ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
HomeWork Compilation MicroEconomics
1. KOMPILASI TUGAS EKONOMI MIKRO
Dosen Mata Kuliah: Febrizal Rahmana
Jason Marcellino
2101637592
LA28
Progam Studi Business Creation
Binus Universty 2017/2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah atau buku ini.
Makalah ini berisikan tentang informasi dari tugas – tugas Microeconomics atau yang lebih
khususnya membahas homework 1 samapai 6
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Tangerang, 6 June 2018
Penulis
3. Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I EKONOMI MIKRO 1
1.1 EKONOMI MIKRO DAN MAKRO 1
1.2 KEUNTUNGAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI E.MIKRO 3
1.3 KURVA SUPPLY 5
1.4 KURVA DEMAND 6
1.5ELASTISITAS 6
BAB II PERILAKU KONSUMEN 8
2.1 PERILAKU KONSUMEN TERHADAP RESIKO 8
2.2 KURVA RESIKO 8
2.3 ASUMSI TEORI PERMINTAAN KONSUMEN 9
2.4KURVA PRODUKSI TOTAL 10
2.5KURVA RATA-RATA DAN KURVA MARGINAL 11
BAB III BIAYA PRODUKSI 12
3.1 BIAYA TETAP, VARIABEL DAN TOTAL 12
3.2 RUMUS DAN KURVA BIAYA TOTAL 12
3.3 INCREASING, CONSTANT & DECREASING RETURN OF SCALE 13
3.4ECONOMIES & DISECONOMIES OF SCOPE, LEARNING CURVE 14
3.5 KURVA LEARNING CURVE 14
BAB 1V ANALISIS PASAR KOMPETITIF 15
4. 4.1 KONSUMEN DAN PRODUSEN SURPLUS 15
4.2 DEADWEIGHT LOSS 15
4.3 MARKET FAILURE 16
4.4QUOTA, TARIFF, TAX DAN SUBSISDI 18
BAB V ANALISA KEKUATAN MONOPOLI 19
5.1 KURVA MONOPOLI 19
5.2 KURVA MONOPOLISTIK JANGKA PANJANG 19
5.3 COMPETITIVE DAN COLLUSION PRICE 20
5.4 KARTEL DAN OLIGOPOLI 21
5.5 MENGATASI PRAKTEK KARTEL 21
BAB VI STRUKTUR PASAR 22
6.1 KURVA KOMPETISI MONOPOLISTIK, ELASTISITAS DAN JARAK ANGKA
UTILITAS 22
6.2 PASAR OLIGOPLI 23
6.3 GAME THEORY 24
6.4 OPEC 25
6.5 OUTPUT DAN INPUT 26
DAFTAR PUSTAKA
5. BAB 1
EKONOMI MIKRO
1.1 EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Di dunia kita mengenal istilah ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi ternyata tidak berhenti
samapi disitu, di kuliah kita mempelajari bedanya ilmu ekonomi mikro dan makro. Kedua
ilmu ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, untuk mengetahui perbedaan ilmu ini,
kita harus mengetahui definisi dari kedua ilmu tersebut. Berikut definisi kedua ilmu tersebut:
Ekonomi Mikro
Eknomi mikro adalah kegiatan ekonomi dalam lingkup yang lebih kecil dan lebih bersifat
individu. Juga cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa
yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang
akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran
dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan
membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal
lain tetap sama (ceteris paribus).
Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari hanya
pada bagian kecilnya, artinya bagian kecilnya yaitu seperti perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa
yang diperjualbelikan. Dan juga studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan.
6. Setelah kita mengetahui definisi dari kedua cabang ilmu ekonomi tersebut, berikut
adalah perbedaan yang dapat dilihat dari kedua cabang tersebut:
Dilihat dari Harga
Jika dilihat dari harga ilmu ekonomi mikro melihat segala sesuatu nilai dari suatu
komoditas saja atau hanya barang-barang tertentu saja, tidak semuanya. Berbanding
terbali dengan makro, dilihat dari segi harga makro melihat nilai dari komoditas secara
agregat atau menyeluruh.
Dilihat dari Unit Analisis
Dilihat dari unit analisisnya, ilmu ekonomi mikro melihat suatu perubahan kegiatan
ekonomi secara perorangan/individual, contohnya permintaan dan penawaran konsumen,
perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi
perusahaan. Sedangkan cabang ilmu ekonomi makro melihat kegiatan ekonomi yang
membahas secara menyeluruh. Contohnya Pendapatan nasional, Investasi, Kesempatan
kerja, Inflasi , Neraca pembayaran.
