1. Supported by :
MENDIDIK ANAK
LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN #1
Yogi Kusprayogi, M.Psi., Psikolog
PERTEMUAN
PERTEMUAN
PERTAMA
PERTAMA
STIMULASI
STIMULASI
(Sinau Terapan Ilmu Psikologi)
#3
2. Supported by :
Karakteristik anak
Anak-anak adalah individu
yang secara umum
membutuhkan bantuan.
Adanya respon dan sikap
mereka yang salah atau
kurang tepat, itu bertanda
mereka membutuhkan
bantuan.
Setiap anak memiliki
tahapan perekembangan
baik secara fisik, emosional,
akal, seksual dan sosial. 5
faktor perkembangan
tersebut ternyata memiliki
sedikit perbedaan dari
tinjauan jenis kelamin.
3. Anak laki-laki secara emosi lebih
senang menunjukannya dengan
perilaku. Mereka cenderung
menahan dan menekan emosinya
daripada mengekspresikan
dengan benar.
Supported by :
Perkembangan:
Anak perempuan sejak kecil
memiliki kepekaan emosi lebih
tinggi daripada laki-laki. Mereka
mampu memahami bahasa non
verbal seperti ekspresi dan intonasi.
Sejak kecil anak perempuan
mampu berkomunikasi melibatkan
emosi. Hal ini juga didukung
dengan kemampuan bicara yang
lebih cepat pada anak perempuan.
4. Supported by :
Perkembangan fisik
Anak laki-laki lebih cepat
perkembangannya apda kemampuan
motorik kasar semisal berlari,
melompat, memanjat, dan
sebagainya.
Sementara anak perempuan memilki
kemampuan motorik kasar yang lebih
cepat berkembang semisal
menggambar, menulis, mewarnai,
menggunting dan sebagainya.
Secara umum keterampilan motorik
anak laki-laki dan perempuan berbeda.
5. Supported by :
Kondisi
umum anak
laki-laki
Secara perlaku anak laki-laki
cenderung lebih agresif hal
ini juga dipengaruhi faktor
hormonal. Semisal adanya
hormon testosteron. Hormon
ini juga membuat otak kanan
anak laki-laki lebih aktif
daripada otak kirinya.
Maka dalam hal spasial, kemampuan
motorik, hiburan dan lainnya, anak
laki-laki lebih cepat berkembang.
Itulah kenapa pada tahun-tahun awal
sekolah kadang anak laki-laki terlihat
tidak sepintar teman perempuannya.
6. Supported by :
"Di antara upaya terbaik orangtua
dalam pengasuhan adalah
memahami setiap aspek
perekembangan anaknya"
7. Supported by :
Anak laki-laki mudah terpapar
stres, (Jadi mudah stres dan
agresif)
Anak laki-laki butuh lebih bahasa
cinta. Mereka perlu didampingi,
didukung dan diperhatikan saat
bermain.
Hal ini berperan dalam
pembentukan rasa percaya diri
dan perasaan dicintai.
Memaksimalkan peran Ayah atau
figur laki-laki.
Fakta
Anak
laki-laki
8. Supported by :
Penelitian menunjukkan bahwa bayi laki-laki lebih
rapuh daripada bayi perempuan (the fragile male).
Jumlah hormon kortisol pada bayi laki-laki saat lahir cukup
tinggi, dan semakin meningkat jika terpisah dari figur lekat,
kurang respon lingkungan. Ini lah awal mula anak laki-laki
mudah mengalami stres.
9. Supported by :
Itulah mengapa anak laki-laki tumbuh
menjadi pribadi yang pendiam, melanggar
aturan, menantang, tidak peduli dan
nampak tak memiliki perasaan.
Kondisi ini juga membuat anak laki-laki
lebih rentang mengalami hambatan
belajar, dan ADHD.
Penelitian di Canada menunjukkan bahwa
pria dewasa tiga kali lebih mungkin
melakukan bunuh diri dibandingkan
wanita.
