SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
HUKUM PERBANKAN
“SUMBER DANA DAN ALOKASI DANA BANK”
OLEH:
Afdal Adam 165010100111037
Ayu Arianti 155010101111194
Michella theofany 165010100111169
Iqbal fajar iman 155010101111169
Muhamad Najmi Mufthi Ali 155010101111063
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan TUGAS HUKUM
PERBANKAN tentang SUMBER DANA DAN ALOKASI BANK.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan memiliki berbagai sumber yang
membantu melancarkannya. Sehingga terimakasih atas peluang untuk menjelajah ilmu lebih
dalam mengenai perbankan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki TUGAS ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas ini tentang sumber dana dan alokasi bank ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Malang, Februari 2018
Kelompok III
DAFTAR ISI
BAB 1
LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………… 4
BAB II
SUMBER DANA PERBANKAN ………………..……………………………………………..5
JENIS SUMBER DANA BANK ……………………………………………………………5 – 9
ALOKASI DANA…………………………………………………………………………….9-14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..16
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Apabila kita melihat undang-undang perBankan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
tentang PerBankan, sebagaimana telah diubah dan disempurakan dengan Undang-Undang No. 10
Tahun 1998); Bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
Dalam hal ini Bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yang
menghimpun dana dari masyarakat (receive deposits) dan menyalurkan kredit (make loans)
kepada masyarakat yang membutuhkan. Sebagai lembaga keuangan, bagi Bank dana merupakan
faktor utama dalam mendukung dalam kegiatan operasionalnya. Dana Bank (loanable funds)
merupakan sejumlah uang tunai yang dimiliki Bank atau aktiva lancar yang setiap waktu dapat
dicairkan. Uang tunai yang dimiliki Bank tidak hanya berasal dari modal sendiri, tetapi juga
berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada Bank.
Hal lain yang juga menjadi penting adalah Manajemen Sumber Dana, ini penting bagi
Bank cara inilah yang dilakukan untuk memeperoleh dana. Secara garis besar sumber dana Bank
dapat di peroleh dari: Dari Bank itu sendiri, dari masyarakat luas, dan dari lembaga lainnya.
Kemudian dana tersebut akan diolah untuk memperoleh keuntungan bagi Bank tersebut agar
dapat membiayai operasioanalnya.
BAB II
PEMBAHASAN
I. SUMBER DANA PERBANKAN
A. Pengertian Sumber Dana Bank
Pengertian sumber dana Bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari
masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat
atau dari lembaga lainnya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasinya sebagai
lembaga keuangan. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang
ditanggung, oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat.
Sementara pengertian dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva
lancar yang dikuasai bank yang setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki oleh
bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang
telah menitipkan serta mempercayakan uangnya kepada bank yang sewaktu-waktu akan diambil
kembali.
Secara garis besar sumber dana Bank dapat di peroleh dari :
a. Bank
b. Masyarakat
c. Lembaga
B. Pembagian Jenis Sumber Dana Bank
1. Bersumber dari Bank itu sendiri
Dana yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu
sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang berasal
dari para pemegang saham bank atau pemilik saham. Adapun pencarian dana yang bersumber
dari Bank itu sendiri terdiri dari:
1) Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang saham lama
atau pemgang saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham
pada waktu Bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik Bank sebagian
digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik
minat masyarakat.
2) Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh Bank dan
sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba Bank yang disisihkan
dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi
timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk
cadangan tersebut ditingkatkan atau Bank mampu meningkatkan labanya.
3) Laba Bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada
para pemegang saham.
Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu Bank, berarti kepercayaan masyarakat
bertambah baik dan Bank tersebut akan diakui oleh Bank-Bank lain baik di dalam maupun di
luar negeri sebagai Bank yang posisinya kuat.
2. Masyarakat
Masyarakat baik perorangan maupun badan usaha yang merupakan sumber dana itu
sendiri, yang diperoleh Bank melalui berbagai instrumen produk simpanan yang ditawarkan oleh
Bank. Dana yang bersumber dari masyarakat ini merupakan dana yang paling penting karena
merupakan sumber dana utama dalam Bank.
Dalam usaha untuk memperolehkan dana dari masyarakat, Bank dapat menawarkan
berbagai instrument produk (simpanan) agar para nasabah (masyarakat) mempunyai banyak
pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Instrumen Produk yang dimaksud antara lain :
a) Giro
Menurut Undang-undang PerBankan Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan giro
adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, bilyet giro,
