SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
By: 
Qurotul A’yun,S.Kep.,Ns
Pengkajian 
keperawatan sistem 
persarafan 
Analisa data 
anamnesis 
Keluhan 
utama, 
riwayat 
kesehatan, 
pengkajian 
psikososial,spir 
ituall 
Pemeriksaan 
kesehatan 
Pemeriksaan 
fisik umum, 
pemeriksaan 
fisik neurologis 
Meninjau 
catatn/pemer 
iksaan 
diagnostik 
Studi pada status 
keperawatan sebelum 
interprestasi 
pemeriksaan, 
rontgen,foto,CT 
scan,PET,MRI,angiogr 
afi,elektromiografi,lu 
mbal 
fungsi,pemeriksaan 
cairan 
serebrospinal,laborat 
orium 
Konsul 
tasi 
dengan 
tim 
kesehat 
an lain 
Studi 
literatur
Identitas klien 
 Nama 
 Usia (mayoritas usia tua) 
 Jenis kelamin 
 Pendidikan 
 Alamat 
 Pekerjaan 
 Agama 
 Suku bangsa 
 Tanggal dan jam masuk rumah sakit 
 Nomor register 
 Diagnosa media
Keluhan Utama 
 Biasanya akan terlihat jika 
sudah terjadi disfungsi 
neurologis 
 Berupa : kelemahan 
anggota gerak sebaelah 
badan, bicara pelo,tidak 
dapat 
berkomunikasi,konvulsi 
(kejang), sakit kepala yang 
hebat, nyeri otot, kaku 
kuduk, sakit punggung, GCS 
menurun (<15),akral dingin, 
ekspresi rasa takut
Riwayat penyakit 
 Perawat berusaha memperoleh gambaran 
umum status kesehatan klien,
Riwayat penyakit sekarang 
 Merupakan serangkaian wawancara yang 
dilakukan perawat untuk menggali 
permasalahan klien dari timbulnya keluhan 
utama pada gangguan sistem persarafan 
sampai pada saat pengkajian. 
“ riwayat trauma,riwayat jatuh,keluhan mendadak 
lumpuh pada saat klien sedang melalkukan 
aktivitas, keluhan pada gastrointestinal seperti 
mual,muntah bahkan kejang sampai tidak 
sadar,gelisah,letargi,lelah apatis,perubahan 
pupil,pemakaian obat-obat sedatif, obat 
antipsikotik dll”
Riwayat penyakit dahulu 
 Beberapa pertanyaan yang mengarah pada 
riwayat penyakit dahulu dalam pengkajian 
neurologi: 
 Apakah klien menggunakan obat-obat, seperti 
analgesik, sedatif, 
hipnotis,antipsikotik,antideprsi,atau perangsang 
sistem persarafan? 
 Apakah klien pernah mengeluhkan gejala sakit 
kepala, kejang,tremor pusing, vertigo, kebas 
atau kesemutan pada bagiantubuh, kelemahan 
nyeti atau perubahan dalam bicara masa lalu
 Bila klien telah mengalami salah satu gejala diatas, gali 
lebihdetaild) 
 Diskusikan dengan pasangan klien atau anggota keluarga 
danteman klien mengenai perubahan prilaku klien akhir-akhir 
inie) 
 Perawat sebaiknya bertanya mengenai riwayat 
perubahanpenglihatan pendengaran, penghidu, penegcapan, 
perabaanf) 
 trauma kepala, atau batang spinal, 
meningitis, kelainancongenital penyakit neurologism atau 
konseling psikiatrig) 
 Riwayat peningkatan kadar gula darha dan tekanan darah 
tinggih) 
 Riwayat tumor baik yang ganas, maupun jinak pada 
systempersyarafan perlu ditanyakan karena kemungkinan 
adahubungan nya dengan keluhan yang sekarang yg 
dapatmemberikan metastasis ke system persyarafan pusat 
dengansegala komplikasinyac.
Riwayat penyakit keluarga 
Anamnesis akan adanya riwayat 
keluarga yang menderitahipertensi 
ataupun diabetes mellitus yang 
memberikan hubungandengan beberapa 
masalah disfungsi neurologis seperti 
masalahstroke haemorafik dan 
neuropati perifer4.
Pengkajian Psikososial 
 Pengkajian psikologis klien meliputi beberapa dimensi 
yangmemungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi 
yang jelasmengenai status emosi, kognitif dan perilaku 
klienPengkajian status emosiolan dan mental secara fisik 
lebih banyak termasuk pengkajian fungsi serebral 
