SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH PSIKOLOGI 
DISUSUN OLEH : 
HENDRA WIDIANA 1411020079 
ANZAS ARIE KUSTANTO 1411020117 
GINGIN AGNI FAUZI 1411020128 
PEMBIMBING 
DIYAH ASTORINI, S.Psi., M.Si 
FALKULTAS ILMU KESEHATAN 
KEPERAWATAN S1 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillahi rabbil’alamin, kami sebagai penulis panjatkan 
puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat 
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah materi 
Abnormal tentang Gangguan Psikosomatik. Selama penyusunan 
makalah ini diperlukan kesabaran dan usaha yang keras dengan 
harapan dapat memberikan sesuatu yang terbaik. 
Sebagai penulis kami menyadari bahwa isi dari makalah kami 
ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. 
Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan 
serta pengalaman yang dimiliki oleh kami. 
Pada kesempatan ini dengan rasa syukur dan kerendahan hati, 
kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya 
kepada semua pihak yang telah mendukung baik itu secara moril 
maupun materil hingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. 
Oleh karena itu kami sebagai penulis mengharapkan adanya 
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang 
kami buat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan do’a 
semoga budi baik dari semua pihak yang telah membantu kami 
mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Terimakasih, 
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak 
yang membutuhkannya. 
ii 
Hormat Kami 
Penulis
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Psikosomatik adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh 
faktor-faktorr kejiwaan dan sosial. Seseorang jika emosinya 
menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat menyebabkan 
terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor 
yang menyebabkan memuncaknya emosi itu secara 
berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk 
selalu berjuang menekan perasaanya. Jadi psikosomatik dapat 
disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam 
bahasa arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah. 
Gangguan psikosomatik adalah salah satu gangguan jiwa 
yang paling umum ditemukan dalam praktek umum. Istilah ini 
terutama digunakan untuk penyakit fisik yang disebabkan atau 
diperburuk oleh faktor kejiwaan. Beberapa penyakit fisik dianggap 
sangat rentan diperburuk oleh faktor mental seperti strees dan 
kecemasan. 
Dalam bidang kesehatan jiwa, gangguan psikosomatik 
sebenarnya termasuk dalam bagian gangguan somatoform. 
Gangguan ini ditandai dengan adanya suatu keluhan fisik yang 
berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, 
meskipun sudah berkali-kali dilakukan dan hasilnya normal. 
Setidaknya pun ada gangguan fisik maka gangguan tersebut 
berbeda atau tidak dapat menjelaskan keluhan yang dikemukakan
pasien. Jelasnya gangguan psikosomatik adalah gangguan fisik 
yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan. 
Biasanya gejala ini ada hubungannya dengan konflik dan 
perkembangan psikologis dari pasien, namun pasien biasanya 
menolak gagasan adanya hubungan antara penyakit yang diderita 
dengan problem atau konflik kehidupannya. Bahkan bila 
ditemukan adanya tanda depresi atau kecemasan pada pasien, 
pasien tetap menolak adanya hubungan tersebut. 
Gangguan ini juga sering ditimbulkan pada pasien dengan 
gangguan kecemasan yang sangat seperti pada gangguan panik. 
Gejala jantung berdebar sangat sering dikeluhkan oleh pasien 
gangguan panik. Selain itu juga sering mengalami sesak napas. 
Kondisi ini juga meresahkan pasien karena ketika diperiksa 
ternyata tdak terdapat kelainan dalam organ tubuh pasien. 
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian psikosomatik 
2. Apa gejala psikosomatik 
3. Bagaimata kaitan psikosomatik dengan kesehatan mental 
4. Penanganan psikosomatik 
C. Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah psikologi 
2. Untuk mengkaji dan mempelajari materi abnormal dalam 
psikologi tentang gangguan psikosomatis
3. Untuk menambah pengetahuan 
4. Untuk melatih kemandirian 
3
BAB II 
GANGGUAN PSIKOSOMATIK 
4 
A. Pengertian Psikosomatik 
Gangguan psikosomatik dapat diartikan sebagai reaksi jiwa 
pada fisik (soma). Menurut American Psychosomatic Society 
(2005), gangguan psikosomatik berasal dari bahasa Yunani 
(Psyche= jiwa dan Soma= fisik), sehingga psikosomatik dapat 
