SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
“TUGASMID ”
LANDASAN PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH
NAMA : HARJUN
NIM : G2G1 16 059
KELAS : IPS B
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
1. Analisis tantangan dan peluang pendidikan di idonesia dengan menghubungkan
realita yang ada di indonesia saat ini.
A. Tantangan Pendidikan di Indonesia
Persoalan dan dinamika pendidikan nasional telah menjadi perhatian mendasar
bagi pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat pada umumnya. Persoalan
yang dimaksud pada umumnya berkisar pada masalah akses dan pemerataan,
sumber daya manusia, kurikulum dan proses penyelenggaraan pembelajaran,
evaluasi dan mutu hasil pendidikan hingga persoalan lingkungan dan sarana
prasarana pendidikan. Berbagai upaya dan terobosan dalam skala nasional maupun
lokal telah dilakukan. Misalnya, rekayasa kurikulum telah menjadi berbasis
sekolah (school-based), berbasis kompetensi (competence-based) dan berbasis
masyarakat (community-based) dengan melibatkan stakeholders terutama orang tua
dan kelompok sosial lainnya di antaranya melalui komite dan dewan sekolah.
Sementara itu dalam lingkup pembelajaran, teacher-centered telah mulai digeser
menjadi student-centered, problem-based, dan berbagai label proses pembelajaran
yang menempatkan peserta didik sebagai sentra aktivitas, pendidik sebagai
dinamisator dan fasilitator serta pemanfaatan tidak hanya sumber belajar
konvensional (buku, dsb) namun juga ultramodern (internet, dsb) sebagai
pendukung kegiatan pembelajaran. Namun demikian, di antara sekian contoh
rekayasa pendidikan nasional di atas, tantangan-demi-tantangan baru juga tetap
muncul seperti berkaitan dengan sistem evaluasi pendidikan, pemerataan guru dan
akses teknologi, dan sebagainya. Oleh karena itu, secara umum, pendidikan
nasional kita telah mengalami perkembangan berikut dengan problem dan ekses
yang menyertainya. Praktek internasionalisasi pendidikan di Indonesia sebenarnya
telah sedemikian dinamis dalam satu dekade terakhir ini. Di lingkungan pendidikan
dasar dan menengah, RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) misalnya
merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan nasional
agar dapat merespons kebutuhan masyarakat global. Sebagai sebuah rintisan,
projek berskala nasional ini pun tidak luput dari sorotan publik yang melihat
misalnya bahwa projek ini telah menimbulkan dilema di lapangan misalnya
disinyalir adanya komersialisasi dan munculnya kesenjangan sosial antara
komunitas yang dapat mengakses kelas-kelas internasional dan mereka yang hanya
bisa sekolah di kelas regular. Gejala ini juga dalam sejumlah kasus terjadi di
lingkungan perguruan tinggi. Namun demikian, secara substansial, kreasi
pendidikan yang bercorak internationalized ini, sebagaimana telah diungkap
sebelulumnya, telah menjadi praktek dan kebutuhan. Hanya saja, baik pemerintah
maupun swasta perlu men-drive, mengelola dan menindaklanjuti projek
internasionalisasi ini terutama terkait dengan ‘mau di bawa ke mana’ projek yang
berlabel ‘internasionalisasi’ ini. Oleh karena itu, gagasan dan praktek
internasionalisasi pendidikan Indonesia sekiranya perlu diperbicangkan kembali
baik dalam lingkup pendidikan dasar, menengah maupun tinggi berikut dengan
potensi, peluang dan tantangannya ke depan. Semoga saja pendidikan di negeri kita
ini lebih baik kedepanya,amin.
B. Peluang Pendidikan Di Indonesia
salah satu program yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan untuk bisa
memunculkan peluang pendidikan di indonesia adalah melakukan kerjasama
kelembagaan baik dalam skala nasional, regional maupun internasional. Beberapa
PT memang tampak telah leading menjalin cooperation dengan universitas-
universitas, baik di Eropa, Amerika, Australia dan ‘Barat’ dan Asia lainnya pada
umumnya maupun sebagian dengan lembaga-lembaga pendidikan di Timur
Tengah. Namun, jaringan ini kerapkali berhenti di MoU (memorandum of
understanding) dan, meskipun program kerjasama telah berjalan, proses dan
hasilnya kerapkali tidak efisien, efektif dan responsible terhadap stakeholders yang
ada. Sehingga, pendek kata, bagaimana menjalin dan mengembangkan
international network yang berumur panjang dan mencapai sasaran merupakan
‘pekerjaan rumah’ yang perlu dipikirkan dan ditindaklanjuti secara kreatif. Atas
dasar inilah, seminar pendidikan yang mengulas tentang persoalan sekitar
internasionalisasi pendidikan di Indonesia ini patut diselenggarakan.
Berbicara peluang pendidikan di indonesia masih bisa sangat maju dan mungkin
akan lebih maju lagi ,dengan kata kunci menghidupkan kembali roh pendidikan di
indonesia dan implikasikan lagi di pendidikan.
Secanggih apapun pola dan metode pendidikan yang diterapkan, jika tidak
memiliki ruh, maka ia hanya akan menciptakan robot-robot tanpa nyawa. Sekolah
menjadi seperti mesin pabrik yang memproduksi barang dagangan. Lalu dengan