Dilihat dari Tujuan Analisis
Dilihat dari tujuan analisisnya cabang ilmu ekonomi mikro Terkonsentrasi mengenai
cara dalam mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Sedangkan cabang ilmu ekonomi makro Terkonsentrasi pada pengaruh kegiatan ekonomi
terhadap perekonomian secara menyeluruh.
1.2 Keuntungan atau Manfaat dari Mempelajari Ilmu ekonomi Mikro
7. Setelah kita mengetahu definisi dan perbedaan dari cabang ilmu ekonomi tersebut,
kita juga harus tahu apa manfaat yang kita dapat setelah mempelajari ilmu tersebut.
Berikut manfaat yang didapat setelah mempelajari ilmu ekonomi mikro:
1. Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori ini dapat membantu
menganalisis kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perekonomian negara. Teori ini
dapat mempelajari bagaimana pengaruh ekonomi dari segi harga, upah, atau alokasi
sumber dana.
2. Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik ramalan bersyarat
maupun ramalan kondisional. Dengan begitu, aktivitas ekonomi dapat terprediksi, tetapi tetap
melihat bagaimana kondisi realitasnya.
3. Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian
Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak kekayaan ekonomi yang
dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat memperkirakan berapa keuntungan dan kerugian
yang akan diperoleh. Melalui cara ini, setiap individu dapat mempelajari apa yang perlu
dilakukan dalam mengalokasikan sumber dana.
4. Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari dana masuk sampai
keluar. Metode yang digunakan dalam mengaturnya menggunakan liner programming untuk
menganalisis permintaan dan biaya yang dibutuhkan.
5. Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga bermanfaat untuk
mengetahui perilaku seorang konsumen. Mempelajari konsumen sebagai pemilik sumber
ekonomi atau sebagai produsen. Ekonomi mikro dapat menganalisis mereka dengan
pengamatan dan perhitungan yang sangat detail
8. 6. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa
Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari, khususnya dalam
individu sebagai produsen. Teori ini dapat membantu bagaimana siklus yang tepat untuk
mendistribusikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Teori yang ada juga dapat
digunakan sebagai strategi pendistribusian agar efektif.
7. Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat terbentuk
Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi berbeda bagi produsen. Melalui
proses ekonomi semua harga dapat terbentuk, terutama untuk barang dan jasa. Melalui ekonomi
mikro, seorang produsen dapat menetapkan berapa harga yang dikeluarkan. Hal itu juga
berdasarkan permintaan dan penawaran pasar. Ini merupakan langkah awal produsen untuk
1.1 Kurva Suply
Dalam ilmu ekonomi kita sering dihadapkan oleh berbagai macam kurva yang
menggambarkan berbagai macam kasus, seperti daya beli, permintaan, penawaran dan
lainnya. Kurva yang wajib dan sering kita temui di cabang ilmu ekonomi ini antara lain kurva
penawaran (Suply) dan permintaan (Demand). Dibawah ini merupakan contoh dari kurva
penawaran.
Contoh dari kurva penawaran: ketika harga suatu barang adalah 5000 maka
kuantitasnya adalah 10, lalu jika harga turun menjadi 2000 maka kuantitas permintaan
bertambah menjadi 35.
9. 1.2 Kurva Demand
Setelah kita mengetahui bentuk dari kurva penawaran diatas, setiap ada penawaran ada
permintaan, kedua kurva wajib ini harus diketahui oleh setiap orang yang memeplajari ilmu
ini. Berikut adalah gambar dari kurva perimintaan:
Contoh dari kurva permintaan: kebalikan dari kurva penawaran, ketika harga naik maka
kuantitasnya juga akan naik.
1.3 Elastisitas
Elastisitas adalah perubahan yang akan terjadi apabila satu atau lain hal berubah.
Elastisitas digunakan untuk mengukur sampai dimana besarnya respon atau kepekaan
variable terikat jika terjadi perubahan pada variable bebas tertentu. Besar kecilnya
kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisienelastisitas/indeks elastisitas.
Elastisitas memiliki tujuan yaitu lebih mengukur reaksi konsumen terhadap perubahan
harga.
Elastisitas juga mempunyai rumus. Rumus elastisitas permintaan dan penawaran.
