SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL (SI-PI)
SISTEM INFORMASI ORGANISASI DAN STRATEGI
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
YOHANES AGUNG NUGROHO
55516120049
FAKULTAS MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA
JAKARTA
2017
2
A. Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Sistem
informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus mampu mengoptimalkan
sistem informasi sehingga mendapatkan keuntungan dari teknologi-teknologi yang ada. Interaksi
antara teknologi informasi dan organisasi sanat dipengaruhi oleh faktor mediasi, yaitu
lingkungan, kultur, struktur, prosedur baku, proses bisnis, politik, keputusan manajemen, dan
peluang. Manajer harus mampu memahami sistem informasi, karena sangat akan mempengaruhi
kehidupan organisasi. Manajer perlu memilih sistem apa dan bagaimana yang akan dibangun
didalam organisasi.
Organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang stabil yang memiliki sumber-
sumber berasal dari lingkungan untuk diproses sehingga menghasilkan output. Organisasi
(definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan tanggung jawab yang
harus diseimbangkan selama periode tertentu melalui konflik dan resolusi konflik. Organisasi
(perusahaan) menransformasi input-input ini menjadi produk dan jasa didalam fungsi produksi.
Produk dan jasa kemudian dikonsumsi oleh lingkungan dan dikembalikan lagi sebagai input.
Sebuah organisasi kelangsungan kegiatannya akan lebih stabil dibandingkan sebuah kelompok.
Ciri-ciri Organisasi :
1. Rutinitas dan Proses Produksi
Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang membentuk
proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan untuk memproduksi barang
dan untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja organisasi yang tinggi.
2. Politik Organisasi
Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya,
penghargaan, dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun manajer di dalam
setiap organisasi.
3. Budaya Organisasi
Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalam menciptakan nilai dengan kekuatan pengikat
yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong yang sama, perjanjian pada
prosedur, dan praktik yang umum.
4. Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima. Lingkungan
membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat mempengaruhi
lingkungannya dan sekaligus memutuskan untuk mengubah lingkungan.
23
5. Struktur Organisasi
Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang dan jasa
bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya seperti firma hukum,
sistem sekolah, rumah sakit.
Definisi teknis dan behavioral dari organisasi tidaklah saling kontradiksi. Sebaliknya, masing-
masing saling melengkapi. Definisi teknis menjelaskan kepada kita bagaimana beribu-ribu
perusahaan dalam pasar yang kompetitif mengkombinasikan modal, tenaga kerja, dan teknologi
informasi, sementara model behavioral membawa kita masuk kedalam masing-masing
perusahaan untuk melihat bagaimana teknologi itu mempengaruhi kerja internal organisasi.
Stuktur Organisasi
Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt(1979) menunjukkan
lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi,
birokrasi professional, adhocracy. Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering
menemukan sistem yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang sering
melebihi kegunaannya dengan cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang beroperasi
pada rarusan lokasi anda akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu sistem informasi
tunggal yang terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya
sendiri.
Ciri-ciri lain Organisasi
Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk mencapainya.
Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya sebagai penjara) lainnya memiliki
tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang lainnya lagi memiliki tujuannormatif (universal,
kelompok religious). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki anggota
yang berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya menguntungkan klien,
pemegang saham atau masyarakat.
1. Fitur-Fitur Umum Organisasi
Organisasi mengatur tenaga ahli dalam sebuah struktur hierarki otoritas dimana setiap orang
bertanggung jawab terhadap seseorang dan otoritas terbatas pada tindakan-tindakan tertentu.
Otoritas dan tindakan masih dibatasi lagi oleh aturan-aturan atau prosedur-prosedur abstrak yang
diinterpretasikan dan diterapkan untuk kasus-kasus tertentu. Aturan-aturan ini menciptakan
sistem pengambilan keputusan bersifat netral dan universal, setiap orang diperlakukan sama.
Organisasi berusaha menyewa dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan
profesionalisme. Organisme menerapkan prinsip efesiensi, menghasilkan keuntungan sebesar-
besarnya dengan menggunakan usaha seminim mungkin.
Menurut Weber, birokrasi bersifat umum karena merupakan bentuk yang paling efisien dari
organisasi. Para ahli lainnya memberi tambahan atas pendapat Weber, mengidentifikasi fitur-
fitur tambahan dari organisasi. Semua organisasi mengembangkan prosedur standar
pengoperasian, politik, dan kultur.
4
1. Prosedur Standar Pengoperasian
Organisasi yang bertahan selama satu periode waktu tertentu menjadi sangat efisien,
menghasilkan jumlah produk dan jasa terbatas dengan mengikuti aturan-aturan standar. Aturan-
aturan rutinitas standar ini dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur, dan praktik-praktik
yang seksama dan rasional yang disebut prosedur standar pengoperasian (PSP) yang akan
dikembangkan untuk dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi. Prosedur standar
pengoperasian sangat membantu mempertahankan efisiensi organisasi modern. Perubahan
apapun dalam PSP memerlukan usaha organisasi yang besar.
2. Politik Organisasi
Para anggota organisasi menduduki beragam posisi dengan beragam spesialisasi, perhatian,
dan prespektif. Akibatnya, mereka memiliki sudut pandang berbeda mengenai bagaimana
sumber-sumber, penghargaan, dan hukuman dilaksanakan. Perbedaan-perbedaan ini menjadi
persoalan bagi manajer dan karyawan, dan hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan
konflik didalam organisasi. Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan
terbesar untuk membawa perubahan organisasi khususnya perkembangan sistem informasi yang
baru. Hampir semua sistem informasi yang mebawa perubahan-perubahan signifikan mengenai
tujuan yang hendak dicapai perusahaan, prosedur, produktifitas, dan personil berpotensi
menghaus oposisi politis yang serius
3. Kultur Organisasi
Kultur organisasi merupakan kumpulan asumsi fundamental seperti mengenai produk apa
yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, dimana, dan untuk siapa. Umumnya
asumsi-asumsi kultural ini seluruhnya diyakini begitu saja dan arang diutarakan secara publik
(Schein,1985). Kultur organisasi merupakan kekuatan besar yang mempersatukan yang
menghambat konflik politik dan membawa pemahaman, persetujuan prosedur, dan praktik-
praktik lainnya. Jika kita semua berbagi asumsi kultural mendasar, maka persetujuan dalam hal-
hal lainnya dapat dimungkinkan. Namun, selain itu kultur organisasi juga menjadi penghalang
besar bagi perubahan khususnya perubahan teknologi. Sebagian besar organisasi akan
melakukan apapun untuk mencegah perubahan asumsi dasar. Setiap perubahan teknologi apapun
akan mengancam asumsi kultural yang sudah umum diterima pada organisasi. Namun demikian,
ada kalanya satu-satunya cara yang bijaksana bagi bagi perusahaan agar selangkah lebih maju
adalah dengan menerapkan teknologi baru yang secara langsung melawan kultur organisasi. Jika
ini terjadi, maka teknologi sering bertahan sementara kultur perlahan-lahan menyesuaikan.
1. Fitur-Fitur Khusus Organisasi
Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang umum, namun tidak ada dua
organisasi yang sama persis. Semua organisasi memiliki struktur, sasaran, konstituensi, gaya
kepemimpinan, tugas-tugas, dan lingkungan sekitar yang berbeda.
Tipe-tipe Organisasi
Satu hal penting yang membedakan tiap organisasi adalah struktur atau bentuknya. Karakteristik
perbedaan struktur itu ada beragam cara. Mintzberg menggolongkan,lima bentuk dasar
organisasi.
23
Tipe
Organisasi Keterangan Contoh :
Struktur
Usahawan
Perusahaan kecil, baru mulai,
dalam lingkungan yang cepat
berubah. Ia memiliki struktur
sedehana dan dikelola
usahawan yang bertindak
sebagai direktur pelaksana
tunggal.
Bisnis kecil yang
baru mulai
Birokrasi
Mesin
Birokrasi besar yang ada
dilingkungan yang lambat
berubah, menghasilkan
barang-barang produksi
standar. Didominasi oleh tim
dan pengambilan keputusan
tersentralisasi.
Perusahaan
pabrikan berskala
menengah
Birokrasi
Divisional
Kombinasi dari beragam
birokrasi mesin, masing-
masing menghasilkan produk
dan layanan yang berbeda,
semua dikendalikan dari
kantor pusat.
General motor
yang memiliki
anak perusahaan
sejumlah 500
Birokrasi
Profesional
Organisasi berbasis
pengetahuan dimana bentuk
barang-barang produksi dan
jasa tergantng pada keahlian
dan pengetahuan para
profesional. Didominasi oleh
kepala departemen dengan
otoritas sentralisasi yang
lemah.
Perusahaan
Hukum, Sistem
sekolah
Adhokrasi
Organisasi “satan tugas” yang
harus merespons lingkungan
yang berubah dengan pesat.
Terdiri dari sejumlah besar
kelompok spesialis yang
terorganisasi kedalam tim
multidispliner jangka pendek
dan memiliki kelemahan
manajemen pusat.
Perusahaan
konsultan seperti
Rand
Coorporation
6
Organisasi dan Lingkungan
Organisasi terletak didalam lingkungan. Disana organisasi mengambil sumber-sumber dan
menyediakan barang-barang dan jasake lingkungan. Organisasi dan lingkungan memiliki
hubungan timbal balik. Pada satu sisi, organisasi terbuka dan tergantung pada lingkungan sosial
dan fisik disekitarnya. Tanpa sumber daya keuangan dan manusia, tidak mungkin ada organisasi.
Organisasi harus merespons legislatif dan aturan-aturan main yang dikeuarkan oleh
pemerintahan, termasuk segala aksi yang dilakukan pelanggan dan pesaing.
Disisi lain, organisasi yang berasal dari aliansi bisa mempengaruhi proses politik dan dan
penerimaan konsumen terhadap produk-produk mereka. Lingkungan biasanya berubah secara
lebih cepat dari pada organisasi. Alasan utama atas kegagalan organisasi adalah ketidakmampuan
untuk mengadaptasi perubahan lingkungan yang cepat dan kurangnya sumber daya .
Jadi secara garis besar . Fitur umum organisasi terdiri dari :
 Struktur Formal
 Prosedur Standar Pengoperasian (PSP)
 Politik
 Kultur
 Konstituensi
 Fungsi
 Kepemimpinan
 Tugas-tugas
 Teknologi
 Proses bisnis
Fitur khusus organisasi terdiri dari :
 Tipe organisasi
 Lingkungan
 Tujuan
 Kekuasaan
1. Perubahan Ssitem Informasi dalam Organisasi
Sistem informasi mejadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit
operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.
Infrastruktur Teknologi Informasi dan Layanan Teknologi Informasi
Satu cara agar organisasi bisa mempengaruhi bagaimana teknologi informasi digunakan
adalah melalui keputusan-keputusan mengenai konfigurasi teknis dan organisasional dari sistem.
Cara lain organisasi mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui keputusan-keputusan
mengenai siap yang akan mendesain, membangun, dan memelihara infrastruktur TI organisasi.
Keputusan-keputusan ini menentukan bagaimana layanan teknologi informasi di kirim. Unit atau
fungsi organisasi formal yang bertanggung jawab untuk layanan tenologi disebut departemen
sistem informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab untuk memelihara perangkat
lunak, perangkat keras, penyimpanan data, dan jaringan yang menyusun infrastruktuk
perusahaan.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli, seperti programer, analisis sistem,
pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Programer adalah ahli teknis terlatih yang
membuat kode-kode instruksi perangkat lunak untuk komputer. Analis sistem bertugas
menyusun link-link utama antar kelompok sistem informasi dan kelompok-kelompok lainnya
dari organisasi. Merupakan tugas analis sistem untuk menerjemahkan masalah-masalah bisnis
dan persyaratannya untuk meenjadi prasyarat informasi dan sistem.
23
Manajer sistem informasi adalah pemimpin tim yang terdiri dari programer dan analis,
manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, dan kepala kelompok sistem
kantor. Ia juga bertindak sebagai manajer untuk pengoperasian komputer dan staf pengetri data.
Juga para ahli luar, seperti penjual perangkat lunak dan konsultan sering berpartisipasi dalam
operasi harian dan perencanaan jangka panjang sistem informasi.
Dibanyak perusahaan, departemen sistem informasi dikepalai oleh seorang chief
information officer (CIO). Ia tergolong manajemen senior yang bertugas memperluas
pemanfaatan teknologi informas didalam perusahaan. End user adalah perwakilan diluar
kelompok sistem informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi. End user atau
pengguna akhir memainkan peran yang semakin besar dalam perancangan dan pengembangan
sistem informasi.
A. Dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi :
- Dampak Ekonomi
Ukuran perusahaan biasanya berkembang untuk mengurangi biaya transaksi. Teknologi
informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu, membuka kemungkinan
pertumbuhan pendapatan tanpa menambah ukuran, atau bahkan pertumbuhan pendapatan yang
disertai ukuran yang menyusut.
- Dampak Organisasi dan Perilaku
a) Teknologi Informasi atau TI meratakan organisasi, yaitu perataan hierarki dengan
memperluas distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada karyawan tingkat
rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen
b) Organisasi pascaindustri, yaitu wewenang semakin bergantung kepada pengetahuan dan
kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal.
c) Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan. Terdapat beberapa cara untuk
memvisualisasikan penolakan organisasi yang saling berhubungan untuk membawa
perubahan dengan mengubah teknologi, tugas, struktur, dan orang-orang secara
bersamaan.
Internet dan Organisasi
Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan
untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan
organisasi.
Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem baru adalah
sebagai berikut :
Lingkungan dimana organisasi berfungsi Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas,
proses bisnis Budaya dan politik organisasi Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan Kelompok
kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari karyawan yang akan
menggunakan system Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang
untuk membantunya.
Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi Dan Perusahaan Bisnis
Sistem informasi telah menjadi tak terpisahkan, online, alat-alat interaktif sangat terlibat di
menit-menit ke-operasi dan pengambilan keputusan organisasi besar.
8
Selama dekade terakhir, sistem informasi telah fundamental mengubah ekonomi organisasi dan
sangat meningkatkan kemungkinan untuk mengatur pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi
dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang dibawa oleh TI.
Teori yang berbasis di sosiologi organisasi yang kompleks juga menyediakan beberapa
pemahaman tentang bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI
baru.
IT Meratakan Organisati :
Peneliti perilaku telah berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki
dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan tingkat rendah dan
meningkatkan efisiensi manajemen (lihat Gambar 3-8). IT mendorong hak pengambilan
keputusan yang lebih rendah dalam organisasi karena karyawan tingkat bawah menerima
informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. Sistem
informasi dapat mengurangi jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dengan menyediakan
manajer dengan informasi untuk mengawasi sejumlah besar pekerja dan dengan memberikan
lebih banyak otoritas pengambilan keputusan karyawan tingkat bawah.
Peran Sistem Informasi dalam perusahaan
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah perusahaa, yaitu
1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. Mendukung persaingan keuntungan strategis
Teknologi Informasi merupakan faktor yang sangat mendukung dalam penerapan sistem
informasi yang merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen untuk memecahkan
permasalahan manajemen yang timbul. Menuju era globalisasi para pimpinan organisasi dalam
pengambilan keputusan (decision making) tertentu untuk pengembangan solusi yang baru
maupun perubahannya akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi yang didukung oleh
Teknologi Informasi yang tepat guna. Salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk
menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan teknologi informasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi,
harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang
juga mengalami perkembangan. Kehadiran teknologi informasi memberikan manfaat bagi
perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi
yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi
perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap
bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain
menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa
dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to
change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan
perusahaan.
23
B. Model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang
untuk aplikasi sistem informasi strategis :
Internet dan Organisasi
Internet, secara khusus World Wide Web, memiliki dampak yang penting bagi relasi
antara perusahaan dan entitas-entitas eksternalnya, bahkan antara perusahaan dengan proses
bisnis internalnya. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi
dan pengetahuan untuk organisasi. Intinya, Internet mampu secara dramatis menekan biaya
transaksi dan agensi. Misalnya, perusahaan perantara dan bank di New York sekarang mampu
“mengirim” manual prsedur internalnya kepada karyawannya pada jarak yang jauh dengan
mempostingnya di website perusahaan, sehinggu menghemat biaya distribusi. Para tenaga penjua
bisa mengetaui informasi harga produk dengan cepat melalui web atau menerima instruksi dari
manajemen via e-mail.
Bisnis secara cepat membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui teknologi
Internet dan menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi infrastruktur teknologi
informasi (TI). Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara efisien, hasilnya adalah proses bisnis
lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhan lebih sedikit, dan organisasi menjadi lebih
ramping daripada dimasa lalu.
Manajer, Pengambilan Keputusan, dan Sistem Informasi
Peran Manajer Dalam Organisasi
Manajer memainkan pran didalam organisasi.Tanggung jawabnya meliputi pengambilan
keputusan, membuat laporan, menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-perayaan. Menuru
Henri Fayol fungsi klasik dari manajer yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
pengambilan keputusan, dan kontrol. Penjelasan aktivitas manajemen ini mendominasi
pemikiran mengenai manajemen dalam jangka waktu yang lama, dan sampai sekarang pun masih
tetap populer. Model behavioral menyatakan bahwa perilaku aktual manajer kurang sistematis,
lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, lain dengan yang diindikasikan oleh model klasik.
Para peneliti mengetaui bahwa perilaku manajerial nyatanya memiliki 5 atribut yang
sangat berbeda dari deskripsi klasik: pertama, manajer menjalankan 600 aktivitas yang berbeda
tiap hari tanpa ada jeda. Kedua, aktivitas manajerial terfragmentasi, sebagian besar aktivtas
berlangsung selama kurang dari 9 menit, dan hanya 10 persen aktivitas berlangsung selama 1
jam. Ketiga, manajer lebih suka menerima infomasi dari spekulasi, anggapan orang lain, gosip
yang beredar, dan tak terencana sebelumnya. (informasi yang tercetak didalam kertas sering
dianggap ketinggalan zaman). Keempat, mereka lebih suka bentuk komunikaso secara oral
