3. I.FUNGSI GINJAL :
1.Homeostasis :
-Ekresi end produc
-Keseimbangan air
-Keseimbangan elektrolit
-Keseimbangan asam/basa
2.Hemopoisis(eritropoitin/trombopoitin)
3.Fungsi endokrin(Eritropoitin/trombopoitin
prostaglandin/kalsitrol)
4.Tekanan darah(volume c ekstra sel/sistim
Renin-angiotensin sistem
5.Pengaturan kalsium darah
4.
5. II.Struktur Ginjal Dan Sistim urinarius
-Organ retrperitoneal
-Terdiri atas cortex dan Medula
-Ginjal terdiri atas 1 million Nefron
-1 nefron terdiri atas :
-Renal Corpuscle :
=glomerulus
=Capsul Bowman
-Tubulus proximal
- Ansa Henle
-Tubuli distal
-duktus koligen
6.
7. FIGURE 16–3
(a) Anatomy of the renal corpuscle. Brown lines in the capillary loops indicate space between
adjoining podocytes. (b) Cross
section of the three corpuscular membranes—capillary endothelium, basement membrane, and
epithelium (podocytes) of
Bowman’s capsule. For simplicity, glomerular mesangial cells are not shown in this figure.
8. The three basic components of renal function. This figure is
to illustrate only the directions of reabsorption and secretion,
not specific sites or order of occurrence. Depending on the
particular substance, reabsorption and secretion can occur at
various sites along the tubule.
FIGURE 16–6
11. • APARAT JUKSTAGROMERULAR:
Adalah 0rgan dengan spesialisasi khusus
yang terletak dekat glomerulus setiap organ.
STRUKTUR:
-Makula densa
-sel-sel mesenkhim ekstra glomerul
-sel-sel jukstagromerular
Fungsi : -sekresi hormonal
-aliran darah glomerulus/GFR
12.
13. Kemampuan intrinsik organ untuk mengatur aliran
darah sendiri
Proses ini terjadi bila MAP turun smp dibawah 60
mmhg atau meningkat diatas 180 mmhg.
Mekanisme :
-respon miogenik
-tubuloglomerulare Feddbach Machanism
14. • 1.a.renalis langsung dari Aorta
• 2.Ren -1300 cc/menit (26% COP)/Hati
menerima darah 1500 cc/menit(30 % COP)
• 3.Darah mengalir keginjal harus melalui
gromerulus
• 4.memiliki sistim rangkap
• 5.Tekanan kapiler 60-70 mmhg
• 6.Kapiler peritubulus 8-10 mmhg akan membantu
reabsrbsi
• 7.Autoregulasi dari aliran darah ginjal.
15.
16. Fungsi untuk membersihkan darah dari endproduc
( 26 % COP)
Normal 1-1,5 L/24 jam
3 Proses :Filtrasi/Reabsorbsi dan Sekresi
Mebran Filtrasi:kap glomerulus/basalis/lapisan
viseral cap Bowman
18. Peningkatan GFR
Peningkatan Kadar
Makula densa
Konstriksi arteriola aferen
Penurunan aliran darah glomerulus
Umpan Balik
Tubuloglomerular
Penurunan
GFR
Umpan -balik
tubuloglomeru
lar
19. Bahan yang dipergunakan :
◦ Inulin
◦ PAH
◦ Creatinin
◦ Iotalamat radioaktif
FIGURE 16–7
Renal handling of three hypothetical substances X, Y, and Z. X is
filtered and secreted but not reabsorbed. Y is filtered, and a
fraction is then reabsorbed. Z is filtered and completely reabsorbed.
20. FIGURE 16–10
Example of renal handling of inulin, a substance that is
filtered by the renal corpuscles but is neither reabsorbed nor
secreted by the tubule. Therefore, the mass of inulin
excreted per unit time is equal to the mass filtered during
the same time period, and as explained in the text, the
clearance of inulin is equal to the glomerular filtration rate.
23. • Proses untuk membawa air+substan dari tubulus
renal lainya kedarah.
