SMK Futuhiyyah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah yang mencakup (1) meningkatkan kompetensi guru dan sarana prasarana, (2) mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, (3) memperbaiki proses pembelajaran.
1. 1
STRATEGI KEPEMIMPIN AN KEPALA SEKOLAH SMK FUTUHIYYAH
DALAM MEWUJUD KAN KUALITAS PENDIDIKAN
Disusun Sebagai Tugas Pada Mata Kuliah :
Kepemimpinan Pendidikan lslam
Dosen Pengampu:
Dr. H. MudzakkirAIi, M.A
Disusun oleh:
Imam Santoso
NIM : A.14.2.1133
SEMESTER I
PROGDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2015
2. 2
STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMK FUTUHIYYAH
DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PENDIDIKAN
I. PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia,
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia terampil di bidangnya.
Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan mengembangkan
pengetahuan, ketrampilan, pikiran, perilaku, dan lain-lain terutama oleh sekolah formal.
Pendidikan dalam pengertian ini, dalam kenyataannya, sering dipraktekkan dengan
pengajaran yang sifatnya verbalistik.1
Perwujudan masyarakat berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama
dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan
keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidangnya
masing-masing.2 Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik
secara konvensional maupun secara inovatif.
Sekolah yang dikelola dengan baik, dari segi pembelajaran, sumber daya manusia
dalam hal ini pendidik serta manajemennya maka sekolah akan menghasilkan output
(siswa) yang berkualitas yang mampu bersaing ditempat yang lebih besar tantangnya dan
lebih komplek. Sedangkan, sekolah yang manajemennya kurang baik tidak akan
memberikan kualitas dan lulusan yang baik. Banyak sekolah yang tidak terkelola dari segi
sistem pembelajaran dan manajemennya sehingga sekolah tersebut tidak maju dan tidak
mampu bersaing dalam industri pendidikan saaat ini.
Untuk mewujudkan sekolah idaman dan sekolah yang memenuhi kebutuhan
masyarakat dibidang pendidikan. Maka, sekolah atau lembaga pendidikan membutuhkan
sumber daya manusia yang profesional. Sumber daya manusia yang dimiliki sekolah
dapat memberikan konstribusi yang menguntungkan bagi terselenggaranya pendidikan
yang efektif.
Kepemimpin kepala sekolah harus mampu memobilisasi sumber daya sekolah,
dalam kaitannya dengan perencanaan dan evaluasi program sekolah, pengembangan
1
Qodri A. Azizy Pendidikan (Agama) untk Membangun Etika Sosial, (Semarang: PT.Aneka Ilmu 2002) h 18
2
E. Mulyasa, KurikulumBerbasisKompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) h 3
3. 3
kurikulum, pembelajaran, pengelolaan ketenagaan, saran dan prasarana, sumber
keuangan, pelayanan siswa, hubungan sekolah dan masyarakat dan penciptaan iklim
sekolah.
Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh sumber
daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Selain itu, kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di
sekolah, berpikir secara analitik dan konseptual dan harus senantiasa berusaha untuk
menjadi guru penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapai oleh para
tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta berusaha untuk mengambil
keputusan yang
memuaskan bagi semua.3
Maka kepala sekolah harus mampu menjabarkan fungsi dan tujuan Pendidikan
Nasional kedalam tujuan yang lebih rinci lagi. Dengan kata lain tujuan menjadi lebih
sederhana dan dapat dijalankan. Sebagai manajer, kepala sekolah dituntut untuk bisa dan
mampu memberikan pelayanan pendidikan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan
masyarakat. Kepala sekolah tidak perlu ragu-ragu dalam membuat strategi dan kebijakan
sendiri.
Secara umum untuk meningkatkan mutu sekolah untuk mencapai standar
kompetensi harus ditunjang oleh banyak pendukung. Diantaranya adalah, kepala sekolah
dan guru profesional merupakan salah satu input sekolah yang memiliki tugas dan fungsi
yang sangat berpengaruh pada berlangsungnya proses pendidikan.
