TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
EKONOMI MIKRO TUGAS
1. KOMPILASI TUGAS EKONOMI MIKRO
Dosen Mata Kuliah : Febrizal Rahmana
Nama : Dharma Dina
NIM : 2101647340
Kelas : LA 28
Program Studi Business Creation
Binus University
2017 / 2018
2. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNYA
sehingga makalah mikro ekonomi ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa
saya mengucapkan banyak terimakasih atas materi yang diberikan.
Dengan harapan agar penambahan pengetahuan dan memperjelas ilmu
yang diberikan. Oleh karena itu, saya sangat mengaharapkan adanya masukan
untuk membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 5 Juni 2018
Penyusun
3. BAB I
EKONOMI MIKRO
1.1 Makroekonomi dan Mikroekonomi
Pembagian ilmu ekonomi cukup luas dan bervariasi. Namun jika dikhususkan, cabang
ilmu teori ekonomi dibedakan menjadi ekonomi makro dan ekonomi mikro. Keduanya
memiliki definisidan pengertian yang berbeda. Ekonomi makro memiliki ruang lingkup
pembahasan yang lebih luas, mencakup ekonomi pemerintahan dan negara di dunia.
Pengertian ekonomi makro
studi tentang ekonomi secara agregat atau secara keseluruhan. Definisi ekonomi
makro juga menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak orang atau
masyakarakat, perusahaan dan juga pasar. Ekonomi makro pun mencakup hal-hal
yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, tenagakerja, stabilitas hargaserta
keseimbangan neraca.
Ruang lingkup ekonomi makro
Yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi makro antara lain adalah pendapatan
dan pengeluaran, pengangguran dan inflasi dan deflasi.
1. Pengeluaran negara adalah total nilai seluruh produksi yang dikeluarkan negara pada
masa yang sudah ditentukan. Sedangkan pendapatan negara adalah semua yang
dihasilkan dari produksi dan penjualan.
2. Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja dan tidak berpenghasilan meski dalam
usia produktif.
3. Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Sedangkan deflasi adalah periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai
uang bertambah.
4. Contoh ekonomi makro
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat pengangguran
Kesempatan kerja
Pendapatan nasional
Kebijakan ekonomi
Inflasi
Deflasi
Kerjasama antar negara di dunia
Organisasi ekonomi internasional
Pengertian ekonomi mikro adalah cabang teori ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas
faktor input, barang dan jasa yang diperjualbelikan. Definisi ekonomi mikro
mempelajari perilaku produsen dan konsumen serta variabel-variabel ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga.
Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Yang termasuk dalamruang lingkup ekonomi mikro antara lainadalahpermintaan dan
penawaran, teori produksi, elastisitas,teoriperilaku konsumen, pasardan mekanisme
harga.
1. Permintaan adalah barang atau jasa yang dibeli atau diminta atau dipesan oleh
konsumen pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah
barang atau jasa yang dijual atau ditawarkan oleh produsen dalam waktu dan tempat
tertentu.
2. Teori produksi merupakan dasar untuk menganalisa biaya produksi dan tingkat dari
produksi.
3. Elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya
jumlah suatu produk yang diminta. Sedangkan elastisitas penawaran adalah sebuah
pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah produk yang ditawarkan.
5. 4. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
5. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang
dilakukan oleh penjual dan pembeli.
6. Mekanisme harga adalah fenomena yang sering terjadi karena harga yang ada di
pasaranitu fleksibel,jadihargabisa berubah kapanpun jikamemang situasikondisinya
memungkinkan.
Contoh ekonomi mikro
Perilaku konsumen
Perilaku produsen
Biaya
Permintaan
Penawaran
1.1 Manfaat dari mempelajari ekonomi mikro
1. Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori ini dapat
membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
perekonomian negara.
2. Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik ramalan
bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu, aktivitas ekonomi
dapat terprediksi, tetapi tetap melihat bagaimana kondisi realitasnya.
3. Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian
Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak kekayaan
ekonomi yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat memperkirakan
berapa keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh.
4. Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari dana masuk
sampai keluar.
6. Metode yang digunakan dalam mengaturnya menggunakan liner
programming untuk menganalisis permintaan dan biaya yang dibutuhkan.
5. Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga bermanfaat
untuk mengetahui perilaku seorang konsumen. Mempelajari konsumen
sebagai pemilik sumber ekonomi atau sebagai produsen.
6. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa
Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari, khususnya
dalam individu sebagai produsen. Teori ini dapat membantu bagaimana siklus
yang tepat untuk mendistribusikan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
7. Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat terbentu
Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi berbeda bagi
produsen. Melalui proses ekonomi semua harga dapat terbentuk, terutama
untuk barang dan jasa.
8. Mempelajari produsen dalam menentukan tingkat produksi
Halinilahyang menjadi faktor utama untuk mendapatkan keuntungan. Melalui
ekonomi mikro, seorang produsen dapat mengatur dana agar mendapatkan
keuntungan semaksimal mungkin.
9. Mempelajari bagaimana rumah tangga atau konsumen dalam mengalokasikan
dana dalam kehidupan sehari-hari, tentu proses ekonomi terus berjalan.
Terkadang, masih banyak konsumen yang tidak tahu bagaimana
mengalokasikan dana mereka, sehingga tidak mendapatkan kepuasan secara
maksimal.
1.2 Kurva Penawaran
Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan
kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual). Kurva
penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan
bertambah, dan sebaliknya.
7. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran, yaitu :
1. Tingkat teknologi yang digunakan. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi.
Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah
biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual.
2. Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin dan material juga sangat
mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas
yang bersedia diproduksi.
3. Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi
yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi
model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk
memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A.
4. Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh
digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan
mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang
bersedia diproduksi.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian,
dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dll.
Pergeseran Kurva dan permintaan
Pergeseran kurva permintaan dari garis D ke garis D1 menunjukan bahwa peningkatan
permintaan dapat mempengaruhi tingkat harga suatu komoditas. Perusahaan akan
cenderung meningkatkan harga suatu komoditas, pada saat permintaan atas komoditas
tersebut meningkat. hal itu dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan.
8. 1.3 Elastisitas
Elastisitas adalah perubahan yang akan terjadi apabila satu atau lain hal berubah.
Elastisitas digunakanuntuk mengukur sampai dimana besarnya respon atau kepekaan
variable terikat jika terjadi perubahan pada variable bebas tertentu. Besar kecilnya
kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas/indeks
elastisitas.Elastisitas memilikitujuan yaitu lebih mengukur reaksikonsumen terhadap
perubahan harga.
Elastisitas juga mempunyai rumus. Berikut adalah rumus dari elastisitas permintaan
dan penawaran:
State formula of price elasticity of demand
ED = -b (P * / Q *)
State formula of price elasticity of supply
ES = d (P * / Q *)
9. BAB II
PERILAKU KONSUMEN
2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko
Didunia ini banyak sekali resiko yang terkait dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam
ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, khususnya mikro, resiko-resiko ini seringkali di lihat
bagaimnaa konsumen menanggapinya. Berikut tingkah laku konsumen dalam
menanggapi suatu resiko:
Risk Loving, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko untuk
pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan akan sama.
Risk Premium, jumlah uang maksimum yang ditanggung oleh mereka yang
menghindari resiko dan memang tidak ingin mengambil resiko.
Risk Averse, kondisi dimana pada waktu saat investor dihadapkan dengan dua
investasi dengan hasil yang sama atau profit yang sama dan lebih memilih yang
memiliki resiko yang lebih rendah.
Risk Neutral, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko untuk
pendapatan atau profit tertentu dengan nilai yang diinginkan atau diharapkan
sama.
2.2 Kurva Risiko
10. 2.3 Asumsi Teori Permintaan Konsumen
Kandungan analitis teori permintaan konsumen ( tingkah laku konsumen). Konsumen
adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Analisis yang menerangkan
perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang
diperolehnya, yaitu:
• Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga
yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.
• Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang
yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Pendekatan teori permintaan konsumen pendekatan utiliti (nilai guna)
Pendekatan Nilai guna kardinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur menggunakan satuan),
dengan asumsi:
• konsumen akan memaksimumkan utilitinya dengan taat kepada kendala anggaran
mereka.
• Utiliti dapat diukur secara kardinal.
2.4 Kurva Produksi Total
Kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan 1
input variabel sedangkan input- input lainnya dianggap tetap. Berikut gambar kurva
11. BAB III
BIAYA PRODUKSI
3.1 Biaya Tetap, Variabel dan Total
Total cost
adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa.
Contoh : produk sebanyak 200 unit memerlukan biaya tetap atau fixed cost Rp
150.000 dan biaya variabel per unit Rp 2000. Maka besarnya biaya total?
TFC = 150.000
TVC = 200 X 2000 = 400.000
TC = TFC+ TVC = 150.000 + 400.000 = 550.000
Fixed Cost
Adalah jumlah biaya yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat
produksi.
Contoh : air, gaji, listrik, dll.
Variabel Cost
Adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah
yang dihasilkan( semakin banyak yang di produksi biaya mengikuti).
Contoh: gaji tenaga kerja.
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total
Dalam prakteknya, ketiga biaya diatas, mempunyai bentuk rumus yang sedemikian
rupa, berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus biaya total.
Rumus
Total cost = Total Fixed Cost + Total Variabel Cost
Kurva
1. Total Cost
2. Fixed Cost
3. Variabel Cost
12. 3.3 Increasing, Constant & Decreasing Return of Scale
Increasing return to scale
pengembalian skala yang menguntungkan. Artinya ada peningkatan
keuntungan akibat penambahan jumlah produksi(output). Semakin besar
biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang di dapat semakin besar.
Constant returns to scale
pengembalian skala yang konstan. Ada tidak ada peningkatan maupun
peningkatan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi (output).
Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat
tetap konstan. Tidak ada pengembalian yang signifikan.
Decresing returns to scale
pengembalian skala yang merugikan. Artinya ada penurunan keuntungan
akibat penambahan jumlah produksi(output). Semakin besar biaya per unit
dari suatu produksi, keuntungan yang didapat semakin kecil.
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of scope dan learning curve
Economies of scope
Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis output maka biaya rata- rata
produksinya akan semakin kecil. Hanya dapat diaplikasikan pada industry
tertentu.
Rp
n A
0 Q
TVC (2)
(2@)@
TFC (3)
13. Diseconomies of scope
Produksi multi-produk oleh perusahaan tunggal yang kurang efisien daripada
memilki perusahaan terpisah masing- masing mengkhususkan diri dalam satu
produk yang produksi.
Learning curve
Sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara waktu yang
diperlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang diproduksi.
o Kurva Learning Curve
Produksi komulatif
T rata- rata akumulasi
LC = 80%
8
4
2
20 40 80 100
14. BAB IV
ANALISIS PASAR KOMPETITIF
4.1 Konsumen dan Produsen Surplus
Surplus konsumen
selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia
membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya.
Surplus produser
selisih antar harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan
jumlah haga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen.
4.2 Deadweight Loss
Dwl adalah pengurangan surplus konsumen dan surplus produsen yang terjadi
apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi
optimum.
15. Hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen / produsen karena efisiensi alokasi
sumber daya tidak tercapai. Terjadi karena adanya inefisiensi pasar , lalu ketika
penawaran dan permintaan tidak berada di titik ekuilibrium.
4.3 Market Fallure , Externalities dan lack of information
Market failure : suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan dalam
menyediakan kebutuhan pasar secara effisien.
Externalities : biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang
diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi.
Lack of information : keadaan individu atau system dimana input komunikasi
kurang dari semestinya sehingga tidak dapat diproses atau dgunakan dan dapat
menimbulkan kesalahan dalam penerapan informasi.
4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi
Quota
Pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor/diekspor / diproduksi
oleh suatu negara dari semua negaraatau dari negara- negara tertentu
dalam jangka waktu yang ditentukan.
Contoh : pembatasan kuota impor beras tahun 2018 sebanyak 50.000
ton, batas maksimal kuota impor tahun 2018 adalah 50.000 sehingga
pada tahun 2018 impor tidak boleh melebihi batas yang sudah
ditentukan.
Tariff
Pembebanan pajak atau costum duties terhadap barang- barang yang
melewati batas suatu negara.
16. Contoh: sebuah perusahaan mengimpor barang dari suatu negara, lalu
barang- barang tersebut dikenakan tariff karena telah melewati batas
suatu negara.
Specific tax
tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu
atau suatu satuan jenis barang tertentu
Subsidi
Kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada industry dalam negeri.
Contoh : keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit,subsidi
harga, subsidi BBM, dll.
o Impor
Dalam era globalisasi ini, semua asskpek dalam kehidupan menjadi terhubung
dengan dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga terhubungnya kegiatan
ekonomi negarakita dengan negaraluar, dengan kegiatanekspor dan impor. Salah
satu kegiatannya adalah impor dan ekspor garam dan gula.
Tujuan pemerintah melakukan impor garam dan gula adalah untuk mengurangi
pengeluaran negara Indonesia dan juga memaksimalkan sumber daya yang ada di
Indonesia, pemerintah Indonesia ingin mengelola sepenuhnya sumber daya di
Indonesia atau meningkatkan pengelolaan yang ada. Pemerintah Indonesia
bingung kenapa harus melakukan import padahal sumber daya yang ada di
Indonesia berlimpah.
17. BAB V
ANALISA KEKUATAN MONOPOLI
5.1 Kurva Monopoli
Monopoli adalah kondisi dimana suatu pasar dikuasai oleh seorang penjual.
Monopoli memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori ekonomi lainnya.Berikut adalah
gambar dari kurva monopolistik:
5.2 kurva monopolistik jangka panjang dan daerah profitnya
Perusahaan mendapatkan keuntungan, perusahaan- perusahaan baru akan masuk
dan kurva permintaan perusahaanyang lama akan bergeser ke kiri. Namun , ketika
pasar merugi sebagian perusahaan – perusahaan keluar dan kurva permintaan
perusahaan yang bertahan akan bergeser ke kanan. Karena adanya pergeseran
permintaan, perusahaan pasarmonopolistic akhirnya mencapai keseimbangan jangka
panjang.
18. 5.3 Competitive Price dan Collusion Price
Competitive Price : suatu bentuk persaingan antara para pemasok yang
bertujuan untuk menarik para langganan dengan menawarkan suatu produk
pada tingkat harga yang lebih rendah daripada harga pesaing.
Contoh : seperti merek sepatu yang ada di jaman sekarang ini, merek sepatu
sangat banyak, tetapi harga berbeda-beda, contoh seperti vans dan nike, nike
dan vans adalah merek sepatu yang beberapa sepatunya modelnya hampir
mirip, tetapi vans menawarkan harga yang lebih bagus tetapi kualitas model
dari sepatu tersebut sama dan hampir mirip.
Collusion price : proses illegal yang dianggap pelanggaran pidana dimana
sejumlah perusahaan menaikkan harga barang untuk mendapatkan
keuntungan lebih besar. Ini dilakukan agar pesaing eksternal tidak masuk ke
pasar tersebut.
Contoh : di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian pembelian,
bagian gudang, bagian keuangan dan supplier dalam pembelian bahan atau
barang.
5.4 Kartel dan Oligopoli
Oligopoli : pasar yang terdapat beberapa penjual dan hanya enjual satu jenis
barang(homogeny) yang dikuasai oleh beberapa perusahaan dan barang
tersebut memiliki efisiensi dalamskala besar.
Contoh : industry mobil dan rokok
Kartel : sebuah kelompok dari berbagai badan hukum usaha yang berlainan
yang bekerja samauntuk menaikkan keuntungan masing-masing tanpa melalui
persaingan usaha dengan pelaku usaha lainnya.
Contoh : IBA (International Bauxtie Association) , dan IATA (International Air
Transport Association)
19. 5.5 Mengatasi Praktek Kartel
Leniency Program adalah sebuah sistempengampunan (amnesti) yang membebaskan
anggota kartel yang mengadukan adanya praktik kartel kepada otoritas persaingan
usaha, yang dapat berupa pembebasan dari sebagian maupun keseluruhan hukuman
dan atau denda yang seharusnya diterapkan. Leniency ini adalah upaya untuk
meminimialisasi praktek dari kartel tersebut. Leniency program adalah keistimewaan
bagi pelaku usaha yang terindikasi melakukan kartel, dan syaratnya pelaku usaha
tersebut bersedia membuka data dan informasi kepada KPPU mengenai kartel yang
dilakukan.
20. BAB VI
STRUKTUR PASAR
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistic, Elastisitas dan Jarak AngkaUtilitas
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah market yang
dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk yang dihasilkan
memiliki berbagai variasi dan perbedaan disetiap produknya. Berikut adalah kurva
monopolistic competition.
Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari kurva
perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu menyebabkan kurva
tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal itu menunjukan bahwa
elastisitas nya lebih kecil dari pada perusahaan persaingan sempurna, tetapi lebih
besar dari elastisitas perusahaan monopoli.
6.2 Pasar Oligopoli
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalampasar oligopoly terdapat pilihan strategi
sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diraih oleh perusahaan
perusahaan dengan merubah strategi, dengan mempertimbangkan strategi yang ada
dari pesaingnya.
Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu
pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di
pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.
21. 6.3 Game Theory
The Payoff matrix of a Game (Profit Matrix)
Strategi ini di berlakukan untuk dua pelaku (Pelaku I dan Pelaku II) dimana disebut
Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Dalam game ini, jumlah keuntungan pihak I sama dengan kerugian yang
didapatkan oleh pihak II, dan keuntungan yang di dapat selalu diasumsikan sama,
misalkan jumlah keuntungan yang dibagikan untuk kedua duopolis ini adalah
Rp100.000.000;, jika duopolis I mendapatkan Rp60.000.000 maka duopolis II akan
mendapat Rp40.000.000. Dan sama halnya jika Duopolis I mendapat Rp30.000.000,
maka duopolis II akan mendapatkan Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan
yang didapatkan oleh kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu
Rp100.000.000. Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk
mendapatkan keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan m dan
duopolis II menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari permainan berdasarkan
profit matrix. Profit Matrix juga dikenal sebagai Pay-off matrix.
Tabel Payoff Matrix
Strategi Duopolis I Strategi Duopolis II Minimax
1 2 3
1
2
3
10 14 8
4 6 10
20 12 16
8
4
12
Maximin 20 14 16 12≠14
6.4 OPEC
OPEC adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor minyak.
Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota: Iran,
Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu setelah diselenggarakannya Konferensi
Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut.
Tujuan OPEC mempertahankan harga minyak dan menentang aksi penurunan harga
minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak besar yang disebut The Seven
22. Mayor seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, BritishPetroleum, Shell. Perusahaan raksasa
minyak bumi ini adalah dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris,
jerman Barat dan Jepang. OPEC berusaha secarakolektif menentukan kebijakan harga
dan jumlah produksi minyak bumi di pasaran dunia.
Syarat utama bagi keanggotaan di dalam OPEC adalah bahwa:
Negara yang bersangkutan secara substansial merupakan pengekspor minyak mentah.
Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara-negara (yang
sudah menjadi) anggota;
Disepakati oleh mayoritas anggota OPEC.
6.5 Pasar Output dan Input
Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan
output (hasil) dari kegiatan produksi.Pasar output punya dua macam struktur, yakni
pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri:
a. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
b. b Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen.
c. Pembeli dan penjual tahu keadaan pasar dengan sempurna.
d. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
e. Faktor-faktor produksi bebas bergerak. perseorangan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar.