meliputi tingkat kesadaran klien,prilaku kdan penampilan 
bahasa dan fungsi intelektual termasuk ingatan, 
pengetahuan kemampuan berpikir abstrak asosiasi 
danpenilaian sebagian besar pengkajian ini dapat 
diselesaikan melaluiinteraksi menyeluruh dengan klien 
dalam melaksanakan pengkajianlain dengan memebri 
pertanyaan dan tetap melakukan pengawwasan 
 sepanjang waktu unutk menentukan kelayakan ekspresi 
emosi danpikiran
 Kemampuan koping normal. 
 Pengkajian mekanisme koping yang digunakan 
klien juga pentinguntuk menilai respon emosi 
klien terhadap penyakit yangdideritanya dan 
perubahan peran klien dalam keluarga 
seramasyarakat dan respon atau pengaruhnya 
dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam 
keluarga ataupun dalam masyarakat apakah 
adadampak yang timbul pada klien yaitu seperti 
ktakutan 
akankecacatan rasa cemas, rasa ketidakmampua 
n utnuk melakukanaktivitas secara optimal dan 
pandangan terhadap dirinya yangsalah 
gangguan citra tubuh
 Pengkajian sosiekonomispritual 
 Oleh Karena klien harus menjalani rawat inap 
maka perawat harusmengkaji apakah keadaan ini 
member dampak pada status ekonomiklien sebab 
biaya perawatan dan pengobatan memerlukan 
danayang tidak sedikit. Perawat juga melakukan 
pengkajian terhadapfungsi neurologis dengan 
dampak gangguan neurologis yang akanterjadi 
pada gaya hidup individu. Perspektif 
keperawatan dalammengkaji terdiri atas dua 
masalah yaitu keterbatasan yangdiakibatkan oleh 
deficit neurologis dalam hubungannya denganperan 
social klien dan rencana pelayanan yang akan 
mendukungadaptasi pada gangguan neurologis 
didalam system dukunganindividu
Pemeriksaan Fisik Neurologis 
 Pengkajian tingkat 
kesadaran 
 Pengkajian fungsi 
serebral 
 Pengkajian saraf 
kraniak 
 Pengkajian system 
motorik 
 Pengkajian respons 
reflex 
 Pengkajian system 
sensorik
Tingkat kesadaran
Fungsi serebral 
 Observasi penampilan klien dan tingkah lakunya 
denganmelihat cara berpakaian klien, kerapihan, 
dan kebersihan diri.2. 
 Observasi postur, sikap, gerakan-gerakan tubuh, 
ekspresi wajahdan aktifitas motorik semua ini sering 
memberikan informasipenting tentang klien.3. 
 Penilaian gaya bicara klien dan tingkat kesadaran 
jugadiobservasi.4. 
 Apakah gaya bicara klien jelas atau masuk akal ?5. 
 Apakah klien sadar dan berespons atau mengantuk 
dan stupor
Saraf kranial 
Nervous I-XII
Pengkajian Sistem Motorik 
 Pemeriksaan yang teliti pada 
sistem motorik meliputi inspeksi 
umum(postur, ukuran otot, 
gerakan abnormal, dan kulit), 
fasikulasi, tonusotot, kekuatan 
otot, reflex koordinasi dan 
keseimbangan. Pada peemriksaan 
system sensorik nilai persepsi 
nyeri, temeperatur, vibrasidan 
motorik halus.
 Inspeksi umum 
 perawat mundur sebentar dan perhatikan 
adanya postur yang abnormalmisalnya pada 
klien dengan hemiplegia akibat stroke 
padapemeriksaan ini anggita badan atas 
dalam posisi refleksi dan lengan dalam 
posisi aduksi dan pronasi sedangkan 
anggota badan bawahdalam posisi ekstensi 
kemudian indentifikasi artrofi otot 
yangmenunjukan adanya denervasi otot, 
penyakit otot primer atau kelainanatrofi.
 Anggota badan atas 
 Secara umum pemeriksaan dimulai dari jabat 
tangan dengan klien danperkenalan diri anda. 
Klein yang tidak dapat melepaskan 
genggamantangannya merupakan tanda-tanda 
menderita miotonia, penyebab darikelainan 
penyakit otot yang peling sering ini adalah 
distrofiamiotonika. Setelah memelepaskan 
tangan dari genggaman klien dansetelah 