Oleh karenanya, diperlukan kepala sekolah yang professional, sebagai pemenuhan
sumber daya manusia yang baik memiliki kompetensi yang mendukung tugas dan
fungsinya dalam menjalankan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Disamping
peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan ada faktor pendukung
lainnya yang dapat menentukan mutu pendidikan, seperti sarana dan prasarana, kurikulum
dan proses belajar
mengajar.
Kepala sekolah sebagai manajer sudah saatnya mengoptimalkan mutu kegiatan
pembelajaran untuk memenuhi harapan pelanggan pendidikan. Sekolah berfungsi untuk
membina sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif, sehingga kelulusannya
memenuhi kebutuhan masyarakat, baik pasar tenaga kerja sektor formal maupun sektor
3
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h.103
4. 4
informal. Para manajer pendidikan di tuntut mencari dan menerapakan suatu strategi
manajemen baru yang dapat mendorong perbaikan mutu sekolah.
SMK Futuhiyyah berdiri pada tahun 1998, Tepatnya setelah pecah era
reformasi, di Indonesia yang saat itu runtuhnya rezim orde baru. Pendirian sekolah ini
merupakan panggilan jiwa oleh seorang kiyai setempat yang melihat kondisi sosiologis
daerah setempat yang sangat membutuhkan pendidikan. Awalanya pendiirian sekolah ini
bertujuan hanya untuk anak-anak yang tidak mampu, namun berkat kerjasama di semua
element masyarakat maka sekolah ini mulai berkembang.
Awalnya sekolah ini hanya diminati oleh warga Mranggen dan sekitarnya, karena
sekolah ini di anggap belum mampu memberikan pendidikan yang layak untuk peserta
didik. Namun, dengan berkat kerja keras dari kepala sekolah, dengan segala daya dan
upaya dan dibantu oleh guru-guru yang sangat mementingkan pendidikan, maka sekolah
ini disulap menjadi sebuah sekolah yang berekembang dan banyak diminati oleh warga,
tidak hanya warga setempat tetapi sudah diminati oleh warga Demak dan sekitarnya.
Sebagai manejer, kepala sekolah dituntut mampu membuat perencanaan,
pengorganisasian, pengrahan serta pengawasan. Untuk itu, kepala sekolah SMK
Futuhiyyah dituntut untuk selalu membuat perencanaan dan program kerja, mengingat
umur lembaga pendidikan ini tidak tergolong muda lagi. Maka, peran manajer dalam hal
ini adalah kepala sekolah,. Sangat dituntut untuk senantiasa mampu dan bisa
mengembangan sekolah. Baik, dari penyiapan profesionalisme tenaga kepndidikan,
penyediaan sarana dan prasana sampai dengan kepuasaan pelayanan sekolah terhadap
pelanggan sekolah.
Ini bukanlah pekerjaan mudah bagi seorang kepala sekolah yang dituntut untuk
menjadi seorang manajer. Tidak semua guru atau pendidik mampu menjadi kepala
sekolah. Karena kepala sekolah senantiasa dituntut dengan profesinal dan kompetensi
kinerja sebagai seorang manajer. Karena, apapun kinerja kepala sekolah tidak terlepas
dari pantauan dan penilaian dari semua pihak. Begitu kompleksnya kerja dan ruang
lingkup tugas kepala sekolah dan diiukuti perkembangan yang dialami oleh SMK
Futuhiyyah, maka penulis merasa perlu meneliti peran kompetensi manajerial kepala
sekolah, dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Futuhiyyah.
Dengan demikian pendidikan yang bermutu tidak hanya dilihat dari kualitas
lulusannya, tetapi mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Pelanggan dalam hal ini
5. 5
adalah pelanggan internal (Pendidik) serta eksternal(Peserta didik,orang tua, dan
masyarakat).
II. STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMK FUTUHIYYAH
DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PENDIDIKAN
A. GAMBARAN UMUM SMK FUTUHIYYAH
1. Sejarah SMK FUTUHIYYAH
Sekolah Menengah Kejuruan Futuhiyyah Mranggen Demak yang sering
dikenal dengan sebutan SMK Futuhiyyah ( SMKF ) Mranggen adalah Lembaga
Pendidikan Teknik Menengah Swasta dibawah Yayasan Pondok Pesantren
Futuhiyyah, Alamat Jln Suburan Mranggen Kabupaten Demak, Telp. ( 024 )
70769019, Faximile ( 024 ) 6773287, Email : smkf@futuhiyyah.net.
