SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
RESUME EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 9-14
Dosen pengampu : Ade Fauji. SE., MM
DISUSUN OLEH :
NAMA : ASISKA NOVALIA PUSPANDINI
NIM : 11150969
KELAS : 6L-MKP
RUANGAN : C.1.4
HARI/JAM : SELASA, 18.30-20.10
Universitas Bina Bangsa
Jl. Raya Serang - Jakarta, KM, 03 NO 1 B (Pakupatan)
Serang-Banten, Indonesia
1
KATA PENGATAR
Puji dan Syukur sayaPanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan resume ini tepat
pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan resume ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan resume selanjutnya.
Akhir kata semoga resume ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Serang, 26 MEI 2018
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 2
BAB IX
VALUTA ASING ........................................................................................................................................ 3
9.1 Pengertian Valuta Asing ......................................................................................................................... 3
9.1.1 Jenis-Jenis Valuta Asing ................................................................................................................ 4
9.1.2 Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing ................................................................................................ 5
9.1.3 Fungsi Valuta Asing ....................................................................................................................... 6
9.2 Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing ................................................................................................. 7
9.3 Sistem Kurs Valuta Asing ....................................................................................................................... 8
9.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing .......................................................................... 9
BAB X
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) ..................................................... 11
10.1 Pengertian Perusahaan Multinasional (MNC) ...................................................................................... 11
10.2 Sifat Perusahaan Multinasional ............................................................................................................ 11
10.3 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC ..................................................................................... 12
10.4 Efek Global MNC ................................................................................................................................ 13
10.5 Manfaat MNC ...................................................................................................................................... 14
10.6 Konflik Yang Muncul Di Negara Induk .............................................................................................. 15
10.7 Kekuatan Bersaing MNC...................................................................................................................... 16
BAB XI
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL...................................................................................... 18
11.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional........................................................................................ 18
11.2 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional.............................................................................................. 21
11.3 Pos-Pos Neraca Pembayaran.................................................................................................................. 21
11.4 Cara-Cara Melakukan Pembayaran Internasional.................................................................................. 25
11.5 Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional...................................................................................... 25
11.6 Komponen Neraca Pembayaran Internasional....................................................................................... 27
11.7 Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran........................................................................... 30
BAB XII
CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL....................................................... 32
12.1 Cash......................................................................................................................................................... 32
12.2 Open Account.......................................................................................................................................... 32
12.3 Commercial Bills of Exchange................................................................................................................ 33
11.4 Letters Of Credit...................................................................................................................................... 33
11.5 Private Compensation.............................................................................................................................. 34
BAB XII
PENUTUP....................................................................................................................................................... 36
13.1 Kesimpulan............................................................................................................................................... 36
BAB XIV
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 38
3
BAB IX
VALUTA ASING
9.1 Pengertian Valuta Asing
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing
dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai
alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila
valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Dan tempat
bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan Bursa Valuta Asing atau
Foreign Exchange Market. Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang
memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan
keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan
mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Valuta asing atau valas adalah suatu alat yang digunakan sebagai pembayaran
transaksi dalam perdagangan internasional. Bentuk dari valuta asing adalah mata uang asing
yang telah ditetapkan secara sah dan diterima secara luas oleh masyarakat dunia. Oleh karena
itu, apabila seseoarang ingin membayar transaksi, maka terlebih dahulu harus menukarnya
dengan valuta asing tersebut.
Lembaga yang mengurusi pertukaran valuta asing disebut dengan money changer. Harga
valuta asing ditentukan melalui mekanisme pasar yang dikenal dengan istilah kurs (nilai
tukar).
Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange
Rate di Indonesia dikenal dengan Kurs Valuta Asing. Kuncoro (1996:105) menjelaskan
bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke
negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di
Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di
Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka
untuk mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan
adanya pasar Valuta Asing.
Pertukaran valuta asing adalah suatu kegiatan memperdagangkan mata uang dari
negara-negara yang berbeda. Berbagai mata uang tersebut mengambil bentuk sebagai uang di
dalam suatu negara. Uang masing-masing negara memiliki harga yang diukur oleh uang
negara lain. Hal inilah yang disebut nilai tukar (exchange rate). Apabila sesuatu barang
4
ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara
keduanya. Nilai tukar ini merupakan harga di dalam pertukaran tersebut.
Semua transaksi valuta asing yang berlangsung seketika atau secara langsung, di mana kedua
belah pihak sepakat untuk saling menukarkan simpanan bank mereka serta melaksanakan
secepatnya disebut dengan kurs spot, sedangkan kesepakatannya disebut transaksi spot.
Istilah seketika atau spot ini lazimnya baru dilaksanakan sampai dua hari setelah tercapainya
kesepakatan. Kelambatan ini terjadi karena kebanyakan transaksi bank perlu waktu dua hari
guna melaksanakan instrumen pembayaran (misalnya berupa cek).
Beberapa kesepakatan valuta asing secara khusus menetapkan suatu tanggal nilai lebih dari
dua hari, bisa 30 hari, 90 hari, 180 hari, atau bahkan beberapa tahun. Kurs yang menjadi
dasar transaksi semacam ini disebut kurs berjangka (forward exchange rates). Dengan
demikian transaksi ini dilakukan di pasar berjangka, yaitu pasar di mana transaksi jual beli
terjadi dengan harga yang disetujui pada saat transaksi dilakukan, tetapi penyerahan barang
dilakukan kemudian hari.
Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang
diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari
posisi transaksi yang dilakukan. Di bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya
adalah $1000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda
dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi,
yaitu 6000/8000 dan 10.000 rupiah. Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara
dua arah dalam mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu
ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup
dengan membeli. Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan
Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang,
Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu
Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika
Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB.
9.1.1 Jenis-Jenis Valuta Asing
Valuta asing dapat dibedakan jika ditinjau dari jenisnya yakni terbagi atas dua kelompok,
antara lain..
a. Valuta Asing Fisik
Valuta asing fisik adalah uang asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya
artinya, uang asing dalam pengertian ini berbentuk uang kartal baik dalam bentuk
5
coin (uang logam), uang kertas negara maupun uang kertas bank. Dalam jenis valuta
asing fisik ini sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat dipakai
dalam perdagangan internasional.
b. Valuta Asing Non-Fisik
Valuta asing dalam bentuk surat-surat berharga/uang giral seperti dalam bentuk wesel,
cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain-lain.
Dilihat dari bentuknya, jenis valuta asing yang umum di jual belikan dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian antara lain...
 Mata Uang Asing : Mata uang asing seperti mata uang Euro Dollar, Yen Jepang,
Dollar Amerika Serikat, Frank Swiss, Dollar Canada, Deutch Mark Jerman dan lain-
lain
 Saldo Kredit : Saldo Kredit yang terdapat pada bank-bank devisa suatu negara di luar
negeri
 Surat-surat Wesel Luar Negeri : Surat-surat wesel luar negeri ini dapat kita ketahui
dengan contoh seperti berikut : ada seorang eksportir Indonesia menarik wesel atas
Importir (dari negara lain).
 Hak-Hak Penerimaan Pembayaran : hak-hak penerimaan pembayaran dari penduduk
negara dalam bentuk yang berbeda dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.
9.1.2 Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing
Ada dua jenis transaksi valuta asing, yaitu:
1. Transaksi spot
Terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Di
pasar valuta internasional, jarang transaksi dilakukan untuk tanggal valuta yang sama (value
today). hanya sedikit bank yang dapat memberikan pelayanan transaksi value to day.
kesulitan ini disebabkan oleh sempitnya waktu bagi bank untuk menyelesaikan
pembayarannya.
Transaksi spot merupakan transaksi mata uang yang dilakukan dengan segera dan
secepatnya, sehingga waktu yang digunakan untuk transaksi paling lama dua hari kerja. bagi
transaksi dengan nilai kecil, transaksi yang dilakukan memungkinkan untuk dilakukan dalam
satu hari, sedangkan dalam jumlah besar dan perlu adanya negoisasi antar bank (baik antar
bank di domestik atau dengan bank lain di luar negeri), transaksi ini dilakukan dengan acuan
batas waktu pembayaran dan penerimaan dalam dua hari kerja, Jadi spot dapat didefinisikan
6
sebagai transaksi jual beli mata uang dengan kesepakatan pembayaran dan penerimaan
maksimal dua hari kerja
Dalam pasar spot, dibedakan tiga jenis transaksi:
a. Cash, di mana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain
diselesaikan pada hari yang sama.
b. Tom, (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari
berikutnya.
c. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
2. Transaksi forward
Merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pasa suatu
tanggal tertentu dimasa mendatang. Kurs di mana transaksi forwad akan diselesaikan telah
ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk untuk membeli dan
menjual.
Transaksi forwad biasanya terjadi bila eksportir, importir dan pelaku ekonomi lain
yang terlibat dalam pasar valuta asing harus membayar atau menerima sejumlah mata uang
asing pada waktu tertentu di masa mendatang.
9.1.3 Fungsi Valuta Asing
Valuta asing bagi setiap negara saat ini memiliki peran yang cukup besar dalam
melakukan hubungan dengan luar negeri, terutama hubungan dagang atau perdagangan
internasional.
Adapun fungsi dari valuta asing antara lain dapat dipergunakan sebagai :
a. Alat Tukar Internasional
Valuta asing dapat dipergunakan sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar-
menukar barang atau jasa dengan negara lain. Contohnya, jika Indonesia mengimpor
biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayarannya tidak dilakukan dengan mata
uang rupiah, tetapi menggunakan valuta asing (misalnya dengan Valas Dollar
Amerika Serikat).
b. Alat Pembayaran Internasional
Jika pemerintah mempunyai utang dari negara lain maka pembayaran cicilan utang
dan bunganya harus dilakukan dengan valuta asing. Dalam hal ini valuta asing dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengadapakan pembayaran dengan negara lain.
7
c. Alat Pengendali Kurs
Kurs sendiri dapat diartikan sebagai perbandingan nilai mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara lain, dimana kurs mata uang suatu negara bisa menguat
ataupun melemah.Valuta asing dapat digunakan sebagai dapat alat untuk
mengendalikan kurs/nilai rupiah terhadap mata uang asing.
d. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional
Adanya valuta asing akan mempermudah dan memperlancar suatu negara dalam
mengadakan perdagangan dengan negara lain. Valuta asing berfungsi sebagai alat
tukar atau mempermudah perdagangan internasional. Tentunya jika tidak ada valuta
asing maka perdagangan antarnegara akan mengalami kesulitan, karena perdagangan
hanya dapat dilakukan dengan cara tukar-menukar barang dengan barang atau barter.
9.2 Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing
Ada beberapa macam istilah yang digunakan dalam pertuakaran valuta asing,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurs beli
Kurs beli merupakan harga beli valuta asing ketika bank/money changer membeli valas
(valuta asing) atau ketika seseorang ingin menukarkan mata uang asing dengan rupiah.
Contoh kurs beli :