diartikan sebagai hubungan fisik dan jiwa. Ada hubungan yang 
sangat erat antara faktor fisik, faktos psikologis, dan sosial 
terhadap perjalanan suatu penyakit. 
Gangguan psikosomatik ini mungkin bisa menjawab, 
"Mengapa seseorang bisa terkena serangan jantung setelah 
bertengkar dengan bosnya?, Mengapa penyakit rematik jadi jauh 
lebih sakit ketika penyandangnya stres?, Mengapa kematian 
penyakit jantung dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi?" 
Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. 
Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau 
sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan 
keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan 
kompleks. Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya 
gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri 
otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat 
ketakutan. 
Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan 
klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan
memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa 
stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh 
ada tidaknya depresi. 
Faktor psikologis mempengaruhi berbagai organ tubuh 
melalui mekanisme yang kompleks antara faktor saraf, hormonal, 
dan imunologis. Stres kronik dapat mempengaruhi sistem saraf 
simpatis dan aktivasi sistem hormonal (aksis hypothalamus-hipofisis- 
5 
adrenal). 
Pacuan sistem hormon adrenal yang berlangsung lama 
dihubungkan dengan penekanan sistem imun (sistem kekebalan 
tubuh) karena hormon steroid. Hal ini menerangkan mengapa 
seseorang dengan stres kronik lebih mudah sakit. Pacuan sistem 
saraf simpatis menerangkan munculnya hipertensi, stroke, dan 
penyakit jantung koroner akibat stress emosional. 
Pada beberapa kasus, gangguan psikosomatik dapat muncul 
reaksi konversi yang aneh dan tidak dapat dijelaskan oleh ilmu 
kedokteran. Buta mendadak, lumpuh mendadak, atau kesemutan 
yang sifatnya aneh umum dijumpai. Penderita pada umumnya 
masih berusia muda, sebagian besar wanita dan didahului oleh 
stressor yang jelas. Pasien ini akan menjalani berbagai 
pemeriksaan dengan hasil yang normal. Penulis beberapa kali 
menjumpai kasus konversi, dan tindakan psikoterapi sangat 
membantu kesembuhan pasien. 
Pada umumnya pasien dengan gangguan psikosomatik 
sangat meyakini bahwa sumber sakitnya benar-benar berasal dari 
organ-organ dalam tubuh. Pada praktik klinik sehari-hari, pemberi
pelayanan kesehatan seringkali dihadapkan pada permintaan pasien 
dan keluarganya untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan 
pencitraan (rontgen). 
Pemeriksaan pencitraan dapat membantu untuk mengurangi 
kecemasan pada pasien dan keluarganya. Bila hasil pemeriksaan 
normal, maka tidak perlu ada kecemasan yang berlebih tentang 
suatu kondisi penyakit yang serius. Simak contoh pada Nona E di 
atas, ia tidak mau dikonsulkan kepada psikolog atau psikiater 
karena ia sangat yakin bahwa sumber sakitnya adalah fisik dan 
bukan psikis. 
Mengapa ini terjadi? Kajian sosiologis oleh Nettleton (2006) 
menggambarkan bahwa pasien "lebih suka menderita sakit yang 
sifatnya nyata". Sebagian besar pasien juga akan sangat resisten 
bila diberitahu bahwa sakitnya berhubungan dengan stressor 
psikososial.Sifat manusia tidak akan suka hidup dalam 
ketidakpastian, sehingga pasien tetap akan mencari tahu apa 
penyebab pasti dari sakitnya. Hal ini membuat pencarian penyebab 
organik akan terus dilakukan. Seorang pasien nyeri kepala primer 
kronik sangat mungkin akan menjalani pemeriksaan MRI, CT Scan 
kepala, EEG dan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk 
mencari jawaban "ada sesuatu yang salah dengan diri saya". 
Penulis pernah melakukan penelitian yang dipresentasikan 
pada pertemuan nasional Indonesian Pain Society (Agustus 2007). 
Penelitian ingin mengungkap harapan pasien nyeri kepala kronik 
primer (sebagian besar nyeri kepala tipe tegang otot). Nyeri kepala 
6
tipe tegang otot merupakan suatu bentuk gangguan psikosomatik 
yang umum dijumpai. 
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hal utama yang 
pasien inginkan adalah "mencari tahu dari mana nyeri kepala itu 
berasal". Proses pencarian ini bisa sangat mahal dan menghabiskan 
sumber daya. Penelitian ini serupa dengan penelitian Davies, dkk 
(2005) pada 52 pasien nyeri kepala di klinik nyeri tersier. Hasil 
