SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Universitas Persada Indonesia
Fakultas Psikologi
Jakarta
2023
ASHAR SUNYOTO MUNANDAR
sebelum memulai presentasi ada baik nya kami
memperkenalkan diri kami masing-masing
Elisabeth Jessica Dwi A
(2224090152)
Riska Anugrah P
(2224090182)
Talitha Anisa K
(2224090170)
Irsa Innayah
(2224090146)
1.
2.
3.
4.
suatu proses dimana kebutuhan-
kebutuhan mendorong seseorang
untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarah ke
tercapainya atau memenuhi
kebutuhannya tersebut.
Kelompok
Kebutuhan yang
belum di puaskan
PROSES MOTIVASI
Ketegangan
Dorong-
dorongan
Tujuan telah
tercapai
(kebutuhan yang
telah dipuaskan)
Reduksi dari
ketegangan
Melakukan
serangkaian
kegiatan
(Perilaku
mancari)
KAITAN MOTIVASI KERJA
DENGAN UNJUK KERJA
menurut Robins (2000) unjuk kerja
(performance) adalah hasil dari
interaksi antara motivasi kerja,
kemampuan (abilities), dan peluang
(opportunities) dengan perkataan
lain unjuk-kerja adalah fungsi dari
motiasi kerja kali kemampuan kali
peluang.
motivasi kerja seseorang dapat
lebih proaktif atau reaktif.
• motivasi kerja proaktif : orang akan berusaha meningkatkan
kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh
pekerjaannya dan atau akan berusaha untuk mencari,
menemukan kemampuan-kemampuannya untuk dapat
berunjuk-kerja yang tinggi. sedangkan,
• motivasi kerja reaktif : cenderung menunggu upaya atau
tawaran dari lingkungannya. ia baru mau kerja bila didorong,
dipaksa.
tujuan
eksistensi-relasi-
pertumbuhan
tata tingkat
kebutuhan
pengukuhan
expentacy equity
4 teori motiasi
proses
dua faktor
TEORI MOTIVASI
ada 8 teori
motiasi
berprestasi
TEORI TATA TINGKAT
KEBUTUHAN
indiidu dimotiasi oleh kebutuhan yang belum dipuaskan. begitu tingkat kebutuhan ini
dipuaskan, ia tidak akan lagi memotiasi perilaku. kebutuhan pada tingkat berikutnya yang
lebih tinggi menjadi dominan. makin tinggi tingkat kebutuhan, makin tidak penting ia
untuk untuk mempertahankan hidup dan makin lama pemenuhannya dapat ditunda.
TATA TINGKAT KEBUTUHAN
kebutuhan yang timbul
berdasarkan kondisi fisiologikal
badan kita seperti kebutuhan
untuk makanan dan minuman,
kebutuhan akan udara segar.
kebutuhan ini mencangkup
memberi dan menerima
persahabatan, cinta kasih, rasa
memiliki.
kebutuhan yang timbul berdasarkan
kondisi fisiologikal badan kita seperti
kebutuhan untuk makanan dan
minuman, kebutuhan akan udara
segar.
TATA TINGKAT KEBUTUHAN
kebutuhan untuk melakukan
pekerjaan susai dengan
kemampuan yang dirasakan
dimiliki.
a. yang mencangkup faktor-faktor
internal.
b. yang mencangkup faktor-faktor
eksternal.
teori ERG dikembangkan oleh
Alfreder dan merupakan satu
modifikasi fan reformulasi dari
teori tata tingkat kebutuan
maslow.
TIGA
KELOMPOK
kebutuhan akan substansi
material. seperti, makanan,
air, perumahan, uang, mebel,
dan mobil.
kebutuhan untuk membagi
pikiran dan perasaan
dengan orang lain dan