sarana perintah pembayaran lainnya atau, atau dengan pemindahbukuan. (Undang-undang
PerBankan Nomor 10 Tahun 1998)
Sehingga adanya dana dalam rekening giro dapat ditarik melalui salah satu cara dari
berikut yang tertulis:
1) Cek, merupakan perintah tak bersyarat kepada Bank untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada saat penyerahannya atas badan rekening penarik cek.
2) Bilyet Giro, merupakan perintah kepada Bank untuk memindahbukukan sejumlah uang
tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu dan pada pihak tertentu yang
disebutkan dalam bilyet giro tersebut, dan bilyet giro ini dapat dibatalkan secara sepihak oleh
penarik dengan disertai alasan pembatalan.
3) Menggunakan sarana perintah pembayaran lainnya, misalnya melaui ATM.
4) Dengan nota pemindahbukuan atau pindah rekening (transfer).
Giro yang merupakan simpanan ini memiliki beberapa manfaat diantaranya,
1) Dapat membayar transaksi jual beli dengan mempergunakan cek, bilyet giro, atau perintah
pembayaran lainnya.
2) Dapat mengirim transfer (kiriman uang atau delegasi kredit dengan jaminan rekening giro)
3) Keamanan dan rahasia terjamin
4) Kidak perlu membawa uang dalam jumlah besar
5) Dapat diambil sewaktu-waktu.
b) Tabungan
deposito adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek , bilyet giro, atau yang
lainnya yang dipersamakan dengan itu (Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan),
Nasabah akan menerima buku tabungan sebagai bukti telah menyimpan dananya dalam rekening
tabungan. Ada beberapa alat yang digunakan sebagai sarana penarikan tabungan, penggunaan
alat-alat tersebut tergantung Bank masing-masing. Alat-alat yang dimaksud adalah:
1) Buku Tabungan, adalah buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo
tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi.
2) Slip Penarikan, merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor
rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang dalam tabungan.
Slip penarikan biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3) Kuitansi, merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh Bank yang fungsinya sama
dengan slip penarikan, yang juga bisa digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
4) Kartu ATM, adalah merupakan kartu yang terbuat dari plastic yang dapat digunakan untuk
menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik Bank maupun di mesin ATM.
c) Deposito atau Deposito berjangka
Deposito atau Deposito Berjangka adalah simpanan dana berjangka yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu mberdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan
dengan Bank. Jenis simpanan dalam bentuk deposito berjangka lebih disenangi oleh nasabah
atau masyarakat, karena menawarkan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan
dengan giro atau sejenis simpanan lainnya.
Disamping Deposito berjangka, produk penghimpunan dana oleh Bank dapat
melalui produk simpanan sertifikat deposito, dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998
menyebutkan sertifikat deposito adalah, simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat
bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Dalam pengertian lain, sertifikat
deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, dengan ijin Bank
Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga.
3. Dana Yang Berasal dari Lembaga Lain
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas. Pencarian sumber dana ini relatif mahal dan
sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber dana ini
digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari
sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
1) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia
kepada Bank-Bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan
kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.
Jenis Perbedaan
Kredit Likuiditas Bank Indonesia
(Klbi)
Kredit Program
Inisiatif Pemerintah
Tingkat Suku Bunga Rendah / Bersubsidi
Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI)
Non Kredit Program
Inisiatif Bank
Suku Bunga Tinggi
2) Pinjaman antar Bank, biasanya pinjaman ini diberikan kepada Bank-Bank yang mengalami
kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman antara Bank ini biasanya diminta apabila ada
kebutuhan mendesak yang diperlukan Bank. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga
yang relatif tinggi. Jangka waktu tidak lama yaitu sekitar satu bulan dan bahkan hanya beberapa
hari saja, kadang kala hanya meminjam untuk satu malam yang biasanya disebut over night call
money.
3) Pinjaman dari Bank-Bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan
dari pihak luar negeri.
4) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perBankan menerbitkan SBPU
kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non
keuangan. Misalnya cek perjalanan (traveler checkque), Letter of credit, dan obligasi.
a. Cek perjalanan (TC) baru diterbitkan oleh suatu bank setelah pemesanannya
membayar/menyetorkan secara efektif total nilai nominal buku cek perjalanan. Sebelum TC
dicairkan pemiliknya, dananya dapat dimanfaatkan bank penerbitnya.
b. Letter of Credit (L/C) akan diterbitkan opening bank biasanya setelah importirnya
menyetor X% dari nilai transaksi. Setoran X% ini menjadi dana bagi bank, sebelum draft L/C-
