Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran diri dan aktualisasi diri. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya memahami diri sendiri, mengenali kelebihan dan kekurangan diri, serta memenuhi kebutuhan dasar. Dibahas pula dampak buruk ketika seseorang tidak sadar diri dan cara-cara untuk mencapai kesadaran diri seperti melakukan introspeksi dan belajar dari agama. Tujuan akhirnya adalah
2. @yayasan.amca
@usamah_edu
September 2022
Cetakan Pertama :
Muhammad Rifqi Fathoni
Penyusun:
Kak Yogi Kusprayogi, M.Psi., Psikolog hafidzahullahu ta'ala
Desain dan Layouter :
Hak Cipta:
Usamah Edu
Boleh dicetak, tidak untuk
diperjual belikan.
Supported by :
5. 2
Unfinished bussiness adalah sebuah istilah yang
digunakan untuk setiap penolakan dan
pengabaian emosi yang dirasakan. Hal tersebut
berkaitan dengan kejadian yang dialami dan
emosi yang dirasakan. Dapat dikatakan sebagai
proses "memendam".
Kondisi itu kemudian berulang dilakukan sebagai
sebuah pola dalam pertahanan diri
"defense mechanism"
yang membuat manusia merasa aman di situasi
tidak aman, dan merasa nyaman di situasi yang
sebenarnya tidak nyaman.
Catatan:
Supported by :
7. 4
Catatan:
Supported by :
Definisi
Unfinished bussiness juga berarti perasaan-perasaan
yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan,
kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikan dan lainnya. Sekumpulan
perasaan itu menghasilkan sisa emosi yang tidak
harusnya ada dan mencaukan kesadaran kita saat ini.
Rasa dendan dan rasa kesal, menjadi penghambat
seseorang dalam berkomunikasi, sampai rasa sesalnya
tersampaikan. Pengungkapan rasa sesal itu harus
dilakukan jika mengharapkan selesainya masalah.
Tidak terungkapnya perasaan ini di dalam kesadaran,
perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada masa lalu
dan dibawa pada kehidupan sekarang dengan cara-
cara yang menghambat hubungan yang efektif dengan
dirinya sendiri dan orang lain.
8. 5
Catatan:
Supported by :
Jalan Keluar
Seseorang perlu mengungkapkan apa yang
dirasakan sehingga mengurangi risiko merasa
bersalah dan tak berdaya. Hal ini juga berakibat
pada rasa berdosa, yang terakumulasi sebagai
rasa tidak puas pada diri sendiri.
Seseorang perlu melakukan taubat untuk
mengurangi rasa tak berharga di dalam dirinya.
Jika masalah ini membaik maka seseorang akan
lebih sadar pada kebutuhan-kebutuhannya dan
tuntutan yang jelas.
9. 6
Catatan:
Supported by :
Kita menjadi takut dalam bersahabat: takut
memiliki hubungan romatis
Tidak mampu memliki hubungan yang baik
dengan suami
Tidak bisa mengekspresikan cinta dan
pengasuhan yang baik pada anak
Tidak berani melakukan aktualisasi diri sesuai
kemampuan yang dimiliki.
Sulit untuk percaya
Sumber Masalah
Hubungan kita dengan orang tua, adik, saudara
dan/ orang lain yang kita abaikan, tidak berakhir
dengan baik, ini dapat menjadi hambatan/kendala.
Rasa takut membuat kita bertahan dan hidup lebih
banyak di masa lalu...
1.
2.
3.
4.
5.
10. 7
Catatan:
Supported by :
Merasa dihina'
Merasa ditolak
Merasa Dipermalukan
Disakiti orang terdekat
Diolok-olok, dihina
Dilecehkan
Perlakukan agresivitas
Mendapatkan kekerasan (fisik,
verbal, sosial, seksual)
Contoh penyebab
unfinish bussiness
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
11. 8
Catatan:
Supported by :
Aktualisasi (menulis, memasak, menikmati apa yang
dilakukan)
Menunjukkan pada individu bersangkutan
Melepaskan pada figur yang dianggap nyaman
Berbicara melalu rekaman video kemudian kita bisa
mendengarkannya kembali
Dampak
Ketika seseorang mengabaikan, menolak atau menhindari
emosinya, maka ia akan kesulitan mendapatkan informasi
yang ideal dalam beradaptasi. Jika pola ini terus dibiarkan
maka proses adaptasi orang tersebut menjadi buruk.
