2. KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah compilation microeconomics ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah compilation microekonomi ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta , Juni 2018
Gabriell Elena
3. DAFTAR ISI
Cover………………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar…………….………………………………....................................... 2
Daftar Isi………………………………………………………………………..........3
HW 1 …………………………………………………………………..……............ 4
HW II………………………………………………………………………………...
HW III……………………………………………………………………………….
HW IV………………………………………………………………………………
HW V……………………………………………………………………………….
HW VI……………………………………………………………………………… 29
Kesimpulan&penutup…………………………………………………………….... 30
4. MICROECONOMICS
pengertian ekonomi mikro dan contohnya – Yang dimaksud dengan ekonomi
mikro adalah suatu ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis kegiatan-
kegiatan ekonomi dengan menganalisis bagian-bagian yang kecil dari keseluruhan
kegiatan ekonomi.
Atau definisi ekonomi mikro yang lain yaitu merupakan suatu cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari mengenai perilaku konsumen dan perodusen serta penentuan dari
harga pasar maupun kuantitas faktor input, produk dan jasa yang diperjualbelikan
dalam pasar.
Kegiatan ekonomi mikro umumnya mengacu kepada ruang lingkup yang lebih kecil
seperti misalnya: rumah tangga dan perusahaan. Contoh yang mendasar seperti
interaksi di pasar yaitu kegiatan jual-beli antara penjual dan pembeli atau konsumen
dan produsen.
Pada dasarnya konsumen selalu berusaha untuk memuaskan seluruh keperluan atau
kebutuhannya dan penjual selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
A. Analisa pada ekonomi mikro
Analisa ekonomi mikro dibagi menjadi 3, diantaranya seperti di bawah ini:
1. Teori harga
Yaitu sebagai dasar untuk menganalisa interaksi antara penawaran dan permintaan
barang atau jasa yang ada dalam pasar serta berbagai macam faktor yang dapat
mempengaruhinya. Yang di analisa seperti:
Proses dari pembentukan harga yang dipengaruhi oleh interaksi antar
permintaan dan penawaran suatu produk atau jasa didalam suatu pasar.
Lalu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan permintaan maupun
perubahan penawaran.
Selanjutnya hubungan antara harga permintaan dan penawaran.
Bentuk-bentuk pasar.
Dan konsep elastisitas permintaan dan penawaran.
2. Teori produksi
5. Yaitu sebagai dasar untuk menganalisa biaya produksi dan tingkat dari produksi.
Yang dianalisa seperti:
Masalah mengenai biaya produksi barang atau jasa.
Lalu tingkat produksi yang paling menguntungkan bagi pihak produsen.
Dan kombinasi dari faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen supaya
tujuan mendapatkan laba yang maksimal bisa tercapai.
3. Teori distribusi
Yaitu teori yang menganalisa ekonomi mikro mengenai upah karyawan atau tenaga
kerja, besarnya bunga yang perlu dibayarkan kepada pemilik modal dan besarnya
keuntungan yang didapatkan oleh produsen.
MACROECONOMICS
Pada dasarnya teori ekonomi makro adalah sebuah teori yang mempelajari dan
mambahas tentang segala peristiwa, fenomena atau masalh-masalah yang terkait
dengan ekonomi secara keseluruhan atau dalam ruang lingkup besar. Ekonomi makro
juga merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang memfokuskan kajian terhadap
mekanisme kerja perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh. Karena pada
dasarnya ekonomi makro memiliki tujuan ekonomi makro adalah untuk mengerti dan
memahami peristiwa atau kejadian seputar perekonomian dan berusaha untuk
membuat suatu rumusan yang menjadi solusi untuk memperbaiki kebijakan ekonomi
yang ada. Selain itu dalam ekonomi makro ini ada beberapa hubungan yang terjadi.
Hubungan yang dibahas di dalamnya meliputi hubungan antar variabel yang
agregatif, adapun hubungan tersebut, antara lain :
Tingkat pendapatan nasional
Konsumsi yang dilakukan rumah tangga
Investasi nasional (pemerintah atau swasta)
Tingkat tabungan (institusi atau individu)
Belanja pemerintah (APBN atau APBD)
Tingkat harga (harga umum atau harga pasar)
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Tingkat bunga yang didapat
Kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan
Neraca pembayaran
Ekspor dan impor
6. Itulah beberapa hubungan-hubungan yang dibahas dlm ekonomi mkro. Diharapkan
dengan adanya ekonomi makro bisa menemukan segala permasalahan atau mencari
solusi atau sebuah terobosan baru. Selain itu kita juga harus tahu ruang lingkup yang
dimiliki oleh ekonomi makro, meliputi :
Bagaimana peran permintaan dan penawaran yang menentukan tingkat
kegiatan dalam perekonomian.
Masalah-masalah besar yang sering menimpa perekonomian, antara lain
inflasi, pengangguran, korupsi dan lainnya.
Peranana dari kebijakan, peraturan yang merupakan usaha pemerintah dalam
mengatasi sebuah permasalahan perekonomian.
Selanjutnya kita akan membahs tentang kajian kajian yang dibahas dalam
ekonomi makro, ada beberapa aspek yang dikaji di dalamnya, antara lain :
1. Inflasi (kenaikan harga)
Inflasi merupakan suatu kejadian yang sering terjadi dalam dunia perekonomian.