nya dibayar.
c. Obligasi adalah bukti utang emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji
lain serta pelunasan pokok pinjamannya dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang-
kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi.
II. ALOKASI DANA BANK
A. Pengertian Pengalokasian Dana
Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh
keuntungan semaksimal mungkin. Dalam mengalokasikan dana pihak perbankkan membaginya
ke dalam prosentase-prosentase tertentu sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam
perekonomian pada saat sekarang ini, misalnya untuk bidang pertanian diberikan 20% sedangkan
untuk bidang industri diberikan 40%.
Dalam hal pengalokasian dananya ke masyarakat pihak perbankkan membebankan bunga
dengan prosentasi tertentu sesuai dengan penetapan harga bunga oleh BI. Untuk saat tahun 2007
BI menetapkan suku bunga untuk pengalokasian dana kemasyarakat berkisar 1% per bulan.
B. Jenis-Jenis Alokasi Dana Bank
1. Primary Reserve (cadangan primer)
Prioritas utama dalam alokasi dana adalah menempatkan dana untuk memenuhi ketentuan
yang ditetapkan Bank Indonesia (sebagai pembina dan pengawas bank). Dana-dana akan
dialokasikan untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum atau disebut juga giro wajib
minimum karena penempatannya berupa giro Bank umum pada Bank Indonesia.
Primary reserve merupakan sumber utama bagi likuiditas Bank, terutama untuk
menghadapi kemungkingan terjadinya penarikan oleh nasabah Bbank, baik berupa penarikan
dana masyarakat yang disimpan pada bank tersebut maupun penarikan (pencairan) kredit atau
credit disbursement sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pihak bank dan debitor kredit
dalam perjanjian kredit yang dibuat di hadapan notaris publik.
Dengan demikian, pembentukan cadangan primer atau primary reserve dimaksudkan
untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum, keperluan operasi bank, semua penarikan
simpanan, dan permintaan pencairan kredit dari nasabah. Di samping itu, cadangan primer juga
digunakan untuk penyelesaian kliring antar Bank dan kewajiban-kewajiban Bank lainnya yang
harus segera dibayar. Dalam prakteknya, primary reserve adalah dana kas dan saldo rekening
koran bank pada Bank Indonesia dan bank-bank lainnya, serta warkat-warkat dalam proses
penagihan. Komponen-komponen ini sering pula disebut sebagai alat-alat likuid.
Tujuan dari Primary Reserve : Untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia yaitu likuiditas wajib minimum (giro wajib minimum), keperluan operasi bank, semua
penarikan simpanan, dan permintaan pencairan kredit dan nasabah, penyelesaian kliring antar
bank dan kewajiban-kewajiban bank lainnya yang harus segera di bayar
2. Secondary Reserve (cadangan sekunder)
Prioritas kedua di dalam alokasi dana bank adalah penempatan dana-dana ke dalam
noncash liquid asset (aset likuid yang bukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada
setiap saat dapat dijadikan urang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada Bank. Surat-surat
berharga tersebut antara lain :
a. Surat berharga pasar uang atau SBPU,
b. Sertifikat Bank Indonesia atau SBI,
c. Surat berharga jangka pendek lainnya.
Tujuan utama dari secondary reserve adalah untuk dijadikan sebagai suplement
(pelengkap) atau cadangan pengganti bagi primary reserve. Karena sifatnya yang dapat
menghasilkan pendapatan bagi bank selain berfungsi sebagai cadangan, secondary reserve dapat
memberikan dua manfaat bagi bank, yaitu untuk menjaga likuiditas dan meningkat profitabilitas
bank.
Cadangan sekunder atau secondary reserve digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain
sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang bersifat jangka pendek, seperti penarikan simpanan
oleh nasabah deposan dan pencairan kredit dalam jumlah besar yang telah diperkirakan.
b. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang segera harus dipenuhi dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan.
c. Sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi.
d. Memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan dari deposan dan
penarikan (disbursement) dari debitor.
Karena kebutuhan-kebutuhan likuiditas ini tidak semuanya dapat diperkirakan, maka
cadangan sekunder ini ditanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek yang mudah
diperjualbelikan. Di Indonesia, instrumen cadangan sekunder dapat berupa Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU), dan Sertifikat Deposito.
3. Loan Portfolio (Kredit)
Prioritas ketiga dalam alokasi dana Bank adalah penyaluran kredit (loan). Dasar
pemikirannya adalah setelah banh mencukupi primary reserve serta kebutuhan secondary
reserve-nya (yang merupakan supllement bagi primary reserve), Bank baru dapat menentukan
besarnya volume kredit yang akan diberikan.
Dalam praktek perbankan di Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan bank sentral (Bank Indonesia) sebagai pembina dan pengawas bank umum, penentuan
besarnya volume kredit dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1) Reserve requirement (RR)
Reserve requirement adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan
sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum
berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Besarnya RR telah
mengalami perubahan sebagai berikut.
a. Sebelum Pakto’88 : sebesar 10%
b. Setelah Pakto’88 : sebesar 2%
c. Pada tahun 1996 : sebesar 3%
d. Sejak tahun 1997 : sebesar 5%
2) Loan to deposit ratio (LDR)
Loan to deposit ratio adalah antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh
Bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia
tanggal 29 Mei 1993, dana yang dihimpun Bank dalam penerapan rasio tersebut adalah dana
masyarakat/dana pihak ketiga, kredit likuiditas Bank Indonesia atau KLBI (jika ada), dan modal
inti Bank. Dalam penulisan ini, diuraikan bahwa rasio LDR dianggap sebagai tolok ukur untuk
menilai kesehatan suatu bank dilihat dari segi likuiditasnya.
3) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah ketentuan tentang tidak diperbolehkannya
suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah tunggal maupun kepada nasabah
grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan. Ketiga
ketentuan perbankan tersebut sangat berpengaruh terhadap keberanian para eksekutif perbankan
untuk memperbesar volume kreditnya dalam rangka mengejar profitabilitas yang tinggi. Atas
dasar itulah, ketiga (ketentuan) di atas dapat dianggap sebagai patokan likuiditas bagi Bank
dalam melakukan prinsip prudential banking (prinsip kehati-hatian Bank) dan sangat
berpengaruh pada tingkat kesehatan bank.
Suatu hal yang patutu diingat adalah bahwa pemberian kredit merupakan aktivitas bank
yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga
bersumber dari pemberian kredit.
4. Portfolio Investment
Prioritas terakhir di dalam alokasi dana bank adalah dengan mengalokasikan sejumlah
dana tertentu pada investasi portfolio (portfolio investment). Alokasi dana bank ke dalam
kategori ini adalah dana sisa (residual fund) setelah penanaman dalam bentuk pinjaman (kredit)
telah memenuhi kriteria atau target tertentu. Investasi ini berupa penanaman dalam bentuk surat-
surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga ini bertujuan untuk memberikan
tambahan pendapatan dan likuiditas bank. Karena pengalokasian dana untuk jenis ini dalah
mengharapkan pendapatan yang memadai bagi bank, maka sifat aktiva ini biasanya lebih
permanen atau berjangka panjang. Instrumen untuk portfolio investment yang agak aman adalah
dalam bentuk obligasi dengan berbagai jenisnya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman dana dalam bentuk
portfolio investment adalah:
a. Tingkat bunga (untuk jenis obligasi),
b. Capital gain yang mungkin bisa diraih (untuk jenis saham),
c. Kualitas atau keamanan (terutama untuk jenis saham),
d. Mudah diperjualbelikan,
e. Jangka waktu jatuh temponya (untuk obligasi, sertifikat deposito),
f. Pajak yang harus dibayar,
g. Diversifikasi (jangan ditanam pada satu jenis portofolio),
h. Ekspektasi (harapan akan keuntungan di masa datang).
Penanaman dana pada kategori ini tercantum dengan nama other securities (efek-efek)
yang berbentuk saham, obligasi, dan surat-surat berharga derivatif (right, warrant, option).
5. Fixed assets (Aktiva Tetap)
Alokasi atau penanaman dana bank yang terakhir (meskipun tidak dikaitkan dengan
strategi menjaga likuiditas bank) adalah penanaman modal dalam bentuk aktiva tetap (fixed
assets), seperti pembelian tanah, pembangunan gedung kantor bank (baik untuk kantor pusat,
kantor cabang, cabang pembantu maupun kantor kas), peralatan operasional bank, seperti
komputer, faximilie, sistem komunikasi antarcabang (on line system), kendaraan bermotor, dan
aktiva tetap lainnya. Investasi tersebut di atas termasuk aktiva tetap berbentuk hardware,
software, konsultan, bantuan teknis, dan lain-lainnya yang ditujukan untuk memperlancar
kegiatan operasional bank.
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Sumber Dana Bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat
perolehan ini tergantung pada bankitu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari
lembaga lainnya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasinya sebagai lembaga
keuangan.
Jenis-jenis sumber dana bank dapat di peroleh dari :
1. Dari Bank itu sendiri
2. Dari masyarakat luas
3. Dan dari lembaga lainnya
Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh
keuntungan semaksimal mungkin. Dalam mengalokasikan dana pihak perbankan membaginya ke
dalam presentase-presentase tertentu sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam perekonomian
pada saat sekarang ini.
Jenis-jenis Alokasi Dana Bank, antara lain:
1. Primary Reserve (cadangan primer)
2. Secondary Reserve (cadangan sekunder)
3. Loan Portfolio (Kredit)
4. Portfolio Investment
5. Fixed assets (Aktiva Tetap)
II. SARAN
Manajemen Sumber Dana penting bagi bank untuk memeperoleh dana. Dana tersebut
akan diolah untuk memperoleh keuntungan bagi bank tersebut agar bank dapat membiayai
operasioanalnya. Maka, Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tentang perbankan di Indonesia, dan tetap memegang fungsi dan tujuannya
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman. 2010. Hukum Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara
Hermansyah, S.H., M.Hum, 2005. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Pernada
Media
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2009/04/20/388/