SMK Futuhiyyah berdiri pada tahun 1998 berdasarkan Rekomendasi Kantor
Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Nomor : 0847 /
103.08 / MN / 98. Program yang dibuka adalah Teknologi dan Industri, jurusan
Otomotif, Program Studi Mekanik Otomotif, dan Jurusan Elektronika, program studi
Elektronika Komunikasi. Menyesuaikandengan kurikulum Edisi 1999, pada tanggal
12 Oktober 2000, berdasarkan Surat Keputusan Kepala DinasPendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa tengah No. 486 / 103.08 / DIN / 2000, Program Teknologi
Industri dikonversi menjadi Program Keahlian Teknik Mesin, Bidang Keahlian
Teknik Otomotif, dan Program Keahlian Teknik Elektro menjadi Bidang Keahlian
Tenik AudioVedio. Nomor Statistik Sekolah adalah 324.03.21.01.003, dan Nomor
Data Sekolah 4203030003.
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Futuhiyyah berdiri pada saat yang
kurang tepat, yakni Bangsa Indonesia sedang dililit krisisi Moneter, dan proses
desentralisasi sistem pendidikan yang disemangati oleh UU No 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah.
AKREDITASI SEKOLAH
Ketika Sekolah memasuki usia 3 tahun, siswa angkatan pertama memasuki
masa Ujian Akhir Sekolah, oleh karena sekolah belum terakreditasi maka ujian
bergabung dengan SMK Negeri 4 semarang. Tahun 2002,setelah sekolah meluluskan
siswa angkatan pertama, sekolah memproses Akreditasi Sekolah akan tetapi
6. 6
mengalami hambatan kewenangan penyelenggaraan Akreditasi karena kebijakan
Otonomi Daerah. Atas inisiatif sekolah dan kesediaan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Demak, SMK Futuhiyyah diakreditasi dan
mendapatkan status TERAKREDITASI dari Dinas Pendidikan Kabupaten Demak,
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak Nomor :
893.3 / 214.a tertanggal 1 Maret 2002.
Berdasarkan Juklak Akreditasi tahun 2003, lembaga yang berwenang
melaksanakan akreditasi Sekolah adalah Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Jawa
tengah, maka pada Tahun 2004 SMK Futuhiyyah melaksanakan akreditasi ulang dan
mendapatkan hasil TERAKREDITASI dengan peringkat SANGAT BAIK (B).
Perjalanan sekolah memasuki usia enam tahun dan penyelenggaraan program diklat
telah berjalan dengan baik, pengelola berinisiatif membuka progran studi baru, yakni
Program Studi Tata Boga dan Tata Busana yang dirintis pada Tahun Diklat
2005/2006, Pada tahun 2009 melalui Badan Akreditasi Sekolah (BAS) mendapatkan
AKREDITASI A untuk semua program studi, sampai tahun 2011 jurusan baru ini
belum menerima siswa baru karena minat masuk jurusan mekanik otomotif terlalu
tinggi dan keterbatasan ruang belajar pada tahun 2010 SMK Futuhiyyah membuka
Jurusan Baru Yakni Teknik Sepeda Motor.
Penyelenggaraan program diklat baru SMK Futuhiyyah memiliki pertimbangan
sebagai berikut :
Dua program studi yang ada telah Terakreditasi dan belum menarik minat kaum
perempuan ; jumlah siswa tahun berjalan 986 semua laki-laki, dan alumni yang
berjumlah 1545 hanya ada 7 alumni yang perempuan ;
Memberi kesempatan dan bekal kererampilan kepada kaum perempuan yang
cenderung lebih banyak daripada kaum laki laki, dan di Lingkungan Yayasan Pondok
Pesantren Futuhiyyah terdapat Sekolah Lanjutan Pertama ( SLTP ) yang siswanya
khusus perempuan;
Home Industri jasa kareting berpeluang besar, dimana daerah Mranggen dan
sekitarnya merupakan Daerah pengembangan Industri, sehingga kaum perempuan
lebih mengutamakan kerja daripada jadi iburumah tangga.
