SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Manusia adalah makhluk yang berfikir, karena kecenderungannya 
dalam berfikir itu manusia tak pernah luput dari berbagai permasalahan dan 
problem hidup. Sudah menjadi keharusan dalam kehidupan social, bahwa 
kepedulian antar sesama harus dijunjung tinggi. Dalam hal ini, bukan hanya 
bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari itu, dorongan moril dan spiritual 
sangat berpengaruh dalam membantu seseorang dalam mengoptimalkan 
kemampuan diri dan memberi solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya. 
Dalam hal ini, tentunya diperlukan metode-metode yang sistematis dan kiat-kiat 
kusus agar tujuan yang diharapkan dapat mengena pada sasaran yang 
diharapkan. 
Sebagai calon guru dengan berbagai tanggung jawab yang diempunya, 
yaitu mendidik para siswanya agar menjadi pribadi yang seutuhnya, sudah 
selayaknya mampu memahami perkembangan peserta didiknya agar dapat 
memberikan materi yang efektif, efisien, dan terarah, serta mampu 
mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar lebih dewasa dan mandiri 
dalam menghadapi problema hidupnya dan masa depan. 
Maka, materi bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua 
calon guru, karena pada hakikatnya semua guru memiliki tanggung jawab 
yang sama, yaitu membimbing dan mengarahkan peserta didiknya walaupun 
bukan sebagai guru BK. 
Sebelum mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih jauh, sebagai 
landasan pokok perlulah mengkaji tentang perkembangan Bimbingan dan 
Konseling dari awal mula kelahirannya, perkembangannya dari masa ke 
masa, hingga perkembangannya di Indonesia. Sebagaimana isi makalah yang 
kami paparkan ini.
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia 
2. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia 
3. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan 
Di Indonesia 
C. Tujuan 
Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait 
dengan rumusan masalah, yang dengan tujuan tersebut kita dapat 
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah supaya 
penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Sejarah Perkembangan 
Bimbingan Konseling di Indonesia
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia 
Di Indonesia sendiri, praktek Bimbingan Konseling sebenarnya sudah 
lama diperankan, seperti berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo pada 
tahun 1908, himgga pada periode selanjutnya berdirilah pergurua Taman 
Siswa pada tahun 1922 yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara yang 
menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan para siswanya. 
Prinsip didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional Taman Siswa 
ini antara lain: kemerdekaan belajar, bekerja dan menggunakan pendekatan 
konvergensi. Dari pola pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak 
perhatian dan penghargaan terhadap potensi seseorang dan kemerdekaan 
untuk mengembangkan potensi. Hal ini merupakan benih dari gerakan 
bimbingan konseling. .(wieke octora olivia,2012). 
Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 
Agustus 1945 dan didiriknnya beberapa kementrian pada waktu itu (ada 
Kantor Penempatan Kerja) yang salah satu kegiatannya dilakukan di Kantor 
Penempatan Tenaga Kerja yang maksudnya untuk menempatkan orang-orang 
agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya dan ini menyerupai 
Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank Parsons di Boston. Sekarang 
ini kantor Penempatan Tenaga Kerja ini tumbuh menjadi Departemen Tenaga 
Kerja. 
Dalam perkembangannya, bimbingan dan konseling di Indonesia 
memiliki alur yang sama seperti halnya perkembangannya di Amerika, yaitu 
bermula dari bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance) lalu merambah 
kepada bimbingan pendidikan (Education Guidance).
4 
B. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia 
1. Perkembangan bimbingan dan konseling sebelum kemerdekaan 
Masa ini merupakan masa penjajahan Belanda dan Jepang, para 
siswa didiik untuk mengabdi demi kepentingan penjajah. Dalam situasi 
seperti ini, upaya bimbingan dikerahkan. Bangsa Indonesia berusaha untuk 
memperjuangkan kemajun bangsa Indonesia melalui pendidikan. Salah 
satunya adalah taman siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara yang 
menanamkan nasionalisme di kalangan para siswanya. Dari sudut pandang 
bimbingan, hal tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan 
bimbingan. 
2. Dekade 40-an 
Dalam bidang pendidikan, pada dekade 40-an lebih banyak 
ditandai dengan perjuangan merealisasikan kemerdekaan melalui 
pendidikan. Melalui pendidikan yang serba darurat manakala pada saat itu 
di upayakan secara bertahap memecahkan masalah besar anatara lain 
melalui pemberantasan buta huruf. Sesuai dengan jiwa pancasila dan UUD 
45. Hal ini pulalaah yang menjadi fokus utama dalam bimbingan pada saat 
itu. 
3. Dekade 50-an 
Bidang pendidikan menghadapi tentangan yang amat besar yaitu 
memecahkan masalah kebodohan dan keterbelakangan rakyat Indonesia. 
Kegiatan bimbingan pada masa dekade ini lebih banyak tersirat dalam 
berbagai kegiatan pendidikan dan benar benar menghadapi tantangan 
dalam membantu siswa disekolah agar dapat berprestasi. 
4. Dekade 60-an 
Beberapa peristiwa penting dalam pendidikan pada dekade ini : 
a. Ketetapan MPRS tahun 1966 tentang dasar pendidikan nasional 
b. Lahirnya kurikulum SMA gaya Baru 1964 
c. Lahirnya kurikulum 1968 
d. Lahirnya jurusan bimbingan dan konseling di IKIP tahun 