More Related Content

What's hot

Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 
10 sistem persediaan periodik
10   sistem persediaan periodik10   sistem persediaan periodik
10 sistem persediaan periodikMainatul Ilmi
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasIcha Widya
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 

What's hot (20)

Latihan kas kecil
Latihan kas kecilLatihan kas kecil
Latihan kas kecil
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
10 sistem persediaan periodik
10   sistem persediaan periodik10   sistem persediaan periodik
10 sistem persediaan periodik
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 

Similar to Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank

Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditFirman Bachtiar
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...M Abdul Aziz
 
sumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxsumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxEkaPratama44
 
Bab v manajemen bank
Bab v manajemen bankBab v manajemen bank
Bab v manajemen bankMuh faqih F U
 
Makalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankMakalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankteguh zhee
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptxAdiyathRandy
 
K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank siti nurlaeli
 
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptxPrantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptxYayasanRiyadussholih
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoPutri Sanuria
 
materi perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanmateri perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanssuser2f08aa
 
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekKas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekNickthereal
 
Regulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanRegulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanahmad muhoriah
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahAmalia Damayanti
 
Simpanan tabungan dikonversi
Simpanan tabungan dikonversiSimpanan tabungan dikonversi
Simpanan tabungan dikonversisrilestari234
 

Similar to Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank (20)

Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kredit
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
sumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxsumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptx
 
Bab v manajemen bank
Bab v manajemen bankBab v manajemen bank
Bab v manajemen bank
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Makalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankMakalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bank
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
 
MANAJEMEN DANA BANK
MANAJEMEN DANA BANKMANAJEMEN DANA BANK
MANAJEMEN DANA BANK
 
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga KeuanganBank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
 
MAKALAH_BLKL_JADI.doc
MAKALAH_BLKL_JADI.docMAKALAH_BLKL_JADI.doc
MAKALAH_BLKL_JADI.doc
 
Bank
BankBank
Bank
 
K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank
 
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptxPrantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
 
materi perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanmateri perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankan
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekKas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
 
Regulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanRegulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankan
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Simpanan tabungan dikonversi
Simpanan tabungan dikonversiSimpanan tabungan dikonversi
Simpanan tabungan dikonversi
 

Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank

  • 1. MAKALAH HUKUM PERBANKAN “SUMBER DANA DAN ALOKASI DANA BANK” OLEH: Afdal Adam 165010100111037 Ayu Arianti 155010101111194 Michella theofany 165010100111169 Iqbal fajar iman 155010101111169 Muhamad Najmi Mufthi Ali 155010101111063 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan TUGAS HUKUM PERBANKAN tentang SUMBER DANA DAN ALOKASI BANK. Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan memiliki berbagai sumber yang membantu melancarkannya. Sehingga terimakasih atas peluang untuk menjelajah ilmu lebih dalam mengenai perbankan ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki TUGAS ini. Akhir kata kami berharap semoga tugas ini tentang sumber dana dan alokasi bank ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Malang, Februari 2018 Kelompok III
  • 3. DAFTAR ISI BAB 1 LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………… 4 BAB II SUMBER DANA PERBANKAN ………………..……………………………………………..5 JENIS SUMBER DANA BANK ……………………………………………………………5 – 9 ALOKASI DANA…………………………………………………………………………….9-14 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………………...16 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..16
  • 4. BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Apabila kita melihat undang-undang perBankan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang PerBankan, sebagaimana telah diubah dan disempurakan dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998); Bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam hal ini Bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yang menghimpun dana dari masyarakat (receive deposits) dan menyalurkan kredit (make loans) kepada masyarakat yang membutuhkan. Sebagai lembaga keuangan, bagi Bank dana merupakan faktor utama dalam mendukung dalam kegiatan operasionalnya. Dana Bank (loanable funds) merupakan sejumlah uang tunai yang dimiliki Bank atau aktiva lancar yang setiap waktu dapat dicairkan. Uang tunai yang dimiliki Bank tidak hanya berasal dari modal sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada Bank. Hal lain yang juga menjadi penting adalah Manajemen Sumber Dana, ini penting bagi Bank cara inilah yang dilakukan untuk memeperoleh dana. Secara garis besar sumber dana Bank dapat di peroleh dari: Dari Bank itu sendiri, dari masyarakat luas, dan dari lembaga lainnya. Kemudian dana tersebut akan diolah untuk memperoleh keuntungan bagi Bank tersebut agar dapat membiayai operasioanalnya.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN I. SUMBER DANA PERBANKAN A. Pengertian Sumber Dana Bank Pengertian sumber dana Bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasinya sebagai lembaga keuangan. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung, oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat. Sementara pengertian dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank yang setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki oleh bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang telah menitipkan serta mempercayakan uangnya kepada bank yang sewaktu-waktu akan diambil kembali. Secara garis besar sumber dana Bank dapat di peroleh dari : a. Bank b. Masyarakat c. Lembaga B. Pembagian Jenis Sumber Dana Bank 1. Bersumber dari Bank itu sendiri Dana yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham. Adapun pencarian dana yang bersumber dari Bank itu sendiri terdiri dari: 1) Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemgang saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham
  • 6. pada waktu Bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik Bank sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat. 2) Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh Bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba Bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau Bank mampu meningkatkan labanya. 3) Laba Bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu Bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan Bank tersebut akan diakui oleh Bank-Bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai Bank yang posisinya kuat. 2. Masyarakat Masyarakat baik perorangan maupun badan usaha yang merupakan sumber dana itu sendiri, yang diperoleh Bank melalui berbagai instrumen produk simpanan yang ditawarkan oleh Bank. Dana yang bersumber dari masyarakat ini merupakan dana yang paling penting karena merupakan sumber dana utama dalam Bank. Dalam usaha untuk memperolehkan dana dari masyarakat, Bank dapat menawarkan berbagai instrument produk (simpanan) agar para nasabah (masyarakat) mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Instrumen Produk yang dimaksud antara lain : a) Giro Menurut Undang-undang PerBankan Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau, atau dengan pemindahbukuan. (Undang-undang PerBankan Nomor 10 Tahun 1998)
  • 7. Sehingga adanya dana dalam rekening giro dapat ditarik melalui salah satu cara dari berikut yang tertulis: 1) Cek, merupakan perintah tak bersyarat kepada Bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat penyerahannya atas badan rekening penarik cek. 2) Bilyet Giro, merupakan perintah kepada Bank untuk memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu dan pada pihak tertentu yang disebutkan dalam bilyet giro tersebut, dan bilyet giro ini dapat dibatalkan secara sepihak oleh penarik dengan disertai alasan pembatalan. 3) Menggunakan sarana perintah pembayaran lainnya, misalnya melaui ATM. 4) Dengan nota pemindahbukuan atau pindah rekening (transfer). Giro yang merupakan simpanan ini memiliki beberapa manfaat diantaranya, 1) Dapat membayar transaksi jual beli dengan mempergunakan cek, bilyet giro, atau perintah pembayaran lainnya. 2) Dapat mengirim transfer (kiriman uang atau delegasi kredit dengan jaminan rekening giro) 3) Keamanan dan rahasia terjamin 4) Kidak perlu membawa uang dalam jumlah besar 5) Dapat diambil sewaktu-waktu. b) Tabungan deposito adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek , bilyet giro, atau yang lainnya yang dipersamakan dengan itu (Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan), Nasabah akan menerima buku tabungan sebagai bukti telah menyimpan dananya dalam rekening tabungan. Ada beberapa alat yang digunakan sebagai sarana penarikan tabungan, penggunaan alat-alat tersebut tergantung Bank masing-masing. Alat-alat yang dimaksud adalah: 1) Buku Tabungan, adalah buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi.