melakukan inspensi umum sekilas sangat 
penting, klien diminatmelepaskan pakaianya 
sehingga lengan dan gelang bahu 
terbukaselurhnya
 Fasikulasi 
 Kelainan ini merupakan kontraksi bagian-bagian kecil 
dari otot yangtidak regular yang tidak mempunyai pila 
yang ritmis. Fasikulasi dapatbersifat kasar atau halus dan 
terlihat pada waktu isitirahat, tetapi tidak terjadi selama 
gerakan volunteer. Jika tidak ditemukan fasikulasi.Ketuk 
otot brakiordialisis dan biseps dengan palu reflex dan 
amati lagi.Tindakan ini dapat menstimulasi fasikulasi. 
Jika fasikulasi terjadibersama-sama dengan kelumpuhan 
dan atrofi maka fasikulasimenunjukan degenerasi dari 
LMN. Penyebab=peneyebab fasikulasimeliputi penyakit 
saraf mototrik, kompresi radiks motorik, 
neuropatimototrik (Misalnya keganasan), miopati auisita 
(misalnya polimiositis,tirotoksikosis)
 Tonus Otot 
 Pada waktu lengan bawah digerak-gerakkan 
pada sendi siku secarapasif, otot-otot 
ekstensordan fleksor lengan membiarkan 
dirinya ditarik dengan sedikit tahanan wajar. 
Jika semua unsure saraf disingkirkandari 
otot (Denervasi) maka tahanan tersebut 
sama sekali lenyao.Tahanan itu disebut 
sebagai tonus otot yang merupakan 
manifestari dari resultan gaya saraf (baik 
motorik maupun sensorik) yang berada 
diotot dalam keadaan sehat
 Kekuatan otot 
 Kekeuatan otot dinilai dari perbandingan antara kemampuan 
pemeriksadengan kemampuan untuk melawan tahanan otot 
volunteer secarapenuh dari klien untuk menentukan apakah 
kekuata normal, makaumum klien, jenis kelamin, dan bentuk 
tubuh harus dipertimbangkan.Fungsi otot atau kelompok otot 
klien dievaluasi dengan caramenempatkan otot pada keadaan 
yang tidak menguntukngkan. Sebagaicontoh otot kuadrisep 
adalah otot yang secara penuh 
bertanggung jawab untuk meluruskan kaki pada saat kaki dalam 
keadaan lurus,pengkaji sulit sekali membuat fleksi pada lutu 
sebaiknya jika lututdalam keadaan fleksi dan klien 
diperintahkan untuk meluruskan kakidengan diberi tahanan, 
maka akan menghasilkan ketidakmampuanunutk meluruskan 
kakinya. Walaupun kurang sensitive pembagiankekuatan otot 
berdasarkan tingkat dapat dijadikan panduan bagiperawat 
untuk melakukan penelitian
PENGKAJIAN REFLEK 
 Pemeriksaan Refleks Profunda 
 Gerakan reflekrorik yang 
timbul akibat perangsangan 
terhadap ototdapat dilakukan 
dengan melakukan ketukan pada 
tendon,ligamentum atau periosreum. 
 Palu refleks tidak boleh dipegang 
secara keras. Gagang palu 
refleksdipegang dengan ibu jari dan 
jari telunjuk sedemikian 
rupasehingga palu dapat diayun 
secara bebas. Pengetukan tidak 
bolehdilakukan seperti gerakan 
memotong atau menebas 
kayu,melainkan menjatuhkan secara 
terarah kepala palu refleks ketendon 
atau periosteum
 Refleks Plantar. 
 Penggoresan terhadap kulit telapak kaki 
akanmenimbulkan plantar fleksi kaki dan 
fleksi semua jari kaki padakebanyakan orang 
yang sehat 
 Respons yang abnormal terdiri atasekstensi 
serta pengembangan jari-jari kaki dan elevasi 
ibu jari kaki. ( refleks Babinski positif)
 Gerakan sekutu 
(associated ntouements) 
 adalah gerakan 
tidak volunter dan 
reflekrorik yang selalu 
timbul pada setiap 
gerakanvolunter. 
 Gerakan involunter 
merupakan gerakanyang 
tidak sesuai dengan 
kemauan, ddak 
dikehendaki, dan 
tidak bertujuan. adapun 
gerakan involunter yang 
sering dijumpai,meliputi 
gerakan tremotis 
spasmus, serta diskinesia 
dan distonia.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot (20)

