SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Fungsi: 
 Mempertahankan air dan osmolalitas yang 
normal terdapat dalam tubuh 
 Mempertahankan elektrolit utama dari cairan 
tubuh terutama ion Natrium, 
Kalium,Bikarbonat, Chlorida dan Hidrogen. 
 Mempertahankan keseimbangan asam basa 
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh.
Struktur: 
 2 kidneys - filter blood, produce urine 
 2 ureters - transport urine (kidneys to 
bladder) 
 bladder - reservoir for urine 
 urethra - transport of urine
 terletak retroperitoneal, 
pada posterior abdomen 
 lies from T12-L3 of 
vertebral column, next to 
m. psoas major 
 superior parts are 
protected by ribs 11, 12 
 tilted: superior poles are 
closer to midline than 
inferior 
Martini 2006 p 953
Makroskopis 
Saluran ekskretoris pada bagian medial dan 
dalam. 
Saluran ini terdiri atas calyces mayor, calyces 
minor, pelvis renalis dan ureter 
Parenkim ginjal yang mengelilingi saluran 
ekskretoris yaitu medulla dan korteks ginjal
 Setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron. 
 Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama 
yaitu glomerulus, yang sering juga disebut 
Kapsula Bowman, dan tubulus. 
 Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu tubulus 
proksimal, lengkungan henle (Loop of Henle), 
dan tubulus distalis. 
 Beberapa tubulus distalis akan bersatu pada 
segmen terakhir yang disebut tubulus 
kolektivus
 Suplai darah ke ginjal sekitar 20%-25% dari 
total cardiac output 
99% korteks 
 Renal Blood Supply 
1% medulla
3 proses utama pembentukan urine : 
1. Filtrasi glomerulus : Proses penyaringan plasma 
dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula 
bowman 
2. Reabsorpsi tubulus : Perpindahan zat dari lumen 
tubulus menuju plasma kapiler peritubulus 
3. Sekresi tubulus : Perpindahan zat dari plasma 
kapiler menuju lumen tubulus
 Membran glomerulus : fenestra lapisan endotel 
kapiler, membran/lamina basalis, diafragma 
dan celah lapisan epitel kapsula bowman 
 Membran : Sangat permeabel terhadap air dan 
kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak 
permeabel terhadap molekul besar yaitu koloid 
(protein plasma). 
 Filtrat glomerulus (ultrafiltrat) : cairan bebas 
protein & mengandung kristaloid dengan 
kadar sama dengan plasma. 
 Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh 
glomerulus, 19% direabsorpsi dan 1% 
diekskresi.
Tekanan filtrasi (Starling Forces) ditentukan oleh : 
1. Tekanan yang mendorong filtrasi : 
- tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus 
- tekanan onkotik dalam kapsula bowman 
2. Tekanan yang melawan filtrasi : 
- tekanan hidrostatik di kapsula bowman 
- tekanan onkotik protein plasma di kapiler 
glomerulus.
 GFR = Kf [(Pg-Pb)-(Πg-Πb)] 
Kf = Koefisien Filtrasi 
Pg = Tekanan hidrostatik dalam kapiler 
glomerulus 
Pb = Tekanan hidrostatik dalam kapsula 
Bowman 
Πg = Tekanan onkotik plasma glomerulus 
Πb = Tekanan onkotik cairan interstitial dalam 
kapsula Bowman
Proses Reabsorpsi 
- Sekitar 99% dari filtrat yang terbentuk pada 
glomerulus akan mengalami reabsorpsi pada 
tubulus, baik secara aktif maupun secara 
pasif. 
- Pada Tubulus Proksimal, terjadi reabsorpsi 60% 
solut. Dimana terdiri atas 100% glukosa dan 
asam amino, 90% bicarbonat dan 80-90% 
fosfat anorganik dan air.