Misalnya ada gangguan kecemasan menghindar, emosi
ambivalen, agresif, dan psikosomatis.
Terjadi "tidak terpenuhinya kebutuhan dalam diri" yang
perlu dilakukan ekspresi untuk melepaskan emosi yang
ditekan/ditolak.
Misalnya dengan cara:
1.
2.
3.
4.
12. 9
Catatan:
Supported by :
Berdamai
1Mengakui dan Menyelesaikan
Seseorang harus mampu mengakui dan
membiarkan pengalaman emosional yang
sebelumnya kita tolak, kali ini kita biarkan
pengalaman tidak menyenangkan itu masuk
kesadaran kita. Hal ini dilakukan dengan tujuan
menadpatkan kesadaran baru untuk
merestrukturalisasi skema yang ada pada diri kita.
14. 11
Catatan:
Supported by :
Seseorang yang memiliki skema keyakinan
yang salah, maka ia akan menggunakan
pegnalaman masa lalu sebagai pertimbangan
utama dalam menentukan sikap dan
keputusan ---> walapun keputusan tersebut
secara rasional tidak relevan. Kondisi ini
membuat individu selalu merasa bersalah dan
menyesal sehingga sulit menikmati hidupnya.
15. 12
Catatan:
Supported by :
Realistis
"Kita terlalu sering berusaha melupakan bukan
menyelesaikan"
Tidak apa-apa jika hidupmu tidak sempurna.
Tidak apa-apa jika kamu pernah melakukan kesalahan.
Tidak apa-apa jika hidupmu tidak baik-baik saja.
Terimalah setiap perasaan yang muncul, terimalah
kehidupan tersebut, dan apresiasilah dirimu yang telah
sanggup bertahan hingga saat ini.
16. 13
Catatan:
Supported by :
"Kita memang tidak dapat mengubah apa yang
telah terjadi di masa lalu, Namun kita dapat
mengubah pengaruh dari kejadian masa lalu
terhadap diri kita"
Bukan hal yang salah jika kita peduli pada diri kita,
mengasihani diri kita, serta menghargai diri kita.
17. 14
Catatan:
Supported by :
Menjaga hidayah dan menikmati ketakwaan
yang kita kerjakan
Menjadikan Allah satu-satunya dalam
memohon, berharap dan takut
Menjadi kuat karena Allah
Mengapresiasi diri, sudah bertahan sejauh ini,
dan apa yang kita lakukan belum selesai
Tips Relaksasi
1.
2.
3.
4.
18. 15
Catatan:
Supported by :
Menyalahkan dan mengeluhkan
Menyampaikan tindakan apa yang
ingin dilakukan
Harapan apa yang diinginkan
Memahami dari sudut pandang
pelaku dan kondisi
Kesimpulan
Tahapan Berdamai
1.
2.
3.
4.
5.
23. 4
Catatan:
Supported by :
Memahami Diri
Uraikan
....................................
Uraikan
....................................
Apa yang sebenarnya
kita Butuhkan?
Apa yang Sebenarnya
kita inginkan?
24. 5
Catatan:
Supported by :
Urgensi sadar diri
Semua tentang Saya dan lingkungan
Benar-benar memahami apa yang
sebaiknya dilakukan dan ditinggalkan.