parameter kelulusan berdasarkan raport diklaim bahwa pola pendidikan yang
diterapkannya telah berhasil dalam pendidikan. Sebuah keberhasilan yang
dimaknakan sangat sempit bagi pengembangan mentalitas dan akhlakRuh
pendidikan adalah sebuah taste (rasa) dalam kelangsungannya. Materi pelajaran
adalah sisi lain yang bukan menjadi penentu akan kecerdasan peserta didik. Materi
pelajaran akan dengan sendirinya mudah “dilahap” oleh peserta didik jika proses
belajar mengajar memiliki rasa. Rasa membimbing yang substansinya adalah kasih
sayang. Bagaimanapun kerasnya pola pendidikan yang diterapkan, jika ia memiliki
rasa membimbing yang kuat, maka proses itu akan menimbulkan hikmah dan
keberkahan. Hikmah akan memunculkan kehalusan-kehalusan budi pekerti dan
keberkahan akan memunculkan sesuatu yang bermanfaat .
2. Pendidikan di Indonesia adalah salah satu dari upaya mewujudkan amanat UUD
1945 dengan berlandaskan pada aspek ,sosiologi,filosofis,kultural,psikologi dan
IPTEK, menurut anda apakah berjalan sesuai dengan tuntutanya.
Menurut saya pendidikan di indonesia belum berjalan sesuai dengan amanat dan tuntutan
UUD 1945,kareana :
1. setiap warga negara belum mendapat pendidikan yang merata
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau dan suku-suku yang
berbeda, membentang dari ujung subang sampai merauke. Dalam sejarah perjalanan
bangsa ini, sejak Indonesia belum merdeka hingga pasca kemerdekaan banyak sekali
persoalan yang menimpa pendidikan di Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara
lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut,
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang
Dalam pasal 31 ayat 1 berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan
“. Kesempatan belajar berlaku bagi semua anak dengan tidak membedakan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi. Dalam
ayat 3 pada pasal yang sama berbunyi : “ Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional “. Artinya ayat ini mengharuskan
pemerintah mengadakan sistem pendidikan nasional, untuk memberi kesempatan pada
setiap warga negara mendapatkan pendidikan. Jika karena satu hal seseorang atau
sekelompok masyarakat tidak bisa mendapat kesempatan belajar, maka mereka bisa
menuntut hak itu kepada pemerintah. Atas dasar inilah pemerintah menciptakan
sekolah-sekolah khusus yang bisa melayani masyarakat terpencil, masyarakat yang
penduduknya sedikit, dan masyarakat yang penduduknya tersebar berjauhan satu sama
yang lainnya. Sekolah-sekolah yang dimaksud antara lain SD kecil, SD pamong, SMP
terbuka, dan Sistem belajar jarak jauh.
2. Biaya pendidikan dibiayai pemerintah 20%, Pembodohan
Kenyataan politik yang besar di Indonesia juga masuk kedalam pendidikan. Adanya
Otonomi daerah yang dilanjutkan dengan otonomi pendidikan yang dibuat DPR
bersama pemerintah, menunjukan bahwa pendidikan seolah dan sengaja ingin
dilepaskan dari pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab. Ini sungguh ironis.
Alih-alih pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah guna mencerdaskan
kehidupan bangsa, itupun menjadi sebuah pertanyaan besar karena masyarakat yang
harus membayar beban tersebut.
Kita bisa melihat itu di beberapa politik pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk
penganggaran pendidikan. Berdasarkan Amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4 yang
diamandemen Tahun 2002, diputuskan bahwa anggaran pendidikan berjumlah
sekurang-kurangnya 20% dari APBN maupun APBD. Namun keputusan tersebut tidak
dibarengi dengan yang diharapkan bersama. Yang jelas anggaran pendidikan semakin
menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2002 saat keputusan itu ditetapkan
anggaran pendidikan yaitu Rp 11,352 triliun atau sebesar 3,76 % dari APBN.
Memasuki tahun 2003 ketika anggaran diputuskan, jumlahnya justru lebih sedikit dari
yang diputuskan yaitu Rp 11 triliun. Padahal tahun 2011 jauh lebih besar yaitu 13,5
triliun atau sekitar 4,55 % dari APBN. Terakhir Tahun 2004, Anggaran pendidikan
hanya berjumlah Rp 15,3 triliun atau 3,49 dari APBN. Sedangkan pada tahun 2008
menteri keuangan Sri Mulyani Indarwati menegaskan untuk menghemat uang negara
sebesar 10% setiap departemen termasuk pendidikan. Akibatnya anggaran Pendidikan
pada tahun 2008 berjumlah Rp 44 triliun atau kurang lebih 10% dari APBN.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini
belum sesuai dengan Landasan negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945 apalagi di Pasal
31 ayat 1 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Terbukti
bahwa saat ini banyak anak-anak yang masih putus sekolah demi mencukupi kebutuhan
keluarganya. Yang lebih ironis lagi masyarakat yang berada di suku-suku kecil harus
berjuang demi mendapatkan pendidikan. Meskipun pemerintah mengadakan dana BOS (
Bantuan operasional sekolah ) tapi kita belum bisa melihat hasil dari hal tersebut apalagi
bagi anak-anak di pesisir timur.

