SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 1
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :
0.....,,.........''','',', n
yyyyxF
Yang menyatakan hubungan antara x, fungsi y (x) dan turunannya ,........''','',' yyy
sampai turunan orde n.
Misalnya : )i(062'3'' x
eyyy
0'''''2'''
22
yyyy ( ii )
Persamaan ( i ) berorde dua tetapi derajad satu, sedangkan persamaan ( ii ) berorde
tiga dan berderajad dua, karena tampilnya turunan ketiga dalam pangkat dua.
Persamaan diferensial tersebut biasa atau Ordinary karena tidak adanya turunan
parsial. Persamaan diferensial yang memiliki turunan parsial tersebut persamaan
diferensial parsial, misalnya :
dcV
t
V
b
t
V
a
x
V
x
c
ab
t
M
2
2
2
2
Sejumlah besar masalah fisika dan teknik harus ditangani dengan persamaan
diferensial parsial. Dalam bab ini hanya akan kita tinjau persamaan – persamaan yang
dapat diselesaikan untuk turunan tertinggi dan ditulis dalam bentuk :
1
......,.........'',',, nn
yyyyxFy
PENYELESAIAN
Dengan penyelesaian khusu diartikan sebuah fungsi bxaxfy , yang
memiliki turunan sampai orde n dalam interval tersebut, sehinga persamaan (24 – 1 )
terpenuhi jika y dan turunannya disubstusikan dalam persamaan tersebut.
Maka y = ex
merupakan penyelesaian khusus dari persamaan ( i ) sedangkan y
= x adalah penyelesaian khusus persamaan ( ii ).
Untuk kebanyakan persamaan difrensial ditemukan bahwa semua
penyelesaian khusus dapat dicakup dalam satu bentuk ncccxfy ............,, 21
dengan c1, c2, ………………………cn adalah sebarang konstanta
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 2
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Persamaan diferensial yang ditinjau memiliki penyelesaian khusus yang dapat
dicakup dalam bentuk :
ncccxfy ............,, 21
Dengan c1, c2, …………………cn adalah sebarang konstanta. Misalnya semua
penyelesaian dari persamaan ( i) diberikan oleh
xx
excecy
2
21
Penyelesaian y = ex diperoleh jika c1 = 0 dan c2 = 0.
Jika diperoleh bentuk (24.3) yang mencakup semua penyelesaian disebut
Penyelesaian Umum. Untuk persamaan yang dibahas ini diketemukan bahwa jumlah
konstanta sama dengan orde n.
Tampilnya sebarang konstanta tidak mengejutkan karena konstanta senatiasa
muncul karena integrasi suatu persamaan diferensial yang paling sederhana :
CdxxFyxFy anmenghasilk)('
Setelah integrasi, timbul satu konstanta sebarang c1 = C. Secara umum hal ini berlaku
untuk persamaan dengan orde tinggi.
215
3
anmenghasilk20'' cxcxyxy
Setelah dua kali integrasi. Maka jelas bahwa integrasi turunan kedua memberikan dua
konstanta.
PERSAMAAN ORDE SATU DERAJAD SATU
Persamaan diferensial orde satu dan derajad satu umunya diberikan dalam bentuk :
dxyxFdyyxF
dx
dy
,atau,
Jika dikalikan dengan g (x,y) dapat dituliskan dalam bentuk
M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0
yang disebut Persamaan Diferensial Eksak
Jika dipenuhi
x
N
y
M
maka (24-4) adalah diferensial dari suatu fungsi z = f (x,y).
Ini berarti (24-4) sama dengan persamaan dz = 0 yang mempunyai penyelesaian