7. 7
2. VISI dan Misi SMK FUTUHIYYAH
Visi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Futuhiyyah Mranggen :
“ Menyiapkan tenaga kerja profesional dalam rangka peningkatan
sumberdaya manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terbarukan sekaligus
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai upaya mensukseskan
pembangunan Nasional “.
Misi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Futuhiyyah Mranggen :
“ Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil dan siap pakai,
mandiri melalui upaya peningkatan pelaksanaan proses belajar mengajar dengan
semakin memantapkan pelaksanaan pendidikan sistem ganda untuk produksi dan
optimalisasi sumberdaya “ .
3. Keadaan Guru,karyawan, dan siswa SMK FUTUHIYYAH
No Nama Pelajaran Jabatan
1 Drs. Muhlisin Bisyri, S.E,M.Ag KWU Kepala Sekolah
2 H. Helmi Wafa, SE Ekonomi Waka Sekolah
3 Sukandar, S.Pd, M.T Komp.Kejuruan Waka Kurikulum
4 Muhamad Khaliem, S.Ag PAI Waka Kesiswaan
5 Hasan Djunaedi, S.T Komp.Kejuruan Waka Sarpras
6 Jumali, S.Pd PKN , Sejarah Kepala TU
7 Sumaryo, S.Pd, M.Si Komp.Kejuruan Waka Humas Industri
8 Sinadlim, ST Komp.Kejuruan K3 Audio Video
9 Bakti Sofyarto,ST,MT. Komp.Kejuruan K3 TKR
10 Titik Margie RN, S.Pd Bimbingan
Kemandirian
Koord BP
11 Zaenal Abidin, S.Ag. PAI Bendahara
8. 8
12 Andi Irianto W, S.Pd Komp.Kejuruan -
13 Slamet Riyanto, S. Kom Komputer Kalab Komputer
14 M. Kamsono, S.Pd PPKn -
15 Elvy Sofiah, S.Pd. PPKn -
16 Imam Santoso, S Ag PAI -
17 Moh. Ali Masyhar, S Pd Matematika -
18 Erni Hidayati, S Pd B. Indonesia -
19 Muhammad Noor, S.Pd B. Inggris -
20 Saeful Aziz Guru Praktek K3 TSM
21 Ika Pramukawati, S Pd B. Indonesia -
22 Sutanto, S. Si Olahraga Pembina Osis
23 Marfuah, S Pd B. Inggris -
24 Ahmad Mujib, S Pdi BTA -
25 Arif Nugroho, S. Pd Matematika -
26 Inos Boedhi Moeljanto, A. Md B. Jepang -
27 Raden Tien Hartini, SE Kewirausahaan -
28 Nailil Muna Heppy Fitriyani, S Kewirausahaan -
29 Pujo Kusworo, S. Pd Olahraga -
30 Ahmad Junaedi, S. Si Fisika -
31 Ahmad Muh Faizin, S. Pdi BTA -
32 Turmudi, ST Komp.Kejuruan Instalasi
33 Supriyanti, S. Pd B. Jawa -
9. 9
34 Trimukti Diyah Astuti, S.Psi Psikologi -
35 Farid Eko Wibowo, S.Hi - Sekjur
36 Pujo Mulyono B. Jepang -
37 Edi Mulyono, A. Md Komp.Kejuruan -
38 Handoyo Utomo, S. Pd Komp.Kejuruan -
39 Nugroho Apriyono, S. Pd Psikologi -
40 MubaI, S. Pdi Komp.Kejuruan -
41 Lutfil Hakim, S.Pd Komp.Kejuruan -
42 Yoga Tri Utomo, S.Pd Komp.Kejuruan -
43 Muhlisin, S. Pd Matematika -
44 Kholifatul Khoiriyyah, S. Pd Kimia -
45 Syaifuddin - Staf TU
46 Ali Sapua - Staf TU
47 Muyasaroh - Staf TU
Jumlah siswa SMK Futuhiyyah pada tahun ajaran 2014-2015 berjumlah 761
terdiri dari kls X 274 kelas XI 274 dan kelas XII 213,mereka datang dari berbagai
daerah ada yang dari jawa tengah dan ada yang dari luar jawa tengah,ada yang
