SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
Sumbangan Keynes dalam bidang ekonomi pada dasarnya terdapat
dalam karya tulisnya yang berupa buku yang berjudul “The General Theory of
Employment, interst, and money” yang ditulis pada tahun 1936 di Inggris.
Buku ini kemudian menjadi terkenal tidak hanya di Inggris (tempat
kelahirannya), tetapi juga di Amerika Serikat, karena isinya merupakan
semacam tantangan terhadap teori sebelumnya (terutama teori klasik).
Keynes berpandangan bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara
serta merta menjamin adanya full employment dalam perekonomian. Ia
menyarankan adanya peranan campur tangan dalam perekonomian. Ide
campur tangan campur tangan dalam bidang investasi ini terdapat dalam
kumpulan kuliahnya pada Universitas Oxford, yang kemudian diterbitkan apda
tahun 1926 dengan judul “The End of Laissez Fair”. Dalam buku ini dia
menyatakan:
Kapitalisme katanya, dalam banyak hal sangat memberatkan. Namun,
apabila diatur dengan bijaksana dapat membuat lebih efisien dalam mencapai
tujuan ekonomi masyarakat. Dia yakin bahwa campur tngan pemerintah
sangat diperlukan untuk mencegah defresiasi dan stagnasi ekonomi paa saat
itu.
Dalam kaitannya dengan ekonomi moneter, dua karya Keynes yang patut
disebut disini. Petama, buku yang berjudul A tract on MonetaryReform”
(1923)dalam mana dia mengumukakan pentingnya kebijaksanaan stabilisasi
harga. Perubahan harga mempunyai efek yang berbeda terhadap tiga
golongan utama penduduk, yakni: investor (yang menginvestasikan tabungan,
pengusaha, dan penerima upah)secara umum, inflasi akan menyulitkan
golongan penduduk pertama dan deflasi akan menyulitkan golongan kedua
dan ketiga.
Kebijaksanaan stabilisasi harga diperlukan untuk mengatasi kesulitan
yang timbul dari infalsi maupun deflasi . stabilisasi tidak dapat dilakukan
2
dalam system moneter yang berlaku pada saat itu (system standar emas).
Yang kedua tulisannya yang berjudul “ A Treatise on money” (1930). Buku ini
disebut treatise sebab terdiri dari beberapa topik, seprti misalnya: Banking,
standar emas, pertukaran internasional dan bank sentral. Kesemuanya ini
ingin menjelaskan sebab-sebab terjadinya ketidakstabilan dalam
perekonomian. Dalam menulis Treatise ini Keynes sangat dipengaruhi oleh
seorang ahli ekoonomi dari swedia yang bernama Knut Wicksell dan Dennis
H. Robbertson) Wicksell menyatakan bahwa ada dua tingkat bunga, yakni the
natural rate dan market rate. Apabila penguasa moneter menetapkan market
rate lebih rendah daripada natural rate, pengusaha akan melihat bahwa
investasi akan menguntungkan dan mereka akan meminjam uang sehingga
investasi meningkat, harga akan naik tanpa batas. Sebaliknya, jika market
rate lebih tinggi daripada natural rate, penguasaha tidak akan melakukan
investasi dan harga akan turun. Pendekatan Robertson tentang tabungan dan
investasi sedikit berbeda. Tabungan tidak sama dengan investasi, dan tidak
ada mekanisme otomatis yang membuat keduanya sama.
Tidak hanya investasi sangat penting dalam menetukan pendapatan
nasional, tetapi terdapat kemungkinan bahwa tabungan lebih besar daripada
investasi. Keynes menyatakan bahwa tingkat bunga tidaklah merupakan
media untuk menyamakan keduanya. Tugas utama bank sentaral adalah
menciptakan kestabilan harga melalui kebijaksanaan tingkat bunga yang
selayaknya.
Keynes sendiri kurang memberikan perhatian mengenai mekanisme
(proses) kenaikan jumlah uang yang beredar. Dalam teorinya mengenai pasar
uang (yang merupakan bagian dari teori makronya) jumlah uang beredar
(penawaran uang) dianggap langsung terjadi di pasar uang. Mungkin ini
karena teorinya menekankan pada proses kebijaksanaan fiskal defisit yang
dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mengangkat perekonomian
dari keadaan depresi. Dalam hal ini defisit anggaran belanja tersebut dibiayai
dengan pencetakan uang, dan uang baru ini langsung dibelanjakan oleh
Pemerintah dan kemudian sampai di tangan para anggota masyarakat.
3
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teori Keynes dalam moneter?
b. Bagaimana pandangan Keynes terhadap penawaran uang?
C. Tujuan
Memberikan gambaran umum tentang teori moneter Keynesian khususnya
money supply dan devisor of credit.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Money supply Endogeneus
Keynesian tidak memandang bahwa jumlah uang merupakan faktor eksogen seperti
halnya monetaris. Monetaris menganggap bahwa perubahan jumlah uang tidak
di[pengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan kata lain jumlah uang merupakan faktor
eksogen. Keynesian sebaliknya, menganggap bahwa jumlah uang sangat
dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi. Guna melihat pengaruh kegiatan ekonomi
terhadap jumlah uang baiklah kita gunakan rumusan jumlah uang (angka pelipat
uang) sebagai berikut:
∆M= ( )
Keterangan:
∆M = tambahan jumlah uang yang beredar
∆MB = tambahan jumlah uang inti (monetary base)
k = proporsi uang kertas terhadap giro
t = proporsi deposito berjangka terhadap giro
g = proporsi deposito pemerintah terhadap giro
r = rasio antar cadangan bank
5
Keynesian berpendapat bahwa besarnya angka pelipat uang di employment
serta pendapatan naik. Kenaikan pendapatan akan menaikkan permintaan uang.
Akibt selanjutnya, tingkat bunga akan terdorong naik salah satu faktor yang
mempengaruhi angka pelipat uang adalah t. apabila tingkat bunga makin tinggi,
maka masyarakat cenderung menyukai deposito berjangka daripada giro, sehinga
nilai t cenderung makin besar. Perubahan nilai t akan mempengaruhi jumlah uang
beredar. Dari uraian tersebut jelas bahwa jumlah uang beredar bukan merupakan
faktor eksogen tetapi endogen, dalam arti dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi.
Keynesian berbeda didalam mengintrepretasi variabel indicator, semata-mata
berdasarkan pandangannya tentang mekanisme transmisi langsung, yakni adanya
bunga langsung antara jumlah uang beredar dengan kegiatan ekonomi dengan
menganggapa adanya kestabilan dalam permintaan uang. Oleh karena itu indicator
kebijaksanaan moneter yang paling baik adalah besarnya jumlah uang beredar. Di
Amerika Serikat, monetarist menganggap bahwa pertumbuhan jumlah uang yang
berdar sebesar 4-5% adalah normal dalam arti sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perekonomian. Pertumbuhan jumlah uang kurang dari 4-5% Dianggap sebagai
kebijaksanaan moneter ketat, sebaliknya pertumbuhan lebih besar dari 4-5%
dianggap sebgai kebijaksanaan yang eksapansif. Dengan demikian, jumlah uang
merupakan indicator penting dari kebijaksanaan moneter.
Keynesian lebih menekankan pada mekanisme tidak langsung, yakni
kebijaksanaan moneter pertama-tama mempengaruhi system moneter dengan
merubah tingkat bunga, dan kemudian barulah mempengaruhi pengeluaran total
(melalui perubahan dalam pengeluaran investasi. Oleh karena itu indicator
kebijaksanaan moneter yang penting adalah cadangan (reserves) bank, jumlah
kredit ataupun tingkat bunga.
Sebagai refleksi pandangan Keynesian tentang mekanisme transmisi tidak
langsung, maka dalam menyusun model ekonometri dengan mempergunakan
persamaan yang cukup besar. Model ekonometrik yang besar (large scale model)
diperlukan agar supaya sektor-sektor dalam perekonomian (juga struktur
perekonomian) dapat digambarkan. Diperlukan gambaran per sektor dalam
perekonomian karena pengaruh kebijaksanaan moneter terhadap kegiatan ekonomi
itu secara tidak langsung, yakni melalui sektor atau system moneter.
6
Sebaliknya monetarist lebih menekankan dalam model yang kecil (small scale
model), merupakan refleksi pandangan mereka tentang mekanisme transmisi yang
langsung. Mereka menolak model yang besar dengan alasan, pertama kegiatan
ekonomi sebenarnya sangat kompleks sehingga sangat sukar digambarkan dengan
suatu model meskipun terdiri dari ratusan persamaan sekalipun.
Pengetahuan/informasi yang kita miliki biasanya jauh dari cukup untuk menyusun
suatu model yang realistis seperti yang digambarkan oleh Keynesian. Kedua, kita
tidak mengetahui secara terperinci bagaimana pengaruh uang terhadap kegiatan
ekonomi. Oleh karena itu untuk menggambarkan proses ini lebih baik dengan model
yang sederhana.
Keynesian lebih menekankan kebijaksanaan stabilisasi (moneter dan fiskal) yang
sifatnya discretionary. Artinya, kebijaksanaan moneter dan fiskal harus diubah-ubah
sesuai dengan keadaan perekonomian dan sifatnya contracyclical. Dalam keadaan
resesi diperlukan kebijaksaan moneter dan fiskal yang ekspansif sebaliknya dalaam
keadaan boom diperlukan kebijaksanaan moneter dan fiskal yang kontraktif.
Menurut monetarist tidak perlu dilakukan kebijaksanaan stabilisasi yang sifatnya
discretionary (aktif) itu mereka menolak kebijaksanaan fiskal sebab dapat
menimbulkan apa yang disebut crowding out. Kebijaksanaan moneter yang aktif
(sifatnya discretionary) itu tidak perlu sebab perekonomian itu pada dasarnya sudah
stabil. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah mengatur tingkat pertumbuhan
jumlah uang beredar secara tetap (constant growth rate rule), misalnya 3% per
tahun, yang sesuai dengan dibutuhkan dalam perekonomian.
kurva Penawaran Uang Endogen
Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa ekonom percaya kelebihan
cadangan dan mata uang untuk rasio deposito tidak konstan namun bervariasi
secara sistematis dengan kondisi ekonomi. Misalnya suku bunga naik, banyak bank
akan menurunkan cadangan kelebihan mereka untuk dapat meminjamkan dana
tambahan dengan tarif yang lebih tinggi. Demikian pula, banyak deposan ingin
memegang mata uang lebih sedikit dan lebih memilih deposito untuk memperoleh
pendapatan bunga yang lebih besar. Dalam hal ini, pengganda uang tidak konstan
tetapi berdasarkan fungsi peningkatan suku bunga. Hal ini menimbulkan sebuah
7
kurva penawaran uang yang endogen dan miring ke atas, seperti kurva berlabel
MSO pada gambar 14.5
Mengapa kurva penawaran uang miring ke atas dalam hal penawaran uang
endogen? Ketika suku bunga naik, kelebihan cadangan jatuh, dan jumlah uang
dalam perekonomian meningkat karena ada proses multiplayer. (Ingat bahwa
penurunan rasio cadangan berlebih menyebabkan pengganda uang yang lebih
besar). Demikian pula suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan mata uang yang
lebih rendah untuk, yang bekerja melalui pengganda uang lengkap untuk lebih
meningkatkan rasio penawaran uang untuk deposito. Jadi, ketika grafik jumlah uang
beredar sebagai fungsi dari suku bunga seperti pada gambar 14.5, itu adalah kurva
miring ke atas. Suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan kuantitas yang lebih