umum z = c atau f (x,y) = c. Uraian ini kita buktikan dengan menemukan fungsi c = f
(x,y).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 3
Dengan mengingat ketentuan bahwa M adan N diberikan dan memenuhi
x
N
y
M
dapat diambil langkah :
(i) Integrasikan M terhadap x dengan y tetap.
Hasilnya : yQdxMz
x
Dengan Q (y) adalah fungsi sebarang dari y saja.
(ii) Nyatakan A sebagai beda
x
dxM
y
NA
dxM
xyx
N
dxM
yxx
N
x
M
xx
22
Urutan diferensial dapat
ditukar .
Tetapi
y
M
dxM
xy
MdxM
x xx
sehingga
2
Akibatnya 0
y
M
x
N
x
A
dan A bebas dari x
Sekarang akan kita tentukan Q (y) sehingga
x
dxM
y
NAyQ'
Setelah ini dilakukan, diperoleh : yQdxM
y
N
x
'
Diperoleh : NyQdxM
yy
z
M
x
z
x
'dan,
Sehingga )(menentukanTinggal yQdzdy
y
z
dx
x
z
dyNdxM
(iii) untuk mencari Q (y), integrasikan yQ' terhadap y.
dydxM
y
NyQ
x
Memasukan persamaan ini dalam (24-5) memberikan
cdydxM
y
NdxMz
xx
CONTOH : Tunjukan bahwa cos y dx + (2y – x sin y) dy = 0 adalah eksak.
Jawab : M = cos y dan N = 2y – x sin y
x
N
y
M
y
x
N
y
y
M
Jelas.sindansin
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 4
.
umum.anpenyelesaiadalahcos
sinsin2cos
sincos,coscos
2
cyyxz
dyyxyxyyxz
yxyx
y
dxM
y
yxdxydxM
xx
PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL – VARIABEL TERPISAH
Jika persamaan eksak M dx + N dy = 0 mempunyai sifat bahwa M fungsi x
saja dan N fungsi y saja, maka 0
x
N
y
M
. Ini adalah bentuk paling sederhana dari
persamaan diferensial eksak, dan dikatakan bahwa variable – variabelnya terpisah.
Penyelesaian umum dapat ditulis :
cdyNdxM
CONTOH dy
(1) Selesaikan kyy /'
Jawab : 0atau
x
dx
y
dy
x
y
dx
dy
x
c
cyce
x
y
c
y
dy
cxy
x
dx
y
dy
dan,In
InIndan0
1
1
1
Penyelesaian berlaku untuk semua (x,y) kecuali x = 0.
(2) Selesaikan 0
)1(
1
22
3
xxy
y
dx
dy
Jawab :
ce
y
yx
ccxxy
cyxy
x
dxx
x
dx
y
dyy
dx
xxy
dyy
c2
32
236
21
23
2
23
2
23
2
1
1
In
61In3In61In2
11In
2
1
In31In
3
1
0
11
makaterpisah.yavariabeln-eldan variab0
1
1
1
PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN
Fungsi f (x,y) disebut homogen dengan derajad n dalam variable – variabelnya jika
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 5
yxfyxf n
,, . Persamaan M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 disebut homogen jika
M (x,y) dan (x,y) hohogen dengan derajad sama. Untuk persamaan homogen
dilakukan substitusi dvxdxvdyvxy .
Dengan substitusi ini persamaan homogen dibah menjadi bentuk variable –
variable terpisah x dan v.
(3) Selesaikan
xy
yx
y
22
'
0dan x0yuntukIn
In
2
1
0
1
substitusi,
1
':
2222
1
2
cxxxy
cxv
x
dx
dvv
dxvdvxdxv
v
dy
vxyv
vx
y
yJawab
(4) Selesaikan 2 xy dy = (x2
– y2
) dx
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = xv
13memberikan
131atau0cInIn331In
dan,InIn31In
3
1
31
31
3
1
31
2
2
23
232
2
2
2
2
222
)x yc (x
vxcxv
cxv
x
dx
v
vd
x
dx
v
dvv
dxxvxdvxdxvvxx
(5) Selesaikan 0cossin dxydyx
y
y
yx dyy dx
x
y
x
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx
x sin v (vx dx + x2
dv + vx dx) + vx cos v (x2
dv + vx dx – vx dx ) = 0
