SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
TUGAS KARYA TULIS
MATA KULIAH MARKETING MANAGEMENT
NAMA : ALI YUDHI HARTANTO
NPM : 1206185053
KELAS : F 121
CHAPTER 1
Sejarah Indonesia Mengajar
Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun-
tahun. Proses ini adalah gabungan dari: 1) Pelajaran dari berbagai generasi, 2) Perjalanan
aktivitas pengabdian maupun interaksi dengan berbagai masyarakat, 3) Pengetahuan
modern yang dipetik dari dunia akademik global.
Penggagas Indonesia Mengajar adalah Anies Baswedan, yang mengamati berbagai hal antara
lain Pada tahun 1950an, alm. Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM dan mantan
Ketua Dewan Mahasiswa UGM dan Pengerahan Tenaga Mahasiswa menginisiasi sebuah
program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang kelak bermertamorfosa
manjadi Kuliah Keja Nyata (KKN), yakni program untuk mengisi kekurangan guru SMA di
daerah, khususnya di luar Jawa. Dalam beberapa kasus, PTM ini justru mendirikan SMA baru
dan pertama di sebuah kota kabupaten. Pak Koes adalah inisiator sekaligus salah satu dari 8
orang yang menjadi angkatan pertama PTM ini. Beliau berangkat ke Kupang dan bekerja di
sana selama beberapa tahun. Sepulangnya dari Kupang, ia mengajak serta 3 siswa paling
cerdas untuk kuliah di UGM. Salah satunya adalah Adrianus Mooy yang di kemudian hari
menjadi Gubernur Bank Indonesia.
Hal kedua yang menjadi inspirasinya adalah adanya kegiatan sejenis di berbagai belahan
dunia antara lain teach for America, teach for Australia, teach for India, China Education
Initiative, teach First Deutschland, teach First UK, teach for Lebanon, dan Ensina Brazil.
Disamping keinginan Anies Baswedan untuk ikut serta membantu memberikan sumbangsih
atas permasalahan dunia pendidikan di Indonesia. Sebagai contoh, perbandingan jumlah guru
di indonesia adalah sekitar 1:15 atau dua kali lipat dari perbandingan guru di korea (1:30),
namun sebaran jumlah guru tersebut tidak merata dan hanya terkonsentrasi di kota-kota
besar. Dan masalah yang paling utama yang ingin ikut dibenahi adalah masalah kesenjangan
kualitas pendidik, ujian sertifikasi guru menunjukkan kualitas guru yang mengajar pada
tingkat Sekolah dasar berada pada nilai 4,5 dari skala 10.
Semua proses di atas, secara perlahan membentuk ide besar Gerakan Indonesia Mengajar
yang dimulai tahun 2009, pertama kali, Anies Baswedan mendiskusikan dan menguji idenya
pada berbagai pihak, membentuk tim kecil dan kemudian gagasan ini mulai berwujud ketika
Indika Energy Group menyatakan dukungannya dan bersedia menjadi sponsor program.
Visi Gerakan Indonesia Mengajar
Diinspirasi oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Indonesia
dipenuhi oleh anak muda yang tulus mengabdi menjadi guru selama waktu tertentu di daerah,
menularkan optimisme, menebar inspirasi dan menjadi jendela kemajuan di tingkat akar
rumput. Pada saat bersamaan, anak-anak muda itu belajar untuk peka dan peduli pada realitas
kehidupan bangsanya.
Kehadiran dan kehidupan anak-anak muda itu di sekolah, desa dan keluarga baru mereka di
pelosok Nusantara akan merajut tenun kebangsaan yang lebih kokoh.
Kelak, Indonesia akan dipenuhi pemimpin baru yang memiliki kompetensi kelas dunia
dengan pemahaman akar rumput. Para pemimpin itu lahir dari anak-anak muda terbaik pada
generasinya yang diberi kesempatan untuk hidup, tinggal, bekerja, dan berinteraksi di dunia
pendidikan bersama rakyat di segala penjuru, termasuk di daerah terpencil.
Misi Indonesia Mengajar
Indonesia Mengajar memiliki misi ganda:
1. Mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan.
2. Menjadi wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia agar tak
semata memiliki kompetensi kelas dunia, tetapi juga pemahaman akar rumput.
Indonesia Mengajar membantu mengisi kekurangan guru sekolah dasar, khususnya di daerah
terpencil dengan mengirimkan lulusan terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah
dididik intensif untuk menguasai kapasitas kepengajaran dan kepemimpinan untuk bekerja
sebagai guru selama satu tahun.
Pengajar Muda adalah sebutan untuk para guru hasil didikan Gerakan Indonesia Mengajar.
Dalam proses rekrutmen Pengajar Muda angkatan I (2010), Indonesia Mengajar berhasil
menarik 1.383 pendaftar dari seluruh Indonesia. Pada angkatan II (2011), total pendaftar naik
tiga kali lipat dan persentase penerimaan mencapai 1,5% dari 4.368 pendaftar yang
merupakan sarjana lulusan univeritas dalam dan luar negeri. Pendaftaran pada angkatan III
(2011) mencapai 5.266 pendaftar, sedangkan untuk angkatan IV (2012) mencapai 8.501
pendaftar. Sampai saat ini, Indonesia Mengajar telah mengirimkan 241 generasi muda terpilih
untuk menjadi Pengajar Muda yang ditempatkan di 134 desa di enam belas kabupaten.
Saat ini, Indonesia Mengajar sudah menempatkan Pengajar Muda ke enam belas daerah di
berbagai pelosok Indonesia, yaitu: Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam; Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau; Kabupaten Muara Enim dan Musi
Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan; Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung;
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten; Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur;
Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat; Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan
Timur; Kabupaten Kep. Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara; Kabupaten Majene, Provinsi
Sulawesi Barat; Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat; Kabupaten Rote Ndao,
Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara;
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku; dan Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua
Barat.
Donasi berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan partner yaitu Indika
Energy Group, Bank Mandiri, Bank BNI dan Perusahaan Gas Negara.
Kekuatan terbesar Indonesia Mengajar adalah sumbangan pro-bono dari entitas-entitas bisnis
dan pribadi seperti PWC untuk melakukan audit atas laporan keuangan Indonesia Mengajar
dan Daya Dimensi Indonesia Contsultant untuk proses recruitment.
CHAPTER 2
Future Issues / Challenges
Yang menjadi issues utama dari Indonesia Mengajar ini adalah :
1. Sebagai inisiator program mengirimkan tenaga pengajar ke daerah terpencil, terluar dan
tertinggal, Indonesia Mengajar telah berhasil menimbulkan simpati publik akan
pentingnya masyarakat dan kaum profesional dan terdidik untuk ikut memecahkan
sebagian permasalahan di bidang pendidikan.
Beberapa kota dan kabupatenpun kemudian mengcopy program Indonesia Mengajar
dengan mendirikan kegiatan sejenis seperti “Solo Mengajar” dan “Gresik Mengajar”, tak
ketinggalan pula sejumlah kampus ternama ikut pula menggagas program sejenis dengan
intensinya masing-masing yang melibatkan civitas akademika Dosen – Mahasiswa seperti
pada “Gerakan UI Mengajar” dan “ITB Mengajar”.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun mengapresiasi
kegiatan Indonesia Mengajar dan ikut pula menginisiasi kegiatan sejenis dengan
melibatkan sarjana universitas keguruan (baca IKIP) dalam scala dan program yang lebih
masif seperti program SM-3T, yaitu program sarjana mengajar di daerah tertinggal,
terluar dan terpencil yang melibatkan hampir 3000 sarjana untuk mengajar di sekolah-
sekolah dasar dengan kriteria tertentu.
Meskipun salah satu tujuan Indonesia Mengajar adalah hendak mencapai
partisipasi/keterlibatan luas masyarakat turut memecahkan persoalan pendidikan, namun
dengan terdapatnya sejumlah aktifitas yang mirip, maka Indonesia Mengajar harus
mempertegas segementation dan upaya differentiation - positioning kembali untuk
dapat lebih melibatkan diri kepada upaya-upaya penanganan permasalahan
pendidikan.
2. Indonesia Mengajar mempunyai Brand Ambassador pada seorang Anies Baswedan dan
Pengajar Muda Indonesia Mengajar itu sendiri.
Namun, yang teramati oleh masyarakat adalah bahwa citra Indonesia Mengajar tidak
dapat dilepaskan pada citra diri Anies Baswedan selaku penggagas program ini. Hal
tersebut dapat menimbulkan sejumlah persoalan apabila citra Anies Baswedan terganggu
karena sejumlah issues yang mungkin dapat terjadi di masa yang akan datang.
Tarikan-tarikan agar Anies Baswedan terjun ke dunia politik, dan seandainya Anies
Baswedan mengalah dan terjun ke dunia politik atau terdapat sejumlah permasalahan
pribadi yang kemudian menjadi santapan media, maka akan turut pula berpengaruh
kepada citra Indonesia Mengajar.
Maka, Indonesia Mengajar harus menemukan cara untuk membangun Brand
Imagenya sendiri.
3. Dari segi pendanaan, Indonesia Mengajar tidak mempunyai lembaga donor yang secara
tetap dan terus menerus membiayai kegiatannya, Indonesia Mengajar juga bukan
merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tertentu,
sehingga kebutuhan akan penyandang dana merupakan ancaman akan keberlangsungan
kegiatan indonesia mengajar.
Permasalahan keberlangsungan Pendanaan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang
memiliki reputasi tidak baik untuk menggunakan Indonesia Mengajar, untuk membantu
memperbaiki image perusahaan.
Maka, Indonesia Mengajar harus melakukan pendekatan Business to Business
untuk memperoleh pendanaan secara berkelanjutan dari Perusahaan yang memiliki
reputasi bisnis baik.
CHAPTER 3
Theory and Analysis
Transformation of Indonesia Mengajar to Meet the Change
Berangkat dari ketiga issues seperti diinformasikan dalam chapter 2, maka Indonesia
Mengajar mendeskribsikan sejumlah area perubahan yang dapat dilakukan. Antara lain :
Analysis Issues 1
Indonesia Mengajar harus mempertegas segementation dan upaya differentiation -
positioning untuk dapat lebih melibatkan diri kepada upaya-upaya penanganan
permasalah pendidikan.
1. Mempertegas segmentasi program Indonesia Mengajar
Segmentasi yang telah terbentuk sebelumnya dapat didefinisikan kembali dengan 3 (tiga)
langkah dalam segmentasi berupa :
There are three important steps in the market segmentation process :
1. Identify a homogeneous segment that differ from other segment.
2. Specify criteria that define the segment.
3. Determine segment size and potential.
Kemudian untuk melihat factor market attractiveness dan factor competitive position
dalam kegiatan Indonesia Mengajar, dapat digunakan matriks dibawah ini :
Market Attractiveness Factors Competitive Position Factors
Customer Meeds and Behavior :
 Are there unmet or underserved needs
we can satisfy
Opportunity for competitive advantage :
 Can we differentiate?
 Can we perform against critical success
factors?
 Stage of competing products inproduct
life cycle: is the timing is right?
Market segment size and growth rate :
 Market potential in units, revenues,
number of prospective customer.
 Growth rate in units, revenues, number
of prospective customer.
 Might the target segment constitute a
platform for later expantion in to related
segments in the market as whole
Firm and competitors capabilities and
resources :
 Management strength and deph
 Financial and functional resources
 Brand image
 Relative market share
Macro treds : are they favorable on balance ?
 Demographic
 Sociocultural
 Economic
 Political
 Technological
 Natural
Attractiveness of industry in which we would
compete :
 Threat of new entrans
 Threat of substitutes
 Buyer Power
 Supplier Power
 Competitive Rivalry
 Industry Capacity
Aspek segmentasi pasar dapat didekati oleh Indonesia Mengajar dengan menentukan
segmentasi yang dikehendaki berdasarkan demographic segmentation dan behavioral
segmentation.
Demographic Segmentation
Demograhphically segmentation, we usually think of demographics in term of attributes
of individual consumers.
Behavioral Segmentation
the segmentation based not on who the target consumer are or where they live, but based
on what they do. Consumer needs, customer needs are expected in benefit sought from
particular service. The services that provide the best bundle of benefits is most likely to
be purchased. Lifestyle, segmentation by lifestyle or psychographic, segments market on
the basis of consumers actifities, interest and opinions.
Indonesia Mengajar menawarkan keunggulan komparatif yang tidak dapat ditawarkan
oleh entitas bisnis ataupun entitas social lain berupa keterlibatan aktif peserta untuk
secara nyata ikut menyelesaikan sejumlah persoalan dalam dunia pendidikan dan
menawarkan pengalaman yang tidak tergantikan berupa menjadi guru/pengajar yang
dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk berubah.
Setelah menentukan segmentasi yang sesuai dengan target market dan value yang
dikembangkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan targetting strategy yang
bertujuan untuk memaksimakan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
target segment market yang telah ditentukan.
Pendekatan yang dilakukan oleh Indonesia Mengajar adalah Niche-Market Strategy,
yang mana strategi tersebut melibatkan satu atau dua lebih segment dengan characteristic
yang tidak terlalu besar, dan terdiri dari consumer yang tidak hanya menginginkan
product atau service yang baik, akan tetapi juga menginginkan specialized benefits dari
service yang ditawarkan Indonesia Mengajar. Strategi ini dirasa tepat karena
menghindarkan Indonesia Mengajar dari kompetisi sejenis dengan layanan yang
disediakan oleh entitas bisnis melalui CSR ataupun entitas social lainnya yang menyasar
kepada segments yang lebih besar.
2. Meningkatkan upaya Differentiation dan Positioning
Meskipun salah satu tujuan Indonesia Mengajar adalah untuk meningkatkan perhatian dan
partisipasi masyarakat untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan di bidang
pendidikan, dan oleh karenanya, seluruh program Indonesia Mengajar dapat dicopy dan
diterapkan oleh lembaga lain, namun hal tersebut dirasakan akan mengurangi
differentiation dan positioning dari Indonesia Mengajar.
Michael Porter mengatakan bahwa : “A company can outperform its rivals only if it can
establish a difference that it can preserve. It must deliver greater value to customers or
create comparable value at a lower cost. Most of the time, differentiation is why people
buy”.
Jika differentiation dari Indonesia Mengajar tidak terdefinisikan secara baik, akan
menimbulkan sejumlah permasalahan dimasa yang akan datang antara lain :
a. Dapat mempengaruhi lembaga donor untuk membiayai kegiatan Indonesia Mengajar
karena mereka tidak lagi melihat perbedaan dengan lembaga nirlaba lainnya.
b. Kesulitan untuk mencari customer dan relawan yang bersedia bergabung dengan
organisasi Indonesia Mengajar baik sebagai customer pengajar muda maupun relawan
pro bono yang membantu aktifitas Indonesia Mengajar.
Differentiation yang tidak terdefinisikan secara baik akan pula mempengaruhi positioning
yang dirasakan oleh customer/masyarakat. Ries & Trout menyampaikan bahwa “view it
as a creative undertaking whereby an existing brand in an overcrowded marketplace of
similar brands can be given a distinctive position in the minds of targeted prospects.
Positioning ultimately occurs in customers’ minds”.
Positioning yang perlu dibangun oleh Indonesia Mengajar adalah positioning yang lebih
mengutamakan aspek perceptual positioning daripada physical positioning dengan
attribute yang lebih menggambarkan social atau psychological attributes seperti
perception of the product’s aesthetic appeal atau status image.
Indonesia Mengajar dapat membangun positioning-nya melalui proses :
Steps in the positioning process for goods and services
1. Identify relevant set of competitive brands serving a target market.
2. Identify the set of determinant attributes that define the product space in which
positioning of current offering are located.
3. Collect information from a sample of customer and potential customer about
perceptions of each brand on the determinat attributes
4. Determine brand’s current location (positioning) in the product space and intensity
there of
5. Determine customers’ most preferred combination of determinant attributes
6. Examine the fit between preferences of market segments and current brand position
7. Write positioning statement or value proposition to guide development and
implementation of marketing strategy
Analysis Issues 2
Indonesia Mengajar harus menemukan cara untuk membangun Brand Imagenya
sendiri dan memperkenalkannya ke masyarakat secara intens.
Citra Indonesia Mengajar sangat melekat pada citra diri Anies Baswedan, sehingga untuk
menjamin keberlangsungan program, Indonesia Mengajar harus menemukan cara
membangun brand equitynya sendiri sehingga brand equity Indonesia Mengajar dapat
disejajarkan dengan lembaga nirlaba Internasional lainnya seperti GreenPeace, World Wild
Life Fund for Nature (WWF) dan lain-lain.
Serangkaian langkah yang dapat diterapkan antara lain :
1. Membangun Brand Equity Indonesia Mengajar.
Setelah Indonesia Mengajar memastikan segmentasi, differensiasi dan positioningnya,
maka langkah selanjutnya adalah memperkuat brand equity dari Indonesia mengajar.
Selama ini, Indonesia Mengajar telah menggunakan Anies Baswedan dan Para Pengajar
Muda sebagai Brand Ambassador dari Indonesia Mengajar. Secara perlahan, Indonesia
Mengajar harus memperkuat Brand Equitynya sehingga tidak lagi bergantung pada figure
ataupun citra dari Anies Baswedan.
Membangun Brand Equity sebagaimana dijelaskan oleh Kottler and Keller terdiri dari 3
(tiga) langkah, yaitu :
a. Choosing Brand Elements
Indonesia Mengajar menentukan attribute yang sesuai dengan program-programnya.
Attribute yang dipilih harus mempunyai elemen berupa memorable, meaningful,
likeable, transferable, adaptable dan protectable.
b. Mix Marketing Activities
Untuk memperkenalkan brand equitynya, Indonesia mengajar melakukan aktifitas
marketing yang didesign terintegrasi dan melakukan internal branding kepada
personil dan relawan yang terlibat dalam program-program Indonesia Mengajar.
c. Leveraging Secondary Associations