membiarkan mereka
menikmati hal yang sama
dengan kita.
kebutuhan yang dimiliki
seseorang untuk
mengembangkan
kecakapan mereka secara
penuh.
TEORI DUA FAKTOR
teori ini dinamakan juga dengan
Hygiene-motiasi. yang
dikembangkan dengan Herzberg.
ia menemukan bahwa faktor yang
menimbulkan kepuasan kerja
berbeda dengan faktor-faktor
yang menimbulkan ketidakpuasan
kerja.
apa itu?
faktor intrinsik :
• tanggung jawab
• kemajuan
• pekerjaan itu sendiri
• capaian
• pengakuan.
faktor ekstrinsik :
• administrasi dan kebijakan
perusahaan.
• penyeliaan
• gaji
• hubungan antarpribadi
• kondisi kerja.
TEORI MOTIVASI BERPRESTASI
(ACHIVEMENT MOTIVATION )
Mereka yang lebih mengejar
prestasi pribadi daripada imbalan
terhadap keberhasilan dan selalu
bergairah untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan lebih
efisien dibandingkan sebelumnya,
ini dinamakan the achievement
need (nAch)
Mereka yang berkeinginan
kuat untuk mengendalikan
orang lain, mempengaruhi
orang lain, dan berdampak
bagi orang lain. mereka suka
pekerjaan dimana mereka
menjadi seorang pemimpin.
Mereka ingin disukai dan diterima
orang lain. Mereka lebih
menyukai situasi situasi
kooperatif dari situasi kompetitif
dan sangat menginginkan
hubungan hubungan yang
melibatkan saling pengertian
dalam derajat yang tinggi dan
sangat menghindari konflik.
Orang yang memiliki kebutuhan berprestasi, berkuasa, dan beraffiliasi
yang tinggi sekaligus akan memiliki motivasi kerja yang proaktif.
Sedangkan yang memiliki ketiga macam kebutuhan dalam derajat yang
rendah akan memiliki corak motivasi kerja yang reaktif.
a. Teori pengukuhan (Reinforcement Theory)
Teori pengukuhan berhubungan dengan teori belajar operant
conditioning dari skinner.Teori ini mempunyai dua aturan pokok,
yaitu: aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan
jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok yang berhubungan
dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah.
Pengkuhan dapat terjadi positif tau negatif, tetapi organisme
harus membuat kaitannya antara aksi dan tindakatannya dengan
akibat-akibatnya. Jika jawaban yang diinginkan belum memiliki
organisme, maka jawaban tersebut perlu di bentuk. pengukuhan
positif hanya diberikan jika perilaku yang mendekati jawaban yang
benar makin mendekat, sehingga akhirnya jawaban khusus yang di
inginkan saja yang di kukuhkan. Misalnya sewaktu anak belajar
berbicara. Dalam mengucapkan kata, jika sudah kedengeran
seperti kata yang harus ia ucapkan, kita memujinya.
Teori
Motivasi
Proses
Menentukan apa
jawaban yang
diinginkan
Mengkomunikasi
kan dengan jelas
perilaku ini
kepada tenaga
kerja
Mengkomunikasi
kan dengan jelas
ganjaran apa
yang akan
diterima tenaga
kerja jika
jawaban yang
benar terjadi
Memberikan
ganjaran hanya
jika jawaban
yang benar yang
dilaksanakan
Siegel dan Lane (1982),
mengutip Jablonske dan
de Vries, memberi saran