Pada dasarnya inflasi merupakan peristiwa dimana semua harga naik dan terjadi terus
menerus dan bersifat umum. kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya sumber daya alam yang semakin menipis, pajak yang diterapkan
pemerintah tinggi, biaya produksi tinggi dan masih banyak lainnya. Namun tidak
semua kenaikan harga bisa dikatakan inflasi, kenaikan harga baru bisa dikatakan
inflasi jika terjadi secara keseluruhan atau umum dan dalam jangka watu yang terus
menerus. Inflasi merupakan pokok permasalahan yang menjadi fokus utama analisis
ekonomi makro karena gejala-gejala inflasi menunjukkan efisiensi perekonomian
secara keseluruhan.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi menunjukkan bahwa kondisi perekonomian
tersebut baik. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan titik keseimbangan, dimana
jumlah permintaan suatu produk baik barang atau jasa sama dengan penawaran pada
suatu produk tersebut. Pertumbuhan ekonomi menjadi pembahasan ekonomi makro
karena pertumbuhan ini akan menyebar ke seluruh aspek ekonomi suatu negara.
3. Tingkat pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu masalah besar yang akan mempengaruhi kondisi
perekonomian suatu negara. Pihak-pihak yang bisa disebut dengan pengangguran
adalah seseorang yang belum mendapat pekerjaan ataupun yang sedang mencari
sebuah pekerjaan. Pengangguran menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro
karena jika tidak segera diselesaikan maka akan mempengaruhi kinerja perekonomian
secara keseluruhan.
7. Keuntungan kita mempelajari nya
1. Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori ini
dapat membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam
mempengaruhi perekonomian negara. Teori ini dapat mempelajari
bagaimana pengaruh ekonomi dari segi harga, upah, atau alokasi
sumber dana.
2. Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik
ramalan bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu,
aktivitas ekonomi dapat terprediksi, tetapi tetap melihat bagaimana
kondisi realitasnya.
3. Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomianManfaat ini
sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak kekayaan ekonomi
yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat memperkirakan berapa
keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh. Melalui cara ini, setiap
individu dapat mempelajari apa yang perlu dilakukan dalam
mengalokasikan sumber dana.
4. Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari
dana masuk sampai keluar. Metode yang digunakan dalam
mengaturnya menggunakan liner programming untuk menganalisis
permintaan dan biaya yang dibutuhkan.
5. Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga
bermanfaat untuk mengetahui perilaku seorang konsumen.
Mempelajari konsumen sebagai pemilik sumber ekonomi atau sebagai
produsen. Ekonomi mikro dapat menganalisis mereka dengan
pengamatan dan perhitungan yang sangat detail
8. KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Kurva permintaan mempunyai slope negatif, artinya bergerak dari kiri atas ke arah
kanan bawah. Hal ini dapat dilihat pada kurva 5.1 yang menunjukkan turunnya harga
barang X dari 600 menjadi 500, mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang
diminta dari 40 unit menjadi 50 unit (titik A berpindah ke titik B sepanjang kurva D)
dan seterusnya. Semakin turun harganya, jumlah barang yang diminta semakin
banyak, sehingga kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Pergerakan sepanjang
kurva permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya permintaan
terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang
dilakukan oleh individu dan permintaan yang dilakukan oleh semua individu dalam
pasar. Sejauh yang telah dijelaskan pada di atas adalah kurva permintaan individu.
Untuk memperoleh permintaan pasar, kita dapat menjumlahkan permintaan individu-
individu dalam pasar.
0
20
40
60
80
100
120
Rp- Rp100 Rp200 Rp300 Rp400 Rp500 Rp600 Rp700
AxisTitle
Kurva permintaan
9. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga
sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam kurva
penawaran perlu dibedakan antara dua pengertian yaitu penawaran dan jumlah barang
yang ditawarkan. Penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran. Adapun jumlah
barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat
harga tertentu.
ELASTISITAS
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang
yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang
lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga
barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x
yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
0
20
40
60
80
100
120
0 100 200 300 400 500 600 700
JumlahBarang
Harga
Kurva Penawaran
10. c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan
akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income)
riil konsumen.
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar
kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka
elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Rumus elastisitas permintaan
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun
yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan
harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan
rumus sebagai berkut.
Rumus elastisitas penawaran
11. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan
pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen
akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya
membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki
peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai
initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya
ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut
geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana
kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini
sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran
perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan
melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
3 Asumsi teori perminttan consumen
1. Kepuasan (utility) bisa diukur dengan uang atau satuan lainnya.
Dalam asumsi ini tambahan kepuasan dapat diukur dengan uang atau satuan lainnya
menunjukkan bahwasannya nilai tambah kepuasan konsumen ada batasnya, pada titik
tertentu nilai kepuasan konsumen akan tetap bahkan turun. Pertanyaan besar disini
adalah kapan nilai kepuasan konsumen itu tetap atau turun hal ini terjadi ketika
konsumen terus menambah barang yang dikonsumsinya maka marginal utility
12. akanturun pada titik tertentu, lebih mudahnya jumlah barang berbanding terbalik
dengan tambahan nilai kepuasan. Jadi semakin banyak barang yang dikonsumsi maka
semakin kecil marginal utility yang diperoleh oleh barang terakhir yang dikonsumsi
oleh konsumen.
2. Konsep law of diminishing return dari hukum Gossenberlaku disini.
Hampir sama dengan konsep sebelumnya, the law of diminishing return berbunyi “
Nilai guna tambahan yang akan didapat oleh seseorang dari kegiatannya
mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit ketika orang tersebut terus
memaksakan untuk mengkonsumsi barang tersebut dan pada akhirnya nilai guna
tersebut akan berbuah dari yang positif ke negatif”. Hal ini berarti seseorang akan
mendapatkan marginal utility pada waktu tertentu, ketika sudah pada batasnya
marginal utility akan menurun. Jadi semakin banyak mengkonsumsi barang tidak
berarti akan mendapatkan nilai kepuasan yang tinggi melainkan akan menjadikan
situasi sebaliknya yakni akan mendapatkan nilai kepuasan yang rendah.
