Tiga sistem pendidikan di Indonesia yaitu berorientasi pada nilai, pendidikan terbuka, dan sistem pendidikan yang beragam. Pembelajaran di Singapura lebih menekankan pada bakat siswa dan kreativitas berfikir. Perbandingan pendidikan di kedua negara menunjukkan Singapura unggul dalam mutu dan visi jangka panjang, sedangkan Indonesia masih menghadapi tantangan akses dan kualitas yang merata.
2. Sistem pengajaran yang ada di Indonesia terbagi menjadi
beberapa kategori. Salah satunya yang banyak diterapkan yaitu
sistem yang berorientasi pada nilai. Para pelajar akan ditekankan
bagaimana bersikap jujur, disiplin terhadap waktu, tanggung
jawab, dan juga diberikan motivasi yang tinggi untuk mencapai
cita-cita. Untuk itu, siswa akan diajarkan PkN pada tingkat
Pendidikan Menengah sampai ke Pendidikan Tinggi.
Selain itu, ada juga sistem yang menganut konsep pendidikan
terbuka. Peserta didik pada sistem yang satu ini dituntut untuk
bersaing dengan teman agar berpikiran inovatif serta kreatif. Tak
berhenti sampai disitu saja, ada juga sistem pendidikan di
Indonesia yang cukup beragam yang diterapkan di tanah air.
Sistem pendidikan di tanah air juga digolongkan menjadi
beberapa bagian, mulai dari non formal, informal, dan juga
formal.
3. VIDIO YANG SAYA AMATI DI INTERNET :
https://youtu.be/om1s2GHYrek
4. Berdasarkan analisis dari vidio yang saya amati di media
internet tentang bagaimana keberlangsungan pembelajaran
di indonesia. Pada vidio tersebut terdapat guru dan murid
yang sedang melakukan pembelajran dikelas. Disini saya
melihat terdapat landasan pendidikan yaitu
1. landasan agama pendidikan
siswa membaca doa sebelum memulai pelajaran hal ini
merupakan landasan agama pendidikan
2. landasan hukum pendidikan dan
Guru yang sedang memberi materi kepada siswanya.
Karena guru memiliki hak dan kewajiban untuk memberi
materi sesuai dengan ketrampilannya.
3. landasan sosisal budaya pendidikan
Interaksi anatara guru dan siswa dalam pembelajaran dan
siswa yang mendengarkan secara tertib merupakan
landasan sosial pendidikan
5. Dengan penyampaian materi menurut saya sudah cukup baik sudah memberikan contoh
peragaan dari materi yang disampaikan yaitu memperagakan alat peraga berupa kerangka
kubus. Hal ini dapat membuat siswa mudah mengerti dan mudah memahami apa yang di
sampaikan karena dapat melihat contoh visual nyatanya. . Lalu interaksi terhadap
siswanya juga sangat baik, memberikan siswanya untuk berfikir dan memberi kesempatan
untuk menjawab.
6. Terkadang ada beberapa guru yang cara
pengajarannya terpaku pada materi dan malah
terkesan monoton. Hal ini saya pribadi pernah
mengalaminya saat masih di bangku SMP dan
SMA. Dan yang terjadi jika gurunya mengajar
terlalu monoton dengan materi yang
disampaikan siswa akan merasa bosan dan
menyebabkan tidak fokus dalam belajar sehingga
materi yang di sampaikan gurunya tidak dapat di
mengerti siswanya.
7. Singapura, atau yang dikenal dengan sebutan “Little Red-Dot”, merupakan
negara yang bersinar di jantung Asia. Singapura merupakan salah satu negara
Asia yang maju dan memiliki kualitas hidup yang tinggi serta tingkat
kriminalitas yang rendah.
Sistem edukasi di Singapura bertujuan untuk membantu para pelajar meraih
potensi terbesar dalam diri mereka dengan cara membantu mereka menemukan
talentanya, menyadari potensi terbesarnya, serta mengembangkan minat
mereka untuk belajar sepanjang hayat. Sistem edukasi di Singapura diterapkan
sejak seorang anak masih belia dan membantu mereka untuk mengembangkan
kompetensi dasar, nilai-nilai, serta pengembangan karakter untuk memastikan
bahwa mereka memiliki kapabilitas dan watak yang akan menyukseskan
mereka pada abad ke-21. Jalur pendidikan di Singapura ditujukan bagi para
pelajar dengan kekuatan, minat dan gaya belajar yang berbeda untuk mencapai
potensi maksimal dalam diri mereka.
9. Berdasarkan vidio yang saya amati di yutube
tentang bagaimana keberlangsungan
pembelajaran di Singapura. Pada vidio tersebut
saya dapat mengerti bahwa kebelangsungan
pendidikan di singapura sangat visioner dalam
urusan pendidikan dalam fase fase tertentu.
Misalnya dalam mengajar singapura lebih
mengutamkan bakat dari siswanya untuk
dikembangkan dan membebaskan siswa dalam
hal berfikir sehingga hal ini membuat siswa lebih
fleksible dalam hal belajar mencoba hal baru.