134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 

Viewers also liked

Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanSeptian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)stikesby kebidanan
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomyAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomyAlvian P Windiramadhan
 
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskulerOperator Warnet Vast Raha
 
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletalEric Panda Hollic
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerKANDA IZUL
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urin Inkontinensia urin
Inkontinensia urin Ai Coryde
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriZarah Dzulhijjah
 
Presentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urinePresentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urinesucipurnamaui
 
Askep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urineAskep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urinePaul_Gl
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urinepjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
 
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
 
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
 
Askep Neurogenik
Askep NeurogenikAskep Neurogenik
Askep Neurogenik
 
Hidrosefalus on Pediatric
Hidrosefalus on PediatricHidrosefalus on Pediatric
Hidrosefalus on Pediatric
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomyAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
 
Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
 
Teori persyarafan
Teori persyarafanTeori persyarafan
Teori persyarafan
 
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
 
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
ppt-meningitis
ppt-meningitisppt-meningitis
ppt-meningitis
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urin Inkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin Geriatri
 
Presentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urinePresentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urine
 
Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Askep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urineAskep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urine
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
 

Similar to Pengkajian keperawatan sistem persarafan

LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxLBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxMuhammadRezaFirdaus3
 
Kel 2_Parkinson.pptx
Kel 2_Parkinson.pptxKel 2_Parkinson.pptx
Kel 2_Parkinson.pptxwawanputra11
 
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGIPengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGInindy cofiana
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Koepiet_Nugraha
 
Pengkajian pada sistem imun
Pengkajian pada sistem imun Pengkajian pada sistem imun
Pengkajian pada sistem imun nindy cofiana
 
Askep amputasi
Askep amputasiAskep amputasi
Askep amputasif' yagami
 
Konteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalKonteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalUti Tia
 
3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)
3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)
3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)Medy Wedhangga
 
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnyaManual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnyaandidirhan
 
Refleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disorderRefleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disordermeilyrahmalia91
 
Modul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendiModul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendihyoki
 
anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllanamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllArifin Hidayat
 
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptNurulLaili35
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 

Similar to Pengkajian keperawatan sistem persarafan (20)

LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptxLBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
LBD Ilmiah Kamis R1 TAMPIL rev.pptx
 
Kel 2_Parkinson.pptx
Kel 2_Parkinson.pptxKel 2_Parkinson.pptx
Kel 2_Parkinson.pptx
 
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGIPengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
 
Konsep asuhan keperawatan
Konsep asuhan keperawatanKonsep asuhan keperawatan
Konsep asuhan keperawatan
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
 
Pengkajian pada sistem imun
Pengkajian pada sistem imun Pengkajian pada sistem imun
Pengkajian pada sistem imun
 
Askep amputasi
Askep amputasiAskep amputasi
Askep amputasi
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
Konteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalKonteks Biopsikososiokultural
Konteks Biopsikososiokultural
 