• Mekanisme reabsorbsi--- SELEKTIF:
-Aktif
-pasif
JALUR REABSORBSI :
-transeluler
-paraseluler
24. Hormon Kerja
Aldosteron Meningkatkan reabsorpsi natrium dalam pars
asenden, tubulus kontortus distal dan duktus
koligetes
Angiotensin II Meningkatkan reabsorpsi natrium dalam
tubulus proksimal, pars asenden yang tebal,
tubulus distal dan duktus koligentes (terutama
dalam tubulus kortus proksimal)
Hormon Antidiuretik Meningkatkan reabsorpsi air dalam tubulus
kontortus distal dan koligentes
Atrial Natriuretic
Factor
Menurunkan reabsorpsi natrium
Brain Natriuretic
Factor
Menurunkan reabsorpsi natrium
Parathormon Meningkatkan reabsorpsi kalsium, magnesium
dan hidrogen
Menurunkan reabsorpis fosfat
Kalsitonin Menurunkan reabsorpsi kalsium
Hormon yang mengatur resorbsi
tubular
25. • Tub Proksimal:
-7/8 filtrat(88 % )
-gluk/aa/Na/K/Pospat/air dan uric ac
ANSA HENLE :Na dan Clorida
TUBULUS DISTAL:Na/bikarbonat dan air
PENGATURAN :
-keseimbangan gromerulus
-Faktor Hormonal
-faktor saraf
26. Nilai ambang tinggi
Nilai ambang rendah
Tampa nilai ambang
TRANSFORTASI MAKSIMUM-NILAI Tm
merupakan kecepatan reabsorbsi suatu substan
dari dalam tubulus secara spesifik yang
ditentukan oleh enzim
CONTOH:TmG 375 mgr/menit/300 mgr/menit
27. Reabsorbsi Na: 99 % Na diserap kembali
-2/3 --- Tub proksimal
-1/3 --pada segmen yang lain kecuali
pars ascenden A/H dan duk koli
gent
REABSORBSI AIR:duk proksimal/distal dan duk
koligens---ADH
28. REABSORSOBSI GLUKOSA:---Maksimal
terjadi di tub proksimal
TUB maksimal glukosa 375 mgr/menit/300
mgr/menit(wanita)
Ambang ginjal untuk glukosa 180 mr/dl
Reabsorbsi AA---Maksimal di tub proksimal
Bikarbinat ---tub proksimal
29. • Merupakan proses utk mengangkut substansi dari
dalam darah kedalam tubuli renal.
• Substansi yang di sekeresi:
-PAH
-diodrast
-asam hidrksi asetat
-derifat amino
-penisilin
30. K pada duktus proksimal/distal dan koligen
Amonia -tub proksimal
Hidrogen--duk proksimal/distal dan koligen
31. Osmolaritas palasma sama dgn cairan filtrat
sebesar 300 mOsm/L
Urine yang normal akan dipekatkan dan
osmolaritas menjadi 1200 mOsm/L hal imi
ditentukan oleh 2 faktor :
-jumlah cairan tubuh
-Hormon Anti Diuretik
32.
33.
34. Mpy mekanisme yang sama sampat cairan filtrat
mencapat tub distal.
Ketika cairan tubuh meningkat/osmolaritas
menurun---inhibisi ADH (53-3)
Ketika cairan tubuh berkurang/osmolaritas
meningkat---ekresi urin pekat---melibatkan
proses :
-gradies medularis dipertahankan sisti-
lawan arus
-Sekresi ADH
35. Reabsorbsi Na dari Medularis dukt koligen
kedalam intertitium --menambah osmolaritas,
Resirkulasi ureum yg reabsorbsi komplit di tub
proksimal
38. Cara Ginjal mempertahankan keseimbangan
asam/basa yakni dengan mensekresikan ion
Hidrogen dan mempertahankan ion Bikarbonat
Dua mekanisme Sekresi ion H:
-pompa antiport Na-H ion
-pompa proton yang digerakkan ATP
41. ANATOMI-FUNGSIONAL VU:
- uretrae interna
-ada tiga lapis m destrusor(longitudinal int/
sirkularis dan interna)
-Inervasi SSS(L1-2)/SPS(S2-3-4) dan saraf
somatik (MS 2-3-4) N Pudendus
42. Serabut
saraf
M detrusor Sfingter int Sfingter eks Fungsi
Ss Relaksasi Kontriksi Tdk disarafi PENGISIAN
Ssp Kontraksi Relaksasi Tdk disarafi Pengosongan
S somatik Tdk disarafi Tdk disarafi Kontriksi Volunter
kontrol
43. Pengisian kandung kemih
Stimulasi reseptor regangan
Impuls aferen melintas lewat saraf pelvis
Segmen sakral medula spinalis
Impuls eferen melintas lewat saraf spinalis
Kontraksi otot detrusor dan relaksasi sfingter interna
Aliran urine ke dalam uretra dan stimulasi reseptor
regangan
Impuls aferen lewat saraf pelvis
Inhibisi nervus pudendus
Relaksasi sfingter eksterna
Ekskresi Urine
44.