besar dari uang yang diberikan saat kurva penawaran uang adalah endogen.
Ketika Penawaran uang endogen, tidak tepat untuk mempertimbangkan efek
dari perubahan eksogen di cd atau ed pada penawaran uang, karena mereka adalah
fungsi dari tingkat bunga digambarkan pada sumbu vertikal. Bahkan, itu karena
hubungan fungsional bahwa kurva penawaran uang miring ke atas di titik pertama.
tingkat suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan lebih rendah dalam cd atau ed
dan dengan demikian pengganda uang yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih
besar dari uang yang disediakan.
8
Perubahan rasio cadangan (rr) atau moneter basis (MB), bagaimanapun akan
menggeser kurva penawaran uang, dan dalam arah yang sama seperti dalam kasus
kurva penawaran uang eksogen. Misalnya, pada gambar 14.5 kita melihat bahwa
peningkatan rasio cadangan yang diperlukan menggeser kurva penawaran uang ke
kiri, sehingga persediaan uang yang lebih rendah pada setiap tingkat bunga.
Penurunan moneter basis juga menggeser kurva penawaran uang ke kiri, sehingga
saham yang lebih rendah dari uang pada setiap tingkat bunga
Ketika kelebihan cadangan dan mata uang untuk deposit rasio penurunan
suku bunga naik, kurva penawaran uang adalah endogen. Dalam hal ini, kurva
penawaran uang adalah fungsi miring ke atas suku bunga, kenaikan basis moneter
atau penurunan rasio cadangan yang diperlukan menggeser kurva penawaran uang
ke kanan. Demikian pula, penurunan basis moneter atau kenaikan rasio cadangan
yang diperlukan menggeser kurva penawaran uang ke kiri.
Kredit "Divisor"
Untuk jumlah titik monetaris pandang, yang, untuk tujuan kausalitas, mirip dengan
tampilan didukung oleh sebagian besar ekonom, yang dapat menggunakan
persamaan (2):
M = m B (2)
di mana m adalah multiplier moneter, dan di mana kausalitas dibaca dari kanan ke
kiri, B menjadi variabel independen sementara M adalah salah satu tergantung.
Di sisi lain, pandangan pasca Keynesian dapat diringkas dengan persamaan (3):
B = (1 / m) M (3)
di mana 1 / m adalah yang disebut Devisor of kredit; B adalah variabel dependen
dan M adalah variabel independen. Sebagai soal fakta, persamaan ini tidak
ditemukan secara eksplisit dalam salah satu tulisan posting Keynesian, tetapi jelas
bahwa hubungan seperti yang tersirat oleh segmen besar literatur pasca Keynesian.
Pilihan antara multiplier dan pembagi adalah fungsi dari pendapat seseorang
tentang keseimbangan umum. Jika seseorang percaya bahwa uang muncul sebagai
9
hasil dari proses produksi, yaitu, sebagai konsekuensi dari aliran kredit diciptakan
untuk pengusaha oleh bank-bank komersial, maka multiplier tidak dapat diterima
karena uang menjadi semacam residu, yang tidak sesuai dengan keseimbangan
umum teori. Selanjutnya, bank sentral umumnya terlibat dalam "defensif" operasi,
yaitu, mereka bertindak menurut persamaan (3).
10
BAB III
KESIMPULAN
Pada money supply terdapat dua perdebatan tentang faktor yang
mempengaruhinya. Aliran monetaris berpandangan bahwa bunga tidak
mempengaruhi jumlah uang beredar atau dalam hal ini bunga merupakan faktor
eksogen. Disisi lain Keynesian menganggap bahwa kegiatan perekonomian (bunga)
merupakan faktor penentu jumlah uang beredar dalam masyrakat (endegenous).
11
Daftar Pustaka
Baye, Jansen; Money, Banking & Financial Markets An Economic Aproach.
Nopirn, ph.D; 2013 Ekonomi Moneter Buku II edisi ke-4, BPFE, Yogyakarta.
Sri Mulyani Indrawati. 1988. Teori Moneter, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
http://www.bi.go.id

More Related Content

What's hot

PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGhildarusdiana
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangFikri Haikal
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiAjeng Faiza
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uangMsiregar Ok
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangrikimaulana23
 
Ekonomi moneter (permintaan uang)
Ekonomi moneter (permintaan uang)Ekonomi moneter (permintaan uang)
Ekonomi moneter (permintaan uang)Wisnu G P
 
Makalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterMakalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterhermidamisyaf
 
Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Tri Yani
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Muhammad Khoirul Fuddin
 
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiMakro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiEsterina Danar Puja
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxHarizlord
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 

What's hot (20)

PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANG
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 
Uang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uangUang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uang
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uang
 
Ekonomi moneter (permintaan uang)
Ekonomi moneter (permintaan uang)Ekonomi moneter (permintaan uang)
Ekonomi moneter (permintaan uang)
 
Makalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterMakalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneter
 
What is money
What is moneyWhat is money
What is money
 
14.money
14.money14.money
14.money
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
 
Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)
 
Uang dan Inflasi
Uang dan InflasiUang dan Inflasi
Uang dan Inflasi
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
 
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiMakro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 

Similar to Teori Moneter Keynes

Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,bradpull
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.docBAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.docErickKck
 
Bempvol1no3des
Bempvol1no3desBempvol1no3des
Bempvol1no3desiphint
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktaviakd
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktakd
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...idafahrisa
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...iqbalmoh
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...viannazhar
 
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAPP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAanggitacxcx
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...MeiraAyuC
 

Similar to Teori Moneter Keynes (20)

Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,
 
MAKRO 5.pptx
MAKRO 5.pptxMAKRO 5.pptx
MAKRO 5.pptx
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
Monetary policy ~ ira kristina l. tobing
Monetary policy ~  ira kristina l. tobingMonetary policy ~  ira kristina l. tobing
Monetary policy ~ ira kristina l. tobing
 
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.docBAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
 
Bempvol1no3des
Bempvol1no3desBempvol1no3des
Bempvol1no3des
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
 
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAPP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
 
Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Ras bebas
Ras bebasRas bebas
Ras bebas
 
Jurnal_Kelompok 8_ES_B.pdf
Jurnal_Kelompok 8_ES_B.pdfJurnal_Kelompok 8_ES_B.pdf
Jurnal_Kelompok 8_ES_B.pdf
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Moneter economy
Moneter economyMoneter economy
Moneter economy
 
Economy
EconomyEconomy
Economy
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Recently uploaded

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (16)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Teori Moneter Keynes