Konsep TAQWA
Memiliki Pijakan yang Kuat
Konsep TAUHID dan AKIDAH
Merasa tenang dan nyaman,
Konsep ILMU dan AMAL
Merasakan kebahagiaan jangka panjang
Menemukan arti dan makna diri
Menjadi pribadi positif, produktif, kreatif,
Menjadi bermanfaat
Menemukan diri dalam ketakwaan
Ceriminan akhlak dan adab yang baik
Insight
Perubahan
Evaluasi diri secara berimbang,
Menemukan passion
Menemukan idealisme
Menjadi diri sendiri seutuhnya
25. 6
Catatan:
Supported by :
Inscure dengan diri sendiri
dan orang lain
"Over" Followership
Storm and Stress
Quarter life crisis
Anxiety (pathological anxiety)
Tidak Bertanggung jawab
Depresi
Dampak tidak Sadar diri
Kehilangan Diri Sepenuhnya
Menjadi egois
Merendahkan orang lain
Tidak mampu berempati
dan bersimpati
Memiliki hati yang tak
nyaman
Sering mengulangi
kesalahan hingga mati rasa,
Kehilangan Orientasi......
"tak mampu membedakan yang benar dan Salah"
26. 7
Catatan:
Supported by :
Memahami dinamika Kesehatan Mental
Kesehatan Mental
Stres
Cemas
Depresi awal
Tidak stabil secara mental
1.
2.
3.
Gangguan Kecemasan
Gangguan Somatoform
Gangguan Mental:
1.
2.
Masa Pengobatan, dan
terapi
Normal
Abnormal
Stabil
Tidak
Stabil
Sehat Mental
Kesejahteraan
27. 8
Catatan:
Supported by :
َنُرْو ِصْبُت َاَفاَل ۗ ْمُك ِسْنُفَا ْٓيِفَو
(Begitu juga ada tanda-tanda kebesaran-
Nya) pada dirimu sendiri. Maka, apakah
kamu tidak memperhatikan?
QS. Adz Dzariat: 21
28. 9
Catatan:
Supported by :
Mengenali diri kita
Memahami kelebihan dan kekurangan
Mengetahui tujuan yangh ingin kita capai
Melakukan instropeksi dan perbaikan
Konsep Dasar
Kesadaran Diri
29. 10
Catatan:
Supported by :
Aktualisasi Diri
Penghargaan
Sosial
Rasa Aman
Fisiologis
Memahami Kebutuhan Kita
Pengembangan diri,
pemenuhan ideologi, dll
Pencapaian, status,
tanggung jawab, reputasi, dll
Afeksi, relasi, keluarga, dll
Keamanan, keteraturan,
stabilitas, dll
Makanan, minuman,
tidur, pakaian
31. 12
Catatan:
Supported by :
Manfaat Kesadaran Diri
Membangun/merubah konsep diri
Membangun/merubah
paradigma tentang diri dan dunia
Membangun motivasi
Menjadi dasar perencanaan
hidup dan pengembangan diri
36. 17
Catatan:
Supported by :
Tak Mengapa bila Tak Sempurna
(Self Acceptance)
Real self: Kondisi diri kita yang sebenarnya
Percieve self: Cara kita memandang, dan
apa yang orang lain lihat tentang diri kita
ideal self: Cita-cita dan harapan tentang diri
kita. Kita boleh aja mendengarkan orang lain,
tapi ujungnya adalah kita sendiri yang
menentukan standarnya, dan bukan orang
lain. (ideal self harus jelas) harus clear dan
jelas. Mendekatkan diri dengan real self.
Seseorang Harus bertanggung jawab dengan
dirinya.
Proses aktualisasi diri
adalah proses
mendekatkan ketiga
hal tersebut.
Ketiga hal itu
adalah hal yang
bisa kita kontrol.
37. 18
Catatan:
Supported by :
Aktualisasi Diri =
Hidup Seutuhnya
Hal ini didasarkan pada kepuasan individu atau kebahagiaan
individu mengenai dirinya serta berpikir mengenai
kebutuhannya untuk memiliki mental yang sehat. Menerima diri
sendiri perlu kesadaran dan kemauan untuk melihat fakta yang
ada pada diri, baik fisik maupun psikis, sekaligus kekurangan
dan ketidaksempurnaan tanda ada rasa kecewa, tujuannya
untuk merubah diri menjadi lebih baik.