penelitian menunjukkan bahwa 77% pasien tetap masih ingin tahu 
sumber nyeri kepalanya dan 33% masih menginginkan 
pemeriksaan tambahan. 
Menurut maramis (1998) gangguan psikosomatik adalah 
gangguan jiwa yang dimanifestasikan pada gangguan susunan saraf 
vegetatif. Gangguan ini menggambarkan interaksi yang erat antara 
jiwa dan badan. Menurut kaplan et al (1997) dalam iagnostik 
standar dan satistical manual of mental disorder istilah 
psikosomatik telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor 
psikologis yang mempengaruhi kondisi medis. 
7 
B. Gejala-gejala Psikosomatis 
Gejala-gejala gangguan psikosomatik merupakan gejala 
yang biasa dikenal dengan fungsi faliah, hanya saja dengan secara 
berlebihan, gejala inni biasanya hanya dirasakan pada satu organ 
tubuh saja, tetapi kadang-kadang juga berturut-turut atau serentak 
beberapa organ tubuh terganggu. 
Menurut Townsend (1995) ada beberapa gejala spesifik 
gangguan psikosomatik pada sistem tubuh diantaranya yaitu,
kardiovaskuler (migraine, hipertensi, sakit kepal berat), 
gastrointestinal (sindrom asam lambung, anoreksia), kulit 
(neodermatitis, pruitus, alergi), genitourinaria (dismenore), 
endoktrin (hiperteroid, sindrom monopouse). 
C. Pengelompokan psikosomatik 
Menurut Kaplan, et al (1997), penderita didalam kelompok 
gangguan psikosomatik klasic seperti ulkus peptikum dan colitis 
ulseratif. Dalam proses penyakit tersebut ditemukan faktor 
emosional tertentu. Menurut Maramis (1998), penderita gangguan 
psikosomatik secara umum dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 
1. Mengeluh tentang badannya, tetapi tidak terdapat penyakitt 
badaniyah yang dapat menyebabkan keluahan atau tidak 
ditemukan kelainan organik. 
2. Terdapat kelainan organik, tetapi yang utama menyebabkanya 
8 
ialah faktor psikologis 
3. Terdapat kelainan organik, tetapi terdapat juga gejala-gejala 
lain yang timbul bukan sebab penyakit organik tersebut, akan 
tetapi karena faktor psikologis, faktor psikologis ini mungkin 
timbul disebabkan penyakit organik tadi, misalnya kecemasan. 
D. Penanganan Psikosomatik 
Pencegahan adalah sebuah bentuk layanan yang akan 
membantu pasien dan keluarga untuk menurunkan faktor resiko 
terhadap penyakit. Menurut Potter, et all (1989) (dalam Ramsun,
2004), yang menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang dapat 
dilakukan untuk mengurangi stress yakni: 
1. Membangun kebiasaan baru 
2. Menghindari perubahan yaitu usaha yang lakukan untuk tidak 
melakukan perubahan yang tidak perlu 
3. Menyedikan waktu yaitu menyediakan waktu tertentu yaitu 
atau membatasi waktu untuk memfokuskan diri beradaptasi 
dengan stressor 
4. Pengelolaan waktu 
5. Modifikasi lingkungan 
6. Mengurangi respon fisiologis terhadap stress 
9
BAB III 
PENUTUP 
10 
A. Kesimpulan 
Gangguan psikosomatik adalah gangguan jiwa yang 
dimanestifikasikan pada gangguan saraf vegetatif yang sebagian 
besar disebabkan oleh permusuhan, depresi dan kecemasan dalam 
berbagai proporsi. Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak 
faktor. Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan 
atau sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan 
keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan 
kompleks. 
Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya 
gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri 
otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat 
ketakutan.Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan 
klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan 
memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa 
stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh 
ada tidaknya depresi. 
B. Saran 
Gangguan ini dapat ditanggulangi dengan ibadah dan 
kekebalan stress. Penyembuhan seseorng akibat gangguan ini tidak 
hanya berupa obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi 
juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, berolahraga,
menyalurkan hobi, dan juga yang sangat penting yaitu 
meningkatkan ibadah 
11
DAFTAR PUSTAKA 
Kaplan. 1997. Comprehensive textbook of psyhiatry. USA. Williams 
12 
and WILkins 
Maramis, WF. 1998. Catatan kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga 
Rasmun. 2004. Strees, koping dan adaptasi. Jakarta : Sagung Seto 
Townsend, M.C. 1995. Buku saku diagnosa keperawatan pada 
keperawatan psikiatri,pedoman untuk pembuatan rencana 
keperawatan. Jakarta : EGC