Langkah berikutnya adalah mengasosiasikan brand equity Indonesia Mengajar kepada
bentuk lainnya yang dapat memperkuat nilai dari brand. Secondary brand yang
hendak dipilih dapat berupa geographical regions, channel distributions, characters,
spokepersons, sporting atau cultural events atau company itself.
Building Brand Equity
The initial choices for the
brand elements or
identities making up the
brand
The product and service
and all accompanying
marketing activities and
supporting marketing
program
Other associations
indirectly transferred to
the brand by linking it to
some other entity
2. Mengemas Brand Indonesia Mengajar dalam Mix Marketing Actifities.
Marketing mix terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu Product, Price, Place dan Promotion.
Product; Marketers classify Products on the basis of durability, tangibility and use and a
product can be defined as anything that satisfies a want or need through use, consumption
or acquisition.
Price; as a social marketing, price can be defined as hard skill dan soft skill.
Place; managers can design distribution channels to accomplish increase the availability
of the good or services to potential customers; satisfy customer requirement by providing
high level s of services; ensure promotional effort; obtain timely and detailed market
information; increase cost-effectiveness and maintain flexibility.
Promotion; integrated marketing communication (IMC) are advertising, personal selling,
sales promotion and public relation.
Analysis Issues 3
Indonesia Mengajar harus melakukan pendekatan Business to Business untuk
memperoleh pendanaan secara berkelanjutan dari Perusahaan yang memiliki reputasi
bisnis baik.
Proses pembelian (purchase) perusahaan dapat dipahami dengan serangkaian proses seperti :
1. Recognition of a Problem or need
2. Search for information about product and suppliers
3. Evaluation and selection of supplies
4. Purchase decision
5. Postpurchase evaluation and feedback
Saat ini, keberlangsungan program-program Indonesia Mengajar sangat bergantung pada
donasi yang berasal dari Corporate Social responsibility (CSR) perusahaan.
Donasi perusahaan tersebut terbagi menjadi 3 kategori yaitu :
Skema Perusahaan Mitra Skema Perusahaan Retail Skema Pro-Bono
Perusahaan membiayai
kegiatan Indonesia mengajar
dengan dana sejumlah Rp. 2
milyar.
Perusahaan membiayai
kegiatan Indonesia mengajar
dengan sejumlah dana tertentu
(dibawah Rp. 2 milyar).
Perusahaan tidak membiayai
Kegiatan Indonesia Mengajar
dengan dana tertentu, akan
tetapi memberikan jasa
layanan secara gratis kepada
kegiatan Indonesia Mengajar
List Perusahaan
 Indika Energy Group
 Bank Mandiri
 Bank BNI
 Perusahaan Gas Negara
Acer, Blitz Megaplex, Dentsu
Strat, Donggi-Senoro LNG,
GroupM, Infracom
Telesarana, Intel Corporation,
Komik Sains Kuark,
McKinsey, Medco Energi,
Nutrifood, PermataBank
TVS Company Indonesia,
World Support for
Development (Japan)
 PricewaterhouseCoopers
Indonesia
 TIKI JNE
 Daya Dimensi Indonesia
Benefit yang diperoleh
Logo Perusahaan pada setiap
aktifitas Indonesia Mengajar
Story telling pada media Story telling pada media
Keberlangsungan pendanaan akan diperoleh apabila Indonesia Mengajar membangun
hubungan saling menguntungkan dengan perusahaan partner melalui mutual trust antara
Indonesia Mengajar dan perusahaan mitra dan melakukan customized serviced dengan
perusahaan mitra.
Indonesia Mengajar mempunyai kebijakan untuk tidak menerima donasi dari perusahaan
minuman beralkohol dan perusahaan rokok.
CHAPTER 4
Recommendation
Atas sejumlah issues, yang telah dipaparkan pada chapter 2 dan coba dianalisis pada chapter
3, maka sejumlah rekomendasi dapat dikemukakan antara lain :
Indonesia Mengajar harus melakukan mempertegas segementation dan upaya
differentiation - positioning kembali untuk dapat lebih melibatkan diri kepada upaya-
upaya penanganan permasalah pendidikan.
Recommendation
1. Mempertegas segmentasi program Indonesia Mengajar berdasarkan demographic
segmentation dan behavioral segmentation.
Demographic
Descriptors
Segment
First Segment Pengajar Muda Second Segment Profesional
Age 22 – 27  45
Sex Male, female Male, female
Household Life Cycle Young, Singe Singe, Family
Income Under Rp.15 millions  25 millions
Occupation Professional Professional, Manager
Education Graduate college Graduate collage
2. Niche-Market Strategy, strategi tersebut melibatkan satu atau dua lebih segment dengan
characteristic yang tidak terlalu besar, dan terdiri dari consumer yang tidak hanya
menginginkan service yang baik, akan tetapi juga menginginkan specialized benefits dari
service yang ditawarkan Indonesia Mengajar.
Strategi ini dirasa tepat karena menghindarkan Indonesia Mengajar dari kompetisi sejenis
dengan layanan yang disediakan oleh entitas bisnis ataupun entitas social lainnya yang
menyasar kepada segments yang lebih besar.
3. Perubahan dari Physical Positioning ke Perceptual Positioning
Positioning yang perlu dibangun oleh Indonesia Mengajar adalah positioning yang lebih
mengutamakan aspek perceptual positioning daripada physical positioning.
PHYSICAL POSITIONING
• Technical orientation
• Physical characteristic
• Objective measure
• Physical brand
properties
PERCEPTUAL
POSITIONING
• Consumer orientation
• Perceptual atributes
• Perceptual measures
• Perceptual brand
positions
Clear and distinctive positioning that differentiates a brand from others with which it
competes is usually essential for developing a winning marketing strategy.
4. Perubahan positioning statement
Mengubah positioning statement dengan menonjokan elemen donasi, pengorbanan dan
problem solver menjadi :
Setahun Mengabdi,
Seumur Hidup
Menginspirasi
Berbakti Untuk
Negeri;
Setahun Mengabdi,
Seumur Hidup
Menginspirasi
VALUE
BRAND
Indonesia Mengajar harus menemukan cara untuk membangun Brand Imagenya
sendiri dan memperkenalkannya ke masyarakat secara intens.
Recommendation
1. Membangun Brand Equity dengan mempertegas identitas Indonesia Mengajar dengan
menambahkan sejumlah elemen pada logo Indonesia Mengajar. Elemen yang dipilih
mempunyai charakter memorable, meaningful, likeable, transferable, adaptable dan
protectable.
Elemen yang memperkuat image Indonesia Mengajar berupa :
1. Inspirasi.
2. Partisipasi/keterlibatan.
3. Advokasi publik.
4. Problem solving, Intensinya adalah tidak untuk menyalahkan, namun terlibat aktif
untuk atas menyelesaikan masalah.
5. Pengorbanan berupa donasi pengetahuan, keterampilan, waktu, tenaga, dan dana.
Sehingga diharapkan brand equity Indonesia Mengajar dapat disejajarkan dengan
sejumlah lembaga Nirlaba luar negeri seperti Greenpeace dan WWF.
2. Indonesia Mengajar mengemas program-program lainnya kedalam integrated marketing
melalui :
a. Sub-brand name, combine two or more of corporate brand, family brand or individual
product brand name, dan
b. Brand Reinforcement, marketers can reinforce brand equity by consistently conveying
the brand’s meaning in terms of what product it represents core benefit it supplies and
what needs it satisfies and how brand makes in consumer’s minds.
By Indonesia
Mengajar
By Indonesia
Mengajar
3. Mengemas Brand Indonesia Mengajar dalam Mix Marketing Actifities
Product : Indonesia Mengajar,
Indonesia Menyala dan
Kelas Inspirasi.
Price : Pengajar Muda akan memperoleh hard skill dan soft skill seperti;
keterampilan fisik, belajar kreatif, leadership skill, problem solving,
adaptasi masyarakat, advokasi, health and safety, dan sebagainya.
Place :  Online Media
 Social Events
Promotion : Advertising TV
Paper Print media, media cover
Online Website,
Social Media (FB, Twitter, Youtube),
Blog pengajar muda.
Personal Selling. B To B kepada calon Perusahaan Mitra.
Publik Relation.  Workshop
 Roadshow to Kampus
 Kick Andy
Indonesia Mengajar harus melakukan pendekatan Business to Business untuk
memperoleh pendanaan secara berkelanjutan dari Perusahaan yang memiliki reputasi
bisnis baik.
Recommendation
1. Membangun hubungan saling menguntungkan dengan perusahaan partner melalui mutual
trust antara Indonesia Mengajar dan perusahaan mitra.
2. Melakukan customized serviced dengan perusahaan mitra.
3. Menetapkan criteria dalam memilih dan menerima perusahaan partner untuk menghindari
perusahaan yang memiliki reputasi tidak baik berniat menjadikan Indonesia Mengajar
sebagai media untuk memperbaiki image perusahaan.
ENDNOTES
1. Terima kasih kepada Tim Indonesia Mengajar - Orang-orang di balik layar yang
senantiasa menjaga agar Gerakan Indonesia Mengajar terus berkembang – atas
kesempatan dan waktu untuk interview.
Rahmat Danu Andika
Community Engagement Officer
Safira Melita Ganis
Partnership Officer
Shally Pristine
Community Engagement Officer
2. https://indonesiamengajar.org/tentang-indonesia-mengajar
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Mengajar
4. http://groups.yahoo.com/group/ikatanguruindonesia/message/30340
5. Mullins, Walker, “Marketing Management-A Strategic Decision Making Approach ”, Mc
Graw Hill, Eigth Edition.