sin v ( 2 v dx + x dv ) + xv cos v dv = 0
02
sin
cossin
x
dx
dv
vv
vv
Maka cInIn2sinIn xvv dan x2
(v sin v ) = C menghasilkan
C
x
y
xysin
(6) Selesaikan 0222 2
dxxydyyx
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 6
CyxyCvvx
cxvv
cxv
x
dx
v
dvv
v
dv
x
dx
dv
vv
v
vdxdvxdxvv
)23(dan23Maka
'In3In323InIn
'In3In323InvIn
0
233
4
3
0
23
21
0221
2223
2
2
2
2
2
2
(7) Selesaikan 032
dyxydxyx
Jawab : Persamaan dapat ditulis x2
dx + (y dx + x dy ) + y3
dy = 0
Cyxyx 43
4
1
3
1
(8) Selesaikan 0cossin dyyeydxyex xx
Jawab : Integrasi dari 0sincos dxyedyyedyydxx xx
Memberikan : Cyeyx x
sin
2
1
2
1 22
(9) Selesaikan x xy + y dx = 2 x2
y dx
Jawab : Bentuk x dy – y dx memberikan segesti pada bentuk
cxxyCx
x
y
dxx
x
y
d
x
dxx
x
dxydyx
xx
dxydyx
x
y
d
32
2
3
2
22
atau
2
2
1
dikalikanatasdiPersamaan
(10) Selesaikan x dy + y dx = 2 x2
y dx
Jawab : Kombinasi x dy + y dx memberikan sugesti pada bentuk
Cxxydxx
xy
dxydyx
xyxy
dxydyx
xyd
2
Indan2memberikan
1
dikalikanatasdiPersamaanIn
(11) Selesaikan x dy + 03 dxey x
Jawab : Dikalikan dengan x2 diperloeh x3
dy + 3x2
y dx = x2
ex
dx
Ceexexdxexyxdxexyxd xxxxx
22dan 22323
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 7
PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE SATU
Persamaan diferensial dengan bentuk Qpy
dx
dy
Dengan P dan Q adalah fungsi x saja, disebut persamaan diferensial linear orde satu.
Perlu diperhatikan bahwa turunan dan variable tidak bebas y hanya tampil dalam
derajat satu. Persamaan ini memiliki factor integrasi S (x) =
dxP
e Berarti ruas kiri
dan kanan harus dikalikan S (x) kemudian di integrasikan .
CONTOH
(1) Selesaikan xxyy'
Jawab : 22/1
dan xedxxeSxxP
Persamaan dikalikan S memberikan
222
2/12/12/1
|' xxx
xeexyye
22
2/12/1 xx
xee
dx
d
CeCdxxeye xxx 222
2/12/12/1
Maka
2
2/1
1 x
cey
x
y
f
f
x
yyx
x
fd
f
df
yx
dyydxx
dyydxxyxd
yx
dyydxx
yxd
yx
dxydyx
x
y
arcd
x
dxydyx
x
y
d
dyxdxydyd
1
1
1
1
In
22
22
log
2
1
tan
222
2
22
22
22
22
22
2
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 8
(2) Selesaikan cxxy
dx
dy
coscot
Jawab : sinIncotdancot)( xdxxdxpxxP
Cxxydxdxxdyx
xexxy
dx
dy
x
xexS
x
sindancossin
cossincotsin
sin)(
sinIn
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial yang tidak linear mungkin dapat disusutkan dalam bentuk
linear dengan mengadakan substitusi yang sesuai. Suatu persamaan yang cukup
penting ialah persamaan Bernoulli, berbentuk : xQyxPy
dx
dy n
Dengan P dan Q ialah fungsi dari x saja dan n sebarang bilangan bukan nol.
Tranformasi dilakukan dengan substitusi :
dx
dz
ndx
dy
yyz nn
1
1
dan1
Yang menghasilkan persamaan linear .
CONTOH
(1) Selesaikan 2
xyy
dx
dy
dengandikalikansetelahatasdipersamaaandanmemberikan
Substitusi.2dan
1)(dengan,berbentukiniPersamaan:
2
1211
dx
dy
y
dx
dz
yyyzn
xPxyPy
dx
dy
Jawab
n
n
2
y menghasilkan
1
.
2222
yzkarena
ataudan
Maka
1berarti,kembaliDitulis
memberikan
Ceexez
xdxxeezdxexezd
dxexdxezdzeeeeS
pxz
dx
dz
xz
dx
dz
xyyyy
dx
dy
y
xxx
xxx
xxxxdxdxp
Akhirnya diperoleh x
x
ecx
yecx
y 1
1
1
1

