1. Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra yang berfungsi mengeluarkan sisa produksi tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengekskresikan zat toksik dan limbah metabolisme.
2. Ginjal memiliki struktur makroskopis dan mikroskopis yang meliputi nefron sebagai unit fungsionalnya, serta berperan dalam pengaturan pH tubuh, keseimbangan
3. • Terletak pada dinding posterior abdomen
daerah lumbal kanan dan kiri kolumna
vertebralis ginjal kanan lebih rendah dari
ginjal kiri
• Posisi vertebrae torakal 12 s/d lumbal 13
• Ukuran ginjal dewasa panjang (12-13 cm),
lebar ± 6 cm, tebal (1,5-2,5 cm), berat (120-150
gram)
• Ginjal dilengkapi kapsul tipis jaringan fibrus
menyebabkan ginjal lemas dan kenyal
• Struktur ginjal makroskopis dan mikroskopis
4. Struktur Makroskopis Ginjal
Korteks (bagian luar)
Medula (bagian dalam)
mengandung 6-10 pyramid
puncak pyramid menonjol ke
kaliks minor
Saluran eksresi ginjal kaliks
minor kaliks mayor pelvis
renalis ureter
5. Struktur Mikroskopis Ginjal
Terdiri dari unit fungsional disebut NEFRON
(± 1 juta nefron tiap ginjal)
Nefron Korpus Malpigi dan Tubulus Ginjal
a. Korpus Malpigi Glomerolus dan Kapsul
Bowman
b. Tubulus ginjal tda:
Tubulus proximal (15 mm) fungsi reabsorbsi air
Na, K, HCO3-, CL dan PO4
Loop henle (p=12-14 mm) memiliki bagian tebal
dan tipis untuk pemekatan urine fungsi difusi Na
ke tubulus, reabsorbsi air dan natrium
Tubulus distal (5 mm) bermuara di duktus
koligens fungsi reabsorbsi Na, sekresi K+, NH3
6.
7. Peredaran Darah Ginjal
Arteri renalis hilus
bercabang ke arah dorsal dan
ventral arteri interlobularis
arteri arcuata arteriole
interlobularis arteriole aferen
kapiler glomerolus arteriole
eferen sistem portal kapiler
vena interlobularis vena renalis
vena kafa inferior
9. Ginjal mendapatkan persarafan dari
pleksus renalis (vasomotor).
Saraf ini berfungsi untuk mengatur
jumlah darah yang masuk ke dalam
ginjal saraf ini berjalan bersamaan
dengan pembuluh darah yang masuk
ke ginjal
10. URETER
• Berupa 2 pipa saluran panjang 25-30
cm diameter 3 mm mengalirkan
urine ke VU
• Mempunyai 3 lapisan:
1. Lapisan luar (jaringan ikat) agar
ureter selalu dalam posisinya
2. Lapisan tengah (otot) mempermudah
cairan turun ke bawah, mempercepat
aliran rine
3. Lapisan dalam (mukosa)
memudahkan turunnya cairan, endapan
dan kristal
11. VESIKA URINARIA
• Organ berbentuk buah pir, letak dalam
panggulbesar belakang simpisis pubis
mempunyai 3 muara
• Kapasitas VU normal dewasa 100-150
ml masih mampu adaptasi dengan
200-400 ml urine dalam VU
• Dilapisi mukosa dan muskulus
Detrusor
• Bagian awal mempunyai lipatan
berfungsi sebagai pintu mencegah
urine tidak keluar terus
• Dipersyarafi pleksus vesikalis s.
parasimpatis (kontriksi) & s. simpatis
(relaksasi)
12.
13. • Perbedaan panjang ♂ 17-22,5 cm, ♀ 2,5-3,5 cm
predisposisi munculnya kelainan dalam perkemihan
• Terdiri dari mukosa dan otot
• Perbedaan fungsi ♂ penyaluran urine dan semen
• Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars
prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa
• Fungsi umum uretra transport urine dari VU ke meatus interna
16. Kidney functions
• Healthy kidneys filter about a
half cup of blood every minute,
removing wastes and extra
water to make urine
• When we pee the kidneys will
remove water, wastes,
electrolytes and toxins from our
body
• Kidneys maintain plasma
electrolyte balance (Na, K+, Cl-,
PO4)
17. 1. Body water regulation:
Mengatur keseimbangan cairan tubuh mengatur output urine, mengatur
tekanan darah
Mempertahankan osmolalitas plasma ± 285 mosmL dengan mengubah ekskresi
air.
2. Acid base balance : Mengatur keseimbangan asam basa.
3. Electrolit balance: Mempertahankan keseimbangan elektrolit plasma (ion Na, K+,
Cl-, PO4)
4. Regulatory extretory: Mengekskresikan produk ampas/sisa metabolisme (produk
akhir nitrogen dari metabolisme protein urea, asam, urat, creatinin),
mengekskresikan zat toxic, obat .