38. 19
Catatan:
Supported by :
Aktualisasi Diri = Hidup Seutuhnya
Hal ini didasarkan pada kepuasan individu atau kebahagiaan individu
mengenai dirinya serta berpikir mengenai kebutuhannya untuk memiliki
mental yang sehat. Menerima diri sendiri perlu kesadaran dan kemauan
untuk melihat fakta yang ada pada diri, baik fisik maupun psikis,
sekaligus kekurangan dan ketidaksempurnaan tanda ada rasa kecewa,
tujuannya untuk merubah diri menjadi lebih baik.
Merasa puas dengan diri sendiri, kualitas dan bakat yang ada pada
dalam diri, serta pengetahuan-pengetahuan akan keterbatasan diri.
Pengakuan seseorang terhadap kelebihannya sekaligus menerima
segala kekurangannya tanpa menyalahkan orang lain dan mempunyai
keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri.
39. 20
Catatan:
Supported by :
Ciri-ciri Penerimaan diri
Menerima diri sendiri apa adanya
Tidak menolak apabila memiliki kekurangan
Memiliki keyakinan bahwa untuk mencintai diri
sendiri, seseorang tidak harus dicintai dan
dihargai oleh orang lain
Tidak perlu merasa sempurna
Meyakini dirinya sendiri sebagai individu:
mampu, penting, berhasil, dan berharga.
42. 2
Catatan:
Supported by :
Irrational belief
Perasaan seseorang sangat dipengaruhi
dengan apa yang dipikirkan, namun kadang
pemikiran tersebut merupakan bukan
pemikiran yang objektif mengenai keadaan
yang dialami sebenarnya.
Reaksi emosi yang buruk pada seseorang,
dapat menjadi tanda bahwa ada keyakinan
atau cara berpikir yang salah dari seseorang.
43. 3
Catatan:
Supported by :
Anxiety
Kecemasan terlalu tinggi dapat menyebabkan
hambatan perilaku, dan konsep diri yang rendah
sehingga menghambat kehidupan sehari-hari.
Kondisi kecemasan berlebihan sering dikaitkan dengan
keyakinan yang tidak rasional (irrational belief).
Keyakinan irrasional ini muncul secara automatis dan
sering disebut dengan automatic thought.
Penyebab utama gangguan kecemasan ada pada
cara berpikir. Jika cara berpikir didominasi oleh
keyakinan yang salah, pikiran negatif dan memikirkan
bahaya berlebihan.
44. 4
Catatan:
Supported by :
Hidup ini tak adil
Nasib saya buruk sekali
Saya tidak tahan lagi
Saya harus mendapatkan apa
yang saya mau
Saya tidak mampu
melakukannya
Contoh cara berpikir
yang irasional
45. 5
Catatan:
Supported by :
Every one must love and
appreciate me all time
i must be copetent in
everything that i do in order
to feel okay about my self
Some people who are
different from me are bad
and should be punished
It is terrible when i dont get
what i want
other people and events
cause me to be unhappy
and i have little ontrol over
this situation
if i keep dwelling on
something awful, may be i
can prevent it from
happening
Contoh lanjutan
It is easier to avoid
difficulties in life taher
than having to face
them
I need some one stroner
than a am in order to
take care of me
What has happened in
the past determine how
a must be in the future
I should become upset
over other people's
problems
There is a perfect
solution to every
problem and it's possible
for me to figure what it
might be
46. 6
Catatan:
Supported by :
A= Activating event "Keadaan pencetus"
B= Belief (keyakinan yang salah)
C= Consequences (konsekuensi,
misalnya depresi anxious, frustrasi,
menghindar, bingung dll)
D= Disputing irrational belief
(sanggahan, berpikir rasional, terhadap
keyakinan yang salah)
E= Emotional effect (emosi yang baru
dengan keyakinan baru)
Cara kerja irrational belief
ABC+DE
A+B= C -----> A+D= E
47. 7
Catatan:
Supported by :
Mana buktinya jika hal itu benar?
