SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami definisi pertidaksamaan linear dan daerah pertidaksamaannya.
2. Memahami definisi sistem pertidaksamaan linear dan daerah penyelesaiannya.
3. Memahami definisi sistem pertidaksamaan linear-kuadrat dan daerah penyelesaiannya.
4. Memahami definisi sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat dan daerah penyelesaiannya.
A. Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan linear memiliki bentuk umum ax + by ≤ c, dengan tanda pertidaksamaan
dapat berupa ≤, ≥, <, atau >. Contoh-contoh pertidaksamaan linear adalah sebagai berikut.
• 3x – 4y ≤ 12
• y > 4x – 10
B. Daerah Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan linear ax + by ≤ c atau ax + by < c dapat dinyatakan oleh daerah yang
terdiri atas sekumpulan titik-titik tak berhingga dan dibatasi oleh persamaan linear
ax + by = c. Persamaan linear ax + by = c selalu dapat dinyatakan dalam bentuk garis
lurus pada bidang Cartesius. Garis tersebut akan membagi bidang Cartesius menjadi dua
daerah, dengan titik-titik pada daerah pertama selalu memiliki sifat yang berlawanan
dengan daerah kedua. Sebagai contoh, kita gambar garis x + y = 6.
matematika PEMINATAN
KelasX
K13
2
	 Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan.
Kemudian,plottitik-titiktersebutpadabidang.Selanjutnya,hubungkantitik-titiksehingga
membentuk sebuah kurva mulus.
Plot titik:
x 0 6
y 6 0
	 Garis x + y = 6 terdiri dari tak hingga titik-titik (x1
, y1
) sehingga x1
+ y1
= 6. Sebagai
contoh, titik (5, 1) pada gambar tersebut terletak pada x + y = 6 karena 5 + 1 = 6. Sekarang,
kita substitusikan titik-titik di sebelah kiri dan kanan garis pada x + y = 6 untuk mengetahui
perbandingannya. Perhatikan tabel berikut.
Titik-titik di sebelah kiri
Titik x + y 6 Keterangan
(0, 1) 1 6 1 < 6
(1, 3) 4 6 4 < 6
(2, 1) 3 6 3 < 6
Jika dipilih lebih banyak lagi titik-titik di sebelah kiri garis x + y = 6, maka sifatnya selalu
sama yaitu x + y < 6.
Y
X
3
Titik-titik di sebelah kanan
Titik x + y 6 Keterangan
(2, 5) 7 6 7 > 6
(6, 4) 10 6 10 > 6
(7, 1) 8 6 8 > 6
Jika dipilih lebih banyak lagi titik-titik di sebelah kanan garis x + y = 6, maka sifatnya selalu
sama yaitu x + y > 6.
	 Langkah-langkah untuk menentukan daerah pertidaksamaan linear ax + by ≤ c atau
ax + by < c adalah sebagai berikut.
1.	 Menggambar garis ax + by = c.
2.	 Menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui sifat
daerah. Setelah sifat daerah yang mengandung titik tersebut diketahui, maka sifat
daerah lainnya bisa diketahui.
3.	 Mengarsir daerah yang dimaksud dengan ketentuan:
a.	 untuk ax + by ≤ c, daerah diarsir dengan garisnya; dan
b.	 untuk ax + by < c, daerah tidak diarsir dengan garisnya atau garisnya
dibuat putus-putus.
Contoh Soal 1
Tentukan daerah yang memenuhi pertidaksamaan y ≥ 2x – 8.
	 Pembahasan:
1.	 Langkah 1: menggambar garis y = 2x – 8.
	 Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan.
Kemudian, plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-
titik sehingga membentuk sebuah kurva mulus.
Plot titik:
x y (x, y)
0 –8 (0, –8)
4 0 (4, 0)
4
	 			
	
2.	 Langkah 2: menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui
sifat daerah.
	 Kita ambil yang termudah yaitu (0, 0) yang terletak di kiri garis.
	
	
Titik Uji y 2x – 8 Keterangan
(0, 0) 0 -8 0 > –8
	 Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daerah yang memuat titik (0, 0)
memenuhi pertidaksamaan y > 2x – 8, sedangkan daerah yang tidak memuat titik (0, 0)
memenuhi pertidaksamaan y < 2x – 8.
X
Y
X
Y
5
3.	 Langkah 3: mengarsir daerah yang dimaksud.
	 Oleh karena tanda pertidaksamaannya ≥, maka daerah diarsir dengan garisnya atau
garis dibuat tidak putus-putus.
	