More Related Content

What's hot

Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
 
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linierBab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linierLutfi Daniel R
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2made dwika
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialIndah Wijayanti
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11tahank
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanMaya Umami
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdel sucahyo
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakHapizahFKIP
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revlecturer
 
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_SMPNegeri12
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduadwiprananto
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialnafis_apis
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1el sucahyo
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratPersamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratEko Supriyadi
 

What's hot (20)

Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
 
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linierBab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan Diferensial
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
 
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensial
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratPersamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 

Similar to Persamaan diferensial-biasa

Similar to Persamaan diferensial-biasa (20)

Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
Pd5
Pd5Pd5
Pd5
 
Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1
 
Pers diff
Pers diffPers diff
Pers diff
 
Pert10_PD_niken.pdf
Pert10_PD_niken.pdfPert10_PD_niken.pdf
Pert10_PD_niken.pdf
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
persamaan differensial
persamaan differensialpersamaan differensial
persamaan differensial
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
Tugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 rTugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 r
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentu
 
Persamaan differensial
Persamaan differensialPersamaan differensial
Persamaan differensial
 
Pt 4 integral parsil-d4
Pt 4 integral parsil-d4Pt 4 integral parsil-d4
Pt 4 integral parsil-d4
 
Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9
 
Pd6
Pd6Pd6
Pd6
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
 
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
 
Perbaikan
PerbaikanPerbaikan
Perbaikan
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Persamaan diferensial-biasa