ketimbang tertulis karena lebih fleksibel, hanya memerlukan sedikit usaha. Dan lebih cepat
direspon. Kelima, manajer memberi prioritas utama untuk memelihara sekumpulan daftar kontak
personal yang beragam serta kompleks yang bertindak sebagai sistem informasi informal dan
membantu mereka untuk menjalankan agenda-agendanya dan sasaran jangka pendek dan jangka
panjang.
Dengan menganalisis perilaku manajer dari hari ke hari, Mintzberg menemukan bahwa ada
10 peran manajerial. Peran manajeria adalah akivitas yang harus dijalankan manajer didalam
sebuah organisasi. Mintzberg mengatakan peran-peran manajerial ini terbagi ke dalam 3 kategori
yaitu interpersonal, informational, dan decisional.
Peran interpersonal. Manajer bertindak sebagai figur kepala untuk organisasi sewaktu
merepresentasi perusahaannya kedunia luar dan menjalankan tugas-tugas simbolis seperti
memberi penghargaan kepada karyawan. Manajer bertindak sebagai pemimpin yang memotivasi,
memberi saran, dan mendukung bawahannya.
10
Manajer juga bertindak sebagai penghubung antara beragam level organisasi, didalam tiap level
ini, mereka menjadi penghubung antara para anggota tim manajemen.
Peran informational. Manajer bertindak sebagai pusat nadi organisasi, menerima
informasi yang paling up to date, konkrit dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak terkait.
Manajer menjadi penyebar informasi dan pembicara untuk organisasinya.
Peran decisional. Manajer membuat keputusan. Mereka bertindak sebagai pengusaha dengan
menginisiasi tiap bentuk aktivitas baru, mereka menangani kesulitan-kesulitan yang muncul
diorganisasi, mereka mengalokasikan sumber-sumber kepada staf yang membutuhkan,
menegosiasikan konlik dan menjadi mediator antara kelompok-kelompok yang berkonflik
didalam organisasi.
Peran Perilaku Sistem Pendukung
Peran Interpersonal
Figur kepala——————————- Tidak ada
Pemimpin—————interpersonal– Tidak ada
Perantara———————————–
Sistem komunikasi
elektronik
Peran Informational
Pusat nadi———————————-
Sistem informasi
manajemen, SPP
Penyebar—————–Pemrosesan– Sistem kantor, surat
Pembicara—————–imformasi—
Kantor dan sistem
profesional,
work station
Peran decisional
Pemilik usaha————Pengambilan- Tidak ada
Pengendali kesulitan—-Keputusan— Tidak ada
Alokator sumber————————– Sistem SPK
Negosiator——————————— Tidak ada
Manajer dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sering menjadi peran manajer yang sangat menantang. Sistem
informasi telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan mendistribusikan informasi,
namun hanya memberi bantuan terbatas untuk pengambilan keputusan manajemen. Karena
pengambilan keputusan merupakan wilayah yang terutama dirancang untuk memperngaruhi
keseluruhan proses bisnis.
23
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan strategis menentukan sasaran-sasaran jangka panjang, smber-
sumber, dan kebijakan organisasi. Pengambilan keputusan untuk kontrol manajemen secara
prinsip memberi perhatian pada bagaimana sumber-sumber digunakan secara efektif dan efisien,
dan bagaimana unit-unit operasional menjalankan tugasnya. Pengambilan keputusan kontrol
operasional menentukan bagaimana melaksanakan tugas-tugas khusus yang berasal dari
manajemen madya. Pengambilan keputusan level-pengetahuan berhubungan dengan
pengevaluasian gagasan-gagasan baru untuk menciptakan produk dan layanan, cara-cara untuk
mengkomunikasikan pengetahuan baru, dan cara-cara untuk mendistribusikan informasi
keseluruh organisasi.
Didalam tiap level pengambilan keputusan ini, para peneliti menggolongkan keputusan
menjadi keputusan terstruktur dan keputusan tidak testruktur. Keputusan tidak terstruktur adalah
keputusan-keputusan yang memerlukan evaluasi, pengertian, dan pertimbangan terhadap definisi
masalah. Tiap keputusan yang dihasilkan selalu baru, penting, dan besifat non-rutin, dan tidak
perlu kesepakatan prosedural dalam membuat (Corry dan Scott-Morton, 1971). Keputusan
terstruktur, kebalikannya, adalah keputusan-keputusan yang bersifat rutin dan berulang-ulang,
dan memerlukan prosedur baku untuk menanganinya supaya lebih praktis. Ada juga keputusan
yang bersifat semi terstruktur, yaitu hanya bagian tertentu dari masalah yang memiliki jawaban
yang jelas sesuai dengan prosedur tertentu, sedangkan bagian lainnya masih belum jelas
penyelesaiannya.
Tingkatan Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan mengandung beberapa aktivitas yang saling berbeda. Simon
(1960) menggambarkan 4 tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu kecerdasan, perancangan
atau desain, pilihan, dan penerapan. Kecerdasan terdiri dari pengidentifikasian dan pemahaman
masalah-masalah yang muncul didalam organisasi mengenai mengapa masalah itu muncul,
dimana, dan apa saja akibatnya. Sistem tradisional SIM yang menawarkan variasi rincian
informasi dapat membantu mengidentifikasikan masalah, khususnya jika sistem yang
bersangkutan memberi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai outputnya.
12
Selama melakukan perancangan atau desain solusi atas masalah individu merancang
kemungkinan solusi atas masalah. Sistem SPK yang sederhana ideal untuk tingkat pengambilan
keputusan ini karena mampu menjalankan model-model sederhana, bisa dikembangkan dengan
cepat, dan bisa dioperasikan dengan data yang terbatas.
Pilihan terdiri penentuan dari beraganm solusi alternatif. Di sisi para pengambil keputusan
memerlukan sistem SPK yang lebih kompleks untuk mengembangkan data ekstensif yang lebi
banyak pada beragam alternatif dan model-model kompleks atau atau alat bantu analisis data
untuk mengkakulasi semua eban, konsekuensi, dan peluang.
Selama melakukan implementasi, ketika keputusan dijalankan, manajer dapat menggunakan
sistem pelaporan yang bisa mengerjakan laporan-laporan rutin untuk kemajuan solusi tertentu.
Model-Model Pengambilan Keputusan
Ada beberapa model yang berusaha menggambarkan bagaimana orang-orang membuat
keputusan. Sebagian model ini fokus kepada pengambilan keputusan individual, sebagian lagi
fokus kepada pengambilan keputusan dalam kelompok.
Model-model pengambilan keputusan individual mengasumsikan bahwa manusia adalah
rasional. Model rasional dari perilaku manusia terbentuk berdasarkan gagasan bahwa orang-
orang menjalankan semacam kalkulasi pemaksimalan nilai, kalkulasi rasio, kalkulasi konsisten.
Menurut model ini, seorang individu mengidentifikasi sasaran, tujuan dan semua prioritas
tindakan alternatif berdasarkan kontribusinya terhadap sasaran tersebut, kemudian memilih satu
yang paling memberi kontribusi atas sasaran tujuan itu.
Kritik untuk model ini menunjukan bahwa nyatanya orang tidak bisa mengkhususkan
semua alternatif, dan sebagian besar individu tidak memiliki satu sasaran sehingga tidak mampu
menyusun semua prioritas alternatif dan konsekuensi. Sebagian besar keputusan bersifat
kompleks sehingga mengkalkulasi pilihan. (bahkan jika dilakukan dengan komputer) hampir
tidak dimungkinkan. Daripada mencari di semua alternatif, orang cenderung memilih alternatif
pertama yang tersedia yang membawanya kepada sasaran tersebut. Dalam mengambil kebijakan,
orang memili kebijakan yang hampir serupa dengan kebijakan yang diambil sebelumnya
(Lindbom, 1959). Akhirnya, sebagian ahli menganggap bahwa pengambilan keputusan
merupakan proses berkesinambungan dimana keputusan final selalu dimodifikasi.
23
Penelitia lain menyimpulkan bahwa manusia berbeda dalam hal bagaimana mereka
memaksimalkan nilai dan dalam hal rujukan yang digunakan untuk menginterpretasikan
informasi dan membuat pilihan. Tversky dan kahneman menunjukan bahwa manusia memiliki
prasangka-prasangka yang bisa mendistorsi pengambilan keputusan. Orang-orang bisa
termanipulasi utnuk memilih salah satu alternatif hanya dengan mengubah kerangka rujukannya.
Model kognitif menggambarkan disposisi kepribadian yang mendasar terhadap perlakuan
atas informasi, alternatif pilihan, dan evaluasi konsekuensi. Pembuat keputusan sistematis
mendekati permasalahan dengan cara menstrukturisasi masalah berdasarkan beberapa metode
formal. Mereka mengevaluasi dan mengumpulkan informasi berdasarkan metode terstrukturnya.
Para pembuat keputusan intuitif mendekati permasalahan dengan beragam metode, menggunaka
cara trial and error untuk mencari solusi. Tidak ada satupun metode yang lebih superior daripada
yang lainnya dan masing-masing metode bisa menguntungkan untuk situasi tertentu. Sementara
masalah terstruktur dengan pokok-pokok yang sudah jelas bisa ditangani dengan “berfikir
dahulu” berdasarkan langkah-langkah logis, masalah lainnya memerlukan solusi kreatif yang
baru melalui intuisi atau mencoba beberapa bentuk tindakan tersebut sesuai sebagai solusi
(Mintzberg dan Westley, 2001).
Setiap pengambilan keputusan dilakukan oleh satu individu, tetapi oleh kelompok atau
organisasi keseluruhan. Pengambilan keputusan model organisasional memperhitungkan
karakteristik politik dan struktural dari organisasi. Model-model birokratik, politis, dan bahkan
model-model “keranjang sampah” telah diajukan untuk menggambarkan bagaimana
pengambilan keputusan terjadi didalam organisasi.
Menurut pengambilan keputusan model birokratis tujuan terpenting organisasi adalanh
memelihara organisasi itu sendiri. Tujuan utama lainnya adalah merduksihal-hal lain yang
kurang diperlukan. Kebijakan cenderung meningkat dan hanya sedikit berbeda dari masa lalu.
Hal ini karena masuknya kebijakan radikal melibatkan sekian banyak hal yang kurang
diperlukan. Model ini menunjukan organisasi secara umum bukan sebagai “pemilihan” atau
“keputusan” dalam arti rasional; tetapi menurut model-model birokratis, lebih kepada apapun
yang dilakukan organisasi merupakan hasil dari prosedur standar pengoperasian yang dijalankan
secara aktif.
Organisasi jagang mengubah prosedur standar karena memerlukan pula perubahan
personil dan menimbulkan risiko. Walaupun manajemen senior dan pemimpin diberi tugas untuk
memimpin organisasi, namun mereka secara eektif terperangkap oleh solusi standar organisasi.
Tentu saja sebagian organisasi melakukan perubahan, mereka menemukan cara-cara baru dalam
berperilaku, dan bisa dipimpin.Namun, semua perubahan itu membutuhkan waktu yang lama.
Dalam pengambilan keputusan model politis, yang dikerjakan oleh organisasi merupakan hasil
tawar-menawar politik antara para pemimpin dan kelompok-kelompok yang terlibat. Organisasi
tidak memiliki keputusan yang berasal dari “pilihan” untuk memecahkan “permasalahan”.
Keputusan berasal dari kesepakatan atau kompromi yang menghasilkan konflik, munculnya
pengendali-pengendali utama, perbedaan minat, kekuatan yang berbeda, dan kebingungan
politik.
Teori pengambilan keputusan yang disebut model “keranjang sampah”, menyatakan bahwa
organisasi tidaklah rasional. Pengambilan keputusan bersifat insidental dan merupakan produk
dari aliran solusi, masalah, dan situasi yang digabungkan secara acak. Model ini bisa
menjelaskan mengapa organisasi kadang kala menerapkan solusi yang tidak sesuai untuk
masalah yang dihadapi.
14
Implikasi untuk Perancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Agar mampu memberikan manfaat, sistem informasi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem
informasi secara tepat memberi konstribusi untuk pengambilan keputusan manajerial.
Dalam pengalaman kami, faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan sistem adalah :
Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, dan
prosedur standar pengoperasian Kultur dan politik organisasi Tipe organisasi dan gaya
kepemimpinannya Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sistem dan perilaku
para pekerja yang akan menggunakan sistem itu Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang
akan dibantu oleh sistem informasi Sistem harus dibangun untuk mendukung pengambilan
keputusan kelompok dan organisasi.
Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karakteristik
berikut :
Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi sistem
Mampu mendukung beragam gaya, keterampilan, dan pengetahuan juga mampu melacak banyak
alternatif dan konsekuensi Sensitif atau birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik
Sistem Informasi dan Strategi Bisnis Tipe sistem informasi tertentu sangat penting bagi
kesejahteraan dan kelangsungan hidup jangka panjang suatu perusahaan. Sistem tersebut, yang
merupaka alat ampuh untuk tetap terdepan dalam persaingan, disebut sistem informasi srategis.
Apa yang Dimaksudkan dengan Sistem Informasi Strategi?
Sistem informasi stategis mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa atau relasi
lingkungan organisasi untuk memperkuat posisi dalam persaingan dagang. Sistem yang mampu
memberi efek seperti ini mampu mengubah bisnis organisasi.
Sistem informasi strategis harus dibedakan dengan sistem level-strategis untuk manajr senior
yang fokus pada permasalahan pengambilan keputusan jangka panjang. Sistem informasi
strategis bisa digunakan disemua level pada satu organisasi, dengan jangkauan yang lebih luas
dan lebih dalam ketimbang sistem lainnya sebagaimana sudah dijelaskan. Sistem informasi
strategis secara intens mengubah cara suatu perusahaan menjalankan bisnisnya. Organisasi perlu
mengubah proses pengoperasian internal dan relasinya dengan pelanggan serta pemasok
sehingga memperoleh keuntungan dari teknologi sistem informasi yang baru.
Model-model tradisional sedang dimodifikasi untuk mengakomondasi dampak dari
perusahaan digital dan alur informasi yang baru. Sebelum lahirnya perusahaan digital, strategi
bisnis menekankan persaingan head to head terhadap perusahaan lainnya pada pasar yang sama.
Saat ini, penekanan tersebut semakin meningkat dalam hal eksplorasi, identifikasi, dan
penguasaan wilayah pasar; juga dalam hal pemahaman rantai nilai pelanggan secara lebih baik;
dan belajar lebih cepat dan mendalam ketimbang pesaing lain.
Umumnya tidak ada sistem strategis tunggal, namun ada sejumlah sistem yang beroperasi pada
beragam level dari strategi bisnis, perusahaan, dan industri. Untuk tiap level pada strategi bisnis,
terdapat pemanfaatan strategis dari sistem. Dan untuk tiap level strategi bisnis, terdapat model
yang sesuai yang digunakan untuk analisis.
Strategi Level-Bisnis dan Model Rantai Nilai
Pada level bisnis dari strategi, pertanyaan pokoknya adalah, “Bagaimana kita berkompetisi
dalam pasar tertentu ini?” Yang menjadi obyek untuk pasar mungkin saja bolam lampu, televisi
kabel, atau perkakas bangunan.
23
Strategi yang paling umum untuk level ini adalah : (1) menjadi penghasil produk dengan biaya
yang rendah, (2) mendiferensiasikan produk dan jasa, dan atau (3) mengubah lingkup persaingan
baik dengan cara memperluas pasar sampai ke pasar global maupun dengan mempersempit
pasar-yaitu fokus hanya pada wilayah yang tidak terjangkau dengan baik oleh pesaing lain.
Perusahaan digital memberi kemampuan baru untuk mendukung level strategi dengan cara
mengelola rantai persediaan, membangun sistem “nikmati dan beri tanggapan” bagi pelanggan.,
dan memanfaatkan fungsi web dalam melakukan distribusi produk-produk baru dan jasa ke
pasar.
Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai
Pada level bisnis, alat bantu analisis yang paling umum adalah analisis rantai nilai. Model rantai
nilai memberi pehatian pada aktivitas khusus dimanastrategi kompetitif bisa diterapkan dengan
paling baik (Porter, 1985) dan dimana sistem informasi paling memiliki dampak strategis. Model
rantai nilai mengidentifikasi poin-poin pengaruh yang khusus dan penting dimaa perusahaan
dapat memanfaatkan teknoligi informasi secara paling efektif untuk memperluas posisi
kompetitifnya. Tepatnya, dimanakah keuntungan terbesa dari sistem informasi strategis bisa
diperoleh –aktivitas khusus apa yang bisa digunakan untuk menciptakan produk dan jasa baru,
memperluas penetrasi pasar, mengikat pelanggan dan pemasok, dan menekan biaya oprasional?
Model ini memandang perusahaan sebagai rangkaian atau “rantai” dari aktivitas dasar yang
menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan. Aktivitas ini bisa dikategorikan baik sebagai
aktivitas primer maupun aktivitas pendukung.
Aktivitas primer adalah aktivitas yang paling berhubungan secara langsng dengan produksi
dan distribusi produk dan jasa perusahaan, yang menciptakan nilai untuk pelanggan. Aktivitas
primer mencakup logistik inboud, pengoperasian, logistik outbound, penjualan dan pemasaran,
dan jasa. Logistik inbound meliputi penerimaan dan penyimpanan bahan-bahan material untk
produksi. Pengoperasian bertugas mentransformasi input-input menjadi produk jadi. Logistik
outbound meliputi penyimpanan dan pendistribusian produk jadi. Penjualan dan pemasaran
meliputi promosi dan penjualan produk-produk perusahaan. Aktivitas jasa meliputi pemeliharaan
dan perbaikan atas produk dan jasa perusahaan. Aktivitas pendukung memungkinkan proses
pengiriman barang pada aktivitas primer dapat dijalankan. Aktivitas pendukung terdiri dari
infrastruktur organissi (administrasi dan manajemen), sumber daya manusia (rekrutmen
karyawan, kontrak karyawan, dan pelatihan), teknologi (perbaikan dan proses produksi), dan
pengadaan (pembelian barang-barang sebagai input produksi).
Organisasi memiliki keunggulan kompetitif jika mampu menyediakan lebih banyak nilai kepada
pelanggannya, atau jika memberi nilai yang sama dengan harga yang lebih rendah. Sistem
informasi dapat memiliki dampak strategis jika ia mampu membantu perusahaan untuk
menyediakan produk dan jasa dengan harga lebih murah daripada pesaingnya tetapi memiliki
nilai yang lebih baik. Aktivitas yang memberi nilai kepada produk dan jasa tergantung pada fitur
dari setiap perusahaan tertentu.
Rantai nilai perusahaan bisa dihubungkan ke rantai nilai mitraya yang lain, termasuk
pemasok, distributor dan pelanggan. Perusahaan bisa mencapai keuntungan strategis dengan
memberi nilai, tidak hanya melalui proses rantai nilai internal, tetapi juga melalui hubungan erat
yang efisien dengan mitra nilai indurstrinya.
Jaringan yang beroperasi secara digitaldibanyak perusahaan independen bisa dimanfaatkan tidak
hanya untuk membeli barang-barang persediaan, tetapi juga untuk berkoordinasi dengan erat
mengenai produk. Teknologi internet memungkinkan perluasan rantai nilai sehingga bisa
mengikat semua pemasok, mitra bisnis da pelanggan dalam satu value web.
16
Value web merupakan kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi
internet untuk mengkoordinasi rantai nilai untuk secara kolektif menghasilkan produk atau jasa
bagi pasar. Value web lebih bersifat dikendalikan oleh konsumen dan berjalan secara kurang
linier daripada rantai nilai tradisional. Value web berfungsi seperti ekosistem bisnis yang
dinamis, mensinkronisasi proses bisnis dari pelanggan, pemasok, mitra dagang diantaara
beragam perusahaan didalam suatu industri atau bisnis terkait. Value web bersifat fleksibel dan
adaptif terhadap perubahan persediaan dan permintaan. Relasi bisa dibangun atau diputuskan
sebagai respons atau perubahan kondisi pasar. Perusahaan bisa memanfaatkan value web untuk
mempertahankan relasi dengan banyak pelanggan yang telah lama terjalin, atau untuk merespon
cepat transaksi pelanggan secara individual. Perusahaan bisa mempercepat waktu peluncuran
produk ke pasar dan ke pelanggan dengan mengoptimasi relasi value web dalam hal
pengambilan keputusan mengenai siapa yang bisa mengantarkan produk atau jasa yang
diperlukan dengan harga dan lokasi yang tepat.
Bisnis harus mengusahakan perkembangan sistem informasi strategis baik untuk
aktivitas rantai nilai inteernal maupun eksternalyang paling memberi nilai lebih. Rantai nilai dan
value web tidaklah statis. Dari waktu ke waktu keduanya selalu didesain kembali agar selalu
mengikui perubahan dalam lapangan persaingan (Fine dkk, 2002). Perusahaan perlu
mengorganisasi dan membentuk kembali sistemnya untuk membuka jalan bagi sumber-sumber
nilai yang baru.
Produk dan Jasa Sistem Informasi
Perusahaan bisa memanfaatkan sistem informasi untuk umenciptakan produk dan jasa
baru yang unik yang bisa dengan mudah dibedakan dari produk pesaingnya. Sistem informasi
strategis untuk diferensiasi produk dapat mencegah salah repons, yaitu seakan-akan perusahaan