10. Berikut adalah rumus dari elastisitas permintaan dan penawaran
a. Rumus Elastisitas Harga Permintaan
ED = %ΔQ
%ΔP
b. Rumus Elastisitas Harga Pasokan
ES = %ΔQ
%ΔP
11. BAB II
PERILAKU KONSUMEN
2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko
Didunia ini banyak sekali resiko yang terkait dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam
ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, khususnya mikro, resiko-resiko ini seringkali di lihat
bagaimnaa konsumen menanggapinya. Berikut tingkah laku konsumen dalam menanggapi
suatu resiko:
- Risk loving : condition of preferring a risky income to a certain income with the same
expected value.
- Risk averse : condition refers to an investor who, when faced with 2 investment with
a similar expected return, prefers the one with the lower risk.
- Risk neutral : condition of preferring a risky income to a certain income with the
same expected value.
- Risk premium : pengembalian terhadap modal yang diperlukan untuk
mengkonpensasi risiko kehilangan modal.
2.2 Kurva Resiko
Setelah kita mengetahui berbagai macam perilaku konsumen dalam menanggapi
suatu resiko, di ilmu ekonomi mikro juga dapat digambarkan dalam bentuk kurva.
Berkut adalah kurva untuk menggambarkan bagaimana resiko-resiko tersebut
ditanggapi oleh konsumen.
riskaverse RiskNeutral
riskloving
12. 2.3 3 Asumsi Teori Permintaan Konsumen
Kandungan analitis teori permintaan konsumen ( tingkah laku Konsumen ) konsumen
adalah seseorang yang menggunakan jasa atau barang. Sedangkan perilaku konsumen adalah
gerakan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli atau
menggunakan barang atau jasa tersebut. Analisis yang menerangkan perilaku pembeli dalam
menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperoleh, yaitu:
Alasan pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih
rendah akan mengurangi pembelian barang pada harga tinggi
- Total utiliti (TU) yaitu total kepuasan yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi
sejumlah output tertentu.
- Marjinal utiliti (MU) yaitu perubahan jumlah kepuasan sebagai akibat adanya
perubahan konsumsi satu unit barang tertentu
- Saturation point (titik jenuh) yaitu sebuah titik dalam kurva TU yang menggambarkan
kepuasan maksimum.
2.4 Kurva Produksi Total
kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan 1
input variabel sedangkan input-input lainnya di anggap tetap. Berikut gambar kurva produksi
total:
.
13. 2.5 Kurva Rata-rata dan Kurva Marginal
Setelah mengetahui kurva total produksi, kurva tersebut dapat dirubah atau diturunkan
menjadi kurva rata-rata dan kurva marginal. Berikut gambar kurva produksi total jika
diturunkan menjadi kurva marginal dan kurva rata-rata:
14. BAB III
BIAYA PRODUKSI
3.1 Biaya Tetap, Variabel dan Total
Dalam kehidupan berekonomi, biaya adalah suatu faktor utama untuk melakukan
kegiatan ekonomi ini, dalam biaya, ada beberapa jenis biaya yang seringkali di gunakan
dalam aktivitas bereknomi. Biaya-biaya tersebut adalah:
-Total cost : jumlah seluruh biaya tetap dan juga biaya variable yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menghasilkan suatu produk dalm suatu periode tertentu
-Fixed cost : biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak bergantung
pada jumlah produk yang dihasilkan. Contoh : penyusutan peralatan, sewa gedung, dan
pajak perusahaan
-Variable cost : biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Contoh : biaya bahan baku ,upah atau gaji tenaga kerja dan lain-lain
Biaya Total
Biaya total (TC) adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu.
Contoh= Diketahui TFC = 250.000
TVC = 800 x 4000 = 3.200.000
TC = TFC + TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000
Biaya Tetap
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang tidak berubah terhadap perubahan output.
Contoh= Rp 400.000.000 1.000 unit Rp 4.000.000
15. Rp 400.000.000 500 unit Rp 800.000
Biaya Variabel
Biaya variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah
produk yang dihasilkan.
Contoh= Buruh dapat membuat 10 baglog, maka total biayanya adalah Rp. 2.000,00 x 10
unit = Rp. 20.000,00. Kalau Cuma bisa membuat satu biji biaya variabelnya Rp.2.000,00
x 1 unit = Rp. 2.000,00.
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total
Dalam prakteknya, ketiga biaya diatas, mempunyai bentuk rumus yang sedemikian rupa,
berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus biaya total.
