SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Pengkajian Sistem
Persarafan
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kalimantan
timur
Tujuan Pengkajian
1. Mengumpulkan data tentang fungsi
sistem saraf dengan cara objektif dan
berurutan
2. Menghubungkan data setiap saat dan
saling berkaitan
3. Menentukan efek dari disfungsi pada
kehidupan sehari-hari dan
kemampuan dalam melakukan
perawatan diri
Fokus Keperawatan
 Membantu pasien dalam
mengatasiperubahan-perubahan nyata
aatau potensial dalam kehidupan
sehari-hari dan perawatan diri
Riwayat Kesehatan
 Analisis masalah terakahir yang
membawa pasien pada fasilitas
perawatan kesehatan
 Survei umum sistem yang lain untuk
menentukan apakah terdapat masalah
pada area yang lain
Riwayat Kesehatan (lanjutan)
 Trauma yang terjadi yang mempengaruhi sistem
persarafan (jatuh, kecelakaan lalu lintas)
 Infeksi yang baru terjadi, sinusitis, infeksi telinga,
infeksi gigi
 Sakit kepala, masalah konsentrasi dan ingatan
 Perasaan pusing, kehilangan keseimbangan
 Kelemahan ekstremitas, kesulitan berjalan
 Penyimpangan atau kehilangan sensori
 Penggunaan tembakau, alkohol, obat-obatan tertentu
 Penggunaan obat-obtan yang iresepkan, dosis,
jadwal pemberian, efek terapeutik
Pengkajian Fisik
 Tingkat Kesadaran
Paling mendasar, parameter yang penting
Tingkat keterjagaan pasien
Respon terhadap lingkungan adalah
indikator yang paling sensitif
Tingkat Kesadaran
 Istilah yang digunakan (kualitatif)
1. Compos Mentis
2. Apatis
3. Delirium
4. Somnolen
5. Stupor
6. Comma
 GCS (Glasgow Coma Scale) (kuantitatif)
GCS (Glasgow Coma Scale)
1). Reaksi membuka mata
4 Buka mata spontan (terjaga)
3 Buka mata bila dipanggil/rangsangan
suara (memejamkan mata Kembali)
2 Buka mata bila dirangsang nyeri
1 Tak ada reaksi dengan rangsangan
apapun
GCS (Glasgow Coma Scale)
2.) Reaksi berbicara
5 Komunikasi verbal baik, jawaban tepat
4 Bingung, disorientasi waktu, tempat, dan
orang (dapat menjawab
3 Dengan rangsangan, reaksi hanya kata, tak
berbentuk kalimat (jika digabungkan tidak punya
arti),
2 Dengan rangsangan, reaksi hanya suara,
mengerang tak terbentuk kata
1 Tak ada reaksi dengan rangsangan apapun
GCS (Glasgow Coma Scale)
3)Reaksi gerakan
6 Mengikuti perintah
5 Dengan rangsangan nyeri, dapat
mengetahui tempat rangsangan
4 Dengan rangsangan nyeri, menarik anggota
badan
3 Dengan rangsangan nyeri, timbul reaksi
fleksi abnormal
2 Dengan rangsangan nyeri, timbul reaksi
ekstensi abnormal
1 Dengan rangsangan nyeri, tidak ada reaksi.
Urutan Stimuli yang Disarankan
1. Panggil pasien dengan namanya
2. Panggil namanya dengankeras
3. Kombinasikan memanggil nama
dengan sentuhan ringan
4. Kombinasikan memanggil nama
dengan sentuhan kasar (guncangan
dan kejutan)
5. Timbulkan nyeri
