Motivasi adalah faktor yang mendorong perilaku manusia untuk bekerja dan mencapai tujuan. Motivasi bertujuan mengarahkan sumber daya manusia agar bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Terdapat berbagai pendekatan motivasi seperti insentif, pengakuan prestasi, dan peningkatan kesejahteraan. Proses motivasi melibatkan penetapan tujuan, memahami kepentingan karyawan, komunikasi, serta integrasi tuju
Inovasi Bisnis dan Ekonomi dalam OrganisasiKhairul Alonx
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Hal yang baru itu dapat berupa hasil invensi (baru) atau diskoveri (pembaharuan), yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah
Materi ini saya dapat dari materi sosialisasi Tudung Basic Mentality saat di GarudaFood. Tiada maksud apapun, hanya ingin berbagi semoga menjadi sebuah inspirasi.
Materi Perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri topik Motivasi Kerja mencakup tentang definisi, konsep, teori motivasi, dan cara meningkatkan motivasi
Inovasi Bisnis dan Ekonomi dalam OrganisasiKhairul Alonx
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Hal yang baru itu dapat berupa hasil invensi (baru) atau diskoveri (pembaharuan), yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah
Materi ini saya dapat dari materi sosialisasi Tudung Basic Mentality saat di GarudaFood. Tiada maksud apapun, hanya ingin berbagi semoga menjadi sebuah inspirasi.
Materi Perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri topik Motivasi Kerja mencakup tentang definisi, konsep, teori motivasi, dan cara meningkatkan motivasi
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanJab0811
Lepius Yikwa: Results of data processing show that there is a significant positive effect given by Transformation Leadership on Employee Performance PT. Bank Sulut Go Kawangkowan Branch. Thus the higher the Transformation Leadership of PT Bank Sulut Go Kawangkowan Branch hence the higher Level of Employee Performance in the company. Statistically Proved that Transformation Leadership Positively influence on Employee
Performance so that hypothesis accepted. From the results of this study indicates Transformation Leadership is needed
someone to stimulate employee to work better and make employee as the most valuable asset in the company. For employee, having a leader who is able to transform in leadership
leads employee to be motivated and kens to work well for the company’s progress. this shows the hypothesis of Transformation Leadership on Employee Performance is Positive
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. What is Motivation
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen ditujukan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi
bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif untuk mencapai
dan mewujudkan tujuan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Motivasi menurut para ahli
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:143).
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:321).
“Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong
perilaku atau keinginan seseorang”.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93).
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu
mencapai tujuan dari motifnya”.
4. Tujuan Motivasi
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
5. Jenis Motivasi
Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi
standar.
Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan standar
mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat
bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
6. Metode Motivasi
Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang
diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk
memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya, seperti pujian,
penghargaan, tunjangan hari raya.
Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya
merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah
kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan
bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang
nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
7. Pendekatan Mengenai Motivasi
Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan
kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para
menajer menggunkan sistem upah insentif, semakin banyak mereka
menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar
penghasilan mereka.
Pendekatan Hubungan Manusiawi
Pendekatan hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk
bisa memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial
mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi
lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam
menjalankan pekerjaannya.
8. Pendekatan Mengenai Motivasi
Pendekatan Sumber Daya Manusia
Pendekatan Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai
motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena
uang atau keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk
berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam
menyikapi ini, bukan hanya memberi karyawan dengan upah atau
uang tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab
bersama dalam mencapai tujuan perusahaan
9. Perspektif Kebutuhan Mengenai
Motivasi
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.Mempunyai hierarki
kebutuhan, yaitu
1. kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,
istirahat dan sex;
2. kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata,
akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
3. kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
4. kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya
tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
5. aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan
bagi seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya
10. Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi
Kerja
Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
Prinsip Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha
pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah
dimotivasi kerjanya.
Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan
untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang
dilakukannya.
Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan.
11. Proses Motivasi
Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan
organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
Mengetahui kepentingan
Dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan
tidak hanya melihat dari sudut kepntingan pimpinan atau perusahaan
saja.
Komunikasi efektif
Perlu adanya komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus
mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang
harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
12. Proses Motivasi
Integrasi tujuan
Menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan
organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta
perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan
karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian
motivasi.
Fasilitas
Bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan yang akan
mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan
bantuan kendaraan kepada salesman.
Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa
mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu
perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.