Sepulang dari Eropa, ternyata uang Budi masih sisa 100 euro. Agar bisa digunakan untuk
belanja di sini, apalagi di Indonesia sendiri ada aturan transaksi tidak boleh menggunakan
mata uang asing, maka Budi ingin menukarkan kembali sisa uangnya dengan rupiah.
Anggap saja, kurs jual dan kurs beli euro terhadap rupiah stabil atau masih sama saat
sebelum Budi liburan. Berapa rupiah yang akan Budi dapatkan saat menukar 100 euro?
Karena dalam kasus ini Budi sebagai pihak yang akan menukar uang asing, sementara
bank atau money changer sebagai pembeli, maka yang berlaku adalah kurs beli. Jadi
jawabannya tinggal hitung saja €100 x Rp14.000,00 = Rp1.400.000,00.
2. Kurs jual
Kurs jual merupakan harga jual valuta asing ketika bank/money changer menjual valas
atau ketika sesorang menukarkan rupiah dengan mata uang asing.
8
Contoh kurs jual :
Budi akan liburan ke Eropa. Karena mata uang yang berlaku di mayoritas negara sana
euro, maka Budi harus membawa mata uang tersebut. Untuk mendapatkannya, Budi
menukarkan rupiah yang dimilikinya di bank atau money changer.
Tepat di waktu Budi menukarkan uang, harga kurs jual 1 EUR = Rp15.000,00. Sedangkan
kurs beli 1 EUR = Rp14.000,00. Karena Budi pemilik rupiah, sedangkan bank atau money
changer yang akan menjual uang asingnya, maka dalam kondisi ini yang berlaku kurs jual.
Jadi, berapa euro yang akan Budi dapatkan jika menukarkan 60 juta rupiah?
[Jawab] Rp60.000.000,00 : Rp15.000,00 = €4.000.
3. Kurs tengah
Kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan beli didapat dari hasil bagi dari penjumlahan
antara kurs beli dan kurs jual.
9.3 Sistem Kurs Valuta Asing
Sifat kurs valuta asing sangat bergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli
valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta saing akan berubah-ubar
sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan
kebijakan stabilitas kurs, tetapi dengan tidak mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini
hanya akan berubah-ubah di dalam batas yang kecil meskipun batas-batas ini dapat berubah-
ubah dari waktu ke watku. Pemerintah juga dapat mengawasi sepenuhnya transaksi valuta
asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Sistem ini
disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif
tetap atau hanya berubah-ubah dalam batas-batas yang ditentukan oleh ongkos angkut emas.
Ada dua sistem kurs valuta asing yaitu :
a. Sistem Kurs Fleksibel
Dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung kepada beberapa faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan
guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing
diturunkan dalam transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan
penawaran valuta asing berasal dari eksportir, yakni dari transaksi kredit neraca pembayaran
internasional.
Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar (relatif terhadap negara
lain) kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaa akan valuta asing.
9
Kurs valuta asing cenderung naik (harga mata uang sendiri turun). Demikian juga inflasi akan
menyebabkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung
menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun (nilai mata uang sendiri
relatif naik terhadap valuta asing).
b. Sistem Kurs Stabil
Sistem kurs fleksibel di atas sering menimbulkan spekulasi sebagai akibat
ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak negara yang menjalankan
suatu kebijakan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara:
1. Aktif: Pemerintah menyediakan dan untuk menstabilkan kurs
2. Pasif : negara menggunakan sistem standar emas.
Kegiatan menstabilkan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: apabila tendensi
kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan
tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi turun dapat dicegah. Sebaliknya
apabila tendensi kurs naik maka pemerintah akan menjual valuta asing di pasar sehingga
penawaran valuta asing bertambah dan kenaikkan kurs dapat di cegah.
Dalam sistem standar emas kurs mata uang suatu negara terhadap negara lain di
tentukan dengan dasar emas. Misalnya Amerika menetukan bahwa US$4= 0,5 gram emas
dan Inggris menetapkan bahwa £1 = 0,5 gram emas, maka kurs antara dolar dan
poundsterling adalah £ = US$4. Kurs ini akan stabil selama syarat-syarat di atas dipenuhi dan
lalu lintas emas bebas.
Satu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem kurs tetap adalah tindakan
menurunkan atau menaikan nilai mata uang suatu negara kalau dibandingkan dengan mata
uang asing. Langkah pemerintah yang menyebabkan nilai mata uang negara itu turun
terhadap mata uang negara lain dinamakan devaluasi. Kebalikannya, yaitu tindakan yang
menyebabkan mata uang negara itu naik nilanya terhadap mata uang asing dinamakan
revaluasi.
9.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing
Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang
memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat
Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih
menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain
10
tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan
nilai mata uang negara lain.
2. Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor
Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi
permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai
uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor.
3. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi)
Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut
semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta
asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan
akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.
4. Perubahan dalam Tingkat Bunga
Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi
sangat memengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka
pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong
pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang
bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut.
5. Perkembangan Ekonomi
Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing
akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh
hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.
11
BAB X
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
10.1 Pengertian Perusahaan Multinasional (MNC)
Multinasional Company (MNC) Adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat
internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak
hanya dimiiki oleh perusahaan induk tetapi juga operasi kegiatan cabang tersebut dikontrol
dan diawasi oleh perusahaan induk.
MNC merupakan perkembangan lebih lanjut dari perdagangan internasional dengan
mengekspor barang. Dalam kegiatan bisnisnya, sebuah MNC akan dikoordinir oleh
perusahaan induk (biasanya berlokasi di negara asal atau home country), di mana fokus
perhatian adalah prestasi MNC secara keseluruhan (Yulianti dan Handoyo, 1998:12).
10.2 Sifat Perusahaan Multinasional
Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar
negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni
dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang
lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan
kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint
ventures)
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada
MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang
memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk
dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak
yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan
ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan
kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri
seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya
ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.
12
Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf
pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian
pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian
lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan
teknologi atau pemakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar
negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan
tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan.
Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya
dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam
negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup
sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.
10.3 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
Ada 2 faktor yang mempengaruhi keputusan MNC antara lain :
1. Faktor Ekonomi
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah
mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar
negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin
di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui
kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan
basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan
teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting.
Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri.
b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan
mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut
maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini
adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal
perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik
sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila
perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
13
Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan
membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak
yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC
2. Faktor Non Ekonomi
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi,
faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah
terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan
pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan
yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan
sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa
pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih
dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap
perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah
pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan
sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu
10.4 Efek Global MNC
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia
mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negri
tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. Umumnya menyimpulkan bahwa
investasi di luar negri ini sebagai suplemen investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang
berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang
didatangi. Oleh karena itu efek neto-nya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara. Dalam kaitanya dengan ini
ada dua macam efisiensi yakni efisiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang Pertama, efisiensi
alokasi dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses
yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar haraga faktor produksi,
perbedaan biaya angkut dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang
komplit, dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan
akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama, hal ini dapat
timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di suatu negara akan
mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan
mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNc melakukan kebijaksanaan harga yang
14
rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengarah ke monopoli. Lagi pula MNC
mungkin dapat mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam
pemasaran produknya. Aspek kedua dalam kaitanya dengan persaingn adalah skala
perusahaan ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena
sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misal riset dan pengembangan, pengelolaan
valuta asing atau perencanaan perusahaan.
Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat
menimbulkan dampak negatif. Pertama, seperti telah dijelaskan diatas bahwa MNC justru
dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kekuatan pasar
MNC mungkin dapat merupakan alat menghambat pesaingnya yang tidak memiliki
keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Ketiga, MNC kadangkala dapat
mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi
baru. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat
menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan
mudah memindahkan pabrik yang menimbiulkan polusi dari negara asal ke negara yang
kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain
maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial.
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun
dampak negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat
memobilisasi sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hany dapat
menaikan efisiensi alokasi dan operasi saja tetapi dapat juga mendorong investasi dan
perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak
positif itu sama besarnya dengan dampak negatif masih belum pasti.
10.5 Manfaat MNC
1. Bagi Negara Induk
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri
adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik
faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham,
gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang
perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh
manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan
manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya.
15
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang
di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan
sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah.
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak.
Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
2. Bagi Negara Penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal,
menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi
neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah
apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha
lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal
nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal
serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak
hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat
menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill
tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam
jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta
mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin
negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya
meskipun nantinya MNC telah pergi.
10.6 Konflik Yang Muncul Di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di
dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun
pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya
keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi
dalam negeri.
a) Penggeseran Tenaga Kerja
16
Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri
terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti
menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan
MNC di luar negeri.
b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan
tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama
keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry
dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan
nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik)
meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan
ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c) Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang
MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang
diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar.
Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan
d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara
asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu
jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif
dengan adanya cabang MNC di negara lain.
10.8 Kekuatan Bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior.Sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks,
penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.
Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm)
mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar-pembeli dan penjual yang independent.
Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institusional comparative
advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan
teknologi melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan atau
17
informasi dari dalam maupun luar negri tentang produk, proses produksi, marketing
maupun manajemen.
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi” , yakni mengorganisir dan
secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan
teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negri. Informasi ini secara terus menerus
disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis misalnya dengan cara
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada suatu bagian tertentu dari proses
produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari
sumber dana internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melaluiintegrasi horisontal
maupun vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang hargaatau subsidi untuk
merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke negara
yang menggunakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan
cabang di luar negri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur sehingga
keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa terdeteksi.
18
BAB XI
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
11.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
Pengertian Neraca pembayaran internasional adalah catatan dari semua transaksi
ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk
dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu
tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu
negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur
kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan
(double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu
lagi sebagai debit.
Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta
adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu
peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai
debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran
yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau
penggunaan dana.
Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit
entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk
menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita
memperoleh dana-dana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan
debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-
komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Contoh : Suatu
perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan
hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan
suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan
sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank
debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset.Memiliki aset dalam
valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain.
Balance of payment (Bop) atau neraca pembayaran (N/P) mencatat semua tansaksi sebuah
negara dengan negara lain, yang meliputi transaksi internasional sebuah negara pada suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun. Bop memiliki dua komponen utama, yaitu :
19
1. Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa.
Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi
negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa
dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account
adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers.
Adapun yang dimaksud dengan neraca berjalan adalah Adalah ringkasan arus dana
antara suatu negara tertentu dengan negara-negara lain yang disebabkan oleh pembelian
barang atau jasa, atau cadangan laba dalam bentuk asset keuangan.
Neraca berjalan mencakup :
a. Neraca Perdagangan (balance of trade) : selisih ekspor dan impor barang dan jasa.
Jika ekspor lebih kecil dari impor berarti terjadi defisit neraca perdagangan
b. Neraca Jasa (factor income) : pendapatan dari investasi asing
c. Transfer Pembayaran : bantuan, hibah, dan hadiah dari satu negara untuk negara lain
Contoh :
Transaksi Perdagangan Internasional Posisi Arus Kas AS Jurnal
Beberapa waga AS membeli CD melalui internet dari perusahaan di Cina Arus kas
keluas AS Debit
Pemerintah Meksiko membayar perusahaan konsultan AS atas jasa konsultasi yang
diberikan Arus kas masuk AS Kredit
Transaksi Perdagangan Internasional Posisi Arus Kas AS Jurnal
Investor AS menerima pembayaran deviden dari perusahaan di Prancis atas saham
yang dimilikinya Arus kas masuk AS Kredit
Kantor kas Negara AS mengirim pembayaran bunga ke perusahaan asuransi Jerman
yang membeli obligasi pemerintah AS tahun lalu Arus kas keluar AS Debit
2. Financial account (dulunya disebut capital account)
Yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang
internasional. Ini mencakup pencatatan akan FDI (foreign direct investment atau Penanaman
Modal Asing/PMA), pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat
berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar
seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai
kredit (capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan devisa keluar dari suatu
negara dicatat sebagai debit (capital outflow).
20
Adapun yang dimaksud dengan neraca modal adalah ringkasan arus dana yang berasal
dari penjualan asset antara satu Negara tertentu dengan negara-negara lain selama suatu
periode tertentu.
Neraca modal mencakup :
a. Investasi asing langsung (direct foreign investment): investasi pada aktiva tetap pada
negara asing yang dapati digunakan untuk melakukan operasi usaha.
Contoh: pembangunan pabrik baru
b. Investasi portofolio : transaksi terkait asset keuangan jangka panjang (seperti saham
dan obligasi) antar negara yang tidak memengaruhi adanya transfer pengendalian.
Contoh: pembelian saham perusahaan negara lain.
c. Investasi modal lain: transaksi yang melibatkan asset keuangan jangka.
Contoh transaksi yang menghasilkan devisa (kredit) pada financial account adalah :
hutang luar negeri, FDI, pembelian saham maupun obligasi dalam negeri oleh
investor asing, dls. Semua transaksi ini mendatangkan devisa bagi negara. Misalnya
transaksi berlangsung antara Indonesia-Amerika, maka cadangan dolar (devisa)
Indonesia akan bertambah akibatnya adanya transaksi-transaksi diatas.
Sedangkan contoh transaksi yang mengurangi devisa (debit) pada financial account
adalah : pembayaran cicilan hutang luar negeri, pembayaran bunga dari hutang luar
negeri, pembayaran dividen atas saham dalam negeri yang dimiliki investor asing,
pembayaran bunga dan hutang obligasi yang jatuh tempo, pengiriman laba dari FDI
atau investasi asing yang ditanamkan di dalam negeri, dls. Semua transaksi ini
mengurangi devisa suatu negara.
Dua fitur utama financial account adalah :
a. Capital inflow. Ini merupakan dana/modal yang masuk ke dalam suatu negara (dicatat
sebagai kredit), misalnya melalui investasi asing (FDI), pembelian saham, obligasi,
atau surat berharga lainnya. Capital inflow yang berkontribusi baik bagi
perekonomian adalah yang dalam jangka panjang, misalnya melalui investasi modal
riil (FDI) berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin baru, dls. Sedangkan capital
inflow jangka pendek sering juga disebut “hot money”, merupakan dana yang hanya
singgah sebentar di suatu negara dan tidak berkontribusi langsung ke peningkatan
output (GDP). Hot money biasanya hanya mencari keuntungan jangka pendek,
misalnya dari pembelian saham.
b. capital outflow. Ini merupakan dana/modal yang keluar dari suatu negara (dicatat
sebagai debit), misalnya ada swasta/masyarakat yang melakukan investasi (baik FDI
21
maupun pembelian saham dan surat berharga lainnya) di luar negeri, pembayaran
cicilan hutang luar negeri, pembayaran bunga atas hutang luar negeri, dll.
11.2 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di
bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang
piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca
pembayaran.
b. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang
moneter dan fiscal.
c. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan
ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang
politik perdagangan Internasional.
11.3 Pos-Pos Neraca Pembayaran
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan
jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.
Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak
nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke
luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca
pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda
Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi
jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya
transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan
publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai
barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan
ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter
atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang
nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
22
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula
pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti
gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan
hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh
penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk
keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil
penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit,
dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke
luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam
transaksi debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah
(gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan
timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah
diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang
tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak
menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral
transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction),
atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan
prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti
bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda
bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau
transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos
transfer akan menjadi debet dan kredit.
23
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah
seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal
langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari
penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan
di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara
lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya
lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia
kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam
neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang
piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara
lain.
a. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka
waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-
surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang.
Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. Pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary
Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu
meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
24
berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan
transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal
langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang
jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account
lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan
terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit
pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca
pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
3) Mutasi cadangan devisa
4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan
tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama
antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan
likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal
ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini
akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi
penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank
swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan
pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi
pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri
dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di
sebelah debet.
25
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak
sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka
jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu
sama (balance).
11.4 Cara-Cara Melakukan Pembayaran Internasional
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan
beberapa cara, antara lain :
1. Cash
2. Open Account
3. Commercial Bill of
4. Letter of CreditL
5. Clean Letter of Credit
Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya,
tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uangdari kredit yang
tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.
Documentary Letter of Credit Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus
dilengkapi dengan dokumen-dokumenlain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C.
Documentary L/C dengan Red ClauseJenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi
hak untuk menarik sebagian dari jumlahL/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa
atau dengan penarikan wesel tanpamemerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya
dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C.
11.5 Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran
internasional, yaitu sebagai berikut :
 Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
 Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan
(income effects).
 Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance
effects).
26
Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian
dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran
yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti
surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca
pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan
neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.
Untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasional terdapat beberapa
mekanisme adjustment atau penyesuain secara teoritisyang digunakan oleh masing – masing
negara.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut :
I. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
II. Struktur produksi suatu negara.
III. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
IV. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
V. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan
ekspor dan meningkatnya impor.
VI. Bencana alam.
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca
pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut
bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :
 Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan
pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
 Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu
segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat.
 Kurs Valuta Asing
27
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu
kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang
asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah
devisa suatu negara.
 Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat
bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca
modal. Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah
uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga
yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun.
Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.
 Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah
yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan
pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua
valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran
luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara
harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur
dan menentukan penggunaan valuta asing.
11.6 Komponen Neraca Pembayaran Internasional
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise)
dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang
merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade)
yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit,
sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
28
2. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang
berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain.
Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
3. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan
(aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara
lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima
hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
4. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan
jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham
atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini
dikredit.
5. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang
pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada
penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang
dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian
obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini
dicatat di sebelah debit.
29
6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang
jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada
current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan
investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan
utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment
account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit
yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
8. Services Account ( Neraca Jasa)
Transaksi yang dimasukkan ke servise account adalah seluruh transaksi ekspor dan
impor jassa atau invisible atau intangible goods yang meliputi hal – hal berikut:
1. Pembayaran Bunga
2. Biaya transportasi
3. Biaya asuransi
4. Remittance ( jassa TKI/TKW/TKA, fee/ royalty teknologi dan konsultasi, dll.)
5. Tourism
9. Reserve Cadangan Devisa ( perubahan cadangan devisa)
Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo
devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current
account dan saldo capital account.
Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya
sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang
tercatat pada currant account dan capital account.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu:
30
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-
jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan
transaksi unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan
(asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan
pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang
piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya
rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
11.7 Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran
Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi
debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca
pembayaran di antaranya sebagai berikut :
Transaksi Debit
1. Neraca Barang
o Impor barang dari negara lain
2. Neraca Jasa
o Pembayaran jasa ke penduduk LN
o Pembayaran biaya pariwisata ke LN
3. Neraca Hasil Modal
o Pembayaran bunga dan deviden
4. Neraca Modal
o Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
o Pembelian obligasi dari LN
Transaksi Kredit
1. Neraca barang
o Ekspor barang ke negara lain
31
2. Neraca Jasa
o Penerimaan jasa dari penduduk LN
o Penerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal
o Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal
o Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
o Penjualan obligasi ke LN
32
BAB XII
CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat
menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:
1. Cash
2. Open account
3. Commercial bills of exchange
4. Letters of credit
5. Private compensation
12.1 Cash
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang
dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli
(importir) karena:
 harus tersedia uang kas yang cukup besar
 kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
 harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal
baik dengan importir.
12.2 Open Account
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang
telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-
dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan
importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:
 eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan
dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
Cara ini akan baik digunakan apabila:
o pembeli sudah kenal dengan baik
o keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
o dekat dengan pasar
33
12.3 Commercial Bills ofExchange
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut
draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada
pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat
perintah semacam ini sering disebut wesel.
Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft
tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
 Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
 Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan
dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
o Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi
mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft
dikirim melalui kapal laut
o Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang
o Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau
beberapa hari setelah tanggal tersebut
11.4 Letters OfCredit
Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga
transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat
yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut
yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir).
Dengan demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan
dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
 Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
 Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
 Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni
confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan
eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
34
Langkah-langkah pembayaran dengan L/C
 Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
 Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan
pembukaan L/C
 Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan
demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir
akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
 Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi
importir untuk mengimpor barang dari eksportir
 Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan
advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada
L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C
 Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank
dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang.
Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut
 Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada
Issuing Bank
 Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari
pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt
 Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada
Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C.
11.5 Private Compensation
Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indonesia Amerika
Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)kepada John
Ranu Berpiutang $400 (= Rp.166.000,00)kepada Arien
Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya
dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang
dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang
tersebut dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain.
35
Hanya saja kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang
piutang dalam jumlah yang sama.
36
BAB XII
PENUTUP
13.1 Kesimpulan
Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli
antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan
internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat
terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik
maupun dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing,
menentukan nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan penganggaran modal MNC,
antara lain : fluktuasi valuta asing, inflasi, struktur penganggaran, blocked fund, ketentuan
pembayaran, salvage value, insentif pemerintah, biaya sosial, dan pengambilalihan
perusahaan oleh pemerintah negara tujuan. Dasar yang dipakai dalam penganggaran modal
meliputi nilai sekarang neto, aliran kas tambahan, dan nilai sekarang yang disesuaikan.
Ada dua sudut pandang yang dapat digunakan oleh MNC dalam melakukan penganggaran
modal. Sudut pandang ini adalah sudut pandang perusahaan induk dan sudut pandang
perusahaan anak. Kedua sudut pandang ini menimbulkan perbedaan hasil akhir analisis
penganggaran modal. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan hasil penganggaran
modal dari kedua sudut pandang ini adalah perbedaan pajak, pembatasan kiriman, pengenaan
biaya administrasi yang terlalu mahal dan perubahan kurs valuta asing.
Selain sudut pandang, ada beberapa karakteristik penting yang perlu dipertimbangkan dalam
analisis penganggaran modal, yaitu investasi awal (initial outlays), permintaan konsumen,
harga, biaya variabel, biaya tetap, jangka waktu proyek, nilai likuidasi, pembatasan dana
transfer, peraturan perpajakan, valuta asing, dan tingkat kembalian yang diharapkan.
Akusisi internasional sama dengan proyek asing lainnya, yaitu sama-sama meliputi initial
outlays dan ekspektasi aliran dana yang akan diperoleh pada setiap periode. Regulasi
pemerintah atas akuisisi perlu dipertimbangkan MNC ketika melakukan estimasi aliran kas
masa yang akan datang.
Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan
dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the
37
world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayan
internasional memiliki beberapa kegunaan dan tujuan dalam penyusunannya. Konsep dalam
penyajian neraca pembayaran internasional ada dua yaitu penyajian standart dan penyajian
analitis. Selain itu neraca pembayaran internasional juga memiliki beberapa konsep
kesimbangan. Cara pembayaran dalam neraca pembayaran internasional antara lain yaitu
Pembayaran dengan Surat Wesel, Dagang Kompensasi Pribadi, Pembayaran Tunai,
Pembayaran dengan Letter of Credit, Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka,
dan Pembayaran dengan Konsinyasi. Alat pembayarannya yaitu menggunakan devisa.
Devisa terbagi menjadi dua yaitu devisa umum dan devisa kredit. Komponen dalam neraca
pembayaran internasional terdiri dari Transaksi Dagang, Transaksi Pendapatan Modal,
Transaksi Unilateral, Transaksi Penanaman Modal Langsung, Transaksi Utang Piutang
Jangka Panjang, Transaksi Utang-piutang jangka pendek, Transaksi Lalu Lintas Moneter,
Services Account, Reserve Cadangan Devisa. Dalam transaksi internasional terdapat suatu
transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Transaksi tersebut antara lain
Neraca Barang, Neraca Jasa, Neraca Hasil Modal, Neraca Modal, Neraca Utang Piutang
jangka panjang. Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan
defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan
apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan
surplus. Dampak akibat surplus pada neraca pembayaran internasional Perubahan Kurs
Devisa, Perubahan Harga, Perubahan Tingkat Pendapatan, Perubahan Tingkat Bunga. Selain
itu defisit neraca pembayaran internasional juga memiliki beberapa dampak salah
satunya yaitu Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor.
Apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal
harus dalam kondisi seimbang.
38
BAB XIV
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Mudrajad, Maajemen Keuangan Internasional Pengantas Ekonomi dan Bisnis
Global, Yogyakarta, BPFE, 1996
Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Jakarta, gema insani
press, 2001
http://developmant.wordpress.com/2012/12/04/makalah-valuta-asing-dan-kurs/
http://www.scribd.com/doc/56081437/Makalah-Pasar-Valuta-Asing
http://putracenter.net/2012/09/20/jenis-jenis-transaksi-valuta-asing/
http://retnoyuliyanti.wordpress.com/2012/04/01/makalah-pasar-uang-dan-valuta-asing-6/
http://faradillauke.blogspot.com/2013/06/peengertian-kurs-valuta-asing-dan-jenis.html
Pratama Rahardja.2004.PR Ekonomi Kelas 3 SMA. Klaten : Intan Pariwara.
http://maqalah.blogspot.com/2011/06/neraca-pembayaran.html
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/01/090387430/Ekspor-Melempem-Neraca-
Perdagangan-RI-Defisit
http://yasinta.wordpress.com/2008/07/22/neraca-pembayaran-internasional-balance-of-
payment/