bagaimana manajemen
dapat meningkatkan
motivasi tenaga kerja,
yaitu dengan:
Memberikan
ganjaran kepada
jawaban yang
diinginkan pada
saat yang paling
c. Teori Harapan
Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler.
Pembahasan berikut ini mengenai teori harapan yang dikembangkan oleh Lawler berdasarkan pengembangan lebih
lanjut dari model Porter & Lawler (1989), sebagaimana yang di sajikan oleh Siegel & Lane (1982). Model teori
Lawler mengajukan empat asumsi:
• Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keuaran yang secara profesional dapat mereka gunakan.
• Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa upaya (Effort) mereka akan mengarah ke unjuk
karja (Performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P
• Orang yang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa hasil-hasil keluaran (outcomes=O ) tertentu
akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Diungkapkan dalam rumus harapan P-O
• Dalam setup situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh
seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang dipunyai
orang saat itu.
Besar kecilnya seseorang motivasi seseorang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Indeks Motivasi =
jml(E-P) X jml(P-O)(V)
d. Teori Keadilan
Teori keadilan, yang dikembangkan oleh
Adams bersibuk diri dengan memberi
batasan tentang apa yang dianggap adil
atau wajar oleh orang dalam kebudayaan
kita ini, dan dengan reaksi-reaksi mereka
kalau berada dalam situasi-situasi yang
dipersepsikan sebagai tidak adil.
salah satu asumsi Adams ialah jika orang
melakukan pekerjaannya dengan imbalan
gaji, mereka memikirkan tentang apa
yang mereka berikan kepada
pekerjaannya dan apa yang mereka
terima untuk keluarkan kerja mereka
Teori keadilan mempunyai empat asumsi dasar
sebagai berikut:
• Orang berusaha untuk menciptakan dan
mempertahankan satu kondisi keadilan
• Jika dirasakan adanya kondisi tidak keadilan,
kondisi ini menimbulkan ketegangan yang
memotivasi orang untuk menguranginya atau
menghilangkannya.
• makin besar persepsi ketidakadilannya, makin
besar motivasinya untuk bertindak mengurangi
kondisi ketengan itu.
• orang yang mempesepsikan ketidakadilan yang
tidak menyenangkan, misalnya menerima gadi
terlalu sedikit lebih cepat dari pada
ketidakadilan yang menyanangkan, miusalnya
mendapat gaji terlalu besar.
d. Teori Keadilan
Menurut Teori kondisi keadilan dapat diungkapkan ke dalam rumusan sebagai berikut:
Hasil-Keluaran seseorang Hasil-keluaran orang lain
Masukan seseorang Masukan orang lain
keadilan dirasakan ada jika orang merasa bahwa perbandingan antara hasil-keluarannya dengan masukannya sama
dengan perbandingan hasil-keluarannya orang lain dengan masukannya.
I. Peran pemimpin/atasan
Ada dua cara pokok untuk meningkatkan motivasi kerja,
yaitu bersikap keras dan memberi tujuan yang bermakna
a. bersikap Keras