Balance Disorder
Balance DisorderBalance Disorder
Balance Disorder
 
3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)
3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)
3. isi tinjauan pustaka (penurunan kesadaran anak)
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnyaManual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
 
Refleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disorderRefleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disorder
 
Modul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendiModul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendi
 
anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllanamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
 
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Askep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosis
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah (20)

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatan
 
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Timbang terima
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Manajement
ManajementManajement
Manajement
 
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
 
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawan
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 

Recently uploaded (20)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 

Pengkajian keperawatan sistem persarafan

  • 2. Pengkajian keperawatan sistem persarafan Analisa data anamnesis Keluhan utama, riwayat kesehatan, pengkajian psikososial,spir ituall Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik neurologis Meninjau catatn/pemer iksaan diagnostik Studi pada status keperawatan sebelum interprestasi pemeriksaan, rontgen,foto,CT scan,PET,MRI,angiogr afi,elektromiografi,lu mbal fungsi,pemeriksaan cairan serebrospinal,laborat orium Konsul tasi dengan tim kesehat an lain Studi literatur
  • 3. Identitas klien  Nama  Usia (mayoritas usia tua)  Jenis kelamin  Pendidikan  Alamat  Pekerjaan  Agama  Suku bangsa  Tanggal dan jam masuk rumah sakit  Nomor register  Diagnosa media
  • 4. Keluhan Utama  Biasanya akan terlihat jika sudah terjadi disfungsi neurologis  Berupa : kelemahan anggota gerak sebaelah badan, bicara pelo,tidak dapat berkomunikasi,konvulsi (kejang), sakit kepala yang hebat, nyeri otot, kaku kuduk, sakit punggung, GCS menurun (<15),akral dingin, ekspresi rasa takut
  • 5. Riwayat penyakit  Perawat berusaha memperoleh gambaran umum status kesehatan klien,
  • 6. Riwayat penyakit sekarang  Merupakan serangkaian wawancara yang dilakukan perawat untuk menggali permasalahan klien dari timbulnya keluhan utama pada gangguan sistem persarafan sampai pada saat pengkajian. “ riwayat trauma,riwayat jatuh,keluhan mendadak lumpuh pada saat klien sedang melalkukan aktivitas, keluhan pada gastrointestinal seperti mual,muntah bahkan kejang sampai tidak sadar,gelisah,letargi,lelah apatis,perubahan pupil,pemakaian obat-obat sedatif, obat antipsikotik dll”
  • 7. Riwayat penyakit dahulu  Beberapa pertanyaan yang mengarah pada riwayat penyakit dahulu dalam pengkajian neurologi:  Apakah klien menggunakan obat-obat, seperti analgesik, sedatif, hipnotis,antipsikotik,antideprsi,atau perangsang sistem persarafan?  Apakah klien pernah mengeluhkan gejala sakit kepala, kejang,tremor pusing, vertigo, kebas atau kesemutan pada bagiantubuh, kelemahan nyeti atau perubahan dalam bicara masa lalu
  • 8.  Bila klien telah mengalami salah satu gejala diatas, gali lebihdetaild)  Diskusikan dengan pasangan klien atau anggota keluarga danteman klien mengenai perubahan prilaku klien akhir-akhir inie)  Perawat sebaiknya bertanya mengenai riwayat perubahanpenglihatan pendengaran, penghidu, penegcapan, perabaanf)  trauma kepala, atau batang spinal, meningitis, kelainancongenital penyakit neurologism atau konseling psikiatrig)  Riwayat peningkatan kadar gula darha dan tekanan darah tinggih)  Riwayat tumor baik yang ganas, maupun jinak pada systempersyarafan perlu ditanyakan karena kemungkinan adahubungan nya dengan keluhan yang sekarang yg dapatmemberikan metastasis ke system persyarafan pusat dengansegala komplikasinyac.