More Related Content

What's hot

Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaDiskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaSyifa, F.F.
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaPPS Universitas Sriwijaya
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)e pai
 
Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"
Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"
Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"Bianca Endilaisadella
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya worodyah
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaayu02
 
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesiaSejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesiaNur Arifaizal Basri
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014Zaqi Silverano
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanAli Rohman
 
Kondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaKondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 

What's hot (20)

Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaDiskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Sejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikanSejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
 
Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"
Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"
Setuju Bantu Ketujuh: "Education is The Most Powerful to Change The World"
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesiaSejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2014
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
 
Perkembangan profesi kependidikan
Perkembangan profesi kependidikanPerkembangan profesi kependidikan
Perkembangan profesi kependidikan
 
Kondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesiaKondisi sistem pendidikan indonesia
Kondisi sistem pendidikan indonesia
 

Viewers also liked

Ibm tech group
Ibm tech groupIbm tech group
Ibm tech groupaliyudhi_h
 
Makalah supply chain management at world co
Makalah supply chain management at world coMakalah supply chain management at world co
Makalah supply chain management at world coaliyudhi_h
 
Delta syntetic fibres
Delta syntetic fibresDelta syntetic fibres
Delta syntetic fibresaliyudhi_h
 
The greenville operation
The greenville operationThe greenville operation
The greenville operationaliyudhi_h
 
Managing inventory at alko inc
Managing inventory at alko incManaging inventory at alko inc
Managing inventory at alko incaliyudhi_h
 
Case study disney paris
Case study  disney parisCase study  disney paris
Case study disney parisaliyudhi_h
 
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN  TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN  TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...aliyudhi_h
 
Makalah starbuck
Makalah starbuck Makalah starbuck
Makalah starbuck aliyudhi_h
 
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasiSosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasialiyudhi_h
 

Viewers also liked (10)

Ibm tech group
Ibm tech groupIbm tech group
Ibm tech group
 
Inditex
InditexInditex
Inditex
 
Makalah supply chain management at world co
Makalah supply chain management at world coMakalah supply chain management at world co
Makalah supply chain management at world co
 
Delta syntetic fibres
Delta syntetic fibresDelta syntetic fibres
Delta syntetic fibres
 
The greenville operation
The greenville operationThe greenville operation
The greenville operation
 
Managing inventory at alko inc
Managing inventory at alko incManaging inventory at alko inc
Managing inventory at alko inc
 
Case study disney paris
Case study  disney parisCase study  disney paris
Case study disney paris
 
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN  TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN  TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA INSTANSI PE...
 
Makalah starbuck
Makalah starbuck Makalah starbuck
Makalah starbuck
 
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasiSosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
 

Similar to Ali yudhi hartanto indonesia mengajar

Tugas Program CSR Tentang Pendidikan
Tugas Program CSR Tentang PendidikanTugas Program CSR Tentang Pendidikan
Tugas Program CSR Tentang Pendidikandindakariz
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANharjunode
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Teach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyTeach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyCarter Bing Andika
 
Permasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesiaPermasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesiaSufiandi Setiawan
 
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah MalaysiaMini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah MalaysiaIra Pusspita
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptxPencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptxIfan26
 
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Nur Aji Pratiwi
 
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docxKKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docxAriEdiHandayani
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptxTugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptxChristineTamaraAyuni
 
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui PendidikanMembangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui PendidikanDiana Ellyza
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...WahyuningtyasAsri
 

Similar to Ali yudhi hartanto indonesia mengajar (20)

Sejarah bk
Sejarah bkSejarah bk
Sejarah bk
 
Tugas Program CSR Tentang Pendidikan
Tugas Program CSR Tentang PendidikanTugas Program CSR Tentang Pendidikan
Tugas Program CSR Tentang Pendidikan
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Teach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyTeach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case Study
 
Permasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesiaPermasalahan sains di indonesia
Permasalahan sains di indonesia
 
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah MalaysiaMini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
 
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptxPencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
 
Pendidikan.docx
Pendidikan.docxPendidikan.docx
Pendidikan.docx
 
Pendidikan.pdf
Pendidikan.pdfPendidikan.pdf
Pendidikan.pdf
 
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
 
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docxKKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptxTugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
Tugas Individu-Landasan Pendidikan- Christine Tamara.pptx
 
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui PendidikanMembangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
 
Karya ilmiah4
Karya ilmiah4Karya ilmiah4
Karya ilmiah4
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
 

More from aliyudhi_h

Presentasi CRGP 124 - Ali Yudhi
Presentasi CRGP 124 - Ali YudhiPresentasi CRGP 124 - Ali Yudhi
Presentasi CRGP 124 - Ali Yudhialiyudhi_h
 
Makalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdf
Makalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdfMakalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdf
Makalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdfaliyudhi_h
 
Diklat Sertifikasi CSEP BPKP
Diklat Sertifikasi CSEP BPKPDiklat Sertifikasi CSEP BPKP
Diklat Sertifikasi CSEP BPKPaliyudhi_h
 
Presentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM IIIaliyudhi_h
 
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIaliyudhi_h
 
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIRancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIaliyudhi_h
 
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat NegaraLaporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negaraaliyudhi_h
 
Presentation tesis
Presentation tesisPresentation tesis
Presentation tesisaliyudhi_h
 
Presentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spipPresentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spipaliyudhi_h
 
Presentasi seminar proposal diklat pim IV
Presentasi seminar proposal diklat pim IVPresentasi seminar proposal diklat pim IV
Presentasi seminar proposal diklat pim IValiyudhi_h
 
Presentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPM
Presentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPMPresentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPM
Presentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPMaliyudhi_h
 
The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...
The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...
The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...aliyudhi_h
 
Presentasi leadership v4
Presentasi leadership v4Presentasi leadership v4
Presentasi leadership v4aliyudhi_h
 
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)aliyudhi_h
 
Hewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply Chain
Hewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply ChainHewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply Chain
Hewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply Chainaliyudhi_h
 
Presentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUP
Presentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUPPresentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUP
Presentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUPaliyudhi_h
 
ForldRite Furniture Co : PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMAND
ForldRite Furniture Co :  PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMANDForldRite Furniture Co :  PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMAND
ForldRite Furniture Co : PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMANDaliyudhi_h
 
Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...
Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...
Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...aliyudhi_h
 

More from aliyudhi_h (20)

Presentasi CRGP 124 - Ali Yudhi
Presentasi CRGP 124 - Ali YudhiPresentasi CRGP 124 - Ali Yudhi
Presentasi CRGP 124 - Ali Yudhi
 
Makalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdf
Makalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdfMakalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdf
Makalah CRGP 124 Star BPKP - Ali Yudhi BPOM.pdf
 
Diklat Sertifikasi CSEP BPKP
Diklat Sertifikasi CSEP BPKPDiklat Sertifikasi CSEP BPKP
Diklat Sertifikasi CSEP BPKP
 
Presentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Seminar Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIRancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat NegaraLaporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
 
Diklat crmp
Diklat crmp Diklat crmp
Diklat crmp
 
Presentation tesis
Presentation tesisPresentation tesis
Presentation tesis
 
Presentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spipPresentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spip
 
Presentasi seminar proposal diklat pim IV
Presentasi seminar proposal diklat pim IVPresentasi seminar proposal diklat pim IV
Presentasi seminar proposal diklat pim IV
 
Presentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPM
Presentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPMPresentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPM
Presentasi laporan akhir proyek perubahan diklat pim IV di PMPSDPM
 
The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...
The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...
The Impact of Strategic Human Resources Management on the Performance of Firm...
 
Presentasi leadership v4
Presentasi leadership v4Presentasi leadership v4
Presentasi leadership v4
 
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
 
Hewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply Chain
Hewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply ChainHewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply Chain
Hewlett packard company Hewlett Packard Company Deskjet Printer Supply Chain
 
Presentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUP
Presentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUPPresentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUP
Presentasi telkom way LEADERSHIP ARCHITECTURE AND CORPORATE CULTURE TELKOM GROUP
 
ForldRite Furniture Co : PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMAND
ForldRite Furniture Co :  PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMANDForldRite Furniture Co :  PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMAND
ForldRite Furniture Co : PLANNING TO MEET A SURGE IN DEMAND
 
Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...
Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...
Rosewood Branding to Increase Customer Profitability and Lifetime Value l the...
 