Dengan memaksakan tenaga kerja untuk bekerja keras atau
dengan memberikan ancaman, maka tenaga kerja kalau tidak
bisa menghindar dari situasi tersebut, akan berkerja keras.
Misalnya atasan menegakkan waktu disiplin dan
melaksanakan tugas mereka sampai waktu berakhirnya jam
kerja mereka, dan pekerja tidak dapat keluar dari
perusahaan, maka mereka akan mengupayakan disiplin dan
bekerja sampai waktu kerja mereka habis.
b.Memberi tujuan yang bermakna
Bersama-sama dengan tenaga kerja yang bersangkutan
menemukan tujuan-tujuan yang bermakna, sesuai dengan
kemampuannya, yang dapat dicapai melalui prestasi kerjanya yang
tinggi. Misalnya tenaga kerja mengharapkan mampu mencicil
rumah untuk dirinya sendiri setelat 5 tahun bekerja di perusahaan.
Jika kebijakan perusahaan memungkinkan, maka ia akan bekerja
dengan motivasi kerja yang tinggi.
II. Peran diri sendiri
Orang tipe X adalah orang yang memerlukan orang lain untuk
mendorong mereka dalam bekerja. Bekerja di pandang sebagai
satu kegiatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan gaji.
Misalnya penyadap karet melakukan perkerjaan selama seminggu,
setelah ia mendapatkan upah minggu depan ia tidak lagi bekerja
dan melakukan hal lain, jika uangnya habis baru ia akan bekerja
kembali. Sistem nilai kerja seperti itu harus di ubah anggap bekerja
sebagai ibadah atau bekerja hal yang mulia, nilai kerja yang
bermutu harus dimiliki oleh semua tenaga kerja.
Meningkatkan
Motivasi kerja
III. Peran Organisasi
Gugus Kendali Kerja (GKM= Quality circkels) merupakan satu kebijakan yang diuntungkan ke dalam berbagai [eraturan
yang mendasari kegiatan dan yang mengatur pertemuan pemecah masalah dalam kelompok kecil, khususnya kelompok
pekerja. Persoalan yang dibahas ialah "apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkalkan jumlah dan mutu produk yang
dihasilkan oleh kelompok pekerja" Gerakan Gugus Kendali Mutu berasal dari Jepang yang dibawa masuk dan orang
Jepang yang bekerja dalam perusahaan Jepang-Indonesia.
Di Jepang motivasi pekerja di-'dorong' keluar untuk melakukan kegiatan ini. Kebijakan lain yang berkaitan dengan
motivasi kerja ialah kebijakan di bidang imbalan keuangan. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, pekerjaan menjual
misalnya, selain gaji kepada tenaga kerja juga diberi tambahan penghasilan (insentif) yang besarnya ditetapkan dalam
peraturan tersendiri. Misalnya, bila berhasil menjual benda tertentu yang sulit untuk dijual, maka penjual mendapat
sejumlah uang tambahan (di samping gajinya) yang relatif besar.
Meningkatkan Motivasi kerja
TALITHA ANISA KAYLANI
2224090170
Teori -Teori
Motivasi
Teo
ri
Eksi
sten
si-
Rela
si-
pert
umb
uha
n
c.
Teo
ri 2
fakt
or
d.
Teo
ri
Moti
vasi
Ber
pres
tasi
a.
Teo
ri
Pen
guk
uha
n
b.
Teo
ri
Pen
eta
pan
Tuj
uan
c.
Teo
ri
Har
apa
n
d.
Teo
ri
Kea
dila
n
•
•
si
ker
ja
b.
Per
an
Diri
Sen
diri
nin
gka
tka
n
mo
tiva
si
ker
ja
c.
Per
an
Org
ani
sasi