  • 1. 1 BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Sumbangan Keynes dalam bidang ekonomi pada dasarnya terdapat dalam karya tulisnya yang berupa buku yang berjudul “The General Theory of Employment, interst, and money” yang ditulis pada tahun 1936 di Inggris. Buku ini kemudian menjadi terkenal tidak hanya di Inggris (tempat kelahirannya), tetapi juga di Amerika Serikat, karena isinya merupakan semacam tantangan terhadap teori sebelumnya (terutama teori klasik). Keynes berpandangan bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara serta merta menjamin adanya full employment dalam perekonomian. Ia menyarankan adanya peranan campur tangan dalam perekonomian. Ide campur tangan campur tangan dalam bidang investasi ini terdapat dalam kumpulan kuliahnya pada Universitas Oxford, yang kemudian diterbitkan apda tahun 1926 dengan judul “The End of Laissez Fair”. Dalam buku ini dia menyatakan: Kapitalisme katanya, dalam banyak hal sangat memberatkan. Namun, apabila diatur dengan bijaksana dapat membuat lebih efisien dalam mencapai tujuan ekonomi masyarakat. Dia yakin bahwa campur tngan pemerintah sangat diperlukan untuk mencegah defresiasi dan stagnasi ekonomi paa saat itu. Dalam kaitannya dengan ekonomi moneter, dua karya Keynes yang patut disebut disini. Petama, buku yang berjudul A tract on MonetaryReform” (1923)dalam mana dia mengumukakan pentingnya kebijaksanaan stabilisasi harga. Perubahan harga mempunyai efek yang berbeda terhadap tiga golongan utama penduduk, yakni: investor (yang menginvestasikan tabungan, pengusaha, dan penerima upah)secara umum, inflasi akan menyulitkan golongan penduduk pertama dan deflasi akan menyulitkan golongan kedua dan ketiga. Kebijaksanaan stabilisasi harga diperlukan untuk mengatasi kesulitan yang timbul dari infalsi maupun deflasi . stabilisasi tidak dapat dilakukan
  • 2. 2 dalam system moneter yang berlaku pada saat itu (system standar emas). Yang kedua tulisannya yang berjudul “ A Treatise on money” (1930). Buku ini disebut treatise sebab terdiri dari beberapa topik, seprti misalnya: Banking, standar emas, pertukaran internasional dan bank sentral. Kesemuanya ini ingin menjelaskan sebab-sebab terjadinya ketidakstabilan dalam perekonomian. Dalam menulis Treatise ini Keynes sangat dipengaruhi oleh seorang ahli ekoonomi dari swedia yang bernama Knut Wicksell dan Dennis H. Robbertson) Wicksell menyatakan bahwa ada dua tingkat bunga, yakni the natural rate dan market rate. Apabila penguasa moneter menetapkan market rate lebih rendah daripada natural rate, pengusaha akan melihat bahwa investasi akan menguntungkan dan mereka akan meminjam uang sehingga investasi meningkat, harga akan naik tanpa batas. Sebaliknya, jika market rate lebih tinggi daripada natural rate, penguasaha tidak akan melakukan investasi dan harga akan turun. Pendekatan Robertson tentang tabungan dan investasi sedikit berbeda. Tabungan tidak sama dengan investasi, dan tidak ada mekanisme otomatis yang membuat keduanya sama. Tidak hanya investasi sangat penting dalam menetukan pendapatan nasional, tetapi terdapat kemungkinan bahwa tabungan lebih besar daripada investasi. Keynes menyatakan bahwa tingkat bunga tidaklah merupakan media untuk menyamakan keduanya. Tugas utama bank sentaral adalah menciptakan kestabilan harga melalui kebijaksanaan tingkat bunga yang selayaknya. Keynes sendiri kurang memberikan perhatian mengenai mekanisme (proses) kenaikan jumlah uang yang beredar. Dalam teorinya mengenai pasar uang (yang merupakan bagian dari teori makronya) jumlah uang beredar (penawaran uang) dianggap langsung terjadi di pasar uang. Mungkin ini karena teorinya menekankan pada proses kebijaksanaan fiskal defisit yang dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mengangkat perekonomian dari keadaan depresi. Dalam hal ini defisit anggaran belanja tersebut dibiayai dengan pencetakan uang, dan uang baru ini langsung dibelanjakan oleh Pemerintah dan kemudian sampai di tangan para anggota masyarakat.
  • 3. 3 B. Rumusan Masalah a. Bagaimana teori Keynes dalam moneter? b. Bagaimana pandangan Keynes terhadap penawaran uang? C. Tujuan Memberikan gambaran umum tentang teori moneter Keynesian khususnya money supply dan devisor of credit.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN Money supply Endogeneus Keynesian tidak memandang bahwa jumlah uang merupakan faktor eksogen seperti halnya monetaris. Monetaris menganggap bahwa perubahan jumlah uang tidak di[pengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan kata lain jumlah uang merupakan faktor eksogen. Keynesian sebaliknya, menganggap bahwa jumlah uang sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi. Guna melihat pengaruh kegiatan ekonomi terhadap jumlah uang baiklah kita gunakan rumusan jumlah uang (angka pelipat uang) sebagai berikut: ∆M= ( ) Keterangan: ∆M = tambahan jumlah uang yang beredar ∆MB = tambahan jumlah uang inti (monetary base) k = proporsi uang kertas terhadap giro t = proporsi deposito berjangka terhadap giro g = proporsi deposito pemerintah terhadap giro r = rasio antar cadangan bank
  • 5. 5 Keynesian berpendapat bahwa besarnya angka pelipat uang di employment serta pendapatan naik. Kenaikan pendapatan akan menaikkan permintaan uang. Akibt selanjutnya, tingkat bunga akan terdorong naik salah satu faktor yang mempengaruhi angka pelipat uang adalah t. apabila tingkat bunga makin tinggi, maka masyarakat cenderung menyukai deposito berjangka daripada giro, sehinga nilai t cenderung makin besar. Perubahan nilai t akan mempengaruhi jumlah uang beredar. Dari uraian tersebut jelas bahwa jumlah uang beredar bukan merupakan faktor eksogen tetapi endogen, dalam arti dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi. Keynesian berbeda didalam mengintrepretasi variabel indicator, semata-mata berdasarkan pandangannya tentang mekanisme transmisi langsung, yakni adanya bunga langsung antara jumlah uang beredar dengan kegiatan ekonomi dengan menganggapa adanya kestabilan dalam permintaan uang. Oleh karena itu indicator kebijaksanaan moneter yang paling baik adalah besarnya jumlah uang beredar. Di Amerika Serikat, monetarist menganggap bahwa pertumbuhan jumlah uang yang berdar sebesar 4-5% adalah normal dalam arti sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perekonomian. Pertumbuhan jumlah uang kurang dari 4-5% Dianggap sebagai kebijaksanaan moneter ketat, sebaliknya pertumbuhan lebih besar dari 4-5% dianggap sebgai kebijaksanaan yang eksapansif. Dengan demikian, jumlah uang merupakan indicator penting dari kebijaksanaan moneter. Keynesian lebih menekankan pada mekanisme tidak langsung, yakni kebijaksanaan moneter pertama-tama mempengaruhi system moneter dengan merubah tingkat bunga, dan kemudian barulah mempengaruhi pengeluaran total (melalui perubahan dalam pengeluaran investasi. Oleh karena itu indicator kebijaksanaan moneter yang penting adalah cadangan (reserves) bank, jumlah kredit ataupun tingkat bunga. Sebagai refleksi pandangan Keynesian tentang mekanisme transmisi tidak langsung, maka dalam menyusun model ekonometri dengan mempergunakan persamaan yang cukup besar. Model ekonometrik yang besar (large scale model) diperlukan agar supaya sektor-sektor dalam perekonomian (juga struktur perekonomian) dapat digambarkan. Diperlukan gambaran per sektor dalam perekonomian karena pengaruh kebijaksanaan moneter terhadap kegiatan ekonomi itu secara tidak langsung, yakni melalui sektor atau system moneter.
  • 6. 6 Sebaliknya monetarist lebih menekankan dalam model yang kecil (small scale model), merupakan refleksi pandangan mereka tentang mekanisme transmisi yang langsung. Mereka menolak model yang besar dengan alasan, pertama kegiatan ekonomi sebenarnya sangat kompleks sehingga sangat sukar digambarkan dengan suatu model meskipun terdiri dari ratusan persamaan sekalipun. Pengetahuan/informasi yang kita miliki biasanya jauh dari cukup untuk menyusun suatu model yang realistis seperti yang digambarkan oleh Keynesian. Kedua, kita tidak mengetahui secara terperinci bagaimana pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Oleh karena itu untuk menggambarkan proses ini lebih baik dengan model yang sederhana. Keynesian lebih menekankan kebijaksanaan stabilisasi (moneter dan fiskal) yang sifatnya discretionary. Artinya, kebijaksanaan moneter dan fiskal harus diubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian dan sifatnya contracyclical. Dalam keadaan resesi diperlukan kebijaksaan moneter dan fiskal yang ekspansif sebaliknya dalaam keadaan boom diperlukan kebijaksanaan moneter dan fiskal yang kontraktif. Menurut monetarist tidak perlu dilakukan kebijaksanaan stabilisasi yang sifatnya discretionary (aktif) itu mereka menolak kebijaksanaan fiskal sebab dapat menimbulkan apa yang disebut crowding out. Kebijaksanaan moneter yang aktif (sifatnya discretionary) itu tidak perlu sebab perekonomian itu pada dasarnya sudah stabil. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah mengatur tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar secara tetap (constant growth rate rule), misalnya 3% per tahun, yang sesuai dengan dibutuhkan dalam perekonomian. kurva Penawaran Uang Endogen Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa ekonom percaya kelebihan cadangan dan mata uang untuk rasio deposito tidak konstan namun bervariasi secara sistematis dengan kondisi ekonomi. Misalnya suku bunga naik, banyak bank akan menurunkan cadangan kelebihan mereka untuk dapat meminjamkan dana tambahan dengan tarif yang lebih tinggi. Demikian pula, banyak deposan ingin memegang mata uang lebih sedikit dan lebih memilih deposito untuk memperoleh pendapatan bunga yang lebih besar. Dalam hal ini, pengganda uang tidak konstan tetapi berdasarkan fungsi peningkatan suku bunga. Hal ini menimbulkan sebuah