Crm towngas
Crm towngasCrm towngas
Crm towngas
 

Recently uploaded

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 

Ali yudhi hartanto indonesia mengajar

  • 1. TUGAS KARYA TULIS MATA KULIAH MARKETING MANAGEMENT NAMA : ALI YUDHI HARTANTO NPM : 1206185053 KELAS : F 121
  • 2. CHAPTER 1 Sejarah Indonesia Mengajar Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun- tahun. Proses ini adalah gabungan dari: 1) Pelajaran dari berbagai generasi, 2) Perjalanan aktivitas pengabdian maupun interaksi dengan berbagai masyarakat, 3) Pengetahuan modern yang dipetik dari dunia akademik global. Penggagas Indonesia Mengajar adalah Anies Baswedan, yang mengamati berbagai hal antara lain Pada tahun 1950an, alm. Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM dan mantan Ketua Dewan Mahasiswa UGM dan Pengerahan Tenaga Mahasiswa menginisiasi sebuah program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang kelak bermertamorfosa manjadi Kuliah Keja Nyata (KKN), yakni program untuk mengisi kekurangan guru SMA di daerah, khususnya di luar Jawa. Dalam beberapa kasus, PTM ini justru mendirikan SMA baru dan pertama di sebuah kota kabupaten. Pak Koes adalah inisiator sekaligus salah satu dari 8 orang yang menjadi angkatan pertama PTM ini. Beliau berangkat ke Kupang dan bekerja di sana selama beberapa tahun. Sepulangnya dari Kupang, ia mengajak serta 3 siswa paling cerdas untuk kuliah di UGM. Salah satunya adalah Adrianus Mooy yang di kemudian hari menjadi Gubernur Bank Indonesia. Hal kedua yang menjadi inspirasinya adalah adanya kegiatan sejenis di berbagai belahan dunia antara lain teach for America, teach for Australia, teach for India, China Education Initiative, teach First Deutschland, teach First UK, teach for Lebanon, dan Ensina Brazil. Disamping keinginan Anies Baswedan untuk ikut serta membantu memberikan sumbangsih atas permasalahan dunia pendidikan di Indonesia. Sebagai contoh, perbandingan jumlah guru di indonesia adalah sekitar 1:15 atau dua kali lipat dari perbandingan guru di korea (1:30), namun sebaran jumlah guru tersebut tidak merata dan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Dan masalah yang paling utama yang ingin ikut dibenahi adalah masalah kesenjangan kualitas pendidik, ujian sertifikasi guru menunjukkan kualitas guru yang mengajar pada tingkat Sekolah dasar berada pada nilai 4,5 dari skala 10.
  • 3. Semua proses di atas, secara perlahan membentuk ide besar Gerakan Indonesia Mengajar yang dimulai tahun 2009, pertama kali, Anies Baswedan mendiskusikan dan menguji idenya pada berbagai pihak, membentuk tim kecil dan kemudian gagasan ini mulai berwujud ketika Indika Energy Group menyatakan dukungannya dan bersedia menjadi sponsor program. Visi Gerakan Indonesia Mengajar Diinspirasi oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Indonesia dipenuhi oleh anak muda yang tulus mengabdi menjadi guru selama waktu tertentu di daerah, menularkan optimisme, menebar inspirasi dan menjadi jendela kemajuan di tingkat akar rumput. Pada saat bersamaan, anak-anak muda itu belajar untuk peka dan peduli pada realitas kehidupan bangsanya. Kehadiran dan kehidupan anak-anak muda itu di sekolah, desa dan keluarga baru mereka di pelosok Nusantara akan merajut tenun kebangsaan yang lebih kokoh. Kelak, Indonesia akan dipenuhi pemimpin baru yang memiliki kompetensi kelas dunia dengan pemahaman akar rumput. Para pemimpin itu lahir dari anak-anak muda terbaik pada generasinya yang diberi kesempatan untuk hidup, tinggal, bekerja, dan berinteraksi di dunia pendidikan bersama rakyat di segala penjuru, termasuk di daerah terpencil. Misi Indonesia Mengajar Indonesia Mengajar memiliki misi ganda: 1. Mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan. 2. Menjadi wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia agar tak semata memiliki kompetensi kelas dunia, tetapi juga pemahaman akar rumput. Indonesia Mengajar membantu mengisi kekurangan guru sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil dengan mengirimkan lulusan terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah dididik intensif untuk menguasai kapasitas kepengajaran dan kepemimpinan untuk bekerja sebagai guru selama satu tahun. Pengajar Muda adalah sebutan untuk para guru hasil didikan Gerakan Indonesia Mengajar. Dalam proses rekrutmen Pengajar Muda angkatan I (2010), Indonesia Mengajar berhasil menarik 1.383 pendaftar dari seluruh Indonesia. Pada angkatan II (2011), total pendaftar naik
  • 4. tiga kali lipat dan persentase penerimaan mencapai 1,5% dari 4.368 pendaftar yang merupakan sarjana lulusan univeritas dalam dan luar negeri. Pendaftaran pada angkatan III (2011) mencapai 5.266 pendaftar, sedangkan untuk angkatan IV (2012) mencapai 8.501 pendaftar. Sampai saat ini, Indonesia Mengajar telah mengirimkan 241 generasi muda terpilih untuk menjadi Pengajar Muda yang ditempatkan di 134 desa di enam belas kabupaten. Saat ini, Indonesia Mengajar sudah menempatkan Pengajar Muda ke enam belas daerah di berbagai pelosok Indonesia, yaitu: Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau; Kabupaten Muara Enim dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan; Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung; Kabupaten Lebak, Provinsi Banten; Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur; Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat; Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur; Kabupaten Kep. Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara; Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat; Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat; Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara; Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku; dan Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Donasi berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan partner yaitu Indika Energy Group, Bank Mandiri, Bank BNI dan Perusahaan Gas Negara. Kekuatan terbesar Indonesia Mengajar adalah sumbangan pro-bono dari entitas-entitas bisnis dan pribadi seperti PWC untuk melakukan audit atas laporan keuangan Indonesia Mengajar dan Daya Dimensi Indonesia Contsultant untuk proses recruitment.
  • 5. CHAPTER 2 Future Issues / Challenges Yang menjadi issues utama dari Indonesia Mengajar ini adalah : 1. Sebagai inisiator program mengirimkan tenaga pengajar ke daerah terpencil, terluar dan tertinggal, Indonesia Mengajar telah berhasil menimbulkan simpati publik akan pentingnya masyarakat dan kaum profesional dan terdidik untuk ikut memecahkan sebagian permasalahan di bidang pendidikan. Beberapa kota dan kabupatenpun kemudian mengcopy program Indonesia Mengajar dengan mendirikan kegiatan sejenis seperti “Solo Mengajar” dan “Gresik Mengajar”, tak ketinggalan pula sejumlah kampus ternama ikut pula menggagas program sejenis dengan intensinya masing-masing yang melibatkan civitas akademika Dosen – Mahasiswa seperti pada “Gerakan UI Mengajar” dan “ITB Mengajar”. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun mengapresiasi kegiatan Indonesia Mengajar dan ikut pula menginisiasi kegiatan sejenis dengan melibatkan sarjana universitas keguruan (baca IKIP) dalam scala dan program yang lebih masif seperti program SM-3T, yaitu program sarjana mengajar di daerah tertinggal, terluar dan terpencil yang melibatkan hampir 3000 sarjana untuk mengajar di sekolah- sekolah dasar dengan kriteria tertentu. Meskipun salah satu tujuan Indonesia Mengajar adalah hendak mencapai partisipasi/keterlibatan luas masyarakat turut memecahkan persoalan pendidikan, namun dengan terdapatnya sejumlah aktifitas yang mirip, maka Indonesia Mengajar harus mempertegas segementation dan upaya differentiation - positioning kembali untuk dapat lebih melibatkan diri kepada upaya-upaya penanganan permasalahan pendidikan.
  • 6. 2. Indonesia Mengajar mempunyai Brand Ambassador pada seorang Anies Baswedan dan Pengajar Muda Indonesia Mengajar itu sendiri. Namun, yang teramati oleh masyarakat adalah bahwa citra Indonesia Mengajar tidak dapat dilepaskan pada citra diri Anies Baswedan selaku penggagas program ini. Hal tersebut dapat menimbulkan sejumlah persoalan apabila citra Anies Baswedan terganggu karena sejumlah issues yang mungkin dapat terjadi di masa yang akan datang. Tarikan-tarikan agar Anies Baswedan terjun ke dunia politik, dan seandainya Anies Baswedan mengalah dan terjun ke dunia politik atau terdapat sejumlah permasalahan pribadi yang kemudian menjadi santapan media, maka akan turut pula berpengaruh kepada citra Indonesia Mengajar. Maka, Indonesia Mengajar harus menemukan cara untuk membangun Brand Imagenya sendiri. 3. Dari segi pendanaan, Indonesia Mengajar tidak mempunyai lembaga donor yang secara tetap dan terus menerus membiayai kegiatannya, Indonesia Mengajar juga bukan merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tertentu, sehingga kebutuhan akan penyandang dana merupakan ancaman akan keberlangsungan kegiatan indonesia mengajar. Permasalahan keberlangsungan Pendanaan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang memiliki reputasi tidak baik untuk menggunakan Indonesia Mengajar, untuk membantu memperbaiki image perusahaan. Maka, Indonesia Mengajar harus melakukan pendekatan Business to Business untuk memperoleh pendanaan secara berkelanjutan dari Perusahaan yang memiliki reputasi bisnis baik.