Siapa yang bilang bahwa ini harus seperti ini?
Apakah itu logis?
Melawan Keyakinan yang Salah
Identifikasi keyakinan yang salah, dan lawan dengan
menentang asumsi-asumsinya serta mendorong alasan
yang lebih jelas. Ulangi prosesnya.
Selalu evaluasi kemajuan cara berpikir kita, terus
menerus mengembangkan keterampilan coping.
Mencegah relaps (kekambuhan).
48. 8
Catatan:
Supported by :
B -> behavior (perilaku)
A -> Affect (suasana hati)
S -> Sensation (sensasi diri)
I -> Imagery (Gambaran diri positif dan mampu)'
C -> Cognition (proses berpikir)
I -> Interpersonal Relationship (Kemampuan
interaksi, adaptasi lingkungan)
D -> Drugs (Kondisi pengobatan, pengobatan jalan)
Treatmen Paln
BASIC ID
49. 9
Catatan:
Supported by :
W = Wants (keinginan harapan, target)
D = Doing (usaha)
E = Evaluation (menghevaluasi
apakah ada perubahan)
P = Planning (menata kembali atau
menambahkan strategi)
C = Commitment (istiqomah)
Prinsip terapi kognitif
50. 10
Catatan:
Supported by :
Membangun relasi kolaborasi
Asesmen gaya hidup
Menginterpretasi rekoleksi dini (memori
awal yang paling berkesan
Mengexplor "basic mistakes"
Mengexplor 'Core fear"
Membuat rencana aksi
Intervensi
Pemberian tugas rumah
Pertolongan dan Rawat Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Distorsi Kognitif
51. 11
Catatan:
Supported by :
Over generalisasi--> Karena saya gagal dalam
bidang tersebut maka saya tidak layak.
False goal --> Tugas saya adalah membuat senang
semua orang
Misperception --> Saya tidak punya waktu untuk
istirahat, dicintai dan diterima
Denial of worth --> saya malu dan tidak layak
Faulty Values --> Kita harsu sukses dengan berbagai
cara
Kesalahan dasar
1.
2.
3.
4.
5.
Perubahan core belief dilakukan dengan menempatkan
kembali pikira-pikiran yang sehat dan akurat. Jika core
belief tidak diatur ulang, dapat menyebabkan masalah
emosional.
52. 12
Catatan:
Supported by :
Fear of being imperfect
Fear of being vunerable
Fear of being disapproval
Fear of responsibility
Introspeksi
Insight
Reality resting
Core fear
Tips Terapi mandiri
53. 13
Catatan:
Supported by :
Beravity
Problem Focus
Problem definition
Partnertship
Activism
Homework Assignment
Terapi Kognitif
Pertanyaan
Tantangan
Relaksasi
Visualisasi
Thought Stopping
Self Assessment
Mengukur diri
Alat Bantu
Meningkatkan kesadaran aktivitas kognitif
Mengidentifikasi dan menentang irasional
Fokus pada perilaku adaptif
54. 14
Catatan:
Supported by :
Manusia belajar perilaku maladaptif
Pikiran mendahului perasaan dan perilaku
Masalah berkar pada kepercayaan utama
Misbehavior
57. 2
Catatan:
Supported by :
Psikologi positif
"Sukses bukan kunci dari kebahagiaan,
kebahagiaan adalah kunci sukses"
Psikologi positif bertujuan untuk memunculkan kondisi positif
pada manusia berdasarkan pandangan ilmiah (pemahaman
ilmiah) dan intervensi efektif dalam mengembangkan individu,
keluarga dan komunitas. Psikologi Positif adalah studi ilmiah
tentang fungsi manusia yang optimal dan tujuannya untuk
menemukan dan mempromosikan faktor yang memungkinkan
individu, komunitas, dan masyarakat untuk tumbuh dan
berkembang.adalah sebuah istilah yang digunakan untuk setiap
penolakan dan pengabaian emosi yang dirasakan. Hal tersebut
berkaitan dengan kejadian yang dialami dan emosi yang
dirasakan. Dapat dikatakan sebagai proses "memendam".