3. Seorang konsumen selalu berusaha untuk mendapatkanm kepuasan total
maksimum
Konsep yang terakhir ini menjadi jawaban bagi semua pihak yang mungkin dalam
kehidupannya sedang atau kurang. Kebanyakan dari mereka merasa tidak akan
mungkin mendapatkan nilai tambahan kepuasan karena kurangnya dana atau
pendapatan yang mereka peroleh. Namun dengan adanya pendekatan mrginal utility
akan membantu orang-orang yang memeiliki kemauan lebih untuk mendapatkan
kepuasan meskipun dengan pendapatan yang terbata
Kurva biaya total produksi , rata rata , produksi marginal
13. Pengertian Biaya Produksi, Komponen, Jenis, Tetap, Variabel, Total, Rata-rata,
Marjinal, Perhitungan, Contoh, Ekonomi - Biaya produksi adalah sebagian
keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk
menghasilkan produk. Dalam kegiatan perusahaan, biaya produksi dihitung
berdasarkan jumlah produk yang siap dijual. Biaya produksi sering disebut ongkos
produksi. Berdasarkan definisi tersebut, pengertian biaya produksi adalah
keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu
sampai di pasar, atau sampai ke tangan konsumen.
1. Komponen Biaya Produksi
Berdasarkan komponen yang menyusunnya, biaya produksi meliputi unsur-unsur:
(a) bahan baku atau bahan dasar, termasuk bahan setengah jadi;
(b) bahan-bahan pembantu atau bahan penolong;
(c) upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja terdidik;
(d) penyusutan peralatan produksi;
(e) bunga modal;
(f ) sewa (gedung atau peralatan yang lain)
Penggolongan jenis-jenis biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut.
(a) Biaya tetap/fixed cost (FC), adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu
jumlahnya tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya,
penyusutan peralatan, sewa gedung atau penyusutan gedung, pajak perusahaan, dan
biaya administrasi.
(b) Biaya variabel/variable cost (VC), yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dalam hal ini, semakin banyak jumlah
produk yang dihasilkan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya. Contohnya,
biaya bahan baku dan upah tenaga kerja yang dibayar berdasarkan jumlah produk
yang dihasilkannya.
(c) Biaya total/total cost (TC) adalah jumlah seluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu
periode tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut biaya total dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Rumus :
TC = FC + VC
FC = TC – VC
VC = TC - FC
14. Kurva TC , VC , FC
INCREASING RETURN TO SCALE
Peningkatan skala kembali terjadi ketika output meningkat dengan proporsi yang
lebih besar daripada peningkatan input selama proses produksi. Sebagai contoh, jika
input dinaikkan sebanyak 3 kali, tetapi output meningkat sebanyak 3,75 kali, maka
perusahaan atau ekonomi telah mengalami peningkatan skala.
DECREASING RETURN TO SCALE
Penurunan hasil skala terjadi ketika proporsi output kurang dari input yang
diinginkan selama proses produksi. Misalnya, jika input dinaikkan sebanyak 3 kali,
tetapi output dikurangi 2 kali, perusahaan atau ekonomi mengalami penurunan hasil
skala.
Ketika peningkatan kembali ke skala terjadi, itu menghasilkan skala ekonomi. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa efisiensi meningkat ketika organisasi berkembang dari
skala kecil ke produksi skala besar. Kehilangan efisiensi dalam proses produksi,
bahkan ketika produksi telah diperluas, menghasilkan penurunan skala. Ini dapat
terjadi jika organisasi menjadi terlalu besar untuk dioperasikan sebagai satu entitas
tunggal. Dalam hal ini, tidak ada skala ekonomi.
ECONOMIES OF SCOPE
ekonomi lingkup, faktor yang membuat lebih murah untuk menghasilkan berbagai
produk bersama daripada menghasilkan masing-masing dari mereka sendiri. Ekonomi
semacam itu dapat berasal dari bisnis yang berbagi fungsi terpusat, seperti keuangan
atau pemasaran. Atau mereka dapat datang dari keterkaitan di tempat lain dalam
proses bisnis, seperti penjualan silang satu produk dengan produk lainnya, atau
menggunakan output dari satu bisnis sebagai masukan dari yang lain.
15. DISECONOMIES OF SCOPE
Produksi multi-produk oleh perusahaan tunggal yang kurang efisien daripada
memiliki perusahaan terpisah masing-masing mengkhususkan diri dalam produksi
satu produk.
LEARNING CURVE
sebuah konsep yang secara grafis menggambarkan hubungan antara biaya dan output
selama periode waktu tertentu, biasanya untuk mewakili tugas berulang dari seorang
karyawan atau pekerja.
Learning curve
CONSUMER SURPLUS
Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia
untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Jika konsumen
akan bersedia membayar lebih dari harga yang diminta saat ini, maka mereka
mendapatkan keuntungan yang lebih dari produk yang dibeli dari mereka untuk
membelinya. Surplus konsumen ditambah surplus produsen sama dengan jumlah
surplus ekonomi di pasar
PRODUCEN SURPLUS
Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan
baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. Ini adalah
uang tambahan, manfaat, dan atau keuntungan dari produsen yang didapatkan dari
menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga minimal yang diterima
mereka seperti yang ditunjukkan oleh kurva penawaran.