Contoh Soal 2
Gambarlah daerah yang memenuhi pertidaksamaan y ≤ 2x.
	 Pembahasan:
1.	 Langkah 1: menggambar garis y = 2x.
	 Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan.
Kemudian, plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-titik
sehingga membentuk sebuah kurva mulus.
Plot titik:
x y (x, y)
0 0 (0, 0)
2 4 (2, 4)
Y
y 2x − 8 y < 2x − 8
X
6
	
2.	 Langkah 2: menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui
sifat daerah.
Kita gunakan titik uji (2, 0) yang terletak di kanan garis.
Titik uji y 2x Keterangan
(2, 0) 0 4 0 < 4
	 Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daerah yang memuat titik (2, 0)
memenuhi pertidaksamaan y < 2x, sedangkan daerah yang tidak memuat titik (2, 0)
memenuhi pertidaksamaan y > 2x.
3.	 Langkah 3: mengarsir daerah yang dimaksud.
	 Oleh karena tanda pertidaksamaannya ≤, maka daerah diarsir dengan garisnya atau
garis yang dibuat tidak putus-putus.
	
Y
X
y = 2x
X
Y
y > 2x
y < 2x
y = 2x
7
Untuk contoh soal 1 dan contoh soal 2, penentuan sifat daerahnya adalah sebagai berikut.
C.	 Sistem Pertidaksamaan Linear
Sistem pertidaksamaan linear adalah sistem pertidaksamaan yang terdiri atas dua atau
lebih pertidaksamaan linear. Bila sistem tersebut digambarkan pada bidang Cartesius,
akan diperoleh daerah yang dibatasi oleh garis-garis. Titik-titik yang berada pada daerah
tersebut akan memenuhi semua pertidaksamaannya.
Super "Solusi Quipper"
Solusi Quipper untuk menentukan daerah penyelesaian yang dibatasi garis y = ax + b
tanpa menggunakan titik uji adalah sebagai berikut.
1.	 Untuk a > 0, berikan tanda x pada bagian atas garis.
2.	 Untuk a < 0, berikan tanda belah ketupat (◊) pada bagian atas garis.
Y
X
y > 2x − 8
y < 2x − 8
a = 2 > 0
Penentuan sifat daerah untuk contoh soal 1 Penentuan sifat daerah untuk contoh soal 2
Y
X
a = 2 > 0
y = 2x
y > 2x
y < 2x
8
Contoh Soal 3
Gambarlah daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan berikut.
x – 2y ≤ 2
x + y ≤ 2
x ≥ 0
	 Pembahasan:
Gambarlah garis x – 2y = 2, x + y = 2, dan x = 0
Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian,
plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-titik sehingga
membentuk sebuah kurva mulus.
Untuk x – 2y = 2: 				
x y (x, y)
0 –1 (0, –1)
2 0 (2, 0)
Untuk x + y = 2: 				
x y (x, y)
0 2 (0, 2)
2 0 (2, 0)
Untuk x = 0: 				
x y (x, y)
0 1 (0, 1)
0 3 (0, 3)
x − 2y < 2
x − 2y > 2
0 − 2.0 < 0
Y
X
x + y > 2
0 + 0 < 2
x + y < 2
Y
X
Y
x < 0
x > 0
1 > 0
x = 0
X
9
Jika semua gambar digabung dan diarsir sesuai tanda pertidaksamaannya, maka akan
didapat hasil seperti gambar berikut.
Contoh Soal 4
Tentukan titik-titik (x, y) dengan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem
pertidaksamaan berikut.
y ≥ 2x
y ≤ 8x
x + 2y ≤ 10
2x + y ≥ 4
Y
X
Super "Solusi Quipper"
