3. Jadi...
Dimyati dan Mudjiono (2006:80)
Ratumanan (2002:72)
Motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar.
Motivasi adalah sebagai dorongan dasar
yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku.
Motivasi merupakan tenaga
pendorong yang mendorong manusia
untuk bertindak atau melakukan
sesuatu
Motivasi...
4. Belajar
Slameto
M.Ngalim Purwanto dalam bukunya
Psikologi Pendidikan
Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasi pengalamanya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah tingkah laku yang
mengalami perubahan yang relative mantap
melalui latihan atau pengalaman karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian,baik
fisk maupun psikis.
Jadi...
Belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku yang
merupakan sebagai sebab akibat dari
pengalaman atau latihan.
5. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut para ahli
Tadjab, 1994:102
Frederick J.Mc.Donald
dalam H Nashar, 2004:39
Motivasi belajar adalah “keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan
6. Motivasi Belajar...
Motivasi Belajar
Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong siswa untuk
belajar secara sungguh-sungguh, yang
pada gilirannya akan terbentuk cara belajar
siswa yang sistematis, penuh konsentrasi
dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
7. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW
(Teori Kebutuhan)
Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan
rasa aman
Aktualisasi
diri
Kebutuhan
penghargaan
Kebutuhan
cinta kasih
8. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan
untuk dapat tetap hidup, termasuk
makanan, perumahan, pakaian,
udara, untuk bernapas, dan
sebagainya.
9. Kebutuhan rasa aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang
telah dipuaskan, perhatian dapat
diarahkan kepada kebutuhan akan
keselamatan. Keselamatan itu,
termasuk merasa aman dari setiap jenis
ancaman fisik atau kehilangan, serta
merasa terjamin.
10. Kebutuhan cinta kasih
Cinta kasih dan kasih sayang yang
diperlukan pada tingkat ini, mungkin
disadari melalui hubungan-hubungan
antarpribadi yang mendalam, tetapi juga
yang dicerminkan dalam kebutuhan
untuk menjadi bagian berbagai
kelompok sosial.
11. Kebutuhan penghargaan
Percaya diri dan harga diri maupun
kebutuhan akan pengakuan orang lain.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal itu
berarti memiliki pekerjaan yang dapat diakui
sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu
yang dapat dicapai, serta pengakuan umum
dan kehormatan di dunia luar.
12. Aktualisasi diri
Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas
pada Hierarki Maslow dan berkaitan dengan
keinginan pemenuhan diri. Ketika semua
kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang
ingin mencapai secara penuh potensinya.
Tahap terakhir itu mungkin tercapai hanya
oleh beberapa orang.
13. Teori Motivasi HERZBERG (Teori
dua faktor)
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
14. Teori Motivasi DOUGLAS
McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan
manusia yaitu teori X (negatif) dan teori
y (positif), Menurut teori x (negatif)
empat pengandaian yang dipegang
manajer
• Karyawan secara inheren tertanam
dalam dirinya tidak menyukai kerja
• Karyawan tidak menyukai kerja
mereka harus diawasi atau diancam
dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
• Karyawan akan menghindari
tanggung jawab.
• Kebanyakan karyawan menaruh
keamanan diatas semua factor yang
dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative
ini mengenai kodrat manusia ada
empat teori Y (positif) :
• Karyawan dapat memandang
kerjasama dengan sewajarnya
seperti istirahat dan bermain.
• Orang akan menjalankan
pengarahan diri dan pengawasan
diri jika mereka komit pada
sasaran.
• Rata rata orang akan menerima
tanggung jawab.
• Kemampuan untuk mengambil
keputusan inovatif.
15. Teori Dorongan(Drive Teori)
Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi,
perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam
diri seseorang. Secara umum , teori-teori drive mengatakan hal-hal berikut :
ketika suatu keadaan dorongan internal muncul, individu di dorong untuk
mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi
intensitas keadaan yang mendorong. Pada manusia dapat mencapai tujuan yang
memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan
memuaskan.
16. Teori Insentif
• Teori ini mengatakan
bahwa seseorang akan
bergerak atau
mengambil tindakan
karena ada insentif yang
akan di dapatkan.
(Mustopa,
2011)
• Seseorang mau bekerja dari
pagi sampai sore karena
tahu bahwa ia akan
mendapatkan intensif
berupa gaji, jika seseorang
tahu akan mendapatkan
penghargaan, maka ia pun
akan bekerja lebih giat lagi.
Contoh
Insentif
Objek-objek tujuan
yang memotivasi
perilaku
17. Teori Disonan Kognitif
Pengertian
Teori komunikasi yang membahas mengenai
perasaan ketidaknyamanan seseorang yang
diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan perilaku
yang tidak konsisten dan memotivasi seseorang
untuk mengambil langkah demi mengurangi
ketidaknyamanan tersebut.
Wibowo (dalam Sarwono, S.W., 2009)
mendefinisikannya sebagai keadaan tidak
nyaman akibat adanya ketidaksesuaian antara
dua sikap atau lebih serta antara sikap dan
tingkah laku.