yang memiliki produk dan jasa yang berbeda tidak perlu lagi dalam hal basis biaya.
Sebagian besar prouk dan jasa berbasis teknologi informasi ini diciptakan oleh institusi
finansial. City bank mengembangkan anjungan tunai mandiri (ATM) dan kartu debit di tahun
1977. City Bank pada satu waktu menjadi bank terbesar di Amerika Serikat. ATM City bank
sangat berhasil sehingga para pesainnya ikut-ikutan membuat juga sistem ATM mereka. City
Bank, Wells Pargo Bank dan yang lainnya terus berinovasi dalam memberi layanan online
elektronic banking sehingga pelanggan bisa melakukan sebagian besar transaksi perbankan
melalui komputernya dirumah yang terhubung jaringa internet.
Bank-bank tersebut, akhir-akhir ini telah meluncurkan kumpulan jasa rekening yang
memungkinkan pelanggan mengetahui semua rekeningnya, termasuk kartu kredit, deposito,
online travel reward,dan bahkan mengetahui semua rekening miliknya dibank lainnya, dari satu
sumber online. Sebagian perusahaan seperti Net Bank memanfaatkan web untuk menciptakan
virtual bank yang menawarkan layanan perbankan kompleks tanpa perlu ada cabang-cabang
bank secara fisik.
Sistem reservasi terkomputerisasi seperti perusahaan penerbangan Amerika SABRE pada
mulanya merupakan sistem tradisional yang melakukan diferensiasi produk untuk urusan jasa
penerbangan dan perjalanan. Kemudian, sistem tradisionalnya dikembangkan sehingga
pelanggan bisa memesan secara langsung trayek penerbangan, hotel, sewa mobil melalui web-
tidak perlu melalui agen-agen perjalananatau intermediari yang lain.
Sistem yang Fokus pada Ceruk Pasar
23
Bisnis dapat menciptakan ceruk pasar baru dengan cara mengidentifikasi target tertentu
atas produk atau jasa yang mampu menanggapi secara paling baik selera pelanggan. Melalui
diferensiasi terfokus, perusahaan dapat menciptakan produk dan jasa khusus bagi target pasar
ceruk ini secara lebih baik ketimbang pesaingnya.
Sistem informasi dapat memberi perusahaan keuntungan kompetitif dengan menyediakan
data untuk menyusun teknik pemasaran dan penjualan yang tepat. Sistem seperti ini
memperlakukan informasi yang ada sebagai sumber yang bisa “ditambang” oleh perusahaan
untuk meningkatkan perusahaan untuk menganalisis dengan baik pola pembelian konsumen,
seleranya, dan pilihannya sehingga periklanan dan promosi pemasaran secara efisien mencapai
puncak pada target pasar yang lebih kecil.
Data berasal dari suatu sumber tertentu, misalnya transaksi kartu kredit, data demografis,
data pembelian dari menindaian barcode pada kounter di supermarket atau toko-toko retail, dan
data yang terkumpul sewaktu orang berinteraksi pada website. Perangkat lunak yang canggih
bisa menemukan pola dalam kumpulan besar data sepeti ini, kemudian menarik kesimpulan
berdasarkan pola-pola itu yang bisa membantu serta menuntun pengambilan keputusan. Analis
data seperti ini menampilkan model pemasaran one to one dimana pesan-pesan personal tercipta
berdasarkan pilihan-pilihan individual.
Biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelanggan baru diperkirakan lima kali dari
biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Melalui pengujian secara teliti terhadap
transaksi pembelian dan aktivitas pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan mana
yang paling menguntungkan dan semakin banyak memenangkan bisnis mereka. Sejalan dengan
itu, perusahaan bisa menggunakan data-data tersebut untuk mengidentifikasi pelanggan yang
kurang menguntungkan. Perusahaan yang terampil memanfaatkan data pelanggan akan fokus
kepada identifikasi pelanggan mana yang paling berharga dan akan mengguaan data dari beagam
sumber untuk memahami kebutuan mereka (Reinartz dan Kumar, 2002; Davenport, Harris, dan
Kohli, 2001; Clemons dan Weber, 1994).
Manajemen Rantai Persediaan dan Sistem Respons Pelanggan Efisien
Perusahaan digital memiliki kemampuan mencakup wilayah sampai diluar sistem
strategi tradisional untuk memperoleh keuntungan dari link secara digital ke organisasi lainnya.
Strategi level bisnis yang ampuh yang tersedia pada perusahaan digital terdiri dari link-link
rantai ilai vendor dan pemasok ke rantai nilai perusahaan. Integrasi rantai nilai bisa dijalankan
lebih jauh lagi dengan menghubungkan rantai nilai pelanggan ke rantai nilai perusahaan melalui
sebuah “sistem respons pelanggan efisien.” Perusahaan yang memanfaatkan sistem untuk
berhubungan dengan pelanggan dan pemasoknya bisa mereduksi biaya inventorinya sementara
merepons dengan cepat permintaan pelanggan.
Dengan menjaga agar tetap rendah dan rak-rak persediaan tetap terisi dengan
menggunakan sistem pengisian kembali inventori, Sistem manajemen rantai persediaan tidak
hana menekanbiaya inventori, namun juga dapat mengantarkan barang atau jasa dengan cepat
kepada pelanggan. Manajemen rantai persediaan dengan demikian bisa digunakan untuk
menciptakan sistem respons pelanggan yang efisien yang mampu menanggapi permintaan
pelanggan secara lebih efisien.Sistem respons pelanggan yang efisien secara langsung
menghubungkan kembali perilaku konsumen ke distribusi, produksi, dan rantai persediaan.
Kenyamanan dan kemudahan menggunakan sistem informasi telah meningkatkan biaya
penggantian (beban biaya yang dikeluarkan untuk beralih dari satu produk ke produk bersaing),
yang menyebabkan pelanggan enggan beralih ke pesaing. Membandingkan metode stockless
inventory dengan metode persediaan tepat waktu dan metode pengiriman tradisional. Pada
metode persediaan tepat waktu, pelanggan dimungkinkan untuk menekan inventorinya dengan
memesan hanya barang-barang yang diperlukan untuk beberapa hari, sedangkan metode
stockless inventory memungkinkan mereka untuk mengeliminir inventori secara keseluruhan.
18
Semua kewajiban inventori diserahkan kepada distributor, yang mengelola alur
persediaan. Metode stockless inventory merupakan alat yang ampuh untuk “mengunci” paara
pelanggan, dengan demikian memberi keuntungan kompetitif kepada pemasok. Sistem informasi
juga bisa meningkatkan biaya penggantian dengan membuat layanan dukungan produk dan
interaksi lainnya dengan pelanggan secara lebih nyaman dan terpercaya (Vandenbosh dan
Dawar, 2002; Chen dan Hitt, 2002).
Manajemen rantai persediaan dan sistem respons pelanggan efisien merupakan dua
contoh bagaimana perusahaan digital bisa menjalankan strategi bisnis yang tidak terdapat di
perusahaan tradisional. Kedua model sistem itu memerlukan investasi infrastruktur teknologi
informasi berbasis jaringan dan perangkat lunak yang sesuai agar data konsumen dan persediaan
mengalir lancar antar beragam organisasi. Kedua model strategi itu memperluas efisiensi dari
perusahaan perseorangan dan ekonomi secara keseluruhan dengan cara mengarahkan visi ke
depan, yaitu ke sistem produksi berdasarkan permintaan, dan semakin melepaskan sistem
ekonomi tradisional berdasarkan informasi cepat pembelian pelanggan.
Strategi Level-Perusahaan dan Teknologi Informasi
Suatu perusahaan bisnis biasanya merupakan kumpulan bisnis. Perusahaan
terorganisasi secara finansial sebagai suat kumpulan unit bisnis strategis, dan keuntungan
perusahaan secara langsung terkait erat dengan kinerja unit bisnis strategis. Sistem informasi bisa
menjalankan kinerja keseluruhan dari unti bisnis ini berdasarkan sinergi dan kompetensi intinya.
Gagasan mengenai kendali sinergis adalah jika beberapa unti bisa digunakan sebagai input bagi
unit lainnya, atau dua organisasi meraup pasar dan keahlian, maka relasi ini dapat menekan biaya
dan menghasilkan keuntungan.
Memperluas Kompetensi Inti
Konsep kedua untuk strategi level-perusahaan adalah gagasan mengenai “kompetensi
inti”, alasannya adalah bahwa kinerja semua unit bisnis dapat meningkat sejauh unit bisnis
tersebut mengembangkan, atau menciptakan inti pusat kompetensi Kompetensi inti adalah
aktivitas yang menyebabkan perusahaan menjadi pemimpin kelas dunia. Kompetensi
menyebabkan perusahaan menjadi perancang komponen miniatur di dunia, atau layanan
pengiriman barang terbaik, atau pabrik membuat film terbaik. Singkatnya, kompetemsi inti
bersandar pada; pengetahuan yang dikembangkan bertahun-tahun, dan organisasi penelitian
terpercaya atau orang-orang yang mengikuti literatur dan pengetahuan baru lainnya.
Sistem informasi apapun yang melakukan sharing pengetahuan lintas unit bisnis bisa
memperluas kompetensi. Sistem seperti ini memperluas kompetensi dan membantu karyawan
untuk sadar akan munculnya pengetahuan-pengetahuan baru, juga membantu bisnis untuk
mempengaruhi kompetensi yang sudah ada kepada pasar terkait,
Strategi Level-Industri dan Sistem Informasi: Kekuatan-Kekuatan Kompetitif dan Perekonomian
Jaringan
Perusahaan terdiri dari industri, misalnya industi otomotif, telepon, pemancar televisi,
dan industri produk perhutanan, dan seterusnya. Pertanyaan strategis yang utama untuk level
analis ini adalah, “Bagaimana dan bilamana kita harus berkompetisi dengan yang lainnya dalam
industri?” Oleh karena sebagian besar analis strategis menekankan persaingan, maka keuntungan
besar bila diperoleh dengan cara bekerja sama dengan perusahaan lain pada industri terkait.
Misalnya perusahaan bisa bekerja sama untuk mengembangkan standar baku industri di sejumlah
wilayah, mereka bisa bekerja sama membangun costumer awareness, dan secara kolektif dengan
pemasok untuk menekan biaya-biaya (Shapiro dan Varian, 1999). Tiga konsep utama analisis
strategi pada level industri adalah kemitraan informasi, model kekuatan kompetitif, dan
perekonomian jaringan.
23
Kemitraan Informasi
Perusahaan dapat membentuk kemintraan informasi dan bahkan menghubungkan satu
sama lain sistem informasinya utuk mencapai sinergi yang unik. Didalam kemitraan informasi,
kedua perusahaan yang saling bermitra bisa menggabungkan kekuatan dengan saling berbagi
informasi tanpa secara nyata/fisik bergabung (Konsynski dan MzFarlan, 1990).
Kemitraan seperti ini membantu perusahaan memperoleh akses untuk mendapatkan pelanggan
baru, menciptakan peluang-peluang baru untuk penjualan dan penargetan produk. Perusahaan
yang telah menjadi pesaing tradisional akan menemukan bahwa aliasi seperti itu sangat
menguntungkan kedua belah pihak.
Model Kekuatan Kompetitif
Menurut model kekuatan kompetitif yang dikemukakan oleh Porter, Seperti digambarkan
diatas, Perusahaaan menghadapi sejumlah ancaman dan peluang eksternal : ancaman dari
pemain-pemain baru dipasar, tekanan dari produk atau jasa subtitusi, kekuatan penalaran dari
para pelanggan, kekuatan penawaran dari para pemasok, dan posisi pesaing industri tradisional
(Poter, 1985).
Keuntungan kompetitif bisa diperoleh dengan memperluaskemampuan perusahaan untuk
berhadapan dengan pelanggan, pemasok, produk atau jasa subtitusi, dan pemain-pemain baru
dipasar, yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan antara perusahaan dan pesaing
lainnya dalam industri terkait.
Suatu contoh kerja sama level-industri bisa ditemukan pada Covisint yang menciptakan pasar
elektronik dimana pabrik-pabrik besar pembuat komponen-komponen kendaraan ikut ambil
bagian didalamnya. Walaupun General Motor, Vord, dan DaimelerChrysler secara agresif
bersaing dalam hal desain , layanan, kualitas, dan harga, mereka bisa meningkatan produktivitas
industri dengan cara bekerja bersama menciptakan rantai persediaan terpadu. Hadirnya sistem
Covisint memungkinkan semua pemanufaktur dan pemasok untuk berdagang melalui satu situs
internet, pemanufaktur tidak perlu membangun sendiri pasar berbasis-web milik mereka.
Dalam era perusahaan digital, model kekuatan kompetitif perlu dimodifikasi. Model tradisional
Porter mengasumsikan lingkungan industri yang relatif statis, batasan-batasan industri relatif
terlihat secara jelas, dan kumpulan pemasok, pesaing dan pelanggan relatif stabil. Namun dewasa
ini perusahaan tidak lagi berpartisipasi dalam satu jenis industri. Sekarang mereka lebih ambil
bagian pada suatu “Set Industry” atau kumpulan industri beragam yang saling berhubungan
sehingga dihadapkan pada beragam pilihan produk dan jasa (lihat gambar dibawah ini).
20
Namun demikian, model kekuatan kompetitif tetap merupakan model yang sah untuk
penganalisisan strategi, bahkan jika memperhitungkan dampak teknologi internet. Teknologi
internet telah mempengaruhi struktur industri dengan memberikan teknologi yang
mempermudah para pesaing untuk berkompetisi dalam hal harga dan para pemain baru pada
pasar. Keuntungan juga makin berkurang karena internet secara dramatis meningkatan informasi
yang tersedia bagi para pelanggan dalam hal perbandingan harga, dengan demikian
meningkatkan kekuatan penawaran mereka. Walaupun internet bisa memberikan keuntungan,
misalnya pengadaan saluran-sauran baru bagi pelanggan konsumen dan efisiensi pengoperasian
baru, namun perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan kompetitif kecuali mereka
mengintegrasikan fungsi-fungsi internet ke dalam strategi dan operasional mereka
secara keseluruhan.Dalam era internet, kekuatan-kekuatan kompetitif tradisional masih tetap
bekerja, namun persaingan menjadi lebih intens (Porter, 2001).
Perekonomian Jaringan
Konsep strategis ketiga yang juga bermanfaat pada level-industri adalah perekonomian
jaringan. Dalam ekonomi tradisional-perekonomian pabrik dan pertanian-produksi mengalami
penurunan laba. Semakin banyak sumber yang digunakan untuk produksi, semakin rendah
perolehan keuntungannya, sampai tercapai satu titik dimana input-input tambahan tidak lagi
menghasilkan output tambahan. Ini adalah hukum penurunan laba, dan menjadi dasar bagi
sebagian besar perekonomian modern.
Dalam beberapa keadaan, hukum laba tidak berlaku . Misalnya, didalam suatu jaringan,
biaya yang dikeluarkan untuk menambah partisipan lainnya adalah nol, sebaliknya keuntungan
yang diperoleh bisa semakin besar. Semakin banyak jumlah pelanggan pada sistem telepon, atau
internet, semakin besar nilai bagi semua partisipan. Mengoperasikan stasiun pemancar televisi
dengan 1000 pelanggan ketimbang dengan 10 juta pelanggan, bukan lagi hal yang mahal untuk
dilakukan. Dan jumlah komunitas orang-orang yang tergabung semakin bertambah, sebaliknya
biaya penambahan anggota baru tidak diperlukan.
Dari perspektif perekonomian jaringan ini, teknologi informasi bisa berguna secara
strategis. Situs-situs internet dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membangun pelanggan
berpola “komunitas pengguna” yang ingin berbagi pengalaman. Hal ini bisa menciptakan
loyalitas pelanggan dan kesenangan, da membangun ikatan unik dengan pelanggan. Ebay, situs
lelang online raksasa dan iVillage, komunitas online untuk wanita adalah contoh hal tersebut.
Kedua bisnis itu didasarkan pada jaringan dari jutaan pengguna dan kedua perusahaan
memanfaatkan web dan alat komunikasi internet untuk membangun komunitas.
23
Memanfaatkan Sistem Demi Keuntungan Kompetitif: Pokok-Pokok Manajemen
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi termasuk produk-produk, jasa,
prosedur pengoperasiannya, mengendalikan organisasi menuju ke pola-pola perilaku yang baru.
Pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan keuntungan strategis memerlukan perencanaan dan
pengelolaan yang cermat. Manajer yang berminat dalam hal pemanfaatan sistem informasi untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif perlu menjalankan analisis sistem strategis. Bagian Alat
Bantu Manajer diuraikan sejumlah pokok analisis tersebut.
Mengelola Peralihan Strategis
Pengadaptasian dari beragam sistem strategis yang diuraikan pada bab ini umumnya
memerlukan perubahan sasaran bisnis, relasi dengan pelanggan dan pemasok, operasi internal,
dan arsitektur informasi. Perubahan-perubahan sosio-teknis ini, yang mempengaruhi unsur-unsur
sosial dan teknis dari organisasi, bisa dianggap sebagai peralihan strategis-suatu perpindahan
antar level sistem sosio-teknis.
Perubahan-perubahan seperti ini sering mengaburkan batasan-batasan organisasi, baik
eksternal maupun internal. Pemasok dan pelanggan harus terhubung erat dan bisa berbagi
masing-masing kewajiban. Misalnya, dalam sistem inventori stockless dari Baxter diasumsikan
bahwa Baxter memiliki kewajiban untuk mengelola inventori pelanggan (Jonhston dan Vitale,
1988). Manajer perlu merencanakan proses bisnis baru untuk mengkoordinasi aktivitas
perusahaannya dengan pelanggan, pemasok, dan organisasi lainnya.
Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manajer untuk menyelesaikan baik peran
baru maupun peran tradisionalnya, memampukan manajer untuk memonitor, merencanakan, dan
memprediksi dengan lebih tepat dan cepat untuk merespons dengan cepat perubahan lingkungan
bisnis. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai keuntungan
kompetitif pada bisnis, perusahaan, dan level-industri merupakan tanggung jawab kunci bagi
manajemen. Sebagai tambahan untuk identifikasi proses bisnis, kompetensi inti, dan hubungan
dengan yang lain didalam industri yang dapat ditingkatkan dengan teknologi informasi, para
manajer harus mengawasi perubahan sosio –teknis yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem
strategis.
Masing-masing organisasi mempunyai konstelasi untuk sistem informasi yang berasla
dari interaksinya dengan teknologi informasi. Teknologi informasi zaman ini dapat mendorong
ke arah efisiensi dan perubahan utama organisasi dengan mengurangi iaya-biaya agensi dan
biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif. Pengembangan sistem
strategis biasanya memerlukan perubahan luas di dalam struktur organisasi, kultur, dan proses
bisnis. Perubahan-perubahan tersebut sering menghadapi perlawanan.
Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan
menggunakan informasi yang dapat meningkatkan kekayaan serta mempertahankan
kelangsungan organisasi. Teknologi dapat digunakan untuk membedakan produk yang ada,
menciptakan produk dan jasa yang baru, memelihara kompetensi inti, dan mengurangi biaya
operasional. Pemilihan teknologi yang sesuai untuk strategi kompetitif perusahaan merupakan
keputusan kunci.
Bisnis bisa menggunakan sistem informasi strategis untuk memperkuat posisi di
antara para pesaing. Sistem seperti ini mengubah sasaran oranisasi , proses bisnis, produk, jasa,
atau relasi dengan lingkungan, sehingga membawa kepada bentuk-bentuk perilaku baru. Sistem
informasi bisa digunakan untuk mendukung strategi pada level bisnis, perusahaan, dan industri.
22
Pada strategi level bisnis, sistem informasi bisa digunakan untuk membantu perusahaan menjadi
produser barang berharga murah, membedakan produk dan jasa, atau melayani. Sistem infomasi
juga bisa digunakan utntuk “mengunci” pelanggan dan pemasok menggunakan aplikasi
manajemen rantai persediaan. Analisis rantai nilai berguna pada level bisnis untuk
menggarisbawahi aktivitas tertentu dalam bisnis dimana sistem informasi memperoleh dampak
strategis.
Pada level perusahaan, sistem informasi bisa digunakan untuk memperoleh efisiensi
dengan cara mengikat semua pengoperasian unit bisnis sehingga bisa berfungsi secara
keseluruhan atau dengan cara menyediakan wadah untuk berbagi informasi pengeahuan lintas
bisnis. Pada level industri, sistem bisa memberi keuntungan kompetitif dengan cara
memfasilitasi kerja sama dengan perusahaan lainnya didalam indusri, menciptakan konsorsium
atau komunitas untuk berbagi informasi, tukar-menukar transaksi, atau mengkoordinasi aktivitas.
Moel kekuatan kompetitif, kemitraan informasi, dan perekonomian jaringan adalah konsep-
konsep yang berguna untuk mengidentifikasi peluang-peluan strategis bagi sistem pada level-
industri.
23
DAFTAR PUSTAKA
Hapzi Ali, 2017, Modul perkulihan Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Jakarta. Faishal,
Rahman, 2015, Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi:
https://artshouldeternity.wordpress.com/2012/04/19/pengaruh-teknologi-sistem-informasi-dalam-
organisasi/
www.google.com
http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php
https://juansyah.wordpress.com/2013/03/31/pengertian-sistem-informasi
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen :
Mengelola Perusahaan Digital.Penerbit Andi : Yogyakarta
(http://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/17/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi/
(http://agusfirnanda.blogspot.com/2011/10/bab-3-sistem-informasi-organisasi-dan.html