sambil mondok dan ada yang nglaju
B. KONSEP KEPEMIMPINAN MENURUT ISLAM
1. Pengertian pemimpin
Definisi tentang pemimpin memiliki banyak variasi dan banyak yang
mencoba untuk mendefinisikan tentang konsep pemimpin ini. Pemimpin adalah
orang yang memiliki segala kelebihan dari orang-orang lain. Pemimpin dalam
pandangan orang kuno adalah mereka yang dianggap paling pandai tentang berbagai
10. 10
hal yang ada hubungannya kepada kelompok dan pemimipin harus pandai
melakukannya (pandai memburu, cakap dan pemberani berperang).4
Jika dikaitkan dengan zaman sekarang ini pemimpin tidak harus bisa
memenuhi tugas seperti pada zaman dulu, akan tetapi pemimpin harus memikliki
kecakapan, pemimpin sekarang ini hanya memilih seorang pembantu yang
mempunyai keahlian yang berkaitan dengan apa yang belum dia miliki artinya sesuai
denga keahlian.5
Kata pemimpin dan kepemimpinan merupakan satu kesatuan kata yang tidak
dapat dipisahkan baik secara struktur maupun fungsinya. Artinya, kata pemimpin dan
kepemimpinan adalah satu kesatuan kata yang mempunyai keterkaitan, baik dari segi
kata maupun makna. Pembahasan tentang masalah kepemimpinanan, sebenarnya
sudah banyak diulas dalam buku-buku dan tulisan-tulisan yang membahas tentang
kepribadian dan sifat seorang pemimpin mulai dari zaman nabi hingga saat ini.6
2. Landasan Hukum Tentang Pemimpin
Dalam al-Qur'an, kategori pemimpin biasa dijabarkan ke dalam dua istilah
yaitu: Pertama khalifah, sebagaimana yang terdapat pada: QS. Al-Baqarah (2) Ayat
30, dan QS. Shad (38) ayat 26. Kedua, imamah yang tercantum dalam QS. Al-
Furqan (25) Ayat 74.
Secara etimologi, kepemimpinan dalam artian khilafah berasal dari kata
khalafa yang mempunyai makna pimpin sedangkan khalifah berarti pemimpin,
maka pemimpin adalah orang yang memiliki fungsi sebagai pengganti atau wakil
Tuhan di bumi.7 Sebagaimana yang tertera dalam, QS. Al-Baqarah: 2 ayat 30.
Artinya: ”Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para
Malaikat:”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi”.
(QS. Al-Baqarah: (2) ayat 30).8
4
Ngalim Purwanto dkk, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1984, hlm. 38.
5 Ibid.
6
Ghalia Indonesia, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984, hlm. 7.
7 Mudzakkir Ali, Model Kepemimpinan Pendidikan,Semarang: Wahid Hasyim University Press, 2009, hlm.2.
8
Departemen Agama RI, al-Qur’an Dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 2004, hlm.13.
11. 11
Quraish Shihab di dalam “Tafsir al-Mishbah” mengatakan bahwa ayat ini
merupakan penyampaian Allah kepada para malaikat tentang rencana-Nya
menciptakan manusia di muka bumi ini. Penyampaian kepada mereka menjadi
sangat penting, karena malaikat akan dibebani sekian tugas menyangkut manusia.