More Related Content

What's hot

akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemenYola_Fitri
 
perbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasilperbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasilmas karebet
 
ANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptx
ANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptxANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptx
ANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptxTOYAMASARTHAPRIMA
 
lembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionallembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionalReza Aprianti
 
Perencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawanPerencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawankartika Darmansyah
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen globalZikra Ilham
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar  suatu alat pengendalian manajerialBiaya standar  suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerialIffa Tabahati
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaranUlmi_Kalsum
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costingLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalEryPrasetyo5
 

What's hot (20)

akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 
perbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasilperbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasil
 
ANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptx
ANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptxANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptx
ANGGARAN KAS DAN PIUTANG.pptx
 
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASIMANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
 
lembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionallembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasional
 
Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal KerjaManajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja
 
Perencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawanPerencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawan
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen global
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar  suatu alat pengendalian manajerialBiaya standar  suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costing
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasional
 
Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal PenyesuaianAyat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian
 
Repatriasi
RepatriasiRepatriasi
Repatriasi
 

Similar to Ekonomi Internasional Bab 9-14

Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14aryaninovi
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)ine srinurjanah
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...jevrihardian
 
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )Triadirama
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASAnggi Ferdianza
 
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMakalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangYesica Adicondro
 
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptxTugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptxJismanMLubis
 
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1Riasusanti874
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiKonsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiSahat Tua
 

Similar to Ekonomi Internasional Bab 9-14 (20)

Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14Resume bab 9 sd 14
Resume bab 9 sd 14
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
Makalah 1 putra
Makalah 1 putraMakalah 1 putra
Makalah 1 putra
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
 
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Imamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxcImamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxc
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UAS
 
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMakalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
 
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptxTugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
Tugas JML -FUTURES AND FORWARD CONTRACT AS A ROUTE OF HEDGING THE RISK.pptx
 
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
Resume i riasusanti 11011700123, 2 s ma, b1.1
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiKonsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
 

More from universitas bina bangsa banten (6)

Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi sdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi sdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi sdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi sdm
 
Makalah uas evaluasi dan kompensasi sdm
Makalah uas evaluasi dan kompensasi sdmMakalah uas evaluasi dan kompensasi sdm
Makalah uas evaluasi dan kompensasi sdm
 
Frame work 1-14
Frame work 1-14Frame work 1-14
Frame work 1-14
 
Tugas 1 pengertian evaluasi kerja
Tugas 1 pengertian evaluasi kerjaTugas 1 pengertian evaluasi kerja
Tugas 1 pengertian evaluasi kerja
 
Paper msdm
Paper msdmPaper msdm
Paper msdm
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 