More Related Content

Similar to Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx

Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptIndraBudiSetyawan
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptgparamytha
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdfHusnaNimatulUlya1
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuwandy99
 
Teori motivasi manajemen pada sebuah perusahaan
Teori motivasi manajemen pada sebuah perusahaanTeori motivasi manajemen pada sebuah perusahaan
Teori motivasi manajemen pada sebuah perusahaanPutriNurOktavia
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuFirtie Cielo
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...WidyaAyundaPutri
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Defina Sulastiningtiyas
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Adi Setiabudi
 
Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12tsm0146
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenSeptian Ardhi
 
Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerjaMus Tain
 

Similar to Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx (20)

Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
1. LINK MAKALAH UTS
1. LINK MAKALAH UTS1. LINK MAKALAH UTS
1. LINK MAKALAH UTS
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Motivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptxMotivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptx
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilaku
 
Teori motivasi manajemen pada sebuah perusahaan
Teori motivasi manajemen pada sebuah perusahaanTeori motivasi manajemen pada sebuah perusahaan
Teori motivasi manajemen pada sebuah perusahaan
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
 
6.motivasi
6.motivasi6.motivasi
6.motivasi
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
 
Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerja
 

Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx

  • 1. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Universitas Persada Indonesia Fakultas Psikologi Jakarta 2023 ASHAR SUNYOTO MUNANDAR
  • 2. sebelum memulai presentasi ada baik nya kami memperkenalkan diri kami masing-masing Elisabeth Jessica Dwi A (2224090152) Riska Anugrah P (2224090182) Talitha Anisa K (2224090170) Irsa Innayah (2224090146) 1. 2. 3. 4.
  • 3.
  • 4. suatu proses dimana kebutuhan- kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya atau memenuhi kebutuhannya tersebut.
  • 5. Kelompok Kebutuhan yang belum di puaskan PROSES MOTIVASI Ketegangan Dorong- dorongan Tujuan telah tercapai (kebutuhan yang telah dipuaskan) Reduksi dari ketegangan Melakukan serangkaian kegiatan (Perilaku mancari)
  • 6. KAITAN MOTIVASI KERJA DENGAN UNJUK KERJA menurut Robins (2000) unjuk kerja (performance) adalah hasil dari interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities) dengan perkataan lain unjuk-kerja adalah fungsi dari motiasi kerja kali kemampuan kali peluang.
  • 7. motivasi kerja seseorang dapat lebih proaktif atau reaktif. • motivasi kerja proaktif : orang akan berusaha meningkatkan kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya dan atau akan berusaha untuk mencari, menemukan kemampuan-kemampuannya untuk dapat berunjuk-kerja yang tinggi. sedangkan, • motivasi kerja reaktif : cenderung menunggu upaya atau tawaran dari lingkungannya. ia baru mau kerja bila didorong, dipaksa.
  • 8. tujuan eksistensi-relasi- pertumbuhan tata tingkat kebutuhan pengukuhan expentacy equity 4 teori motiasi proses dua faktor TEORI MOTIVASI ada 8 teori motiasi berprestasi
  • 9. TEORI TATA TINGKAT KEBUTUHAN indiidu dimotiasi oleh kebutuhan yang belum dipuaskan. begitu tingkat kebutuhan ini dipuaskan, ia tidak akan lagi memotiasi perilaku. kebutuhan pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi menjadi dominan. makin tinggi tingkat kebutuhan, makin tidak penting ia untuk untuk mempertahankan hidup dan makin lama pemenuhannya dapat ditunda.
  • 10. TATA TINGKAT KEBUTUHAN kebutuhan yang timbul berdasarkan kondisi fisiologikal badan kita seperti kebutuhan untuk makanan dan minuman, kebutuhan akan udara segar. kebutuhan ini mencangkup memberi dan menerima persahabatan, cinta kasih, rasa memiliki. kebutuhan yang timbul berdasarkan kondisi fisiologikal badan kita seperti kebutuhan untuk makanan dan minuman, kebutuhan akan udara segar.