18. 1. Intrarenal Hormones (produced by the kidney)
memproduksi Renin, 1.25 dihydroxy-
cholecalciferol (vitamin D3) & erythropoietin
2. Extrarenal hormones with kidney as major
target organ aldostreron & steroids,
vasopressin (antidiuretic hormone)
3. Renal metabolisme and excretion:
menghancurkan dan mengeluarkan hormon
peptida, steroid, prostalglandin dan
catecholamines (adrenalin, epineprin)
4. Degradasi insulin
19. Sekresi ADH
Kehilangan Cairan Tubuh
(dehidrasi, hemoragi, emesis)
↑ osmolalitas serum
Rangsangan
Hipotalamus
↑ Permeabilitas
tubulus
terhadap air
↑ Reabsorbsi air
↑ Osmolalitas serum
Osmolalitas plasma
Angiotensin
↓ Natrium Serum
Rangsang Korteks
Adrenal
Sekresi Aldosteron
Rangsang sel tubular
↑ Reobsorbsi Na
↑ TD
Volume cairan tubuh
↓ TD
↓ LFG
Rangsangan aparatus
Jukstaglomerolus
Sekresi Renin
Angiotensin diubah
menjadi angiotensin I
Dipulmoner diubah
menjadi angiotensin II
Kontriksi arteri perifer
↑ LFG
20.
21. Kolekalsiferol
(Vitamin D)
25 -
Hidroksikolekalsiferol
1, 25
Dehidroksikolekalsiferol
Terbentuknya ikatan kalsium
& protein dalam epitel usus
Absorbsi kalsium dalam
usus
Konsentrasi ion kalsium
Hati
Ginjal
Epitel Pencernaan
Paratiroid
Hormon
22. Kidneys & Vitamin D Regulation
• The kidneys have an important role in
making vitamin D useful to the body.
• The kidneys convert vitamin D from
supplements or the sun to the active
form of vitamin D needed by the
body the formation of calcium and
protein bonds in the intestinal
epithelium
• Vitamin D in its active form helps the
absorption of calcium and phosphorus
by the small intestine
23. • Mekanisme pengaturan pH tubuh:
Mekanisme pernapasan mengontrol CO2
Mekanisme oleh ginjal mengontrol H+ dan HCO3
-
• Keseimbangan kimia tubuh:
H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3
-
• Bila buffer dan mekanisme homeostasis pH tubuh gagal
pengaturan asam basa diambil alih ginjal
24. • ALKALOSIS : H+ <<, HCO3
- >>
Kompensasi oleh Ginjal :
• Reabsorbsi ion H+ oleh tubulus
• Sekresi ion H+ ekstracell
• ASCIDOSIS : H+ >>, HCO3
- <<
Kompensasi oleh Ginjal :
• Ekskresi ion H+ oleh tubulus
• Filtrasi HCO3
- + Na oleh Glomerolus
• Reabsorsi Na ↑
• Reabsorsi HCO3
- ↑
26. Pembentukan Urine (1)
• Filtrasi
Menyaring air dan elektrolit
Proses filtrasi plasma
diglomerolus
Aliran darah ginjal / Renal Blood
Flow (RBF) = 1200 ml/menit
GFR (Glomerular Filtrasi Rate) =
125 ml/menit
Faktor yang mempengaruhi proses filtrasi:
1. Perubahan aliran darah ginjal
2. Perubahan tekanan filtrasi
Tekanan hidrostatik (TH) kapiler glomerolus
aferen & eferen konstriksi, perubahan TD
Perubahan TH kapsula bowman misal
karena obstruksi ureter dan edema ginjal
Perubahan tekanan osmotik kapiler
glomerplus karena perubahan konsentrasi
protein
Perubahan luas permukaan glomerolus
27. Proses Pembentukan Urine (2)
• Reabsorsi
Terjadi ditubulus ginjal
Pemekatan dan pengambilan
zat-zat
124 cc darah direabsorsi
setiap menit
• Ekskresi
Mengekresi cairan filtrasi
Zat-zat yang ikut keluar
bersama urine (ureum,
sodium, pospat, hidrogen,
klorida)
Zat-zat yang seharusnya tak
ikut keluar (protein, glukosa)
28. Proses Berkemih
• Adalah suatu proses pengosongan kandung kemih keinginan
berkemih timbul apabila:
o Urine mengisi kandung kemih
o Tekanan pada dinding kandung kemih melebihi ambang
• Tindakan berkemih melibatkan reflek syaraf otonom (syaraf pelvis
dari sakral 2-3-4) dan somatis reflek dikendalikan oleh pusat
syaraf dan kemauan.
• Proses berkemih urine mengalir melalui ureter oleh gerak
peristaltik terkumpul dalam VU Jika Vesika penuh desakan
pada dinding VU distensi otot timbul rasa sakit dan tidak
nyaman baroreseptor rangsang saraf parasimpati aktifkan
muskulus detrusor berkontraksi dinding VU mendorong urine
keluar ke uretra relaksasi sfinkter dan orifisium uretra interna
urine keluar