1. Pemahaman Desertasi Nathan B. Foresterr
A Dynamic Synthesis Of Basic Macroeconomic Theory:
Implications For Stabilization Policy Analysis
Disusun oleh :
Rahadian Febry Maulana 24011021
PROGRAM
MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
SEKOLAH
ARSITEKTUR
PERENCANAAN
DAN
PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN
2011
2. I.
Pendahuluan
Model
ini
diambil
dari
disertasi
Nathan
B.
Foresster
dengan
judul
A
Dynamic
Synthesis
of
Basic
Macroeconomic
Theory:
Implications
For
Stabilization
Policy
Analysis
pada
tahun
1982.
Studi
yang
dilakukan
Forrester
didasarkan
pada
model
yang
cukup
populer
digunakan
oleh
ekonom
Amerika
pada
masa
itu.
Dalam
desertasinya
Nathan
bertujuan
untuk
mempersatukan
antara
model
statis
konvensional
dengan
model
dinamis,
dimana
keduanya
memperlihatkan
hasil
yang
berlawanan
ketika
digunakan
dalam
melakukan
analisis
terhadap
kebijakan
stabilisasi
ekonomi.
Menurut
Nathan
model
konvensional
tidak
bisa
mewakili
dinamika
yang
sesungguhnya,
menurut
system
dynamic
model
konvensional
terlalu
menyederhanakan
kondisi
yang
ada
dan
khawatir
hasil
dari
model
tersebut
akan
menyimpang.
Dalam
disertasinya
Forrester
mengintegrasikan
empat
model
yang
sudah
dikenal,
dalam
teori
makro
ekonomi
dasar
yaitu
:
1. Model
multiplier-‐accelerator
oleh
Samuelson
(1939),
2. Model
IS-‐LM
oleh
Hicks
(1937)
3. Model
permintaan
agregat/penyediaan
agregat
oleh
Dornbusch
dan
Fischer
(1978)
4. Model
penyesuaian
inventori
oleh
Metzler
(1941)
Model
menghasilkan
2
(dua)
siklus
perilaku
yaitu
:
siklus
bisnis
4
(empat)
tahunan
yang
dihasilkan
oleh
interaksi
antara
mekanisme
employment
dan
Inventory
investment,
dan
siklus
yang
lebih
panjang
dari
24
Tahunan
yang
dihasilkan
dari
interaksi
antara
accelerator-‐multiplier
dan
mekanisme
capital
stock
adjustment.
Nathan
mengkritik
ke
4
kebijakan
para
ekonom
Amerika
tersebut,
karena
menurutnya
model
tersebut
bersiftat
statis,
menjadikannya
tidak
masuk
akal
dan
tidak
sesuai
dengan
kondisi
kenyataan.
Oleh
karena
itu
Nathan
menguji
5
kebijakan
stabilisasi
makroekonomi
konvensional.
Kelimanya
merupakan
kebijakan
stabilitas
permintaan
yang
bertujuan
meningkatkan
permintaan
pada
saat
tingkat
pengangguran
dan
produksi
rendah
dan
mengurangi
permintaan
pada
saat
tingkat
pengangguran
dan
produksi
meningkat.
Kebijakan-‐kebijakan
tersebut
adalah
sebagai
berikut.
1. Countercyclic
transfer
payment
to
consumers,
2. Countercyclic
goverment
spending,
3. Graduated
income
tax,
4. Countercyclic
manipulation
of
money
stock
dan
3. 5. Countercyclic
manipulation
of
money-‐growth.
Kriteria
stabilisasi
yang
digunakan
untuk
menguji
ke-‐5
kebijakan
tersebut
adalah
:
1. frequency
criterion,
(Jika
perubahan
kebijakan
menurunkan
frekuensi
osilasi
dalam
suatu
sistem,
maka
kebijakan
tersebut
bersifat
menstabilkan;)
2. damping
criterion,
(Jika
sebuah
kebijakan
meningkatkan
tingkat
penurunan
osilasi
dalam
suatu
sistem,
maka
kebijakan
tersebut
bersifat
menstabilkan;)
3. autospectrum
criterion
(Jika
sebuah
kebijakan
menurunkan
variance
dari
variabel
target
dalam
kisaran
frekuensi
target,
maka
kebijakan
tersebut
bersifat
menstabilkan;)
4. variant
criterion,
(Jika
perubahan
kebijakan
menurunkan
variance
dari
sebuah
variabel
target
(atau
rata-‐rata
satu
sisi
variance
dari
beberapa
variabel;)
5. frequency
respond
criterion.