  • 11. TATA TINGKAT KEBUTUHAN kebutuhan untuk melakukan pekerjaan susai dengan kemampuan yang dirasakan dimiliki. a. yang mencangkup faktor-faktor internal. b. yang mencangkup faktor-faktor eksternal.
  • 12. teori ERG dikembangkan oleh Alfreder dan merupakan satu modifikasi fan reformulasi dari teori tata tingkat kebutuan maslow.
  • 13. TIGA KELOMPOK kebutuhan akan substansi material. seperti, makanan, air, perumahan, uang, mebel, dan mobil. kebutuhan untuk membagi pikiran dan perasaan dengan orang lain dan membiarkan mereka menikmati hal yang sama dengan kita. kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh.
  • 14. TEORI DUA FAKTOR teori ini dinamakan juga dengan Hygiene-motiasi. yang dikembangkan dengan Herzberg. ia menemukan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja berbeda dengan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja. apa itu? faktor intrinsik : • tanggung jawab • kemajuan • pekerjaan itu sendiri • capaian • pengakuan. faktor ekstrinsik : • administrasi dan kebijakan perusahaan. • penyeliaan • gaji • hubungan antarpribadi • kondisi kerja.
  • 15. TEORI MOTIVASI BERPRESTASI (ACHIVEMENT MOTIVATION ) Mereka yang lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan dan selalu bergairah untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya, ini dinamakan the achievement need (nAch) Mereka yang berkeinginan kuat untuk mengendalikan orang lain, mempengaruhi orang lain, dan berdampak bagi orang lain. mereka suka pekerjaan dimana mereka menjadi seorang pemimpin. Mereka ingin disukai dan diterima orang lain. Mereka lebih menyukai situasi situasi kooperatif dari situasi kompetitif dan sangat menginginkan hubungan hubungan yang melibatkan saling pengertian dalam derajat yang tinggi dan sangat menghindari konflik. Orang yang memiliki kebutuhan berprestasi, berkuasa, dan beraffiliasi yang tinggi sekaligus akan memiliki motivasi kerja yang proaktif. Sedangkan yang memiliki ketiga macam kebutuhan dalam derajat yang rendah akan memiliki corak motivasi kerja yang reaktif.
  • 16. a. Teori pengukuhan (Reinforcement Theory) Teori pengukuhan berhubungan dengan teori belajar operant conditioning dari skinner.Teori ini mempunyai dua aturan pokok, yaitu: aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok yang berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah. Pengkuhan dapat terjadi positif tau negatif, tetapi organisme harus membuat kaitannya antara aksi dan tindakatannya dengan akibat-akibatnya. Jika jawaban yang diinginkan belum memiliki organisme, maka jawaban tersebut perlu di bentuk. pengukuhan positif hanya diberikan jika perilaku yang mendekati jawaban yang benar makin mendekat, sehingga akhirnya jawaban khusus yang di inginkan saja yang di kukuhkan. Misalnya sewaktu anak belajar berbicara. Dalam mengucapkan kata, jika sudah kedengeran seperti kata yang harus ia ucapkan, kita memujinya. Teori Motivasi Proses
  • 17. Menentukan apa jawaban yang diinginkan Mengkomunikasi kan dengan jelas perilaku ini kepada tenaga kerja Mengkomunikasi kan dengan jelas ganjaran apa yang akan diterima tenaga kerja jika jawaban yang benar terjadi Memberikan ganjaran hanya jika jawaban yang benar yang dilaksanakan Siegel dan Lane (1982), mengutip Jablonske dan de Vries, memberi saran bagaimana manajemen dapat meningkatkan motivasi tenaga kerja, yaitu dengan: Memberikan ganjaran kepada jawaban yang diinginkan pada saat yang paling
  • 18.
  • 19. c. Teori Harapan Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler. Pembahasan berikut ini mengenai teori harapan yang dikembangkan oleh Lawler berdasarkan pengembangan lebih lanjut dari model Porter & Lawler (1989), sebagaimana yang di sajikan oleh Siegel & Lane (1982). Model teori Lawler mengajukan empat asumsi: • Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keuaran yang secara profesional dapat mereka gunakan. • Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa upaya (Effort) mereka akan mengarah ke unjuk karja (Performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P • Orang yang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa hasil-hasil keluaran (outcomes=O ) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Diungkapkan dalam rumus harapan P-O • Dalam setup situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang dipunyai orang saat itu. Besar kecilnya seseorang motivasi seseorang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Indeks Motivasi = jml(E-P) X jml(P-O)(V)