58. 3
Catatan:
Supported by :
Positif subjektif, yaitu pikiran konstruktif tentang diri dan masa depan
(misal: optimisme dan harapan), serta perasaan energi, vitalitas, dan
keyakinan, efek emosi positif (misal: gembira, tersentuh, tertawa dan
lainnya).
Level Individu, yaitu berfokus pada ciri-ciri individu positif (kapasitas
untuk cinta dan rekreasi, courage, interpersonal skills, forgiveness,
kelapangan hati, keberanian, ketekunan, kejujuran, atau kebijaksanaan),
memgembagkan kekuatan positif dari karakter, mengembangkan
potensi.
Level Kelompok/Masyarakat, yaitu berfokus pada pengembangan,
pembuatan, dan pemeliharaan lingkungan.
Ruang lingkup
Tujuan Psikologi Positif adalah Kesejahteraan. Kesejahteraan
dalam Psikologi Positif adalah kesejahteraan keseluruhan yang
meliputi hedonic dan eudaimonic.
59. 4
Catatan:
Supported by :
Evaluasi objektif merujuk pada kondisi kehidupan seseorang
seperti kesehatan, pendapatan materi, kualitas kehidupan di
rumah, hubungan pertemanan, aktivitas, dan peran sosial.
Evaluasi subjektif merujuk kepada kepuasan pribadi
terhadap kondisi hidupnya. Kepuasan dalam hidup atau
tidak, bukan tergantung dari penilaian para ahli atau orang
lain, namun berdasarkan evaluasi individu terhadap
hidupnya.
Kualitas Hidup
Kualitas hidup melipuati evaluasi subjektif dan objektif.
Kepuasan hidup terkait dengan kesejahteraan subjektif
(subjective well-being).
60. 5
Catatan:
Supported by :
Tiga kunci kebahagiaan:
1. Sesuatu untuk dilakukan
2. Sesuatu untuk dicintai
3. Sesuatu untuk diharapkan
61. 6
Catatan:
Supported by :
self acceptance
autonomy
interpersonal relation
environmental mastery
purpose in life
personal growth
Ada 6 dimensi Psychological well being yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepuasan Hidup
Kepuasan Hidup adalah individu yang merasa puas dengan
hidupnya, kondisi emosional yang positif, mampu melalui
pengalaman-pengalaman serta kondisi emosional negatif,
memiliki hubungan yang positif dengan orang lain, mampu
menentukan nasibnya sendiri tanpa bergantung dengan orang lain,
mengontrol kondisi lingkungan sekitar, memiliki tujuan hidup yang
jelas, dan mampu mengembangkan dirinya sendiri. Kondisi ini
sering disebut sebagai kesejahteraan psikis (Psychological well
being).
62. 7
Catatan:
Supported by :
Hedonic
Eudaemonic
Pendekatan Kesejahteraan Subjektif
(Subjective well being)
fokus pada komponen feeling yang didefinisikan dalam bentuk
pencapaian kenikmatan dan menghindari sakit (pain).
fokus pada komponen berpikir (thinking), makna dan realisasi diri
dalam bentuk tingkatan fungsi penuh sebagai manusia. Fokus
pada aktualisasi diri, self realization. Berdasarkan tiga kebutuhan
psikologis yang mendasar yaitu : autonomy, competence dan
relatedness.
63. 8
Catatan:
Supported by :
Hedonic
Eudaemonic
Pendekatan Kesejahteraan Subjektif
(Subjective well being)
fokus pada komponen feeling yang didefinisikan dalam bentuk
pencapaian kenikmatan dan menghindari sakit (pain).
fokus pada komponen berpikir (thinking), makna dan realisasi diri
dalam bentuk tingkatan fungsi penuh sebagai manusia. Fokus
pada aktualisasi diri, self realization. Berdasarkan tiga kebutuhan
psikologis yang mendasar yaitu : autonomy, competence dan
relatedness.
