SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
Pengertian dari perekonomian 4 sektor?
• Perekonomian empat
sector/perekonomian merupakan
perekonomian dimana negara
mempunyai hubungan ekonomi dengan
negara lain.
• Kegiatan perekonomian yang melibatkan
kegiatan ekspor dan impor.
•
Sektor-sector yang terlibat dalam
perekonomian empat sector, yaitu :
1. Sektor Rumah Tangga (Households
Sector
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector
3. Sektor Pemerintah (Government
Sector),
4. Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Ekspor, Impor dan Pengeluaran
Agregat
• Ekspor dapat diartikan sebagai
pengiriman dan penjualan barang –
barang buatan dalam negri ke negara –
negara lain.
• Ekspor barang dan jasa mempengaruhi
dalam peningkatan pendapatan
nasional (Y).
Ekspor, Impor dan Pengeluaran
Agregat
• Impor dapat diartikan sebagai
pembelian datau pemasukan barang –
barang buatan luar negri ke dalam
suatu perekonomian negara.
• Impor barang dan jasa mempengaruhi
dalam penurunan pendapatan
nasional (Y).
Komponen Pengeluaran Agregat
Komponen pengeluaran agregat adalah
bagian pengeluaran yang mempengaruhi
sektor perusahaan pada sirkulasi
perekonomian terbuka. Ada 5(lima) k
omponen pengeluaran agregat, berikut :
i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
keatas barang – barang yang dihasilkan
dalam negeri (Cdn).
ii. Investasi perusahaan untuk menambah
kapasitas sektor perusahaan dalam negeri
untuk memproduksikan barang dan jasanya.
iii. Pengeluaran pemerintah keatas barang dan
jasa yang diperoleh dari perusahaan dalam
negeri (G).
iv. Ekspor (X), yaitu pengeluaran atau pembelian
oleh negara lain keatas barang dan jasa yang
diproduksi dari perusahaan dalam negeri.
v. Impor(M), yaitu pembelian barang dari luar
negeri.
Jika diformulasikan komponen
pengaluaran agregat tersebut adalah
sebagai berikut :
AE = Cdn + I + G + X + M
Pengertian dari perekonomian 4 sektor?
• Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
satu sama lain saling berpengaruh
dalam kegiatan perekonomian.
• kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua
variabel utama, yaitu pajak (tax) dan
pengeluaran pemerintah (goverment
expenditure).
• Sedangkan variabel utama dalam kebijakan
moneter, yaitu GDP, inflasi, kurs, dan suku bunga.
• Berbicara tentang kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter berkaitan erat dengan kegiatan
perekonomian empat sektor, dimana sektor-
sektor tersebut diantaranya :
1. Sektor Rumah Tangga,
2. Sektor Perusahaan,
3. Sektor Pemerintah Dan
4. Sektor Dunia Internasional/Luar negeri.
 Keempat sektor ini memiliki hubungan interaksi
masing-masing dalam menciptakan pendapatan
dan pengeluaran.
Arti Perekonomian Terbuka Dan Ukuran
Keterbukaan
1. Arti Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah perekonomian
yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa
serta modal dengan negara-negara lain.
2. Ukuran Keterbukaan
Rasio ekspor atau impor terhadap GDP
PerekonomianTerbuka
(Perekonomian Empat Sektor)
• Kegiatan ekonomi empat sektor sering
disebut perekonomian terbuka. Karena
kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-
pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga
masyarakat ekonomi di luar negeri.
1. RumahTangga
• Rumah tangga adalah kelompok masyarakat
yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup diri sendiri ataupun keluarga.
• Pendapatan Rumah Tangga Diperoleh
dari:
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima
rumah tanggakarena telah menyewakan
tanahnya kepada pihak lain, misalnya
perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang
diterima rumah tanggakarena telah
mengorbankan tenaganya untuk bekerja
pada perusahaan dalam kegiatan
produksi.
c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang
diterima rumah tanggadari perusahaan
karena telah meminjamkan sejumlah
danauntuk modalusaha perusahaan
dalam kegiatan produksi.
d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang
diterima rumah tanggadari rumah tangga
produsen karena telah mengorbankan
tenaga dan pikirannya dalam mengelola
perusahaan sehingga perusahaan dapat
memperoleh laba.
Peranan Rumah Tangga KonsumenSebagai
Berikut
a. Rumah tangga berperan sebagai
pemasok faktor-faktor produksi kepada
perusahaan untuk kegiatan produksi.
b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai
(konsumen) barang dan jasayang
dihasilkan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
2. Perusahaan/Produsen
• Kegiatan produksi adalah usaha
untukmenghasilkan barang dan jasa guna
memenuhi kepentingan orang lain. Ditinjau dari
pemiliknya, perusahaan ada yang dimiliki oleh
pemerintah (negara) dan ada pula yang dimiliki
oleh swasta, baik milik perseorangan
maupunmilik bersama.
 PeranPerusahaandalam Kegiatan Ekonomi
a. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang
dan jasa yangdibutuhkan oleh rumah tangga
keluarga, pemerintah, bahkanmasyarakat luar
negeri
b.Sebagai distributor, sebagai mata rantai
penyaluran barang dalamrangka melayani
konsumen agar barang yang dibutuhkan
sampai pada konsumen tepat waktu,
tepat tempat, tepat sasaran, tepat
kuantitas, dan tepat kualitas sehingga
barang yang dibutuhkan masyarakat
dengan mudah dapat diperoleh.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan
perusahaan sebagai agen pembangunan
ditujukan untuk meningkatkan produksi
melalui penelitian dan pengembangan.
3. Pemerintah
• Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai
peranan penting dalam perkonomian.
• Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk
mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol
terhadap jalannya roda perekonomian agar
negaradapat maju dan rakyatdapat hidup layak
dandamai
• PeranPemerintahdalamKegiatanEkonomi
a. Peranan Pemerintah sebagai Pengatur
• Pengaturan kegiatan ekonomi oleh pemerintah dapat
ditempuh melalui peraturan dan perundang-undangan
disertai berbagai tindakan nyata.
b. Peranan Pemerintah sebagai Pengontrol
• Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi,
pemerintah mempunyaibank sentral yang
berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan,
antaralain jumlah uang yang beredar,
tinggi rendahnya suku bunga, lalu
lintaskredit, dan sebagainya. Pemerintah
juga satu-satunya yang mempunyaihak
untuk mencetak uang serta
mengedarkannya di masyarakat.
c. Peranan Pemerintah sebagai Penguasa
 Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi
terselenggaranya ketertiban di dalam
masyarakat, yaitu polisi.
 Pemerintah memiliki alat peradilan bagi
terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat
d. Peranan Pemerintah sebagai Konsumen.
Untuk menjalankan tugasnya, pemerintah
memerlukan berbagai macam barang dan
jasa, misalnya untuk kegiatan administrasi,
diperlukan peralatan kantor dan alat-alat
tulis.
e. Peranan Pemerintah sebagai
produsen/Investor
 Pemerintah dapat bertindak sebagai
produsen untuk menghasilkan barangdan
jasa yang menyangkut kepentingan orang
banyak.
 Pemerintah bertindak sebagai investor,
artinya penanam modal baik seluruhnya
atau sebagian pada perusahaan-
perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Perdagangan Luar Negeri dan
Kegiatan Ekonomi
• Ekspor adalah barang dan jasa yang
diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh
penduduk negara lain.
• Impor adalah barang dan jasa yang
diproduksi di luar negeri dan dikonsumsi di
dalam negeri.
• Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M)
Jika positip  net foreign investment
Jika negatip  net foreign borrowing
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor atau
Impor:
 Output (GDP – domestik atau LN
 Nilai tukar (exchange rate) – depresiasi
atau apresiasi
GDP dengan memasukkan perdagangan LN:
GDP = C + I + G + NX
dimana:
• C + I + G disebut permintaan domestik (domestic
demand),
• sehingga NX = GDP – permintaan domestik
TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM
PEREKONOMIAN TERBUKA
Recall: dalam model sederhana:
I = S
I + G = S + T atau
I = S + (T – G)
Pada Perekonomian Terbuka
I + NX = S + (T – G)
Penulisan kembali sebagai persamaan identitas
NX = S + (T – G) - I
PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA PENDAPATAN:
IMPOR
 Penjelasan :
1. Produk yang diimpor seringkali menjadi
komponen/ input untuk menghasilkan barang
dan jasa dalam suatu persekonomian 
menyusun pendapatan nasional
2. Meningkatnya pendapatan  meningkatkan
konsumsi  tingkat kecenderungan
mengkonsumsi produk impor cenderung
meningkat (marginal propensity to import) atau
MPI yang menunjukkan sejauh mana
peningkatan kemakmuran berdampak pada
permintaan impor
4. Masyarakat Luar Negeri
• Peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian
sangat penting apalagi dalam perekonomian yang
mengglobal seperti sekarang ini, setiap negara tidak
dapat lagi menghindar dari keterlibatannya dalam
perdagangan internasional jika ingin perekonomian
negaranya tidak terpuruk.
• Peranan masyarakat luar negeri tersebutadalah
sebagai berikut:
a)Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen
• Masyarakat luar negeri sebagai konsumen dari produk
barang/jasa yang dihasilkan, yaitu dengan mengekspor
barang/jasa tersebut ke negara mereka.
b)Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen
• Selain sebagai konsumen, masyarakat luar
negeri juga bertindak sebagai produsen.
Artinya, produk barang/jasa yang
merekahasilkan dapat kita konsumsi
dengan cara mengimpornya.
• Dengan demikian, masyarakat
berkesempatan menikmati produk-
produk yang bermutu tinggi yang belum
tentu dapat dihasilkan di dalam negeri
c) Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor
• Pembangunan suatu bangsa membutuhkan
pelaku-pelaku yang berani menanamkan
modalnya, baik penanaman langsung maupun
tidak langsung.
• Investor-investor itu banyak berasal dari luar
negeri karena umumnya mereka banyak
mempunyai dana dan lebih maju.
d) Sumber Tenaga Kerja Ahli
• Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang
sangat dibutuhkan negara lain. Dengan demikian,
negara lain dapat memenuhi kekurangan tenaga
kerja di dalam negeri
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL 4 SEKTOR
• Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor,
akan mewujudkan dua aliran baru dalam
sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :
1. Aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor, yang merupakan “Suntikan”
kepada aliran pendapatan; dan
2. Aliran pengeluaran untuk membeli
barang yang diimpor dari negara-negara
lain, yang merupakan “Bocoran” kepada
aliran pendapatan.
Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan
Perekonomian Terbuka
• RT mendapat aliran pendapatan berupa
gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan, dan
pendapatan tsb digunakan utk :Pengeluaran
konsumsi (membeli brg & jasa yg diproduksi
perusahaan dalam negeri ( Cdn ) ;Membayar
pajak ;Mengimpor (beli barang2 impor) ;
Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
• Di samping aliran uang keluar utk membayar
impor, juga aliran pengeluaran ke sektor
perusahaan (pembayaran atas ekspor);
• Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam
modal utk beli brg dan peralatan modal dari
sektor perusahaan.
• Pengeluaran pemerintah ke sektor
perusahaan utk beli kebutuhan administrasi
& belanja modal utk investasi pemerintah
Persamaan Keseimbangan.
• Dlm ekonomi terbuka, Brg & Jasa yg
diperjualbelikan terdiri dari :
1. Produksi DN, yaitu Pendapatan Nasional;
2. Impor dr negara lain.
• Sehingga “Penawaran Agregat” dlm
Perekonomian Terbuka = AS = Y + M
KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT KEATAS
PENDAPATAN NASIONAL
DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA.
• Dengan demikian, komponen pengeluaran
agregat ke atas pendapatan nasional adalah
sbb : Pengeluaran konsumsi RT ke atas brg &
jasa DN ( Cdn ) ; Investasi Perusahaan brg
produksi DN ; Pengeluaran Pemerintah (utk
konsumsi & investasi) ;
• Ekspor (pengeluaran negara lain atas
brg yg diproduksi Perusahaan DN.
• Maka persamaan keseimbangan dari
“Pengeluaran Agregat” yang juga
disebut Perbelanjaan Agregat (AE) =AEdn = Cdn
+ I + G + X
• Krn Perbelanjaan Agregat (AE) meliputi
Produksi DN & M, maka =
• AE = AEdn + M, atau AEdn = Cdn + I + G + X + M.
Persamaan Konsumsi.
Diketahui bahwa Konsumsi RT terdiri dari :
1. Pengeluaran atas produksi DN (Cdn) ;
2. danPengeluaran atas brg Impor (M),
• Sehingga keseluruhan C = Cdn + M.
• Dengan menggantikan Cdn + M menjadi
C, maka persamaan perbelanjaan dpt
dinyatakan AE = C + I + G + X
• Pada uraian sebelumnya diketahui bhw utk
perekonomian akan mencapai keseimbangan bila :
“Penawaran Agregat” sama dengan “Pengeluaran
Agregat”, maka wujudnya dlm ekonomi terbuka
adalah ;
Y + M = C + I + G + X
• Dimana, Y + M = Penawaran Agregat,
• C+I+G+X = Pengeluaran Agregat.
• Sehingga dpt disederhanakan menjadi :
Y = C + I + G + (X – M).
• Jadi dapat disimpulkan bhw, dlm perekonomian