  • 7. CHAPTER 3 Theory and Analysis Transformation of Indonesia Mengajar to Meet the Change Berangkat dari ketiga issues seperti diinformasikan dalam chapter 2, maka Indonesia Mengajar mendeskribsikan sejumlah area perubahan yang dapat dilakukan. Antara lain : Analysis Issues 1 Indonesia Mengajar harus mempertegas segementation dan upaya differentiation - positioning untuk dapat lebih melibatkan diri kepada upaya-upaya penanganan permasalah pendidikan. 1. Mempertegas segmentasi program Indonesia Mengajar Segmentasi yang telah terbentuk sebelumnya dapat didefinisikan kembali dengan 3 (tiga) langkah dalam segmentasi berupa : There are three important steps in the market segmentation process : 1. Identify a homogeneous segment that differ from other segment. 2. Specify criteria that define the segment. 3. Determine segment size and potential. Kemudian untuk melihat factor market attractiveness dan factor competitive position dalam kegiatan Indonesia Mengajar, dapat digunakan matriks dibawah ini : Market Attractiveness Factors Competitive Position Factors Customer Meeds and Behavior :  Are there unmet or underserved needs we can satisfy Opportunity for competitive advantage :  Can we differentiate?  Can we perform against critical success factors?  Stage of competing products inproduct life cycle: is the timing is right? Market segment size and growth rate :  Market potential in units, revenues, number of prospective customer.  Growth rate in units, revenues, number of prospective customer.  Might the target segment constitute a platform for later expantion in to related segments in the market as whole Firm and competitors capabilities and resources :  Management strength and deph  Financial and functional resources  Brand image  Relative market share
  • 8. Macro treds : are they favorable on balance ?  Demographic  Sociocultural  Economic  Political  Technological  Natural Attractiveness of industry in which we would compete :  Threat of new entrans  Threat of substitutes  Buyer Power  Supplier Power  Competitive Rivalry  Industry Capacity Aspek segmentasi pasar dapat didekati oleh Indonesia Mengajar dengan menentukan segmentasi yang dikehendaki berdasarkan demographic segmentation dan behavioral segmentation. Demographic Segmentation Demograhphically segmentation, we usually think of demographics in term of attributes of individual consumers. Behavioral Segmentation the segmentation based not on who the target consumer are or where they live, but based on what they do. Consumer needs, customer needs are expected in benefit sought from particular service. The services that provide the best bundle of benefits is most likely to be purchased. Lifestyle, segmentation by lifestyle or psychographic, segments market on the basis of consumers actifities, interest and opinions. Indonesia Mengajar menawarkan keunggulan komparatif yang tidak dapat ditawarkan oleh entitas bisnis ataupun entitas social lain berupa keterlibatan aktif peserta untuk secara nyata ikut menyelesaikan sejumlah persoalan dalam dunia pendidikan dan menawarkan pengalaman yang tidak tergantikan berupa menjadi guru/pengajar yang dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk berubah. Setelah menentukan segmentasi yang sesuai dengan target market dan value yang dikembangkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan targetting strategy yang bertujuan untuk memaksimakan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai target segment market yang telah ditentukan.
  • 9. Pendekatan yang dilakukan oleh Indonesia Mengajar adalah Niche-Market Strategy, yang mana strategi tersebut melibatkan satu atau dua lebih segment dengan characteristic yang tidak terlalu besar, dan terdiri dari consumer yang tidak hanya menginginkan product atau service yang baik, akan tetapi juga menginginkan specialized benefits dari service yang ditawarkan Indonesia Mengajar. Strategi ini dirasa tepat karena menghindarkan Indonesia Mengajar dari kompetisi sejenis dengan layanan yang disediakan oleh entitas bisnis melalui CSR ataupun entitas social lainnya yang menyasar kepada segments yang lebih besar. 2. Meningkatkan upaya Differentiation dan Positioning Meskipun salah satu tujuan Indonesia Mengajar adalah untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi masyarakat untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan di bidang pendidikan, dan oleh karenanya, seluruh program Indonesia Mengajar dapat dicopy dan diterapkan oleh lembaga lain, namun hal tersebut dirasakan akan mengurangi differentiation dan positioning dari Indonesia Mengajar. Michael Porter mengatakan bahwa : “A company can outperform its rivals only if it can establish a difference that it can preserve. It must deliver greater value to customers or create comparable value at a lower cost. Most of the time, differentiation is why people buy”. Jika differentiation dari Indonesia Mengajar tidak terdefinisikan secara baik, akan menimbulkan sejumlah permasalahan dimasa yang akan datang antara lain : a. Dapat mempengaruhi lembaga donor untuk membiayai kegiatan Indonesia Mengajar karena mereka tidak lagi melihat perbedaan dengan lembaga nirlaba lainnya. b. Kesulitan untuk mencari customer dan relawan yang bersedia bergabung dengan organisasi Indonesia Mengajar baik sebagai customer pengajar muda maupun relawan pro bono yang membantu aktifitas Indonesia Mengajar. Differentiation yang tidak terdefinisikan secara baik akan pula mempengaruhi positioning yang dirasakan oleh customer/masyarakat. Ries & Trout menyampaikan bahwa “view it as a creative undertaking whereby an existing brand in an overcrowded marketplace of similar brands can be given a distinctive position in the minds of targeted prospects. Positioning ultimately occurs in customers’ minds”.
  • 10. Positioning yang perlu dibangun oleh Indonesia Mengajar adalah positioning yang lebih mengutamakan aspek perceptual positioning daripada physical positioning dengan attribute yang lebih menggambarkan social atau psychological attributes seperti perception of the product’s aesthetic appeal atau status image. Indonesia Mengajar dapat membangun positioning-nya melalui proses : Steps in the positioning process for goods and services 1. Identify relevant set of competitive brands serving a target market. 2. Identify the set of determinant attributes that define the product space in which positioning of current offering are located. 3. Collect information from a sample of customer and potential customer about perceptions of each brand on the determinat attributes 4. Determine brand’s current location (positioning) in the product space and intensity there of 5. Determine customers’ most preferred combination of determinant attributes 6. Examine the fit between preferences of market segments and current brand position 7. Write positioning statement or value proposition to guide development and implementation of marketing strategy Analysis Issues 2 Indonesia Mengajar harus menemukan cara untuk membangun Brand Imagenya sendiri dan memperkenalkannya ke masyarakat secara intens. Citra Indonesia Mengajar sangat melekat pada citra diri Anies Baswedan, sehingga untuk menjamin keberlangsungan program, Indonesia Mengajar harus menemukan cara membangun brand equitynya sendiri sehingga brand equity Indonesia Mengajar dapat disejajarkan dengan lembaga nirlaba Internasional lainnya seperti GreenPeace, World Wild Life Fund for Nature (WWF) dan lain-lain. Serangkaian langkah yang dapat diterapkan antara lain : 1. Membangun Brand Equity Indonesia Mengajar. Setelah Indonesia Mengajar memastikan segmentasi, differensiasi dan positioningnya, maka langkah selanjutnya adalah memperkuat brand equity dari Indonesia mengajar.
  • 11. Selama ini, Indonesia Mengajar telah menggunakan Anies Baswedan dan Para Pengajar Muda sebagai Brand Ambassador dari Indonesia Mengajar. Secara perlahan, Indonesia Mengajar harus memperkuat Brand Equitynya sehingga tidak lagi bergantung pada figure ataupun citra dari Anies Baswedan. Membangun Brand Equity sebagaimana dijelaskan oleh Kottler and Keller terdiri dari 3 (tiga) langkah, yaitu : a. Choosing Brand Elements Indonesia Mengajar menentukan attribute yang sesuai dengan program-programnya. Attribute yang dipilih harus mempunyai elemen berupa memorable, meaningful, likeable, transferable, adaptable dan protectable. b. Mix Marketing Activities Untuk memperkenalkan brand equitynya, Indonesia mengajar melakukan aktifitas marketing yang didesign terintegrasi dan melakukan internal branding kepada personil dan relawan yang terlibat dalam program-program Indonesia Mengajar. c. Leveraging Secondary Associations Langkah berikutnya adalah mengasosiasikan brand equity Indonesia Mengajar kepada bentuk lainnya yang dapat memperkuat nilai dari brand. Secondary brand yang hendak dipilih dapat berupa geographical regions, channel distributions, characters, spokepersons, sporting atau cultural events atau company itself. Building Brand Equity The initial choices for the brand elements or identities making up the brand The product and service and all accompanying marketing activities and supporting marketing program Other associations indirectly transferred to the brand by linking it to some other entity