x – 2y ≤ 2 ⇔ y ≥
1
2
x – 1, dengan a =
1
2
> 0, tandanya (x)
y ≤ 2 – x, dengan a = –1< 0, tandanya (◊)
x ≥ 0, x positif selalu ada di sebelah kanan dan x negatif selalu ada di sebelah kiri
Y
X
X
y = x − 1
y = 2 − x
10
	 Pembahasan:
Gambarlah garis y = 2x, y = 8x, x + 2y = 10, dan 2x + y = 4
Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian,
plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-titik sehingga
membentuk sebuah kurva mulus.
Untuk y = 2x: 			
x y (x, y)
0 0 (0, 0)
1 2 (1, 2)
Untuk y = 8x: 				
x y (x, y)
0 0 (0, 0)
1 8 (1, 8)
Untuk x + 2y = 10:				
x y (x, y)
0 5 (0, 5)
10 0 (10, 0)
Untuk 2x + y = 4:				
x y (x, y)
0 4 (0, 4)
2 0 (2, 0)
y < 2x
y > 2x
0 < 2.
Y
X
0 < 8.2
y < 8x
y > 8x
Y
X
x + 2y > 10
x + 2y < 10
0 + 2.0 < 10
Y
X
2x + y < 42.0 + 0 < 4
2x + y > 4
Y
X
11
Jika semua gambar digabung dan diarsir sesuai tanda pertidaksamaannya, maka akan
didapat hasil seperti gambar berikut.
Jadi, bilangan bulat yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut adalah (1, 2), (1, 3),
(1, 4), dan (2, 4).
Y
X
Super "Solusi Quipper"
y ≥ 2x, dengan a = 2 > 0, tandanya (x)
y ≤ 8x, a = 8 > 0, tandanya (x)
x + 2y ≤ 10 ⇔ y ≤ –
1
2
x + 5, a = –
1
2
< 0, tandanya (◊)
2x + y ≥ 4 ⇔ y ≥ –2x + 4, a = –2 < 0, tandanya (◊)
Jadi, bilangan bulat yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut adalah (1, 2),
(1, 3), (1, 4), dan (2, 4).
Y
X
y = 8x
y = 2x
y = −2x + 4
y = −
1
2
x + 5
12
D.	 Sistem Pertidaksamaan Linear-Kuadrat
Sistem pertidaksamaan linear-kuadrat adalah sistem pertidaksamaan yang terdiri dari
pertidaksamaan linear dan kuadrat. Sebelum kita belajar tentang sistem pertidaksamaan
linear-kuadrat, mari kita pelajari dahulu cara menentukan daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan kuadrat.
	 Bentuk umum fungsi kuadrat adalah y = ax2
+ bx + c dengan a ≠ 0. Grafik dari
fungsi kuadrat berbentuk parabola. Titik-titik pada parabola memiliki sifat yang sama
seperti persamaan linear, yaitu titik-titik di sepanjang parabola memenuhi y = ax2
+
bx + c dan titik-titik di luar parabola memiliki sifat y > ax2
+ bx + c atau y < ax2
+ bx + c.
Tanda > atau < dari pertidaksamaan tersebut didapat dari pengujian titik seperti pada
pertidaksamaan linear.
Contoh Soal 5
Tentukan daerah penyelesaian dari y ≥ x2
.
	 Pembahasan:
1.	 Langkah 1: menggambar kurva y = x2
.
	 Kurva y = x2
berbentuk parabola yang terbuka ke atas. Titik puncak kurva tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut.
x
b
a
y ax bx c
p
p p p
=
2
= 0
= + + = 02
−
	 Selanjutnya, tentukan titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian, plot titik-
titik tersebut pada bidang. Lalu, hubungkan titik-titik sehingga membentuk sebuah
kurva mulus.
Plot titik:							
x y (x, y)
–2 4 (–2, 4)
–1 1 (–1, 1)