More Related Content

What's hot

Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikShelaOktavia
 
Makalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadiMakalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadiNasroedin Najib
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Narendra
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaRakatajasa
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponAsep Subagya
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAAyu Sefryna sari
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologinur john
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAjengIlla
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixyulianaika61
 
Metode penelitian sastra
Metode penelitian sastraMetode penelitian sastra
Metode penelitian sastraAbrori Rozaq
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAsafutri nurhidayah
 
Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna Halmzalone
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriBagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriRaffy Mundung
 

What's hot (20)

Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 
Makalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadiMakalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadi
 
Medan makna
Medan maknaMedan makna
Medan makna
 
Ppt agama islam
Ppt agama islamPpt agama islam
Ppt agama islam
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fix
 
Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)
 
Metode penelitian sastra
Metode penelitian sastraMetode penelitian sastra
Metode penelitian sastra
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
 
Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriBagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
 

Viewers also liked

Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadibejeumb
 
Contoh KTI SMA N 1 Purbalingga
Contoh KTI SMA N 1 PurbalinggaContoh KTI SMA N 1 Purbalingga
Contoh KTI SMA N 1 PurbalinggaPrima Nur R
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatanAfra Balqis
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianAinul Mukarrob
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiKisi Maen
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasiImansyah Lubis
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologieasyipha
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALGriselda Wodong
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANfaiza03
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanFirdika Arini
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 

Viewers also liked (18)

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
 
Contoh KTI SMA N 1 Purbalingga
Contoh KTI SMA N 1 PurbalinggaContoh KTI SMA N 1 Purbalingga
Contoh KTI SMA N 1 Purbalingga
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatan
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadian
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
 
Gangguan jiwa
Gangguan jiwaGangguan jiwa
Gangguan jiwa
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 

Similar to Psikosomatik Makalah (20)

Tugas psikologi faal lengkap
Tugas psikologi faal lengkapTugas psikologi faal lengkap
Tugas psikologi faal lengkap
 
Psikosomatik
PsikosomatikPsikosomatik
Psikosomatik
 
Gangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan campuran anxietas dan depresiGangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan campuran anxietas dan depresi
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)
 
Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)
 
Cytokines and depression translate (2)
Cytokines and depression translate (2)Cytokines and depression translate (2)
Cytokines and depression translate (2)
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
 
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)
 
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)
 
Pengertian psikologi
Pengertian psikologiPengertian psikologi
Pengertian psikologi
 
SOMATOFORM DISORDER
SOMATOFORM DISORDERSOMATOFORM DISORDER
SOMATOFORM DISORDER
 
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
 
Akep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaAkep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwa
 