64. 9
Catatan:
Supported by :
"Kebahagiaan yang sebenarnya
tidak hanya diraih dengan
memenuhi kepuasan diri, tetapi
melalui sebuah tujuan yang
layak diperjuangkan"
65. 10
Tertekan
Kecewa
Bersalah
Takut
Bermusuhan
Mudah marah
Malu
Tegang
Gelisah
Khawatir
Contoh Afek negatif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tertarik-antusias
Gembira
Kuat
Bersemangat
Bangga
Waspada
Semangat
Bertekad
Perhatian
Aktif
Contoh Afek positif:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kesejahteraan subjektif
Konsep ini juga mengaju pada kepuasan hidup
dalam aspek akal (pemaknaan), dan kebahagiaan
dalam konsep perasaan (afektif).
Catatan:
Supported by :
66. 11
Catatan:
Supported by :
Dua Pendekatan
Kesejahteraan
Hedonic (Kepuasan) Eudaemonic
kehadiran perasaan positif
Tidak adanya perasaan negatif
Secara keseluruhan puas
dengan hidup
Penerimaan diri
Hubungan sosial yang baik
Pengembangan diri
Tujuan Hidup
Penguasaan lingkungan
kemandirian
ekspresi diri.
67. 12
Catatan:
Supported by :
Positive Emotion, adalah bagian esensial dari kesejahteraan/well being, termasuk
didalamnya ada kesenangan, keceriaan, kebahagiaan, dan lain-lain yang
merupakan bagian dari emosi positif.
Engagement, adalah fokus pada sesuatu yang dikerjakan dan benar-benar
merasa kesenangan dalam keterlibatan penuh dengan yang sedang dikerjakan.
Flow akan dirasakan pada kondisi ini baik pada kehidupan profesional maupun
kehidupan pribadi.
Relationship/Positive Relationship, setiap orang memerlukan orang lain dan
meningkatkan kesejahteraannya dengan membangun hubungan yang kuat
dengan keluarga, teman, ataupun tetangga.
Flourishing
Flourishing adalah tingkat tertinggi dari kesejahteraan, ada 6 pilar utama yaitu:
Meaning, kehidupan menjadi terbaik jika dapat mendedikasikan lebih besar
pada hal lebih luas yang berdampak pada`orang lain, bukan hanya pada diri
sendiri, sehingga kehidupan menjadi lebih bermakna.
Accomplisment/Achievement adalah tujuan-tujuan yang dapat diperoleh, baik
tujuan kecil, sedang atau besar. Kesejahteraan berkembang bila manusia dapat
berkembang lebih baik dengan tujuan-tujuannya tercapai.
Religiusitas, adalah bentuk dari keilmuan, keimanan, dan keberagamaan
seseorang.
68. 13
Catatan:
Supported by :
QS Al-Anfal (8) ayat 53
َهَّللٱ َّنَأَو ۙ ْمِهِسنُفَأِب اَم ۟اوِّيُرَغُي ٰىَّتَح ٍمْوَق ٰىَلَع اَعَمَهْنَأ ًةْعَمِّن اِّيًرَغُم ُكَي ْمَل َهَّللٱ َّنَأِب َكِلَٰذ
ٌميِلَع ٌعيِمَس
yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan
meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu
kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka
sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
69. 14
Catatan:
Supported by :
"Setiap usaha kita mungkin tidak selalu
membawa kebahagiaan, namun tidak akan
ada kebahagiaan tanpa adanya usaha"
Maka katakan pada diri sendiri bahwa "saya
bisa bahagia" dan "saya bisa sembut"
"bahagia adalah obat untuk diri saya.
70. 15
Catatan:
Supported by :
"Setiap usaha kita mungkin tidak selalu
membawa kebahagiaan, namun tidak akan
ada kebahagiaan tanpa adanya usaha"
Maka katakan pada diri sendiri bahwa "saya
bisa bahagia" dan "saya bisa sembuh"
"bahagia adalah obat untuk diri saya.