0 0 (0, 0)
1 1 (1, 1)
2 4 (2, 4)
Y
X
13
2.	 Langkah 2: menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui
sifat daerah.
Gunakan titik uji (0, 2).					
(x, y) y x2
Keterangan
(0, 2) 2 0 2 > 0
3.	 Langkah 3: mengarsir daerah yang dimaksud.
Y
X
y > x2
y < x2
y < x2
Y
X
Super "Solusi Quipper"
y > selalu di atas kurva, sedangan y < selalu di bawah kurva.
14
Untuk contoh soal 5, penentuan daerah penyelesaiannya dengan Solusi Quipper adalah
sebagai berikut.
Contoh Soal 6
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut.
y ≥ x2
+ 4x + 1
y ≤ –x – 2
	 Pembahasan:
Mula-mula, gambarlah y = x2
+ 4x + 1 dan y = –x – 2.
Untuk y = x2
+ 4x + 1:
Titik puncak:
x
b
a
y ax bx c
p
p p p
=
2
=
4
2
= 2
= + + = 4 8 +1= 32
− −
−
− −
Plot titik:					
x y (x, y)
–4 1 (–4, 1)
–3 –2 (–3, –2)
–2 –3 (–2, –3)
–1 –2 (–1, –2)
0 1 (0, 1)
Super "Solusi Quipper"
Y
X
y > x2
y < x2
15
Untuk y = –x – 2:
Plot titik:					
x y Titik
0 –2 (0, –2)
–2 0 (–2, 0)
Jika kita gabungkan kedua grafik dalam satu bidang Cartesius, maka akan diperoleh
daerah penyelesaian seperti berikut.
Contoh Soal 7
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut.
2 ≤ x + y ≤ 6
y ≤ 9 – x2
	 Pembahasan:
2 ≤ x + y ≤ 6 dapat dinyatakan dengan x + y ≥ 2 dan x + y ≤ 6.
Oleh karena itu, sistem pertidaksamaan pada soal dapat dinyatakan dengan:
x + y ≥ 2 ... (1)
x + y ≤ 6 ... (2)
y ≤ 9 – x2
... (3)
16
Gambarlah x + y = 2, x + y = 6, dan y = 9 – x2
.
Untuk x + y = 2:
Plot titik:					
x y (x, y)
0 2 (0, 2)
2 0 (2, 0)
Untuk x + y = 6:			
x y (x, y)
0 6 (0, 6)
6 0 (6, 0)
Untuk y = 9 – x2
:
Titik puncak:
x
b
a
y ax bx c
p
p p p
=
2
= 0
= + + = 92
−
x + y < 2
17
Plot titik:
x y (x, y)
–2 5 (–2, 5)
–1 8 (–1, 8)
0 9 (0, 9)
1 8 (1, 8)
2 5 (2, 5)
Jika kita gabungkan ketiga grafik dalam satu bidang Cartesius, maka akan diperoleh
daerah penyelesaian seperti berikut.
18
E.	 Sistem Pertidaksamaan Kuadrat-Kuadrat
Sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat adalah sistem pertidaksamaan yang terdiri atas
dua pertidaksamaan kuadrat. Cara menentukan daerah penyelesaian dari sistem ini tidak
berbeda dengan sistem sebelumnya. Perhatikan contoh berikut.
Contoh Soal 8
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut.
y ≥ x2
– 3x + 14
y ≤ 6 – x2
	 Pembahasan:
Mula-mula, gambarlah y = x2
– 4x + 4 dan y = 6 – x2
.
Untuk y = x2
– 4x + 4:
Titik puncak:
x
b
a
y ax bx c
p
p p p
=
2
=
4
2
= 2
= + + = 02
−
Plot titik:			
x y (x, y)
0 4 (0, 4)
1 1 (1, 1)
2 0 (2, 0)
3 1 (3, 1)
4 4 (4, 4)
19
Untuk y = 6 – x2
:
Titik puncak:
x
b
a
y ax bx c
p
p p p
=
2
=
0
2
= 0
= + + = 62
−
−
Plot titik:			
x y (x, y)
–2 2 (–2, 2)
–1 5 (–1, 5)
0 6 (0, 6)
1 5 (1, 5)
2 2 (2, 2)
Jika kita gabungkan kedua grafik dalam satu bidang Cartesius, maka akan diperoleh
daerah penyelesaian seperti berikut.