(Jika
sebuah
kebijakan
menurunkan
gain
(amplifikasi)
dalam
kisaran
frekuensi
target
bagi
suatu
kombinasi
sumber
gangguan
dan
variabel
output,
maka
kebijakan
tersebut
bersifat
menstabilkan.)
II.
Struktur
Model
Model
yang
dikembangkan
oleh
Forrester
dibangun
dengan
mengintegrasikan
ke-‐4
model
yang
telah
dikemukakan
terdahulu
secara
berurutan.
Model
awal
yang
dikembangkan
adalah
Model
multiplier-‐accelerator
dari
Samuelson
yang
masih
tergolong
sederhana
dan
belum
menggambarkan
secara
akurat
kondisi
perekonomian
di
dunia
nyata,
meskipun
demikian
mengandung
beberapa
konsep
penting
yang
digunakan
untuk
membangun
model
Forrester
yaitu
faktor
konsumsi
sebagai
multiplier
dan
investasi
sebagai
accelerator.
Model
IS-‐LM
oleh
Hicks
digunakan
untuk
menyempurnakan
model
Samuelson
dengan
menambahkan
sistem
finansial.
Berdasarkan
model
Hicks
ini,
unsur
suku
bunga
(interest
rate)
ditambahkan
ke
dalam
model
dan
digunakan
untuk
menentukan
stok
kapital
yang
diharapkan
.
Bentuk
model
kemudian
lebih
disempurnakan
menggunakan
model
aggregate-‐
demand/aggregate-‐supply,
dari
Dornbusch
dan
fischer
dimana
berdasarkan
model
tersebut
unsur
harga
(price)
ditambahkan.
Unsur
harga
ditentukan
oleh
kemiringan
4. kurva
Phillips,
dimana
kurva
Phillips
menunjukkan
relasi
antara
tingkat
pengangguran
(unemployment)
dengan
perubahan
harga
(inflasi).
Model
yang
dianggap
paling
mewakili
dunia
nyatanya
adalah
model
keempat
yaitu
model
penyesuaian
inventori
(The
Inventory-‐Adjustment
Model)
bentuk
model
dilengkapi
dengan
unsur
inventori
yang
diinginkan
dan
investasi
inventori
(desired
inventory
dan
desired
inventory
investment).
Inventori
adalah
persediaan
dari
barang-‐
barang
jadi,
yang
akan
bertambah
karena
adanya
produksi
dan
berkurang
karena
adanya
penjualan.
Causal
loop
diagram
model
Forrester
selengkapnya
digambarkan
pada
diagram
dibawah
ini
:
Gambar
1.
Causal
Loop
Diagram
Model
Forrester
(Inventory
Added)
Sedangkan
bentuk
diagram
setelah
dituangkan
ke
dalam
POWERSIM
adalah
seperti
ditunjukkan
oleh
Gambar
di
bawah
ini.
6. LED
Long-‐run
Expected
Demand
LU
Lagged
Unemployment
M
Money
P
Price
Level
PY
Permanent
Income
SED
Short-‐run
Expected
Demand
A
Aggregate
Demand
apc
Average
Propensity
to
Consume
C
Consumption
CDY
Current
Disposable
Income
DE
Desired
Employment
DII
Desires
Inventory
Investment
DIV
Desired
Inventory
DK
Desired
Capital
Stock
ek
Equilibrium
Capital
Stock
FS
Final
Sales
I
Investment
KD
Capital
Depreciation
PTY
Potential
Output
R
Interest
Rate
rw
Real
Wage
T
Taxes
tr
Tax
Rate
U
Unemployment
Rate
Y
Output
alk
Average
Life
of
Capital
Alpha
Coefficient
on
Capital
in
Cobb-‐Douglass
Production
Function
ee
Equilibrium
Employment
egs
Equilibrium
Government
Spending
egt
Equilibrium
Government
Transfer
ep
Equilibrium
Price
Level
ey
Equilibrium
Output
eyvm
Equilibrium
Income
Velocity
of
Money
fcu
Flexibility
of
Capacity
Utilization
iem
Interest
Elasticity
of
Money
Demand
LP_G
Laju
Penambahan
Government
Spending
LP_GT
Laju
Penambahan
Government
Transfer
lr
Long-‐term
Interest
Rate
nic
Normal
Inventory
Coverage
nru
Natural
Rate
of
Unemployment
7. spc
Slope
of
Phillips
Curve
tae
Time
to
Adjust
Employment
tai
Time
to
Adjust
Inventory
tak
Time
to
Adjust
Capital
Stock
tsay
Time
to
Smooth
Average
Output
tsld
Time
to
Smooth
Long-‐run
Demand
tssd
Time
to
Smooth
Short-‐run
Demand
tsu
Time
to
Smooth
Unemployment
tsy
Time
to
Smooth
Income
yem
Income
Elasticity
of
Money
Demand
Variabel
yang
digunakan
dalam
model
tersebut
merupakan
unsur-‐unsur
penting
yang
ada
dalam
perekonomian
suatu
Negara
dan
merupakan
variable
penting
dalam
analisis
makroekonomi.