Ada yang akan bertugas mencatat amal-amal manusia, ada yang bertugas
memelihara, ada yang membimbingnya.9
Menurut Ibnu Katsir, Imam Al-Qurthubi dan ulama’ yang lain telah
menjadikan ayat ini sebagai dalil wajibnya menegakkan khilafah untuk
menyelesaikan dan memutuskan pertentangan antara manusia, menolong orang
yang teraniaya, menegakkan hukum Islam, mencegah merajalelanya kejahatan dan
masalah-masalah lain yang tidak dapat terselesaikan kecuali dengan adanya imam
(pimpinan).10
Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim:
Artinya: ”Dari Qutiabah bin Said dari Laits, Saya juga di ceritai oleh Muhammad
bin Ramah dari laits dari Nafi dari Ibn Umar bahwa Rasullulah SAW berkata:
“Ingatlah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditaya tentang
kepemimpinannya, penguasa adalah pemimpin dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).11
Bahwa Hadits ini berkaitan tentang kepemimpinan karena menyangkut
kehidupan, bahwa setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin bagi diri
dan keluarganya. Jika ingin memimpin dalam skala yang lebih besar, maka harus
9
Dalam Tafsir al-Misbah kata khalifahpadamulanya berartiyang menggantikan atau yang datang sesudah siapa
yang datangsebelumnya.Ada juga yangmemberikan makna yang “menggantikan Allah”,bukannya dia tidak mampu
untuk menjadikan manusia menjadi Tuhan, akan tetapi ini merupakan ujian bagi manusia, dan memberinya
penghormatan kepada manusia.Lihat M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (pesan dan Kesan Keserasian al-Qur’an),
Jakarta: Lentera Hati, volume.I, cet. Ke-2, 2004, hlm. 140.
10
M. Hasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Gema Insani, 1999, hlm.
104.
11
Lihat Muslim, Shahih Muslim, jus II, Libanon: Dar Al Kutub Bairud, t.th, hlm. 125. Juga lihat Ahmad ibnu
Ali Ibnu Hajar Al Asqalani, Fthul Barri, jus II, Libanon: Dar Al Kutub Bairud, t.th, hlm.380.
12. 12
banyak berlatih untuk bisa memimpin diri dan keluarga. Jika tidak dapat berbuat
demikian, maka jangan sekali-kali memimpin karena pasti tidak akan menciptakan
suasana damai dalam sebuah negara.
Kepemimpinan adalah amanah dan bertanggung jawab, bukan didunianya
saja akan tapi di akhirat juga, maka orang-orang dulu takut untuk dijadikan
pemimpin karena bayak beban yang harus di tanggung, walapun pada akhirnya
mereka mau menerima, dia seperti menerima musibah.
3. Pendekatan yang dipakai Pemimpin
Dari cakupan bentuk kepemimpinan tersebut, maka fungsi kepemimipinan
dapat dideteksi dengan pendekatan di bidang kepemimpinan, yaitu pendekatan
sifat, perilaku, situasi, dan pendekatan kontingensi.12
Pendekatan pemimpin, apabila dikaitkan dengan Islam, terdapat dua
pendekatan yang ditawarkan, yaitu:
1. Pendekatan sifat pemimpin dengan mengambil implementasi sifat-sifat Allah dan
implementasi sifat Nabi/Rasul.
2. Pendekatan perilaku dengan mengambil implementasi af’al Allah swt. dan af’al
Rasulullah saw.
Adapun pendekatan situasi dan kontingensi disesuaikan dengan konteks pribadi
pemimpin dan konteks situasi waktu memimpin.13
C. USAHA DAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PENDIDIKAN
Usaha Kepala sekolah SMK Futuhiyyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
adalah :
Pertama, Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru. Strategi pertama yang
diterapkan oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu proses belajar-mengajar,
yaitu dengan cara peningkatan kemampuan mengajar guru. Peningkatan kemampuan
mengajar ini dipandang oleh Kepala Sekolah sangat penting mengingat gurulah
sebagai peran kunci yang melaksanakan dan menentukan baik-tidaknya mutu proses
12 Wahjosumidjo, kepemimpian Kepala Sekolah,hlm.21-34
13 Mudzakkir Ali, Model Kepemimpinan Pendidikan,Semarang: Wahid Hasyim University Press, 2009, hlm.87.
13. 13
belajar-mengajar tersebut. Selain itu pula, sejumlah permasalahan dalam
meningkatkan mutu proses belajar-mengajar banyak bersumber dari guru, misalnya
kurang disiplin, kurang profesional, kinerja rendah, atau permasalahan-permasalahan
pribadi lainnya.