More Related Content

What's hot

Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
 
Pertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearPertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearMonich Rhd
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensialWiko Prameso
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Amphie Yuurisman
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratNisa Hakiki
 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSulthan Isa
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revlecturer
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2unesa
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationartyudy
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratDavid Kurniawan
 

What's hot (20)

Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadratPertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
Pertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearPertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linear
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
Makalah fobeneus
Makalah fobeneusMakalah fobeneus
Makalah fobeneus
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat
 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equation
 
Program linear
Program linear Program linear
Program linear
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearSistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 

Similar to 10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat

Materi program linear sederhana
Materi program linear sederhanaMateri program linear sederhana
Materi program linear sederhanaEvanAtok
 
SPLDV.pptx
SPLDV.pptxSPLDV.pptx
SPLDV.pptxBANGDE7
 
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptxKelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptxILdaPratama
 
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANwulan_handayani02
 
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxminimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxMirecleKapoh
 
Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadratPertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadratRizki Novaldi
 
unit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxunit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxFitriMayasari9
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelChristian Lokas
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional Ig Fandy Jayanto
 
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFebrinaNababan
 

Similar to 10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat (20)

Ppt program linear1
Ppt program linear1Ppt program linear1
Ppt program linear1
 
Materi program linear sederhana
Materi program linear sederhanaMateri program linear sederhana
Materi program linear sederhana
 
Materi program linear
Materi program linearMateri program linear
Materi program linear
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
SPLDV.pptx
SPLDV.pptxSPLDV.pptx
SPLDV.pptx
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
FUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptxFUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptx
 
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptxKelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
Kelompok 3 Kapita selekta 4.pptx
 
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
 
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxminimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
 
Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadratPertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat
 
unit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxunit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptx
 
unit-1-program-linear.pdf
unit-1-program-linear.pdfunit-1-program-linear.pdf
unit-1-program-linear.pdf
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional
 
Modul Kalkulus
Modul KalkulusModul Kalkulus
Modul Kalkulus
 
Modul kalkulus
Modul kalkulusModul kalkulus
Modul kalkulus
 
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
 

More from Amphie Yuurisman

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanAmphie Yuurisman
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2Amphie Yuurisman
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Amphie Yuurisman
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) Amphie Yuurisman
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDAmphie Yuurisman
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxAmphie Yuurisman
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxAmphie Yuurisman
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Amphie Yuurisman
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxAmphie Yuurisman
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxAmphie Yuurisman
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...Amphie Yuurisman
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docAmphie Yuurisman
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfAmphie Yuurisman
 

More from Amphie Yuurisman (20)

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuan
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
 
Resep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es TehResep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es Teh
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
 
Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
 
SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021
 
Soal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMASoal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMA
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
 
KUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARDKUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARD
 
MAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENESMAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENES
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 