  • 12. 2. Mengemas Brand Indonesia Mengajar dalam Mix Marketing Actifities. Marketing mix terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu Product, Price, Place dan Promotion. Product; Marketers classify Products on the basis of durability, tangibility and use and a product can be defined as anything that satisfies a want or need through use, consumption or acquisition. Price; as a social marketing, price can be defined as hard skill dan soft skill. Place; managers can design distribution channels to accomplish increase the availability of the good or services to potential customers; satisfy customer requirement by providing high level s of services; ensure promotional effort; obtain timely and detailed market information; increase cost-effectiveness and maintain flexibility. Promotion; integrated marketing communication (IMC) are advertising, personal selling, sales promotion and public relation. Analysis Issues 3 Indonesia Mengajar harus melakukan pendekatan Business to Business untuk memperoleh pendanaan secara berkelanjutan dari Perusahaan yang memiliki reputasi bisnis baik. Proses pembelian (purchase) perusahaan dapat dipahami dengan serangkaian proses seperti : 1. Recognition of a Problem or need 2. Search for information about product and suppliers 3. Evaluation and selection of supplies 4. Purchase decision 5. Postpurchase evaluation and feedback Saat ini, keberlangsungan program-program Indonesia Mengajar sangat bergantung pada donasi yang berasal dari Corporate Social responsibility (CSR) perusahaan.
  • 13. Donasi perusahaan tersebut terbagi menjadi 3 kategori yaitu : Skema Perusahaan Mitra Skema Perusahaan Retail Skema Pro-Bono Perusahaan membiayai kegiatan Indonesia mengajar dengan dana sejumlah Rp. 2 milyar. Perusahaan membiayai kegiatan Indonesia mengajar dengan sejumlah dana tertentu (dibawah Rp. 2 milyar). Perusahaan tidak membiayai Kegiatan Indonesia Mengajar dengan dana tertentu, akan tetapi memberikan jasa layanan secara gratis kepada kegiatan Indonesia Mengajar List Perusahaan  Indika Energy Group  Bank Mandiri  Bank BNI  Perusahaan Gas Negara Acer, Blitz Megaplex, Dentsu Strat, Donggi-Senoro LNG, GroupM, Infracom Telesarana, Intel Corporation, Komik Sains Kuark, McKinsey, Medco Energi, Nutrifood, PermataBank TVS Company Indonesia, World Support for Development (Japan)  PricewaterhouseCoopers Indonesia  TIKI JNE  Daya Dimensi Indonesia Benefit yang diperoleh Logo Perusahaan pada setiap aktifitas Indonesia Mengajar Story telling pada media Story telling pada media Keberlangsungan pendanaan akan diperoleh apabila Indonesia Mengajar membangun hubungan saling menguntungkan dengan perusahaan partner melalui mutual trust antara Indonesia Mengajar dan perusahaan mitra dan melakukan customized serviced dengan perusahaan mitra. Indonesia Mengajar mempunyai kebijakan untuk tidak menerima donasi dari perusahaan minuman beralkohol dan perusahaan rokok.
  • 14. CHAPTER 4 Recommendation Atas sejumlah issues, yang telah dipaparkan pada chapter 2 dan coba dianalisis pada chapter 3, maka sejumlah rekomendasi dapat dikemukakan antara lain : Indonesia Mengajar harus melakukan mempertegas segementation dan upaya differentiation - positioning kembali untuk dapat lebih melibatkan diri kepada upaya- upaya penanganan permasalah pendidikan. Recommendation 1. Mempertegas segmentasi program Indonesia Mengajar berdasarkan demographic segmentation dan behavioral segmentation. Demographic Descriptors Segment First Segment Pengajar Muda Second Segment Profesional Age 22 – 27  45 Sex Male, female Male, female Household Life Cycle Young, Singe Singe, Family Income Under Rp.15 millions  25 millions Occupation Professional Professional, Manager Education Graduate college Graduate collage 2. Niche-Market Strategy, strategi tersebut melibatkan satu atau dua lebih segment dengan characteristic yang tidak terlalu besar, dan terdiri dari consumer yang tidak hanya menginginkan service yang baik, akan tetapi juga menginginkan specialized benefits dari service yang ditawarkan Indonesia Mengajar. Strategi ini dirasa tepat karena menghindarkan Indonesia Mengajar dari kompetisi sejenis dengan layanan yang disediakan oleh entitas bisnis ataupun entitas social lainnya yang menyasar kepada segments yang lebih besar.
  • 15. 3. Perubahan dari Physical Positioning ke Perceptual Positioning Positioning yang perlu dibangun oleh Indonesia Mengajar adalah positioning yang lebih mengutamakan aspek perceptual positioning daripada physical positioning. PHYSICAL POSITIONING • Technical orientation • Physical characteristic • Objective measure • Physical brand properties PERCEPTUAL POSITIONING • Consumer orientation • Perceptual atributes • Perceptual measures • Perceptual brand positions Clear and distinctive positioning that differentiates a brand from others with which it competes is usually essential for developing a winning marketing strategy. 4. Perubahan positioning statement Mengubah positioning statement dengan menonjokan elemen donasi, pengorbanan dan problem solver menjadi : Setahun Mengabdi, Seumur Hidup Menginspirasi Berbakti Untuk Negeri; Setahun Mengabdi, Seumur Hidup Menginspirasi VALUE BRAND
  • 16. Indonesia Mengajar harus menemukan cara untuk membangun Brand Imagenya sendiri dan memperkenalkannya ke masyarakat secara intens. Recommendation 1. Membangun Brand Equity dengan mempertegas identitas Indonesia Mengajar dengan menambahkan sejumlah elemen pada logo Indonesia Mengajar. Elemen yang dipilih mempunyai charakter memorable, meaningful, likeable, transferable, adaptable dan protectable. Elemen yang memperkuat image Indonesia Mengajar berupa : 1. Inspirasi. 2. Partisipasi/keterlibatan. 3. Advokasi publik. 4. Problem solving, Intensinya adalah tidak untuk menyalahkan, namun terlibat aktif untuk atas menyelesaikan masalah. 5. Pengorbanan berupa donasi pengetahuan, keterampilan, waktu, tenaga, dan dana. Sehingga diharapkan brand equity Indonesia Mengajar dapat disejajarkan dengan sejumlah lembaga Nirlaba luar negeri seperti Greenpeace dan WWF. 2. Indonesia Mengajar mengemas program-program lainnya kedalam integrated marketing melalui : a. Sub-brand name, combine two or more of corporate brand, family brand or individual product brand name, dan b. Brand Reinforcement, marketers can reinforce brand equity by consistently conveying the brand’s meaning in terms of what product it represents core benefit it supplies and what needs it satisfies and how brand makes in consumer’s minds.
  • 17. By Indonesia Mengajar By Indonesia Mengajar 3. Mengemas Brand Indonesia Mengajar dalam Mix Marketing Actifities Product : Indonesia Mengajar, Indonesia Menyala dan Kelas Inspirasi. Price : Pengajar Muda akan memperoleh hard skill dan soft skill seperti; keterampilan fisik, belajar kreatif, leadership skill, problem solving, adaptasi masyarakat, advokasi, health and safety, dan sebagainya. Place :  Online Media  Social Events Promotion : Advertising TV Paper Print media, media cover Online Website, Social Media (FB, Twitter, Youtube), Blog pengajar muda. Personal Selling. B To B kepada calon Perusahaan Mitra. Publik Relation.  Workshop  Roadshow to Kampus  Kick Andy
  • 18. Indonesia Mengajar harus melakukan pendekatan Business to Business untuk memperoleh pendanaan secara berkelanjutan dari Perusahaan yang memiliki reputasi bisnis baik. Recommendation 1. Membangun hubungan saling menguntungkan dengan perusahaan partner melalui mutual trust antara Indonesia Mengajar dan perusahaan mitra. 2. Melakukan customized serviced dengan perusahaan mitra. 3. Menetapkan criteria dalam memilih dan menerima perusahaan partner untuk menghindari perusahaan yang memiliki reputasi tidak baik berniat menjadikan Indonesia Mengajar sebagai media untuk memperbaiki image perusahaan.
  • 19. ENDNOTES 1. Terima kasih kepada Tim Indonesia Mengajar - Orang-orang di balik layar yang senantiasa menjaga agar Gerakan Indonesia Mengajar terus berkembang – atas kesempatan dan waktu untuk interview. Rahmat Danu Andika Community Engagement Officer Safira Melita Ganis Partnership Officer Shally Pristine Community Engagement Officer 2. https://indonesiamengajar.org/tentang-indonesia-mengajar 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Mengajar 4. http://groups.yahoo.com/group/ikatanguruindonesia/message/30340 5. Mullins, Walker, “Marketing Management-A Strategic Decision Making Approach ”, Mc Graw Hill, Eigth Edition.