TC = FC + VC
VC = Variable cost , FC = Fixed cost
Total Cost Variable Cost Fixed Cost
Cost Cost Cost
Output Output Output
3.3 Increasing, Constant & Decreasing Return of Scale
Increasing return to scale
Adalah tambahan pada factor produksi justru akan meningkatkan kapasitas produksi
Constant returns to scale adalah tambahan pada factor produksi tidak memberikan
dampak pada tambahan produksi
16. Decreasing returns to scale : tambahan pada factor produksi akan menurunkan kapasitas
produksi/menurunkan output
Menurut saya lebih baik increasing return to scale karena sudah pasti meningkatkan
kapasitas produksi sehingga hasilnya jugabisa mendapat lebih
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of Scope dan Learning Curve
Economies of scope memiliki arti yaitu apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis
output maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil
Diseconomies of scope adalah suatu kemungkinan peningkatan biaya raya-rata jangka
panjang yang dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan output industry yang
melampaui titik batas tertentu.
Learning Curve adalah sebuah kurva garis yang menunjukan hubungan antara waktu
yang diperlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang di produksi
3.5 Kurva Learning Curve
Bila jumlah produksi meningkatkan 2 kali maka waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta tertentu
17. BAB IV
ANALISIS PASAR KOMPETITIF
4.1 Konsumen dan Produser Surplus
Consumer surplus is the difference between the maximum price a consumer is willing to
pay and the actual price they do pay
Price
Consumer Surplus
Quantity
Producer surplus is a difference between how much of a good the producer is willing to
supply versus how much he receives in the trade.
Price
Producer Surplus
Quantity
4.2 Deadweight Loss
18. Deadweight Loss adalah pengurangan surplus konsumen dan juga surplus produsen yang
terjadi apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi
optimu. DWL ini penawaran dan permintaan terjadi karena tidak berada di titik
equilibrium
Price Deadweight Loss
4.3. Market Failure
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan berekonomi, tidak selalu
dalam keadaan yang mulus-mulus saja. Dalam kehidupan berekonomi ada dimana suatu
keadaan dimana pasar gagal dalam menyediakan barang, keadaan ini disebut market failure.
-Market Failure : suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan dalam menyediakan
kebutuhan pasar secara efisien. (kebutuhan pasar yang dihasilkan terlalu sedikit karena
mekanisme pasar yang tidak efisien.
-Externalities adalah biaya yang haru ditanggung atau manfaat tidak langsung yang
diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi
-Lack of information : suatu kelemahan dalam mendapatkan atau menerima informasi-
informasi yang penting dan bermanfaat
4.4 Quota, Tariff, Tax dan Subsidi
Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau costum duties terhadap barang-barang
yang melewati batas suatu Negara, contoh : Bea impor dan bea ekspor.
Pengertian kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas
pemasukan barang dan pengeluaran barang dari atau ke suatu Negara untuk melindungi
kepentingan industry dan konsumen. Contoh ; tariff impor yaitu pembatasan impor
dengan menggunakan total tariff
19. Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada industry dalam negeri dalm bentuk keringanan pajak, fasilitas kredit dan subsidi
harga
Specific tax : a levy assessed by an authority that is based on a certain product amount,
but not on its price
4.5 Impor
Dalam era globalisasi ini, semua asskpek dalam kehidupan menjadi terhubung dengan
dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga terhubungnya kegiatan ekonomi negara kita
dengan negara luar, dengan kegiatan ekspor dan impor. Salah satu kegiatannya adalah impor
dan ekspor garam dan gula.
Menurut saya pemerintah melakukan hal itu karena buat apa mengimpor gula dan garam
dari luar negeri sedangkan di Negara kita sendiri yaitu Indonesia sudah kaya akan
rempah-rempah terutama juga dengan gula dan garam, dengan mengimport dari luar
negeri mengakibatkan kerugian untuk para produsen dan industry gula dan garam di
Indonesia
20. BAB V
ANALISA KEKUATAN MONOPOLI
5.1 Kurva Monopoli
Dalam berekonomi, banyak hal yang bisa terjadi, seperti, terjadinya satu penjual dan
banyak pembeli, atau yang kita tau dengan monopoli. Monopoli adalah kondisi dimana suatu
pasar dikuasai oleh seorang penjual. Monopoli memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori
ekonomi lainnya. Berikut adalah gambar dari kurva monopolistik:
P
D
Q
MR
5.2 Kurva Monopolistik Jangka Panjang dan Daerah Profitnya
Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan perusahaan
baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam
jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi
permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga
21. 5.3 Competitive Price dan Collusion Price
Persaingan harga adalah suatu bentuk persaingan antara pemasok yang
bertujuan untuk menarik para pelanggan dengan menawarkan suatu produk pada tingkat
harga yang lebih rendah dari pada harga pesaing
Contoh perusahaanya Revlon dan kemeja arrow
Collusion price adalah adalah perjanjian antara dua atau lebih pihak, terkadang ilegal -
tetapi selalu rahasia - untuk membatasi persaingan terbuka dengan menipu, menyesatkan,
atau menipu orang lain dari hak hukum mereka, atau untuk mendapatkan tujuan yang
dilarang oleh hukum biasanya dengan menipu atau mendapatkan keuntungan pasar yang
tidak adil . Ini adalah kesepakatan di antara perusahaan atau individu untuk membagi
pasar, menetapkan harga, membatasi produksi, atau membatasi peluang
5.4 Kartel dan Oligopoli
Oligopoly adalah penjual adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.
22. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk
baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Sedangkan cartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan
harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel
dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup
nasional maupun internasional, formal maupun informal.
5.5 Mengatasi Praktek Kartel
Kartel dalam prakteknya memang dilihat tidak sehat, maka harus segera diatasi. Upaya untuk
meminimalisasi praktik kartel adalah dengan leniency program. Leniency program adalah
keistimewaan bagi pelaku usaha yang terindikasi melakukan kartel, syaratnya adalah pelaku
usaha tersebut bersedia membuka data dan informasi kepada kppu mengenai kartel yang
dilakukan
23. BAB VI
STRUKTUR PASAR
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka Utilitas
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah market yang
dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk yang dihasilkan memiliki
berbagai variasi dan perbedaan disetiap produknya. Berikut adalah kurva monopolistic
competition
MC
S
P ATC
K
MR
24. 6.2 Pasar Oligopoli
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat
pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diraih oleh
perusahaan perusahaan dengan merubah strategi, dengan mempertimbangkan strategi
yang ada dari pesaingnya. Hal itu keseimbangan nash merupakan respon terbaik oleh
setiap perusahaan untuk strategi tertentu. Strategi tersebut mengacu kepada keputusan
yang perusahaan buat.
Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara perusahaan
dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini
kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga
yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu
(contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini
biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh
masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga.
25. 6.3 Game Theory
-Pemain
Pemain merupakan pihak-pihak (dapat merupakan individu ataupun organisasi) yang
bertindak dalam pengambilan keputusan dalam suatu game. Setiap pemain mempunyai
kemampuan untuk memilih sekumpulan aksi yang dilakukannya.
-Peraturan
Dalam suatu game, harus terdapat peraturan yang menjelaskan pemain mana yang harus
bermain, kapan pemain harus bermain, dan apa yang diketahui oleh pemain tersebut ketika
bermain, dan aksi apa yang pemain lakukan.
-Strategi
Strategi merupakan aksi yang dapat dilakukan oleh pemain. Stretegi optimal merupakan
strategi yang memaksimalkan ekspektasi pay off pemain
6.4 OPEC
OPEC adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai
produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak.
OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. OPEC juga mengendalikan
harga minyak mentah dunia di antara sesama anggotanya yang merupakan negara-negara
pengimpor minyak, agar harga minyak mentah dunia tidak dikendalikan/diambil alih oleh
pihak-pihak tertentu yang bisa jadi akan merugikan negara pengimpor minyak atau
negara lainnya.
Dengan berdirinya OPEC memberikan banyak dampak positif yang bisa kita rasakan
sekarang, antara lain menciptkan perdamaian perdagangan multilateral WTO, mendorong
pertumbuhan ekonomi, mendorong terciptanya pemerintah yang bersih, meningkatkan
pendapatan, menciptakan tariff yang lebih murah, dan berbagai manfaat lainnya.
26. 6.5 Output dan Input
Pasar input adalah pasar yang menyediakan faktor produksi. Terdiri dari pasar
sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Ciri ciri nya
yaitu berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik, permintaan dan penawaran
dilakukan dalam jumlah besar, dan sebagainya. Contoh dari pasar output yaitu
seperti pasar sumber daya alam (tanah), pasar tenaga kerja, pasar modal, pasar
factor produksi kewirausahaan.
Sedangkan Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang
memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit, pasar adalah tempat terjadinya
transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada
waktu dan tempat tertentu. Secara luas pasar adalah tempat bertemunya
permintaan dan penawaran sehingga dapat menetapkan harga. Contoh dari
pasar output itu seperti yang kita sering jumpai seperti pensil, smartphone, jam
tangan, kendaraan roda 2, dan sebagainya