SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Laporan Kasus
Anxiety
disorder
Oleh:
Shalzanisa dwianing Putri
Pembimbing:
dr. Doby Indrawan, MMRS
Table of contents
Pendahuluan
01
SOAP
02
Pembahasan
03
Abstrak!
Menurut Diagnostik dan Statistik Manual of
Mental Disorders (DSM-IV-TR), gangguan
cemas menyeluruh sebagai kecemasan yang
berlebihan dan khawatir tentang beberapa
acara atau kegiatan untuk sebagian besar hari
selama setidaknya periode 6 bulan.
Pendahuluan
Individu yang mengalami gangguan
kecemasan seperti ini bisa dikatakan mengalami
anxiety disorder (gangguan kecemasan) yaitu
ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak
rasional.
Serangan panik adalah suatu episode
ansietas yang cepat, intens, dan meningkat, yang
berlangsung 15 sampai 30 menit, individu mengalami
ketakutan emosional yang besar juga
ketidaknyamanan fisiologis.
Selama serangan panik individu tersebut
sangat cemas dan memperlihatkan empat
atau lebih gejala berikut: palpitasi,
berkeringat, tremor, sesak napas, rasa
asfiksi, nyeri dada, mual, distress
abdomen, pusing, parastesia, meggigil,
atau hot flash
epidemiologi
18 – 45 th
Usiaproduktif
Wanita, terutama pada wanita
yang belum menikah serta
pada wanita post partum
Jeniskelamin
beresiko empat hingga
tujuh kali lebih besar
Genetik
Kasus
You can enter a subtitle
here in case you need it
01
Pada tanggal 18 Januari 2024, seorang
laki-laki usia 36 tahun datang ke
Puskesmas Junrejo sendirian. Pasien
datang dengan kesadaran Alert GCS 456.
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien
mengeluh perutnya terasa sakit, dan
sering mual namun tidak muntah. Pasien
juga sering deg deg an tanpa sebab, dan
sering muncul keringat dingin di beberapa
kondisi tertentu.
Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri perutnya muncul tiap malam
saat pasien hendak tidur atau saat pasien sedang sendirian dan
nyeri akan berkurang atau bahkan hilang ketika pasien berkumpul
dengan teman temannya. Pasien juga mengatakan bahwa pasien
sering sulit tidur di malam hari sehingga pasien baru bisa tidur pada
jam 2 pagi. Pasien juga bercerita bahwa setiap kali pasien sendirian,
dia selalu merasa tertekan dan merasakan pikirannya sangat
berisik. Keluhan ini pasien rasakan sejak 3 tahun yang lalu karena
bercerai dengan istrinya. Keluhan semakin memberat dalam
seminggu yang lalu.
Dari status mental didapatkan kesadaran pasien komposmentis,
sikap pasien selama wawancara kooperatif. Selama wawancara
pasien cukup tenang dan melakukan kontak mata dengan pemeriksa.
Pasien berbicara spontan, lancar, intonasi sedang, volume cukup,
artikulasi jelas, kualitas cukup, kuantitas cukup. Mood pasien cemas
dengan afek terbatas dengan keserasian appropriate. Tidak
ditemukan adanya gangguan persepsi. Bentuk pikiran rasional dan
realistik, arus pikir koheran, produktivitas baik dengan kontinuitas
baik dan tidak didaptkan handaya berbahasa
Pada penilaian kesadaran dan kognisi didaptkan pengetahuan umum
dan kecerdasan sesuai dengan taraf pendidikan pasien, daya
konsentrasi baik, orientasi waktu, tempat dan orang baik. Daya ingat
baik. Pikiran abstrak baik. Daya nilai pasien buruk. Pasien menyangkal
penuh bahwa dirinya sakit. Taraf kepercayaan dapat dipercaya,
pasien menjawab secara konsisten setiap pertanyaan yang
diberikan. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didaptkan adanya
kelainan
Diagnosis dari dokter umum puskesmas adalah ansietas karena
pada pasien didapatkan adanya keluhan yang menggambarkan
tanda kecemasan yaitu berupa sulit konsentrasi, didapatkan pula
keluhan yang berhubungan dengan ketegangan motorik yaitu berupa