10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat

  • 1. SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan linear dan daerah pertidaksamaannya. 2. Memahami definisi sistem pertidaksamaan linear dan daerah penyelesaiannya. 3. Memahami definisi sistem pertidaksamaan linear-kuadrat dan daerah penyelesaiannya. 4. Memahami definisi sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat dan daerah penyelesaiannya. A. Pertidaksamaan Linear Pertidaksamaan linear memiliki bentuk umum ax + by ≤ c, dengan tanda pertidaksamaan dapat berupa ≤, ≥, <, atau >. Contoh-contoh pertidaksamaan linear adalah sebagai berikut. • 3x – 4y ≤ 12 • y > 4x – 10 B. Daerah Pertidaksamaan Linear Pertidaksamaan linear ax + by ≤ c atau ax + by < c dapat dinyatakan oleh daerah yang terdiri atas sekumpulan titik-titik tak berhingga dan dibatasi oleh persamaan linear ax + by = c. Persamaan linear ax + by = c selalu dapat dinyatakan dalam bentuk garis lurus pada bidang Cartesius. Garis tersebut akan membagi bidang Cartesius menjadi dua daerah, dengan titik-titik pada daerah pertama selalu memiliki sifat yang berlawanan dengan daerah kedua. Sebagai contoh, kita gambar garis x + y = 6. matematika PEMINATAN KelasX K13
  • 2. 2 Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian,plottitik-titiktersebutpadabidang.Selanjutnya,hubungkantitik-titiksehingga membentuk sebuah kurva mulus. Plot titik: x 0 6 y 6 0 Garis x + y = 6 terdiri dari tak hingga titik-titik (x1 , y1 ) sehingga x1 + y1 = 6. Sebagai contoh, titik (5, 1) pada gambar tersebut terletak pada x + y = 6 karena 5 + 1 = 6. Sekarang, kita substitusikan titik-titik di sebelah kiri dan kanan garis pada x + y = 6 untuk mengetahui perbandingannya. Perhatikan tabel berikut. Titik-titik di sebelah kiri Titik x + y 6 Keterangan (0, 1) 1 6 1 < 6 (1, 3) 4 6 4 < 6 (2, 1) 3 6 3 < 6 Jika dipilih lebih banyak lagi titik-titik di sebelah kiri garis x + y = 6, maka sifatnya selalu sama yaitu x + y < 6. Y X
  • 3. 3 Titik-titik di sebelah kanan Titik x + y 6 Keterangan (2, 5) 7 6 7 > 6 (6, 4) 10 6 10 > 6 (7, 1) 8 6 8 > 6 Jika dipilih lebih banyak lagi titik-titik di sebelah kanan garis x + y = 6, maka sifatnya selalu sama yaitu x + y > 6. Langkah-langkah untuk menentukan daerah pertidaksamaan linear ax + by ≤ c atau ax + by < c adalah sebagai berikut. 1. Menggambar garis ax + by = c. 2. Menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui sifat daerah. Setelah sifat daerah yang mengandung titik tersebut diketahui, maka sifat daerah lainnya bisa diketahui. 3. Mengarsir daerah yang dimaksud dengan ketentuan: a. untuk ax + by ≤ c, daerah diarsir dengan garisnya; dan b. untuk ax + by < c, daerah tidak diarsir dengan garisnya atau garisnya dibuat putus-putus. Contoh Soal 1 Tentukan daerah yang memenuhi pertidaksamaan y ≥ 2x – 8. Pembahasan: 1. Langkah 1: menggambar garis y = 2x – 8. Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian, plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik- titik sehingga membentuk sebuah kurva mulus. Plot titik: x y (x, y) 0 –8 (0, –8) 4 0 (4, 0)
  • 4. 4 2. Langkah 2: menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui sifat daerah. Kita ambil yang termudah yaitu (0, 0) yang terletak di kiri garis. Titik Uji y 2x – 8 Keterangan (0, 0) 0 -8 0 > –8 Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daerah yang memuat titik (0, 0) memenuhi pertidaksamaan y > 2x – 8, sedangkan daerah yang tidak memuat titik (0, 0) memenuhi pertidaksamaan y < 2x – 8. X Y X Y
  • 5. 5 3. Langkah 3: mengarsir daerah yang dimaksud. Oleh karena tanda pertidaksamaannya ≥, maka daerah diarsir dengan garisnya atau garis dibuat tidak putus-putus. Contoh Soal 2 Gambarlah daerah yang memenuhi pertidaksamaan y ≤ 2x. Pembahasan: 1. Langkah 1: menggambar garis y = 2x. Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian, plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-titik sehingga membentuk sebuah kurva mulus. Plot titik: x y (x, y) 0 0 (0, 0) 2 4 (2, 4) Y y 2x − 8 y < 2x − 8 X