Kedua, Optimalisasi Penggunaan Media dan Sarana Pendidikan. Strategi
yang diterapkan oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu proses belajar-
mengajar yaitu dengan optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan media dan sarana
pendidikan. Permasalahan yang muncul adalah bahwa selama ini guru kurang
mendayagunakan penggunaan media dan sarana pendidikan yang ada, sehingga
keberadaannya jelas tidak bermanfaat untuk memperlancar proses belajar-mengajar.
Ketiga, Pelaksanaan Supervisi secara Rutin. Strategi lain yang diterapkan
oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan
melaksanakan supervisi secara rutin. Keadaan ini dilakukan mengingat keberadaan
guru yang relatif memiliki pendidikan relatif sama, sehingga pembinaan dan
pengarahan merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan sekali dalam meningkatkan
mutu proses belajar-mengajar. Strategi inipun ditempuh oleh Kepala Sekolah untuk
mengatasi permasalahan sehubungan dengan kurangnya sikap profesionalisme yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas . Kegiatan supervisi dilakukan agar
Kepala Sekolah dapat mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi guru
selama melaksanakan proses pembelajaran, sehingga Kepala Sekolah dapat
memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan.
Keempat, Menjalin Kerjasama dengan Masyarakat. Masyarakat merupakan
relasi yang cukup besar dalam memberikan pengaruh dan bantuan terhadap
kelancaran penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Apalagi jika dikaitakan dengan
keadaan sekarang bahwa masyarakat memiliki peran sebagai pengawas dan
penyumbang kebutuhan sekolah dengan dibentuknya “Dewan Sekolah”. Namun
demikian dalam kenyataan bahwa umumnya masyarakat masih kurang peka terhadap
kebutuhan sekolah . Oleh karena itulah, sebagai langkah awal, untuk memperbaiki
hubungan antara sekolah dengan masyarakat, maka Kepala Sekolah mengadakan
suatu strategi yang berdaya-guna dan berhasil-guna dalam bentuk kerjasama dengan
masyarakat
14. 14
III. ANALISIS STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMK
FUTUHIYYAH DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PENDIDIKAN
Pengawasan Kepala Sekolah pada kinerja guru dinilai sudah optimal sehingga
memberikan kontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran pada SMK
FUTUHIYYAH. Hal tersebut ditunjukkan dengan efektifnya program pengawasan
yang dilakukan Kepala Sekolah yang meliputi: proses pembelajaran yang efektif;
sistem evaluasi yang efektif dan perbaikan secara berkelanjutan; melakukan refleksi
diri; pengembangan staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi; menumbuhkan sikap
responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan; menciptakan lingkungan sekolah yang
aman dan tertib; menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah dan kemungkinan
untuk berubah; melaksanakan keterbukaan dalam manajemen dan mewujudkan visi
dan misi sekolah; melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan dan sumber belajar
secara efektif; serta pengelolaan kegiatan kesiswaan/ekstrakurikuler dan
mengembangkan kepempinan instruksional.
Strategi pengawasan Kepala Sekolah dinilai sudah efektif dalam peningkatan
mutu pembelajaran pada SMK FUTUHIYYAH. Hal tersebut ditunjukkan dengan
optimalnya penerapan strategi yang dilakukan Kepala Sekolah yang meliputi:
identifikasi dan sosialisasi spirit nilai-nilai sebagai sumber budaya mutu sekolah;
Kepala Sekolah bersama seluruh stakeholders mengevaluasi dan mengembangkan
berbagai kebijakan teknis keseluruhan komponen sistem sekolah; serta pengembangan
kultur sekolah adalah proses implementasi dan institusionalisasi sehingga menjadi
suatu kebiasaan kerja (work habits) di sekolah dan di luar sekolah.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK FUTUHIYYAH meliputi: persiapan
guru mengajar kurang maksimal; guru cenderung mengandalkan isi buku paket atau
pegangan dalam pembelajaran; keterampilan guru membuka pelajaran belum optimal;
masih banyak guru cenderung tidak memiliki gaya mengajar yang bervariasi sehingga
kurang menimbulkan interaksi aktif dalam pembelajaran; keterampilan guru
mengelola kelas belum optimal; serta ketercapaian pembelajaran masih rendah.