More Related Content

What's hot

Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakatasnawidm
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)e pai
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaPPS Universitas Sriwijaya
 
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaripto atmaja
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikanfenty_febriani
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaAzhari Saputra
 
Landasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanLandasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanELce PurWandarie
 
Cabaran guru 12
Cabaran guru 12Cabaran guru 12
Cabaran guru 12ammart852
 
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf BaruCabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf BaruTinagaran Magisparan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru
8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru
8527541 tanggungjawab-dan-peranan-gurualexander alexander
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaSeptian Muna Barakati
 
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2ciyengaprilorenza
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 

What's hot (20)

makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakat
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
 
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesia
 
Landasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanLandasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikan
 
Tik tugas 4
Tik tugas 4Tik tugas 4
Tik tugas 4
 
Cabaran guru 12
Cabaran guru 12Cabaran guru 12
Cabaran guru 12
 
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf BaruCabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru
8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru
8527541 tanggungjawab-dan-peranan-guru
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 

Similar to LANDASAN PENDIDIKAN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANIDadang DjokoKaryanto
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)YENI ISNAENI SUNARDI
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikanWarnet Raha
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperDenny Kodrat
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhSiti Hardiyanti
 
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptxTUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptxNURKIASATINABINTIMOH
 
Sesi 2. Profil Pendidikan di Indonesia
Sesi 2.   Profil Pendidikan di IndonesiaSesi 2.   Profil Pendidikan di Indonesia
Sesi 2. Profil Pendidikan di IndonesiaDaniel Saroengoe
 
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaDampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaEman Syukur
 

Similar to LANDASAN PENDIDIKAN (20)

SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
Peran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraanPeran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraan
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paper
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
ARTIKEL.pdf
ARTIKEL.pdfARTIKEL.pdf
ARTIKEL.pdf
 
topik 5
topik 5topik 5
topik 5
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
 
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptxTUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Ppt kel 2
Ppt kel 2Ppt kel 2
Ppt kel 2
 
Sesi 2. Profil Pendidikan di Indonesia
Sesi 2.   Profil Pendidikan di IndonesiaSesi 2.   Profil Pendidikan di Indonesia
Sesi 2. Profil Pendidikan di Indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaDampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
 

More from harjunode

Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik harjunode
 
Tabel tabel statistik
Tabel tabel statistikTabel tabel statistik
Tabel tabel statistikharjunode
 
Tabel chi kuadrat
Tabel chi kuadratTabel chi kuadrat
Tabel chi kuadratharjunode
 
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMENTabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMENharjunode
 
Tabel normal z
Tabel normal zTabel normal z
Tabel normal zharjunode
 
Riwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulisRiwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulisharjunode
 
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...harjunode
 
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...harjunode
 
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...harjunode
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKharjunode
 
Jurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIANJurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIANharjunode
 
FUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEMFUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEMharjunode
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
PENGANTAR BISNIS 12
PENGANTAR BISNIS 12PENGANTAR BISNIS 12
PENGANTAR BISNIS 12harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7harjunode
 
PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8harjunode
 

More from harjunode (20)

Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik
 
Tabel tabel statistik
Tabel tabel statistikTabel tabel statistik
Tabel tabel statistik
 
Tabel chi kuadrat
Tabel chi kuadratTabel chi kuadrat
Tabel chi kuadrat
 
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMENTabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
 
Tabel normal z
Tabel normal zTabel normal z
Tabel normal z
 
Riwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulisRiwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulis
 
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
 
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
 
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Jurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIANJurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIAN
 
FUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEMFUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEM
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
PENGANTAR BISNIS 12
PENGANTAR BISNIS 12PENGANTAR BISNIS 12
PENGANTAR BISNIS 12
 
PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7
 
PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 
PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9
 
PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

LANDASAN PENDIDIKAN

  • 1. “TUGASMID ” LANDASAN PENDIDIKAN DI SUSUN OLEH NAMA : HARJUN NIM : G2G1 16 059 KELAS : IPS B JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
  • 2. 1. Analisis tantangan dan peluang pendidikan di idonesia dengan menghubungkan realita yang ada di indonesia saat ini. A. Tantangan Pendidikan di Indonesia Persoalan dan dinamika pendidikan nasional telah menjadi perhatian mendasar bagi pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat pada umumnya. Persoalan yang dimaksud pada umumnya berkisar pada masalah akses dan pemerataan, sumber daya manusia, kurikulum dan proses penyelenggaraan pembelajaran, evaluasi dan mutu hasil pendidikan hingga persoalan lingkungan dan sarana prasarana pendidikan. Berbagai upaya dan terobosan dalam skala nasional maupun lokal telah dilakukan. Misalnya, rekayasa kurikulum telah menjadi berbasis sekolah (school-based), berbasis kompetensi (competence-based) dan berbasis masyarakat (community-based) dengan melibatkan stakeholders terutama orang tua dan kelompok sosial lainnya di antaranya melalui komite dan dewan sekolah. Sementara itu dalam lingkup pembelajaran, teacher-centered telah mulai digeser menjadi student-centered, problem-based, dan berbagai label proses pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai sentra aktivitas, pendidik sebagai dinamisator dan fasilitator serta pemanfaatan tidak hanya sumber belajar konvensional (buku, dsb) namun juga ultramodern (internet, dsb) sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. Namun demikian, di antara sekian contoh rekayasa pendidikan nasional di atas, tantangan-demi-tantangan baru juga tetap muncul seperti berkaitan dengan sistem evaluasi pendidikan, pemerataan guru dan akses teknologi, dan sebagainya. Oleh karena itu, secara umum, pendidikan nasional kita telah mengalami perkembangan berikut dengan problem dan ekses yang menyertainya. Praktek internasionalisasi pendidikan di Indonesia sebenarnya telah sedemikian dinamis dalam satu dekade terakhir ini. Di lingkungan pendidikan
  • 3. dasar dan menengah, RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) misalnya merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan nasional agar dapat merespons kebutuhan masyarakat global. Sebagai sebuah rintisan, projek berskala nasional ini pun tidak luput dari sorotan publik yang melihat misalnya bahwa projek ini telah menimbulkan dilema di lapangan misalnya disinyalir adanya komersialisasi dan munculnya kesenjangan sosial antara komunitas yang dapat mengakses kelas-kelas internasional dan mereka yang hanya bisa sekolah di kelas regular. Gejala ini juga dalam sejumlah kasus terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Namun demikian, secara substansial, kreasi pendidikan yang bercorak internationalized ini, sebagaimana telah diungkap sebelulumnya, telah menjadi praktek dan kebutuhan. Hanya saja, baik pemerintah maupun swasta perlu men-drive, mengelola dan menindaklanjuti projek internasionalisasi ini terutama terkait dengan ‘mau di bawa ke mana’ projek yang berlabel ‘internasionalisasi’ ini. Oleh karena itu, gagasan dan praktek internasionalisasi pendidikan Indonesia sekiranya perlu diperbicangkan kembali baik dalam lingkup pendidikan dasar, menengah maupun tinggi berikut dengan potensi, peluang dan tantangannya ke depan. Semoga saja pendidikan di negeri kita ini lebih baik kedepanya,amin. B. Peluang Pendidikan Di Indonesia salah satu program yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan untuk bisa memunculkan peluang pendidikan di indonesia adalah melakukan kerjasama kelembagaan baik dalam skala nasional, regional maupun internasional. Beberapa PT memang tampak telah leading menjalin cooperation dengan universitas- universitas, baik di Eropa, Amerika, Australia dan ‘Barat’ dan Asia lainnya pada umumnya maupun sebagian dengan lembaga-lembaga pendidikan di Timur
  • 4. Tengah. Namun, jaringan ini kerapkali berhenti di MoU (memorandum of understanding) dan, meskipun program kerjasama telah berjalan, proses dan hasilnya kerapkali tidak efisien, efektif dan responsible terhadap stakeholders yang ada. Sehingga, pendek kata, bagaimana menjalin dan mengembangkan international network yang berumur panjang dan mencapai sasaran merupakan ‘pekerjaan rumah’ yang perlu dipikirkan dan ditindaklanjuti secara kreatif. Atas dasar inilah, seminar pendidikan yang mengulas tentang persoalan sekitar internasionalisasi pendidikan di Indonesia ini patut diselenggarakan. Berbicara peluang pendidikan di indonesia masih bisa sangat maju dan mungkin akan lebih maju lagi ,dengan kata kunci menghidupkan kembali roh pendidikan di indonesia dan implikasikan lagi di pendidikan. Secanggih apapun pola dan metode pendidikan yang diterapkan, jika tidak memiliki ruh, maka ia hanya akan menciptakan robot-robot tanpa