Mind Healing General Version (061007)
Mind Healing  General Version (061007)Mind Healing  General Version (061007)
Mind Healing General Version (061007)
 
KONSELING KOMUNITAS.pptx
KONSELING KOMUNITAS.pptxKONSELING KOMUNITAS.pptx
KONSELING KOMUNITAS.pptx
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

Psikosomatik Makalah

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI DISUSUN OLEH : HENDRA WIDIANA 1411020079 ANZAS ARIE KUSTANTO 1411020117 GINGIN AGNI FAUZI 1411020128 PEMBIMBING DIYAH ASTORINI, S.Psi., M.Si FALKULTAS ILMU KESEHATAN KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil’alamin, kami sebagai penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah materi Abnormal tentang Gangguan Psikosomatik. Selama penyusunan makalah ini diperlukan kesabaran dan usaha yang keras dengan harapan dapat memberikan sesuatu yang terbaik. Sebagai penulis kami menyadari bahwa isi dari makalah kami ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki oleh kami. Pada kesempatan ini dengan rasa syukur dan kerendahan hati, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung baik itu secara moril maupun materil hingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu kami sebagai penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang kami buat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan do’a semoga budi baik dari semua pihak yang telah membantu kami mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Terimakasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang membutuhkannya. ii Hormat Kami Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Psikosomatik adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktorr kejiwaan dan sosial. Seseorang jika emosinya menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat menyebabkan terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang menyebabkan memuncaknya emosi itu secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk selalu berjuang menekan perasaanya. Jadi psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam bahasa arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah. Gangguan psikosomatik adalah salah satu gangguan jiwa yang paling umum ditemukan dalam praktek umum. Istilah ini terutama digunakan untuk penyakit fisik yang disebabkan atau diperburuk oleh faktor kejiwaan. Beberapa penyakit fisik dianggap sangat rentan diperburuk oleh faktor mental seperti strees dan kecemasan. Dalam bidang kesehatan jiwa, gangguan psikosomatik sebenarnya termasuk dalam bagian gangguan somatoform. Gangguan ini ditandai dengan adanya suatu keluhan fisik yang berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali dilakukan dan hasilnya normal. Setidaknya pun ada gangguan fisik maka gangguan tersebut berbeda atau tidak dapat menjelaskan keluhan yang dikemukakan
  • 4. pasien. Jelasnya gangguan psikosomatik adalah gangguan fisik yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan. Biasanya gejala ini ada hubungannya dengan konflik dan perkembangan psikologis dari pasien, namun pasien biasanya menolak gagasan adanya hubungan antara penyakit yang diderita dengan problem atau konflik kehidupannya. Bahkan bila ditemukan adanya tanda depresi atau kecemasan pada pasien, pasien tetap menolak adanya hubungan tersebut. Gangguan ini juga sering ditimbulkan pada pasien dengan gangguan kecemasan yang sangat seperti pada gangguan panik. Gejala jantung berdebar sangat sering dikeluhkan oleh pasien gangguan panik. Selain itu juga sering mengalami sesak napas. Kondisi ini juga meresahkan pasien karena ketika diperiksa ternyata tdak terdapat kelainan dalam organ tubuh pasien. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian psikosomatik 2. Apa gejala psikosomatik 3. Bagaimata kaitan psikosomatik dengan kesehatan mental 4. Penanganan psikosomatik C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah psikologi 2. Untuk mengkaji dan mempelajari materi abnormal dalam psikologi tentang gangguan psikosomatis
  • 5. 3. Untuk menambah pengetahuan 4. Untuk melatih kemandirian 3