45.
46.
47. Stimulus untuk sekresi renin
1.Tekanan darah yang rendah
2.Volume cairan ekstrasel yang
rendah
3.Stimulasi simpatik
4.Kadar natrium plasma yang
rendah
Stimulus untuk sekresi renin
1.Tekanan darah yang rendah
2.Volume cairan ekstrasel yang
rendah
3.Stimulasi simpatik
4.Kadar natrium plasma yang
rendah
1. Mengatur GFR
2. Meningkatkan tekanan
darah
3. Meningkatkan asupan air
4. Meningkatkan sekresi
ADH
5. Meningkatkan sekresi
CRH dan ACTH
1. Mengatur GFR
2. Meningkatkan tekanan
darah
3. Meningkatkan asupan air
4. Meningkatkan sekresi
ADH
5. Meningkatkan sekresi
CRH dan ACTH
1. Meningkatkan sekresi
aldosteron
2. Menyebabkan
vasokonstriksi
1. Meningkatkan sekresi
aldosteron
2. Menyebabkan
vasokonstriksi
Plasma
Angiotensinogen
Angiotensin I
Angiotensin II
Angiotensin III
Angiotensin IV
Plasma
Angiotensinogen
Angiotensin I
Angiotensin II
Angiotensin III
Angiotensin IV
Reni
n
Paru-
paru
ACE
Angiotensin
ase
Aparatus
juksaglomeruler
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58. Suatu teknik utk memperlihatkan hubungan antara
pengisian kandung kencing dan tekanan
Segmen I VU kosong tekanan 0
Segmen II plateau tekanan 10 mmhg/volume300-
400 cc
Hukum Laplace :Tekanan dlm organ yg sferis
berbanding terbalik dgn radius asal tonus tetap
konstan
59. Segmen III tekanan intra VU bersamaan dengan
terkumpul urin 300-400 cc,kontraksi semakin
intensif-dorongan dan keinginan untuk miksi
ada kontrol volunter 600-700 cc dan tekanan intra
VU 35-40 mmhg.
Kalau tekanan melewati 40 mmhg kontrol volunter
mikturisi tdk bisa lagi
60.
61. Atonik Blader-efek detruksi saraf sensorik (cedra
spinal/sifilis)
Autonomic Blader-Refleks mikturisi
hiperaktif(trans reseksi total Ms diatas S/Stad I
Spinal Shock /stad II priode Shock)
Neurogenic Balder tampa Inhibisi
Mikturisi nokturnal
62. Gagal ginjal mengacu pada fungsi ekresi>GFR
-50 % nerfon rusakGFR terganggu 25-30%
Gagal ginjal diikuti oleh :
Defisiensi kalsitriol/ertripoitin/ggnkeseimbangan
Asam basa
@AKUT/KRONIK
65. Merupakan ggn fungsi ginjal berjalan progresif
dan irreversiblebebrapa bulan smp tahun
PENYEBAB:
-nefritis kronik/polikistik
-batu gnjal/kontriksi ureter
-hipertensi/aterosklerosis
-tuberkulosis/keracunan
69. Dialisis (hemodialisis):suatu prosedur untuk
mengeluarkan endproduc/zat toksik dan untuk
memulihkan volume serta komposisi cairan tubuh
yang normal pada gagal ginjal berat.
Ginjal artifisial : merupan mesin yang digunakan
untuk melaksanakan dialisis pada gagal ginjal
70. Frekwenjamsi-durasi: 3 kali/minggu/6 jam
Cairan Dialisis:tdk mengandung
ureum/urat/sulfat/kretinin
Cairan dialisis mengandung ion Na/K/Cl/ lebih
rendah sedangkan glukosa/bikarbonat dan Ca
lebih besar dari cairan dialisis,
Dialisis peritonial
Komplikasi :ggn tidur/kecemasan dan depresi