  • 9. Riwayat penyakit keluarga Anamnesis akan adanya riwayat keluarga yang menderitahipertensi ataupun diabetes mellitus yang memberikan hubungandengan beberapa masalah disfungsi neurologis seperti masalahstroke haemorafik dan neuropati perifer4.
  • 10. Pengkajian Psikososial  Pengkajian psikologis klien meliputi beberapa dimensi yangmemungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang jelasmengenai status emosi, kognitif dan perilaku klienPengkajian status emosiolan dan mental secara fisik lebih banyak termasuk pengkajian fungsi serebral meliputi tingkat kesadaran klien,prilaku kdan penampilan bahasa dan fungsi intelektual termasuk ingatan, pengetahuan kemampuan berpikir abstrak asosiasi danpenilaian sebagian besar pengkajian ini dapat diselesaikan melaluiinteraksi menyeluruh dengan klien dalam melaksanakan pengkajianlain dengan memebri pertanyaan dan tetap melakukan pengawwasan  sepanjang waktu unutk menentukan kelayakan ekspresi emosi danpikiran
  • 11.  Kemampuan koping normal.  Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga pentinguntuk menilai respon emosi klien terhadap penyakit yangdideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga seramasyarakat dan respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat apakah adadampak yang timbul pada klien yaitu seperti ktakutan akankecacatan rasa cemas, rasa ketidakmampua n utnuk melakukanaktivitas secara optimal dan pandangan terhadap dirinya yangsalah gangguan citra tubuh
  • 12.  Pengkajian sosiekonomispritual  Oleh Karena klien harus menjalani rawat inap maka perawat harusmengkaji apakah keadaan ini member dampak pada status ekonomiklien sebab biaya perawatan dan pengobatan memerlukan danayang tidak sedikit. Perawat juga melakukan pengkajian terhadapfungsi neurologis dengan dampak gangguan neurologis yang akanterjadi pada gaya hidup individu. Perspektif keperawatan dalammengkaji terdiri atas dua masalah yaitu keterbatasan yangdiakibatkan oleh deficit neurologis dalam hubungannya denganperan social klien dan rencana pelayanan yang akan mendukungadaptasi pada gangguan neurologis didalam system dukunganindividu
  • 13. Pemeriksaan Fisik Neurologis  Pengkajian tingkat kesadaran  Pengkajian fungsi serebral  Pengkajian saraf kraniak  Pengkajian system motorik  Pengkajian respons reflex  Pengkajian system sensorik
  • 15. Fungsi serebral  Observasi penampilan klien dan tingkah lakunya denganmelihat cara berpakaian klien, kerapihan, dan kebersihan diri.2.  Observasi postur, sikap, gerakan-gerakan tubuh, ekspresi wajahdan aktifitas motorik semua ini sering memberikan informasipenting tentang klien.3.  Penilaian gaya bicara klien dan tingkat kesadaran jugadiobservasi.4.  Apakah gaya bicara klien jelas atau masuk akal ?5.  Apakah klien sadar dan berespons atau mengantuk dan stupor
  • 17. Pengkajian Sistem Motorik  Pemeriksaan yang teliti pada sistem motorik meliputi inspeksi umum(postur, ukuran otot, gerakan abnormal, dan kulit), fasikulasi, tonusotot, kekuatan otot, reflex koordinasi dan keseimbangan. Pada peemriksaan system sensorik nilai persepsi nyeri, temeperatur, vibrasidan motorik halus.
  • 18.  Inspeksi umum  perawat mundur sebentar dan perhatikan adanya postur yang abnormalmisalnya pada klien dengan hemiplegia akibat stroke padapemeriksaan ini anggita badan atas dalam posisi refleksi dan lengan dalam posisi aduksi dan pronasi sedangkan anggota badan bawahdalam posisi ekstensi kemudian indentifikasi artrofi otot yangmenunjukan adanya denervasi otot, penyakit otot primer atau kelainanatrofi.