  • 7. 7 kurva penawaran uang yang endogen dan miring ke atas, seperti kurva berlabel MSO pada gambar 14.5 Mengapa kurva penawaran uang miring ke atas dalam hal penawaran uang endogen? Ketika suku bunga naik, kelebihan cadangan jatuh, dan jumlah uang dalam perekonomian meningkat karena ada proses multiplayer. (Ingat bahwa penurunan rasio cadangan berlebih menyebabkan pengganda uang yang lebih besar). Demikian pula suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan mata uang yang lebih rendah untuk, yang bekerja melalui pengganda uang lengkap untuk lebih meningkatkan rasio penawaran uang untuk deposito. Jadi, ketika grafik jumlah uang beredar sebagai fungsi dari suku bunga seperti pada gambar 14.5, itu adalah kurva miring ke atas. Suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan kuantitas yang lebih besar dari uang yang diberikan saat kurva penawaran uang adalah endogen. Ketika Penawaran uang endogen, tidak tepat untuk mempertimbangkan efek dari perubahan eksogen di cd atau ed pada penawaran uang, karena mereka adalah fungsi dari tingkat bunga digambarkan pada sumbu vertikal. Bahkan, itu karena hubungan fungsional bahwa kurva penawaran uang miring ke atas di titik pertama. tingkat suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan lebih rendah dalam cd atau ed dan dengan demikian pengganda uang yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih besar dari uang yang disediakan.
  • 8. 8 Perubahan rasio cadangan (rr) atau moneter basis (MB), bagaimanapun akan menggeser kurva penawaran uang, dan dalam arah yang sama seperti dalam kasus kurva penawaran uang eksogen. Misalnya, pada gambar 14.5 kita melihat bahwa peningkatan rasio cadangan yang diperlukan menggeser kurva penawaran uang ke kiri, sehingga persediaan uang yang lebih rendah pada setiap tingkat bunga. Penurunan moneter basis juga menggeser kurva penawaran uang ke kiri, sehingga saham yang lebih rendah dari uang pada setiap tingkat bunga Ketika kelebihan cadangan dan mata uang untuk deposit rasio penurunan suku bunga naik, kurva penawaran uang adalah endogen. Dalam hal ini, kurva penawaran uang adalah fungsi miring ke atas suku bunga, kenaikan basis moneter atau penurunan rasio cadangan yang diperlukan menggeser kurva penawaran uang ke kanan. Demikian pula, penurunan basis moneter atau kenaikan rasio cadangan yang diperlukan menggeser kurva penawaran uang ke kiri. Kredit "Divisor" Untuk jumlah titik monetaris pandang, yang, untuk tujuan kausalitas, mirip dengan tampilan didukung oleh sebagian besar ekonom, yang dapat menggunakan persamaan (2): M = m B (2) di mana m adalah multiplier moneter, dan di mana kausalitas dibaca dari kanan ke kiri, B menjadi variabel independen sementara M adalah salah satu tergantung. Di sisi lain, pandangan pasca Keynesian dapat diringkas dengan persamaan (3): B = (1 / m) M (3) di mana 1 / m adalah yang disebut Devisor of kredit; B adalah variabel dependen dan M adalah variabel independen. Sebagai soal fakta, persamaan ini tidak ditemukan secara eksplisit dalam salah satu tulisan posting Keynesian, tetapi jelas bahwa hubungan seperti yang tersirat oleh segmen besar literatur pasca Keynesian. Pilihan antara multiplier dan pembagi adalah fungsi dari pendapat seseorang tentang keseimbangan umum. Jika seseorang percaya bahwa uang muncul sebagai
  • 9. 9 hasil dari proses produksi, yaitu, sebagai konsekuensi dari aliran kredit diciptakan untuk pengusaha oleh bank-bank komersial, maka multiplier tidak dapat diterima karena uang menjadi semacam residu, yang tidak sesuai dengan keseimbangan umum teori. Selanjutnya, bank sentral umumnya terlibat dalam "defensif" operasi, yaitu, mereka bertindak menurut persamaan (3).
  • 10. 10 BAB III KESIMPULAN Pada money supply terdapat dua perdebatan tentang faktor yang mempengaruhinya. Aliran monetaris berpandangan bahwa bunga tidak mempengaruhi jumlah uang beredar atau dalam hal ini bunga merupakan faktor eksogen. Disisi lain Keynesian menganggap bahwa kegiatan perekonomian (bunga) merupakan faktor penentu jumlah uang beredar dalam masyrakat (endegenous).
  • 11. 11 Daftar Pustaka Baye, Jansen; Money, Banking & Financial Markets An Economic Aproach. Nopirn, ph.D; 2013 Ekonomi Moneter Buku II edisi ke-4, BPFE, Yogyakarta. Sri Mulyani Indrawati. 1988. Teori Moneter, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. http://www.bi.go.id