Recently uploaded

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

Ekonomi Internasional Bab 9-14

  • 1. RESUME EKONOMI INTERNASIONAL BAB 9-14 Dosen pengampu : Ade Fauji. SE., MM DISUSUN OLEH : NAMA : ASISKA NOVALIA PUSPANDINI NIM : 11150969 KELAS : 6L-MKP RUANGAN : C.1.4 HARI/JAM : SELASA, 18.30-20.10 Universitas Bina Bangsa Jl. Raya Serang - Jakarta, KM, 03 NO 1 B (Pakupatan) Serang-Banten, Indonesia
  • 2. 1 KATA PENGATAR Puji dan Syukur sayaPanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan resume ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan resume ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan resume selanjutnya. Akhir kata semoga resume ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Serang, 26 MEI 2018
  • 3. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 2 BAB IX VALUTA ASING ........................................................................................................................................ 3 9.1 Pengertian Valuta Asing ......................................................................................................................... 3 9.1.1 Jenis-Jenis Valuta Asing ................................................................................................................ 4 9.1.2 Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing ................................................................................................ 5 9.1.3 Fungsi Valuta Asing ....................................................................................................................... 6 9.2 Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing ................................................................................................. 7 9.3 Sistem Kurs Valuta Asing ....................................................................................................................... 8 9.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing .......................................................................... 9 BAB X TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) ..................................................... 11 10.1 Pengertian Perusahaan Multinasional (MNC) ...................................................................................... 11 10.2 Sifat Perusahaan Multinasional ............................................................................................................ 11 10.3 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC ..................................................................................... 12 10.4 Efek Global MNC ................................................................................................................................ 13 10.5 Manfaat MNC ...................................................................................................................................... 14 10.6 Konflik Yang Muncul Di Negara Induk .............................................................................................. 15 10.7 Kekuatan Bersaing MNC...................................................................................................................... 16 BAB XI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL...................................................................................... 18 11.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional........................................................................................ 18 11.2 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional.............................................................................................. 21 11.3 Pos-Pos Neraca Pembayaran.................................................................................................................. 21 11.4 Cara-Cara Melakukan Pembayaran Internasional.................................................................................. 25 11.5 Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional...................................................................................... 25 11.6 Komponen Neraca Pembayaran Internasional....................................................................................... 27 11.7 Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran........................................................................... 30 BAB XII CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL....................................................... 32 12.1 Cash......................................................................................................................................................... 32 12.2 Open Account.......................................................................................................................................... 32 12.3 Commercial Bills of Exchange................................................................................................................ 33 11.4 Letters Of Credit...................................................................................................................................... 33 11.5 Private Compensation.............................................................................................................................. 34 BAB XII PENUTUP....................................................................................................................................................... 36 13.1 Kesimpulan............................................................................................................................................... 36 BAB XIV DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 38
  • 4. 3 BAB IX VALUTA ASING 9.1 Pengertian Valuta Asing Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Dan tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan Bursa Valuta Asing atau Foreign Exchange Market. Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Valuta asing atau valas adalah suatu alat yang digunakan sebagai pembayaran transaksi dalam perdagangan internasional. Bentuk dari valuta asing adalah mata uang asing yang telah ditetapkan secara sah dan diterima secara luas oleh masyarakat dunia. Oleh karena itu, apabila seseoarang ingin membayar transaksi, maka terlebih dahulu harus menukarnya dengan valuta asing tersebut. Lembaga yang mengurusi pertukaran valuta asing disebut dengan money changer. Harga valuta asing ditentukan melalui mekanisme pasar yang dikenal dengan istilah kurs (nilai tukar). Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate di Indonesia dikenal dengan Kurs Valuta Asing. Kuncoro (1996:105) menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar Valuta Asing. Pertukaran valuta asing adalah suatu kegiatan memperdagangkan mata uang dari negara-negara yang berbeda. Berbagai mata uang tersebut mengambil bentuk sebagai uang di dalam suatu negara. Uang masing-masing negara memiliki harga yang diukur oleh uang negara lain. Hal inilah yang disebut nilai tukar (exchange rate). Apabila sesuatu barang
  • 5. 4 ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar ini merupakan harga di dalam pertukaran tersebut. Semua transaksi valuta asing yang berlangsung seketika atau secara langsung, di mana kedua belah pihak sepakat untuk saling menukarkan simpanan bank mereka serta melaksanakan secepatnya disebut dengan kurs spot, sedangkan kesepakatannya disebut transaksi spot. Istilah seketika atau spot ini lazimnya baru dilaksanakan sampai dua hari setelah tercapainya kesepakatan. Kelambatan ini terjadi karena kebanyakan transaksi bank perlu waktu dua hari guna melaksanakan instrumen pembayaran (misalnya berupa cek). Beberapa kesepakatan valuta asing secara khusus menetapkan suatu tanggal nilai lebih dari dua hari, bisa 30 hari, 90 hari, 180 hari, atau bahkan beberapa tahun. Kurs yang menjadi dasar transaksi semacam ini disebut kurs berjangka (forward exchange rates). Dengan demikian transaksi ini dilakukan di pasar berjangka, yaitu pasar di mana transaksi jual beli terjadi dengan harga yang disetujui pada saat transaksi dilakukan, tetapi penyerahan barang dilakukan kemudian hari. Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang dilakukan. Di bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, yaitu 6000/8000 dan 10.000 rupiah. Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan membeli. Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. 9.1.1 Jenis-Jenis Valuta Asing Valuta asing dapat dibedakan jika ditinjau dari jenisnya yakni terbagi atas dua kelompok, antara lain.. a. Valuta Asing Fisik Valuta asing fisik adalah uang asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya artinya, uang asing dalam pengertian ini berbentuk uang kartal baik dalam bentuk
  • 6. 5 coin (uang logam), uang kertas negara maupun uang kertas bank. Dalam jenis valuta asing fisik ini sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat dipakai dalam perdagangan internasional. b. Valuta Asing Non-Fisik Valuta asing dalam bentuk surat-surat berharga/uang giral seperti dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain-lain. Dilihat dari bentuknya, jenis valuta asing yang umum di jual belikan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian antara lain...  Mata Uang Asing : Mata uang asing seperti mata uang Euro Dollar, Yen Jepang, Dollar Amerika Serikat, Frank Swiss, Dollar Canada, Deutch Mark Jerman dan lain- lain  Saldo Kredit : Saldo Kredit yang terdapat pada bank-bank devisa suatu negara di luar negeri  Surat-surat Wesel Luar Negeri : Surat-surat wesel luar negeri ini dapat kita ketahui dengan contoh seperti berikut : ada seorang eksportir Indonesia menarik wesel atas Importir (dari negara lain).  Hak-Hak Penerimaan Pembayaran : hak-hak penerimaan pembayaran dari penduduk negara dalam bentuk yang berbeda dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi. 9.1.2 Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing Ada dua jenis transaksi valuta asing, yaitu: 1. Transaksi spot Terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Di pasar valuta internasional, jarang transaksi dilakukan untuk tanggal valuta yang sama (value today). hanya sedikit bank yang dapat memberikan pelayanan transaksi value to day. kesulitan ini disebabkan oleh sempitnya waktu bagi bank untuk menyelesaikan pembayarannya. Transaksi spot merupakan transaksi mata uang yang dilakukan dengan segera dan secepatnya, sehingga waktu yang digunakan untuk transaksi paling lama dua hari kerja. bagi transaksi dengan nilai kecil, transaksi yang dilakukan memungkinkan untuk dilakukan dalam satu hari, sedangkan dalam jumlah besar dan perlu adanya negoisasi antar bank (baik antar bank di domestik atau dengan bank lain di luar negeri), transaksi ini dilakukan dengan acuan batas waktu pembayaran dan penerimaan dalam dua hari kerja, Jadi spot dapat didefinisikan
  • 7. 6 sebagai transaksi jual beli mata uang dengan kesepakatan pembayaran dan penerimaan maksimal dua hari kerja Dalam pasar spot, dibedakan tiga jenis transaksi: a. Cash, di mana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan pada hari yang sama. b. Tom, (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya. c. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian. 2. Transaksi forward Merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pasa suatu tanggal tertentu dimasa mendatang. Kurs di mana transaksi forwad akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk untuk membeli dan menjual. Transaksi forwad biasanya terjadi bila eksportir, importir dan pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valuta asing harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada waktu tertentu di masa mendatang. 9.1.3 Fungsi Valuta Asing Valuta asing bagi setiap negara saat ini memiliki peran yang cukup besar dalam melakukan hubungan dengan luar negeri, terutama hubungan dagang atau perdagangan internasional. Adapun fungsi dari valuta asing antara lain dapat dipergunakan sebagai : a. Alat Tukar Internasional Valuta asing dapat dipergunakan sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar- menukar barang atau jasa dengan negara lain. Contohnya, jika Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayarannya tidak dilakukan dengan mata uang rupiah, tetapi menggunakan valuta asing (misalnya dengan Valas Dollar Amerika Serikat). b. Alat Pembayaran Internasional Jika pemerintah mempunyai utang dari negara lain maka pembayaran cicilan utang dan bunganya harus dilakukan dengan valuta asing. Dalam hal ini valuta asing dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengadapakan pembayaran dengan negara lain.
  • 8. 7 c. Alat Pengendali Kurs Kurs sendiri dapat diartikan sebagai perbandingan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain, dimana kurs mata uang suatu negara bisa menguat ataupun melemah.Valuta asing dapat digunakan sebagai dapat alat untuk mengendalikan kurs/nilai rupiah terhadap mata uang asing. d. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional Adanya valuta asing akan mempermudah dan memperlancar suatu negara dalam mengadakan perdagangan dengan negara lain. Valuta asing berfungsi sebagai alat tukar atau mempermudah perdagangan internasional. Tentunya jika tidak ada valuta asing maka perdagangan antarnegara akan mengalami kesulitan, karena perdagangan hanya dapat dilakukan dengan cara tukar-menukar barang dengan barang atau barter. 9.2 Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing Ada beberapa macam istilah yang digunakan dalam pertuakaran valuta asing, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kurs beli Kurs beli merupakan harga beli valuta asing ketika bank/money changer membeli valas (valuta asing) atau ketika seseorang ingin menukarkan mata uang asing dengan rupiah. Contoh kurs beli : Sepulang dari Eropa, ternyata uang Budi masih sisa 100 euro. Agar bisa digunakan untuk belanja di sini, apalagi di Indonesia sendiri ada aturan transaksi tidak boleh menggunakan mata uang asing, maka Budi ingin menukarkan kembali sisa uangnya dengan rupiah. Anggap saja, kurs jual dan kurs beli euro terhadap rupiah stabil atau masih sama saat sebelum Budi liburan. Berapa rupiah yang akan Budi dapatkan saat menukar 100 euro? Karena dalam kasus ini Budi sebagai pihak yang akan menukar uang asing, sementara bank atau money changer sebagai pembeli, maka yang berlaku adalah kurs beli. Jadi jawabannya tinggal hitung saja €100 x Rp14.000,00 = Rp1.400.000,00. 2. Kurs jual Kurs jual merupakan harga jual valuta asing ketika bank/money changer menjual valas atau ketika sesorang menukarkan rupiah dengan mata uang asing.
  • 9. 8 Contoh kurs jual : Budi akan liburan ke Eropa. Karena mata uang yang berlaku di mayoritas negara sana euro, maka Budi harus membawa mata uang tersebut. Untuk mendapatkannya, Budi menukarkan rupiah yang dimilikinya di bank atau money changer. Tepat di waktu Budi menukarkan uang, harga kurs jual 1 EUR = Rp15.000,00. Sedangkan kurs beli 1 EUR = Rp14.000,00. Karena Budi pemilik rupiah, sedangkan bank atau money changer yang akan menjual uang asingnya, maka dalam kondisi ini yang berlaku kurs jual. Jadi, berapa euro yang akan Budi dapatkan jika menukarkan 60 juta rupiah? [Jawab] Rp60.000.000,00 : Rp15.000,00 = €4.000. 3. Kurs tengah Kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan beli didapat dari hasil bagi dari penjumlahan antara kurs beli dan kurs jual. 9.3 Sistem Kurs Valuta Asing Sifat kurs valuta asing sangat bergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta saing akan berubah-ubar sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijakan stabilitas kurs, tetapi dengan tidak mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan berubah-ubah di dalam batas yang kecil meskipun batas-batas ini dapat berubah- ubah dari waktu ke watku. Pemerintah juga dapat mengawasi sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Sistem ini disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya berubah-ubah dalam batas-batas yang ditentukan oleh ongkos angkut emas. Ada dua sistem kurs valuta asing yaitu : a. Sistem Kurs Fleksibel Dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung kepada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan dalam transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing berasal dari eksportir, yakni dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional. Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar (relatif terhadap negara lain) kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaa akan valuta asing.
  • 10. 9 Kurs valuta asing cenderung naik (harga mata uang sendiri turun). Demikian juga inflasi akan menyebabkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun (nilai mata uang sendiri relatif naik terhadap valuta asing). b. Sistem Kurs Stabil Sistem kurs fleksibel di atas sering menimbulkan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak negara yang menjalankan suatu kebijakan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara: 1. Aktif: Pemerintah menyediakan dan untuk menstabilkan kurs 2. Pasif : negara menggunakan sistem standar emas. Kegiatan menstabilkan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: apabila tendensi kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik maka pemerintah akan menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikkan kurs dapat di cegah. Dalam sistem standar emas kurs mata uang suatu negara terhadap negara lain di tentukan dengan dasar emas. Misalnya Amerika menetukan bahwa US$4= 0,5 gram emas dan Inggris menetapkan bahwa £1 = 0,5 gram emas, maka kurs antara dolar dan poundsterling adalah £ = US$4. Kurs ini akan stabil selama syarat-syarat di atas dipenuhi dan lalu lintas emas bebas. Satu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem kurs tetap adalah tindakan menurunkan atau menaikan nilai mata uang suatu negara kalau dibandingkan dengan mata uang asing. Langkah pemerintah yang menyebabkan nilai mata uang negara itu turun terhadap mata uang negara lain dinamakan devaluasi. Kebalikannya, yaitu tindakan yang menyebabkan mata uang negara itu naik nilanya terhadap mata uang asing dinamakan revaluasi. 9.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut : 1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain
  • 11. 10 tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain. 2. Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor. 3. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi) Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing. 4. Perubahan dalam Tingkat Bunga Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat memengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut. 5. Perkembangan Ekonomi Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.
  • 12. 11 BAB X TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) 10.1 Pengertian Perusahaan Multinasional (MNC) Multinasional Company (MNC) Adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak hanya dimiiki oleh perusahaan induk tetapi juga operasi kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. MNC merupakan perkembangan lebih lanjut dari perdagangan internasional dengan mengekspor barang. Dalam kegiatan bisnisnya, sebuah MNC akan dikoordinir oleh perusahaan induk (biasanya berlokasi di negara asal atau home country), di mana fokus perhatian adalah prestasi MNC secara keseluruhan (Yulianti dan Handoyo, 1998:12). 10.2 Sifat Perusahaan Multinasional Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures) Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.
  • 13. 12 Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. 10.3 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC Ada 2 faktor yang mempengaruhi keputusan MNC antara lain : 1. Faktor Ekonomi Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri. b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
  • 14. 13 Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC 2. Faktor Non Ekonomi Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu 10.4 Efek Global MNC MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi di luar negri ini sebagai suplemen investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek neto-nya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara. Dalam kaitanya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efisiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang Pertama, efisiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar haraga faktor produksi, perbedaan biaya angkut dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit, dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di suatu negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNc melakukan kebijaksanaan harga yang
  • 15. 14 rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengarah ke monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalam kaitanya dengan persaingn adalah skala perusahaan ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misal riset dan pengembangan, pengelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan. Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan dampak negatif. Pertama, seperti telah dijelaskan diatas bahwa MNC justru dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang menimbiulkan polusi dari negara asal ke negara yang kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial. Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun dampak negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hany dapat menaikan efisiensi alokasi dan operasi saja tetapi dapat juga mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama besarnya dengan dampak negatif masih belum pasti. 10.5 Manfaat MNC 1. Bagi Negara Induk Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya.
  • 16. 15 Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. 2. Bagi Negara Penerima Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja. Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. 10.6 Konflik Yang Muncul Di Negara Induk Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a) Penggeseran Tenaga Kerja
  • 17. 16 Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c) Penghindaran Pajak Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. 10.8 Kekuatan Bersaing MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut: a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior.Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar-pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institusional comparative advantage” dari MNC. b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan atau
  • 18. 17 informasi dari dalam maupun luar negri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen. c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi” , yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan. d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis misalnya dengan cara melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada suatu bagian tertentu dari proses produksi. e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melaluiintegrasi horisontal maupun vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang hargaatau subsidi untuk merebut pasar. g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke negara yang menggunakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa terdeteksi.
  • 19. 18 BAB XI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 11.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional Pengertian Neraca pembayaran internasional adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana. Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh dana-dana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen- komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Contoh : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset.Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain. Balance of payment (Bop) atau neraca pembayaran (N/P) mencatat semua tansaksi sebuah negara dengan negara lain, yang meliputi transaksi internasional sebuah negara pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Bop memiliki dua komponen utama, yaitu :
  • 20. 19 1. Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers. Adapun yang dimaksud dengan neraca berjalan adalah Adalah ringkasan arus dana antara suatu negara tertentu dengan negara-negara lain yang disebabkan oleh pembelian barang atau jasa, atau cadangan laba dalam bentuk asset keuangan. Neraca berjalan mencakup : a. Neraca Perdagangan (balance of trade) : selisih ekspor dan impor barang dan jasa. Jika ekspor lebih kecil dari impor berarti terjadi defisit neraca perdagangan b. Neraca Jasa (factor income) : pendapatan dari investasi asing c. Transfer Pembayaran : bantuan, hibah, dan hadiah dari satu negara untuk negara lain Contoh : Transaksi Perdagangan Internasional Posisi Arus Kas AS Jurnal Beberapa waga AS membeli CD melalui internet dari perusahaan di Cina Arus kas keluas AS Debit Pemerintah Meksiko membayar perusahaan konsultan AS atas jasa konsultasi yang diberikan Arus kas masuk AS Kredit Transaksi Perdagangan Internasional Posisi Arus Kas AS Jurnal Investor AS menerima pembayaran deviden dari perusahaan di Prancis atas saham yang dimilikinya Arus kas masuk AS Kredit Kantor kas Negara AS mengirim pembayaran bunga ke perusahaan asuransi Jerman yang membeli obligasi pemerintah AS tahun lalu Arus kas keluar AS Debit 2. Financial account (dulunya disebut capital account) Yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan FDI (foreign direct investment atau Penanaman Modal Asing/PMA), pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan devisa keluar dari suatu negara dicatat sebagai debit (capital outflow).
  • 21. 20 Adapun yang dimaksud dengan neraca modal adalah ringkasan arus dana yang berasal dari penjualan asset antara satu Negara tertentu dengan negara-negara lain selama suatu periode tertentu. Neraca modal mencakup : a. Investasi asing langsung (direct foreign investment): investasi pada aktiva tetap pada negara asing yang dapati digunakan untuk melakukan operasi usaha. Contoh: pembangunan pabrik baru b. Investasi portofolio : transaksi terkait asset keuangan jangka panjang (seperti saham dan obligasi) antar negara yang tidak memengaruhi adanya transfer pengendalian. Contoh: pembelian saham perusahaan negara lain. c. Investasi modal lain: transaksi yang melibatkan asset keuangan jangka. Contoh transaksi yang menghasilkan devisa (kredit) pada financial account adalah : hutang luar negeri, FDI, pembelian saham maupun obligasi dalam negeri oleh investor asing, dls. Semua transaksi ini mendatangkan devisa bagi negara. Misalnya transaksi berlangsung antara Indonesia-Amerika, maka cadangan dolar (devisa) Indonesia akan bertambah akibatnya adanya transaksi-transaksi diatas. Sedangkan contoh transaksi yang mengurangi devisa (debit) pada financial account adalah : pembayaran cicilan hutang luar negeri, pembayaran bunga dari hutang luar negeri, pembayaran dividen atas saham dalam negeri yang dimiliki investor asing, pembayaran bunga dan hutang obligasi yang jatuh tempo, pengiriman laba dari FDI atau investasi asing yang ditanamkan di dalam negeri, dls. Semua transaksi ini mengurangi devisa suatu negara. Dua fitur utama financial account adalah : a. Capital inflow. Ini merupakan dana/modal yang masuk ke dalam suatu negara (dicatat sebagai kredit), misalnya melalui investasi asing (FDI), pembelian saham, obligasi, atau surat berharga lainnya. Capital inflow yang berkontribusi baik bagi perekonomian adalah yang dalam jangka panjang, misalnya melalui investasi modal riil (FDI) berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin baru, dls. Sedangkan capital inflow jangka pendek sering juga disebut “hot money”, merupakan dana yang hanya singgah sebentar di suatu negara dan tidak berkontribusi langsung ke peningkatan output (GDP). Hot money biasanya hanya mencari keuntungan jangka pendek, misalnya dari pembelian saham. b. capital outflow. Ini merupakan dana/modal yang keluar dari suatu negara (dicatat sebagai debit), misalnya ada swasta/masyarakat yang melakukan investasi (baik FDI
  • 22. 21 maupun pembelian saham dan surat berharga lainnya) di luar negeri, pembayaran cicilan hutang luar negeri, pembayaran bunga atas hutang luar negeri, dll. 11.2 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran. b. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal. c. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional. d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional. 11.3 Pos-Pos Neraca Pembayaran 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
  • 23. 22 Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan. b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak. c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
  • 24. 23 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. a. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian: Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan) b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat- surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi: a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan) b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. Pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
  • 25. 24 berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account). Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral 1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) 2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek 3) Mutasi cadangan devisa 4) Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa 1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek 2) Mutasi cadangan devisa Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos. Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
  • 26. 25 8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions) Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance). 11.4 Cara-Cara Melakukan Pembayaran Internasional Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan beberapa cara, antara lain : 1. Cash 2. Open Account 3. Commercial Bill of 4. Letter of CreditL 5. Clean Letter of Credit Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uangdari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa. Documentary Letter of Credit Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi dengan dokumen-dokumenlain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C. Documentary L/C dengan Red ClauseJenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik sebagian dari jumlahL/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpamemerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C. 11.5 Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut :  Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).  Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).  Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
  • 27. 26 Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasional terdapat beberapa mekanisme adjustment atau penyesuain secara teoritisyang digunakan oleh masing – masing negara. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut : I. Perubahan tingkat harga di dalam negeri. II. Struktur produksi suatu negara. III. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri. IV. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri. V. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor. VI. Bencana alam. Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :  Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.  Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.  Kurs Valuta Asing
  • 28. 27 Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.  Tingkat Bunga Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.  Sektor Moneter Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing. 11.6 Komponen Neraca Pembayaran Internasional Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
  • 29. 28 2. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. 3. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit. 4. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. 5. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.
  • 30. 29 6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. 7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating. 8. Services Account ( Neraca Jasa) Transaksi yang dimasukkan ke servise account adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jassa atau invisible atau intangible goods yang meliputi hal – hal berikut: 1. Pembayaran Bunga 2. Biaya transportasi 3. Biaya asuransi 4. Remittance ( jassa TKI/TKW/TKA, fee/ royalty teknologi dan konsultasi, dll.) 5. Tourism 9. Reserve Cadangan Devisa ( perubahan cadangan devisa) Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account. Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada currant account dan capital account. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
  • 31. 30 a. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa- jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral. b. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek. c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya. 11.7 Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di antaranya sebagai berikut : Transaksi Debit 1. Neraca Barang o Impor barang dari negara lain 2. Neraca Jasa o Pembayaran jasa ke penduduk LN o Pembayaran biaya pariwisata ke LN 3. Neraca Hasil Modal o Pembayaran bunga dan deviden 4. Neraca Modal o Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang o Pembelian obligasi dari LN Transaksi Kredit 1. Neraca barang o Ekspor barang ke negara lain
  • 32. 31 2. Neraca Jasa o Penerimaan jasa dari penduduk LN o Penerimaan pariwisata dari LN 3. Neraca Hasil Modal o Penerimaan bunga dan deviden 4. Neraca Modal o Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang o Penjualan obligasi ke LN
  • 33. 32 BAB XII CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain: 1. Cash 2. Open account 3. Commercial bills of exchange 4. Letters of credit 5. Private compensation 12.1 Cash Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:  harus tersedia uang kas yang cukup besar  kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian  harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir. 12.2 Open Account Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen- dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:  eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik digunakan apabila: o pembeli sudah kenal dengan baik o keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil o dekat dengan pasar
  • 34. 33 12.3 Commercial Bills ofExchange Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts). Jenis/macam daripada drafts ini ada:  Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang  Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam: o Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut o Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang o Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut 11.4 Letters OfCredit Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir. Pihak-pihak di dalam letter of credit  Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C  Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut  Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir) Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
  • 35. 34 Langkah-langkah pembayaran dengan L/C  Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir  Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C  Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank  Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir  Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C  Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut  Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank  Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt  Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C. 11.5 Private Compensation Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Indonesia Amerika Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)kepada John Ranu Berpiutang $400 (= Rp.166.000,00)kepada Arien Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang tersebut dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain.
  • 36. 35 Hanya saja kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piutang dalam jumlah yang sama.
  • 37. 36 BAB XII PENUTUP 13.1 Kesimpulan Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan penganggaran modal MNC, antara lain : fluktuasi valuta asing, inflasi, struktur penganggaran, blocked fund, ketentuan pembayaran, salvage value, insentif pemerintah, biaya sosial, dan pengambilalihan perusahaan oleh pemerintah negara tujuan. Dasar yang dipakai dalam penganggaran modal meliputi nilai sekarang neto, aliran kas tambahan, dan nilai sekarang yang disesuaikan. Ada dua sudut pandang yang dapat digunakan oleh MNC dalam melakukan penganggaran modal. Sudut pandang ini adalah sudut pandang perusahaan induk dan sudut pandang perusahaan anak. Kedua sudut pandang ini menimbulkan perbedaan hasil akhir analisis penganggaran modal. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan hasil penganggaran modal dari kedua sudut pandang ini adalah perbedaan pajak, pembatasan kiriman, pengenaan biaya administrasi yang terlalu mahal dan perubahan kurs valuta asing. Selain sudut pandang, ada beberapa karakteristik penting yang perlu dipertimbangkan dalam analisis penganggaran modal, yaitu investasi awal (initial outlays), permintaan konsumen, harga, biaya variabel, biaya tetap, jangka waktu proyek, nilai likuidasi, pembatasan dana transfer, peraturan perpajakan, valuta asing, dan tingkat kembalian yang diharapkan. Akusisi internasional sama dengan proyek asing lainnya, yaitu sama-sama meliputi initial outlays dan ekspektasi aliran dana yang akan diperoleh pada setiap periode. Regulasi pemerintah atas akuisisi perlu dipertimbangkan MNC ketika melakukan estimasi aliran kas masa yang akan datang. Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the
  • 38. 37 world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayan internasional memiliki beberapa kegunaan dan tujuan dalam penyusunannya. Konsep dalam penyajian neraca pembayaran internasional ada dua yaitu penyajian standart dan penyajian analitis. Selain itu neraca pembayaran internasional juga memiliki beberapa konsep kesimbangan. Cara pembayaran dalam neraca pembayaran internasional antara lain yaitu Pembayaran dengan Surat Wesel, Dagang Kompensasi Pribadi, Pembayaran Tunai, Pembayaran dengan Letter of Credit, Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka, dan Pembayaran dengan Konsinyasi. Alat pembayarannya yaitu menggunakan devisa. Devisa terbagi menjadi dua yaitu devisa umum dan devisa kredit. Komponen dalam neraca pembayaran internasional terdiri dari Transaksi Dagang, Transaksi Pendapatan Modal, Transaksi Unilateral, Transaksi Penanaman Modal Langsung, Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang, Transaksi Utang-piutang jangka pendek, Transaksi Lalu Lintas Moneter, Services Account, Reserve Cadangan Devisa. Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Transaksi tersebut antara lain Neraca Barang, Neraca Jasa, Neraca Hasil Modal, Neraca Modal, Neraca Utang Piutang jangka panjang. Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Dampak akibat surplus pada neraca pembayaran internasional Perubahan Kurs Devisa, Perubahan Harga, Perubahan Tingkat Pendapatan, Perubahan Tingkat Bunga. Selain itu defisit neraca pembayaran internasional juga memiliki beberapa dampak salah satunya yaitu Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor. Apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang.
  • 39. 38 BAB XIV DAFTAR PUSTAKA Kuncoro, Mudrajad, Maajemen Keuangan Internasional Pengantas Ekonomi dan Bisnis Global, Yogyakarta, BPFE, 1996 Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Jakarta, gema insani press, 2001 http://developmant.wordpress.com/2012/12/04/makalah-valuta-asing-dan-kurs/ http://www.scribd.com/doc/56081437/Makalah-Pasar-Valuta-Asing http://putracenter.net/2012/09/20/jenis-jenis-transaksi-valuta-asing/ http://retnoyuliyanti.wordpress.com/2012/04/01/makalah-pasar-uang-dan-valuta-asing-6/ http://faradillauke.blogspot.com/2013/06/peengertian-kurs-valuta-asing-dan-jenis.html Pratama Rahardja.2004.PR Ekonomi Kelas 3 SMA. Klaten : Intan Pariwara. http://maqalah.blogspot.com/2011/06/neraca-pembayaran.html http://www.tempo.co/read/news/2012/03/01/090387430/Ekspor-Melempem-Neraca- Perdagangan-RI-Defisit http://yasinta.wordpress.com/2008/07/22/neraca-pembayaran-internasional-balance-of- payment/