perasaan sakit kepala, dan adanya gangguan otonomik yang
dirasakan pada pasien yaitu nyeri lambung, perut kembung dan
terasa penuh. Pasien mengaku keluhan ini dapat muncul pada saat
apa saja, jika ada berita yang menjadi stressor, atau saat pasien
sedang mengkhawatirkan sesuatu, tidak terbatas pada satu jenis
berita tertentu
Diagnosis banding dari pasien ini antara lain depresi,gangguan
obsesif kompulsif. Dokter kemudian memberikan edukasi kepada
pasien untuk berobat ke rumah sakit dikarenakan keterbatasan obat
penenang di puskesmas. Dokter hanya memberikan terapi
simptomatik untuk meredakan nyeri perutnya, terapi berupa
antasida 3x1 tablet. Dokter juga memberikan edukasi kepada pasien
untuk lebih terbuka terhadap siapapun, sehingga saat ada masalah
pasien tidak harus memendam masalah itu sendirian yang
dampaknya akan menyebabkan timbulnya stress pada pasien di
kemudian hari
Perasaanterhadap kasus
saya merasa simpati terhadap
kondisi yang dialami pasien. Keluhan
pasien pasti sangat berat namun
pasien tidak bisa mengungkapkan
atau bahkan tidak bisa menceritakan
ke orang terdekat yang dia percaya.
Evaluasikasus
Seseorang dikatakan menderita
gangguan kecemasan apabila
kecemasan ini mengganggu aktivitas
dalam kehidupan dari diri individu
tersebut, salah satunya yakni gangguan
fungsi sosial. Misalnya kecemasan yang
berlebihan ini menghambat diri
seseorang untuk menjalin hubungan
akrab antar individu atau kelompoknya.
Penatalaksan gangguan cemas
menyeluruh terdiri dari non
medikamentosa dan medikamentosa.
Penatalaksanaan non medikamentosa
adalah dilakukan psikoterapi
Pemba
hasan
02
Medikolegal
Hakdan
kewajibanpasien
Jaminanbahwa
pelayananmedikyang
diberikandengancaradan
mutuyangdapat
dipertanggungjawabkan
Sistem danprosedurmenjamin
hakdankewajibanserta
menjamintindakanyang
dilaksanakandirumahsakit
dapatdiadakanevaluasinya
Hak dankewajiban
pemilikdanpengelola.
Hak dankewajiban
provider
EtikaKedokteran
menghormati hak-hak
pasien, terutama hak
otonomi pasien
Prinsip
Otonomi
mengutamakan tindakan
yang ditujukan ke kebaikan
pasien
Prinsip
beneficience
mementingkan fairness
dan keadilan dalam
mendistribusikan
sumberdaya
PrinsipJustice
melarang tindakan
yang memperburuk
keadaan pasien
Prinsipnon
maleficence
IntegrasiIslam
Al Anbiyaa’ayat35
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan
dikembalikan hanya kepada Kami.
IntegrasiIslam
Al-Isra’ayat82
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-
Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.
Kesimpulan
Ditinjau dari beberapa aspek diatas baik medikolegal
maupun keislaman, dokter diwajibkan untuk
memberikan terapi sesuai dengan keluhan yang
dirasakan pasien dengat tujuan untuk kebaikan
pasien dan tidak memperburuk kondisi pasien
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku psikiatri
klinis jilid 1. Edisi ke-7. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010.
Amir N. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI; 2013.
American Psychiatric Assosiation. Practice guideline for the treatment of patients with
panic disorder second edition. New York: American Psychiatric Assosiation; 2010.
Barlow DH, Craske MG. Mastery of your anxiety and panic: patient workbook. USA:
Oxford University Press; 2006.
American Psyciatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorder.
Edisi ke-5. USA: American Psychiatric Publishing; 2013
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Thanks
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com | +91 620 421 838
yourwebsite.com
Please keep this slide for attribution