- Pada Lengkungan Henle, terdapat perbedaan 
struktur dan fungsi dari bagian asendens dan 
bagian desendens. 
- Pada bagian desendens mempunyai permeabilitas 
yang relatif rendah terhadap solut, tetapi 
permeabel terhadap air air direabsorpsi dari 
tubulus cairan pada tubulus menjadi 
hipertonik.
- Pada bagian tipis asendens, memiliki sifat yang 
impermeable terhadap air, tetapi permeabel 
terhadap Na+ dan Clˉ dan permeabel sedang 
terhadap urea cairan tubulus menjadi 
hipotonik (encer) 
- Pada bagian tebal dari asendens, memiliki sifat 
impermeable terhadap air dan terjadi transport 
aktif terhadap Na+ dan Clˉ dari lumen ke 
peritubular cairan tubulus menjadi lebih 
hipotonik (encer)
Dari bagian tebal ascendens Tubulus distal. 
Pada tubulus distal, memiliki sifat permeabel 
terhadap ion Na dan air 
Pada bagian akhir tubulus distal dan duktus 
koligentes, dikontrol oleh konsentrasi ADH atau 
vasopresin
 Proses akhir terbentuknya urine tergantung pada 
jumlah antidiuretik hormon (ADH) yang 
dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior. 
 Pada keadaan pemberian/intake air yang 
pe volume CES 
pe volume CIS. 
ginjal mengatasinya dengan: 
- me ekskresi Natrium 
reabsorpsi Natrium pada tubulus proksimal 
filtrat yang mencapai macula densa mencapai 
kadar Na yang sangat tinggi menghambat 
pelepasan renin pembentukan angiotensin II 
pelepasan ADH dan aldosteron ekskresi 
natrium dan air
 Meningkatkan ekskresi air 
Penurunan pelepasan ADH turunnya 
permeabilitas tubulus distalis dan duktus 
kolektivus terhadap air reabsorpsi air 
berkurang ekskresi meningkat
Miksi adalah proses pengosongan vesika urinaria 
yang terdiri atas 2 langkah: 
1. Vesika urinaria terisi secara progresiv sampai 
melewati level ambang (treshold level) 
2. Terjadi refleks miksi yang menyebabkan 
pengosongan vesika urinaria
 Saraf utama yang menginervasi VU adalah n. 
pelvikus (S2-S3), mengandung komponen sensoris 
dan motoris. 
 Komponen sensoris mendeteksi derajat peregangan 
vesika urinaria sinyal yang memicu refleks 
miksi. 
 Komponen motorik (parasimpatis) yang 
menyebabkan kontraksi m. detrusor VU. 
 N. pudendus (merupakan komponen somatik yang 
menuju skeletal muscle sphincter eksterna) yang 
mengatur kontraksi dan relaksasi spinkter. 
 N. hypogastrik (L2-L6, merupakan komponen 
simpatis) yang mengatur pembuluh darah VU, 
efeknya kurang untuk kontraksi VU.
 Bila VU terisi urine, strech reseptor akan 
mengirim sinyal lewat n. pelvikus ke segmen 
sakralis, dan selanjutnya lewat nervus yang 
sama komponen parasimpatis akan dihantar ke 
otot detrusor VU. 
 Semakin banyak urine dalam VU, strech 
reseptor akan semakin kuat mengirim sinyal, 
sehingga kontraksi otot detrusor VU semakin 
kuat. 
 Lalu terjadi penghantaran saraf lewat n. 
pudendus menuju otot spinkter uretra 
eksterna, untuk merelaksasikan spinkter.
 Renin meningkatkan produksi Angiotensin 
II dan dilepaskan ketika volume intravascular 
menurun, seperti pada saat perdarahan dan 
dehidrasi 
 Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na 
dan air pada tubulus distal dan duktus 
kolektivus. 
 ADH
 1,25 dihydroxy vitamin D (bentuk aktif 
vitamin D), yang meningkatkan absorpsi 
kalsium dari usus. 
 Erytropoetin berperan pada produksi sel 
darah merah
Fisiologi ginjal