18. 8. Teori Harapan
Motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin
dicapai oleh seorang dan perkiraan yang
bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah
kepada hasil yang diinginkannya itu.
(Victor H. Vroom dalam bukunya Work and Motivation)
19. Dasar Teori Harapan
Harapan (Expectancy)
Nilai (Valence)
suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi
karena perilaku
kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan
seseorang.
Pertautan (Instrumentality)
besarnya kemungkinan bila bekerja secara
efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan
kebutuhan tertentu yang diharapkannya.
20. Victor Vroom (1994) yang pertama kali
mengemukakan teori harapan secara konseptual
dengan mengajukan persamaan sebagai berikut:
Harapan Instrumen Valensi
Kemungkinan
melakukan tugas
untuk mencapai
target kinerja
Kemungkinan
mencapai target
kinerja yang
dipandu berbagai
program kerja
Nilai hasil
kerja
karyawan baik
atau buruk
21. 9. Teori Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi
oleh Murray (dalam
Martaniah, 1998)
Diistilahkan dengan need for achievement dan dipopulerkan
oleh Mc Clelland (1961) dengan sebutan “n-ach”, yang
beranggapan bahwa motif berprestasi merupakan virus
mental sebab merupakan pikiran yang berhubungan dengan
cara melakukan kegiatan dengan lebih baik
22. Mc.Clelland
Individu yang menunjukkan motivasi
berprestasi adalah mereka yang task
oriented dan siap menerima tugas-tugas yang
menantang dan kerap mengevaluasi tugas-
tugasnya dengan beberapa cara, yaitu
membandingkan dengan hasil kerja orang lain
atau dengan standard tertentu
23. Motivasi berprestasi dalam perilaku individu
mengandung dua kecenderungan perilaku
Atkinson (Martaniah, 1998)
Individu yang cenderung
mengejar atau mendekati
kesuksesan
Individu yang berusaha
untuk menghindari
kegagalan.
27. .
.
KEBERADAAN
KETERKAITAN PERTUMBUHAN
kebutuhan yang berkaitan dengan
keberadaan manusia
hubungan kemitraan.
.
kebutuhan yang
berhubungan dengan
perkembangan potensi
perorangan dan dengan
kebutuhan penghargaan dan
aktualisasi diri yang
dikemukakan Maslow.
Yang dipertahankan dan berhubungan dengan
kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada
hierarki Maslow.
31. Hukum Pengaruh
Bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekuensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang
mengakibatkan timbulnya konsekuensi yang merugikan
Seorang juru tik
yang mampu
menyelesaikan
tugasnya dengan
baik
Juru tik tersebut
mendapat pujian
dari atasannya
Pujian tersebut
berakibat pada
kenaikan gaji
yang dipercepat
Karena juru tik
tersebut
menyenangi
konsekuensi
perilakunya itu
Ia terdorong bukan hanya bekerja
lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi
bahkan berusaha meningkatkan
keterampilannya.
Contoh positif
32. Seorang pegawai yang datang terlambat
berulangkali
Mendapat teguran dari atasannya, mungkin
disertai ancaman akan dikenakan sanksi
indisipliner.
Teguran dan dikenakan sanksi sebagai
konsekuensi negatif perilaku pegawai
tersebut
Berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu
datang tepat pada waktunya di tempat tugas
Contoh negatif
34. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
Motif yang dibawa sejak lahir, jadi
motivasi ini tanpa dipelajari.
Contoh dorongan untuk makan,
dorongan untuk bekerja
Motif-motif yang timbul karena
dipelajari.
Contoh dorongan untuk belajar
ilmu pengetahuan, dorongan untuk
mengajar sesuatu di dalam
masyarakat
35. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
Yang termasuk motivasi
jasmaniah seperti refelks, instink
otomatis, nafsu.
Yang termasuk motif rohaniah,
yaitu kemauan.
36. Motivasi Positif dan Negatif
Melalui pemberian hadiah bagi
yang berprestasi, diharapkan
mereka akan dapat lebih
berprestasi
Dengan memberi hukuman bagi
yang bersalah, tentunya, agar
mereka tidak mengulangi kesalahan
37. Prinsip-prinsip Motivasi
Belajar
Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
hanya diketahui, tetapi juga harus
diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar
38. 1
2
3
4
5
6
Motivasi Sebagai Dasar
Penggerak Yang Mendorong
Aktivitas Belajar
Motivasi Intrinsik Lebih Utama
Daripada Motivasi Ekstrinsik
Dalam Belajar
Motivasi Berupa Pujian Lebih
Baik Daripada Hukuman
Motivasi Berhubungan Erat
Dengan Kebutuhan Dalam
Belajar
Motivasi Dapat Memupuk
Optimisme Dalam Belajar
Motivasi Melahirkan Prestasi
Dalam Belajar
Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
39. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Sebagai Pendorong Perbuatan
Sebagai Penggerak Perbuatan
Mempengaruhi sikap apa yang seharusnya
anak didik ambil dalam rangka belajar
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik
itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang
kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik
Sebagai Pengarah Perbuatan
Tujuan belajar sebagai pengarah yang
memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar.