SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Model-Consistent
Expectations
Abdul Hadi Ilman
Universitas Teknologi Sumbawa
Oktober 2014
Chapter 3
Introduction to Advanced Macroeconomic (Scarth, 2009)
Introduction
Dalam pembahasan kita pada bab-bab sebelumnya selalu mengasumsikan bahwa
pelaku ekonomi memiliki ekspektasi yang statis (tetap), sehingga seringkali dikejutkan
dengan perubahan pada variable tertentu.
Secara umum, permasalahan ekspektasi pertama kali disampaikan oleh Keynes
melalui argumennya bahwa adanya ekspektasi yang membuat mekanisme
konvergensi ke full equilibrium kurang bisa dipastikan.
Dalam teori makroekonomi modern, para ekonom tidak puas dengan asumsi
ekspektasi statis, dan kemudian mereka memfokuskan pada model yang mengandung
ekspektasi pelaku ekonomi yang konsisten dengan model tersebut.
Introduction
Saat ini, pemodelan kebijakan stabilisasi lebih difokuskan pada aktivitas yang terus
berlangsung (ongoing operation), bukan aktivitas satu waktu yang terisolasi.
Analisis tersebut juga membatasi pada model dimana pelaku ekonomi benar-benar
mengetahui apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemrintah.
Dengan demikian terdapat dua kemungkinan akan terjadinya konvergensi pandangan
para macroeconomists:
1. Semua analisis modern fokus pada model-consistent expectations
2. Sama-sama menekankan pentingnya micro-foundation
Introduction
Ada 4 jenis ekspektasi:
1. Static Expectation
2. Adaptive Expectation
3. Perfect Foresight
4. Rational Expectation
Static Expectation
Merupakan model yang paling sederhana, dimana pelaku ekonomi akan berekpektasi
tentang variable ekonomi di masa depan sama persis dengan apa yang terjadi pada
masa lalu.
Misalnya: tingkat inflasi Indonesia tahun 2013 (yoy) adalah 7%, maka masyarakat
berekspektasi bahwa inflasi di tahun 2014 adalah sama, 7%.
Pelaku ekonomi diasumsikan tidak rasional, dengan selalu melakukan kesalahan yang
sistematis
Ketidakpastian dalam Makroekonomi
Ada tiga aspek ketidakpastian dalam sebuah perekonomian:
1. Situasi dimana pelaku ekonomi memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai
variabel eksogen
2. Situasi dimana pelakua ekonomi (dan pengambil kebijakan ekonomi ) tidak
memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai parameter slope dari model
3. Situasi dimana bentuk fungsi hubungan makroekonomi yang penting tidak
diketahui secara pasti
Kondisi ketidakpastian sering membuat instrumen-instrumen ekonomi yang telah
dibangun tidak mampu bekerja dengan baik
Perfect Foresight
Seorang individu diasumsikan sangat adaptif dalam melakukan peramalan sehingga tidak
pernah melakukan kesalahan dalam ramalan sebuah variabel ekonomi.
Hipotesis ini merupakan sisi esktrim lainnya dari static expectation
Antara static expectation dan perfect forsesight, di tengah-tengahnya terdapat adaptive
expectation.
Tetapi semua 3 hipotesis ini, masih melandaskan pada informasi di masa lalu,
Kenapa tidak menggunakan informasi saat ini ketika melakukan peramalan variabel ekonomi?
Misalnya, ketika bank sentral mengumumkan akan meningkatkan jumlah uang beredar pada
tahun depan, maka sebagian besar orang akan berekspektasi bahwa inflasi akan meningkat.
Akan tetapi, individu dengan pendekatan adaptive expectation tidak akan melakukan
perubahan pada ramalan dia, karena pengumuman terkait kebijakan di masa yang akan
datang tidak bisa merubah hasil saat ini
Adaptive Expectations
Hipotesis ini dikembangkan oleh Cagan pada tahun 1956, dan dipopulerkan oleh Friedman
ketika teori ini berperan penting dalam teorinya tentang permanent-income theory of
consumption
Secara sederhana, seorang individu akan meramalkan variabel endogen ekonomi dengan
asumsi bahwa nilai variabel di masa yang akan datang merupakan bobot rata-rata dari nilai
pada periode sebelumnya.
Pendekatan ini tidak terlalu kompleks dan memiliki konsistensi dalam jangka panjang (dalam
arti bahwa pada akhirnya bisa didapatkan nilai yang benar)
Misalnya, ketika tingkat inflasi meningkat dua kali lipat, dalam konteks pendekatan ini maka
inflasi di masa yang akan datang (expected inflation) pada akhirnya akan meningkat dua kali
lipat juga. Namun, butuh waktu untuk mencapai hasil akhir tersebut dan artinya dalam jangka
pendek tidak konsisten dan masih terhadi kesahalan yang sistematis.
Adaptive Expectations
Dengan mengabaikan semua unsur kebijakan dan error term, maka fungsi permintaan
dan penawaran (Kurva Philips) yang sudah direvisi menjadi seperti:
π adalah expected inflation. Kurva Philips mengandung asumsi bahwa inflasi inti
merupakan tingkat inflasi yang dibentuk secara adaptif melalui ekspektasi.
The adaptive-expectations hypothesis didefinisikan sebagai berikut:
Disebut juga sebagai error learning model, karena perubahan ramalan pelaku
ekonomi dipengaruhi oleh bagian dari error pada perkiraan sebelumnya.
Adaptive Expectations