  • 19.  Anggota badan atas  Secara umum pemeriksaan dimulai dari jabat tangan dengan klien danperkenalan diri anda. Klein yang tidak dapat melepaskan genggamantangannya merupakan tanda-tanda menderita miotonia, penyebab darikelainan penyakit otot yang peling sering ini adalah distrofiamiotonika. Setelah memelepaskan tangan dari genggaman klien dansetelah melakukan inspensi umum sekilas sangat penting, klien diminatmelepaskan pakaianya sehingga lengan dan gelang bahu terbukaselurhnya
  • 20.  Fasikulasi  Kelainan ini merupakan kontraksi bagian-bagian kecil dari otot yangtidak regular yang tidak mempunyai pila yang ritmis. Fasikulasi dapatbersifat kasar atau halus dan terlihat pada waktu isitirahat, tetapi tidak terjadi selama gerakan volunteer. Jika tidak ditemukan fasikulasi.Ketuk otot brakiordialisis dan biseps dengan palu reflex dan amati lagi.Tindakan ini dapat menstimulasi fasikulasi. Jika fasikulasi terjadibersama-sama dengan kelumpuhan dan atrofi maka fasikulasimenunjukan degenerasi dari LMN. Penyebab=peneyebab fasikulasimeliputi penyakit saraf mototrik, kompresi radiks motorik, neuropatimototrik (Misalnya keganasan), miopati auisita (misalnya polimiositis,tirotoksikosis)
  • 21.  Tonus Otot  Pada waktu lengan bawah digerak-gerakkan pada sendi siku secarapasif, otot-otot ekstensordan fleksor lengan membiarkan dirinya ditarik dengan sedikit tahanan wajar. Jika semua unsure saraf disingkirkandari otot (Denervasi) maka tahanan tersebut sama sekali lenyao.Tahanan itu disebut sebagai tonus otot yang merupakan manifestari dari resultan gaya saraf (baik motorik maupun sensorik) yang berada diotot dalam keadaan sehat
  • 22.  Kekuatan otot  Kekeuatan otot dinilai dari perbandingan antara kemampuan pemeriksadengan kemampuan untuk melawan tahanan otot volunteer secarapenuh dari klien untuk menentukan apakah kekuata normal, makaumum klien, jenis kelamin, dan bentuk tubuh harus dipertimbangkan.Fungsi otot atau kelompok otot klien dievaluasi dengan caramenempatkan otot pada keadaan yang tidak menguntukngkan. Sebagaicontoh otot kuadrisep adalah otot yang secara penuh bertanggung jawab untuk meluruskan kaki pada saat kaki dalam keadaan lurus,pengkaji sulit sekali membuat fleksi pada lutu sebaiknya jika lututdalam keadaan fleksi dan klien diperintahkan untuk meluruskan kakidengan diberi tahanan, maka akan menghasilkan ketidakmampuanunutk meluruskan kakinya. Walaupun kurang sensitive pembagiankekuatan otot berdasarkan tingkat dapat dijadikan panduan bagiperawat untuk melakukan penelitian
  • 23. PENGKAJIAN REFLEK  Pemeriksaan Refleks Profunda  Gerakan reflekrorik yang timbul akibat perangsangan terhadap ototdapat dilakukan dengan melakukan ketukan pada tendon,ligamentum atau periosreum.  Palu refleks tidak boleh dipegang secara keras. Gagang palu refleksdipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk sedemikian rupasehingga palu dapat diayun secara bebas. Pengetukan tidak bolehdilakukan seperti gerakan memotong atau menebas kayu,melainkan menjatuhkan secara terarah kepala palu refleks ketendon atau periosteum
  • 24.  Refleks Plantar.  Penggoresan terhadap kulit telapak kaki akanmenimbulkan plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki padakebanyakan orang yang sehat  Respons yang abnormal terdiri atasekstensi serta pengembangan jari-jari kaki dan elevasi ibu jari kaki. ( refleks Babinski positif)
  • 25.  Gerakan sekutu (associated ntouements)  adalah gerakan tidak volunter dan reflekrorik yang selalu timbul pada setiap gerakanvolunter.  Gerakan involunter merupakan gerakanyang tidak sesuai dengan kemauan, ddak dikehendaki, dan tidak bertujuan. adapun gerakan involunter yang sering dijumpai,meliputi gerakan tremotis spasmus, serta diskinesia dan distonia.