1963membuka Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan yang sekarang
dikenal di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan nama 
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB). 
Keadaan di tas memberikan tantangan bagi keperluan pelayanan 
5 
bimbinga dan konseling disekolah. 
5. Dekade 70-an 
Dalam dekade ini bimbingan di upayakan aktualisasi nya melalui 
penataan legalitas sistem, dan pelaksanaannya. Pembangunan pendidikan 
terutama diarahkan kepada pemecahan masalah utama pendidikan yaitu : 
a. Pemerataan kesempatan belajar, 
b. Mutu, 
c. Relevansi, dan 
d. Efisiensi. 
Pada dekade ini, bimbingan dilakukan secara konseptual, maupun 
secara operasional. Melalui upaya ini semua pihak telah merasakan apa, 
mengapa, bagaimana, dan dimana bimbingan dan konseling. 
6. Dekade 80-an 
Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap. 
Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada perwujudan 
bimbingan yang professional. Dalam dekade 80-an pembangunan telah 
memasuki Repelita III, IV, dan V yang ditandai dengan menuju lepas 
landas. 
Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini: 
a. Penyempurnaan kurikulum 
b. Penyempurnaan seleksi mahasiswa baru 
c. Profesionalisasi tenaga pendidikan dalam berbagai tingkat dan jenis 
d. Penataan perguruan tinggi 
e. Pelaksnaan wajib belajar 
f. Pembukaan universitas terbuka 
g. Lahirnya Undang – Undang pendidikan nasional 
Beberapa kecenderungan yang dirasakan pada masa itu adalah 
kebutuhan akan profesionalisasi layanan, keterpaduan pengelolaan, sistem 
pendidikan konselor, legalitas formal, pemantapan organisasi,
pengmbangan konsep – konsep bimbingan yang berorientasi Indonesia, 
dsb. 
6 
7. Meyongsong era Lepas landas 
Era lepas landas mempunyai makna sebagai tahap pembangunan 
yang ditandai dengan kehidupan nasional atas kemampuan dan kekuatan 
sendiri khususnya dalam aspek ekonomi. Cirri kehidupan lepas landas 
ditandai dengan keberadaan dan berkembang atas dasar kekuatan dan 
kemampuan sendiri, maka cirri manusia lepas landas adalah manusia yang 
mandiri secara utuh dengan tiga kata kunci : mental, disiplin, dan integrasi 
nasional yang diharapkan terwujud dalam kemampuannya menghadapi 
tekanan – tekanan zaman baru yang berdasarkan peradaban komunikasi 
informasi. 
8. Bimbingan berdasarkan pancasila 
Bimbingan mempunyai peran yang amat penting dan strategis 
dalam perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Manusia Indonesia 
yang dicita-citakan adalah manusia pancasila dengan cirri-ciri 
sebagaimana yang terjabar dalam P-4 sebanyak 36 butir bagi bangsa 
Indonesia, pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup, 
kepribadian bangsa dan idiologi nasional. Sebagai bangsa, pancasila 
menuntut bangsa Indonesia mampu menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya 
ditengah-tengah pergaulan dengan bangsa lain. Bimbingan sebagai bagian 
yang tak terpisahkan dari pendidikan dan mempunyai tanggung jawab 
yang amat besar guna mewujudkan manusia pancasila karena itu seluruh 
kegiatan bimbingan di Indonesia tidak lepas dari pancasila. 
C. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan Di 
Indonesia 
Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan 
Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 
semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 
1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan 
sekarang.(Sarjanaku 2011).
Dengan diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia yang 
berlangsung di Malang sejak tanggal 20-24 Agustus 1960, telah diputuskan 
bahwa Bimbingan dan Konseling dimasukkan dalam kurikulum FKIP. Hal 
tersebut menunjukkan adanya langkah yang lebih maju, yaitu Bimbingan dan 
Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara ilmiah. Dengan adanya 
instruksi dari pihak pemerintah ( Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) 
untuk melaksakan Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah, telah 
membuat bimbingan dan konseling semakin maju di lingkungan 
sekolah.(Bimo Walgito,2010:17). 
Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun 
1962. Pada jenjeng ini para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan 
bimbingan para guru untuk menentukan kejuruan sesuai da bidang yang ia 
minati dan ia bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan Konseling membantu 
penjurusan di SMA atas beberapa bidang jurusan dengan ketegasan sebagai 
berikut: 
1. Di kelas I itu para pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat 
dan minatnya dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran di 
sekolah dengan bantuan pembimbing, para guru dan orang tuanya. 
2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus; budaya, pasti, 
7 
pengetahuan alam. 
3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di atas pengisian kartu pribadi siswa 
harus dilakukan dengan seteliti-telitinya. Sejak saat itu guru-guru ditatar 
menjadi pembimbing yang baik.(Catatan BK Kita,2012). 
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya 
dalam dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 
membawa harapan baru pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf 
bimbingan memegang peranan penting dalam sistem sekolah pembangunan. 
Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah sejak 
diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan 
penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada 
tahun 1975 berdiri ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang.
IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di 
sekolah. 
Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan 
agar lebih mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk mewujudkan 
layanan bimbingan yang profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan 
yang dilakukan dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari 
Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah 
dimasukkan bimbingan karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan 
terus dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem 
Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan 
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan 
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada masa yang 
akan datang. 
Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK 
Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 
Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program 
bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan 
bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam 
program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. 
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan 
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan 
Konseling Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh 
pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang 
mendapat pengakuan dan kepercayaan publik.(jareperpus,2011) 
Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami 
perkembangan seiring berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade 
perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami perubahan 
yang signifikan, hingga sekarang bimbingan dan konseling terus diupayakan 
lebih maju, terbukti dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada 
sekolah-sekolah khususnya di sekolah menengah atas. 
8
9 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Bimbingan dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan 
didirikannya Vodational Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 
1908. Bertepatan dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan 
layanan konseling di SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan oleh tokoh-tokoh 
lain hingga perkembangannya pesat hingga di Indonesia. 
dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya 
hanya dikenal sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), 
sebagaimana peran dari Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun 
sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling 
pun merambah kebidang pendidikan (Education Guidance) yang dirintis oleh 
Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan dalam segi 
kepribadian (Personal Guidance). 
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era 
kemerdekaan, dari bimbingan itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-cita 
bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan 
Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa 
perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan 
Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi 
Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah 
mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan 
di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian 
disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan 
karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001. 
B. Saran 
Kami menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih banyak terdapat 
kekurangan. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami butuhkan demi 
penyempurnaan Makalah ini kedepannya
10 
DARTAR PUSTAKA 
http://www.sarjanaku.com/2011/01/sejarah-bimbingan-konseling.html 
http://jareperpus.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo_4407.html 
http://Wieke-Oktara-Olivia,blogspot.com/2012/05/sejarah-perkembangan-bimbingan- 
konseling.html 
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset.
11 
KATA PENGANTAR 
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta 
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat 
menyelesaikanmakalah makalah dengan judul " Sejarah BK ". 
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita 
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan 
sunnah untuk keselamatan umat di dunia. 
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan 
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan 
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah 
ini. 
Bima, Oktober 2014 
Penulis 
i
12 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR................................................................................... i 
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 
B. RumusanMasalah ............................................................................ 2 
C. Tujuan ............................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia .................... 3 
B. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling 
di Indonesia ..................................................................................... 4 
C. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan 
Di Indonesia .................................................................................... 6 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan ................................................................................... 9 
B. Saran............................................................................................... 9 
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10 
iI

