi_20231016_080714_0000.pdf
 
Pengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasiPengaruh kompensasi dan motivasi
Pengaruh kompensasi dan motivasi
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
 
motivasi karyawan
motivasi karyawan motivasi karyawan
motivasi karyawan
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
 
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 

TEORI HARAPAM (v.vroom)

  • 1. TEORI MOTIVASI PROSES TEORI HARAPAN V.VROOM DI SUSUN OLEH: 1. Eka Mailina Indriati (108114030) 2. Laelatul Mahmudah (108114031) 3. Alfiani Desya Wijianti (108114032) 4. Syarah Eka Prasetya (108114033) 5. Tri Puji Rahayu (108114034) 6. Siti Marfungah (108114035) S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2015/2016
  • 2. TEORI MOTIVASI PROSES TEORI HARAPAN V.VROOM A. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni “movere” yang berarti “menggerakkan” (dalam Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Swanburg (2000) mendefenisikan motivasi sebagai konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan respon intrinsik yang menampakkan perilaku manusia. Sedangkan menurut Moekijat (2000) dalam bukunya “Dasar-dasar Motivasi” bahwa motivasi yaitu dorongan / menggerakkan, sebagai suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Jadi motivasi secara umum didefinisikan sebagai suatu dorongan energi yang mengatur antara keinginan dan kebutuhan individu untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan pekerjaan sehingga ia mampu untuk menentukan bagaimana bentuk, arah, intensitas dan durasi dalam bekerja. B. Teori Motivasi Harapan Teori harapan merupakan teori yang paling baik dipandang menjelaskan motivasi seseorang dalam kehidupan organisasinya, walaupun teori motivasi memiliki kelemahan dan kelebihan. Kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan. Teori pengharapan yang dikembangkan oleh Vroom (dalam Jewell & Siegall, 1989) menyatakan bahwa penghargaan yang dihasilkan oleh usaha dalam suatu aktivitas tertentu akan membawa hasil yang diinginkan yang menentukan motivasi kerja dan terdapat empat variabel yang saling berinteraksi untuk menghasilkan tingkat usaha tertentu. Keempat variabel itu adalah: 1. Pengharapan usaha-untuk kerja, dimana keyakinan bahwa usaha akan menghasilkan unjuk kerja, hal ini dinyatakan dalam pernyataan formal sebagai kemungkinan yang berkisar dari nol sampai satu. Kemungkinan ini sangat dipengaruhi oleh persepsi seseorang mengenai pengetahuan dan keahlian yang
  • 3. berhubungan dengan pekerjaannya dan oleh dukungan yang diberikan oleh teman kerja, kondisi kerja, dan lain-lain. 2. Pengharapan untuk kerja-hasil kerja, dimana keyakinan unjuk kerja akan diikuti oleh hasil langsung tertentu. Dalam hal ini termasuk kenaikan upah, promosi, dan pengakuan atas keberhasilan yang telah dicapai dalam pekerjaan. 3. Instrumentalitas, dimana keyakinan bahwa terdapat hubungan antara kegunaab suatu perilaku (misalnya bekerja lembur) dengan hasil kerja (dalam hal ini berupa imbalan atau uang). Dapat diartikan bahwa perkiraan usaha pribadi seseorang mempunyai instrumentalis yang tinggi (faktor pertama) untuk mencapai hasil kerja yang bernilai, seperti imbalan atau uang (faktor kedua). Instrumentalitas sesuai dengan hasil tingkat kedua (kondisi yang dikehendaki yang tidak datang langsung dari kerja), tetapi dimungkinkan oleh hasil langsung perilahu kerja. 4. Nilai, dimana lebih merujuk pada bagaimana menariknya hasil kerja bagi seseorang. Misalnya kenaikan upah yang diikuti oleh promosi. Kenaikan upah mempunyai arti atau nilai yang tinggi bagi seseorang karena ia bekerja dengan keras untuk mendapatkan penilaian kerja yang baik, dengan demikian standar kehidupannya akan lebih baik dari sebelumnya. Lain halnya dengan promosi yang mempunyai nilai yang negatif bagi orang tersebut, karena akan menuntut jam kerja yang lebih panjang dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini Victor Vroom (1994) yang pertama kali mengemukakan teori harapan secara konseptual dengan mengajukan persamaan sebagai berikut : Motivasi = Harapan x Valensi x Instrumen (Waditra) atau M = H x V x I Motivasi = Upaya Kinerja x Penjumlahan dari (Hasil Kinerja) (Valensi) Atau dalam bentuk rumus menjadi : M = UK x S(KH) x (V) UK = Upaya Kinerj KH = Kinerja Hasil V = Valensi Harapan Instrumen Valensi Kemungkinan melakukan tugas untuk mencapai target kinerja Kemungkinan mencapai target kinerja yang dipandu berbagai program kerja Nilai hasil kerja karyawan baik atau buruk
  • 4. Vroom (dalam Robbins, 2006) mengatakan bahwa intensitas kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu sangat bergantung pada intensitas pengharapan. Dapat diartikan bahwa karyawan ditingkatkan motivasinya untuk melakukan usaha yang lebih keras apabila meyakini bahwa usaha itu akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Dengan demikian, penilaian kinerja yang baik karyawan berharap akan mendapatkan imbalan dari perusahaan berupa kenaikan upah, bonus, atau promosi. Singkatnya teori ini berfokus pada tiga hubungan, yaitu: 1. Hubungan antara upaya dengan kinerja. Individu mempunyai persepsi bahwa sejumlah usaha yang dikeluarkan akan meningkatkan kinerja 2. Hubungan antara kinerja dengan imbalan. Individu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat tertentu akan mendorong tercapainya suatu hasil yang diinginkan 3. Hubungan antara imbalan dengan sasaran pribadi. Sejauh mana imbalan dari organisasi memuaskan tujuan atau kebutuhan pribadi seorang individu dan seberapa besar daya tarik imbalan tersebut bagi yang bersangkutan. Ketiga hubungan diatas dapat diartikan sebagai pemahaman terhadap sasaran individu dalam hubungannya antara upaya dengan kinerja, kinerja dengan imbalan, dan imbalan dengan dipuaskannya dari masing-masing sasaran.
  • 5. DAFTAR PUSTAKA John R. Schermerhorn, Jr., Management for Productivity, 3rd., New York; John Wiley & Sons, 1989. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125484-658.314%20SAP%20h%20- %20Hubungan%20antara-Literatur.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18434/3/chapter%20II.pdf