nyawa. Sekolah menjadi seperti mesin pabrik yang memproduksi barang dagangan. Lalu dengan parameter kelulusan berdasarkan raport diklaim bahwa pola pendidikan yang diterapkannya telah berhasil dalam pendidikan. Sebuah keberhasilan yang dimaknakan sangat sempit bagi pengembangan mentalitas dan akhlakRuh pendidikan adalah sebuah taste (rasa) dalam kelangsungannya. Materi pelajaran adalah sisi lain yang bukan menjadi penentu akan kecerdasan peserta didik. Materi pelajaran akan dengan sendirinya mudah “dilahap” oleh peserta didik jika proses belajar mengajar memiliki rasa. Rasa membimbing yang substansinya adalah kasih sayang. Bagaimanapun kerasnya pola pendidikan yang diterapkan, jika ia memiliki rasa membimbing yang kuat, maka proses itu akan menimbulkan hikmah dan keberkahan. Hikmah akan memunculkan kehalusan-kehalusan budi pekerti dan keberkahan akan memunculkan sesuatu yang bermanfaat .
  • 5. 2. Pendidikan di Indonesia adalah salah satu dari upaya mewujudkan amanat UUD 1945 dengan berlandaskan pada aspek ,sosiologi,filosofis,kultural,psikologi dan IPTEK, menurut anda apakah berjalan sesuai dengan tuntutanya. Menurut saya pendidikan di indonesia belum berjalan sesuai dengan amanat dan tuntutan UUD 1945,kareana : 1. setiap warga negara belum mendapat pendidikan yang merata Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau dan suku-suku yang berbeda, membentang dari ujung subang sampai merauke. Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, sejak Indonesia belum merdeka hingga pasca kemerdekaan banyak sekali persoalan yang menimpa pendidikan di Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang Dalam pasal 31 ayat 1 berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan “. Kesempatan belajar berlaku bagi semua anak dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi. Dalam ayat 3 pada pasal yang sama berbunyi : “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional “. Artinya ayat ini mengharuskan pemerintah mengadakan sistem pendidikan nasional, untuk memberi kesempatan pada setiap warga negara mendapatkan pendidikan. Jika karena satu hal seseorang atau sekelompok masyarakat tidak bisa mendapat kesempatan belajar, maka mereka bisa menuntut hak itu kepada pemerintah. Atas dasar inilah pemerintah menciptakan
  • 6. sekolah-sekolah khusus yang bisa melayani masyarakat terpencil, masyarakat yang penduduknya sedikit, dan masyarakat yang penduduknya tersebar berjauhan satu sama yang lainnya. Sekolah-sekolah yang dimaksud antara lain SD kecil, SD pamong, SMP terbuka, dan Sistem belajar jarak jauh. 2. Biaya pendidikan dibiayai pemerintah 20%, Pembodohan Kenyataan politik yang besar di Indonesia juga masuk kedalam pendidikan. Adanya Otonomi daerah yang dilanjutkan dengan otonomi pendidikan yang dibuat DPR bersama pemerintah, menunjukan bahwa pendidikan seolah dan sengaja ingin dilepaskan dari pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab. Ini sungguh ironis. Alih-alih pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah guna mencerdaskan kehidupan bangsa, itupun menjadi sebuah pertanyaan besar karena masyarakat yang harus membayar beban tersebut. Kita bisa melihat itu di beberapa politik pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk penganggaran pendidikan. Berdasarkan Amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4 yang diamandemen Tahun 2002, diputuskan bahwa anggaran pendidikan berjumlah sekurang-kurangnya 20% dari APBN maupun APBD. Namun keputusan tersebut tidak dibarengi dengan yang diharapkan bersama. Yang jelas anggaran pendidikan semakin menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2002 saat keputusan itu ditetapkan anggaran pendidikan yaitu Rp 11,352 triliun atau sebesar 3,76 % dari APBN. Memasuki tahun 2003 ketika anggaran diputuskan, jumlahnya justru lebih sedikit dari yang diputuskan yaitu Rp 11 triliun. Padahal tahun 2011 jauh lebih besar yaitu 13,5 triliun atau sekitar 4,55 % dari APBN. Terakhir Tahun 2004, Anggaran pendidikan hanya berjumlah Rp 15,3 triliun atau 3,49 dari APBN. Sedangkan pada tahun 2008 menteri keuangan Sri Mulyani Indarwati menegaskan untuk menghemat uang negara
  • 7. sebesar 10% setiap departemen termasuk pendidikan. Akibatnya anggaran Pendidikan pada tahun 2008 berjumlah Rp 44 triliun atau kurang lebih 10% dari APBN. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan Landasan negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945 apalagi di Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Terbukti bahwa saat ini banyak anak-anak yang masih putus sekolah demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Yang lebih ironis lagi masyarakat yang berada di suku-suku kecil harus berjuang demi mendapatkan pendidikan. Meskipun pemerintah mengadakan dana BOS ( Bantuan operasional sekolah ) tapi kita belum bisa melihat hasil dari hal tersebut apalagi bagi anak-anak di pesisir timur.