Konsep-‐konsep
penting
tersebut
adalah
:
§ Output
(Y)
Jumlah
produksi
yang
direalisasikan
dalam
suatu
perekonomian,
parameter
yang
pengaruhnya
paling
besar
terhadap
output
ini
adalah
potential
output
dan
short-‐run
expected
demand.
§ Averaged
Output
(AY)
Nilai
output
dipengaruhi
oleh
kapasitas
produksi.
Dalam
keadaan
permintaan
sedikit,
maka
produksi
dilakukan
lebih
kecil
daripada
kemampuan
produksi,
sedangkan
apabila
permintaan
tinggi,
produksi
dapat
dilakukan
melebihi
kemampuan
produksi
melalui
over
time
(lembur),
ekstra
shift
dan
efisiensi
capital.
Sementara
itu
averaged
output
(AY)
adalah
nilai
output
yang
dirata-‐ratakan.
§ Potential
Output
(PTY)
Potential
output
(PTY)
berdasarkan
fungsi
Cobb-‐Douglas
ditentukan
oleh
ketersediaan
kapital
dan
tenaga
kerja.
§ Employment
(E)
Jumlah
tenaga
kerja
yang
ada
yang
digunakan
dalam
proses
produksi.
§ Desired
Employment
(DE)
Desired
employment
merupakan
jumlah
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
untuk
berproduksi
sesuai
dengan
perkiraan
permintaan.
Selisih
antara
jumlah
tenaga
kerja
yang
ada
dengan
jumlah
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
untuk
memenuhi
permintaan
akan
disesuaikan
melalui
pengangkatan
atau
pemberhentian
tenaga
kerja.
8. § Short-‐run
Expected
Demand
(SED)
dan
Long-‐run
Expected
Demand
(LED)
SED
merupakan
nilai
permintaan
yang
dirata-‐ratakan
dalam
jangka
waktu
yang
pendek,
sedangkan
LED
merupakan
nilai
permintaan
yang
dirata-‐ratakan
dalam
jangka
waktu
yang
lebih
panjang.
Perbedaan
waktu
merata-‐rata
permintaan
ini
dimaksudkan
untuk
memprediksi
jumlah
kapital
dan
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
untuk
memenuhi
perkiraan
permintaan.
LED
digunakan
untuk
memperkirakan
kapital
karena
investasi
berupa
barang
seperti
mesin,
gedung
dan
kendaraan
mengandung
resiko
yang
lebih
besar
daripada
keputusan
menambah
tenaga
kerja.
Sedangkan
perkiraan
kebutuhan
jumlah
tenaga
kerja
dan
jumlah
aman
stok
barang
menggunakan
SED,
karena
mengandung
resiko
yang
lebih
kecil
dibandingkan
dengan
investasi.
§ Inventory
(IV)
Inventori
atau
stok
(persediaan)
barang
terdiri
dari
barang
mentah,
barang
setengah
jadi
dan
barang
jadi.
Inventory
merupakan
selisih
antara
akumulasi
barang-‐barang
produksi
dalam
negeri
dan
barang-‐barang
impor
dari
luar
negeri
dengan
seluruh
barang
yang
digunakan
baik
untuk
konsumsi
akhir
(final
sales)
maupun
untuk
bahan
baku
yang
akan
diproses
selanjutnya
menjadi
barang
dalam
bentuk
lain.
§ Desired
Inventory
(DIV)
dan
Desired
Inventory
Investment
(DII)
Desired
inventory
(DIV)
adalah
jumlah
aman
stok
barang
yang
diinginkan.
Apabila
jumlah
stok
barang
(IV)
lebih
sedikit
dari
pada
jumlah
stok
aman
barang
yang
diinginkan,
maka
dilakukan
pembelian
barang
untuk
memenuhi
kekurangan
tersebut.
Pembelian
barang
(investasi)
untuk
memenuhi
jumlah
aman
stok
barang
disebut
dengan
desired
inventory
investment
(DII).
§ Consumption
Merupakan
total
konsumsi
barang
dan
jasa
oleh
rumah
tangga
termasuk
makanan
dan
bukan
makanan.
Konsumsi
disetarakan
dengan
laju
konstan
dari
permanent
income.
§ Permanent
Income
(PY)
Merupakan
nilai
Current
Disposable
Income
(CDY)
yang
dirata-‐ratakan
dan
biasanya
dijadikan
acuan
dalam
mengambil
keputusan
dalam
konsumsi.
§ Current
Disposable
Income
(CDY)
9. Current
disposable
income
adalah
jumlah
pendapatan
setelah
dikurangi
dengan
pajak
dan
ditambah
dengan
transfer
langsung
dari
pemerintah.
§ Investment
(I)
Merupakan
pembelian
barang
modal
baru
untuk
memenuhi
kebutuhan
kapital
sesuai
dengan
kebutuhan
berdasarkan
perkiraan
permintaan,
ditambah
dengan
pembelian
barang
modal
untuk
menggantikan
barang
modal
lama
yang
mengalami
pengurangan
nilai
akibat
penyusutan
§ Capital
Stock
(K)
Modal
yang
dapat
digunakan
dalam
proses
produksi.
Penambahan
modal
dilakukan
melalui
investasi
dan
pengurangannya
terjadi
apabila
adanya
depresiasi
capital.
§ Capital
Depreciation
(KD)
Sejumlah
barang
modal
(mesin
dan
lain-‐lain)
yang
mengalami
penyusutan
dikarenakan
habis
masa
life
cycle-‐nya.
§ Desired
Capital
(DK)
Merupakan
jumlah
kapital
(modal)
yang
dibutuhkan
untuk
memproduksi
barang
sesuai
dengan
jumlah
perkiraan
permintaan
(LED).
Selisih
antara
kapital
yang
ada
dengan
jumlah
kapital
yang
dibutuhkan
disesuaikan
dengan
melakukan
investasi.
§ Price
(P),
Money
Stock
(M)
dan
Interest
Rate
(R)
Price
merupakan
tingkat
harga
dan
money
stock
adalah
jumlah
uang
yang
tersedia.
Dalam
model
ini
perubahan
harga
ditentukan
oleh
perubahan
tingkat
pengangguran
(U)
sesuai
dengan
kaitan
keduanya
dalam
kurva
Phillips.
Sedangkan
jumlah
uang
dalam
model
ini
diasumsikan
tetap.
Interest
rate
(R)
adalah
tingkat
suku
bunga
yang
yang
berlaku.
§ Unemployment
Rate
(U)
dan
Lagged
Unemployment
(LU)
Unemployment
merupakan
tingkat
pengangguran
yang
diperoleh
dari
jumlah
total
angkatan
kerja
dikurangi
dengan
tenaga
kerja
yang
bekerja,
lalu
dibagi
dengan
jumlah
total
tenaga
kerja.
Sedangkan
LU
adalah
rata-‐rata
tingkat
pengangguran
(U).
§ Taxes
(T)
Merupakan
pajak
yang
dikenakan
terhadap
pendapatan
§ Final
sales
(FS)
Final
sales
merupakan
seluruh
permintaan
untuk
memenuhi
pengeluaran
konsumsi
rumah
tangga,
pengeluaran
pemerintah,
permintaan
ekspor,
permintaan
barang-‐
barang
untuk
investasi
dan
barang-‐barang
untuk
bahan
baku.
10. § Aggregate
Demand
(A)
Merupakan
penjumlahan
final
sales
(FS)
dengan
Desired
Inventory
Investment
(DII).
§ Government
Spending
(G)
dan
Government
Transfer
(GT)
Pengeluaran
pemerintah
(G)
merupakan
seluruh
barang
dan
jasa
yang
digunakan
oleh
pemerintah,
sedangkan
transfer
pemerintah
(GT)
merupakan
seluruh
transfer
tunai
dari
pemerintah
ke
rumahtangga
sehingga
menambah
pendapatan.