16. Kurva Consumer & Producen surplus
DEADWEIGHT LOSS
Deadweight Loss merupakan biaya yang ditanggung masyarakat karena pasar tidak
bekerja secara efisien. Yaitu jumlah surplus konsumen dan surplus produsen yang
hilang dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna surplus total dibandingkan
dengan tingkat persaingan sempurna. Karena konsumen bersedia membayar lebih
tinggi untuk suatu produk dibandingkan dengan biaya memproduksi barang tersebut,
maka pasar bekerja secara tidak efisien.
Hal ini akan menaikkan permintaan dan produksi atas barang‐barang bernilai rendah
ini. Terjadi mis‐alokasi atas sumber daya masyarakat – yaitu, mereka tidak dipakai
untuk utilisasi yang terbaik. Beberapa konsumen akan membayar dengan harga
tinggi. Negara menjadi lebih dirugikan karena sumber dayanya tidak dipergunakan
dengan cara yang paling produktif. Penting untuk diketahui bahwa kebijakan
persaingan, kebijakan lainnya, seperti pajak, yang mempengaruhi produksi (harga
dimana perusahaan bersedia untuk menjual) dan permintaan (harga dimana konsumen
bersedia membayar) dapat juga mengakibatkan deadweight loss).
17. MARKET FAILURE
Kegagalan pasar atau market failure terjadi ketika mekanisme harga gagal untuk
memperhitungkan semua biaya dan manfaat yang diperlukan, baik untuk
menyediakan dan mengkonsumsinya. Pasar akan gagal dengan tidak menyediakan
jumlah yang optimal secara asfek sosial. Sebelum kegagalan pasar, penawaran dan
permintaan dalam pasar tidak menghasilkan jumlah barang dimana harga
mencerminkan manfaat terhadap konsumsi.
Ketidakseimbangan ini menyebabkan inefisiensi alokatif, yang merupakan baik
kelebihan atau kekurangan konsumsi. Struktur sistem pasar berkontribusi terhadap
kegagalan pasar. Dalam dunia nyata, tidak mungkin bagi pasar menjadi sempurna
karena produsen tidak efisien, eksternalitas, masalah lingkungan, dan kurangnya
barang publik. Eksternalitas adalah efek pada pihak ketiga yang disebabkan oleh
produksi atau konsumsi barang atau jasa
EXTERNALITIES LACK OF INFORMATION
Adaalah salah satu factor yang menyebbkan terjadinya market failure atau kegagalan
passer dikarenakan adanya kesalahan daru informasi yang sangat pentung untuk
kebrhasilan bisnis tersebut.
KUOTA
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu negara dari
semua negara atau dari negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.
Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota
impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah
pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah
pembatasan jumlah barang yang diekspor.
TARIF
Tarif adalah Jumlah biaya yang harus dibayarkan apabila kita menggunakan jasa
orang tersebut
SUBSIDI
Subsidi merupakan bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu bisnis
atau pun dibayar kepada sektor ekonomi yang ada
18. Mengapa pemerintah Indonesia masih melakukan import garam dan gula karena
untuk memenuhi kebtuhan pasar sekarang ini masih kurang dan juga meng import
gula dan garam dipilih pemerintah sebagai alternative nya dikarenakan hasil garam
dan gula yang dihasilkan oleh petani ini masih belum bbisa menyangi industry gula
dan garam dari import sehingga belum bisa bersaing dengan produk luar, maka dari
itu langkah import dipilih pemerintah.
MONOPOLISTIK
Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen
yang memproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi mempunyai perbedaan
dalam beberapa aspek. Penjual di pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap
produk yang dihasilkan pasti mempunyai karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk-produk lainnya.
Seperti misalnya sabun mandi, shampo, pasta gigi, dan sebagainya. Meskipun fungsi
dari semua sabun mandi sama yaitu untuk membersihkan badan, akan tetapi setiap
produk yang dihasilkan oleh produsen yang berbeda memiliki ciri yang khusus,
seperti misalnya perbedaan wangi, warna, kemasan, bentuk dan sebagainya. Atau ada
juga definisi pasar monopolistik yaitu pasar yang dimana terdapat banyak produsen
atau perusahaan yang menjual barang yang berbeda corak.
Di pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah suatu faktor yang dapat
mendongkrak penjualan. Tapi bagaimana kemampuan produsen atau perusahaan
menciptakan citra yang baik di dalam benak konsumen atau masyarakat, sehingga
membuat mereka ingin membeli produk tersebut meskipun dengan harga yang agak
mahal. Oleh sebab itu, setiap perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus
selalu aktif mempromosikan produknya sekaligus menjaga citra perusahaannya.
A. Ciri-ciri pasar monopolistik
Berikut ini ciri dari pasar monopolistik, diantaranya seperti:
1. Terdapat banyak produsen/penjual.
Pasar ini memang memiliki banyak produsen, tapi pasar ini tidak memiliki produsen
sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang memiliki
skala produksi yang lebih besar dari pada produsen lainnya.
2. Adanya diferensiasi produk.
Pasar ini menjual produk yang cenderung sama, tapi memiliki banyak perbedaan
khususnya dengan produk lain, seperti misalnya dari cara pengemasan, bentuk dan
sebagainya.
19. 3. Produsen dapat mempengaruhi harga.
Di pasar ini dimana harga terbentuk berdasarkan dari mekanisme pasar, oleh sebab itu
pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar
oligopoli maupun pasar monopoli.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar.
Dalam hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, ketika produsen hanya sedikit di pasar
maka laba ekonomisnya akan tinggi. Saat produsen semakin banyak, otomatis laba
ekonomis akan semakin kecil, maka pasar semakin menjadi tidak menarik dan
produsen dapat meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif.
Di pasar ini harga bukanlah merupakan pendongkrak jumlah pembeli atau konsumen,
melainkan kemampuan produsen atau perusahaan untuk menciptakan citra yang baik
dimata para konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk.