10. Di singapura juga menerapkan sistem kebebasan berfikir
dan singapura juga memikirkan gimana caranya “every
school is a good school”.
11. Berdasarkan riset yang sudah saya lakukan pada jurnal
international yaitu “mathematics education in singapura” dan
informasi pada “ international enterprise singapore” saya
mendapatkan bahwa keberlangsungan pendidikan di singapore
dari tahun ke tahun lebih memfokuskan pada visi yang telah di
terapkan seperti pada
1. Tahun 1965 singapore menerapkan Survival-driven Education
yaitu menyatukan beragam suku bangsa melalaui pendidikan.
2. Pada tahun 1979 singapore menerapkan visi yaitu “efficiency
driven education”
yaitu menyelaraskan pendidikan dengan perkembangan industri.
3. Pada tahun 1997 singapore kembali menerapkan visi yaitu
“Ability driven education”
yaitu menyiapkan generasi yang siap untuk menghadapi era
informasi.
4. pada tahun 2011 singapore menerapkan “velues-driven
education”
yaitu membentuk masyarakat yang kaya akan nilai.
12. Visi dari singapore ini sangat kuat jangka panjang dan sangat
tersetrukture hal ini selaras dengan pembangun ekonominya
juga.
13. Sementara pendidikan di indonesia kita masih berkutat dengan masalah
masalah mendasar. Menurut “Study Asian Defelopment Bank” permasalahnya
ada pada
1. tata kelola, manajemen,dan kinerja yang lemah hal ini ditunjukan dalam
pemberian gaji yang relatif rendah untuk setara tenaga pendidik dari pada
negara lainya yang memberikan gaji yang sangat memadai.
2. Pengajaran dan penelitian tidak relevan dengan kebutuhan sosisal dan
lapangan kerja, hal ini ditunjukan pada kurikulumnya yang belum sejajar
dengan kenyataan yang misalnya cara mengajar dan juga inovasi dan
teknologi.
Menurut hasil riset yang saya dapatkan pada media digital dan juga jurnal
nasional tentang bagaimana perkembangan di indonesia berlangsung. Akses
pendidikan di indonesia yang tidak merata pada semua pendidikan. hal ini di
tunjukan dengan masih adanya anak anak yang tidak mengenyam bangku
pendidikan dan banyak daerah daerah yang belom ada sekolahnya.
14. Jika kita bandingkan mutu pendidikan di indonesia dengan di singapura kita masih
tertinggal jauh. bagaimana tidak mutu pendidikan di indonesia ada pada peringkat 75 di
dunia dan singapura berada pada peringkat pertama, menurut “study Asian
Developmen Bank tahun 2018”. Pada keberlangsungan pendidikannya juga di
singapura sudah memfokuskan masyarakatnya untuk kaya akan nilai sedangkan di
indonesia masih dengan menyelaraskan pendidikan dengan perkembangan industri.
15. Pendidikan diindonesia sejauh ini memang belom sampai pada
revolusi industry yang modern dikarenakan mutu pendidikan
yang mengalami kemunduran, seperti pada tahun 2020 indonesia
mengalami krisis pendidikan karena pandemi covid-19 dan
sampe sekarang belom ter atasi. Sebenarnya kemunduran mutu
pendidikan di indonesia tidak sepenuhnya menyalahkan
pemerintah. Karna pada dasarnya mutu di indonesia sama dengan
mutu kita semua sebagai warga negara indonesia. Maka dari itu
sebagai generasi baru generasi-Z kita harus memiliki pemikiran
yang luas walau mutu pendidkkan di indonesia rendah tetapi
mutu generasinya jangan sampe rendah. Lalu bagaimana yang
dapat kita lakukan dalam misi meningkatkan mutu ? Berfikir
kreatif, inovatif, dan modern dapat meningkatkan mutu diri dalam
mengadapi revolusi indutry 4.0.
16. Sa’adah, Miftahus. 2019 “studi komperatif reformasi pendidikan di singapura dan indonesia”,
Jogjakarta, Indonesia. Doi: https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/25273
Bjork, C. (2004). Decentralization in education, institutional culture and teacher autonomy in
Indonesia. International Review Of Education, 50, 245-262. Doi: https://doi.org/10.1007/s11159-004-
2622-6
Kadir, M. A. A. (2009). Rethinking thinking schools, learning nation: Teachers’ and students’
perspective of critical thinking in Singaporean education (Unpublished doctoral dissertation). The
University of Melbourne, Melbourne.
Lee, S. S., Hung, D., & Teh, L. W. (2013). Moving Singapore from great to excellent: How
educational research informs this shift.
KEDI Journal of Educational Policy, 10(2), 267-291 Manning, C. (2000). The economic crisis and
child labor in Indonesia. ILO/IPEC Working Paper, 14-34. Doi: https://doi.org/10.1.1.200.9831
Ministry of Education Singapore. (1997). Towards Thinking Schools. Singapore: Ministry of
Education Singapore