Gerakan, Kekuatan, dan
Koordinasi
 Memberikan tahan pada berbagai kelompok
otot, dengan menggunakan otot perawat
sendiri atau dengan gaya gravitasi
 Hemiparese dan hemiplegia (paralisis), b.d
lesi kontralateral
 Paraplegia b.d gg. Medula spinalis bilateral
atau gg. Saraf perifer
 Quadriplegia b.d lesi pada medula spinalis
bilateral, gg. Batang otak, lesi luas serebrum
bilateral
Skala Peringkat untuk
Kekuatan otot
0=tidak ada kontraksi otot
1=ada tanda dari kontraksi
2=bergerak tapi tak mamapu untuk menahan
gaya gravitasi
3=bergerak melawan gaya gravitasi tetapi tidak
dapat melawan tahananotot pemeriksa
4=bergerak dengan lemah terhadap tahanan
dari otot pemeriksa
5=kekuatan dan regangan yang normal
Respon Motorik Terhadap
Nyeri
1. Menunjuk letak nyeri
2. Menghindar
3. Postur dekortikasi
4. Postur deserbrasi
5. flasid
Refleks
 Refleks terjadi jika stimulasi sensori
menimbulkan respon motorik
 Refleks regangan otot (refleks tendon
dalam), ditimbulkan dengan ketukan yang
cepat menggunakn hammer refleks
 Refleks kutan (suferfisial) terjadi ketika
daerah kulit tertentu diraba atau ditepuk
dengan ringan, menyebabkan kontraksi dari
sekelompok otot dibawahnya
Derajat Refleks Dalam
4+ respons yang sangat cepat, bukti dari
penyakitdan/atau ketidakseimbangan
elektrolit
3+ respons cepat, kemungkinan penanda
penyakit
2+ respon normal, rata-rata
1+ respon dalam dalam batasan dibawah
normal
0 tidak ada respons, ukti dari penyakit,
ketidakseimbangan elektrolit
Perubahan Pupil
 Harus dapat dinilai ukuran dan bentuknya
(dlm millimeter)
 Cara mengukur????
 Arahkan cahaya yang terang ke dalam salah satu mata dan
perhatikan adanya konstriksi pupil yang cepat (respon
langsung) perhatikan bahwa pupil yang lain juga harus ikut
konstriksi (respon konsensual)
 Pemeriksaan akomodasi, pegang objek 20-30 cm didepan
wajah pasien. Mintalah pasien untuk berfokus pada benda
ketika pemeriksa menggerakkan benda tersebut ke arah
hidung pasien. Pupil seharusnya konstriksi sejalan dengan
makin dekatnya objek dan mata berputar kearah dalam
untuk mempertahankan kejelasan gambar
 Respon normal dapat dicatat: pupil sama,
bulat, reaktif terhadap cahaya, dan akomodasi
Tanda-Tanda Vital
 TD, N, RR, S
 Tanda-tanda klasik dari peningkatan
tekanan intrakranial
Saraf Kranial
 Saraf Olfaktorius (N. I)
 Saraf Optikus (N. II)
 Saraf okulomotoris (N.
III)
 Saraf Troklearis (N. IV)
 Saraf Trigeminus (N. V)
 Saraf abdusens (N. VI)
 Saraf fasialis (N. VII)
 Saraf
Vestibulokokhlearis (N.
VIII)
 Saraf glosofaringeus (N.
IX)
 saraf vagus (N. X)
 Saraf Asesorius (N. XI)
 Saraf Hipoglosus (N.
XII)
Diagnostik test
 CT Scan
 MRI
 Angiografi cerebral
 Mielografi
 EEG
 Transkranial Doppler Sonografi
 Pungsi Lumbal
OKE
Selamat Mencoba,
Selamat Belajar…..
Terima Kasih………..

