2. Piutang
Piutang merupakan aktiva atau aset
perusahaan yang timbul sebagai
akibat dari dilaksanakannya
penjualan secara kredit.
Aktiva yang menunjukan jumlah
tagihan yang dimiliki oleh perusahaan
sebagai hasil dari penjualan barang
atau jasa di dalam kegiatan usaha.
4. Piutang
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
investasi dalam piutang:
1. Volume penjualan kredit
2. Syarat pembayaran kredit, makin lunak syarat
kredit makin besar piutang
3. Ketentuan tentang pembatasan kredit
4. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang
5. Kebiasaan membayar dari pelanggan.
5. Piutang
Biaya-biaya yang timbul
berkaitan dengan piutang:
1.Biaya pendanaan piutang
2.Biaya administrasi
3.Biaya pengumpulan piutang
4.Kerugian piutang tidak
tertagih
6. Piutang
Melakukan penjualan secara kredit akan
menimbulkan piutang. Memiliki piutang berarti
menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan.
Untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis
ekonomi piutang, yaitu menilai piutang dari sisi
manfaat dan biayanya.
Jika dirasa manfaatnya lebih besar dari biaya
atau pengorbanannya maka kebijakan
penjualan secara kredit bisa dilakukan.
7. Aspek Penting Dalam Manajemen Piutang
1. Kebijaksanaan kredit
Penetapan standar kredit
Analisis kredit
2. Penetapan jangka waktu kredit
Cash discount
Periode cash discount
Periode kredit
3. Kebijaksanaan pengumpulan piutang
4. Default risk
Misal, dalam 5 tahun terakhir terdapat piutang yang tidak tertagih 4%,
3%, 5%, 6%, dan 5%. Maka dapat ditentukan batas tertinggi sebesar
6% dari penjualan kredit
8. Analisis Kredit 5C
Character yaitu catatan dari konsumen berkenaan dengan
kewajiban-kewajiban pada masa lalu.
Capacity yaitu kemampuan konsumen dalam melunasi utangnya
yang ditunjukkan dengan rasio likuiditas.
Capital yaitu kemampuan finansial dari konsumen yang ditunjukkan
dengan posisi.
Collateral yaitu jumlah jaminan harta dari konsumen terhadap utang.
Conditions yaitu kondisi perekonomian dan bisnis secara umum
yang mempengaruhi kemampuan konsumen dalam melunasi kredit.
Namun sebenarnya pemberian kredit dalam dunia bisnis adalah
kepercayaan. Jika perusahaan kehilangan kepercayaan dari partner
bisnisnya, ia kehilangan kesempatan berbisnis.
10. Perencanaan Jumlah dan
Pengumpulan Piutang
Rencana jumlah piutang pada waktu yang akan
datang disusun berdasarkan budget penjualan
dengan memperhatikan persyaratan pembayaran
yang ditawarkan perusahaan dan kebiasaan
pelanggan membayar utangnya.
Besarnya rencana piutang akan berpengaruh
terhadap sejumlah risiko piutang berupa piutang
tak tertagih yang diestimasikan oleh pihak
perusahaan.
11. Pengendalian Piutang
Penyaringan pelanggan
Penentuan risiko kredit
Penentuan potongan-potongan
Pelaksanaan administrasi yang
berhubungan dengan penarikan kredit
Penentuan ketentuan-ketentuan dalam
menghadapi penunggak
12. Penggunaan Rasio
Hitung tingkat perputaran
piutang dan rata-rata
pengumpulan piutang
Bandingkan rasio-rasio di atas
dengan tahun sebelumnya,
anggaran, maupun kelompok
industrinya
14. Perputaran Piutang
Piutang sebagai unsur modal kerja dalam
kondisi berputar, yaitu dari kas,
persediaan, penjualan, piutang, kembali
ke kas. Makin cepat perputaran piutang
makin baik kondisi keuangan perusahaan.
Periode perputaran piutang tergantung
dari panjang pendeknya ketentuan waktu
yang dipersyaratkan dalam syarat
pembayaran kredit.
Penjualan kredit netto
Tingkat perputaran piutang = ------------------------ = .... x
Rata-rata piutang
15. Pengumpulan Piutang
Untuk tetap mengawasi pembayaran oleh
pelanggan, sebagian besar perusahaan akan
memonitor rekening piutang yang dananya masih
beredar di luar (outstanding).
Perusahaan biasanya akan mengawasi rata-rata
periode pengumpulan piutangnya (Average
Collection Period ).
360 atau 365 hari
Rata-rata pengumpulan piutang = ---------------------- = .... hari
Perputaran Piutang
16. Pengumpulan Piutang
Rata-rata pengumpulan piutang
untuk menilai efisiensi tidaknya
pengumpulan piutang:
1. Efisien
Jika rata-rata pengumpulan piutang < waktu piutang yang telah
ditetapkan.
2. Inefisien
Jika rata-rata pengumpulan piutang > waktu piutang yang telah
ditetapkan.