More Related Content

What's hot

Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...Istna Zakia Iriana
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)Fitri Nofiati
 
Filosofi pendidikan.pptx
Filosofi pendidikan.pptxFilosofi pendidikan.pptx
Filosofi pendidikan.pptxEdiiSusanto
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumWhyda Kasim
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Konsep sosio-antropologi pendidikan
Konsep sosio-antropologi pendidikan Konsep sosio-antropologi pendidikan
Konsep sosio-antropologi pendidikan Setadewa Okreina
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanAprilia putri
 
model pembelajaran wheeler
model pembelajaran wheelermodel pembelajaran wheeler
model pembelajaran wheelerDudut Multiyana
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 

What's hot (20)

Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
 
Filosofi pendidikan.pptx
Filosofi pendidikan.pptxFilosofi pendidikan.pptx
Filosofi pendidikan.pptx
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Konsep sosio-antropologi pendidikan
Konsep sosio-antropologi pendidikan Konsep sosio-antropologi pendidikan
Konsep sosio-antropologi pendidikan
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
model pembelajaran wheeler
model pembelajaran wheelermodel pembelajaran wheeler
model pembelajaran wheeler
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 

Similar to BK Perkembangan di Indonesia

Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingFauzi Din
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingRAAl9
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasRizmanz Rizky
 
Tugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkTugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkPENJAGA HATI
 
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxKoneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxssuserd5e956
 
Kurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanKurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanBayu13
 
Kurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanKurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanBayu13
 
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesiaSejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesiaNur Arifaizal Basri
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsusfery_antini
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikananitaairhi
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniyani12345
 

Similar to BK Perkembangan di Indonesia (20)

Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Sejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikanSejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikan
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Makalah baru
Makalah baruMakalah baru
Makalah baru
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asas
 
Tugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkTugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbk
 
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxKoneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
 
Kurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanKurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan Pembelajaraan
 
Kurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanKurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan Pembelajaraan
 
Reno pp
Reno ppReno pp
Reno pp
 
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesiaSejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsus
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Ppt kurikulum
Ppt kurikulumPpt kurikulum
Ppt kurikulum
 

More from Bambang Setiawan

More from Bambang Setiawan (10)

Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencana
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
Buyu
BuyuBuyu
Buyu
 
Beasiswa bidik misi
Beasiswa bidik misiBeasiswa bidik misi
Beasiswa bidik misi
 
Makalah pembuluh darah agas
Makalah pembuluh darah agasMakalah pembuluh darah agas
Makalah pembuluh darah agas
 
Saran
SaranSaran
Saran
 
Besaran pokok dan besaran turunan dalam fisika
Besaran pokok dan besaran turunan dalam fisikaBesaran pokok dan besaran turunan dalam fisika
Besaran pokok dan besaran turunan dalam fisika
 
Besaran masa
Besaran masaBesaran masa
Besaran masa
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 