Equation dan Formula Kondisi Ekuilibrium
init AY = 2e12
flow AY = +dt*AY_dot
init E = 1e8
flow E = +dt*E_dot
init IV = 6e11
flow IV = +dt*IV_dot
init K = ek
flow K = +dt*K_dot
init LED = 2e12
flow LED = +dt*LED_dot
init LU = nru
flow LU = +dt*LU_dot
init M = ey*ep/eyvm
flow M = +dt*M_dot
init P = ep
flow P = +dt*P_dot
init PY = 16e11
flow PY = +dt*PY_dot
init SED = 2e12
flow SED = +dt*SED_dot
aux AY_dot = (Y-AY)/tsay
aux E_dot = (DE-E)/tae
aux IV_dot = Y-FS
aux K_dot = I-KD
aux LED_dot = (A-LED)/tsld
aux LU_dot = (U-LU)/tsu
aux P_dot = (spc*((nru/U)-1))*P
aux PY_dot = (CDY-PY)/tsy
aux SED_dot = (A-SED)/tssd
aux A = (FS+DII)
aux C = PY*apc
aux CDY = Y-(T-GT)
aux DE = (1-alpha)*SED/rw
aux DII = (DIV-IV)/tai
aux DIV = nic*SED
aux DK = alpha*LED/(1/alk+R)
aux ek = (alpha*ey)/((1/alk)+lr)
aux FS = C+G+I
aux G = egs
aux GT = egt
aux I = KD+(DK-K)/tak
aux KD = K/alk
aux PTY = ey*((E/ee)^(1-alpha))
*((K/ek)^alpha)
aux R = lr*(M*((ey*ep/eyvm)^-1)
11. *((AY/ey)^-yem)*((P/ep)^-
1))^(1/iem)
aux T = tr*Y
aux U = ((ee/(1-nru))-E)/(ee/(1-nru))
aux Y = ((PTY*(1-fcu))+(SED*fcu))
const M_dot = 0
const alk = 14
const alpha = .25
const apc = 0.779929577464789
const ee = 1e8
const egs = 4e11
const egt = 2e11
const ep = 1
const ey = 2e12
const eyvm = 6
const fcu = .5
const iem = -1
const lr = .03
const nic = .3
const nru = 0.05
const rw = 15e3
const spc = 0.0175
const tae = 1
const tai = .4
const tak = 3
const tr = .3
const tsay = 2.5
const tsld = 3
const tssd = .5
const tsu = 1
const tsy = 2.5
const yem = .7
12. Hasil
kondisi
equilibrium
ditunjukkan
pada
grafik
dibawah
ini
:
Time
AY
0 20 40 60 80 100
1,980
1,990
2,000
2,010
2,020
Time
K
0 20 40 60 80 100
4,880
4,900
4,920
4,940
4,960
Time
E
0 20 40 60 80 100
0.0995
0.1000
0.1005
0.1010
Time
IV
0 20 40 60 80 100
595
600
605
Time
PY
0 20 40 60 80 100
1,590
1,600
1,610
Time
P
0 20 40 60 80 100
0.990
0.995
1.000
1.005
1.010
13. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
2
Time
LED
0 20 40 60 80 100
1,980
1,990
2,000
2,010
2,020
Time
SED
0 20 40 60 80 100
1,980
1,990
2,000
2,010
2,020
Time
LU
0 20 40 60 80 100
0.0500
0.0505
Time
M
0 20 40 60 80 100
330
331
332
333
334
335
336
Selanjutnya
diamati
bagaimana
model
tersebut
merespon
kebijakan
stabilisasi
jangka
pendek.
Kelima
kebijakan
tersebut
dapat
dikelompokkan
menjadi
2,
yaitu:
1)
kebijakan
yang
menstabilkan
secara
otomatis
(yang
tidak
membutuhkan
tindakan
pemerintah
secara
nyata),
yaitu
kebijakan
pajak
penghasilan
(income
tax)
dan
kebijakan
bantuan
langsung
tunai
dari
pemerintah
kepada
masyarakat
(government
transfer
to
consumers);
dan
2)
kebijakan
discretionary,
yang
membutuhkan
tindakan
nyata
pemerintah,
yaitu
kebijakan
pengeluaran
pemerintah
(government
spending),
stok
uang
(money
stock),
dan
pertumbuhan
uang
(money
growth).
Sebelum
dilakukan
analisis
kebijakan,
harus
diperoleh
dahulu
kondisi
ekuilibrium
dari
model
dalam
merespon
kelima
kebijakan
tersebut.
14. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
3
Dengan
Government
Transfer
(SCGT)
PY
C
tsy
PY_dot
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
I
tak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
tae
nic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
SED
fcu
alpha
ee
G
AY
AY_dot
tsay
KD
DE
rw
spc
P_dot
LU_dot
tsu
M_dot
ey
lr
ep
ey eyvm
iem
yem
R
DII
DIV
LED
M
P
egs
apc
SED FS
LU
tr
nru
CDY
E
egt
IV
GT
CGT
nru
IV_dot
U
U
A
Y
scgt
17. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
6
Dengan
Government
Spending
(SCGS)
C
tsy
PY_dot
egt
tr
CDY
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
I
tak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
tae
nic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
SED
fcu
alpha
ee
IV_dot
AY
AY_dot
tsay
KD
DE
rw
spc
P_dot
LU_dot
tsu
M_dot
ey
lr
ep
ey eyvm
iem
yem
R
DII
DIV
M
P
apc
IV
LU
egs
nru
nru
U
G
CG
GT
scgs
U
PY
FSE SED
LED
A
Y
20. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
9
Graduated
Income
Taxes
lewat
pertambahan
pajak
(SGYT)
C
tsy
PY_dot
CDY
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
I
tak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
tae
nic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
fcu
alpha
ee
IV_dot
G
AY
AY_dot
tsay
KD
DE
rw
spc
P_dot
nru
LU_dot
tsu
M_dot
lr
ep
ey eyvm
iem
yem
R
DII
DIV
M
P
apc
IV
LU
SED
egsGT
ey
ey
egt
egs
ntr
T
U
FS
PY
E SED
LED
A
Y
sgyt
23. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
12
Dengan
Pertambahan
Stok
Money
(SCMS)
C
tsy
PY_dot
egt
GT
tr
CDY
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
I
tak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
tae
nic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
SED
fcu
alpha
ee
IV_dot
G
AY
AY_dot
tsay
KD
DE
rw
spc
P_dot
nru
LU_dotey
iem
yem
DII
DIV
LED
P
egs
apc
IV
LU
ey
R
ep
em
lr
eyvm
TMS
tsu
RCM
tam
M
U
FS
PY
E SED
scms
Y
cc
26. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
15
Pertumbuhan
Rate
Stok
Uang
(SCMG)
PY
C
tsy
PY_dot
egt
GT
tr
CDY
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
I
tak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
tae
nic
ey
K
K
ek
ek
PTY
SED
fcu
alpha
ee
IV_dot
G
AY
AY_dot
tsay
KD
DE
rw
spc
P_dot
nru
LU_dot
tsu
ey
iem
yem
DII
DIV
LED
E
P
egs
apc
SED FS
IV
LU
R
eyvm
ey
ep
lr
em
U
RCM
U
A
scmg alpha
M
Y
29. MAGISTER
STUDI
PEMBANGUNAN
-‐
ITB
18
III.
Kesimpulan
§ Pada
pembuatan
model
pengujian
Forrester
dalam
paper
ini
penulis
menghadapi
kesulitan
memunculkan
grafik
yang
sesuai
dengan
teori,
hal
ini
dikarenakan
kurangnya
pemahaman
penulis
terhadap
Desertasi
Nathan
Forrester
dan
ada
beberapa
kesalahan
pada
saat
menduplikasi
pada
Powersim.
Seharusnya
simulation
running
pada
kondisi
pemberian
noise
(gangguan)
sangat
berpengaruh
pada
grafik
yang
dihasilkan.
§ Secara
umum,
simulasi
terhadap
analisis
lima
kebijakan
stabilisasi
perekonomian
di
atas
menunjukkan
bahwa
dalam
jangka
pendek
(siklus
bisnis)
bersifat
tidak
menstabilkan
(destabilize)
dan
dalam
jangka
panjang
bersifat
menstabilkan.
Pada
kebijakan
pajak
penghasilan
(income
tax)
yang
berpengaruh
terhadap
output,
siklus
bisnis
maupun
jangka
panjang
nampaknya
bersifat
menstabilkan
perekonomian.