17. Contoh:
2007 2008
• Penjualan kredit ............... Rp. 100 juta Rp. 100 juta
• Piutang awal tahun ........... Rp. 20 juta Rp. 30 juta
• Piutang akhir tahun........... Rp. 30 juta Rp. 10 juta
• Rata-rata piutang ........... Rp. 25 juta Rp. 20 juta
• Tingkat perputaran piutang 4 kali 5 kali
• Rata-rata pengumpulan piutang 90 hari 72 hari
Data tersebut kemudian dapat dibandingkan dengan:
1.batas waktu pembayaran kredit,
2.rata-rata periode sebelumnya,
3.rata-rata perusahaan lain yang sejenis usahanya.
Perputaran Piutang dan Rata-Rata
Pengumpulan Piutang
18. Perputaran Piutang dan Rata-Rata
Pengumpulan Piutang
Cara lain untuk menentukan perputaran piutang dan rata-rata
pengumpulan piutang:
Misalnya, PT. ABC memiliki nilai penjualan per tahun Rp 180
juta, seluruhnya dijual secara kredit dengan ketentuan 2/10,
net/30.
Dari jumlah tersebut, 60% dibayar dalam masa potongan, dan
sisanya dalam waktu 30 hari.
Berapakah perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan
piutang PT. ABC?
Jawab:
Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Oustanding) atau Rata-
Rata Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)
= 0,60(10 hari) + 0,40(30 hari) = 18 hari
Perputaran Piutang = 360/18 hari = 20x
19. Perputaran Piutang dan Rata-Rata
Pengumpulan Piutang
Berdasarkan informasi tersebut, dapat dihitung:
Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Oustanding) atau Rata-rata
pengumpulan piutang (Average Collection Period)
= 0,60(10 hari) + 0,40(30 hari) = 18 hari
Penjualan Harian Rata-rata (Average Daily Sales), dengan
asumsi satu tahun 360 hari = (Rp 180 juta/360 hari) = Rp
500.000,00
Rata-rata piutang PT. ABC sepanjang tahun setiap periode
sebesar
= (Jangka Waktu Penagihan X Penjualan Harian Rata-rata)
= (18 hari X Rp 500.0000) = Rp 9.000.000,00
Perputaran Piutang = (Penjualan kredit/Rata-rata Piutang)
= (Rp 180 juta/Rp 9 juta) = 20x
Rata-rata pengumpulan piutang = (360 hari/20x) = 18 hari
20. Tabel Umur Piutang
Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel
umur piutang (aging sehedule of receivables), di mana dalam
tabel tersebut dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat
ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat diketahui pengutang
atau debitur yang baik dan yang buruk.
Contoh tabel umur piutang disajikan dalam tabel, terdiri dari PT.
ABC dan PT. ABK. Syarat kredit kedua perusahaan tersebut
adalah 2/10, n/30.
21. Tabel Umur Piutang
Dari tabel tersebut, PT. ABC lebih baik daripada PT. ABK, karena
semua pelanggan membayar tepat waktu yaitu sebanyak 80% pada
hari ke 10, dan sisanya 20% membayar pada hari ke 30. Sedangkan
PT. ABK pelanggannya tidak tepat membayar sesuai dengan perjanjian
kredit, 30% yaitu (15% + 10% + 5%) pelanggannya membayar lewat 30
hari dari jatuh tempo. Perusahaan yang baik seyogianya mengikuti
manajemen piutang PT. ABC seperti ilustrasi di atas.
Umur
Piutang
PT ABC PT ABK
Nilai
Piutang
% Dari
Total
Nilai
Piutang
Nilai
Piutang
% Dari Total
Nilai Piutang
0-10
11-30
31-45
46-60
di atas 60
Total
640
160
0
0
0
800
80%
20%
100%
400
160
120
80
40
800
50%
20%
15%
10%
5%
100%
22. Analisis Ekonomi
Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit
Perusahaan Gajah Duduk di Palimanan semula
melakukan penjualan secara tunai. Penjualan yang
tercapai setiap tahun rata-rata sebesar Rp
800.000.000,00.
Perusahaan merencanakan akan menawarkan
syarat penjualan n/60. Ini berarti bahwa pembeli
bisa membayar pembelian mereka pada hari ke 60.
Diperkirakan dengan syarat penjualan yang baru
tersebut akan dapat meningkatkan penjualan
sampai dengan Rp 1.050.000.000,00. Margin
kontribusi yang diperoleh sekitar 15%.
Apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan
kredit jika biaya modal sebesar 16% ?
23. Analisis Ekonomi
Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit
Manfat (Benefit):
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan
= 15 % x (Rp 1.050.000.000 – Rp 800.000.000) = Rp 37.500.000,00
Pengorbanan (Cost) :
Perputaran piutang = 360 : 60 hari = 6 kali/tahun
Rata-rata piutang = Rp 1.050.000.000,00 : 6 = Rp 175.000.000,00
Dana yang diperlukan untuk membiayai investasi dalam Piutang
sebesar = 85 % x Rp 175.000.000,00
= Rp 148.750.000,00
Biaya modal yang harus ditanggung karena memiliki piutang
= 16% x Rp 148.750.000,00 = (Rp 23.800.000,00)
Manfaat bersih (Net Benefit) = Rp 13.700.000,00
Kesimpulan:
Kebijakan penjualan kredit adalah layak dijalankan karena benefit
lebih besar dari cost, ada tambahan benefit sebesar Rp