More Related Content

What's hot

Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
TawonNakal
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
TawonNakal
 
Budaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasiBudaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasi
Elysa Anggraini
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
DIKNAS PENDIDIKAN
 
3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya
3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya
3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya
esafsl
 

What's hot (20)

Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Perkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya OrganisasiPerkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya Organisasi
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori Organisasi
 
SI & PI, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi dalam Dunia Bisnis ...
SI & PI, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi dalam Dunia Bisnis ...SI & PI, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi dalam Dunia Bisnis ...
SI & PI, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi dalam Dunia Bisnis ...
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali,vision and c ompany mission, longterm objective cu...
Sm, ari prayogo, hapzi ali,vision and c ompany mission, longterm objective cu...Sm, ari prayogo, hapzi ali,vision and c ompany mission, longterm objective cu...
Sm, ari prayogo, hapzi ali,vision and c ompany mission, longterm objective cu...
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Bab 3 perilaku organisasi
Bab 3 perilaku organisasiBab 3 perilaku organisasi
Bab 3 perilaku organisasi
 
Organisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyaOrganisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannya
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar Organisasi
 
Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
DASAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN
DASAR ORGANISASI DAN MANAJEMENDASAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN
DASAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN
 
Penimbangan Karya
Penimbangan KaryaPenimbangan Karya
Penimbangan Karya
 
PERILAKU MANAJEMEN
PERILAKU MANAJEMENPERILAKU MANAJEMEN
PERILAKU MANAJEMEN
 
Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiPerilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam Organisasi
 
Budaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasiBudaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasi
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya
3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya
3. pengertian budaya organisasi dan perusahaan, hubungan budaya
 

Similar to 3.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, universitas mercu buana, 2017

Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa
Rizky Kurnia
 

Similar to 3.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, universitas mercu buana, 2017 (20)

Kuiz 4 (sim)
Kuiz 4 (sim)Kuiz 4 (sim)
Kuiz 4 (sim)
 
Tugas sim, achmad nur fauzi, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan siste...
Tugas sim, achmad nur fauzi, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan siste...Tugas sim, achmad nur fauzi, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan siste...
Tugas sim, achmad nur fauzi, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan siste...
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
 
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang siste...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang siste...Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang siste...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang siste...
 
