1. Tutor Kimia Klinik I pemeriksaan kalsium serum 1 Zulkarnain/Dra. Soehartini B.S,MS,Apt
2.
3. Kadar normal kalsium total : 8,6 – 10,3 mg/dL (2,15 – 2,57 mmol/L)2
4. Di dalam tubuh terdapat dalam 3 bentuk : Kalsium ion (Ionized calcium/free calcium) - Merupakan bentuk yang bebas, bentuk paling aktif. - ± 50 % dari kalsium total Dalam bentuk kompleks dengan anion (complexed calcium). - ± 5 % dari kalsium total - Berikatan dengan sitrat, laktat dan bikarbo- nat. 3
5. 3. Berikatan dengan protein plasma. - Jumlah ± 45 % dari kalsium total - 80 % berikatan dengan albumin. 20 % berikatan globulin. 4
13. KESEIMBANGAN KALSIUM d Distribusi ke 3 bentuk kalsium dalam darah berubah mengikuti perubahan pH darah dan protein plasma. Pada keadaan asidosis Ca++ meningkat alkalosis Ca++ menurun Bila kadar protein plasma meningkat kalsium total juga meningkat Bila kadar protein plasma menurun kalsium total juga menurun 7
14.
15. Ekskresi melalui ginjal glomerulus, direabsorbsi ± 245 mmol oleh tubulus proksimal & distal dipengaruhi oleh hormon paratiroid.3 Organ berperan besar dalam keseimbangan Usus Halus Ginjal Tulang 8
16. KESEIMBANGAN KALSIUM m Kmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Hormon Paratiroid (PTH) Sekresi hormon ini diatur melalui mekanisme kontrol umpan balik oleh peningkatan Ca ++ dengan cara : - Merangsang osteoklas tjd peningkatan penyerapan tulang. (bekerjasama dengan 1,25 DHCC) Mekanisme keseimbangan kalsium dalam darah, Dikendalikan oleh kerja 3 hormon 1 9
17. KESEIMBANGAN KALSIUM m - Meningkatkan reabsorbsi kalsium ion pada tubulus renalis. - Secara tidak langsung meningkatkan penyerapan kalsium ion di usus melalui rangsangan pembentukan 1,25 DHCC di ginjal 10
18. KESEIMBANGAN KALSIUM m Kalsitonin - Diproduksi oleh sel C pada kelenjar tiroid - Sekresinya dirangsang oleh peningkatan kadar kalsium ion Kerja kalsitonin : Menghambat reabsorbsi kalsium ion pada tulang oleh osteoklas Menghambat reabsorbsi kalsium ion pada ginjal. 2 11
19. KESEIMBANGAN KALSIUM m Vitamin D aktif (1,25 Dehidrokolekalsiferol) - Diproduksi di ginjal - Sintesanya dipengaruhi oleh PTH - Kerja dari 1,25 DHCC adalah : Meningkatkan penyerapan kalsium ion pada usus halus Meningkatkan reabsorbsi kalsium ion pada tulang (dibantu oleh PTH) Meningkatkan reabsorbsi kalsium ion pada tubulus distal ginjal 3 12
20. PENGUKURAN KALSIUM Total kalsiumdapatdiukurdariikatankalsiumdengan protein dan Ca2+ Pengukuran total kalsiumdapatdikoreksidenganpersamaan : Totalkalsium( mg/dL)= total kalsium(yg diukur) +[(normal albumin – kadar albumin pasien) x 0.8] 13
24. PENGUKURAN KALSIUM 4. Metodekolorimetri Prinsip: Ca2+ + CPC (CPC = 0-Cresolphthaleincomplex) OH-komplekwarna(merah) * menggunakanalatspektrofotometer * pengukuranberdasarkankomplekwarna yang dihasilkan ketikamenggunakanindikatormetallokromik(CPC yangpaling seringdipakai) * pengukuranmendekati 580 nm * merupakanmetode yang paling banyakdigunakanuntukpengukuran total kalsium 17
25. 5. Metode Flame emission photometric Prinsip : Ca++heatCa0heat Ca* Ca0 + Photon Cara kerja :Bilakalsium ion dipanaskanakanmembuat atom kalsiumdalamkeadaanground statesertamelepaskanelektron (2e), biladipanaskankembalidapatmengakibatkan atom kalsiumkembalipadakeadaanexcitedstate.Padawaktukembalikeadaan ground state akanmengeluarkan photon/cahaya (emisi). 18 PENGUKURAN KALSIUM
27. PENGUKURAN KALSIUM 6. Metodespektrometridenganisotopdilusi mass Prinsip: Ca dan Ca isotop yang diketahui; Ca2+diisolasidandilaporkan ratio darike 2 isotoppadaspektrometer mass * Merupakanmetodedefinitif * Hanyaterdapatpadalaboratoriumrujukan 20
28. PENGUKURAN KALSIUM 7. Metode ISE (Ion selective electrode) Prinsip : Pengukuranbedapotensial yang timbulantara elektrodakalsiumdenganelektrodareferen Bedapotensial yang timbulsebandingdengan aktifitas Ca2+ Terdiridarisebuahmembranselektifkalsium yang ditutupdenganlarutan yang dianjurkan(CaCl2, AgCldanbeberapaelektrodereferen) Merupakanmetodepemeriksaan yang paling baikuntuk Ca2+ 21
29. Prinsip : Otot jantung diberi stimulus kontraksi Luas yang berkontraksi konsentrasi kalsium ion 22 PEMERIKSAAN KALSIUM ION Biological assay
30. 2. Sampel didialisis Kalsium terdialisis dideteksi dengan cara kolorimetri atau dengan AAS 3. Digunakan carik uji (dye) selektif kalsium untuk mendeteksi ion kalsium didalam ultra filtrat 23 Automated dyalisis Kolorimetri
31. 4. Beda potensial yang ditimbulkan antara elektrode referens jumlahnya sebanding dengan aktivitas kalsium ion menunjukkan konsentrasi kalsium ion 5. Tekanan secara mekanik /sentrifus menghasilkan filtrat bebas protein diukur konsentrasi ion kalsium didalamnya. 24 Elektrode Ion Selektif (ISE) Ultrafiltrabel
32. Metode Pemeriksaan Kalsium Serum di RSUD Dr. Soetomo Menggunakanmetodekolorimetridenganpenentuan end point dan sample blank Menggunakanautomatik analyzer Hitachi type 902 / Tokio Boeki type TMS 10241 25
34. CARA KERJA R 1 R 2 Pembacaan R 1 (Buffer) : ethanolamine buffer 1 mol/L, pH 10,6 R 2 (Chromogen) : o-cresophthalien complexone 0,3 mmol/L, 8-hydroxyquinoline 13,8 mmol/L dan hydrochloric acid 122 mmol/L Serum 27
35. CARA KERJA Sampeldicampurdengan: *R I (buffer) : buffer ethanolamine 1 mol / L ph 10.6 *R 2 (chromogen) : a. o-cresophthaleincomplexone 0.3 mmol/L b. 8-hydroxyquinoline 13.8 mmol/L c. hydrochloric acid 122 mmol /L 28
36. CARA PENGHITUNGAN Secara automatic analyzer denganmenghitung konsentrasibahan yang dianalisispadasetiap sample denganfaktorkonversi : mmol/L x 4.01 = mg/dL mg/dL x 0.249 = mmol/L 29