  • 8. 2) Slip Penarikan, merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang dalam tabungan. Slip penarikan biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. 3) Kuitansi, merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh Bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, yang juga bisa digunakan bersamaan dengan buku tabungan. 4) Kartu ATM, adalah merupakan kartu yang terbuat dari plastic yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik Bank maupun di mesin ATM. c) Deposito atau Deposito berjangka Deposito atau Deposito Berjangka adalah simpanan dana berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu mberdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan Bank. Jenis simpanan dalam bentuk deposito berjangka lebih disenangi oleh nasabah atau masyarakat, karena menawarkan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan giro atau sejenis simpanan lainnya. Disamping Deposito berjangka, produk penghimpunan dana oleh Bank dapat melalui produk simpanan sertifikat deposito, dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 menyebutkan sertifikat deposito adalah, simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Dalam pengertian lain, sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, dengan ijin Bank Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga. 3. Dana Yang Berasal dari Lembaga Lain Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas. Pencarian sumber dana ini relatif mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber dana ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
  • 9. 1) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada Bank-Bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu. Jenis Perbedaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (Klbi) Kredit Program Inisiatif Pemerintah Tingkat Suku Bunga Rendah / Bersubsidi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Non Kredit Program Inisiatif Bank Suku Bunga Tinggi 2) Pinjaman antar Bank, biasanya pinjaman ini diberikan kepada Bank-Bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman antara Bank ini biasanya diminta apabila ada kebutuhan mendesak yang diperlukan Bank. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. Jangka waktu tidak lama yaitu sekitar satu bulan dan bahkan hanya beberapa hari saja, kadang kala hanya meminjam untuk satu malam yang biasanya disebut over night call money. 3) Pinjaman dari Bank-Bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. 4) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perBankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. Misalnya cek perjalanan (traveler checkque), Letter of credit, dan obligasi. a. Cek perjalanan (TC) baru diterbitkan oleh suatu bank setelah pemesanannya membayar/menyetorkan secara efektif total nilai nominal buku cek perjalanan. Sebelum TC dicairkan pemiliknya, dananya dapat dimanfaatkan bank penerbitnya.
  • 10. b. Letter of Credit (L/C) akan diterbitkan opening bank biasanya setelah importirnya menyetor X% dari nilai transaksi. Setoran X% ini menjadi dana bagi bank, sebelum draft L/C- nya dibayar. c. Obligasi adalah bukti utang emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lain serta pelunasan pokok pinjamannya dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang- kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi. II. ALOKASI DANA BANK A. Pengertian Pengalokasian Dana Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dalam mengalokasikan dana pihak perbankkan membaginya ke dalam prosentase-prosentase tertentu sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam perekonomian pada saat sekarang ini, misalnya untuk bidang pertanian diberikan 20% sedangkan untuk bidang industri diberikan 40%. Dalam hal pengalokasian dananya ke masyarakat pihak perbankkan membebankan bunga dengan prosentasi tertentu sesuai dengan penetapan harga bunga oleh BI. Untuk saat tahun 2007 BI menetapkan suku bunga untuk pengalokasian dana kemasyarakat berkisar 1% per bulan. B. Jenis-Jenis Alokasi Dana Bank 1. Primary Reserve (cadangan primer) Prioritas utama dalam alokasi dana adalah menempatkan dana untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia (sebagai pembina dan pengawas bank). Dana-dana akan dialokasikan untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum atau disebut juga giro wajib minimum karena penempatannya berupa giro Bank umum pada Bank Indonesia. Primary reserve merupakan sumber utama bagi likuiditas Bank, terutama untuk menghadapi kemungkingan terjadinya penarikan oleh nasabah Bbank, baik berupa penarikan dana masyarakat yang disimpan pada bank tersebut maupun penarikan (pencairan) kredit atau
  • 11. credit disbursement sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pihak bank dan debitor kredit dalam perjanjian kredit yang dibuat di hadapan notaris publik. Dengan demikian, pembentukan cadangan primer atau primary reserve dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum, keperluan operasi bank, semua penarikan simpanan, dan permintaan pencairan kredit dari nasabah. Di samping itu, cadangan primer juga digunakan untuk penyelesaian kliring antar Bank dan kewajiban-kewajiban Bank lainnya yang harus segera dibayar. Dalam prakteknya, primary reserve adalah dana kas dan saldo rekening koran bank pada Bank Indonesia dan bank-bank lainnya, serta warkat-warkat dalam proses penagihan. Komponen-komponen ini sering pula disebut sebagai alat-alat likuid. Tujuan dari Primary Reserve : Untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu likuiditas wajib minimum (giro wajib minimum), keperluan operasi bank, semua penarikan simpanan, dan permintaan pencairan kredit dan nasabah, penyelesaian kliring antar bank dan kewajiban-kewajiban bank lainnya yang harus segera di bayar 2. Secondary Reserve (cadangan sekunder) Prioritas kedua di dalam alokasi dana bank adalah penempatan dana-dana ke dalam noncash liquid asset (aset likuid yang bukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada setiap saat dapat dijadikan urang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada Bank. Surat-surat berharga tersebut antara lain : a. Surat berharga pasar uang atau SBPU, b. Sertifikat Bank Indonesia atau SBI, c. Surat berharga jangka pendek lainnya. Tujuan utama dari secondary reserve adalah untuk dijadikan sebagai suplement (pelengkap) atau cadangan pengganti bagi primary reserve. Karena sifatnya yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank selain berfungsi sebagai cadangan, secondary reserve dapat memberikan dua manfaat bagi bank, yaitu untuk menjaga likuiditas dan meningkat profitabilitas bank. Cadangan sekunder atau secondary reserve digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain sebagai berikut :