Kebaikan : mampu mendorong penghematan; pembeli dan penjual bebas bertindak;
harga tidak dikendalikan oleh satupenjual atau satu pembeli.
Keburukan: tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk; terbatasnya
kebebasan memilih bagi pembeli; produsen memberigaji dan upah terlalu rendah
demi penghematan.
23. 2. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Arti : pasar yang terjadi bila satu atau beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna
tidak terpenuhi. Atau pasar persaingan sempurna yang tidak lengkap cirri cirinya.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna:
Pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar persaingan monopolistik, pasar monopsoni
dan pasar oligopsoni.
Pasar Monopoli
pasar yang dikuasai satu penjual.
Contoh: pasar listrik.
Jenis monopoli:
a. alamiah: muncul karena keadaan alamyang khas.
b. masyarakat: muncul karena kepercayaan masyarakat.
c. undang-undang: muncul karena pemberlakuan kebijakan/undang undang, dll.
Ciri ciri :
a. terdapat satu penjual
b. harga ditentukan penjual (monopoli)
c. perusahaan lain sulit memasuki pasar d. konsumen tidak bisa pindah walau rugi
e. bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat.
Pasar Oligopoli
pasar yang dikuasai beberapa penjual
Macam:
a. oligopoli murni; menjual barang yang homogen, contoh pasar semen.
b. oligopoli diferensial; menjual barang yang berbeda corak, contoh, pasar
mobil, pasar sepeda motor.
Ciri ciri:
a. terdapat beberapa penjual
b. barang yang dijual homogen atau beda corak
c. sulit dimasuki perusahaan baru
24. Pasar Persaingan Monopolistik
pasar yang bentuknya mendekati pasar persaingan sempurna dan mendekati
pasar monopoli, sehingga disebut pasar persaingan monopolistic
contoh : pasar pakaian dan pasar sepatu.
Ciri ciri :
a. jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasarpersaingan sempurna.
b. barang yang dijual berbeda corak.
c. Penjual I produsen harus aktif beriklan.
d. Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar.
Pasar Monopsoni
pasar yang dikuasai satu pembeli.
contoh: pasar sayur di daerah terpencildan pasar susu sapi perah.
Ciri ciri:
a. Hanya ada satu pembeli.
b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. Harga sangat ditentukan pembeli.
Pasar Oligopsoni
Arti: pasar yang dikuasai beberapa pembeli. Contoh: pasar wortel di suatu desa.
Ciri ciri :
a. terdapat beberapa pembeli.
b. pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. harga cenderung stabil.
25. Pasar input
pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, yakni factor produksi alam,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
1. Pasar faktor produksi alam
Pasar faktor produksi alam adalah pasar yang memperjualbelikan factor produksi
alam, seperti tanah, bahan tambang, dan tumbuhan. Teori sewa tanah:
a. Teori David Ricardo
b. Teori Von Thuner
c. Teori Harga Deviasi Tanah
2. Pasar faktor produksi tenaga kerja.
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang memperjualbelikan faktor
produksi tenaga kerja.
Penggolongan:
a. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, serta tidak terdidik dan tidak terlatih
b. Pasar tenaga kerja utama dan biasa
c. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern
Berdasarkan struktur pasar, pasar tenaga kerja dapat digolongkan menjadi:
a. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna
b. Pasar tenaga kerja monopoli
c. Pasar tenaga kerja monopsoni
Teori Upah:
a. Teori upah alami
b. Teori upah besi
c. Teori upah produktivitas – batas kerja
26. 3. Pasar faktor produksi modal
Pasarfaktor produksi modal adalahpasar yang memperjualbelikan factor produksi
modal.
Teori bunga modal:
a. Teori pengorbanan
b. Teori produktivitas
c. Teori Agio
4. Pasar faktor produksi kewirausahaan
pasar yang memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan.
Teori laba wirausaha:
a. Teori inovasi
b. Teori nilai lebih
c. Teori residu