BK Perkembangan di Indonesia

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang berfikir, karena kecenderungannya dalam berfikir itu manusia tak pernah luput dari berbagai permasalahan dan problem hidup. Sudah menjadi keharusan dalam kehidupan social, bahwa kepedulian antar sesama harus dijunjung tinggi. Dalam hal ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari itu, dorongan moril dan spiritual sangat berpengaruh dalam membantu seseorang dalam mengoptimalkan kemampuan diri dan memberi solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini, tentunya diperlukan metode-metode yang sistematis dan kiat-kiat kusus agar tujuan yang diharapkan dapat mengena pada sasaran yang diharapkan. Sebagai calon guru dengan berbagai tanggung jawab yang diempunya, yaitu mendidik para siswanya agar menjadi pribadi yang seutuhnya, sudah selayaknya mampu memahami perkembangan peserta didiknya agar dapat memberikan materi yang efektif, efisien, dan terarah, serta mampu mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar lebih dewasa dan mandiri dalam menghadapi problema hidupnya dan masa depan. Maka, materi bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua calon guru, karena pada hakikatnya semua guru memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu membimbing dan mengarahkan peserta didiknya walaupun bukan sebagai guru BK. Sebelum mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih jauh, sebagai landasan pokok perlulah mengkaji tentang perkembangan Bimbingan dan Konseling dari awal mula kelahirannya, perkembangannya dari masa ke masa, hingga perkembangannya di Indonesia. Sebagaimana isi makalah yang kami paparkan ini.
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah 1. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia 2. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia 3. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia C. Tujuan Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait dengan rumusan masalah, yang dengan tujuan tersebut kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Sejarah Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia Di Indonesia sendiri, praktek Bimbingan Konseling sebenarnya sudah lama diperankan, seperti berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo pada tahun 1908, himgga pada periode selanjutnya berdirilah pergurua Taman Siswa pada tahun 1922 yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara yang menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan para siswanya. Prinsip didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional Taman Siswa ini antara lain: kemerdekaan belajar, bekerja dan menggunakan pendekatan konvergensi. Dari pola pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak perhatian dan penghargaan terhadap potensi seseorang dan kemerdekaan untuk mengembangkan potensi. Hal ini merupakan benih dari gerakan bimbingan konseling. .(wieke octora olivia,2012). Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan didiriknnya beberapa kementrian pada waktu itu (ada Kantor Penempatan Kerja) yang salah satu kegiatannya dilakukan di Kantor Penempatan Tenaga Kerja yang maksudnya untuk menempatkan orang-orang agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya dan ini menyerupai Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank Parsons di Boston. Sekarang ini kantor Penempatan Tenaga Kerja ini tumbuh menjadi Departemen Tenaga Kerja. Dalam perkembangannya, bimbingan dan konseling di Indonesia memiliki alur yang sama seperti halnya perkembangannya di Amerika, yaitu bermula dari bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance) lalu merambah kepada bimbingan pendidikan (Education Guidance).
  • 4. 4 B. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia 1. Perkembangan bimbingan dan konseling sebelum kemerdekaan Masa ini merupakan masa penjajahan Belanda dan Jepang, para siswa didiik untuk mengabdi demi kepentingan penjajah. Dalam situasi seperti ini, upaya bimbingan dikerahkan. Bangsa Indonesia berusaha untuk memperjuangkan kemajun bangsa Indonesia melalui pendidikan. Salah satunya adalah taman siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara yang menanamkan nasionalisme di kalangan para siswanya. Dari sudut pandang bimbingan, hal tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan bimbingan. 2. Dekade 40-an Dalam bidang pendidikan, pada dekade 40-an lebih banyak ditandai dengan perjuangan merealisasikan kemerdekaan melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang serba darurat manakala pada saat itu di upayakan secara bertahap memecahkan masalah besar anatara lain melalui pemberantasan buta huruf. Sesuai dengan jiwa pancasila dan UUD 45. Hal ini pulalaah yang menjadi fokus utama dalam bimbingan pada saat itu. 3. Dekade 50-an Bidang pendidikan menghadapi tentangan yang amat besar yaitu memecahkan masalah kebodohan dan keterbelakangan rakyat Indonesia. Kegiatan bimbingan pada masa dekade ini lebih banyak tersirat dalam berbagai kegiatan pendidikan dan benar benar menghadapi tantangan dalam membantu siswa disekolah agar dapat berprestasi. 4. Dekade 60-an Beberapa peristiwa penting dalam pendidikan pada dekade ini : a. Ketetapan MPRS tahun 1966 tentang dasar pendidikan nasional b. Lahirnya kurikulum SMA gaya Baru 1964 c. Lahirnya kurikulum 1968 d. Lahirnya jurusan bimbingan dan konseling di IKIP tahun 1963membuka Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan yang sekarang
  • 5. dikenal di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan nama Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB). Keadaan di tas memberikan tantangan bagi keperluan pelayanan 5 bimbinga dan konseling disekolah. 5. Dekade 70-an Dalam dekade ini bimbingan di upayakan aktualisasi nya melalui penataan legalitas sistem, dan pelaksanaannya. Pembangunan pendidikan terutama diarahkan kepada pemecahan masalah utama pendidikan yaitu : a. Pemerataan kesempatan belajar, b. Mutu, c. Relevansi, dan d. Efisiensi. Pada dekade ini, bimbingan dilakukan secara konseptual, maupun secara operasional. Melalui upaya ini semua pihak telah merasakan apa, mengapa, bagaimana, dan dimana bimbingan dan konseling. 6. Dekade 80-an Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada perwujudan bimbingan yang professional. Dalam dekade 80-an pembangunan telah memasuki Repelita III, IV, dan V yang ditandai dengan menuju lepas landas. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini: a. Penyempurnaan kurikulum b. Penyempurnaan seleksi mahasiswa baru c. Profesionalisasi tenaga pendidikan dalam berbagai tingkat dan jenis d. Penataan perguruan tinggi e. Pelaksnaan wajib belajar f. Pembukaan universitas terbuka g. Lahirnya Undang – Undang pendidikan nasional Beberapa kecenderungan yang dirasakan pada masa itu adalah kebutuhan akan profesionalisasi layanan, keterpaduan pengelolaan, sistem pendidikan konselor, legalitas formal, pemantapan organisasi,