Kondisi
laki-laki
mudah stres
menjadi
penyebab :
10. Supported by :
Data WHO, Laki-laki lebih banyak
melakukan bunuh diri semenjak fokus
penelitian dilakukan pada 1981). Rata-rata
usia laki-laki yang bunuh diri ada pada
rentang usia dibawah 45 tahun. Penelitian
menyatakan jumlah pria bunuh diri tiga kali
lebih banyak daripada wanita.
11. Supported by :
"Pada tahun 2017 tercatat
70% kasus bunuh diri
didominasi oleh pria"
12. Supported by :
Kelak beban pria akan lebih besar. Di pundaknya dipikul
amanah tentang keluarganya, mereka harus kuat,
mereka harus berhasil, dan mereka harus bahagia.
Itulah kenapa laki-laki nampak lebih sulit tersenyum
dan menunjukkan ekspresi pada keluarganya. Karena
betapa besar masalah yang mereka hadapi.
13. Supported by :
Support
Itulah mengapa keberadaan wanita
yang supportif, senantiasa menerima,
berusaha menghargai, tidak lebih
meninggi dan merasa unggul di
hadapan suaminya.
14. Supported by :
Faktor penyebab
Kenapa
laki-laki lebih
banyak untuk
bunuh diri?
Faktor budaya "koe kudu kuat
le, cah lenang ra oleh nangis"
Kemampuan komunikasi dan
keterbukaan
Minim pemahaman emosi
Tidak mudah mencari bantuan
15. Supported by :
"Jika perempuan banyak
memunculkan pikiran bunuh diri,
namun lelaki lah yang banyak
memutuskan mengakhiri
hidupnya."
16. Supported by :
Emosi anak laki-laki
Kadang sebagian orang tua
mengabaikan kondisi anak
laki-laki dengan dalih dia
bahagia, banyak aktivitas yang
dilakukannya, tak jarang dia
kebablasan sampai nakal.
Padalah
bisa jadi
kegiatan yang
banyak itu bentuk
impulsif dan kegelisahan,
sementara perilaku nakal
adalah rasa stres yang
memuncak.
17. Supported by :
Faktor emosi, sejak kecil
kemampuan laki-laki tentang
emosi sangat lemah. Sebagian
orangtua justru mengabaikannya.
"Anak laki-laki harus selalu dipancing untuk selalu
dekat dan cerita, anak perempuan harus lebih banyak
dihargai dan didengarkan."
18. Supported by :
Sifat anak
laki-laki:
Aktif dan cepat
(banyak bergerak)
Impulsif (harus belajar
sabar dan mengantri,
juga menempatkan diri)
Suka mencoba banyak
hal (eksplorasi)
mendapatkan rasa aman
dengan eksplorasi.
Kemampuan motorik
kasar dominan
Problem solving
Rasional suka penjelasan
dan hal kongkrit
Fokus pada fisik
(sehingga butuh banyak
latihan emosional)
Otak kanan dominan
(kegiatan, seni, dan
hiburan)
cara menghadi masalah
cenderung aktiv
(progresif)
Kurang perasaan, empati
dan simpati
20. Supported by :
Mendorong mereka untuk melakukan eksplorasi
lebih sejak kecil.
Ajarkan kemandirian sejak kecil, dan bagaimana
menhadapi masalah.
Ajarkan mereka merasa mampu pada
keterampilan tertentu.
Memperbanyak pengalaman mengambil
keputusan.
Melatihnya untuk bermepati
Mengajaknya mengenal emos
Stimulasi anak laki-laki
1.
2.
3.
4.
5.
6.
22. Supported by :
Keutamaan Anak Perempuan
“Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak
perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai
apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut
untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua
untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut
memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya.
Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan
peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia
berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan
menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim 2629)
23. Supported by :
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ُهَعِبا َصَأ
َّمَضَو َوُهَو اَنَأ ِةَماَيِقْلا َمْوَي َءاَج اَغُلْبَت ىَّتَح ِنْيَتَيِراَج َلاَع َمْن
“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga
dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku”
(Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari
beliau). (HR Muslim 2631)
24. Supported by :
Ketuamaan anak perempuan, berbuat
baik pada anak perempuan, memberi
nafkah, serta bersabar ketika mengurus
seluruh urusan mereka.
Anak perempuan sebagai ujian, tidak
semua orang suka dengan kehadiran
anak perempuan. maka kehadiran anak
perempuan sebagai (ujian).
25. Supported by :
Mendidik
Anak
Perempuan
Mendidik anak
perempuan penuh
penghargaan dan
penghormatan.
Kadangkala orangtua menganggap remeh
dan merendahkan keberadaan anak
perempuan, jarang memperhatian, jarang
menghargai usahanya, jarang pula
menghormati keputusan dan suaranya.
Hal ini membuat anak perempuan merasa
diabaikan, dan melihat dirinya direndahkan,
tidak mendapat perhatian, tidak dilibatkan
dengan komunikasi yang baik, selalu
diperintah, ditutut, dan diminta melayani. Hal
ini menjadi benih-benih rasa kecewa dan
kebencian mereka dalam keluarga.
26. Supported by :
Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
ِرْيِرواَقْلاِب
“Lembutlah kepada kaca-kaca (maksudnya para
wanita)”(HR. Bukhari, no 5856)
Makna hadits:
1. Lembutnya wanita
2. Halus sikapnya
3. Kelemahan tubuhnya (jika dibandingkan laki-laki)
4. Mudah berubahnya sikap dan pikiran
27. Supported by :
Makna Hadits
Sifat ini sama seperti kaca yang mudah pecah dan
tidak menerima kekerasan (Fathul Baari, 545)
Bagi perempuan, perkataan adalah hal utama.
Kecerdasannya baik secara verbal, pendengaran
dan perasaannya sensitif,
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata "sehingga sebuah
perkataan yang diucapkan bisa menjauhkan dirimu
sejauh bintang di langit, dan dengan sebauh kata
yang engkau ucapkan bisa menjadikan dekat di
sisimu" (Asy-Syahrul Mumti', 385)
28. Supported by :
Perkembagnan emosi anak perempuan jauh lebih
maju sejak awal perkembangan. Mereka merupakan
makhluk yang perasa. Mereka peka terhadap berebagai
stimulus di lingkugannya, tak heran anak perempuan
lebih suka banyak bertanya dan inilah cara mereka
membangun kepercayaan, kelekatan, dan cinta. (maka
jika ada wanita yang tak mendapatkan itu dari ibu atau
ayahnya, mereka akan mudah nyaman dengan figur
yang ia temui di lingkungan).
29. Supported by :
Sifat:
1. Lemah lembut
2. Perasa
3. Mudah tersinggung (kadang diabaikan)
4. Senang dipuji
5. Suka berburuk sangka
6. Mudah cemburu (hati-hati sibling rivalry)
7. Mudah menangis atau sedih
Ekspresif Baik emosi positif maupun negatif.
9. Lebih suka dipahami dan diafirmasi
(perasaannya)
10. Otak kiri dominan (ketenangan,
pengetahuan, rutinitas)
11. Menghadapi masalah pasif (agresif)
12. Intuisi, simpati dan empati bagus
30. Supported by :
Kebutuhan anak
perempuan
1. Dihargai (diapresiasi)
2. Dihormati (didengarkan)
3. Perhatian dan dukungan
4. Komunikasi berkualitas
5. Mengoptimalkan kemampuan motorik halus
6. Penerimaan dan pemakluman
31. Supported by :
Al Qodhi 'iyadh berkata "Wanita
disamakan dengan kaca karena
lemahnya hati mereka"