Keperawatan neurologi melibatkan pemahaman neuroanatomi, fisiologi, diagnostik, dan perawatan kritis serta rehabilitasi. Perawat membantu pasien mengidentifikasi masalah, membuat tujuan, menjalankan intervensi, dan mengevaluasi hasil untuk mencapai fungsi optimal dan kualitas hidup yang lebih baik. Masalah neurologis dapat mengganggu kognitif, sensori dan fungsi motorik seseorang tetapi perawat berupaya meminimalkan kompl
2.
Keperwatan neurologi adalah
spesialisai yang menuntut
pemehaman tentang neoro anatomi,
neorofisiologi, tes neurodioagnostik
keperawatan kritis, dan keperaawatan
rahabilitasi.selain itu pengkajian yang
terus-menerus pada fungsi neurologis
dan kebutuhan kesehatan pasien,
3.
peran perawat adalah untuk menolong
pasien dalam mengidentifikasi
masalah,membuat tujuan
bersama,menjalankan kegiatan
langsung,menggunakan intervensi
keperawatan yang tepat(mencangkup
penyuluhan,konseling dan
mengkordinasi kegiatan) dan
mengevaluasi hasil keperawatan.
4.
Masalah-masalah neurologik dapat
mengakibatkan perubahan dalam
kognitif,sensori dan fungsi
neuromuskular seseorang dan dapat
merugikan citra diri;namun perawat
dan tim kesehatan memberikan
perawatan esensial,memberikan
berbagai solusi untuk masalah yang
ada, membantu pasien menigkatkan
kontrol,
5.
dan menggali sumber pendidikan dan
pendukung yang ada dalam
komunitas untuk memberikan
bantuan.sasarannya adalah untuk
mencapai tingkat fungsi setinggi
mungkin dan meningkatkan kualitas
hidup bagi pasien dan keluarga.
6.
Pengkajian
pengkajian mencangkup uji terhadap
banyak area fungsi mayor,termasuk
fungsi serebral, saraf kranial,sistem
motorik,maupun fungsi sistem sensoris
dan respon refleks.pada pengkajian
disfungsi neurologis,perawat
mengobservasi tingkat kesadaran pasien
dan menentukan apakah tardapat
gangguan kesadaran atau perubahan
status mental dan emosional.
7.
fungsi kognitif diuji dengan cara
pasien mengatakan sendiri
orientasinya terhadap orang
,tempat,dan waktu.Fungsi intelektual
dievaluasu dengan jawaban
pertanyaan pengetahuan
umum,kemampuan memberi alasan
yang diketahui dan pengkajian ingatan
barudan ingatan jauh.
9. 8. Kerusakan integritas kulit:kornea
9. Perubahan nutrisi:kurang dari
kebutuhan tubuh
10.Perubahan eliminasi urinarus dan
usus
11.Perubahan proses berpikir
12.Disfungsi seksual
13.Koping individu tidak efektif
14.Perubahan proses keluarga
11.
Perencanaan dan implementasi
Sasaran.sasaran untuk pasien dengan
disfungsi neurologis mencangkup
perbaikan status respiratori dan
menelan,mempertahankan intergritas
kulit dan kebersihan
mulut;peningkatan mobilisasi dan
perawatan diri, nyeri berkurang,suhu
tubuh terkontrol ,meningkatkan
koping, kognitif, dan fungsi seksual
dan tidak terjadi komplikasi.
13. 8.Mempertahankan kebersihan mulut
9.Mempertahankan perawatan mata
10.Memberikan makanan yang adekuat
11.Mempertahankan eliminasi urine dan
usus
12.Menatalaksanakan disfungsi kognitif
13.Menatalaksanakan disfungsi seksual
14.Meningkatkan koping efektif
14.
Pemantauan dan Penatalaksanaan
komplikasi potensial
pneumonia.fisioterapi dada yang
giat,pengisapan,dan pemantauan yang
sering terhahap fungsi paru-paru
penting untuk mencegah bahaya yang
terjadi di paru-paru atau kerusakan paruparu dan pneumonia.pneumonia, pada
glirannya,dapat menimbulkan gaat atau
gagal napas dan mungkin memerlukan
intubasi endotrakea.
15.
Dekubitus.walaupun paencegahan
terhadap tekanan sangat penting, namun
luka dapat terjadi,untuk itu
pengangkatanjaringan mati(debridemen)
yang luas, mengganti balutan dan graft
kulit adalahpenting.Dekubitus perlu
dikajian terhadap drainase, bau, dan
adanya jaringan yang menggumpal.
Sebagai akibat dari tekanan sakral
pasien mengalami ulkus dan
membutuhkan kolostomi pengalihan luka
tekanan hilang.