  • 20. d. Teori Keadilan Teori keadilan, yang dikembangkan oleh Adams bersibuk diri dengan memberi batasan tentang apa yang dianggap adil atau wajar oleh orang dalam kebudayaan kita ini, dan dengan reaksi-reaksi mereka kalau berada dalam situasi-situasi yang dipersepsikan sebagai tidak adil. salah satu asumsi Adams ialah jika orang melakukan pekerjaannya dengan imbalan gaji, mereka memikirkan tentang apa yang mereka berikan kepada pekerjaannya dan apa yang mereka terima untuk keluarkan kerja mereka Teori keadilan mempunyai empat asumsi dasar sebagai berikut: • Orang berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan satu kondisi keadilan • Jika dirasakan adanya kondisi tidak keadilan, kondisi ini menimbulkan ketegangan yang memotivasi orang untuk menguranginya atau menghilangkannya. • makin besar persepsi ketidakadilannya, makin besar motivasinya untuk bertindak mengurangi kondisi ketengan itu. • orang yang mempesepsikan ketidakadilan yang tidak menyenangkan, misalnya menerima gadi terlalu sedikit lebih cepat dari pada ketidakadilan yang menyanangkan, miusalnya mendapat gaji terlalu besar.
  • 21. d. Teori Keadilan Menurut Teori kondisi keadilan dapat diungkapkan ke dalam rumusan sebagai berikut: Hasil-Keluaran seseorang Hasil-keluaran orang lain Masukan seseorang Masukan orang lain keadilan dirasakan ada jika orang merasa bahwa perbandingan antara hasil-keluarannya dengan masukannya sama dengan perbandingan hasil-keluarannya orang lain dengan masukannya.
  • 22. I. Peran pemimpin/atasan Ada dua cara pokok untuk meningkatkan motivasi kerja, yaitu bersikap keras dan memberi tujuan yang bermakna a. bersikap Keras Dengan memaksakan tenaga kerja untuk bekerja keras atau dengan memberikan ancaman, maka tenaga kerja kalau tidak bisa menghindar dari situasi tersebut, akan berkerja keras. Misalnya atasan menegakkan waktu disiplin dan melaksanakan tugas mereka sampai waktu berakhirnya jam kerja mereka, dan pekerja tidak dapat keluar dari perusahaan, maka mereka akan mengupayakan disiplin dan bekerja sampai waktu kerja mereka habis. b.Memberi tujuan yang bermakna Bersama-sama dengan tenaga kerja yang bersangkutan menemukan tujuan-tujuan yang bermakna, sesuai dengan kemampuannya, yang dapat dicapai melalui prestasi kerjanya yang tinggi. Misalnya tenaga kerja mengharapkan mampu mencicil rumah untuk dirinya sendiri setelat 5 tahun bekerja di perusahaan. Jika kebijakan perusahaan memungkinkan, maka ia akan bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi. II. Peran diri sendiri Orang tipe X adalah orang yang memerlukan orang lain untuk mendorong mereka dalam bekerja. Bekerja di pandang sebagai satu kegiatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan gaji. Misalnya penyadap karet melakukan perkerjaan selama seminggu, setelah ia mendapatkan upah minggu depan ia tidak lagi bekerja dan melakukan hal lain, jika uangnya habis baru ia akan bekerja kembali. Sistem nilai kerja seperti itu harus di ubah anggap bekerja sebagai ibadah atau bekerja hal yang mulia, nilai kerja yang bermutu harus dimiliki oleh semua tenaga kerja. Meningkatkan Motivasi kerja
  • 23. III. Peran Organisasi Gugus Kendali Kerja (GKM= Quality circkels) merupakan satu kebijakan yang diuntungkan ke dalam berbagai [eraturan yang mendasari kegiatan dan yang mengatur pertemuan pemecah masalah dalam kelompok kecil, khususnya kelompok pekerja. Persoalan yang dibahas ialah "apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkalkan jumlah dan mutu produk yang dihasilkan oleh kelompok pekerja" Gerakan Gugus Kendali Mutu berasal dari Jepang yang dibawa masuk dan orang Jepang yang bekerja dalam perusahaan Jepang-Indonesia. Di Jepang motivasi pekerja di-'dorong' keluar untuk melakukan kegiatan ini. Kebijakan lain yang berkaitan dengan motivasi kerja ialah kebijakan di bidang imbalan keuangan. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, pekerjaan menjual misalnya, selain gaji kepada tenaga kerja juga diberi tambahan penghasilan (insentif) yang besarnya ditetapkan dalam peraturan tersendiri. Misalnya, bila berhasil menjual benda tertentu yang sulit untuk dijual, maka penjual mendapat sejumlah uang tambahan (di samping gajinya) yang relatif besar. Meningkatkan Motivasi kerja
  • 24.
  • 25.
  • 26.