Jadi, iklan atau promosi memiliki peran yang sangat penting dalam meraih dan
mempertahankan banyak konsumen.
Berikut ini kelebihan pasar monopolistik:
Banyak produsen di pasar yang memberikan keuntungan bagi pembeli atau
konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
Kebebasan keluar masuk untuk produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi yang baru dalam menghasilkan produknya.
Diferensiasi produk mendorong para konsumen untuk selektif dalam
menentukan produk yang akan dibelinya, serta dapat membuat para konsumen
loyal terhadap produk yang dipilihnya.
Pasar ini umumnya mudah untuk dijumpai oleh konsumen, sebab sebagian
besar kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar ini.
Dan inilah kekurangan pasar monopolistik:
Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi, baik dari
segi harga, kualitas maupun dari segi pelayanan. Sehingga produsen yang
tidak memiliki modal maupun pengalaman yang cukup akan lebih cepat
keluar dari pasar ini.
Dibutuhkan modal yang besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
sebab pemain pasar di dalamnya mempunyai skala ekonomis yang cukup
tinggi.
20. Pasar monopolistik mendorong produsen untuk selalu berinovasi terhadap
produk-produknya, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan
berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh pembeli atau konsumen.
KURVA MONOPOLISTIK DAN KURVA MONOPOLISIK PADA JANGKA
PANJANG
Kurva monopolistik
Kurva monopolistic jangka panjang
ALASAN BISA BERTAHAN
Alasan bisa bertahan lama adalah
21. Karena Pada pasar monopolisik produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli dan
oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan
COMPETITIVE PRICE
Penetapan harga berdasarkan persaingan (competitive pricing) merupakan metode
penetapan harga dengan menggunakan harga pesaing, apakah di bawah, sama atau di
atas harga pesaing. XL menentukan harga berdasarkan persaingan dengan iklan
“TARIF TERMURAH Nelpon ke siapa saja se-Indonesia hanya Rp. 10,- per detik”,
ditunjukkan pada Gambar 5.1. Demikian pula yang dilakukan Air Asia juga
menentukan harga berdasarkan persaingan dengan harga lebih rendah dari pesaing.
COLLUSION PRICE
collusion price adalah non-kompetitif atau kadang-kadang perjanjian ilegal antara
saingan yang mencoba mengganggukeseimbangan pasar. Kolusi melibatkan orang
atau perusahaan yang biasanya bersaing tetapi berkomplot untuk mendapatkan
keuntungan pasar yang tidak adil.
OLIGOPOLI
penjual adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
22. menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik
oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki
capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam
kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui
keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik
dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya
digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
KARTEL
kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi
suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir
semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional
maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas
bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel,
walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang
dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat
sejumlah kecil penjual.
Contoh:
-oligopoli : meningkatkan keuntungan mereka jika mengurangi tingkat persaingan
mereka.
-kartel : kartel produksi yaitu bentuk kesepakatan untuk menetapkan kuota produksi
bagi anggotanya
Dan yang terakhir , Menurut saya cara suatu negara mengatasi praktek cartel adalah
dengan cara mengecek semua data produksi dan penyebaran produk dengan seteliti
mungkin agar terciptanya persaingan yang adil dan tidak memihak pada siapapun
agar terjadinya keseimbangan pasar dan bisa mensejaterahkan masyarakat yang ada,
agar bisa terbentuk keseimbangan pasar dan juga ekonomi pada sekarang sekarang
ini.
23. MONOPOLISTIC COMPETITION
Persaingan monopolistik merupakan suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan
JUMLAH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa
perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap
keseluruhan pasar. Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga
(sebagai perluasan bahwa produk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki
kekuatan yang cukup untuk membalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini
merupakan perbedaan yang utama antara bentuk pasar ini dan oligopoli
PRODUK YANG
DIBEDAKANPERSAINGMONOPOLISTIK
Produk yang dibedakan dijual yang dijual oleh suatu perusahaan dalam persaingan
monopolistik memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen lebih
menyukainya dibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan lain
yang tersedia. Kekuatan dari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari hal
yang sangat nyata ini bahwa produk-produk tersebut bukan merupakan penganti
sempurna. Tindakan-tindakan non harga adalah perlu untuk membuat produk
tersebut.
PERMINTAAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah condong
menurun karena preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan
tersebut. Akan tetapi, karena terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak
sempurna) yang langsung tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis.
Secara grafik, ini berarti bahwa permintaan dalam pasar persaingan monopolistik
lebih datar daripada monopoli.
LABA PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Laba dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik ditentukan dalam cara
yang sama seperti jenis pasar manapun dengan menemukan kuantitas optimalnya
24. dimana pendapatan marjinal berpotongan dengan biaya marjinal. Sebaliknya, tingkat
optimal keluaran ini menentukan harga yang dibebankan (pada kurva permintaan)
dan biaya unit rata-rata (pada kurva biaya total rata-rata). Labanya adalah kelebihan
bidang pendapatan total terhadap bidang biaya total.
KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Keseimbangan jangka panjang dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik
adalah dimana permintaan bersinggungan dengan kurva biaya total rata-rata. Disana
tidak terdapat laba. Jika disana harus terdapat laba (apabila permintaan diatasn kurva
biaya total rata-rata), maka perusahaan harus memasuki pasar dan menggerakkan
permintaan ke bawah. Dan jika disana harus terdapat rugi (ketika permintaan
dibawah biaya total rata-rata), maka perusahaan harus meninggalkan pasar dan
mendorong permintaan ke atas. Bagaimanapun juga, perusahaan mungkin
mempertahankan sedikit laba dengan menggunakan tindakan non harga.