Upaya penanganan masalah yang dihadapi oleh guru dan Kepala Sekolah
dalam meningkatkan mutu pembelajaran meliputi: peningkatan kemampuan mengajar
guru; optimalisasi penggunaan media dan sarana pendidikan; pelaksanaan supervisi
secara rutin; menjalin kerjasama dengan masyarakat; serta penerapan disiplin yang
ketat.
15. 15
Berlandaskan beberapa kesimpulan yang diuraikan di atas, maka salah satu
saran yang dianggap penting dan strategis ke depan adalah perlunya pengembangan
model kepemimpinan Kepala Sekolah yang transformasional, yaitu model
kepemimpinan yang dianggap mampu membawa perubahan paradigma peningkatan
mutu pendidikan kearah yang lebih baik. Hal ini penting mengingat pelaksanaan MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah) yang semakin meluas pada era OTDA (Otonomi
Daerah) yang menempatkan kepemimpinan Kepala Sekolah yang bercorak
transformasional pada posisi penting.
Kepemimpinan Kepala Sekolah yang transformasional dapat dilakukan
melalui tiga unsur, yaitu: kharisma, konsideran individual, dan stimulasi intelektual.
Hal itu diperlukan dalam pelaksanaan MBS yang berkualitas. Studi lanjut juga
diperlukan agar dapat memperjelas, terutama posisi dan peran Kepala Sekolah, corak
kepemimpinan transformasional dalam situasi transisional dari pengelolaan
pendidikan yang sentralistik ke arah manajemen pendidikan yang desentralistik.
IV. PENUTUP
Berdasarkan dari seluruh pembahasan diatas maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa Strategi pengawasan Kepala Sekolah dinilai sudah efektif dalam
peningkatan mutu pembelajaran pada SMK FUTUHIYYAH. Hal tersebut ditunjukkan
dengan optimalnya penerapan strategi yang dilakukan Kepala Sekolah yang meliputi:
identifikasi dan sosialisasi spirit nilai-nilai sebagai sumber budaya mutu sekolah;
Kepala Sekolah bersama seluruh stakeholders mengevaluasi dan mengembangkan
berbagai kebijakan teknis keseluruhan komponen sistem sekolah; serta pengembangan
kultur sekolah adalah proses implementasi dan institusionalisasi sehingga menjadi
suatu kebiasaan kerja (work habits) di sekolah dan di luar sekolah.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Qodri A. Azizy Pendidikan (Agama) untk Membangun Etika Sosial, Semarang: PT.Aneka
Ilmu, 2002
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003
Ngalim Purwanto dkk, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1984
Ghalia Indonesia, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984
Mudzakkir Ali, Model Kepemimpinan Pendidikan, Semarang: Wahid Hasyim University
Press, 2009
Departemen Agama RI, al-Qur’an Dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 2004
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (pesan dan Kesan Keserasian al-Qur’an), Jakarta:
Lentera Hati, volume.I, cet. Ke-2, 2004
M. Hasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Gema
Insani, 1999
Ahmad ibnu Ali Ibnu Hajar Al Asqalani, Fthul Barri, jus II, Libanon: Dar Al Kutub Bairud,
t.th
Arcaro Jerome S. Pendidikan Berbasis Mutu. Prinsip-Prinsip Perumusan dan Tata Langkah
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 1999
Ayan, Jordan E. Bengkel Kreatif. Bandung : Kaifa 2002
Brannen Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2005
Hunger David J. dan Thomas L. Wheelen. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
2003
Indrafachrudi, Soekarto . Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik. Jakarta:
Ghalia Indonesia 1994
Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Grafindo Persada. 2005
Kamar, Dachnel. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang: Universitas Putra
Indonesia Press. 2005
Sa’ud, Syaefuddin dan Abin Syamsuddin Makmun. Perencanaan Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2005
Sagala, Syaiful. Desain Organisasi Pendidikan dalam Implimentasi Kebijakan Otonomi
Daerah. Jakarta: Uhamka Press. 2007