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
 
pio ppt 1.pptx
pio ppt 1.pptxpio ppt 1.pptx
pio ppt 1.pptx
 
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
PsikologiIndustriDanOrganisasiBab7
 
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandarpsikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
psikologi industri dan organisasi, bab 7, ashar sunyoto munandar
 
Ppt bab 7.pptx
Ppt bab 7.pptxPpt bab 7.pptx
Ppt bab 7.pptx
 
1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx
 
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, paper sistem informasi, universitas...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, paper sistem informasi, universitas...Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, paper sistem informasi, universitas...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, paper sistem informasi, universitas...
 
Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa
 
Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 
3. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi...
3. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi...3. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi...
3. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi...
 
5 information systems, organizations, and strategy
5 information systems,  organizations, and strategy5 information systems,  organizations, and strategy
5 information systems, organizations, and strategy
 
Tugas softskill powerpoint
Tugas softskill powerpointTugas softskill powerpoint
Tugas softskill powerpoint
 
SISTEM_INFORMASI,_ORGANISASI_DAN_STRATEGI.pptx
SISTEM_INFORMASI,_ORGANISASI_DAN_STRATEGI.pptxSISTEM_INFORMASI,_ORGANISASI_DAN_STRATEGI.pptx
SISTEM_INFORMASI,_ORGANISASI_DAN_STRATEGI.pptx
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
 

More from Yohanes Agung Nugroho

More from Yohanes Agung Nugroho (20)

15.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali,analisa kelebihan dan kekurangan ...
15.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali,analisa kelebihan dan kekurangan ...15.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali,analisa kelebihan dan kekurangan ...
15.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali,analisa kelebihan dan kekurangan ...
 
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
 
10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...
10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...
10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...
 
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
 
07.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi da...
07.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi da...07.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi da...
07.SI-PI, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi da...
 
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
 
5.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, analisis dan alt...
5.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, analisis dan alt...5.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, analisis dan alt...
5.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, analisis dan alt...
 
4.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu etika, sosia...
4.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu etika, sosia...4.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu etika, sosia...
4.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu etika, sosia...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, pengendalian inter...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, pengendalian inter...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, pengendalian inter...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, pengendalian inter...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bisni...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dan pengendalian i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dan pengendalian i...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dan pengendalian i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dan pengendalian i...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
 
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
 
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
 
Si pi, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi dalam...
Si pi, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi dalam...Si pi, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi dalam...
Si pi, yohanes agung .n, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi dalam...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, trend terkini pada...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, trend terkini pada...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, trend terkini pada...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, trend terkini pada...
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Frida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
umusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Zefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 

Recently uploaded (20)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 

3.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, universitas mercu buana, 2017