  • 12. a. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang bersifat jangka pendek, seperti penarikan simpanan oleh nasabah deposan dan pencairan kredit dalam jumlah besar yang telah diperkirakan. b. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang segera harus dipenuhi dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan. c. Sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi. d. Memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan dari deposan dan penarikan (disbursement) dari debitor. Karena kebutuhan-kebutuhan likuiditas ini tidak semuanya dapat diperkirakan, maka cadangan sekunder ini ditanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek yang mudah diperjualbelikan. Di Indonesia, instrumen cadangan sekunder dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU), dan Sertifikat Deposito. 3. Loan Portfolio (Kredit) Prioritas ketiga dalam alokasi dana Bank adalah penyaluran kredit (loan). Dasar pemikirannya adalah setelah banh mencukupi primary reserve serta kebutuhan secondary reserve-nya (yang merupakan supllement bagi primary reserve), Bank baru dapat menentukan besarnya volume kredit yang akan diberikan. Dalam praktek perbankan di Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan bank sentral (Bank Indonesia) sebagai pembina dan pengawas bank umum, penentuan besarnya volume kredit dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1) Reserve requirement (RR) Reserve requirement adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Besarnya RR telah mengalami perubahan sebagai berikut. a. Sebelum Pakto’88 : sebesar 10% b. Setelah Pakto’88 : sebesar 2% c. Pada tahun 1996 : sebesar 3% d. Sejak tahun 1997 : sebesar 5%
  • 13. 2) Loan to deposit ratio (LDR) Loan to deposit ratio adalah antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh Bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, dana yang dihimpun Bank dalam penerapan rasio tersebut adalah dana masyarakat/dana pihak ketiga, kredit likuiditas Bank Indonesia atau KLBI (jika ada), dan modal inti Bank. Dalam penulisan ini, diuraikan bahwa rasio LDR dianggap sebagai tolok ukur untuk menilai kesehatan suatu bank dilihat dari segi likuiditasnya. 3) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah ketentuan tentang tidak diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan. Ketiga ketentuan perbankan tersebut sangat berpengaruh terhadap keberanian para eksekutif perbankan untuk memperbesar volume kreditnya dalam rangka mengejar profitabilitas yang tinggi. Atas dasar itulah, ketiga (ketentuan) di atas dapat dianggap sebagai patokan likuiditas bagi Bank dalam melakukan prinsip prudential banking (prinsip kehati-hatian Bank) dan sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan bank. Suatu hal yang patutu diingat adalah bahwa pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit. 4. Portfolio Investment Prioritas terakhir di dalam alokasi dana bank adalah dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portfolio (portfolio investment). Alokasi dana bank ke dalam kategori ini adalah dana sisa (residual fund) setelah penanaman dalam bentuk pinjaman (kredit) telah memenuhi kriteria atau target tertentu. Investasi ini berupa penanaman dalam bentuk surat- surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga ini bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan dan likuiditas bank. Karena pengalokasian dana untuk jenis ini dalah mengharapkan pendapatan yang memadai bagi bank, maka sifat aktiva ini biasanya lebih permanen atau berjangka panjang. Instrumen untuk portfolio investment yang agak aman adalah dalam bentuk obligasi dengan berbagai jenisnya.
  • 14. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman dana dalam bentuk portfolio investment adalah: a. Tingkat bunga (untuk jenis obligasi), b. Capital gain yang mungkin bisa diraih (untuk jenis saham), c. Kualitas atau keamanan (terutama untuk jenis saham), d. Mudah diperjualbelikan, e. Jangka waktu jatuh temponya (untuk obligasi, sertifikat deposito), f. Pajak yang harus dibayar, g. Diversifikasi (jangan ditanam pada satu jenis portofolio), h. Ekspektasi (harapan akan keuntungan di masa datang). Penanaman dana pada kategori ini tercantum dengan nama other securities (efek-efek) yang berbentuk saham, obligasi, dan surat-surat berharga derivatif (right, warrant, option). 5. Fixed assets (Aktiva Tetap) Alokasi atau penanaman dana bank yang terakhir (meskipun tidak dikaitkan dengan strategi menjaga likuiditas bank) adalah penanaman modal dalam bentuk aktiva tetap (fixed assets), seperti pembelian tanah, pembangunan gedung kantor bank (baik untuk kantor pusat, kantor cabang, cabang pembantu maupun kantor kas), peralatan operasional bank, seperti komputer, faximilie, sistem komunikasi antarcabang (on line system), kendaraan bermotor, dan aktiva tetap lainnya. Investasi tersebut di atas termasuk aktiva tetap berbentuk hardware, software, konsultan, bantuan teknis, dan lain-lainnya yang ditujukan untuk memperlancar kegiatan operasional bank.
  • 15. BAB III PENUTUP I. KESIMPULAN Sumber Dana Bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bankitu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasinya sebagai lembaga keuangan. Jenis-jenis sumber dana bank dapat di peroleh dari : 1. Dari Bank itu sendiri 2. Dari masyarakat luas 3. Dan dari lembaga lainnya Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dalam mengalokasikan dana pihak perbankan membaginya ke dalam presentase-presentase tertentu sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam perekonomian pada saat sekarang ini. Jenis-jenis Alokasi Dana Bank, antara lain: 1. Primary Reserve (cadangan primer) 2. Secondary Reserve (cadangan sekunder) 3. Loan Portfolio (Kredit) 4. Portfolio Investment 5. Fixed assets (Aktiva Tetap)
  • 16. II. SARAN Manajemen Sumber Dana penting bagi bank untuk memeperoleh dana. Dana tersebut akan diolah untuk memperoleh keuntungan bagi bank tersebut agar bank dapat membiayai operasioanalnya. Maka, Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang perbankan di Indonesia, dan tetap memegang fungsi dan tujuannya sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman. 2010. Hukum Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara Hermansyah, S.H., M.Hum, 2005. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Pernada Media http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2009/04/20/388/