More Related Content

Similar to Refleksi kasus tentnag anxietas disorder

Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).
Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).
Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).Dr. Umi Adzlin Silim
 
LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx
LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptxLAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx
LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx19099NoviaDesiDeria
 
LAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptx
LAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptxLAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptx
LAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptxRiswandaYarYara
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
 
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxLAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxSiskasamlan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
menyembuhkan-diri-sendiri.ppt
menyembuhkan-diri-sendiri.pptmenyembuhkan-diri-sendiri.ppt
menyembuhkan-diri-sendiri.pptAnugrahAgeng2
 
1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf
1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf
1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdfperawatnanggroe
 
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdfFALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdfperawatnanggroe
 
1 2 falsafah dan paradigma keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma keperawatanAgusDwiPranata
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxFadhli Hasif
 
143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-ppt143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-pptSULFIKASAKHAAZKA
 
Elly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdf
Elly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdfElly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdf
Elly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdfssuser8d73bf
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiadityajtkln
 

Similar to Refleksi kasus tentnag anxietas disorder (20)

widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).
Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).
Pengenalan Kesihatan Mental & Pengguguran (Termination of Pregnancy/TOP).
 
LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx
LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptxLAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx
LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx
 
LAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptx
LAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptxLAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptx
LAPORAN KASUS_KELOMPOK 3.pptx
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxLAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
menyembuhkan-diri-sendiri.ppt
menyembuhkan-diri-sendiri.pptmenyembuhkan-diri-sendiri.ppt
menyembuhkan-diri-sendiri.ppt
 
1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf
1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf
1-2falsafahdanparadigmakeperawatan-181208134136 (1).pdf
 
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdfFALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
 
1 2 falsafah dan paradigma keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma keperawatan
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-ppt143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-ppt
 
Elly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdf
Elly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdfElly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdf
Elly Yuliandari_MINDFUL-BASED COGNITIVE THERAPY (MBCT) DAN SELF-AWARENESS.pdf
 
keswa dan RBM.pptx
keswa dan RBM.pptxkeswa dan RBM.pptx
keswa dan RBM.pptx
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 

Recently uploaded

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (18)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

Refleksi kasus tentnag anxietas disorder

  • 1. Laporan Kasus Anxiety disorder Oleh: Shalzanisa dwianing Putri Pembimbing: dr. Doby Indrawan, MMRS
  • 3. Abstrak! Menurut Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR), gangguan cemas menyeluruh sebagai kecemasan yang berlebihan dan khawatir tentang beberapa acara atau kegiatan untuk sebagian besar hari selama setidaknya periode 6 bulan.
  • 4. Pendahuluan Individu yang mengalami gangguan kecemasan seperti ini bisa dikatakan mengalami anxiety disorder (gangguan kecemasan) yaitu ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak rasional. Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat, intens, dan meningkat, yang berlangsung 15 sampai 30 menit, individu mengalami ketakutan emosional yang besar juga ketidaknyamanan fisiologis.
  • 5. Selama serangan panik individu tersebut sangat cemas dan memperlihatkan empat atau lebih gejala berikut: palpitasi, berkeringat, tremor, sesak napas, rasa asfiksi, nyeri dada, mual, distress abdomen, pusing, parastesia, meggigil, atau hot flash
  • 6. epidemiologi 18 – 45 th Usiaproduktif Wanita, terutama pada wanita yang belum menikah serta pada wanita post partum Jeniskelamin beresiko empat hingga tujuh kali lebih besar Genetik
  • 7. Kasus You can enter a subtitle here in case you need it 01