NASH EQUILIBRIUM & COLLUSIVE EQUILIBRIUM PADA OLIGOPOLI
Keseimbangan Nash (Nash equilibrium)adalah situsi dimana semua pelaku ekonomi
yang berinteraksi satu sama lain, masing-masing memilih strategi terbaik mereka
dengan mempertimbangkan strategi yang dipilih oleh pihak lain. Ketika suatu
perusahaan dalam oligopoli secara individu memilih untukuntuk memproduksi suatu
jumlah yang memaksimalkan keuntungan, mereka memproduksi jumlah yang lebih
besar dari pada jumlah yang diproduksi oleh monopoli dan lebih sedikit dari pada
jumlah yang diproduksi oleh pasar kompetitif. Harga oligopoli lebih rendah dari pada
harga monopoli, tetapi lebih tinggi dari pada harga kompetitif (yang sama dengan
biaya marginal).
Akan tetapi jika mereka tidak membentuk kartel karena undang-undang antitrust
melarangnya, maka setiap perusahaan harus menentukan berapa banyak produk yang
diproduksi. Dalam menentukan keputusan ini mereka harus memperhatikan dua efek:
1. Efek output: karena harga diatas biaya marginal, menjual 1 produk tambahan pada
harga yang berlaku dipasar akan meningkatkan keuntungan.
2. Efek harga: meningkatkan produksi akan meningkatkan jumlah penjualan secara
keseluruhan, sehingga harga produk akan turun dan keuntungan produk lain yang
terjual akan turun.
Sekarang kita dapat melihat bahwa oligopoli yang besar pada intinya adalah
sekelompok perusahaan kompetitif. Perusahaan kompetitif hanya mempertimbangkan
25. efek output saat memutuskan berapa banyak barang yang akan diproduksi, karena
suatu perusahaan kompetitif adalah price taker, efek harga tidak ada.
Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly) Kesepakatan antara perusahaan
dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan
ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang
harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi
tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC).
GAME THEORY PADA OLIGOPOLI
1. TWO PERSON CONSTANT-SUM OR ZERO-SUM GAME
Pemain dalam game ini harus memilih satu dari berbagai macam
kemungkinan yang ada (strategi). Strategi dari seorang duopolis dipilih
berdasarkan keuntungan dari setiap variable yang dimilikinya. Ada tiga
kemungkinan strategi untuk para duopolies :
(i) Merubah harga,
(ii) Merubah pengeluaran iklan,
(iii) Merubah kualitas produk.
Dan duopolis dapat memilih beberapa strategi yang paling tepat untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Karena ada tiga variable yang
dipunyai, strategi yang diambil berdasarkan nilai untuk tiga variable tersebut.
Jenis game ini berdasarkan pada asumsi :
1.Penyelesaian masalah dalam pasar duopolis tergantung pada pihak I dan
pihak II, yang masing-masing berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
2.Setiap pelaku yang masuk dalam game ini, jika salah satu pihak untung
maka pihak lain rugi.
3.Jumlah keuntungan pihak I sama dengan jumlah kerugian pihak II.
4.Setiap duopolies berada pada posisi yang sama dalam menebak stategi pihak
lain yang digunakan untuk mengalahkan strateginya sehingga akan membuat
profit matriks di kedua pihak.
5.Setiap duopolies berasumsi bahwa lawannya akan selalu membuat langkah
yang paling efektif dan dia akan mencoba menghalangi pihak lain untuk
melindungi dirinya sendiri dari kerugian
2. THE PAYOFF MATRIX OF A GAME( PROFIT MATRIX)
Strategi ini di berlakukan untuk dua (2) pelaku (Pelaku I dan Pelaku II) dimana
disebut Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Dalam game ini, jumlah keuntungan pihak I sama dengan kerugian yang
didapatkan oleh pihak II.
Dan keuntungan yang di dapat selalu diasumsikan sama, misalkan jumlah keuntungan
yang dibagikan untuk kedua duopolis ini adalah Rp100.000.000;, jika duopolis I
mendapatkan Rp60.000.000 maka duopolis II akan mendapat Rp40.000.000. Dan
26. sama halnya jika Duopolis I mendapat Rp30.000.000, maka duopolis II akan
mendapatkan Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan yang didapatkan oleh
kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu Rp100.000.000.
Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk mendapatkan
keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan m dan duopolis II
menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari permainan berdasarkan profit
matrix.
Profit Matrix juga dikenal sebagai Pay-off matrix.
3. THE PRISONER DILEMMA
Masalah lain di Nash Equilibrium adalah bahwa hasilnya tidak menunjukkan
adanya Pareto Effisien. Game ini berawal dari sebuah kasus yang terjadi pada dua
tahanan. Kedua tahanan itu dicurigai sebagai pelaku kejahatan dan mereka
bekerjasama. Kedua tahanan itu di tempatkan di ruangan yang berbeda, kemudia
diberikan pertanyaan apakah memang benar mereka yang melakukan kejahatan atau
tidak. Pilihan yang diberikan adalah : Jika tahanan A mengaku sedangkan tahanan B
tidak mengaku, maka A akan bebas, sedangkan B akan mendapatkan hukuman 6
bulan. Jika keduanya mengaku tidak bersalah, maka akan mendapatkan hukuman 1
bulan penjara. Dan jika keduanya mengaku, masing-masing mereka akan
mendapatkan hukuman 3 bulan penjara.
Strategi Tidak mengaku-tidak mengaku adalah keadaan pareto eficien, dimana
disitulah satu-satunya keadaan yang membuat keduanya bebas. Sedangkan untuk
pilihan mengaku-mengaku adalah pareto ineficient. Namun untuk mencapai tritik
pareto eficien, harus ada koordinasi antar tahanan, dan masalahnya adalah mustahil
para tahanan bisa mengkoordinasikan pilihan mereka. Semuanya hanya bergantung
pada kepercayaan terhadap masing-masing individu.
The prisioner dilemma dapat diaplikasikan kedalam bidang ekonomi ataupun
politik. Contohnya saja masalah tentang kemiliteran, apakah militer memilih untuk
‘melakukan penyerangan’ atau ‘tidak melakukan penyerangan’ dimana setiap pilihan
yang diambil pasti ada nilainnya sendiri. Untuk dibidang kartel pilihan yang dapat
diambil adalah ‘menambah jumlah kuota’ atau ‘tetap pada kuota semula’ dimana jika
menambah jumlah kuota kita akan mendapatkan untung yang lebih,
The Prisoner’s delemma masih memiliki banyak permasalahan bagaimana caranya
untuk memainkan game ini secara benar. Namun sepertinya jawabannya tergantung
pada berapa kali game itu dimainkan, sekali atau berkali-kali.
4. REPEATED GAMES
Di The Prisoner’s dilemma, pemain hanya bertemu satu kali dan memainkan
gamenya satu kali. Namun hasilnya akan berbeda jika dimainkan berkali-kali oleh
pemain yang sama. Karena bisa dikatakan bahwa setiap pemain dapat menerapkan
strategi yang berbeda di setiap putarannya sehingga hasinya berbeda. Di repeated
Game, setiap pemain memiliki kesempatan untuk membangun reputasi perusahaan
dan juga mendorong pihak lain melakukan hal yang sama. Di dalam strategi ini
27. variabel yang mempengaruhi adalah apakah permainan akan dilakukan beberapa kali
putaran yang tetap atau melaukannya dengan putaran yang tidak pasti.
Misalkan saja, ada dua pemain yang mengetahui bahwa putaran dalam game
yang akan diadakan adalah 10 kali. Diputaran 10, putaran terakhir, pemain
kemungkinan akan menghgunakan strategi equilibriumnya yang dominan. Permainan
di round 10, sama seperti hanya bermain satu putaran karena tidak adalagi putaran
selanjutnya. Karena itu pemain biasanya berusaha lebih serius. Diputaran 9, 8, dan
sebelumnya pemain dapat melakukan koordinasi satu sama lain unmtuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Pemain melakukan kerjasama karena berprediksi akan adanya
kerjasama di masa yang akan datang, yang berarti masih ada putaran yang tersisa
untuk dimainkan. Tapi jika permainan diulang beberapa putaran maka setiap pemain
berkesempatan untuk mempengaruhi perilaku lawan. Jika dia menolak pada putaran
ini, maka kita dapat menolak untuk putaran selanjutnya. Selama kedua belah pihak
masih memiliki ketertarikan dalam keuntungan dimasa yang akan datang. Ancaman
bahwa tidak ada lagi kerjasama dapat cukup untuk meyakinkan seseorang untuk
memainkan strategi pareto efficient.
Hal ini telah dibuktikan oleh Robert Axelrod dalam eksperimennya, dia
bertanya pada banyak orang yang ahli dalam game theory untuk memberikan strategi
terbaik mereka untuk menyelesaikan masalah the prisoner’s dilemma. Setelah
pertandingan antar para ahli, pemenangnya (dengan keuntungan total paling tinggi)
mengemukakan strategi yang sangat sederhana. Strategi itu bernama ‘tit for tat’, di
strategi ini di putaran pertama, kita bekerjasama dengan memainkan strategi ‘tidak
mengaku’. Dan untuk langkah selanjutnya, kita mengikuti langkah yang dilakukan
oleh lawan kita pada putaran sebelumnya. Strategi ‘tit for tat’ bekerja dengan baik
karena ia bekerja dengan mengikuti apa yang lawan lakukan pada kita. Jika lawan
melakukan hal baik, maka kita akan membalasnya dengan melakukan hal yang sama
di putaran selanjutnya, begitu juga sebaliknya, jika lawan melakukan hal yang buruk,
maka kita bisa membalasnya dengan melakukan hal yang sama di putaran
selanjutnya.
5. ENFORCING A CARTEL
Dalam pasar duopolis,kedua perusahaan dapat menetapkan sendiri harga
mereka, maka yang terjadi adalah equilibrium yang terjadi akan menjadi competitive
equilibrium. Jika setiap perusahaan beranggapan bahwa perusahaan lain akan
menetapkan harga tetap di harga X maka perusahaan lain akan menetapkan harganya
sedikit dibawah harga X itu. Namun hal itu tidak akan terjadi jika harga yang
ditetapkan sudah sanggat rendah sehingga mendekati nol.
Payoff matrix untuk pasar duopolis memiliki kesamaan dengan prisonee’s
dilemma. Jika kedua perusahaan menetapkan harga yang tinggi, maka keduanya akan
mendapatkan keuntungan yang besar. Disituasi ini, keduanya berkerjasama untuk
menciptakan keadaan monopoli. Namun jika salah satu perusahaan menetapkan harga
yang tinggi, dan perusahaan lain menetapkan harga sedikit lebih rendah dari
perusaahaan itu, maka pasar dari perusahaan dengan harga yang tinggi dapat beralih
menjadi pasar perusahaan dengan harga rendah, dimana dengan harga yang rendah
28. dan pasar yang besar maka keuntungan dapat dihasilkan lebih besar. Namun jika
sama-sama menurunkan harga, maka keuntungannya akan mengecil karena harga
murah dan pasar yang tetap. Dan nash equilibrium terjadi ketika lawan menetapkan
harga terendahnya. Jika digunakan strategi tit for tat, maka yang akan terjadi adalah,
jika lawan memotong harga pada minggu ini, maka minggu depan kita akan
memotong harga juga seperti yang dilakukan lawan kita. Namun jika lawan
mengetahui strategi tit for tat ini, maka dia tidak akan lagi memotong harga dan
malah akan menciptakan persaingan harga. Dan dampak dari memakai strategi tit for
tat adalah memungkinkan perusahaan mengelola harga.