  • 1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL (SI-PI) SISTEM INFORMASI ORGANISASI DAN STRATEGI Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Oleh : YOHANES AGUNG NUGROHO 55516120049 FAKULTAS MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA JAKARTA 2017
  • 2. 2 A. Organisasi dan Sistem Informasi Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Sistem informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus mampu mengoptimalkan sistem informasi sehingga mendapatkan keuntungan dari teknologi-teknologi yang ada. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi sanat dipengaruhi oleh faktor mediasi, yaitu lingkungan, kultur, struktur, prosedur baku, proses bisnis, politik, keputusan manajemen, dan peluang. Manajer harus mampu memahami sistem informasi, karena sangat akan mempengaruhi kehidupan organisasi. Manajer perlu memilih sistem apa dan bagaimana yang akan dibangun didalam organisasi. Organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang stabil yang memiliki sumber- sumber berasal dari lingkungan untuk diproses sehingga menghasilkan output. Organisasi (definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan tanggung jawab yang harus diseimbangkan selama periode tertentu melalui konflik dan resolusi konflik. Organisasi (perusahaan) menransformasi input-input ini menjadi produk dan jasa didalam fungsi produksi. Produk dan jasa kemudian dikonsumsi oleh lingkungan dan dikembalikan lagi sebagai input. Sebuah organisasi kelangsungan kegiatannya akan lebih stabil dibandingkan sebuah kelompok. Ciri-ciri Organisasi : 1. Rutinitas dan Proses Produksi Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang membentuk proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan untuk memproduksi barang dan untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja organisasi yang tinggi. 2. Politik Organisasi Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya, penghargaan, dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun manajer di dalam setiap organisasi. 3. Budaya Organisasi Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalam menciptakan nilai dengan kekuatan pengikat yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong yang sama, perjanjian pada prosedur, dan praktik yang umum. 4. Lingkungan Organisasi Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima. Lingkungan membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat mempengaruhi lingkungannya dan sekaligus memutuskan untuk mengubah lingkungan.
  • 3. 23 5. Struktur Organisasi Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang dan jasa bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya seperti firma hukum, sistem sekolah, rumah sakit. Definisi teknis dan behavioral dari organisasi tidaklah saling kontradiksi. Sebaliknya, masing- masing saling melengkapi. Definisi teknis menjelaskan kepada kita bagaimana beribu-ribu perusahaan dalam pasar yang kompetitif mengkombinasikan modal, tenaga kerja, dan teknologi informasi, sementara model behavioral membawa kita masuk kedalam masing-masing perusahaan untuk melihat bagaimana teknologi itu mempengaruhi kerja internal organisasi. Stuktur Organisasi Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt(1979) menunjukkan lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi, birokrasi professional, adhocracy. Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering menemukan sistem yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang sering melebihi kegunaannya dengan cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang beroperasi pada rarusan lokasi anda akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu sistem informasi tunggal yang terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya sendiri. Ciri-ciri lain Organisasi Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk mencapainya. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya sebagai penjara) lainnya memiliki tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang lainnya lagi memiliki tujuannormatif (universal, kelompok religious). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki anggota yang berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya menguntungkan klien, pemegang saham atau masyarakat. 1. Fitur-Fitur Umum Organisasi Organisasi mengatur tenaga ahli dalam sebuah struktur hierarki otoritas dimana setiap orang bertanggung jawab terhadap seseorang dan otoritas terbatas pada tindakan-tindakan tertentu. Otoritas dan tindakan masih dibatasi lagi oleh aturan-aturan atau prosedur-prosedur abstrak yang diinterpretasikan dan diterapkan untuk kasus-kasus tertentu. Aturan-aturan ini menciptakan sistem pengambilan keputusan bersifat netral dan universal, setiap orang diperlakukan sama. Organisasi berusaha menyewa dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme. Organisme menerapkan prinsip efesiensi, menghasilkan keuntungan sebesar- besarnya dengan menggunakan usaha seminim mungkin. Menurut Weber, birokrasi bersifat umum karena merupakan bentuk yang paling efisien dari organisasi. Para ahli lainnya memberi tambahan atas pendapat Weber, mengidentifikasi fitur- fitur tambahan dari organisasi. Semua organisasi mengembangkan prosedur standar pengoperasian, politik, dan kultur.
  • 4. 4 1. Prosedur Standar Pengoperasian Organisasi yang bertahan selama satu periode waktu tertentu menjadi sangat efisien, menghasilkan jumlah produk dan jasa terbatas dengan mengikuti aturan-aturan standar. Aturan- aturan rutinitas standar ini dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur, dan praktik-praktik yang seksama dan rasional yang disebut prosedur standar pengoperasian (PSP) yang akan dikembangkan untuk dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi. Prosedur standar pengoperasian sangat membantu mempertahankan efisiensi organisasi modern. Perubahan apapun dalam PSP memerlukan usaha organisasi yang besar. 2. Politik Organisasi Para anggota organisasi menduduki beragam posisi dengan beragam spesialisasi, perhatian, dan prespektif. Akibatnya, mereka memiliki sudut pandang berbeda mengenai bagaimana sumber-sumber, penghargaan, dan hukuman dilaksanakan. Perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan bagi manajer dan karyawan, dan hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik didalam organisasi. Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan terbesar untuk membawa perubahan organisasi khususnya perkembangan sistem informasi yang baru. Hampir semua sistem informasi yang mebawa perubahan-perubahan signifikan mengenai tujuan yang hendak dicapai perusahaan, prosedur, produktifitas, dan personil berpotensi menghaus oposisi politis yang serius 3. Kultur Organisasi Kultur organisasi merupakan kumpulan asumsi fundamental seperti mengenai produk apa yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, dimana, dan untuk siapa. Umumnya asumsi-asumsi kultural ini seluruhnya diyakini begitu saja dan arang diutarakan secara publik (Schein,1985). Kultur organisasi merupakan kekuatan besar yang mempersatukan yang menghambat konflik politik dan membawa pemahaman, persetujuan prosedur, dan praktik- praktik lainnya. Jika kita semua berbagi asumsi kultural mendasar, maka persetujuan dalam hal- hal lainnya dapat dimungkinkan. Namun, selain itu kultur organisasi juga menjadi penghalang besar bagi perubahan khususnya perubahan teknologi. Sebagian besar organisasi akan melakukan apapun untuk mencegah perubahan asumsi dasar. Setiap perubahan teknologi apapun akan mengancam asumsi kultural yang sudah umum diterima pada organisasi. Namun demikian, ada kalanya satu-satunya cara yang bijaksana bagi bagi perusahaan agar selangkah lebih maju adalah dengan menerapkan teknologi baru yang secara langsung melawan kultur organisasi. Jika ini terjadi, maka teknologi sering bertahan sementara kultur perlahan-lahan menyesuaikan. 1. Fitur-Fitur Khusus Organisasi Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang umum, namun tidak ada dua organisasi yang sama persis. Semua organisasi memiliki struktur, sasaran, konstituensi, gaya kepemimpinan, tugas-tugas, dan lingkungan sekitar yang berbeda. Tipe-tipe Organisasi Satu hal penting yang membedakan tiap organisasi adalah struktur atau bentuknya. Karakteristik perbedaan struktur itu ada beragam cara. Mintzberg menggolongkan,lima bentuk dasar organisasi.
  • 5. 23 Tipe Organisasi Keterangan Contoh : Struktur Usahawan Perusahaan kecil, baru mulai, dalam lingkungan yang cepat berubah. Ia memiliki struktur sedehana dan dikelola usahawan yang bertindak sebagai direktur pelaksana tunggal. Bisnis kecil yang baru mulai Birokrasi Mesin Birokrasi besar yang ada dilingkungan yang lambat berubah, menghasilkan barang-barang produksi standar. Didominasi oleh tim dan pengambilan keputusan tersentralisasi. Perusahaan pabrikan berskala menengah Birokrasi Divisional Kombinasi dari beragam birokrasi mesin, masing- masing menghasilkan produk dan layanan yang berbeda, semua dikendalikan dari kantor pusat. General motor yang memiliki anak perusahaan sejumlah 500 Birokrasi Profesional Organisasi berbasis pengetahuan dimana bentuk barang-barang produksi dan jasa tergantng pada keahlian dan pengetahuan para profesional. Didominasi oleh kepala departemen dengan otoritas sentralisasi yang lemah. Perusahaan Hukum, Sistem sekolah Adhokrasi Organisasi “satan tugas” yang harus merespons lingkungan yang berubah dengan pesat. Terdiri dari sejumlah besar kelompok spesialis yang terorganisasi kedalam tim multidispliner jangka pendek dan memiliki kelemahan manajemen pusat. Perusahaan konsultan seperti Rand Coorporation
  • 6. 6 Organisasi dan Lingkungan Organisasi terletak didalam lingkungan. Disana organisasi mengambil sumber-sumber dan menyediakan barang-barang dan jasake lingkungan. Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Pada satu sisi, organisasi terbuka dan tergantung pada lingkungan sosial dan fisik disekitarnya. Tanpa sumber daya keuangan dan manusia, tidak mungkin ada organisasi. Organisasi harus merespons legislatif dan aturan-aturan main yang dikeuarkan oleh pemerintahan, termasuk segala aksi yang dilakukan pelanggan dan pesaing. Disisi lain, organisasi yang berasal dari aliansi bisa mempengaruhi proses politik dan dan penerimaan konsumen terhadap produk-produk mereka. Lingkungan biasanya berubah secara lebih cepat dari pada organisasi. Alasan utama atas kegagalan organisasi adalah ketidakmampuan untuk mengadaptasi perubahan lingkungan yang cepat dan kurangnya sumber daya . Jadi secara garis besar . Fitur umum organisasi terdiri dari :  Struktur Formal  Prosedur Standar Pengoperasian (PSP)  Politik  Kultur  Konstituensi  Fungsi  Kepemimpinan  Tugas-tugas  Teknologi  Proses bisnis Fitur khusus organisasi terdiri dari :  Tipe organisasi  Lingkungan  Tujuan  Kekuasaan 1. Perubahan Ssitem Informasi dalam Organisasi Sistem informasi mejadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Layanan Teknologi Informasi Satu cara agar organisasi bisa mempengaruhi bagaimana teknologi informasi digunakan adalah melalui keputusan-keputusan mengenai konfigurasi teknis dan organisasional dari sistem. Cara lain organisasi mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui keputusan-keputusan mengenai siap yang akan mendesain, membangun, dan memelihara infrastruktur TI organisasi. Keputusan-keputusan ini menentukan bagaimana layanan teknologi informasi di kirim. Unit atau fungsi organisasi formal yang bertanggung jawab untuk layanan tenologi disebut departemen sistem informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab untuk memelihara perangkat lunak, perangkat keras, penyimpanan data, dan jaringan yang menyusun infrastruktuk perusahaan. Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli, seperti programer, analisis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Programer adalah ahli teknis terlatih yang membuat kode-kode instruksi perangkat lunak untuk komputer. Analis sistem bertugas menyusun link-link utama antar kelompok sistem informasi dan kelompok-kelompok lainnya dari organisasi. Merupakan tugas analis sistem untuk menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk meenjadi prasyarat informasi dan sistem.
  • 7. 23 Manajer sistem informasi adalah pemimpin tim yang terdiri dari programer dan analis, manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, dan kepala kelompok sistem kantor. Ia juga bertindak sebagai manajer untuk pengoperasian komputer dan staf pengetri data. Juga para ahli luar, seperti penjual perangkat lunak dan konsultan sering berpartisipasi dalam operasi harian dan perencanaan jangka panjang sistem informasi. Dibanyak perusahaan, departemen sistem informasi dikepalai oleh seorang chief information officer (CIO). Ia tergolong manajemen senior yang bertugas memperluas pemanfaatan teknologi informas didalam perusahaan. End user adalah perwakilan diluar kelompok sistem informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi. End user atau pengguna akhir memainkan peran yang semakin besar dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi. A. Dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi : - Dampak Ekonomi Ukuran perusahaan biasanya berkembang untuk mengurangi biaya transaksi. Teknologi informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu, membuka kemungkinan pertumbuhan pendapatan tanpa menambah ukuran, atau bahkan pertumbuhan pendapatan yang disertai ukuran yang menyusut. - Dampak Organisasi dan Perilaku a) Teknologi Informasi atau TI meratakan organisasi, yaitu perataan hierarki dengan memperluas distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen b) Organisasi pascaindustri, yaitu wewenang semakin bergantung kepada pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal. c) Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan. Terdapat beberapa cara untuk memvisualisasikan penolakan organisasi yang saling berhubungan untuk membawa perubahan dengan mengubah teknologi, tugas, struktur, dan orang-orang secara bersamaan. Internet dan Organisasi Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi. Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem baru adalah sebagai berikut : Lingkungan dimana organisasi berfungsi Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis Budaya dan politik organisasi Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari karyawan yang akan menggunakan system Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk membantunya. Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi Dan Perusahaan Bisnis Sistem informasi telah menjadi tak terpisahkan, online, alat-alat interaktif sangat terlibat di menit-menit ke-operasi dan pengambilan keputusan organisasi besar.
  • 8. 8 Selama dekade terakhir, sistem informasi telah fundamental mengubah ekonomi organisasi dan sangat meningkatkan kemungkinan untuk mengatur pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang dibawa oleh TI. Teori yang berbasis di sosiologi organisasi yang kompleks juga menyediakan beberapa pemahaman tentang bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI baru. IT Meratakan Organisati : Peneliti perilaku telah berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen (lihat Gambar 3-8). IT mendorong hak pengambilan keputusan yang lebih rendah dalam organisasi karena karyawan tingkat bawah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. Sistem informasi dapat mengurangi jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dengan menyediakan manajer dengan informasi untuk mengawasi sejumlah besar pekerja dan dengan memberikan lebih banyak otoritas pengambilan keputusan karyawan tingkat bawah. Peran Sistem Informasi dalam perusahaan Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah perusahaa, yaitu 1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional 2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen 3. Mendukung persaingan keuntungan strategis Teknologi Informasi merupakan faktor yang sangat mendukung dalam penerapan sistem informasi yang merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen yang timbul. Menuju era globalisasi para pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making) tertentu untuk pengembangan solusi yang baru maupun perubahannya akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi yang didukung oleh Teknologi Informasi yang tepat guna. Salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan teknologi informasi. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan. Kehadiran teknologi informasi memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
  • 9. 23 B. Model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis : Internet dan Organisasi Internet, secara khusus World Wide Web, memiliki dampak yang penting bagi relasi antara perusahaan dan entitas-entitas eksternalnya, bahkan antara perusahaan dengan proses bisnis internalnya. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Intinya, Internet mampu secara dramatis menekan biaya transaksi dan agensi. Misalnya, perusahaan perantara dan bank di New York sekarang mampu “mengirim” manual prsedur internalnya kepada karyawannya pada jarak yang jauh dengan mempostingnya di website perusahaan, sehinggu menghemat biaya distribusi. Para tenaga penjua bisa mengetaui informasi harga produk dengan cepat melalui web atau menerima instruksi dari manajemen via e-mail. Bisnis secara cepat membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui teknologi Internet dan menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi infrastruktur teknologi informasi (TI). Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara efisien, hasilnya adalah proses bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhan lebih sedikit, dan organisasi menjadi lebih ramping daripada dimasa lalu. Manajer, Pengambilan Keputusan, dan Sistem Informasi Peran Manajer Dalam Organisasi Manajer memainkan pran didalam organisasi.Tanggung jawabnya meliputi pengambilan keputusan, membuat laporan, menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-perayaan. Menuru Henri Fayol fungsi klasik dari manajer yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengambilan keputusan, dan kontrol. Penjelasan aktivitas manajemen ini mendominasi pemikiran mengenai manajemen dalam jangka waktu yang lama, dan sampai sekarang pun masih tetap populer. Model behavioral menyatakan bahwa perilaku aktual manajer kurang sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, lain dengan yang diindikasikan oleh model klasik. Para peneliti mengetaui bahwa perilaku manajerial nyatanya memiliki 5 atribut yang sangat berbeda dari deskripsi klasik: pertama, manajer menjalankan 600 aktivitas yang berbeda tiap hari tanpa ada jeda. Kedua, aktivitas manajerial terfragmentasi, sebagian besar aktivtas berlangsung selama kurang dari 9 menit, dan hanya 10 persen aktivitas berlangsung selama 1 jam. Ketiga, manajer lebih suka menerima infomasi dari spekulasi, anggapan orang lain, gosip yang beredar, dan tak terencana sebelumnya. (informasi yang tercetak didalam kertas sering dianggap ketinggalan zaman). Keempat, mereka lebih suka bentuk komunikaso secara oral ketimbang tertulis karena lebih fleksibel, hanya memerlukan sedikit usaha. Dan lebih cepat direspon. Kelima, manajer memberi prioritas utama untuk memelihara sekumpulan daftar kontak personal yang beragam serta kompleks yang bertindak sebagai sistem informasi informal dan membantu mereka untuk menjalankan agenda-agendanya dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang. Dengan menganalisis perilaku manajer dari hari ke hari, Mintzberg menemukan bahwa ada 10 peran manajerial. Peran manajeria adalah akivitas yang harus dijalankan manajer didalam sebuah organisasi. Mintzberg mengatakan peran-peran manajerial ini terbagi ke dalam 3 kategori yaitu interpersonal, informational, dan decisional. Peran interpersonal. Manajer bertindak sebagai figur kepala untuk organisasi sewaktu merepresentasi perusahaannya kedunia luar dan menjalankan tugas-tugas simbolis seperti memberi penghargaan kepada karyawan. Manajer bertindak sebagai pemimpin yang memotivasi, memberi saran, dan mendukung bawahannya.