  • 8. Pada tanggal 18 Januari 2024, seorang laki-laki usia 36 tahun datang ke Puskesmas Junrejo sendirian. Pasien datang dengan kesadaran Alert GCS 456. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluh perutnya terasa sakit, dan sering mual namun tidak muntah. Pasien juga sering deg deg an tanpa sebab, dan sering muncul keringat dingin di beberapa kondisi tertentu.
  • 9. Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri perutnya muncul tiap malam saat pasien hendak tidur atau saat pasien sedang sendirian dan nyeri akan berkurang atau bahkan hilang ketika pasien berkumpul dengan teman temannya. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sering sulit tidur di malam hari sehingga pasien baru bisa tidur pada jam 2 pagi. Pasien juga bercerita bahwa setiap kali pasien sendirian, dia selalu merasa tertekan dan merasakan pikirannya sangat berisik. Keluhan ini pasien rasakan sejak 3 tahun yang lalu karena bercerai dengan istrinya. Keluhan semakin memberat dalam seminggu yang lalu.
  • 10. Dari status mental didapatkan kesadaran pasien komposmentis, sikap pasien selama wawancara kooperatif. Selama wawancara pasien cukup tenang dan melakukan kontak mata dengan pemeriksa. Pasien berbicara spontan, lancar, intonasi sedang, volume cukup, artikulasi jelas, kualitas cukup, kuantitas cukup. Mood pasien cemas dengan afek terbatas dengan keserasian appropriate. Tidak ditemukan adanya gangguan persepsi. Bentuk pikiran rasional dan realistik, arus pikir koheran, produktivitas baik dengan kontinuitas baik dan tidak didaptkan handaya berbahasa
  • 11. Pada penilaian kesadaran dan kognisi didaptkan pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai dengan taraf pendidikan pasien, daya konsentrasi baik, orientasi waktu, tempat dan orang baik. Daya ingat baik. Pikiran abstrak baik. Daya nilai pasien buruk. Pasien menyangkal penuh bahwa dirinya sakit. Taraf kepercayaan dapat dipercaya, pasien menjawab secara konsisten setiap pertanyaan yang diberikan. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didaptkan adanya kelainan
  • 12. Diagnosis dari dokter umum puskesmas adalah ansietas karena pada pasien didapatkan adanya keluhan yang menggambarkan tanda kecemasan yaitu berupa sulit konsentrasi, didapatkan pula keluhan yang berhubungan dengan ketegangan motorik yaitu berupa perasaan sakit kepala, dan adanya gangguan otonomik yang dirasakan pada pasien yaitu nyeri lambung, perut kembung dan terasa penuh. Pasien mengaku keluhan ini dapat muncul pada saat apa saja, jika ada berita yang menjadi stressor, atau saat pasien sedang mengkhawatirkan sesuatu, tidak terbatas pada satu jenis berita tertentu
  • 13. Diagnosis banding dari pasien ini antara lain depresi,gangguan obsesif kompulsif. Dokter kemudian memberikan edukasi kepada pasien untuk berobat ke rumah sakit dikarenakan keterbatasan obat penenang di puskesmas. Dokter hanya memberikan terapi simptomatik untuk meredakan nyeri perutnya, terapi berupa antasida 3x1 tablet. Dokter juga memberikan edukasi kepada pasien untuk lebih terbuka terhadap siapapun, sehingga saat ada masalah pasien tidak harus memendam masalah itu sendirian yang dampaknya akan menyebabkan timbulnya stress pada pasien di kemudian hari
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. Perasaanterhadap kasus saya merasa simpati terhadap kondisi yang dialami pasien. Keluhan pasien pasti sangat berat namun pasien tidak bisa mengungkapkan atau bahkan tidak bisa menceritakan ke orang terdekat yang dia percaya.
  • 18. Evaluasikasus Seseorang dikatakan menderita gangguan kecemasan apabila kecemasan ini mengganggu aktivitas dalam kehidupan dari diri individu tersebut, salah satunya yakni gangguan fungsi sosial. Misalnya kecemasan yang berlebihan ini menghambat diri seseorang untuk menjalin hubungan akrab antar individu atau kelompoknya. Penatalaksan gangguan cemas menyeluruh terdiri dari non medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan non medikamentosa adalah dilakukan psikoterapi
  • 21. EtikaKedokteran menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien Prinsip Otonomi mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien Prinsip beneficience mementingkan fairness dan keadilan dalam mendistribusikan sumberdaya PrinsipJustice melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien Prinsipnon maleficence
  • 22. IntegrasiIslam Al Anbiyaa’ayat35 Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.
  • 23. IntegrasiIslam Al-Isra’ayat82 Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al- Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.
  • 24. Kesimpulan Ditinjau dari beberapa aspek diatas baik medikolegal maupun keislaman, dokter diwajibkan untuk memberikan terapi sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien dengat tujuan untuk kebaikan pasien dan tidak memperburuk kondisi pasien
  • 25. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis jilid 1. Edisi ke-7. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010. Amir N. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI; 2013. American Psychiatric Assosiation. Practice guideline for the treatment of patients with panic disorder second edition. New York: American Psychiatric Assosiation; 2010. Barlow DH, Craske MG. Mastery of your anxiety and panic: patient workbook. USA: Oxford University Press; 2006. American Psyciatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorder. Edisi ke-5. USA: American Psychiatric Publishing; 2013
  • 26. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks Do you have any questions? addyouremail@freepik.com | +91 620 421 838 yourwebsite.com Please keep this slide for attribution

Editor's Notes

  1. Kesulitan dalam menggontrol sikap cemas serta menyebabkan gangguan aktivitas kehidupan seseorang. Prevalensi gangguan panik pertahunnya adalah 1-2%. Onset tersering adalah pada usia remaja atau pada orang yang berusia pada pertengahan 30 tahun, sedangkan onset setelah usia 45 tahun jarang terjadi
  2. Tiap manusia pasti mempunyai rasa cemas, rasa cemas ini terjadi pada saat adanya kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal. Misalkan, orang merasa cemas, ketika tampil dihadapan banyak orang atau ketika sebelum ujian berlangsung. Kecemasan yang dimiliki seseorang yang seperti di atas adalah normal, dan bahkan kecemasan ini perlu dimiliki manusia. Akan tetapi kecemasan berubah menjadi abnormal ketika kecemasan yang ada di dalam diri individu menjadi berlebihan atau melebihi dari kapasitas umumnya Kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) mendefinisikan gangguan cemas meyeluruh merupakan suatu kecemasan yang berlebihan tentang suatu kegitan yang berlangsung setidaknya selama 6 bulan
  3. Gangguan cemas menyeluruh merupakan suatu kondisi umum dengan prevalensi kejadian 3-8%. Lebih sering ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki dengan rasi 2:1.5 Prevalensi gangguan panik pertahunnya adalah 1-2%, dengan prevalensi seumur hidup 1,5-3,5%. Onset tersering adalah pada usia remaja atau pada orang yang berusia pada pertengahan 30 tahun, sedangkan onset setelah usia 45 tahun jarang terjadi.
  4. Pelayanan mediko legal adalah bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan ilmu dan teknologi kedokteran atas dasar kewenangan yang dimiliki untuk kepentingan hukum dan untuk melaksanakan peraturan yang berlaku
  5. moral utama yang dijunjung tinggi dalam prakik kedokteran adalah: Prinsip otonomi, yaitu menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination) Prinsip justice, yaitu mementingkan fairness dan keadilan dalam mendistribusikan sumberdaya (distributive justice). Prinsip beneficience, yaitu mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. Prinsip Beneficence/Kebaikan memiliki arti mendatangkan kebaikan atau manfaat bagi orang lain. Prinsip ini tidak hanya berusaha untuk tidak membahayakan pasien tetapi juga berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Selain itu, Prinsip Beneficence mendukung aturan moral yang lebih spesifik antara lain: Melindungi dan mempertahankan hak pasien/klien Mencegah bahaya terjadi pada pasien/klien Menghilangkan kondisi yang akan merugikan pasien/klien Membantu para disabilitas Menyelamatkan pasien/klien dalam bahaya Prinsip non maleficence, yaitu melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai “primum non nocere” atau “above all do no harm”. Prinsip non-maleficence memiliki arti bahwa dalam melakukan pelayanan, seorang tenaga medis harus berusaha untuk tidak merugikan atau membahayakan pasien/ klien. Bahaya yang dimaksud adalah efek buruk yang ditimbulkan dari kepentingan seseorang (dalam hal ini tenaga medis) kepada pasiennya. Prinsip non- maleficence mendukung aturan moral yang lebih spesifik antara lain: Tidak membunuh Tidak menyebabkan rasa sakit atau penderitaan Tidak melumpuhkan Tidak menyinggung perasaan Tidak merampas kebahagiaan pasien/klien
  6. Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia
  7. Dalam hukum islam, hubungan antara dokter dengan pasien diibaratkan seperti hubungan antara penjual jasa dan pemakai jasa sehinggaterjadi akad ijarah antara kedua belah pihak. Pasien dapat memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang dimilikinoleh dokter, sedangkan dokter memperoleh imbalan atas profesinya berupa gaji atau upah jasa. Hal ini sesuai dengan asas keadilan hukum yang harus dijaga dan oleh islam, oleh karena itu hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak harus disesuaikan dengan porsinya masing- masing , makin besar tanggung jawabnya, makin besar pula hak dan kewajibannya
  8. Pada saat dilakukan wawancara, skor GAF 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang). GAF tertinggi selama satu tahun terakhir adalah 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik Menurut PPDGJ-III kriteria diagnosis gangguan panik, harus ditemukan adanya beberapa kali seranganan ansietas berat dalam masa kira-kira satu bulan:2,8,9 1. Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya. 2. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictabl situation). 3. Dengan keadaan yang relatif dari gejalagejala ansietas pada periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga “ansietas antipsikotik” yaitu ansietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi Menurut Guideline American Psychiatric Assosiation 2010 tentang panic disorder, kriteria rawat inap untuk pasien panik adalah terdapat kelainan yang disertai bunuh diri (melukai diri sendiri), pada kasus berat dimana terapi rawat jalan tidak efektif. Sehingga pada pasien ini tidak memenuhi kriteria rawat inap Terapi yang dipilih pada pasien dengan gangguan cemas menyeluruh adalah pemberian obat antidepresan, yaitu fluoksetin. Penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan dari golongan SSRi seperti fluoksetin merupakan obat yang baik pada gangguan cemas menyeluruh.Obat ini membutuhkan waktu selama mingguan sampai bulanan untuk memberikan efek. Obat ini diberikan pada pagi hari, dengan makanan. Dosis awalnnya 2.5-5 mg per hari, dinaikkan bertahap hingga 20 mg per hari. Dinaikkan sampai berespon dengan dosis maksimal adalah 80 mg per hari Prognosis kondisi vitalnya baik, secara fungsi masih ke arah baik, namun terkait kekambuhan pasien adalah dubia ad malam karena pasien sangat mudah tersensitisasi untuk menimbulkan keluhan saat ada stressor