Di kehidupan nyata, kadang strategi semacam ini memang dijalankan. Seperti
contohnya, apa yang dilakukan oleh The Joint Executive Commite,
pembentukancartel ini ilegal karena bertentangan dengan reguilasi antitrust di
A.S. Kartel itu beranggapan bahwa setiap perusahaan memiliki ongkos kirim sendiri.
Setiap perusahaan menghitung milik perusahaan sendiri, namun JEC mengawasi
berapa banyak ongkos yang dikeluarkan oleh setiap perusahaan. Meskipun terjadi
berapa kesempatan yaitu sekitar tahun 1881,1884, dan 1885 dimana setiap anggota
perusahaan memotong harga untuk menaikan pembagian pasar . Dimasa-masa itu,
sering terjadi persaingan harga. Ketika satu perusahaan berusaha untuk main curang,
maka perusahaan lain akan memotong harga mereka sebagai hukuman. Strategi tit for
tat semacam ini agaknya dapat mendukung bentuk kartal.
Manfaat Teori Permainan untuk beberapa hal:
1. Mengembangkan suatu kerangka untuk analisa pengambilan keputusan dalam
situasi perasaingan ( kerja sama)
2. Menguraikan metode kuantitaif yang sistematik bagi pemain yang terlibat
dalam persaingan untuk memilih strategi yang tradisional dalam pencapaian
tujuan.
3. Memberi gambaran dan penjelasan phenomena situasi persaingan /konflik
seperti tawar menawar dan perumusan kualisi.
Teori Permainan (Game theory) adalah suatu teknik matematika yang dikembangkan
untuk mempelajari pilihan pada kondisi terjadinya interaksi strategi. Game
Theory merupakan suatu metode yang menganalisis situasi dimana hasil pilihan satu
pihak tergantung pada pilihan yang diambil oleh [ihak lainnya, dan demikianlah pula
sebaliknya.
Pada kodisi ini dijumpai adanya saling ketergantungan dari pilihan-pilihan oleh para
pembuat keputusan. Dengan demikian para pembuat keputusan perlu mencermati dan
mempertimbangkan dampak keputusannya pada pihak lain dan bagaimana reaksi
mereka, mengingat reaksi mereka bisa mempengaruhi pilihan terbaik yang
dapatdiambil. Game Theory banyak digunakan pada pasar Oligopoli meskipun
29. distruktur pasar lainnya juga tidak menutup kemungkinan penggunaanya.
Secara umum model-model Game Theory setiaknya memiliki tiga unsur berikut :
Para Pemain (Players) yaitu para pembuat keputusan yang dikaji prilakunya.
Dalam pasar oligopoli pada umumnya players adalah perusahaan-perusahaan.
Strategi (startegies) yaitu berbagai alternatif pilihan yang mungkin diambil
oleh para pemain
Hasil (Payoffs) yaitu konsekuensi dari strategi yang diambil. Dalam
perusahaan biasanya payoffs dinyatakan dengan keuntungan atau kerugian
yang diperoleh
Dalam prakteknya, unsur unsur lain dapat berperan dalam mempengaruhi
hasil yang diperoleh, tetapi untuk penyerdahanaanya, tinjauan akan
ditekankan pada tiga unsur utama tersebut.
OPEC
Yang digunakan adalah strategi menstabilkan hasil produksi dan berusaha
mempertahankan pangsar pasar negara-negara anggotanya, alih-alih berupaya
meningkatkan harga mencapai 100 dolar Amerika Serikat melalui mengurangi hasil
produksi. Sama dengan pandangan ini, Menteri Minyak Tambang Arab Saudi
menganggap bahwa dalam kenyataan, kebutuhan sedang meningkat, sedangkan
sumber pasokan sedang menjadi lambat dan pasar sedang menjadi stabil.
Menurut saya strategi yang digunakan cukup efektif dikarenakan untuk memenuhi
kebutuhan dan agar tetap stabil untuk kedepannya.
PASAR INPUT DAN OUTPUT
Pasar input
1.Yang diperjualbelikan faktor produksi
2.Penawaran dari RTK permintaan dari RTP
3.Termasuk pasar abstrak dimana penjual dan pembeli tidak bisa tatap muka
Pasar output
1.Diperjualbelikan barang dan jasa
2.Penawaran RTP permintaan RTK
3.Termasuk pasar konkrit, penjual pembeli bisa bertatap muka
30. KESIMPULAN & PENUTUP
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan
harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran
dan permintaan barang dan jasa selanjutnyaIndividu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan
membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal
lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas
ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan serta dampak
atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-
hal tersebutDan juga dalam pelajaran micro ini kita diajarkan tentang penawaran ,
permintaan sebagai dasar dan juga bagaimana cara kita menggunakan rumus rumus
yang ada sehingga kita bisa menggunakan ilmu mikroekonomi ini sebagai pedoman
dalam bisnis yang kita geluti serta tak terlupa dalam pelajaran microekonomi ini kita
juga diajarkan untuk menjaga keseimbangan harga pasar ayang tentu nya juga sangat
berguna.
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena saya
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan saya juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.