Jika kita menggunakan hipotesis tersebut untuk beberapa waktu, maka dapat ditulis
sebagai berikut:
Dan jika disubstitusi semuanya, akan menjadi:
Dari formulasi yang terakhir inilah, yang menyatakan bahwa π adalah rata-rata
tertimbang dari nilai di masa lalu.
Adaptive Expectations
Adaptive Expectations
Rational Expectation (Ratex)
Backward-looking vs forward-looking
Hipotesis ini digunakan pada model yang menggambarkan sebuah perekonomian
yang sedang mengalami gejolak yang acak (a series of stochastic shocks), sehingga
pelaku ekonomi tidak mengetahui segalanya.
Akan tetapi, pelaku ekonomi memahami distribusi probabilitas penyebab gejolak
tersebut, sehingga mereka dapat membentuk ekspektasi yang lebih terarah.
Pelaku ekonomi dalam model ini juga melakukan kesalahan (error), akan tetapi tidak
sistematis. Ini sesuai dengan metode penyelesaian secara matematis dalam banyak
model ekonomi, dimana error diasumsikan bersifat stochastic.
Rational Expectation (Ratex)
Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang
sesuai dengan ajaran Keynes telah gagal total dalam menghadapi
masalah-masalah ekonomi.
Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang disebut
aliran gelombang baru (New Wave). Aliran ini meninjau kembali premi-
premi yang digunakan kubu Keynesian (orang-orang yang mengikuti
ajaran Keynes) yaitu perlunya campur tangan pemerintah seperti
penerapan kebijaksanaan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola
konsumsi masyarakat
Rational Expectation (Ratex)
Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik baru (new-
classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut sebagai landasan
pokok seluruh analisis dan pemikirannya. John Muth merupakan pencetus
pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia mengemukan premis : ”ekspektasi
tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi
model”.
Premis ini mengandung pengertian bahwa apabila masyarakat mengetahui benar
informasi tentang suatu peristiwa atau kebijakan maka mereka akan bereaksi
dimana reakasi tersebut berciri rasional
Sebagai gambaran, jika masyarakat mengetahui bahwa jumlah uang beredar
meningkat dan mereka menyadari bahwa dampaknya akan terasa di dalam
peningkatan harga maka ekspektasi harga juga akan ikut meningkat
Rational Expectation (Ratex)
Menurut penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat kesalahan
ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil, contohnya pada
kebijakan peningkatan jumlah uang beredar berdampak pada peningkatan output.
Walau demikian, paham klasik tentang kekuatan pasar nampaknya sangat kuat
berakar juga pada penganut model ratex. Menurut pandangan penganut ratex jika
kesalahan terjadi, intervensi pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak
diinginkan karena ia justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar lagi.
Menurut penganut ratex kesalahan ekspektasi karena kesulitan memperoleh
informasi memang tak dapat dihindarkan meskipun yang bersangkutan sangat
rasional dalam pengambilan keputusan. Dengan pengertian lain, menurut mereka
untuk mempunyai ekspektasi rasional tidak harus selalu bebas dari membuat
kesalahan ekspektasi
Pokok Pikiran Ratex
Tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan
perekonomian
Masalah-masalah/peristiwa ekonomi terjadi karena kesalahan dalam memperkirakan
peristiwa ekonomi pada masa yang akan dating. Kesalahan tersebut tidak terjadi
secara sistematis melainkan secara acak/random
Kritik terhadap Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah dan
pembentukan ekspektasi yang didasarkan pada informasi masa lalu
Asumsi Dasar Ratex (1)
Semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk
beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai
peristiwa-peristiwa dalam perekonomian.
Keadaan yang berlaku di masa depan dapat diramalkan, selanjutnya dengan
pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang
diramalkan akan berlaku.
Akibat dari asumsi ini, teori ekspektasi rasional mengembangkan analisis
berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga
bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan pemilik faktor
produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.
Asumsi Dasar Ratex (2)
Semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-
penyesuaian ke arah perubahan yang berlaku.
Asumsi kedua ini sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah satu
alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan new classical economics. Menurut asumsi
kedua, tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan.
Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan penawaran
mengakibatkan harga turun. Buruh yang berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya
kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna,
dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai
pasar.
Model Ekspektasi Rasional dan Adaptif

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
 
BMP ESPA4220
BMP ESPA4220BMP ESPA4220
BMP ESPA4220
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barang
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Perekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektorPerekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektor
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
Bab 13 inflasi dan pengangguran
Bab 13   inflasi dan pengangguranBab 13   inflasi dan pengangguran
Bab 13 inflasi dan pengangguran
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 

Viewers also liked

Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosialTipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosialLena Sutanti
 
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasiPerilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasiCatur Prasetyo
 
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Jenny Marselina
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyunindriehs
 

Viewers also liked (7)

Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosialTipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
 
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
 
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasiPerilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
 
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
MATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAANMATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAAN
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
 

Similar to Model Ekspektasi Rasional dan Adaptif

Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaYuca Siahaan
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28GabriellElena
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxElangPramudya1
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomisdharma dina
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsjasonmarcellino
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alamsyamsulalameconomic
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdffebriyantiar02
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Prisca193620
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaYuca Siahaan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 

Similar to Model Ekspektasi Rasional dan Adaptif (20)

Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
 
Bab 9 forecasting
Bab 9 forecastingBab 9 forecasting
Bab 9 forecasting
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan ForesterrPemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
 
materi 8.ppt
materi 8.pptmateri 8.ppt
materi 8.ppt
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Makalah otw
Makalah otwMakalah otw
Makalah otw
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
 
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomiKonsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 

More from Abdul Hadi Ilman

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptxAbdul Hadi Ilman
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxAbdul Hadi Ilman
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfAbdul Hadi Ilman
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahAbdul Hadi Ilman
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Abdul Hadi Ilman
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityAbdul Hadi Ilman
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesAbdul Hadi Ilman
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaAbdul Hadi Ilman
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthAbdul Hadi Ilman
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalAbdul Hadi Ilman
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Abdul Hadi Ilman
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Abdul Hadi Ilman
 

More from Abdul Hadi Ilman (20)

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (17)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