  • 1. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk : 0.....,,.........''','',', n yyyyxF Yang menyatakan hubungan antara x, fungsi y (x) dan turunannya ,........''','',' yyy sampai turunan orde n. Misalnya : )i(062'3'' x eyyy 0'''''2''' 22 yyyy ( ii ) Persamaan ( i ) berorde dua tetapi derajad satu, sedangkan persamaan ( ii ) berorde tiga dan berderajad dua, karena tampilnya turunan ketiga dalam pangkat dua. Persamaan diferensial tersebut biasa atau Ordinary karena tidak adanya turunan parsial. Persamaan diferensial yang memiliki turunan parsial tersebut persamaan diferensial parsial, misalnya : dcV t V b t V a x V x c ab t M 2 2 2 2 Sejumlah besar masalah fisika dan teknik harus ditangani dengan persamaan diferensial parsial. Dalam bab ini hanya akan kita tinjau persamaan – persamaan yang dapat diselesaikan untuk turunan tertinggi dan ditulis dalam bentuk : 1 ......,.........'',',, nn yyyyxFy PENYELESAIAN Dengan penyelesaian khusu diartikan sebuah fungsi bxaxfy , yang memiliki turunan sampai orde n dalam interval tersebut, sehinga persamaan (24 – 1 ) terpenuhi jika y dan turunannya disubstusikan dalam persamaan tersebut. Maka y = ex merupakan penyelesaian khusus dari persamaan ( i ) sedangkan y = x adalah penyelesaian khusus persamaan ( ii ). Untuk kebanyakan persamaan difrensial ditemukan bahwa semua penyelesaian khusus dapat dicakup dalam satu bentuk ncccxfy ............,, 21 dengan c1, c2, ………………………cn adalah sebarang konstanta
  • 2. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan diferensial yang ditinjau memiliki penyelesaian khusus yang dapat dicakup dalam bentuk : ncccxfy ............,, 21 Dengan c1, c2, …………………cn adalah sebarang konstanta. Misalnya semua penyelesaian dari persamaan ( i) diberikan oleh xx excecy 2 21 Penyelesaian y = ex diperoleh jika c1 = 0 dan c2 = 0. Jika diperoleh bentuk (24.3) yang mencakup semua penyelesaian disebut Penyelesaian Umum. Untuk persamaan yang dibahas ini diketemukan bahwa jumlah konstanta sama dengan orde n. Tampilnya sebarang konstanta tidak mengejutkan karena konstanta senatiasa muncul karena integrasi suatu persamaan diferensial yang paling sederhana : CdxxFyxFy anmenghasilk)(' Setelah integrasi, timbul satu konstanta sebarang c1 = C. Secara umum hal ini berlaku untuk persamaan dengan orde tinggi. 215 3 anmenghasilk20'' cxcxyxy Setelah dua kali integrasi. Maka jelas bahwa integrasi turunan kedua memberikan dua konstanta. PERSAMAAN ORDE SATU DERAJAD SATU Persamaan diferensial orde satu dan derajad satu umunya diberikan dalam bentuk : dxyxFdyyxF dx dy ,atau, Jika dikalikan dengan g (x,y) dapat dituliskan dalam bentuk M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 yang disebut Persamaan Diferensial Eksak Jika dipenuhi x N y M maka (24-4) adalah diferensial dari suatu fungsi z = f (x,y). Ini berarti (24-4) sama dengan persamaan dz = 0 yang mempunyai penyelesaian umum z = c atau f (x,y) = c. Uraian ini kita buktikan dengan menemukan fungsi c = f (x,y).
  • 3. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 3 Dengan mengingat ketentuan bahwa M adan N diberikan dan memenuhi x N y M dapat diambil langkah : (i) Integrasikan M terhadap x dengan y tetap. Hasilnya : yQdxMz x Dengan Q (y) adalah fungsi sebarang dari y saja. (ii) Nyatakan A sebagai beda x dxM y NA dxM xyx N dxM yxx N x M xx 22 Urutan diferensial dapat ditukar . Tetapi y M dxM xy MdxM x xx sehingga 2 Akibatnya 0 y M x N x A dan A bebas dari x Sekarang akan kita tentukan Q (y) sehingga x dxM y NAyQ' Setelah ini dilakukan, diperoleh : yQdxM y N x ' Diperoleh : NyQdxM yy z M x z x 'dan, Sehingga )(menentukanTinggal yQdzdy y z dx x z dyNdxM (iii) untuk mencari Q (y), integrasikan yQ' terhadap y. dydxM y NyQ x Memasukan persamaan ini dalam (24-5) memberikan cdydxM y NdxMz xx CONTOH : Tunjukan bahwa cos y dx + (2y – x sin y) dy = 0 adalah eksak. Jawab : M = cos y dan N = 2y – x sin y x N y M y x N y y M Jelas.sindansin
  • 4. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 4 . umum.anpenyelesaiadalahcos sinsin2cos sincos,coscos 2 cyyxz dyyxyxyyxz yxyx y dxM y yxdxydxM xx PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL – VARIABEL TERPISAH Jika persamaan eksak M dx + N dy = 0 mempunyai sifat bahwa M fungsi x saja dan N fungsi y saja, maka 0 x N y M . Ini adalah bentuk paling sederhana dari persamaan diferensial eksak, dan dikatakan bahwa variable – variabelnya terpisah. Penyelesaian umum dapat ditulis : cdyNdxM CONTOH dy (1) Selesaikan kyy /' Jawab : 0atau x dx y dy x y dx dy x c cyce x y c y dy cxy x dx y dy dan,In InIndan0 1 1 1 Penyelesaian berlaku untuk semua (x,y) kecuali x = 0. (2) Selesaikan 0 )1( 1 22 3 xxy y dx dy Jawab : ce y yx ccxxy cyxy x dxx x dx y dyy dx xxy dyy c2 32 236 21 23 2 23 2 23 2 1 1 In 61In3In61In2 11In 2 1 In31In 3 1 0 11 makaterpisah.yavariabeln-eldan variab0 1 1 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN Fungsi f (x,y) disebut homogen dengan derajad n dalam variable – variabelnya jika