  • 6. 6 2. Langkah 2: menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui sifat daerah. Kita gunakan titik uji (2, 0) yang terletak di kanan garis. Titik uji y 2x Keterangan (2, 0) 0 4 0 < 4 Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daerah yang memuat titik (2, 0) memenuhi pertidaksamaan y < 2x, sedangkan daerah yang tidak memuat titik (2, 0) memenuhi pertidaksamaan y > 2x. 3. Langkah 3: mengarsir daerah yang dimaksud. Oleh karena tanda pertidaksamaannya ≤, maka daerah diarsir dengan garisnya atau garis yang dibuat tidak putus-putus. Y X y = 2x X Y y > 2x y < 2x y = 2x
  • 7. 7 Untuk contoh soal 1 dan contoh soal 2, penentuan sifat daerahnya adalah sebagai berikut. C. Sistem Pertidaksamaan Linear Sistem pertidaksamaan linear adalah sistem pertidaksamaan yang terdiri atas dua atau lebih pertidaksamaan linear. Bila sistem tersebut digambarkan pada bidang Cartesius, akan diperoleh daerah yang dibatasi oleh garis-garis. Titik-titik yang berada pada daerah tersebut akan memenuhi semua pertidaksamaannya. Super "Solusi Quipper" Solusi Quipper untuk menentukan daerah penyelesaian yang dibatasi garis y = ax + b tanpa menggunakan titik uji adalah sebagai berikut. 1. Untuk a > 0, berikan tanda x pada bagian atas garis. 2. Untuk a < 0, berikan tanda belah ketupat (◊) pada bagian atas garis. Y X y > 2x − 8 y < 2x − 8 a = 2 > 0 Penentuan sifat daerah untuk contoh soal 1 Penentuan sifat daerah untuk contoh soal 2 Y X a = 2 > 0 y = 2x y > 2x y < 2x
  • 8. 8 Contoh Soal 3 Gambarlah daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan berikut. x – 2y ≤ 2 x + y ≤ 2 x ≥ 0 Pembahasan: Gambarlah garis x – 2y = 2, x + y = 2, dan x = 0 Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian, plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-titik sehingga membentuk sebuah kurva mulus. Untuk x – 2y = 2: x y (x, y) 0 –1 (0, –1) 2 0 (2, 0) Untuk x + y = 2: x y (x, y) 0 2 (0, 2) 2 0 (2, 0) Untuk x = 0: x y (x, y) 0 1 (0, 1) 0 3 (0, 3) x − 2y < 2 x − 2y > 2 0 − 2.0 < 0 Y X x + y > 2 0 + 0 < 2 x + y < 2 Y X Y x < 0 x > 0 1 > 0 x = 0 X
  • 9. 9 Jika semua gambar digabung dan diarsir sesuai tanda pertidaksamaannya, maka akan didapat hasil seperti gambar berikut. Contoh Soal 4 Tentukan titik-titik (x, y) dengan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem pertidaksamaan berikut. y ≥ 2x y ≤ 8x x + 2y ≤ 10 2x + y ≥ 4 Y X Super "Solusi Quipper" x – 2y ≤ 2 ⇔ y ≥ 1 2 x – 1, dengan a = 1 2 > 0, tandanya (x) y ≤ 2 – x, dengan a = –1< 0, tandanya (◊) x ≥ 0, x positif selalu ada di sebelah kanan dan x negatif selalu ada di sebelah kiri Y X X y = x − 1 y = 2 − x
  • 10. 10 Pembahasan: Gambarlah garis y = 2x, y = 8x, x + 2y = 10, dan 2x + y = 4 Untuk mempermudah, tentukan dahulu titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian, plot titik-titik tersebut pada bidang. Selanjutnya, hubungkan titik-titik sehingga membentuk sebuah kurva mulus. Untuk y = 2x: x y (x, y) 0 0 (0, 0) 1 2 (1, 2) Untuk y = 8x: x y (x, y) 0 0 (0, 0) 1 8 (1, 8) Untuk x + 2y = 10: x y (x, y) 0 5 (0, 5) 10 0 (10, 0) Untuk 2x + y = 4: x y (x, y) 0 4 (0, 4) 2 0 (2, 0) y < 2x y > 2x 0 < 2. Y X 0 < 8.2 y < 8x y > 8x Y X x + 2y > 10 x + 2y < 10 0 + 2.0 < 10 Y X 2x + y < 42.0 + 0 < 4 2x + y > 4 Y X
  • 11. 11 Jika semua gambar digabung dan diarsir sesuai tanda pertidaksamaannya, maka akan didapat hasil seperti gambar berikut. Jadi, bilangan bulat yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut adalah (1, 2), (1, 3), (1, 4), dan (2, 4). Y X Super "Solusi Quipper" y ≥ 2x, dengan a = 2 > 0, tandanya (x) y ≤ 8x, a = 8 > 0, tandanya (x) x + 2y ≤ 10 ⇔ y ≤ – 1 2 x + 5, a = – 1 2 < 0, tandanya (◊) 2x + y ≥ 4 ⇔ y ≥ –2x + 4, a = –2 < 0, tandanya (◊) Jadi, bilangan bulat yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut adalah (1, 2), (1, 3), (1, 4), dan (2, 4). Y X y = 8x y = 2x y = −2x + 4 y = − 1 2 x + 5