Model Ekspektasi Rasional dan Adaptif

  • 1. Model-Consistent Expectations Abdul Hadi Ilman Universitas Teknologi Sumbawa Oktober 2014 Chapter 3 Introduction to Advanced Macroeconomic (Scarth, 2009)
  • 2. Introduction Dalam pembahasan kita pada bab-bab sebelumnya selalu mengasumsikan bahwa pelaku ekonomi memiliki ekspektasi yang statis (tetap), sehingga seringkali dikejutkan dengan perubahan pada variable tertentu. Secara umum, permasalahan ekspektasi pertama kali disampaikan oleh Keynes melalui argumennya bahwa adanya ekspektasi yang membuat mekanisme konvergensi ke full equilibrium kurang bisa dipastikan. Dalam teori makroekonomi modern, para ekonom tidak puas dengan asumsi ekspektasi statis, dan kemudian mereka memfokuskan pada model yang mengandung ekspektasi pelaku ekonomi yang konsisten dengan model tersebut.
  • 3. Introduction Saat ini, pemodelan kebijakan stabilisasi lebih difokuskan pada aktivitas yang terus berlangsung (ongoing operation), bukan aktivitas satu waktu yang terisolasi. Analisis tersebut juga membatasi pada model dimana pelaku ekonomi benar-benar mengetahui apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemrintah. Dengan demikian terdapat dua kemungkinan akan terjadinya konvergensi pandangan para macroeconomists: 1. Semua analisis modern fokus pada model-consistent expectations 2. Sama-sama menekankan pentingnya micro-foundation
  • 4. Introduction Ada 4 jenis ekspektasi: 1. Static Expectation 2. Adaptive Expectation 3. Perfect Foresight 4. Rational Expectation
  • 5. Static Expectation Merupakan model yang paling sederhana, dimana pelaku ekonomi akan berekpektasi tentang variable ekonomi di masa depan sama persis dengan apa yang terjadi pada masa lalu. Misalnya: tingkat inflasi Indonesia tahun 2013 (yoy) adalah 7%, maka masyarakat berekspektasi bahwa inflasi di tahun 2014 adalah sama, 7%. Pelaku ekonomi diasumsikan tidak rasional, dengan selalu melakukan kesalahan yang sistematis
  • 6. Ketidakpastian dalam Makroekonomi Ada tiga aspek ketidakpastian dalam sebuah perekonomian: 1. Situasi dimana pelaku ekonomi memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai variabel eksogen 2. Situasi dimana pelakua ekonomi (dan pengambil kebijakan ekonomi ) tidak memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai parameter slope dari model 3. Situasi dimana bentuk fungsi hubungan makroekonomi yang penting tidak diketahui secara pasti Kondisi ketidakpastian sering membuat instrumen-instrumen ekonomi yang telah dibangun tidak mampu bekerja dengan baik
  • 7. Perfect Foresight Seorang individu diasumsikan sangat adaptif dalam melakukan peramalan sehingga tidak pernah melakukan kesalahan dalam ramalan sebuah variabel ekonomi. Hipotesis ini merupakan sisi esktrim lainnya dari static expectation Antara static expectation dan perfect forsesight, di tengah-tengahnya terdapat adaptive expectation. Tetapi semua 3 hipotesis ini, masih melandaskan pada informasi di masa lalu, Kenapa tidak menggunakan informasi saat ini ketika melakukan peramalan variabel ekonomi? Misalnya, ketika bank sentral mengumumkan akan meningkatkan jumlah uang beredar pada tahun depan, maka sebagian besar orang akan berekspektasi bahwa inflasi akan meningkat. Akan tetapi, individu dengan pendekatan adaptive expectation tidak akan melakukan perubahan pada ramalan dia, karena pengumuman terkait kebijakan di masa yang akan datang tidak bisa merubah hasil saat ini
  • 8. Adaptive Expectations Hipotesis ini dikembangkan oleh Cagan pada tahun 1956, dan dipopulerkan oleh Friedman ketika teori ini berperan penting dalam teorinya tentang permanent-income theory of consumption Secara sederhana, seorang individu akan meramalkan variabel endogen ekonomi dengan asumsi bahwa nilai variabel di masa yang akan datang merupakan bobot rata-rata dari nilai pada periode sebelumnya. Pendekatan ini tidak terlalu kompleks dan memiliki konsistensi dalam jangka panjang (dalam arti bahwa pada akhirnya bisa didapatkan nilai yang benar) Misalnya, ketika tingkat inflasi meningkat dua kali lipat, dalam konteks pendekatan ini maka inflasi di masa yang akan datang (expected inflation) pada akhirnya akan meningkat dua kali lipat juga. Namun, butuh waktu untuk mencapai hasil akhir tersebut dan artinya dalam jangka pendek tidak konsisten dan masih terhadi kesahalan yang sistematis.
  • 9. Adaptive Expectations Dengan mengabaikan semua unsur kebijakan dan error term, maka fungsi permintaan dan penawaran (Kurva Philips) yang sudah direvisi menjadi seperti: π adalah expected inflation. Kurva Philips mengandung asumsi bahwa inflasi inti merupakan tingkat inflasi yang dibentuk secara adaptif melalui ekspektasi. The adaptive-expectations hypothesis didefinisikan sebagai berikut: Disebut juga sebagai error learning model, karena perubahan ramalan pelaku ekonomi dipengaruhi oleh bagian dari error pada perkiraan sebelumnya.