More Related Content

Similar to anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll

Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
ningrumwahyusetyowati
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanang Pujiatmoko
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
Laris Manik
 

Similar to anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll (20)

Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
Askep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalAskep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervical
 
Balance Disorder
Balance DisorderBalance Disorder
Balance Disorder
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep multiplesklerosi
Askep multiplesklerosiAskep multiplesklerosi
Askep multiplesklerosi
 
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptxTM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
 
stroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxstroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptx
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptx
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 

More from Arifin Hidayat

PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptxPERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
Arifin Hidayat
 
Panduan Pengisian Profil - Modul 3.pptx
Panduan Pengisian Profil - Modul 3.pptxPanduan Pengisian Profil - Modul 3.pptx
Panduan Pengisian Profil - Modul 3.pptx
Arifin Hidayat
 
undangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdf
undangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdfundangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdf
undangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdf
Arifin Hidayat
 
Alur penyelesaian masalah prodi div kep kaltim
Alur penyelesaian masalah  prodi div kep kaltimAlur penyelesaian masalah  prodi div kep kaltim
Alur penyelesaian masalah prodi div kep kaltim
Arifin Hidayat
 

More from Arifin Hidayat (7)

sistematika penulisan.pptx
sistematika penulisan.pptxsistematika penulisan.pptx
sistematika penulisan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptxPERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
PERHITUNGAN DOSIS OBAT KELOMPOK 5 FARMAKO.pptx
 
RPS Riset 2020.docx
RPS Riset 2020.docxRPS Riset 2020.docx
RPS Riset 2020.docx
 
Template PPT MCUApps.pptx
Template PPT MCUApps.pptxTemplate PPT MCUApps.pptx
Template PPT MCUApps.pptx
 
Panduan Pengisian Profil - Modul 3.pptx
Panduan Pengisian Profil - Modul 3.pptxPanduan Pengisian Profil - Modul 3.pptx
Panduan Pengisian Profil - Modul 3.pptx
 
undangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdf
undangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdfundangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdf
undangan workshop enumerator Risnakes prov. Kaltim.pdf
 
Alur penyelesaian masalah prodi div kep kaltim
Alur penyelesaian masalah  prodi div kep kaltimAlur penyelesaian masalah  prodi div kep kaltim
Alur penyelesaian masalah prodi div kep kaltim
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 

anamnesis persyarafanlllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll

  • 2. Tujuan Pengkajian 1. Mengumpulkan data tentang fungsi sistem saraf dengan cara objektif dan berurutan 2. Menghubungkan data setiap saat dan saling berkaitan 3. Menentukan efek dari disfungsi pada kehidupan sehari-hari dan kemampuan dalam melakukan perawatan diri
  • 3. Fokus Keperawatan  Membantu pasien dalam mengatasiperubahan-perubahan nyata aatau potensial dalam kehidupan sehari-hari dan perawatan diri
  • 4. Riwayat Kesehatan  Analisis masalah terakahir yang membawa pasien pada fasilitas perawatan kesehatan  Survei umum sistem yang lain untuk menentukan apakah terdapat masalah pada area yang lain
  • 5. Riwayat Kesehatan (lanjutan)  Trauma yang terjadi yang mempengaruhi sistem persarafan (jatuh, kecelakaan lalu lintas)  Infeksi yang baru terjadi, sinusitis, infeksi telinga, infeksi gigi  Sakit kepala, masalah konsentrasi dan ingatan  Perasaan pusing, kehilangan keseimbangan  Kelemahan ekstremitas, kesulitan berjalan  Penyimpangan atau kehilangan sensori  Penggunaan tembakau, alkohol, obat-obatan tertentu  Penggunaan obat-obtan yang iresepkan, dosis, jadwal pemberian, efek terapeutik
  • 6. Pengkajian Fisik  Tingkat Kesadaran Paling mendasar, parameter yang penting Tingkat keterjagaan pasien Respon terhadap lingkungan adalah indikator yang paling sensitif
  • 7. Tingkat Kesadaran  Istilah yang digunakan (kualitatif) 1. Compos Mentis 2. Apatis 3. Delirium 4. Somnolen 5. Stupor 6. Comma  GCS (Glasgow Coma Scale) (kuantitatif)
  • 8. GCS (Glasgow Coma Scale) 1). Reaksi membuka mata 4 Buka mata spontan (terjaga) 3 Buka mata bila dipanggil/rangsangan suara (memejamkan mata Kembali) 2 Buka mata bila dirangsang nyeri 1 Tak ada reaksi dengan rangsangan apapun
  • 9.
  • 10. GCS (Glasgow Coma Scale) 2.) Reaksi berbicara 5 Komunikasi verbal baik, jawaban tepat 4 Bingung, disorientasi waktu, tempat, dan orang (dapat menjawab 3 Dengan rangsangan, reaksi hanya kata, tak berbentuk kalimat (jika digabungkan tidak punya arti), 2 Dengan rangsangan, reaksi hanya suara, mengerang tak terbentuk kata 1 Tak ada reaksi dengan rangsangan apapun
  • 11.
  • 12. GCS (Glasgow Coma Scale) 3)Reaksi gerakan 6 Mengikuti perintah 5 Dengan rangsangan nyeri, dapat mengetahui tempat rangsangan 4 Dengan rangsangan nyeri, menarik anggota badan 3 Dengan rangsangan nyeri, timbul reaksi fleksi abnormal 2 Dengan rangsangan nyeri, timbul reaksi ekstensi abnormal 1 Dengan rangsangan nyeri, tidak ada reaksi.
  • 13.
  • 14. Urutan Stimuli yang Disarankan 1. Panggil pasien dengan namanya 2. Panggil namanya dengankeras 3. Kombinasikan memanggil nama dengan sentuhan ringan 4. Kombinasikan memanggil nama dengan sentuhan kasar (guncangan dan kejutan) 5. Timbulkan nyeri
  • 15. Gerakan, Kekuatan, dan Koordinasi  Memberikan tahan pada berbagai kelompok otot, dengan menggunakan otot perawat sendiri atau dengan gaya gravitasi  Hemiparese dan hemiplegia (paralisis), b.d lesi kontralateral  Paraplegia b.d gg. Medula spinalis bilateral atau gg. Saraf perifer  Quadriplegia b.d lesi pada medula spinalis bilateral, gg. Batang otak, lesi luas serebrum bilateral
  • 16. Skala Peringkat untuk Kekuatan otot 0=tidak ada kontraksi otot 1=ada tanda dari kontraksi 2=bergerak tapi tak mamapu untuk menahan gaya gravitasi 3=bergerak melawan gaya gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahananotot pemeriksa 4=bergerak dengan lemah terhadap tahanan dari otot pemeriksa 5=kekuatan dan regangan yang normal
  • 17. Respon Motorik Terhadap Nyeri 1. Menunjuk letak nyeri 2. Menghindar 3. Postur dekortikasi 4. Postur deserbrasi 5. flasid
  • 18.
  • 19. Refleks  Refleks terjadi jika stimulasi sensori menimbulkan respon motorik  Refleks regangan otot (refleks tendon dalam), ditimbulkan dengan ketukan yang cepat menggunakn hammer refleks  Refleks kutan (suferfisial) terjadi ketika daerah kulit tertentu diraba atau ditepuk dengan ringan, menyebabkan kontraksi dari sekelompok otot dibawahnya
  • 20. Derajat Refleks Dalam 4+ respons yang sangat cepat, bukti dari penyakitdan/atau ketidakseimbangan elektrolit 3+ respons cepat, kemungkinan penanda penyakit 2+ respon normal, rata-rata 1+ respon dalam dalam batasan dibawah normal 0 tidak ada respons, ukti dari penyakit, ketidakseimbangan elektrolit
  • 21. Perubahan Pupil  Harus dapat dinilai ukuran dan bentuknya (dlm millimeter)  Cara mengukur????  Arahkan cahaya yang terang ke dalam salah satu mata dan perhatikan adanya konstriksi pupil yang cepat (respon langsung) perhatikan bahwa pupil yang lain juga harus ikut konstriksi (respon konsensual)  Pemeriksaan akomodasi, pegang objek 20-30 cm didepan wajah pasien. Mintalah pasien untuk berfokus pada benda ketika pemeriksa menggerakkan benda tersebut ke arah hidung pasien. Pupil seharusnya konstriksi sejalan dengan makin dekatnya objek dan mata berputar kearah dalam untuk mempertahankan kejelasan gambar  Respon normal dapat dicatat: pupil sama, bulat, reaktif terhadap cahaya, dan akomodasi
  • 22. Tanda-Tanda Vital  TD, N, RR, S  Tanda-tanda klasik dari peningkatan tekanan intrakranial
  • 23. Saraf Kranial  Saraf Olfaktorius (N. I)  Saraf Optikus (N. II)  Saraf okulomotoris (N. III)  Saraf Troklearis (N. IV)  Saraf Trigeminus (N. V)  Saraf abdusens (N. VI)  Saraf fasialis (N. VII)  Saraf Vestibulokokhlearis (N. VIII)  Saraf glosofaringeus (N. IX)  saraf vagus (N. X)  Saraf Asesorius (N. XI)  Saraf Hipoglosus (N. XII)
  • 24. Diagnostik test  CT Scan  MRI  Angiografi cerebral  Mielografi  EEG  Transkranial Doppler Sonografi  Pungsi Lumbal