  • 10. 10 Manajer juga bertindak sebagai penghubung antara beragam level organisasi, didalam tiap level ini, mereka menjadi penghubung antara para anggota tim manajemen. Peran informational. Manajer bertindak sebagai pusat nadi organisasi, menerima informasi yang paling up to date, konkrit dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak terkait. Manajer menjadi penyebar informasi dan pembicara untuk organisasinya. Peran decisional. Manajer membuat keputusan. Mereka bertindak sebagai pengusaha dengan menginisiasi tiap bentuk aktivitas baru, mereka menangani kesulitan-kesulitan yang muncul diorganisasi, mereka mengalokasikan sumber-sumber kepada staf yang membutuhkan, menegosiasikan konlik dan menjadi mediator antara kelompok-kelompok yang berkonflik didalam organisasi. Peran Perilaku Sistem Pendukung Peran Interpersonal Figur kepala——————————- Tidak ada Pemimpin—————interpersonal– Tidak ada Perantara———————————– Sistem komunikasi elektronik Peran Informational Pusat nadi———————————- Sistem informasi manajemen, SPP Penyebar—————–Pemrosesan– Sistem kantor, surat Pembicara—————–imformasi— Kantor dan sistem profesional, work station Peran decisional Pemilik usaha————Pengambilan- Tidak ada Pengendali kesulitan—-Keputusan— Tidak ada Alokator sumber————————– Sistem SPK Negosiator——————————— Tidak ada Manajer dan Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sering menjadi peran manajer yang sangat menantang. Sistem informasi telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan mendistribusikan informasi, namun hanya memberi bantuan terbatas untuk pengambilan keputusan manajemen. Karena pengambilan keputusan merupakan wilayah yang terutama dirancang untuk memperngaruhi keseluruhan proses bisnis.
  • 11. 23 Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan strategis menentukan sasaran-sasaran jangka panjang, smber- sumber, dan kebijakan organisasi. Pengambilan keputusan untuk kontrol manajemen secara prinsip memberi perhatian pada bagaimana sumber-sumber digunakan secara efektif dan efisien, dan bagaimana unit-unit operasional menjalankan tugasnya. Pengambilan keputusan kontrol operasional menentukan bagaimana melaksanakan tugas-tugas khusus yang berasal dari manajemen madya. Pengambilan keputusan level-pengetahuan berhubungan dengan pengevaluasian gagasan-gagasan baru untuk menciptakan produk dan layanan, cara-cara untuk mengkomunikasikan pengetahuan baru, dan cara-cara untuk mendistribusikan informasi keseluruh organisasi. Didalam tiap level pengambilan keputusan ini, para peneliti menggolongkan keputusan menjadi keputusan terstruktur dan keputusan tidak testruktur. Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan-keputusan yang memerlukan evaluasi, pengertian, dan pertimbangan terhadap definisi masalah. Tiap keputusan yang dihasilkan selalu baru, penting, dan besifat non-rutin, dan tidak perlu kesepakatan prosedural dalam membuat (Corry dan Scott-Morton, 1971). Keputusan terstruktur, kebalikannya, adalah keputusan-keputusan yang bersifat rutin dan berulang-ulang, dan memerlukan prosedur baku untuk menanganinya supaya lebih praktis. Ada juga keputusan yang bersifat semi terstruktur, yaitu hanya bagian tertentu dari masalah yang memiliki jawaban yang jelas sesuai dengan prosedur tertentu, sedangkan bagian lainnya masih belum jelas penyelesaiannya. Tingkatan Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan mengandung beberapa aktivitas yang saling berbeda. Simon (1960) menggambarkan 4 tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu kecerdasan, perancangan atau desain, pilihan, dan penerapan. Kecerdasan terdiri dari pengidentifikasian dan pemahaman masalah-masalah yang muncul didalam organisasi mengenai mengapa masalah itu muncul, dimana, dan apa saja akibatnya. Sistem tradisional SIM yang menawarkan variasi rincian informasi dapat membantu mengidentifikasikan masalah, khususnya jika sistem yang bersangkutan memberi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai outputnya.
  • 12. 12 Selama melakukan perancangan atau desain solusi atas masalah individu merancang kemungkinan solusi atas masalah. Sistem SPK yang sederhana ideal untuk tingkat pengambilan keputusan ini karena mampu menjalankan model-model sederhana, bisa dikembangkan dengan cepat, dan bisa dioperasikan dengan data yang terbatas. Pilihan terdiri penentuan dari beraganm solusi alternatif. Di sisi para pengambil keputusan memerlukan sistem SPK yang lebih kompleks untuk mengembangkan data ekstensif yang lebi banyak pada beragam alternatif dan model-model kompleks atau atau alat bantu analisis data untuk mengkakulasi semua eban, konsekuensi, dan peluang. Selama melakukan implementasi, ketika keputusan dijalankan, manajer dapat menggunakan sistem pelaporan yang bisa mengerjakan laporan-laporan rutin untuk kemajuan solusi tertentu. Model-Model Pengambilan Keputusan Ada beberapa model yang berusaha menggambarkan bagaimana orang-orang membuat keputusan. Sebagian model ini fokus kepada pengambilan keputusan individual, sebagian lagi fokus kepada pengambilan keputusan dalam kelompok. Model-model pengambilan keputusan individual mengasumsikan bahwa manusia adalah rasional. Model rasional dari perilaku manusia terbentuk berdasarkan gagasan bahwa orang- orang menjalankan semacam kalkulasi pemaksimalan nilai, kalkulasi rasio, kalkulasi konsisten. Menurut model ini, seorang individu mengidentifikasi sasaran, tujuan dan semua prioritas tindakan alternatif berdasarkan kontribusinya terhadap sasaran tersebut, kemudian memilih satu yang paling memberi kontribusi atas sasaran tujuan itu. Kritik untuk model ini menunjukan bahwa nyatanya orang tidak bisa mengkhususkan semua alternatif, dan sebagian besar individu tidak memiliki satu sasaran sehingga tidak mampu menyusun semua prioritas alternatif dan konsekuensi. Sebagian besar keputusan bersifat kompleks sehingga mengkalkulasi pilihan. (bahkan jika dilakukan dengan komputer) hampir tidak dimungkinkan. Daripada mencari di semua alternatif, orang cenderung memilih alternatif pertama yang tersedia yang membawanya kepada sasaran tersebut. Dalam mengambil kebijakan, orang memili kebijakan yang hampir serupa dengan kebijakan yang diambil sebelumnya (Lindbom, 1959). Akhirnya, sebagian ahli menganggap bahwa pengambilan keputusan merupakan proses berkesinambungan dimana keputusan final selalu dimodifikasi.
  • 13. 23 Penelitia lain menyimpulkan bahwa manusia berbeda dalam hal bagaimana mereka memaksimalkan nilai dan dalam hal rujukan yang digunakan untuk menginterpretasikan informasi dan membuat pilihan. Tversky dan kahneman menunjukan bahwa manusia memiliki prasangka-prasangka yang bisa mendistorsi pengambilan keputusan. Orang-orang bisa termanipulasi utnuk memilih salah satu alternatif hanya dengan mengubah kerangka rujukannya. Model kognitif menggambarkan disposisi kepribadian yang mendasar terhadap perlakuan atas informasi, alternatif pilihan, dan evaluasi konsekuensi. Pembuat keputusan sistematis mendekati permasalahan dengan cara menstrukturisasi masalah berdasarkan beberapa metode formal. Mereka mengevaluasi dan mengumpulkan informasi berdasarkan metode terstrukturnya. Para pembuat keputusan intuitif mendekati permasalahan dengan beragam metode, menggunaka cara trial and error untuk mencari solusi. Tidak ada satupun metode yang lebih superior daripada yang lainnya dan masing-masing metode bisa menguntungkan untuk situasi tertentu. Sementara masalah terstruktur dengan pokok-pokok yang sudah jelas bisa ditangani dengan “berfikir dahulu” berdasarkan langkah-langkah logis, masalah lainnya memerlukan solusi kreatif yang baru melalui intuisi atau mencoba beberapa bentuk tindakan tersebut sesuai sebagai solusi (Mintzberg dan Westley, 2001). Setiap pengambilan keputusan dilakukan oleh satu individu, tetapi oleh kelompok atau organisasi keseluruhan. Pengambilan keputusan model organisasional memperhitungkan karakteristik politik dan struktural dari organisasi. Model-model birokratik, politis, dan bahkan model-model “keranjang sampah” telah diajukan untuk menggambarkan bagaimana pengambilan keputusan terjadi didalam organisasi. Menurut pengambilan keputusan model birokratis tujuan terpenting organisasi adalanh memelihara organisasi itu sendiri. Tujuan utama lainnya adalah merduksihal-hal lain yang kurang diperlukan. Kebijakan cenderung meningkat dan hanya sedikit berbeda dari masa lalu. Hal ini karena masuknya kebijakan radikal melibatkan sekian banyak hal yang kurang diperlukan. Model ini menunjukan organisasi secara umum bukan sebagai “pemilihan” atau “keputusan” dalam arti rasional; tetapi menurut model-model birokratis, lebih kepada apapun yang dilakukan organisasi merupakan hasil dari prosedur standar pengoperasian yang dijalankan secara aktif. Organisasi jagang mengubah prosedur standar karena memerlukan pula perubahan personil dan menimbulkan risiko. Walaupun manajemen senior dan pemimpin diberi tugas untuk memimpin organisasi, namun mereka secara eektif terperangkap oleh solusi standar organisasi. Tentu saja sebagian organisasi melakukan perubahan, mereka menemukan cara-cara baru dalam berperilaku, dan bisa dipimpin.Namun, semua perubahan itu membutuhkan waktu yang lama. Dalam pengambilan keputusan model politis, yang dikerjakan oleh organisasi merupakan hasil tawar-menawar politik antara para pemimpin dan kelompok-kelompok yang terlibat. Organisasi tidak memiliki keputusan yang berasal dari “pilihan” untuk memecahkan “permasalahan”. Keputusan berasal dari kesepakatan atau kompromi yang menghasilkan konflik, munculnya pengendali-pengendali utama, perbedaan minat, kekuatan yang berbeda, dan kebingungan politik. Teori pengambilan keputusan yang disebut model “keranjang sampah”, menyatakan bahwa organisasi tidaklah rasional. Pengambilan keputusan bersifat insidental dan merupakan produk dari aliran solusi, masalah, dan situasi yang digabungkan secara acak. Model ini bisa menjelaskan mengapa organisasi kadang kala menerapkan solusi yang tidak sesuai untuk masalah yang dihadapi.
  • 14. 14 Implikasi untuk Perancangan dan Pemahaman Sistem Informasi Agar mampu memberikan manfaat, sistem informasi harus dibangun dengan suatu pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem informasi secara tepat memberi konstribusi untuk pengambilan keputusan manajerial. Dalam pengalaman kami, faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan sistem adalah : Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, dan prosedur standar pengoperasian Kultur dan politik organisasi Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sistem dan perilaku para pekerja yang akan menggunakan sistem itu Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem informasi Sistem harus dibangun untuk mendukung pengambilan keputusan kelompok dan organisasi. Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karakteristik berikut : Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi sistem Mampu mendukung beragam gaya, keterampilan, dan pengetahuan juga mampu melacak banyak alternatif dan konsekuensi Sensitif atau birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik Sistem Informasi dan Strategi Bisnis Tipe sistem informasi tertentu sangat penting bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup jangka panjang suatu perusahaan. Sistem tersebut, yang merupaka alat ampuh untuk tetap terdepan dalam persaingan, disebut sistem informasi srategis. Apa yang Dimaksudkan dengan Sistem Informasi Strategi? Sistem informasi stategis mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa atau relasi lingkungan organisasi untuk memperkuat posisi dalam persaingan dagang. Sistem yang mampu memberi efek seperti ini mampu mengubah bisnis organisasi. Sistem informasi strategis harus dibedakan dengan sistem level-strategis untuk manajr senior yang fokus pada permasalahan pengambilan keputusan jangka panjang. Sistem informasi strategis bisa digunakan disemua level pada satu organisasi, dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih dalam ketimbang sistem lainnya sebagaimana sudah dijelaskan. Sistem informasi strategis secara intens mengubah cara suatu perusahaan menjalankan bisnisnya. Organisasi perlu mengubah proses pengoperasian internal dan relasinya dengan pelanggan serta pemasok sehingga memperoleh keuntungan dari teknologi sistem informasi yang baru. Model-model tradisional sedang dimodifikasi untuk mengakomondasi dampak dari perusahaan digital dan alur informasi yang baru. Sebelum lahirnya perusahaan digital, strategi bisnis menekankan persaingan head to head terhadap perusahaan lainnya pada pasar yang sama. Saat ini, penekanan tersebut semakin meningkat dalam hal eksplorasi, identifikasi, dan penguasaan wilayah pasar; juga dalam hal pemahaman rantai nilai pelanggan secara lebih baik; dan belajar lebih cepat dan mendalam ketimbang pesaing lain. Umumnya tidak ada sistem strategis tunggal, namun ada sejumlah sistem yang beroperasi pada beragam level dari strategi bisnis, perusahaan, dan industri. Untuk tiap level pada strategi bisnis, terdapat pemanfaatan strategis dari sistem. Dan untuk tiap level strategi bisnis, terdapat model yang sesuai yang digunakan untuk analisis. Strategi Level-Bisnis dan Model Rantai Nilai Pada level bisnis dari strategi, pertanyaan pokoknya adalah, “Bagaimana kita berkompetisi dalam pasar tertentu ini?” Yang menjadi obyek untuk pasar mungkin saja bolam lampu, televisi kabel, atau perkakas bangunan.
  • 15. 23 Strategi yang paling umum untuk level ini adalah : (1) menjadi penghasil produk dengan biaya yang rendah, (2) mendiferensiasikan produk dan jasa, dan atau (3) mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas pasar sampai ke pasar global maupun dengan mempersempit pasar-yaitu fokus hanya pada wilayah yang tidak terjangkau dengan baik oleh pesaing lain. Perusahaan digital memberi kemampuan baru untuk mendukung level strategi dengan cara mengelola rantai persediaan, membangun sistem “nikmati dan beri tanggapan” bagi pelanggan., dan memanfaatkan fungsi web dalam melakukan distribusi produk-produk baru dan jasa ke pasar. Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai Pada level bisnis, alat bantu analisis yang paling umum adalah analisis rantai nilai. Model rantai nilai memberi pehatian pada aktivitas khusus dimanastrategi kompetitif bisa diterapkan dengan paling baik (Porter, 1985) dan dimana sistem informasi paling memiliki dampak strategis. Model rantai nilai mengidentifikasi poin-poin pengaruh yang khusus dan penting dimaa perusahaan dapat memanfaatkan teknoligi informasi secara paling efektif untuk memperluas posisi kompetitifnya. Tepatnya, dimanakah keuntungan terbesa dari sistem informasi strategis bisa diperoleh –aktivitas khusus apa yang bisa digunakan untuk menciptakan produk dan jasa baru, memperluas penetrasi pasar, mengikat pelanggan dan pemasok, dan menekan biaya oprasional? Model ini memandang perusahaan sebagai rangkaian atau “rantai” dari aktivitas dasar yang menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan. Aktivitas ini bisa dikategorikan baik sebagai aktivitas primer maupun aktivitas pendukung. Aktivitas primer adalah aktivitas yang paling berhubungan secara langsng dengan produksi dan distribusi produk dan jasa perusahaan, yang menciptakan nilai untuk pelanggan. Aktivitas primer mencakup logistik inboud, pengoperasian, logistik outbound, penjualan dan pemasaran, dan jasa. Logistik inbound meliputi penerimaan dan penyimpanan bahan-bahan material untk produksi. Pengoperasian bertugas mentransformasi input-input menjadi produk jadi. Logistik outbound meliputi penyimpanan dan pendistribusian produk jadi. Penjualan dan pemasaran meliputi promosi dan penjualan produk-produk perusahaan. Aktivitas jasa meliputi pemeliharaan dan perbaikan atas produk dan jasa perusahaan. Aktivitas pendukung memungkinkan proses pengiriman barang pada aktivitas primer dapat dijalankan. Aktivitas pendukung terdiri dari infrastruktur organissi (administrasi dan manajemen), sumber daya manusia (rekrutmen karyawan, kontrak karyawan, dan pelatihan), teknologi (perbaikan dan proses produksi), dan pengadaan (pembelian barang-barang sebagai input produksi). Organisasi memiliki keunggulan kompetitif jika mampu menyediakan lebih banyak nilai kepada pelanggannya, atau jika memberi nilai yang sama dengan harga yang lebih rendah. Sistem informasi dapat memiliki dampak strategis jika ia mampu membantu perusahaan untuk menyediakan produk dan jasa dengan harga lebih murah daripada pesaingnya tetapi memiliki nilai yang lebih baik. Aktivitas yang memberi nilai kepada produk dan jasa tergantung pada fitur dari setiap perusahaan tertentu. Rantai nilai perusahaan bisa dihubungkan ke rantai nilai mitraya yang lain, termasuk pemasok, distributor dan pelanggan. Perusahaan bisa mencapai keuntungan strategis dengan memberi nilai, tidak hanya melalui proses rantai nilai internal, tetapi juga melalui hubungan erat yang efisien dengan mitra nilai indurstrinya. Jaringan yang beroperasi secara digitaldibanyak perusahaan independen bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk membeli barang-barang persediaan, tetapi juga untuk berkoordinasi dengan erat mengenai produk. Teknologi internet memungkinkan perluasan rantai nilai sehingga bisa mengikat semua pemasok, mitra bisnis da pelanggan dalam satu value web.
  • 16. 16 Value web merupakan kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi internet untuk mengkoordinasi rantai nilai untuk secara kolektif menghasilkan produk atau jasa bagi pasar. Value web lebih bersifat dikendalikan oleh konsumen dan berjalan secara kurang linier daripada rantai nilai tradisional. Value web berfungsi seperti ekosistem bisnis yang dinamis, mensinkronisasi proses bisnis dari pelanggan, pemasok, mitra dagang diantaara beragam perusahaan didalam suatu industri atau bisnis terkait. Value web bersifat fleksibel dan adaptif terhadap perubahan persediaan dan permintaan. Relasi bisa dibangun atau diputuskan sebagai respons atau perubahan kondisi pasar. Perusahaan bisa memanfaatkan value web untuk mempertahankan relasi dengan banyak pelanggan yang telah lama terjalin, atau untuk merespon cepat transaksi pelanggan secara individual. Perusahaan bisa mempercepat waktu peluncuran produk ke pasar dan ke pelanggan dengan mengoptimasi relasi value web dalam hal pengambilan keputusan mengenai siapa yang bisa mengantarkan produk atau jasa yang diperlukan dengan harga dan lokasi yang tepat. Bisnis harus mengusahakan perkembangan sistem informasi strategis baik untuk aktivitas rantai nilai inteernal maupun eksternalyang paling memberi nilai lebih. Rantai nilai dan value web tidaklah statis. Dari waktu ke waktu keduanya selalu didesain kembali agar selalu mengikui perubahan dalam lapangan persaingan (Fine dkk, 2002). Perusahaan perlu mengorganisasi dan membentuk kembali sistemnya untuk membuka jalan bagi sumber-sumber nilai yang baru. Produk dan Jasa Sistem Informasi Perusahaan bisa memanfaatkan sistem informasi untuk umenciptakan produk dan jasa baru yang unik yang bisa dengan mudah dibedakan dari produk pesaingnya. Sistem informasi strategis untuk diferensiasi produk dapat mencegah salah repons, yaitu seakan-akan perusahaan yang memiliki produk dan jasa yang berbeda tidak perlu lagi dalam hal basis biaya. Sebagian besar prouk dan jasa berbasis teknologi informasi ini diciptakan oleh institusi finansial. City bank mengembangkan anjungan tunai mandiri (ATM) dan kartu debit di tahun 1977. City Bank pada satu waktu menjadi bank terbesar di Amerika Serikat. ATM City bank sangat berhasil sehingga para pesainnya ikut-ikutan membuat juga sistem ATM mereka. City Bank, Wells Pargo Bank dan yang lainnya terus berinovasi dalam memberi layanan online elektronic banking sehingga pelanggan bisa melakukan sebagian besar transaksi perbankan melalui komputernya dirumah yang terhubung jaringa internet. Bank-bank tersebut, akhir-akhir ini telah meluncurkan kumpulan jasa rekening yang memungkinkan pelanggan mengetahui semua rekeningnya, termasuk kartu kredit, deposito, online travel reward,dan bahkan mengetahui semua rekening miliknya dibank lainnya, dari satu sumber online. Sebagian perusahaan seperti Net Bank memanfaatkan web untuk menciptakan virtual bank yang menawarkan layanan perbankan kompleks tanpa perlu ada cabang-cabang bank secara fisik. Sistem reservasi terkomputerisasi seperti perusahaan penerbangan Amerika SABRE pada mulanya merupakan sistem tradisional yang melakukan diferensiasi produk untuk urusan jasa penerbangan dan perjalanan. Kemudian, sistem tradisionalnya dikembangkan sehingga pelanggan bisa memesan secara langsung trayek penerbangan, hotel, sewa mobil melalui web- tidak perlu melalui agen-agen perjalananatau intermediari yang lain. Sistem yang Fokus pada Ceruk Pasar