  • 10. Adaptive Expectations Jika kita menggunakan hipotesis tersebut untuk beberapa waktu, maka dapat ditulis sebagai berikut: Dan jika disubstitusi semuanya, akan menjadi: Dari formulasi yang terakhir inilah, yang menyatakan bahwa π adalah rata-rata tertimbang dari nilai di masa lalu.
  • 13. Rational Expectation (Ratex) Backward-looking vs forward-looking Hipotesis ini digunakan pada model yang menggambarkan sebuah perekonomian yang sedang mengalami gejolak yang acak (a series of stochastic shocks), sehingga pelaku ekonomi tidak mengetahui segalanya. Akan tetapi, pelaku ekonomi memahami distribusi probabilitas penyebab gejolak tersebut, sehingga mereka dapat membentuk ekspektasi yang lebih terarah. Pelaku ekonomi dalam model ini juga melakukan kesalahan (error), akan tetapi tidak sistematis. Ini sesuai dengan metode penyelesaian secara matematis dalam banyak model ekonomi, dimana error diasumsikan bersifat stochastic.
  • 14. Rational Expectation (Ratex) Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang sesuai dengan ajaran Keynes telah gagal total dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi. Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang disebut aliran gelombang baru (New Wave). Aliran ini meninjau kembali premi- premi yang digunakan kubu Keynesian (orang-orang yang mengikuti ajaran Keynes) yaitu perlunya campur tangan pemerintah seperti penerapan kebijaksanaan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola konsumsi masyarakat
  • 15. Rational Expectation (Ratex) Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik baru (new- classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya. John Muth merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia mengemukan premis : ”ekspektasi tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi model”. Premis ini mengandung pengertian bahwa apabila masyarakat mengetahui benar informasi tentang suatu peristiwa atau kebijakan maka mereka akan bereaksi dimana reakasi tersebut berciri rasional Sebagai gambaran, jika masyarakat mengetahui bahwa jumlah uang beredar meningkat dan mereka menyadari bahwa dampaknya akan terasa di dalam peningkatan harga maka ekspektasi harga juga akan ikut meningkat
  • 16. Rational Expectation (Ratex) Menurut penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat kesalahan ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil, contohnya pada kebijakan peningkatan jumlah uang beredar berdampak pada peningkatan output. Walau demikian, paham klasik tentang kekuatan pasar nampaknya sangat kuat berakar juga pada penganut model ratex. Menurut pandangan penganut ratex jika kesalahan terjadi, intervensi pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak diinginkan karena ia justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar lagi. Menurut penganut ratex kesalahan ekspektasi karena kesulitan memperoleh informasi memang tak dapat dihindarkan meskipun yang bersangkutan sangat rasional dalam pengambilan keputusan. Dengan pengertian lain, menurut mereka untuk mempunyai ekspektasi rasional tidak harus selalu bebas dari membuat kesalahan ekspektasi
  • 17. Pokok Pikiran Ratex Tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan perekonomian Masalah-masalah/peristiwa ekonomi terjadi karena kesalahan dalam memperkirakan peristiwa ekonomi pada masa yang akan dating. Kesalahan tersebut tidak terjadi secara sistematis melainkan secara acak/random Kritik terhadap Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah dan pembentukan ekspektasi yang didasarkan pada informasi masa lalu
  • 18. Asumsi Dasar Ratex (1) Semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. Keadaan yang berlaku di masa depan dapat diramalkan, selanjutnya dengan pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku. Akibat dari asumsi ini, teori ekspektasi rasional mengembangkan analisis berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan pemilik faktor produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.
  • 19. Asumsi Dasar Ratex (2) Semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian- penyesuaian ke arah perubahan yang berlaku. Asumsi kedua ini sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah satu alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan new classical economics. Menurut asumsi kedua, tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan. Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Buruh yang berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai pasar.