  • 6. pengmbangan konsep – konsep bimbingan yang berorientasi Indonesia, dsb. 6 7. Meyongsong era Lepas landas Era lepas landas mempunyai makna sebagai tahap pembangunan yang ditandai dengan kehidupan nasional atas kemampuan dan kekuatan sendiri khususnya dalam aspek ekonomi. Cirri kehidupan lepas landas ditandai dengan keberadaan dan berkembang atas dasar kekuatan dan kemampuan sendiri, maka cirri manusia lepas landas adalah manusia yang mandiri secara utuh dengan tiga kata kunci : mental, disiplin, dan integrasi nasional yang diharapkan terwujud dalam kemampuannya menghadapi tekanan – tekanan zaman baru yang berdasarkan peradaban komunikasi informasi. 8. Bimbingan berdasarkan pancasila Bimbingan mempunyai peran yang amat penting dan strategis dalam perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Manusia Indonesia yang dicita-citakan adalah manusia pancasila dengan cirri-ciri sebagaimana yang terjabar dalam P-4 sebanyak 36 butir bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup, kepribadian bangsa dan idiologi nasional. Sebagai bangsa, pancasila menuntut bangsa Indonesia mampu menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya ditengah-tengah pergaulan dengan bangsa lain. Bimbingan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan dan mempunyai tanggung jawab yang amat besar guna mewujudkan manusia pancasila karena itu seluruh kegiatan bimbingan di Indonesia tidak lepas dari pancasila. C. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang.(Sarjanaku 2011).
  • 7. Dengan diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia yang berlangsung di Malang sejak tanggal 20-24 Agustus 1960, telah diputuskan bahwa Bimbingan dan Konseling dimasukkan dalam kurikulum FKIP. Hal tersebut menunjukkan adanya langkah yang lebih maju, yaitu Bimbingan dan Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara ilmiah. Dengan adanya instruksi dari pihak pemerintah ( Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) untuk melaksakan Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah, telah membuat bimbingan dan konseling semakin maju di lingkungan sekolah.(Bimo Walgito,2010:17). Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun 1962. Pada jenjeng ini para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan bimbingan para guru untuk menentukan kejuruan sesuai da bidang yang ia minati dan ia bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan Konseling membantu penjurusan di SMA atas beberapa bidang jurusan dengan ketegasan sebagai berikut: 1. Di kelas I itu para pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat dan minatnya dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran di sekolah dengan bantuan pembimbing, para guru dan orang tuanya. 2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus; budaya, pasti, 7 pengetahuan alam. 3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di atas pengisian kartu pribadi siswa harus dilakukan dengan seteliti-telitinya. Sejak saat itu guru-guru ditatar menjadi pembimbing yang baik.(Catatan BK Kita,2012). Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan baru pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang peranan penting dalam sistem sekolah pembangunan. Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah sejak diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang.
  • 8. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di sekolah. Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar lebih mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk mewujudkan layanan bimbingan yang profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah dimasukkan bimbingan karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan terus dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan dan kepercayaan publik.(jareperpus,2011) Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, hingga sekarang bimbingan dan konseling terus diupayakan lebih maju, terbukti dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada sekolah-sekolah khususnya di sekolah menengah atas. 8
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bimbingan dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan didirikannya Vodational Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908. Bertepatan dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan layanan konseling di SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan oleh tokoh-tokoh lain hingga perkembangannya pesat hingga di Indonesia. dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan dalam segi kepribadian (Personal Guidance). Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era kemerdekaan, dari bimbingan itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001. B. Saran Kami menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami butuhkan demi penyempurnaan Makalah ini kedepannya
  • 10. 10 DARTAR PUSTAKA http://www.sarjanaku.com/2011/01/sejarah-bimbingan-konseling.html http://jareperpus.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo_4407.html http://Wieke-Oktara-Olivia,blogspot.com/2012/05/sejarah-perkembangan-bimbingan- konseling.html Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset.
  • 11. 11 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah makalah dengan judul " Sejarah BK ". Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Bima, Oktober 2014 Penulis i
  • 12. 12 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. RumusanMasalah ............................................................................ 2 C. Tujuan ............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia .................... 3 B. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia ..................................................................................... 4 C. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia .................................................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 9 B. Saran............................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10 iI