  • 12. 12 D. Sistem Pertidaksamaan Linear-Kuadrat Sistem pertidaksamaan linear-kuadrat adalah sistem pertidaksamaan yang terdiri dari pertidaksamaan linear dan kuadrat. Sebelum kita belajar tentang sistem pertidaksamaan linear-kuadrat, mari kita pelajari dahulu cara menentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat. Bentuk umum fungsi kuadrat adalah y = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0. Grafik dari fungsi kuadrat berbentuk parabola. Titik-titik pada parabola memiliki sifat yang sama seperti persamaan linear, yaitu titik-titik di sepanjang parabola memenuhi y = ax2 + bx + c dan titik-titik di luar parabola memiliki sifat y > ax2 + bx + c atau y < ax2 + bx + c. Tanda > atau < dari pertidaksamaan tersebut didapat dari pengujian titik seperti pada pertidaksamaan linear. Contoh Soal 5 Tentukan daerah penyelesaian dari y ≥ x2 . Pembahasan: 1. Langkah 1: menggambar kurva y = x2 . Kurva y = x2 berbentuk parabola yang terbuka ke atas. Titik puncak kurva tersebut dapat ditentukan sebagai berikut. x b a y ax bx c p p p p = 2 = 0 = + + = 02 − Selanjutnya, tentukan titik-titik yang memenuhi persamaan. Kemudian, plot titik- titik tersebut pada bidang. Lalu, hubungkan titik-titik sehingga membentuk sebuah kurva mulus. Plot titik: x y (x, y) –2 4 (–2, 4) –1 1 (–1, 1) 0 0 (0, 0) 1 1 (1, 1) 2 4 (2, 4) Y X
  • 13. 13 2. Langkah 2: menguji salah satu titik selain yang terletak pada garis untuk mengetahui sifat daerah. Gunakan titik uji (0, 2). (x, y) y x2 Keterangan (0, 2) 2 0 2 > 0 3. Langkah 3: mengarsir daerah yang dimaksud. Y X y > x2 y < x2 y < x2 Y X Super "Solusi Quipper" y > selalu di atas kurva, sedangan y < selalu di bawah kurva.
  • 14. 14 Untuk contoh soal 5, penentuan daerah penyelesaiannya dengan Solusi Quipper adalah sebagai berikut. Contoh Soal 6 Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut. y ≥ x2 + 4x + 1 y ≤ –x – 2 Pembahasan: Mula-mula, gambarlah y = x2 + 4x + 1 dan y = –x – 2. Untuk y = x2 + 4x + 1: Titik puncak: x b a y ax bx c p p p p = 2 = 4 2 = 2 = + + = 4 8 +1= 32 − − − − − Plot titik: x y (x, y) –4 1 (–4, 1) –3 –2 (–3, –2) –2 –3 (–2, –3) –1 –2 (–1, –2) 0 1 (0, 1) Super "Solusi Quipper" Y X y > x2 y < x2
  • 15. 15 Untuk y = –x – 2: Plot titik: x y Titik 0 –2 (0, –2) –2 0 (–2, 0) Jika kita gabungkan kedua grafik dalam satu bidang Cartesius, maka akan diperoleh daerah penyelesaian seperti berikut. Contoh Soal 7 Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut. 2 ≤ x + y ≤ 6 y ≤ 9 – x2 Pembahasan: 2 ≤ x + y ≤ 6 dapat dinyatakan dengan x + y ≥ 2 dan x + y ≤ 6. Oleh karena itu, sistem pertidaksamaan pada soal dapat dinyatakan dengan: x + y ≥ 2 ... (1) x + y ≤ 6 ... (2) y ≤ 9 – x2 ... (3)
  • 16. 16 Gambarlah x + y = 2, x + y = 6, dan y = 9 – x2 . Untuk x + y = 2: Plot titik: x y (x, y) 0 2 (0, 2) 2 0 (2, 0) Untuk x + y = 6: x y (x, y) 0 6 (0, 6) 6 0 (6, 0) Untuk y = 9 – x2 : Titik puncak: x b a y ax bx c p p p p = 2 = 0 = + + = 92 − x + y < 2
  • 17. 17 Plot titik: x y (x, y) –2 5 (–2, 5) –1 8 (–1, 8) 0 9 (0, 9) 1 8 (1, 8) 2 5 (2, 5) Jika kita gabungkan ketiga grafik dalam satu bidang Cartesius, maka akan diperoleh daerah penyelesaian seperti berikut.
  • 18. 18 E. Sistem Pertidaksamaan Kuadrat-Kuadrat Sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat adalah sistem pertidaksamaan yang terdiri atas dua pertidaksamaan kuadrat. Cara menentukan daerah penyelesaian dari sistem ini tidak berbeda dengan sistem sebelumnya. Perhatikan contoh berikut. Contoh Soal 8 Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut. y ≥ x2 – 3x + 14 y ≤ 6 – x2 Pembahasan: Mula-mula, gambarlah y = x2 – 4x + 4 dan y = 6 – x2 . Untuk y = x2 – 4x + 4: Titik puncak: x b a y ax bx c p p p p = 2 = 4 2 = 2 = + + = 02 − Plot titik: x y (x, y) 0 4 (0, 4) 1 1 (1, 1) 2 0 (2, 0) 3 1 (3, 1) 4 4 (4, 4)
  • 19. 19 Untuk y = 6 – x2 : Titik puncak: x b a y ax bx c p p p p = 2 = 0 2 = 0 = + + = 62 − − Plot titik: x y (x, y) –2 2 (–2, 2) –1 5 (–1, 5) 0 6 (0, 6) 1 5 (1, 5) 2 2 (2, 2) Jika kita gabungkan kedua grafik dalam satu bidang Cartesius, maka akan diperoleh daerah penyelesaian seperti berikut.