  • 5. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 5 yxfyxf n ,, . Persamaan M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 disebut homogen jika M (x,y) dan (x,y) hohogen dengan derajad sama. Untuk persamaan homogen dilakukan substitusi dvxdxvdyvxy . Dengan substitusi ini persamaan homogen dibah menjadi bentuk variable – variable terpisah x dan v. (3) Selesaikan xy yx y 22 ' 0dan x0yuntukIn In 2 1 0 1 substitusi, 1 ': 2222 1 2 cxxxy cxv x dx dvv dxvdvxdxv v dy vxyv vx y yJawab (4) Selesaikan 2 xy dy = (x2 – y2 ) dx Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = xv 13memberikan 131atau0cInIn331In dan,InIn31In 3 1 31 31 3 1 31 2 2 23 232 2 2 2 2 222 )x yc (x vxcxv cxv x dx v vd x dx v dvv dxxvxdvxdxvvxx (5) Selesaikan 0cossin dxydyx y y yx dyy dx x y x Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx x sin v (vx dx + x2 dv + vx dx) + vx cos v (x2 dv + vx dx – vx dx ) = 0 sin v ( 2 v dx + x dv ) + xv cos v dv = 0 02 sin cossin x dx dv vv vv Maka cInIn2sinIn xvv dan x2 (v sin v ) = C menghasilkan C x y xysin (6) Selesaikan 0222 2 dxxydyyx Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx
  • 6. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 6 CyxyCvvx cxvv cxv x dx v dvv v dv x dx dv vv v vdxdvxdxvv )23(dan23Maka 'In3In323InIn 'In3In323InvIn 0 233 4 3 0 23 21 0221 2223 2 2 2 2 2 2 (7) Selesaikan 032 dyxydxyx Jawab : Persamaan dapat ditulis x2 dx + (y dx + x dy ) + y3 dy = 0 Cyxyx 43 4 1 3 1 (8) Selesaikan 0cossin dyyeydxyex xx Jawab : Integrasi dari 0sincos dxyedyyedyydxx xx Memberikan : Cyeyx x sin 2 1 2 1 22 (9) Selesaikan x xy + y dx = 2 x2 y dx Jawab : Bentuk x dy – y dx memberikan segesti pada bentuk cxxyCx x y dxx x y d x dxx x dxydyx xx dxydyx x y d 32 2 3 2 22 atau 2 2 1 dikalikanatasdiPersamaan (10) Selesaikan x dy + y dx = 2 x2 y dx Jawab : Kombinasi x dy + y dx memberikan sugesti pada bentuk Cxxydxx xy dxydyx xyxy dxydyx xyd 2 Indan2memberikan 1 dikalikanatasdiPersamaanIn (11) Selesaikan x dy + 03 dxey x Jawab : Dikalikan dengan x2 diperloeh x3 dy + 3x2 y dx = x2 ex dx Ceexexdxexyxdxexyxd xxxxx 22dan 22323
  • 7. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 7 PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE SATU Persamaan diferensial dengan bentuk Qpy dx dy Dengan P dan Q adalah fungsi x saja, disebut persamaan diferensial linear orde satu. Perlu diperhatikan bahwa turunan dan variable tidak bebas y hanya tampil dalam derajat satu. Persamaan ini memiliki factor integrasi S (x) = dxP e Berarti ruas kiri dan kanan harus dikalikan S (x) kemudian di integrasikan . CONTOH (1) Selesaikan xxyy' Jawab : 22/1 dan xedxxeSxxP Persamaan dikalikan S memberikan 222 2/12/12/1 |' xxx xeexyye 22 2/12/1 xx xee dx d CeCdxxeye xxx 222 2/12/12/1 Maka 2 2/1 1 x cey x y f f x yyx x fd f df yx dyydxx dyydxxyxd yx dyydxx yxd yx dxydyx x y arcd x dxydyx x y d dyxdxydyd 1 1 1 1 In 22 22 log 2 1 tan 222 2 22 22 22 22 22 2
  • 8. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 8 (2) Selesaikan cxxy dx dy coscot Jawab : sinIncotdancot)( xdxxdxpxxP Cxxydxdxxdyx xexxy dx dy x xexS x sindancossin cossincotsin sin)( sinIn PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial yang tidak linear mungkin dapat disusutkan dalam bentuk linear dengan mengadakan substitusi yang sesuai. Suatu persamaan yang cukup penting ialah persamaan Bernoulli, berbentuk : xQyxPy dx dy n Dengan P dan Q ialah fungsi dari x saja dan n sebarang bilangan bukan nol. Tranformasi dilakukan dengan substitusi : dx dz ndx dy yyz nn 1 1 dan1 Yang menghasilkan persamaan linear . CONTOH (1) Selesaikan 2 xyy dx dy dengandikalikansetelahatasdipersamaaandanmemberikan Substitusi.2dan 1)(dengan,berbentukiniPersamaan: 2 1211 dx dy y dx dz yyyzn xPxyPy dx dy Jawab n n 2 y menghasilkan 1 . 2222 yzkarena ataudan Maka 1berarti,kembaliDitulis memberikan Ceexez xdxxeezdxexezd dxexdxezdzeeeeS pxz dx dz xz dx dz xyyyy dx dy y xxx xxx xxxxdxdxp Akhirnya diperoleh x x ecx yecx y 1 1 1 1