  • 17. 23 Bisnis dapat menciptakan ceruk pasar baru dengan cara mengidentifikasi target tertentu atas produk atau jasa yang mampu menanggapi secara paling baik selera pelanggan. Melalui diferensiasi terfokus, perusahaan dapat menciptakan produk dan jasa khusus bagi target pasar ceruk ini secara lebih baik ketimbang pesaingnya. Sistem informasi dapat memberi perusahaan keuntungan kompetitif dengan menyediakan data untuk menyusun teknik pemasaran dan penjualan yang tepat. Sistem seperti ini memperlakukan informasi yang ada sebagai sumber yang bisa “ditambang” oleh perusahaan untuk meningkatkan perusahaan untuk menganalisis dengan baik pola pembelian konsumen, seleranya, dan pilihannya sehingga periklanan dan promosi pemasaran secara efisien mencapai puncak pada target pasar yang lebih kecil. Data berasal dari suatu sumber tertentu, misalnya transaksi kartu kredit, data demografis, data pembelian dari menindaian barcode pada kounter di supermarket atau toko-toko retail, dan data yang terkumpul sewaktu orang berinteraksi pada website. Perangkat lunak yang canggih bisa menemukan pola dalam kumpulan besar data sepeti ini, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pola-pola itu yang bisa membantu serta menuntun pengambilan keputusan. Analis data seperti ini menampilkan model pemasaran one to one dimana pesan-pesan personal tercipta berdasarkan pilihan-pilihan individual. Biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelanggan baru diperkirakan lima kali dari biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Melalui pengujian secara teliti terhadap transaksi pembelian dan aktivitas pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan mana yang paling menguntungkan dan semakin banyak memenangkan bisnis mereka. Sejalan dengan itu, perusahaan bisa menggunakan data-data tersebut untuk mengidentifikasi pelanggan yang kurang menguntungkan. Perusahaan yang terampil memanfaatkan data pelanggan akan fokus kepada identifikasi pelanggan mana yang paling berharga dan akan mengguaan data dari beagam sumber untuk memahami kebutuan mereka (Reinartz dan Kumar, 2002; Davenport, Harris, dan Kohli, 2001; Clemons dan Weber, 1994). Manajemen Rantai Persediaan dan Sistem Respons Pelanggan Efisien Perusahaan digital memiliki kemampuan mencakup wilayah sampai diluar sistem strategi tradisional untuk memperoleh keuntungan dari link secara digital ke organisasi lainnya. Strategi level bisnis yang ampuh yang tersedia pada perusahaan digital terdiri dari link-link rantai ilai vendor dan pemasok ke rantai nilai perusahaan. Integrasi rantai nilai bisa dijalankan lebih jauh lagi dengan menghubungkan rantai nilai pelanggan ke rantai nilai perusahaan melalui sebuah “sistem respons pelanggan efisien.” Perusahaan yang memanfaatkan sistem untuk berhubungan dengan pelanggan dan pemasoknya bisa mereduksi biaya inventorinya sementara merepons dengan cepat permintaan pelanggan. Dengan menjaga agar tetap rendah dan rak-rak persediaan tetap terisi dengan menggunakan sistem pengisian kembali inventori, Sistem manajemen rantai persediaan tidak hana menekanbiaya inventori, namun juga dapat mengantarkan barang atau jasa dengan cepat kepada pelanggan. Manajemen rantai persediaan dengan demikian bisa digunakan untuk menciptakan sistem respons pelanggan yang efisien yang mampu menanggapi permintaan pelanggan secara lebih efisien.Sistem respons pelanggan yang efisien secara langsung menghubungkan kembali perilaku konsumen ke distribusi, produksi, dan rantai persediaan. Kenyamanan dan kemudahan menggunakan sistem informasi telah meningkatkan biaya penggantian (beban biaya yang dikeluarkan untuk beralih dari satu produk ke produk bersaing), yang menyebabkan pelanggan enggan beralih ke pesaing. Membandingkan metode stockless inventory dengan metode persediaan tepat waktu dan metode pengiriman tradisional. Pada metode persediaan tepat waktu, pelanggan dimungkinkan untuk menekan inventorinya dengan memesan hanya barang-barang yang diperlukan untuk beberapa hari, sedangkan metode stockless inventory memungkinkan mereka untuk mengeliminir inventori secara keseluruhan.
  • 18. 18 Semua kewajiban inventori diserahkan kepada distributor, yang mengelola alur persediaan. Metode stockless inventory merupakan alat yang ampuh untuk “mengunci” paara pelanggan, dengan demikian memberi keuntungan kompetitif kepada pemasok. Sistem informasi juga bisa meningkatkan biaya penggantian dengan membuat layanan dukungan produk dan interaksi lainnya dengan pelanggan secara lebih nyaman dan terpercaya (Vandenbosh dan Dawar, 2002; Chen dan Hitt, 2002). Manajemen rantai persediaan dan sistem respons pelanggan efisien merupakan dua contoh bagaimana perusahaan digital bisa menjalankan strategi bisnis yang tidak terdapat di perusahaan tradisional. Kedua model sistem itu memerlukan investasi infrastruktur teknologi informasi berbasis jaringan dan perangkat lunak yang sesuai agar data konsumen dan persediaan mengalir lancar antar beragam organisasi. Kedua model strategi itu memperluas efisiensi dari perusahaan perseorangan dan ekonomi secara keseluruhan dengan cara mengarahkan visi ke depan, yaitu ke sistem produksi berdasarkan permintaan, dan semakin melepaskan sistem ekonomi tradisional berdasarkan informasi cepat pembelian pelanggan. Strategi Level-Perusahaan dan Teknologi Informasi Suatu perusahaan bisnis biasanya merupakan kumpulan bisnis. Perusahaan terorganisasi secara finansial sebagai suat kumpulan unit bisnis strategis, dan keuntungan perusahaan secara langsung terkait erat dengan kinerja unit bisnis strategis. Sistem informasi bisa menjalankan kinerja keseluruhan dari unti bisnis ini berdasarkan sinergi dan kompetensi intinya. Gagasan mengenai kendali sinergis adalah jika beberapa unti bisa digunakan sebagai input bagi unit lainnya, atau dua organisasi meraup pasar dan keahlian, maka relasi ini dapat menekan biaya dan menghasilkan keuntungan. Memperluas Kompetensi Inti Konsep kedua untuk strategi level-perusahaan adalah gagasan mengenai “kompetensi inti”, alasannya adalah bahwa kinerja semua unit bisnis dapat meningkat sejauh unit bisnis tersebut mengembangkan, atau menciptakan inti pusat kompetensi Kompetensi inti adalah aktivitas yang menyebabkan perusahaan menjadi pemimpin kelas dunia. Kompetensi menyebabkan perusahaan menjadi perancang komponen miniatur di dunia, atau layanan pengiriman barang terbaik, atau pabrik membuat film terbaik. Singkatnya, kompetemsi inti bersandar pada; pengetahuan yang dikembangkan bertahun-tahun, dan organisasi penelitian terpercaya atau orang-orang yang mengikuti literatur dan pengetahuan baru lainnya. Sistem informasi apapun yang melakukan sharing pengetahuan lintas unit bisnis bisa memperluas kompetensi. Sistem seperti ini memperluas kompetensi dan membantu karyawan untuk sadar akan munculnya pengetahuan-pengetahuan baru, juga membantu bisnis untuk mempengaruhi kompetensi yang sudah ada kepada pasar terkait, Strategi Level-Industri dan Sistem Informasi: Kekuatan-Kekuatan Kompetitif dan Perekonomian Jaringan Perusahaan terdiri dari industri, misalnya industi otomotif, telepon, pemancar televisi, dan industri produk perhutanan, dan seterusnya. Pertanyaan strategis yang utama untuk level analis ini adalah, “Bagaimana dan bilamana kita harus berkompetisi dengan yang lainnya dalam industri?” Oleh karena sebagian besar analis strategis menekankan persaingan, maka keuntungan besar bila diperoleh dengan cara bekerja sama dengan perusahaan lain pada industri terkait. Misalnya perusahaan bisa bekerja sama untuk mengembangkan standar baku industri di sejumlah wilayah, mereka bisa bekerja sama membangun costumer awareness, dan secara kolektif dengan pemasok untuk menekan biaya-biaya (Shapiro dan Varian, 1999). Tiga konsep utama analisis strategi pada level industri adalah kemitraan informasi, model kekuatan kompetitif, dan perekonomian jaringan.
  • 19. 23 Kemitraan Informasi Perusahaan dapat membentuk kemintraan informasi dan bahkan menghubungkan satu sama lain sistem informasinya utuk mencapai sinergi yang unik. Didalam kemitraan informasi, kedua perusahaan yang saling bermitra bisa menggabungkan kekuatan dengan saling berbagi informasi tanpa secara nyata/fisik bergabung (Konsynski dan MzFarlan, 1990). Kemitraan seperti ini membantu perusahaan memperoleh akses untuk mendapatkan pelanggan baru, menciptakan peluang-peluang baru untuk penjualan dan penargetan produk. Perusahaan yang telah menjadi pesaing tradisional akan menemukan bahwa aliasi seperti itu sangat menguntungkan kedua belah pihak. Model Kekuatan Kompetitif Menurut model kekuatan kompetitif yang dikemukakan oleh Porter, Seperti digambarkan diatas, Perusahaaan menghadapi sejumlah ancaman dan peluang eksternal : ancaman dari pemain-pemain baru dipasar, tekanan dari produk atau jasa subtitusi, kekuatan penalaran dari para pelanggan, kekuatan penawaran dari para pemasok, dan posisi pesaing industri tradisional (Poter, 1985). Keuntungan kompetitif bisa diperoleh dengan memperluaskemampuan perusahaan untuk berhadapan dengan pelanggan, pemasok, produk atau jasa subtitusi, dan pemain-pemain baru dipasar, yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan antara perusahaan dan pesaing lainnya dalam industri terkait. Suatu contoh kerja sama level-industri bisa ditemukan pada Covisint yang menciptakan pasar elektronik dimana pabrik-pabrik besar pembuat komponen-komponen kendaraan ikut ambil bagian didalamnya. Walaupun General Motor, Vord, dan DaimelerChrysler secara agresif bersaing dalam hal desain , layanan, kualitas, dan harga, mereka bisa meningkatan produktivitas industri dengan cara bekerja bersama menciptakan rantai persediaan terpadu. Hadirnya sistem Covisint memungkinkan semua pemanufaktur dan pemasok untuk berdagang melalui satu situs internet, pemanufaktur tidak perlu membangun sendiri pasar berbasis-web milik mereka. Dalam era perusahaan digital, model kekuatan kompetitif perlu dimodifikasi. Model tradisional Porter mengasumsikan lingkungan industri yang relatif statis, batasan-batasan industri relatif terlihat secara jelas, dan kumpulan pemasok, pesaing dan pelanggan relatif stabil. Namun dewasa ini perusahaan tidak lagi berpartisipasi dalam satu jenis industri. Sekarang mereka lebih ambil bagian pada suatu “Set Industry” atau kumpulan industri beragam yang saling berhubungan sehingga dihadapkan pada beragam pilihan produk dan jasa (lihat gambar dibawah ini).
  • 20. 20 Namun demikian, model kekuatan kompetitif tetap merupakan model yang sah untuk penganalisisan strategi, bahkan jika memperhitungkan dampak teknologi internet. Teknologi internet telah mempengaruhi struktur industri dengan memberikan teknologi yang mempermudah para pesaing untuk berkompetisi dalam hal harga dan para pemain baru pada pasar. Keuntungan juga makin berkurang karena internet secara dramatis meningkatan informasi yang tersedia bagi para pelanggan dalam hal perbandingan harga, dengan demikian meningkatkan kekuatan penawaran mereka. Walaupun internet bisa memberikan keuntungan, misalnya pengadaan saluran-sauran baru bagi pelanggan konsumen dan efisiensi pengoperasian baru, namun perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan kompetitif kecuali mereka mengintegrasikan fungsi-fungsi internet ke dalam strategi dan operasional mereka secara keseluruhan.Dalam era internet, kekuatan-kekuatan kompetitif tradisional masih tetap bekerja, namun persaingan menjadi lebih intens (Porter, 2001). Perekonomian Jaringan Konsep strategis ketiga yang juga bermanfaat pada level-industri adalah perekonomian jaringan. Dalam ekonomi tradisional-perekonomian pabrik dan pertanian-produksi mengalami penurunan laba. Semakin banyak sumber yang digunakan untuk produksi, semakin rendah perolehan keuntungannya, sampai tercapai satu titik dimana input-input tambahan tidak lagi menghasilkan output tambahan. Ini adalah hukum penurunan laba, dan menjadi dasar bagi sebagian besar perekonomian modern. Dalam beberapa keadaan, hukum laba tidak berlaku . Misalnya, didalam suatu jaringan, biaya yang dikeluarkan untuk menambah partisipan lainnya adalah nol, sebaliknya keuntungan yang diperoleh bisa semakin besar. Semakin banyak jumlah pelanggan pada sistem telepon, atau internet, semakin besar nilai bagi semua partisipan. Mengoperasikan stasiun pemancar televisi dengan 1000 pelanggan ketimbang dengan 10 juta pelanggan, bukan lagi hal yang mahal untuk dilakukan. Dan jumlah komunitas orang-orang yang tergabung semakin bertambah, sebaliknya biaya penambahan anggota baru tidak diperlukan. Dari perspektif perekonomian jaringan ini, teknologi informasi bisa berguna secara strategis. Situs-situs internet dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membangun pelanggan berpola “komunitas pengguna” yang ingin berbagi pengalaman. Hal ini bisa menciptakan loyalitas pelanggan dan kesenangan, da membangun ikatan unik dengan pelanggan. Ebay, situs lelang online raksasa dan iVillage, komunitas online untuk wanita adalah contoh hal tersebut. Kedua bisnis itu didasarkan pada jaringan dari jutaan pengguna dan kedua perusahaan memanfaatkan web dan alat komunikasi internet untuk membangun komunitas.
  • 21. 23 Memanfaatkan Sistem Demi Keuntungan Kompetitif: Pokok-Pokok Manajemen Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi termasuk produk-produk, jasa, prosedur pengoperasiannya, mengendalikan organisasi menuju ke pola-pola perilaku yang baru. Pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan keuntungan strategis memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang cermat. Manajer yang berminat dalam hal pemanfaatan sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan kompetitif perlu menjalankan analisis sistem strategis. Bagian Alat Bantu Manajer diuraikan sejumlah pokok analisis tersebut. Mengelola Peralihan Strategis Pengadaptasian dari beragam sistem strategis yang diuraikan pada bab ini umumnya memerlukan perubahan sasaran bisnis, relasi dengan pelanggan dan pemasok, operasi internal, dan arsitektur informasi. Perubahan-perubahan sosio-teknis ini, yang mempengaruhi unsur-unsur sosial dan teknis dari organisasi, bisa dianggap sebagai peralihan strategis-suatu perpindahan antar level sistem sosio-teknis. Perubahan-perubahan seperti ini sering mengaburkan batasan-batasan organisasi, baik eksternal maupun internal. Pemasok dan pelanggan harus terhubung erat dan bisa berbagi masing-masing kewajiban. Misalnya, dalam sistem inventori stockless dari Baxter diasumsikan bahwa Baxter memiliki kewajiban untuk mengelola inventori pelanggan (Jonhston dan Vitale, 1988). Manajer perlu merencanakan proses bisnis baru untuk mengkoordinasi aktivitas perusahaannya dengan pelanggan, pemasok, dan organisasi lainnya. Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manajer untuk menyelesaikan baik peran baru maupun peran tradisionalnya, memampukan manajer untuk memonitor, merencanakan, dan memprediksi dengan lebih tepat dan cepat untuk merespons dengan cepat perubahan lingkungan bisnis. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan, dan level-industri merupakan tanggung jawab kunci bagi manajemen. Sebagai tambahan untuk identifikasi proses bisnis, kompetensi inti, dan hubungan dengan yang lain didalam industri yang dapat ditingkatkan dengan teknologi informasi, para manajer harus mengawasi perubahan sosio –teknis yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem strategis. Masing-masing organisasi mempunyai konstelasi untuk sistem informasi yang berasla dari interaksinya dengan teknologi informasi. Teknologi informasi zaman ini dapat mendorong ke arah efisiensi dan perubahan utama organisasi dengan mengurangi iaya-biaya agensi dan biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif. Pengembangan sistem strategis biasanya memerlukan perubahan luas di dalam struktur organisasi, kultur, dan proses bisnis. Perubahan-perubahan tersebut sering menghadapi perlawanan. Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan informasi yang dapat meningkatkan kekayaan serta mempertahankan kelangsungan organisasi. Teknologi dapat digunakan untuk membedakan produk yang ada, menciptakan produk dan jasa yang baru, memelihara kompetensi inti, dan mengurangi biaya operasional. Pemilihan teknologi yang sesuai untuk strategi kompetitif perusahaan merupakan keputusan kunci. Bisnis bisa menggunakan sistem informasi strategis untuk memperkuat posisi di antara para pesaing. Sistem seperti ini mengubah sasaran oranisasi , proses bisnis, produk, jasa, atau relasi dengan lingkungan, sehingga membawa kepada bentuk-bentuk perilaku baru. Sistem informasi bisa digunakan untuk mendukung strategi pada level bisnis, perusahaan, dan industri.
  • 22. 22 Pada strategi level bisnis, sistem informasi bisa digunakan untuk membantu perusahaan menjadi produser barang berharga murah, membedakan produk dan jasa, atau melayani. Sistem infomasi juga bisa digunakan utntuk “mengunci” pelanggan dan pemasok menggunakan aplikasi manajemen rantai persediaan. Analisis rantai nilai berguna pada level bisnis untuk menggarisbawahi aktivitas tertentu dalam bisnis dimana sistem informasi memperoleh dampak strategis. Pada level perusahaan, sistem informasi bisa digunakan untuk memperoleh efisiensi dengan cara mengikat semua pengoperasian unit bisnis sehingga bisa berfungsi secara keseluruhan atau dengan cara menyediakan wadah untuk berbagi informasi pengeahuan lintas bisnis. Pada level industri, sistem bisa memberi keuntungan kompetitif dengan cara memfasilitasi kerja sama dengan perusahaan lainnya didalam indusri, menciptakan konsorsium atau komunitas untuk berbagi informasi, tukar-menukar transaksi, atau mengkoordinasi aktivitas. Moel kekuatan kompetitif, kemitraan informasi, dan perekonomian jaringan adalah konsep- konsep yang berguna untuk mengidentifikasi peluang-peluan strategis bagi sistem pada level- industri.
  • 23. 23 DAFTAR PUSTAKA Hapzi Ali, 2017, Modul perkulihan Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Jakarta. Faishal, Rahman, 2015, Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi: https://artshouldeternity.wordpress.com/2012/04/19/pengaruh-teknologi-sistem-informasi-dalam- organisasi/ www.google.com http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php https://juansyah.wordpress.com/2013/03/31/pengertian-sistem-informasi Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen : Mengelola Perusahaan Digital.Penerbit Andi : Yogyakarta (http://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/17/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi/ (http://agusfirnanda.blogspot.com/2011/10/bab-3-sistem-informasi-organisasi-dan.html