terbuka, Keseimbangan Pendapatan Nasional dicapai
bila :
Y = C + I + G + ( X – M )
• Keseimbangan berdasarkan
pendekatan agregat :
Y = C + I + G + X – M
• Keseimbangan berdasarkan
pendekatan suntikan bocoran.
S + Tx + M = I + G + X
Ye
Ye
C
C+I+G
C+I+G+X-M
Y = AE
C, I, G, X, M
C, I, G, X, M
S + T + M
II + G + X
S
Komponen pengeluaran agregat atas pendapatan
nasional:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas
barang konsumsi dan jasa yang diproduksi di
dalam negeri
2. Investasi perusahaan, yaitu pembelanjaan
penanaman modal atas barang modal yang
diproduksi di dalam negeri
3. Pengeluaran pemerintah (pengeluaran
konsumsi dan investasi pemerintah)
4. Ekspor, yaitu pengeluaran negara lain atas
barang dan jasa yang dihasilkan sektor
perusahaan
EKUILIBRIUM PENDAPATAN
NASIONAL DALAM
PEREKONOMIAN TERBUKA
1. Keseimbangan antara
pendapatan nasional dan
pengeluaran agregate pada
titik A yaitu 100
2. Pada tingkat pendapatan di
bawah A maka permintaan
agregate melebihi tingkat
produksi  perusahaan
meningkatkan kapasitas
produksi, demikian pula
sebaliknya
3. Gambar bawah 
menunjukkan titik
ekuilibrium antara tabungan
dan saving  negara
memiliki defisit transaksi
berjalan (impor lebih besar
dari ekspornya)
Keterangan :
s = S/ Y = MPS = 0,20
m = M/ Y = MPI = 0,30
0
AD = E(Y) + X –
M(Y)
10
0
10
0
PENDAPATAN
NASIONAL
DENGAN
PERMINTAAN
AGREGATE
45
0
AD(Y) = E(Y) + X – M(Y)
Kemiringan = 1 – m-s
E = 110
X=15
M=2
5
A
Pendapatan
Nasional
S-Id
=X-M
=Y-E
= If
0
-10
10
0 Pendapatan
Nasional
If=X-M
S-Id
Investasi Netto
-m = - 0,30
s = 0,20
EKUILIBRIUM ANTARA
TABUNGAN DAN
INVESTASI (DALAM DAN
LUAR NEGERI)
Contoh
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PERPUTARAN PENDAPATAN
Pengeluaran
AS
meningkat
(G naik)
Pengeluaran AS
meningkat (G
naik)
Impor Amerika
Serikat (M) naik
Pendapatan (Y) dan
pengeluaran luar negeri
meningkat
Ekspor Amerika
Serikat (M) naik
Tergantun
g pada sf
Tergantun
g pada mf
• Pengeluaran agregat (aggregate
expenditure) terdiri atas:
1. konsumsi rumah tangga atas barang
yang diproduksi dalam negeri (Cdn),
2. investasi perusahaan (I),
3. pengeluaran pemerintah (G) dan
ekspor (X)
AEdn = Cdn + I + G + X
Perdagangang terbuka  (AE) meliputi
perbelanjaan agregat atas produksi dalam
negeri dan pengeluaran impor
AE = AEdn + M, atau
AE = Cdn + I + G + X + M
C = Cdn + M, 
Y = AE = C + I + G + (X-M)
Penawaran agregat = Pengeluaran agregat
Y + M = C + I + G + X, atau
Y = C + I + G + (X – M)
Tercipta
Keseimbangan
Ekonomi
Contoh1:
Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara
adalah C=400+0,75Yd. Pajak 20% dari
pendapatan nasional. Investasi
perusahaan 400 dan pengeluaran
pemerintah sebesar 800. Besarnya ekspor
negara tersebut 600 dani mpor adalah
10% dari pendapatan nasional.
Tentukan:
a.FungsiConsumsi
b.Pendapatan nasional keseimbangan
Penyelesaian:
a. FungsiConsumsi:
C=400+0,75Yd
C=400+0,75(Y-0,2Y)
C=400+0,6Y
b. Pendapatan nasional
keseimbangan:
Y=C+I+G+X-M
Y=400+0,6Y+400+800+600-0,1Y
Y= 4400.
Contoh2:
Fungsikonsumsimasyarakatsuatunega
raadalahC=100+0,8Yd dan investasi
sebesar 100.Pengeluaran pemerintah
sebesar 250 dan pajak yang dipungut
adalah 250.Pemerintah memberikan
subsidi sebesar 50,sedangkan ekspor
berjumlah 300 dan impor berjumlah
200.
Tentukan besarnya pendapatan ?
Penyelesaian:
Y=C+I+G+X-M
Y=100+0,8(Y-
250+50)+100+250+300-200
0,2Y=390
Y=1950
Denganpendekataninjeksi-
kebocoran:
C=100+0,Yd
C=100+0,8(Y-250+50)
C=-60+0,8Y
S=60+0,2Y
S+T+M=I+G+X
60+0,2Y+200=100+250+300(nilai T
sudah masuk pada fungsi C)
Maka Y=1950.
MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
• Dalam perekonomian terbuka Multiplier akan
selalu lebih kecil daripada Multiplier tiga sektor.
• Perbedaan ini disebabkan karena dalam analisis
mengenai keseimbangan dalam perekonomian
terbuka dimisalkan : impor adalah proporsional
dengan pendapatan nasional berarti dengan
adanya impor tingkat bocoran menjadi semakin
besar dan menurangi tingkat pertambahan
pengeluaranagregat.
• Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin kecil
apabila dibandingkan dengan multiplier dalam
perekonomian tertutup.
Persamaan keseimbangan (perekonomian
terbuka) / pendekatan suntikan-bocoran
• S + T + M = I + G + X
• Dari gambar 1:
Aliran pendapatan digunakan untuk:
• Membiayai pengeluaran konsumsi rumah
tangga dalam negeri (Cdn) dan barang impor
(M)  C = Cdn + M
• Membiayai pajak (T), yaitu keuntungan
perusahaan dan pajak pendapatan rumah
tangga
• Menyisihkan pendapatan untuk di tabung (S)
• Y = Cdn + M + S + T, C = Cdn + M
• Y = C + S + T
Pendekatan penawaran-permintaan
agregat:
• Y = C + I + G + (X – M), maka
• C + I + G + (X – M) = C + S + T
• I + G + (X – M) = S + T, atau
• I + G + X = C + S + T + M
Keseimbangan secara grafik
• Penentu ekspor:
– Kemampuan dari negara untuk
memproduksi barang yang dapat
bersaing di pasar luar negeri
– Ekspor penentu pendapatan
nasional tapi tidak sebaliknya
– fungsi ekspor sama dengan fungsi
investasi dan fungsi pengeluaran
pemerintah
 Penentu impor:
 Besarnya impor lebih dipengaruhi oleh
besarnya pendapatan nasional dari
pada kemampuan barang luar negeri
untuk bersaing dengan barang dalam
negeri
Tkt
bunga X2
Pertambahan ekspor
X0
Pengurangan ekspor
X1
Pendapatan nasional (fungsi ekspor)
M2
impor Kenaikan impor
M0
M1
Pengurangan impor
Pendapatan nasional (fungsi impor)
Keseimbangan secara
grafik
E
Y = AE
Pengeluaran
agregat
C+I+G+(X-M) C
I+G+X
C+I+G Pendekatan permintaan-
penawaran agregat
450
Y0
S+T+M
Suntikan dan
bocoran E I+G+X
I+G+X Pendekatan suntikan-
bocoran
Y0
Pendapatan
nasional
Grafik keseimbangan pendapatan nasional
Multiplier dalam perekonomian terbuka
• Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di
antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam
pendapatan nasional dengan jumlah
pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran
agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam
pendapatan nasional tersebut
• Multiplier perekonomian terbuka < multiplier
perekonomian tiga sektor (Y,C,S)  disebabkan
pemisalan impor proporsional dengan pendapatan
nasional dan ekspor bersifat pengeluaran otonom.
Tahap
multip
lier
∆ Y ∆ T ∆ Yd
Pertambahan
konsumsi
∆ S
∆ Cdn ∆M
I
II
III
∆Y1= ∆ X= 200
∆Y2= ∆ Cdn = 100
∆Y3= ∆ Cdn = 50
40
20
10
160
80
40
100
50
25
20
10
5
40
20
10
……………. …. ……. …… …. …..
TOTAL ∆ Y = 400 ∆T=8
0
∆Yd
=320
∆Cdn=
200
∆M=40 ∆S=80
Proses multiplier dalam perekonomian terbuka
• MPC = 0.75, pajak proporsional 20% dari pendapatan nasional, impor
10% dari pendapatan nasional, proses multiplier menimbulkan kenaikan
ekspor Rp 200
• Multiplier = 1 / (1 – MPCdn)
• MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y,
Contoh : tahap I, MPCdn = 100/200=0.5
• Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2
• Kenaikan ekspor sebanyak Rp 200
akan menambah pendapatan
nasional sebanyak Rp 400
Perhitungan secara aljabar
• Fungsi konsumsi C = a + bYd
• Pajak proporsional T = tY
• Investasi perusahaan Io
• Pengeluaran pemerintah Go
• Ekspor X0
• Impor M = mY
• Y = C+I+G+(X-M)
• Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0
• Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0)
Proses multiplier ∆X
• Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X)  ∆Y = Y1 – Y
• ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X)
Ket :
 b = kecondongan mengkonsumsi
marginal (MPC)
 t = tingkat (persentase) pajak
 m = tingkat (persentase) impor
Perdagangan luar negeri, kestabilan ekonomi
dan pertumbuhan ekonomi
• Perdagangan LN dan pengeluaran agregat
• Multiplier ekspor dan impor
1. Setiap perubahan ekspor dan impor akan
sec. otomatis menyebabkan perubahan dalam
pendapatan nasional dan tingkat kegiatan
ekonomi negara
2. Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan
impor akan mempengaruhi pendapatan
nasional dan tingkat kegiatan ekonomi
tergantung pada luasnya proses multiplier
yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor atau
impor tersebut.
Dampak negatif ekspor dan impor
• Jika impor > ekspor, maka:
1. Kekurangan valuta asing
2. Kurs mata uang asing naik
3. Kenaikan harga/inflasi
4. Kemunduran investasi dalam negeri
Perdagangan luar negeri, neraca pembayaran dan
penggunaan tenaga kerja penuh
• Sifat ekspor dan impor yang berbeda tidak
dapat sec. serentak mengatasi masalah
pengangguran pada waktu yang sama neraca
pembayaran nya.
• untuk mengatasi pengangguran/
penggunaan tenaga kerja penuh
dengan menambah pengeluaran
agregat, impor >ekspor  defisit
neraca pembayaran
Perdagangan luar negeri, dan pertumbuhan
ekonomi
• Pandangan klasik, keuntungan
perdagangan luar negeri:
a) Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor
produksi
b) Memperluas pasar produksi dalam negeri
c) Mempertinggi produktivitas kegiatan
ekonomi
Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian
terbuka
• Perekonomian berusaha mencapai tingkat
kegiatan ekonomi yang tinggi (bila
memungkinkan mencapai penggunaan
tenaga kerja penuh) tanpa inflasi.
neraca pembayaran yang menguntungkan
, langkah pemerintah:
1.Kebijakan menekan pengeluaran
(expenditure dampening policy)
2.Kebijakan memindahkan pengeluaran
(expenditure switching policy)
Kebijakan menekan pengeluaran
•  langkah pemerintah untuk
menstabilkan neraca pembayaran yang
sedang dalam keadaan defisit dengan
melakukan tindakan yang akan
mengurangi pengeluaran agregat
• Impor turun tanpa mengurangi ekspor
•  dilakukan pada saat perekonomian
mengalami masalah inflasi dan tingkat
kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi.
1. Menaikkan pajak pendapatan
2. Menaikkan tingkat bunga
3. Mengurangi pengeluaran pemerintah
Kebijakan memindahkan pengeluaran
• Langkah pemerintah untuk menstabilkan sektor luar
negeri yang sifatnya mendorong masyarakat
mengurangi impor, melakukan konsumsi lebih
banyak atas barang dalam negeri dan meningkatkan
ekspor.
• Dilakukan pada saat perekonomian mengalami
masalah defisit neraca pembayaran dan pada waktu
yang sama menghadapi masalah pengangguran yang
tinggi
1. Memindahkan pengeluaran secara paksa
2. Memindahkan pengeluaran dengan membuat
perangsang untuk mengekspor
• Memindahkan secara paksa:
– Mempertinggi pajak impor
– Menentukan quota atas barang
tertentu
– Mengawasi penggunaan valuta
asing
• Insentif untuk mengekspor:
– Menciptakan perangsang ekspor
– Melakukan devaluasi
Penghambat impor (import barrier)
• Langkah pemerintah dalam perpajakan
atau peraturan impor yang mengurangi
kebebasan perdagangan luar negeri,
– Penghambat tarif (mengenakan pajak
terhadap barang impor)
– Penghambat bukan tarif (peraturan
yang mengurangi kebebasan masuknya
barang dari luar negeri)
• Penghambat tarif
• Tarif  pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau Tarif
spesifik
• Quota  pembatasan jumlah barang impor
Sd
Pengaruh tarif
atas impor,
penerimaan pajak
dan produksi
dalam negeri
Sdi
P0 E
a b
P2 St
P1 c d
Dd
Q2 Q3 Q0 Q4 Q1
Konsumsi radio berkurang Q1 – Q3
Harga naik P1 – P2
Pajak diterima pemerintah abcd
Prod. Radio dlm negeri turun Q2-Q4
Impor Q2Q1 – Q4Q3
Tujuan kebijakan hambatan impor
1. Mengatasi masalah deflasi dan
pengangguran
2. Menghapuskan defisit dalam negeri neraca
perdagangan
3. Mensukseskan usaha mendiversifikasikan
perekonomian
4. Melindungi industri yang baru berkembang
5. Melindungi industri dalam negeri yang
berkedudukan terancam
Pengawasan penggunaan devisa
• Exchange control  tindakan bank sentral yang
mengatur penggunaan valuta asing untuk tujuan
impor dan investasi ke luar negeri
• Pembelian dan penjualan mata uang asing
• Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke
pemerintah
• Yang memerlukan devisa  membeli ke
pemerintah
• Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam
neraca pembayaran
• Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran
modal ke luar negeri
Cara melaksanakan pengawasan devisa
• Masalah Neraca perdagangan tidak serius:
– Mengawasi seluruh jual beli valuta
asing
– Menetapkan nilai valuta sing
• Masalah Neraca perdagangan serius:
– Sistem kurs berganda /multiple
exchange rate
• Memberikan perangsang yang besar untuk
mengekspor, membatasi impor barang mewah
• Barang penting (makanan, barang modal dan
bahan mentah) diimpor dengan harga wajar.
Devaluasi (penurunan nilai mata uang)
• Dilakukan sebagai langkah terakhir,
karena efek buruk ke konsumen (harga
barang impor naik) dan merugikan
pihak yang berhutang ke luar negeri
• Yang diharapkan dari devaluasi :
– Makin tinggi tingkat devaluasi makin
baik daya saing negara tersebut
(barang negara tsb menjadi murah
di psr LN dan lebih mahal di dlm
Negeri)  ekspor terpacu naik,
pelarian modal ke LN <
Syarat sukses devaluasi
• permintaan atas ekspor elastis (perubahan
harga menimbulkan perubahan
permintaan yang lebih besar)
• Permintaan barang Impor bersifat elastis
• Penawaran barang ekspor elastis
• Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan
• Negara lain tidak mendevaluasi mata
uangnya.
Perekonimian empat sektor

More Related Content

What's hot

Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaifa_talita
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilismeJuni Effendi
 
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalHambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalWahono Diphayana
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutDadang Solihin
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksimateri uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksirobbiatul Adawiyah
 

What's hot (20)

Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme
 
Analisis input output
Analisis input outputAnalisis input output
Analisis input output
 
Analisa Aspek Teknis
Analisa Aspek TeknisAnalisa Aspek Teknis
Analisa Aspek Teknis
 
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalHambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Input output edit akhir
Input output edit akhirInput output edit akhir
Input output edit akhir
 
Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Pengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccankPengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccank
 
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksimateri uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
 
Materi teori produksi
Materi teori produksiMateri teori produksi
Materi teori produksi
 

Similar to Perekonimian empat sektor

MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptxMATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptxBairMeza
 
Tugas peb kel 5 x ap plus
Tugas peb kel 5 x ap plusTugas peb kel 5 x ap plus
Tugas peb kel 5 x ap plustaryadi faqot
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaKyuhae Sihanlee
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaKyuhae Sihanlee
 
Pelaku ekonomi
Pelaku ekonomiPelaku ekonomi
Pelaku ekonomiTata
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxSalehSitompul
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
Peran pelaku ekonomi
Peran pelaku ekonomiPeran pelaku ekonomi
Peran pelaku ekonomiAnisa Muvit
 
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxPERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxGibranFadilla4
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiNia Kurnia
 
Ekonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flowEkonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flowYana Na Na Na
 
Pelaku pelaku kegiatan ekonomi
Pelaku pelaku kegiatan ekonomiPelaku pelaku kegiatan ekonomi
Pelaku pelaku kegiatan ekonomiNia Kurnia
 
kegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.ppt
kegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.pptkegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.ppt
kegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.pptRifaiArmewa
 

Similar to Perekonimian empat sektor (20)

Perekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektorPerekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektor
 
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptxMATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
 
Tugas peb kel 5 x ap plus
Tugas peb kel 5 x ap plusTugas peb kel 5 x ap plus
Tugas peb kel 5 x ap plus
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesia
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesia
 
Pelaku ekonomi
Pelaku ekonomiPelaku ekonomi
Pelaku ekonomi
 
Pelaku ekonomi
Pelaku ekonomiPelaku ekonomi
Pelaku ekonomi
 
p2.pdf
p2.pdfp2.pdf
p2.pdf
 
CIRCULAR FLOW DIAGRAM
CIRCULAR FLOW DIAGRAMCIRCULAR FLOW DIAGRAM
CIRCULAR FLOW DIAGRAM
 
4 sektor
4 sektor4 sektor
4 sektor
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptx
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
Peran pelaku ekonomi
Peran pelaku ekonomiPeran pelaku ekonomi
Peran pelaku ekonomi
 
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxPERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomi
 
Ekonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flowEkonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flow
 
Pelaku pelaku kegiatan ekonomi
Pelaku pelaku kegiatan ekonomiPelaku pelaku kegiatan ekonomi
Pelaku pelaku kegiatan ekonomi
 
kegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.ppt
kegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.pptkegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.ppt
kegiatan-ekonomi-dan-pelaku-ekonomi.ppt
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (13)

power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

Perekonimian empat sektor

  • 2. Pengertian dari perekonomian 4 sektor? • Perekonomian empat sector/perekonomian merupakan perekonomian dimana negara mempunyai hubungan ekonomi dengan negara lain. • Kegiatan perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor. •
  • 3. Sektor-sector yang terlibat dalam perekonomian empat sector, yaitu : 1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector 2. Sektor Perusahaan (Firms Sector 3. Sektor Pemerintah (Government Sector), 4. Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
  • 4. Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat • Ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang – barang buatan dalam negri ke negara – negara lain. • Ekspor barang dan jasa mempengaruhi dalam peningkatan pendapatan nasional (Y).
  • 5. Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat • Impor dapat diartikan sebagai pembelian datau pemasukan barang – barang buatan luar negri ke dalam suatu perekonomian negara. • Impor barang dan jasa mempengaruhi dalam penurunan pendapatan nasional (Y).
  • 6. Komponen Pengeluaran Agregat Komponen pengeluaran agregat adalah bagian pengeluaran yang mempengaruhi sektor perusahaan pada sirkulasi perekonomian terbuka. Ada 5(lima) k omponen pengeluaran agregat, berikut : i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga keatas barang – barang yang dihasilkan dalam negeri (Cdn).
  • 7. ii. Investasi perusahaan untuk menambah kapasitas sektor perusahaan dalam negeri untuk memproduksikan barang dan jasanya. iii. Pengeluaran pemerintah keatas barang dan jasa yang diperoleh dari perusahaan dalam negeri (G). iv. Ekspor (X), yaitu pengeluaran atau pembelian oleh negara lain keatas barang dan jasa yang diproduksi dari perusahaan dalam negeri. v. Impor(M), yaitu pembelian barang dari luar negeri.
  • 8. Jika diformulasikan komponen pengaluaran agregat tersebut adalah sebagai berikut : AE = Cdn + I + G + X + M
  • 9. Pengertian dari perekonomian 4 sektor? • Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh dalam kegiatan perekonomian. • kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua variabel utama, yaitu pajak (tax) dan pengeluaran pemerintah (goverment expenditure).
  • 10. • Sedangkan variabel utama dalam kebijakan moneter, yaitu GDP, inflasi, kurs, dan suku bunga. • Berbicara tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter berkaitan erat dengan kegiatan perekonomian empat sektor, dimana sektor- sektor tersebut diantaranya : 1. Sektor Rumah Tangga, 2. Sektor Perusahaan, 3. Sektor Pemerintah Dan 4. Sektor Dunia Internasional/Luar negeri.  Keempat sektor ini memiliki hubungan interaksi masing-masing dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran.
  • 11. Arti Perekonomian Terbuka Dan Ukuran Keterbukaan 1. Arti Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. 2. Ukuran Keterbukaan Rasio ekspor atau impor terhadap GDP
  • 12. PerekonomianTerbuka (Perekonomian Empat Sektor) • Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka. Karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku- pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri. 1. RumahTangga • Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga.
  • 13. • Pendapatan Rumah Tangga Diperoleh dari: a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggakarena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan. b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggakarena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
  • 14. c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggadari perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah danauntuk modalusaha perusahaan dalam kegiatan produksi. d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggadari rumah tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.
  • 15. Peranan Rumah Tangga KonsumenSebagai Berikut a. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi. b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasayang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • 16. 2. Perusahaan/Produsen • Kegiatan produksi adalah usaha untukmenghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kepentingan orang lain. Ditinjau dari pemiliknya, perusahaan ada yang dimiliki oleh pemerintah (negara) dan ada pula yang dimiliki oleh swasta, baik milik perseorangan maupunmilik bersama.  PeranPerusahaandalam Kegiatan Ekonomi a. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang dan jasa yangdibutuhkan oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkanmasyarakat luar negeri
  • 17. b.Sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalamrangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas, dan tepat kualitas sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat diperoleh. c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan sebagai agen pembangunan ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
  • 18. 3. Pemerintah • Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam perkonomian. • Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negaradapat maju dan rakyatdapat hidup layak dandamai • PeranPemerintahdalamKegiatanEkonomi a. Peranan Pemerintah sebagai Pengatur • Pengaturan kegiatan ekonomi oleh pemerintah dapat ditempuh melalui peraturan dan perundang-undangan disertai berbagai tindakan nyata.
  • 19. b. Peranan Pemerintah sebagai Pengontrol • Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi, pemerintah mempunyaibank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan, antaralain jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga, lalu lintaskredit, dan sebagainya. Pemerintah juga satu-satunya yang mempunyaihak untuk mencetak uang serta mengedarkannya di masyarakat.
  • 20. c. Peranan Pemerintah sebagai Penguasa  Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban di dalam masyarakat, yaitu polisi.  Pemerintah memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat d. Peranan Pemerintah sebagai Konsumen. Untuk menjalankan tugasnya, pemerintah memerlukan berbagai macam barang dan jasa, misalnya untuk kegiatan administrasi, diperlukan peralatan kantor dan alat-alat tulis.
  • 21. e. Peranan Pemerintah sebagai produsen/Investor  Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barangdan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak.  Pemerintah bertindak sebagai investor, artinya penanam modal baik seluruhnya atau sebagian pada perusahaan- perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
  • 22. Perdagangan Luar Negeri dan Kegiatan Ekonomi • Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh penduduk negara lain. • Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dikonsumsi di dalam negeri. • Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M) Jika positip  net foreign investment Jika negatip  net foreign borrowing
  • 23. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor atau Impor:  Output (GDP – domestik atau LN  Nilai tukar (exchange rate) – depresiasi atau apresiasi GDP dengan memasukkan perdagangan LN: GDP = C + I + G + NX dimana: • C + I + G disebut permintaan domestik (domestic demand), • sehingga NX = GDP – permintaan domestik
  • 24. TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA Recall: dalam model sederhana: I = S I + G = S + T atau I = S + (T – G) Pada Perekonomian Terbuka I + NX = S + (T – G) Penulisan kembali sebagai persamaan identitas NX = S + (T – G) - I
  • 25. PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA PENDAPATAN: IMPOR  Penjelasan : 1. Produk yang diimpor seringkali menjadi komponen/ input untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu persekonomian  menyusun pendapatan nasional 2. Meningkatnya pendapatan  meningkatkan konsumsi  tingkat kecenderungan mengkonsumsi produk impor cenderung meningkat (marginal propensity to import) atau MPI yang menunjukkan sejauh mana peningkatan kemakmuran berdampak pada permintaan impor
  • 26. 4. Masyarakat Luar Negeri • Peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian sangat penting apalagi dalam perekonomian yang mengglobal seperti sekarang ini, setiap negara tidak dapat lagi menghindar dari keterlibatannya dalam perdagangan internasional jika ingin perekonomian negaranya tidak terpuruk. • Peranan masyarakat luar negeri tersebutadalah sebagai berikut: a)Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen • Masyarakat luar negeri sebagai konsumen dari produk barang/jasa yang dihasilkan, yaitu dengan mengekspor barang/jasa tersebut ke negara mereka.
  • 27. b)Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen • Selain sebagai konsumen, masyarakat luar negeri juga bertindak sebagai produsen. Artinya, produk barang/jasa yang merekahasilkan dapat kita konsumsi dengan cara mengimpornya. • Dengan demikian, masyarakat berkesempatan menikmati produk- produk yang bermutu tinggi yang belum tentu dapat dihasilkan di dalam negeri
  • 28. c) Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor • Pembangunan suatu bangsa membutuhkan pelaku-pelaku yang berani menanamkan modalnya, baik penanaman langsung maupun tidak langsung. • Investor-investor itu banyak berasal dari luar negeri karena umumnya mereka banyak mempunyai dana dan lebih maju. d) Sumber Tenaga Kerja Ahli • Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang sangat dibutuhkan negara lain. Dengan demikian, negara lain dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di dalam negeri
  • 29. KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 4 SEKTOR • Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu : 1. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada aliran pendapatan; dan 2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan “Bocoran” kepada aliran pendapatan.
  • 30.
  • 31. Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka • RT mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan tsb digunakan utk :Pengeluaran konsumsi (membeli brg & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri ( Cdn ) ;Membayar pajak ;Mengimpor (beli barang2 impor) ; Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan. • Di samping aliran uang keluar utk membayar impor, juga aliran pengeluaran ke sektor perusahaan (pembayaran atas ekspor);
  • 32. • Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal utk beli brg dan peralatan modal dari sektor perusahaan. • Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan utk beli kebutuhan administrasi & belanja modal utk investasi pemerintah Persamaan Keseimbangan. • Dlm ekonomi terbuka, Brg & Jasa yg diperjualbelikan terdiri dari : 1. Produksi DN, yaitu Pendapatan Nasional; 2. Impor dr negara lain.
  • 33. • Sehingga “Penawaran Agregat” dlm Perekonomian Terbuka = AS = Y + M KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT KEATAS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA. • Dengan demikian, komponen pengeluaran agregat ke atas pendapatan nasional adalah sbb : Pengeluaran konsumsi RT ke atas brg & jasa DN ( Cdn ) ; Investasi Perusahaan brg produksi DN ; Pengeluaran Pemerintah (utk konsumsi & investasi) ;
  • 34. • Ekspor (pengeluaran negara lain atas brg yg diproduksi Perusahaan DN. • Maka persamaan keseimbangan dari “Pengeluaran Agregat” yang juga disebut Perbelanjaan Agregat (AE) =AEdn = Cdn + I + G + X • Krn Perbelanjaan Agregat (AE) meliputi Produksi DN & M, maka = • AE = AEdn + M, atau AEdn = Cdn + I + G + X + M.
  • 35. Persamaan Konsumsi. Diketahui bahwa Konsumsi RT terdiri dari : 1. Pengeluaran atas produksi DN (Cdn) ; 2. danPengeluaran atas brg Impor (M), • Sehingga keseluruhan C = Cdn + M. • Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, maka persamaan perbelanjaan dpt dinyatakan AE = C + I + G + X
  • 36. • Pada uraian sebelumnya diketahui bhw utk perekonomian akan mencapai keseimbangan bila : “Penawaran Agregat” sama dengan “Pengeluaran Agregat”, maka wujudnya dlm ekonomi terbuka adalah ; Y + M = C + I + G + X • Dimana, Y + M = Penawaran Agregat, • C+I+G+X = Pengeluaran Agregat. • Sehingga dpt disederhanakan menjadi : Y = C + I + G + (X – M). • Jadi dapat disimpulkan bhw, dlm perekonomian terbuka, Keseimbangan Pendapatan Nasional dicapai bila : Y = C + I + G + ( X – M )
  • 37. • Keseimbangan berdasarkan pendekatan agregat : Y = C + I + G + X – M • Keseimbangan berdasarkan pendekatan suntikan bocoran. S + Tx + M = I + G + X
  • 38. Ye Ye C C+I+G C+I+G+X-M Y = AE C, I, G, X, M C, I, G, X, M S + T + M II + G + X S
  • 39. Komponen pengeluaran agregat atas pendapatan nasional: 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang konsumsi dan jasa yang diproduksi di dalam negeri 2. Investasi perusahaan, yaitu pembelanjaan penanaman modal atas barang modal yang diproduksi di dalam negeri 3. Pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah) 4. Ekspor, yaitu pengeluaran negara lain atas barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan
  • 40. EKUILIBRIUM PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA 1. Keseimbangan antara pendapatan nasional dan pengeluaran agregate pada titik A yaitu 100 2. Pada tingkat pendapatan di bawah A maka permintaan agregate melebihi tingkat produksi  perusahaan meningkatkan kapasitas produksi, demikian pula sebaliknya 3. Gambar bawah  menunjukkan titik ekuilibrium antara tabungan dan saving  negara memiliki defisit transaksi berjalan (impor lebih besar dari ekspornya) Keterangan : s = S/ Y = MPS = 0,20 m = M/ Y = MPI = 0,30 0 AD = E(Y) + X – M(Y) 10 0 10 0 PENDAPATAN NASIONAL DENGAN PERMINTAAN AGREGATE 45 0 AD(Y) = E(Y) + X – M(Y) Kemiringan = 1 – m-s E = 110 X=15 M=2 5 A Pendapatan Nasional S-Id =X-M =Y-E = If 0 -10 10 0 Pendapatan Nasional If=X-M S-Id Investasi Netto -m = - 0,30 s = 0,20 EKUILIBRIUM ANTARA TABUNGAN DAN INVESTASI (DALAM DAN LUAR NEGERI)
  • 41. Contoh PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PERPUTARAN PENDAPATAN Pengeluaran AS meningkat (G naik) Pengeluaran AS meningkat (G naik) Impor Amerika Serikat (M) naik Pendapatan (Y) dan pengeluaran luar negeri meningkat Ekspor Amerika Serikat (M) naik Tergantun g pada sf Tergantun g pada mf
  • 42. • Pengeluaran agregat (aggregate expenditure) terdiri atas: 1. konsumsi rumah tangga atas barang yang diproduksi dalam negeri (Cdn), 2. investasi perusahaan (I), 3. pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X) AEdn = Cdn + I + G + X Perdagangang terbuka  (AE) meliputi perbelanjaan agregat atas produksi dalam negeri dan pengeluaran impor AE = AEdn + M, atau AE = Cdn + I + G + X + M
  • 43. C = Cdn + M,  Y = AE = C + I + G + (X-M) Penawaran agregat = Pengeluaran agregat Y + M = C + I + G + X, atau Y = C + I + G + (X – M) Tercipta Keseimbangan Ekonomi
  • 44. Contoh1: Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah C=400+0,75Yd. Pajak 20% dari pendapatan nasional. Investasi perusahaan 400 dan pengeluaran pemerintah sebesar 800. Besarnya ekspor negara tersebut 600 dani mpor adalah 10% dari pendapatan nasional. Tentukan: a.FungsiConsumsi b.Pendapatan nasional keseimbangan
  • 45. Penyelesaian: a. FungsiConsumsi: C=400+0,75Yd C=400+0,75(Y-0,2Y) C=400+0,6Y b. Pendapatan nasional keseimbangan: Y=C+I+G+X-M Y=400+0,6Y+400+800+600-0,1Y Y= 4400.
  • 46. Contoh2: Fungsikonsumsimasyarakatsuatunega raadalahC=100+0,8Yd dan investasi sebesar 100.Pengeluaran pemerintah sebesar 250 dan pajak yang dipungut adalah 250.Pemerintah memberikan subsidi sebesar 50,sedangkan ekspor berjumlah 300 dan impor berjumlah 200. Tentukan besarnya pendapatan ?
  • 49. MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA • Dalam perekonomian terbuka Multiplier akan selalu lebih kecil daripada Multiplier tiga sektor. • Perbedaan ini disebabkan karena dalam analisis mengenai keseimbangan dalam perekonomian terbuka dimisalkan : impor adalah proporsional dengan pendapatan nasional berarti dengan adanya impor tingkat bocoran menjadi semakin besar dan menurangi tingkat pertambahan pengeluaranagregat. • Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin kecil apabila dibandingkan dengan multiplier dalam perekonomian tertutup.
  • 50. Persamaan keseimbangan (perekonomian terbuka) / pendekatan suntikan-bocoran • S + T + M = I + G + X • Dari gambar 1: Aliran pendapatan digunakan untuk: • Membiayai pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam negeri (Cdn) dan barang impor (M)  C = Cdn + M • Membiayai pajak (T), yaitu keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan rumah tangga • Menyisihkan pendapatan untuk di tabung (S)
  • 51. • Y = Cdn + M + S + T, C = Cdn + M • Y = C + S + T Pendekatan penawaran-permintaan agregat: • Y = C + I + G + (X – M), maka • C + I + G + (X – M) = C + S + T • I + G + (X – M) = S + T, atau • I + G + X = C + S + T + M
  • 52. Keseimbangan secara grafik • Penentu ekspor: – Kemampuan dari negara untuk memproduksi barang yang dapat bersaing di pasar luar negeri – Ekspor penentu pendapatan nasional tapi tidak sebaliknya – fungsi ekspor sama dengan fungsi investasi dan fungsi pengeluaran pemerintah  Penentu impor:  Besarnya impor lebih dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dari pada kemampuan barang luar negeri untuk bersaing dengan barang dalam negeri
  • 53. Tkt bunga X2 Pertambahan ekspor X0 Pengurangan ekspor X1 Pendapatan nasional (fungsi ekspor) M2 impor Kenaikan impor M0 M1 Pengurangan impor Pendapatan nasional (fungsi impor) Keseimbangan secara grafik
  • 54. E Y = AE Pengeluaran agregat C+I+G+(X-M) C I+G+X C+I+G Pendekatan permintaan- penawaran agregat 450 Y0 S+T+M Suntikan dan bocoran E I+G+X I+G+X Pendekatan suntikan- bocoran Y0 Pendapatan nasional Grafik keseimbangan pendapatan nasional
  • 55. Multiplier dalam perekonomian terbuka • Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut • Multiplier perekonomian terbuka < multiplier perekonomian tiga sektor (Y,C,S)  disebabkan pemisalan impor proporsional dengan pendapatan nasional dan ekspor bersifat pengeluaran otonom.
  • 56. Tahap multip lier ∆ Y ∆ T ∆ Yd Pertambahan konsumsi ∆ S ∆ Cdn ∆M I II III ∆Y1= ∆ X= 200 ∆Y2= ∆ Cdn = 100 ∆Y3= ∆ Cdn = 50 40 20 10 160 80 40 100 50 25 20 10 5 40 20 10 ……………. …. ……. …… …. ….. TOTAL ∆ Y = 400 ∆T=8 0 ∆Yd =320 ∆Cdn= 200 ∆M=40 ∆S=80 Proses multiplier dalam perekonomian terbuka • MPC = 0.75, pajak proporsional 20% dari pendapatan nasional, impor 10% dari pendapatan nasional, proses multiplier menimbulkan kenaikan ekspor Rp 200
  • 57. • Multiplier = 1 / (1 – MPCdn) • MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y, Contoh : tahap I, MPCdn = 100/200=0.5 • Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2 • Kenaikan ekspor sebanyak Rp 200 akan menambah pendapatan nasional sebanyak Rp 400
  • 58. Perhitungan secara aljabar • Fungsi konsumsi C = a + bYd • Pajak proporsional T = tY • Investasi perusahaan Io • Pengeluaran pemerintah Go • Ekspor X0 • Impor M = mY
  • 59. • Y = C+I+G+(X-M) • Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0 • Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0) Proses multiplier ∆X • Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X)  ∆Y = Y1 – Y • ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X) Ket :  b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC)  t = tingkat (persentase) pajak  m = tingkat (persentase) impor
  • 60. Perdagangan luar negeri, kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi • Perdagangan LN dan pengeluaran agregat • Multiplier ekspor dan impor 1. Setiap perubahan ekspor dan impor akan sec. otomatis menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi negara 2. Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan impor akan mempengaruhi pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi tergantung pada luasnya proses multiplier yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor atau impor tersebut.
  • 61. Dampak negatif ekspor dan impor • Jika impor > ekspor, maka: 1. Kekurangan valuta asing 2. Kurs mata uang asing naik 3. Kenaikan harga/inflasi 4. Kemunduran investasi dalam negeri
  • 62. Perdagangan luar negeri, neraca pembayaran dan penggunaan tenaga kerja penuh • Sifat ekspor dan impor yang berbeda tidak dapat sec. serentak mengatasi masalah pengangguran pada waktu yang sama neraca pembayaran nya. • untuk mengatasi pengangguran/ penggunaan tenaga kerja penuh dengan menambah pengeluaran agregat, impor >ekspor  defisit neraca pembayaran
  • 63. Perdagangan luar negeri, dan pertumbuhan ekonomi • Pandangan klasik, keuntungan perdagangan luar negeri: a) Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi b) Memperluas pasar produksi dalam negeri c) Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi
  • 64. Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian terbuka • Perekonomian berusaha mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi (bila memungkinkan mencapai penggunaan tenaga kerja penuh) tanpa inflasi. neraca pembayaran yang menguntungkan , langkah pemerintah: 1.Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure dampening policy) 2.Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure switching policy)
  • 65. Kebijakan menekan pengeluaran •  langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan yang akan mengurangi pengeluaran agregat • Impor turun tanpa mengurangi ekspor •  dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah inflasi dan tingkat kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi. 1. Menaikkan pajak pendapatan 2. Menaikkan tingkat bunga 3. Mengurangi pengeluaran pemerintah
  • 66. Kebijakan memindahkan pengeluaran • Langkah pemerintah untuk menstabilkan sektor luar negeri yang sifatnya mendorong masyarakat mengurangi impor, melakukan konsumsi lebih banyak atas barang dalam negeri dan meningkatkan ekspor. • Dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah defisit neraca pembayaran dan pada waktu yang sama menghadapi masalah pengangguran yang tinggi 1. Memindahkan pengeluaran secara paksa 2. Memindahkan pengeluaran dengan membuat perangsang untuk mengekspor
  • 67. • Memindahkan secara paksa: – Mempertinggi pajak impor – Menentukan quota atas barang tertentu – Mengawasi penggunaan valuta asing • Insentif untuk mengekspor: – Menciptakan perangsang ekspor – Melakukan devaluasi
  • 68. Penghambat impor (import barrier) • Langkah pemerintah dalam perpajakan atau peraturan impor yang mengurangi kebebasan perdagangan luar negeri, – Penghambat tarif (mengenakan pajak terhadap barang impor) – Penghambat bukan tarif (peraturan yang mengurangi kebebasan masuknya barang dari luar negeri) • Penghambat tarif • Tarif  pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau Tarif spesifik • Quota  pembatasan jumlah barang impor
  • 69. Sd Pengaruh tarif atas impor, penerimaan pajak dan produksi dalam negeri Sdi P0 E a b P2 St P1 c d Dd Q2 Q3 Q0 Q4 Q1 Konsumsi radio berkurang Q1 – Q3 Harga naik P1 – P2 Pajak diterima pemerintah abcd Prod. Radio dlm negeri turun Q2-Q4 Impor Q2Q1 – Q4Q3
  • 70. Tujuan kebijakan hambatan impor 1. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran 2. Menghapuskan defisit dalam negeri neraca perdagangan 3. Mensukseskan usaha mendiversifikasikan perekonomian 4. Melindungi industri yang baru berkembang 5. Melindungi industri dalam negeri yang berkedudukan terancam
  • 71. Pengawasan penggunaan devisa • Exchange control  tindakan bank sentral yang mengatur penggunaan valuta asing untuk tujuan impor dan investasi ke luar negeri • Pembelian dan penjualan mata uang asing • Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke pemerintah • Yang memerlukan devisa  membeli ke pemerintah • Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam neraca pembayaran • Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran modal ke luar negeri
  • 72. Cara melaksanakan pengawasan devisa • Masalah Neraca perdagangan tidak serius: – Mengawasi seluruh jual beli valuta asing – Menetapkan nilai valuta sing • Masalah Neraca perdagangan serius: – Sistem kurs berganda /multiple exchange rate • Memberikan perangsang yang besar untuk mengekspor, membatasi impor barang mewah • Barang penting (makanan, barang modal dan bahan mentah) diimpor dengan harga wajar.
  • 73. Devaluasi (penurunan nilai mata uang) • Dilakukan sebagai langkah terakhir, karena efek buruk ke konsumen (harga barang impor naik) dan merugikan pihak yang berhutang ke luar negeri • Yang diharapkan dari devaluasi : – Makin tinggi tingkat devaluasi makin baik daya saing negara tersebut (barang negara tsb menjadi murah di psr LN dan lebih mahal di dlm Negeri)  ekspor terpacu naik, pelarian modal ke LN <
  • 74. Syarat sukses devaluasi • permintaan atas ekspor elastis (perubahan harga menimbulkan perubahan permintaan yang lebih besar) • Permintaan barang Impor bersifat elastis • Penawaran barang ekspor elastis • Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan • Negara lain tidak mendevaluasi mata uangnya.