  • 6. BAB II GANGGUAN PSIKOSOMATIK 4 A. Pengertian Psikosomatik Gangguan psikosomatik dapat diartikan sebagai reaksi jiwa pada fisik (soma). Menurut American Psychosomatic Society (2005), gangguan psikosomatik berasal dari bahasa Yunani (Psyche= jiwa dan Soma= fisik), sehingga psikosomatik dapat diartikan sebagai hubungan fisik dan jiwa. Ada hubungan yang sangat erat antara faktor fisik, faktos psikologis, dan sosial terhadap perjalanan suatu penyakit. Gangguan psikosomatik ini mungkin bisa menjawab, "Mengapa seseorang bisa terkena serangan jantung setelah bertengkar dengan bosnya?, Mengapa penyakit rematik jadi jauh lebih sakit ketika penyandangnya stres?, Mengapa kematian penyakit jantung dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi?" Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan kompleks. Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat ketakutan. Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan
  • 7. memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi. Faktor psikologis mempengaruhi berbagai organ tubuh melalui mekanisme yang kompleks antara faktor saraf, hormonal, dan imunologis. Stres kronik dapat mempengaruhi sistem saraf simpatis dan aktivasi sistem hormonal (aksis hypothalamus-hipofisis- 5 adrenal). Pacuan sistem hormon adrenal yang berlangsung lama dihubungkan dengan penekanan sistem imun (sistem kekebalan tubuh) karena hormon steroid. Hal ini menerangkan mengapa seseorang dengan stres kronik lebih mudah sakit. Pacuan sistem saraf simpatis menerangkan munculnya hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner akibat stress emosional. Pada beberapa kasus, gangguan psikosomatik dapat muncul reaksi konversi yang aneh dan tidak dapat dijelaskan oleh ilmu kedokteran. Buta mendadak, lumpuh mendadak, atau kesemutan yang sifatnya aneh umum dijumpai. Penderita pada umumnya masih berusia muda, sebagian besar wanita dan didahului oleh stressor yang jelas. Pasien ini akan menjalani berbagai pemeriksaan dengan hasil yang normal. Penulis beberapa kali menjumpai kasus konversi, dan tindakan psikoterapi sangat membantu kesembuhan pasien. Pada umumnya pasien dengan gangguan psikosomatik sangat meyakini bahwa sumber sakitnya benar-benar berasal dari organ-organ dalam tubuh. Pada praktik klinik sehari-hari, pemberi
  • 8. pelayanan kesehatan seringkali dihadapkan pada permintaan pasien dan keluarganya untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan pencitraan (rontgen). Pemeriksaan pencitraan dapat membantu untuk mengurangi kecemasan pada pasien dan keluarganya. Bila hasil pemeriksaan normal, maka tidak perlu ada kecemasan yang berlebih tentang suatu kondisi penyakit yang serius. Simak contoh pada Nona E di atas, ia tidak mau dikonsulkan kepada psikolog atau psikiater karena ia sangat yakin bahwa sumber sakitnya adalah fisik dan bukan psikis. Mengapa ini terjadi? Kajian sosiologis oleh Nettleton (2006) menggambarkan bahwa pasien "lebih suka menderita sakit yang sifatnya nyata". Sebagian besar pasien juga akan sangat resisten bila diberitahu bahwa sakitnya berhubungan dengan stressor psikososial.Sifat manusia tidak akan suka hidup dalam ketidakpastian, sehingga pasien tetap akan mencari tahu apa penyebab pasti dari sakitnya. Hal ini membuat pencarian penyebab organik akan terus dilakukan. Seorang pasien nyeri kepala primer kronik sangat mungkin akan menjalani pemeriksaan MRI, CT Scan kepala, EEG dan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk mencari jawaban "ada sesuatu yang salah dengan diri saya". Penulis pernah melakukan penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan nasional Indonesian Pain Society (Agustus 2007). Penelitian ingin mengungkap harapan pasien nyeri kepala kronik primer (sebagian besar nyeri kepala tipe tegang otot). Nyeri kepala 6