More Related Content

What's hot

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarCatatan Medis
 
Spinal cord
Spinal cordSpinal cord
Spinal cordDedi Kun
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik Licia Dewi
 
Sediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxSediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxdaengshau
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
 
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasHakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasR.F Hakim
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Ishak Majid
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaWulung Gono
 
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"Jessy Damayanti
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacologynisha althaf
 

What's hot (20)

PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
Spinal cord
Spinal cordSpinal cord
Spinal cord
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
 
Ekskresi obat
Ekskresi obatEkskresi obat
Ekskresi obat
 
sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
Sediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxSediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptx
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
 
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasHakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
Biologi sel "sifat fisika protoplasma"
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Transfusi darah
Transfusi  darahTransfusi  darah
Transfusi darah
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 

Similar to Fisiologi ginjal

sejarah
sejarahsejarah
sejarahedhymo
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHANANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHANAgung Prayogi
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihanpjj_kemenkes
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011Mentari
 
5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdfDebyAngelia
 
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docxPENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docxseuramoefoto
 
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptxnopi27
 
Sistema urinaria
Sistema urinariaSistema urinaria
Sistema urinariaikhsan fath
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihanpjj_kemenkes
 

Similar to Fisiologi ginjal (20)

anatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.pptanatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.ppt
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHANANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
 
Apek
ApekApek
Apek
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Kb 5(1)
Kb 5(1)Kb 5(1)
Kb 5(1)
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
 
5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf
 
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docxPENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
 
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Sistema urinaria
Sistema urinariaSistema urinaria
Sistema urinaria
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 

More from nurdinz

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletusnurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anaknurdinz
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular nurdinz
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaannurdinz
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumennurdinz
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem sarafnurdinz
 
penghirup dan pengecap
penghirup dan pengecappenghirup dan pengecap
penghirup dan pengecapnurdinz
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangnurdinz
 

More from nurdinz (10)

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletus
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anak
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
penghirup dan pengecap
penghirup dan pengecappenghirup dan pengecap
penghirup dan pengecap
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 

Recently uploaded

Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 

Recently uploaded (20)

Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 

Fisiologi ginjal

  • 1.
  • 2. Fungsi:  Mempertahankan air dan osmolalitas yang normal terdapat dalam tubuh  Mempertahankan elektrolit utama dari cairan tubuh terutama ion Natrium, Kalium,Bikarbonat, Chlorida dan Hidrogen.  Mempertahankan keseimbangan asam basa  Mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh.
  • 3. Struktur:  2 kidneys - filter blood, produce urine  2 ureters - transport urine (kidneys to bladder)  bladder - reservoir for urine  urethra - transport of urine
  • 4.
  • 5.  terletak retroperitoneal, pada posterior abdomen  lies from T12-L3 of vertebral column, next to m. psoas major  superior parts are protected by ribs 11, 12  tilted: superior poles are closer to midline than inferior Martini 2006 p 953
  • 6. Makroskopis Saluran ekskretoris pada bagian medial dan dalam. Saluran ini terdiri atas calyces mayor, calyces minor, pelvis renalis dan ureter Parenkim ginjal yang mengelilingi saluran ekskretoris yaitu medulla dan korteks ginjal
  • 7.
  • 8.
  • 9.  Setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron.  Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama yaitu glomerulus, yang sering juga disebut Kapsula Bowman, dan tubulus.  Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu tubulus proksimal, lengkungan henle (Loop of Henle), dan tubulus distalis.  Beberapa tubulus distalis akan bersatu pada segmen terakhir yang disebut tubulus kolektivus
  • 10.
  • 11.
  • 12.  Suplai darah ke ginjal sekitar 20%-25% dari total cardiac output 99% korteks  Renal Blood Supply 1% medulla
  • 13. 3 proses utama pembentukan urine : 1. Filtrasi glomerulus : Proses penyaringan plasma dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman 2. Reabsorpsi tubulus : Perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus 3. Sekresi tubulus : Perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen tubulus
  • 14.
  • 15.  Membran glomerulus : fenestra lapisan endotel kapiler, membran/lamina basalis, diafragma dan celah lapisan epitel kapsula bowman  Membran : Sangat permeabel terhadap air dan kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak permeabel terhadap molekul besar yaitu koloid (protein plasma).  Filtrat glomerulus (ultrafiltrat) : cairan bebas protein & mengandung kristaloid dengan kadar sama dengan plasma.  Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh glomerulus, 19% direabsorpsi dan 1% diekskresi.
  • 16. Tekanan filtrasi (Starling Forces) ditentukan oleh : 1. Tekanan yang mendorong filtrasi : - tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus - tekanan onkotik dalam kapsula bowman 2. Tekanan yang melawan filtrasi : - tekanan hidrostatik di kapsula bowman - tekanan onkotik protein plasma di kapiler glomerulus.
  • 17.  GFR = Kf [(Pg-Pb)-(Πg-Πb)] Kf = Koefisien Filtrasi Pg = Tekanan hidrostatik dalam kapiler glomerulus Pb = Tekanan hidrostatik dalam kapsula Bowman Πg = Tekanan onkotik plasma glomerulus Πb = Tekanan onkotik cairan interstitial dalam kapsula Bowman
  • 18. Proses Reabsorpsi - Sekitar 99% dari filtrat yang terbentuk pada glomerulus akan mengalami reabsorpsi pada tubulus, baik secara aktif maupun secara pasif. - Pada Tubulus Proksimal, terjadi reabsorpsi 60% solut. Dimana terdiri atas 100% glukosa dan asam amino, 90% bicarbonat dan 80-90% fosfat anorganik dan air.
  • 19. - Pada Lengkungan Henle, terdapat perbedaan struktur dan fungsi dari bagian asendens dan bagian desendens. - Pada bagian desendens mempunyai permeabilitas yang relatif rendah terhadap solut, tetapi permeabel terhadap air air direabsorpsi dari tubulus cairan pada tubulus menjadi hipertonik.
  • 20. - Pada bagian tipis asendens, memiliki sifat yang impermeable terhadap air, tetapi permeabel terhadap Na+ dan Clˉ dan permeabel sedang terhadap urea cairan tubulus menjadi hipotonik (encer) - Pada bagian tebal dari asendens, memiliki sifat impermeable terhadap air dan terjadi transport aktif terhadap Na+ dan Clˉ dari lumen ke peritubular cairan tubulus menjadi lebih hipotonik (encer)
  • 21. Dari bagian tebal ascendens Tubulus distal. Pada tubulus distal, memiliki sifat permeabel terhadap ion Na dan air Pada bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes, dikontrol oleh konsentrasi ADH atau vasopresin
  • 22.  Proses akhir terbentuknya urine tergantung pada jumlah antidiuretik hormon (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior.  Pada keadaan pemberian/intake air yang pe volume CES pe volume CIS. ginjal mengatasinya dengan: - me ekskresi Natrium reabsorpsi Natrium pada tubulus proksimal filtrat yang mencapai macula densa mencapai kadar Na yang sangat tinggi menghambat pelepasan renin pembentukan angiotensin II pelepasan ADH dan aldosteron ekskresi natrium dan air
  • 23.  Meningkatkan ekskresi air Penurunan pelepasan ADH turunnya permeabilitas tubulus distalis dan duktus kolektivus terhadap air reabsorpsi air berkurang ekskresi meningkat
  • 24.
  • 25. Miksi adalah proses pengosongan vesika urinaria yang terdiri atas 2 langkah: 1. Vesika urinaria terisi secara progresiv sampai melewati level ambang (treshold level) 2. Terjadi refleks miksi yang menyebabkan pengosongan vesika urinaria
  • 26.  Saraf utama yang menginervasi VU adalah n. pelvikus (S2-S3), mengandung komponen sensoris dan motoris.  Komponen sensoris mendeteksi derajat peregangan vesika urinaria sinyal yang memicu refleks miksi.  Komponen motorik (parasimpatis) yang menyebabkan kontraksi m. detrusor VU.  N. pudendus (merupakan komponen somatik yang menuju skeletal muscle sphincter eksterna) yang mengatur kontraksi dan relaksasi spinkter.  N. hypogastrik (L2-L6, merupakan komponen simpatis) yang mengatur pembuluh darah VU, efeknya kurang untuk kontraksi VU.
  • 27.
  • 28.  Bila VU terisi urine, strech reseptor akan mengirim sinyal lewat n. pelvikus ke segmen sakralis, dan selanjutnya lewat nervus yang sama komponen parasimpatis akan dihantar ke otot detrusor VU.  Semakin banyak urine dalam VU, strech reseptor akan semakin kuat mengirim sinyal, sehingga kontraksi otot detrusor VU semakin kuat.  Lalu terjadi penghantaran saraf lewat n. pudendus menuju otot spinkter uretra eksterna, untuk merelaksasikan spinkter.
  • 29.  Renin meningkatkan produksi Angiotensin II dan dilepaskan ketika volume intravascular menurun, seperti pada saat perdarahan dan dehidrasi  Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na dan air pada tubulus distal dan duktus kolektivus.  ADH
  • 30.  1,25 dihydroxy vitamin D (bentuk aktif vitamin D), yang meningkatkan absorpsi kalsium dari usus.  Erytropoetin berperan pada produksi sel darah merah