  • 9. tipe tegang otot merupakan suatu bentuk gangguan psikosomatik yang umum dijumpai. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hal utama yang pasien inginkan adalah "mencari tahu dari mana nyeri kepala itu berasal". Proses pencarian ini bisa sangat mahal dan menghabiskan sumber daya. Penelitian ini serupa dengan penelitian Davies, dkk (2005) pada 52 pasien nyeri kepala di klinik nyeri tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77% pasien tetap masih ingin tahu sumber nyeri kepalanya dan 33% masih menginginkan pemeriksaan tambahan. Menurut maramis (1998) gangguan psikosomatik adalah gangguan jiwa yang dimanifestasikan pada gangguan susunan saraf vegetatif. Gangguan ini menggambarkan interaksi yang erat antara jiwa dan badan. Menurut kaplan et al (1997) dalam iagnostik standar dan satistical manual of mental disorder istilah psikosomatik telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis. 7 B. Gejala-gejala Psikosomatis Gejala-gejala gangguan psikosomatik merupakan gejala yang biasa dikenal dengan fungsi faliah, hanya saja dengan secara berlebihan, gejala inni biasanya hanya dirasakan pada satu organ tubuh saja, tetapi kadang-kadang juga berturut-turut atau serentak beberapa organ tubuh terganggu. Menurut Townsend (1995) ada beberapa gejala spesifik gangguan psikosomatik pada sistem tubuh diantaranya yaitu,
  • 10. kardiovaskuler (migraine, hipertensi, sakit kepal berat), gastrointestinal (sindrom asam lambung, anoreksia), kulit (neodermatitis, pruitus, alergi), genitourinaria (dismenore), endoktrin (hiperteroid, sindrom monopouse). C. Pengelompokan psikosomatik Menurut Kaplan, et al (1997), penderita didalam kelompok gangguan psikosomatik klasic seperti ulkus peptikum dan colitis ulseratif. Dalam proses penyakit tersebut ditemukan faktor emosional tertentu. Menurut Maramis (1998), penderita gangguan psikosomatik secara umum dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 1. Mengeluh tentang badannya, tetapi tidak terdapat penyakitt badaniyah yang dapat menyebabkan keluahan atau tidak ditemukan kelainan organik. 2. Terdapat kelainan organik, tetapi yang utama menyebabkanya 8 ialah faktor psikologis 3. Terdapat kelainan organik, tetapi terdapat juga gejala-gejala lain yang timbul bukan sebab penyakit organik tersebut, akan tetapi karena faktor psikologis, faktor psikologis ini mungkin timbul disebabkan penyakit organik tadi, misalnya kecemasan. D. Penanganan Psikosomatik Pencegahan adalah sebuah bentuk layanan yang akan membantu pasien dan keluarga untuk menurunkan faktor resiko terhadap penyakit. Menurut Potter, et all (1989) (dalam Ramsun,
  • 11. 2004), yang menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress yakni: 1. Membangun kebiasaan baru 2. Menghindari perubahan yaitu usaha yang lakukan untuk tidak melakukan perubahan yang tidak perlu 3. Menyedikan waktu yaitu menyediakan waktu tertentu yaitu atau membatasi waktu untuk memfokuskan diri beradaptasi dengan stressor 4. Pengelolaan waktu 5. Modifikasi lingkungan 6. Mengurangi respon fisiologis terhadap stress 9
  • 12. BAB III PENUTUP 10 A. Kesimpulan Gangguan psikosomatik adalah gangguan jiwa yang dimanestifikasikan pada gangguan saraf vegetatif yang sebagian besar disebabkan oleh permusuhan, depresi dan kecemasan dalam berbagai proporsi. Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan kompleks. Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat ketakutan.Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi. B. Saran Gangguan ini dapat ditanggulangi dengan ibadah dan kekebalan stress. Penyembuhan seseorng akibat gangguan ini tidak hanya berupa obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, berolahraga,
  • 13. menyalurkan hobi, dan juga yang sangat penting yaitu meningkatkan ibadah 11
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Kaplan. 1997. Comprehensive textbook of psyhiatry. USA. Williams 12 and WILkins Maramis, WF. 1998. Catatan kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga Rasmun. 2004. Strees, koping dan adaptasi. Jakarta : Sagung Seto Townsend, M.C. 1995. Buku saku diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri,pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC