Teks ini membahas tentang sistem informasi untuk persaingan keunggulan. Ia menjelaskan pengertian organisasi dan sistem informasi, bagaimana sistem informasi mempengaruhi organisasi dan perusahaan, serta cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan.
1. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Kewirausahan, Universitas Mercu Buana,...
SI Untuk Keunggulan Bisnis
1. MAKALAH
Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
DISUSUN OLEH:
EVI YULIANA SARI (43217110345)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan informasi teknologi secara terus-menerus mengubah dunia
bisnis.Perusahaan tradisional mampu menciptakan produk dan jasa yang baru,
mengembangkan model bisnis yang lama untuk dijadikan sebagai model bisnis yang
baru.Manajemen teknologi informasi perusahaan juga telah berubah dengan menggunakan
jaringan digital yang berkecepatan tinggi.Dengan pertumbuhan sistem informasi yang begitu
cepat seorang manajer bisa bekerja dengan menggunakan akses on-line yang bisa digunakan
lebih cepat untuk mengetahui perkembangan informasi perusahaan.
Sebagai calon manajer perusahaan kita perlu mengetahui perkembangan informasi
teknologi tersebut dengan baik dan benar.Dengan mengetahui hal tersebut seorang manajer
bisa mengetahui hubungan antara organisasi perusahaan, sistem informasi, dan strategi
bisnis.Dan sebagai seorang manajer juga perlu mendesain, membangun, dan menjalankan
sistem informasi. Oleh karena itu disini kita akan sedikit mengulas mengenai Sistem
Informasi, Organisasi, dan Strategi serta mengenai Keunggulan Kompetetif.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang tersebut diatas, maka diperoleh sebuah rumusan masalah sebagai
berikut ;
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi dan sistem informasi itu ?
2. Bagaimana sistem informasi mempengaruhi organisasi dan perusahaan ?
3. Bagaimana cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif
perusahaan ?
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan struktur formal yang stabil dan formal yang yang mengambil
sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menjadikan untuk menciptakan
output.Organisasi juga merupakan struktur social karena merupakan sekumpulan elemen
sosial.Gambaran perilaku organisasi yang lebih realistis adalah sekumpulan hak, kewajiban,
dan tanggung jawab yang diseimbangkan seiring periode waktu melalui konflik dan
pemecahan konflik.(Laudon,C Kenneth. Laudon, P Jane :97 ).
Selain itu menurut Kenneth dalam buku edisi ke-8 menjelaskan definisi organisasi
juga ada dua yaitu organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial resmi yang stabil yang
memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan memproses sember-sumber itu agar
menghasilkan output.Dan organisasi(definisi behavioral) adalah kumpulan hak, hak khusus,
kewajiban dan tanggung jawab yang harus dengan cermat diseimbangkan selama periode
waktu tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.
Ø Ciri-ciri Organisasi
a. Prosedur Standart Pengoperasian
Aturan-aturan rutinitas standart yang dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur
dan praktik-praktik yang saksama dan rasional yang dikembangkan untuk dapat mencangkup
semua situasi yang mungkin dihadapi.
b. Politik Organisasi
Orang-orangdalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan keahlian,
pertimbangan, dan prespektif yang berbeda.Akibatnya, mereka secara alami mereka memiliki
sudut pandang berbeda mengenai bagaimana sumber daya, penghargaan, hukuman harus
diberikan.
c. Budaya Organisasi
Seluruh organisasi memiliki asumsi dasar, yang tak dapat dibantah, dan tidak dapat
dipertanyakan yang menjelaskan tujuan dan produk organisasi tersebut. Budaya organisasi
meliputi seperangkat asumsi fundamental mengenai produk apa yang harus diproduksi
organisasi, bagaimana organisasi memproduksinya, di mana, dan untuk siapa.
Pada saat yang bersamaan, budaya organisasi adalah hambatan kuat pada perubahan,
terutama perubahan teknologi.
4. d. Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima.Pada satu sisi,
organisasi terbuka kepada, dan bergantung kapada, lingkungan social dan fisik yang
mengelilinginya. Pada sisi lain, organisasi dapat memengaruhi lingkungan.
Ø Strukutur Organisasi
Menurut Mintzberg, 1979 menunjukkan 5 dasar struktur organisasi, yaitu ;
Tipe Organisasi Keterangan Contoh
Struktur
usahawan
Perusahaan kecil, lingkungan cepat
berubah, struktur organisasi sederhana,
dikelola oleh usahawan yang bertindak
sebagai direktur pelaksana tungal.
Bisnis kecil yang
baru mulai.
Birokasi mesin Birokrasi besar, lingkungan yang
lambat berubah, produk adalah barang-
barang standart, didomonasi oleh tim
dan sntralisasi.
Perusahaan
manufactur skala
menengah.
Birokrasi
divisional
Kombinasi dari beragagam birokrasi
mesin, menghasilkan produk dan
layanan berbeda, dikendalikan oleh
kantor pusat.
General motor
yang memiliki
perusahaan
sejumlah 500.
Birokrasi
professional
Organisasi berbasis pengetahuan,
produk jasa sesuai keahlian dan
pengetahuan para professional,
didominasi oleh kepala departemen
dengan otoritas sentralisasi lemah.
Perusahaan
hokum,sistem
sekolah, rumah
sakit.
Adhokrasi Organisasi “satuan tugas”, responsif
pada perubahan lingkungan, terdiri dari
sekelompok spesialisasi yang
terorganisasi, tim multidisipliner
jangka pendek dan memiliki kelemahan
manajemen pusat
Perusahaan
konsultan
5. 2.2Sistem Informasi Memengaruhi Organisasi dan Perusahaan
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada
dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model
delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk
memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya.
Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar
dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan
tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain)
dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas
perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan
organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut
pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi, agar memberi informasi yang
dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi disisi lain
juga harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat
keuntungan dari teknologi baru.
6. Sitem informasi menjadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan
tiap menit operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.Dalam sebuah
perusahaan terdapat departemen sistem informasi yang merupakan unit organisasi formal
yang bertanggung jawab untuk memelihara fungsi sistem informasi di dalam organisasi.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli teknis
terlatih yang membuat kode-kode intruksi perangkat lunak dan komputer), analisis
sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk
menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai penyusun link-link utama antar
kelompok), manajer sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada departemen sistem
informasi), chief information officer (manajer senior yang bertugas mengepalai fungsi sitem
informasi si dalam perusahaan) dan end user (perwakilan diluar kelompok sistem informasi
sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
Selama dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi
organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekejaan.Dan hal tersebut
menimbulkan beberapa dampak bagi organisasi danperusahaan. Diantara dampak-dampak
dari sistem informasi memengaruhi organisasi dan perusahaan yaitu :
a. Dampak Ekonomi
Teknologi sistem informasi sebenarnya ditolak oleh sejumlah manager madya dan pekerja
data karena teknologi informasi menggantikan pekerjaannya. Namun, teknologi informasi
juga membantu perusahaan memperkecil ukuran karena ia mampu mereduksi biaya. Menurut
teori biaya transaksi, perusahaan dan individu selalu meminimalkan biaya transaksi, begitu
juga dengan biaya-biaya produksi. Memanfaatkan pasar adalah mahal (Williamson, 1985;
Coase, 1937) karena memerlukan biaya-biaya seperti lokasi, dan komunikasi dengan para
pemasok jarak jauh, pembelian asuransi, mendapat informasi prduk,dll.
Menurut teori agensi, perusahaan lebih dipandang sebagai “link kontrak” antara individu-
individu yang hanya berorientasi demi keuntungan pribadi daripada satu kesatuan entitas
yang berorientasi pemaksimalan laba (Jensen dan Meckling, 1976).
7. b. Dampak Organisasi dan Perilaku
Berdasarkan penelitian behavioral, disusunlah teori yang mengatakan bahwa teknologi
informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada pada organisasi
dengan cara menekankan biaya yang diperlukan oleh informasi dan memperluas distribusi
informal (Malone, 1997).
Pendekatan behavioral lainnya memandang lainnya memandang sistem informasi sebagai
jalan keluar dari kompetisi politik antara kelompok-kelompok organisasi untuk
mempengaruhi kebijakan-kebijakan organisasi, prosedur, dan sumber-sumber
organisasi (Laudon, 1974; Keen, 1981; Kling, 1980)
Perusahaan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan
dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.
Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku
memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang
kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada
akhirnya dijual dalam bentuk penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber
daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan
kepada para pelanggannya.
8. Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi :
1. standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan,
2. manajemen perusahaan, dan
3. suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.
Lingkaran Umpan Balik
Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya virtual.
Data dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke dalam
pemroses informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian
diberikan kepada para manajer, yang melakukan pengambilan keputusan yang akan
memengaruhi perubahan-perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik.
Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh standar-standar
kinerja perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan oleh pemroses informasi
untuk mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan kinerja sesuai dengan yang
diharapkan.
Perusahaan di dalam Lingkungannya
Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa
yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak
akan dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya. Unsur-
Unsur lingkungan adalah organisasi dan individu yang berada di luar perusahaan dan
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur
terdapat di dalam suatu sistem yang lebih besar yang disebut masyarakat (society).
9. Pemasok (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku, mesin,
jasa, orang, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk
dan jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada pelanggan (customer) perusahaan.
Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun tidak
terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas institusi-institusi seperti
bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang memengaruhi sumber daya keuangan
yang tersedia bagi perusahaan. Pemegang saham dan pemilik (stockholders and owners)
adalah orang-orang yang menginvestasikan uang ke dalam perusahaan. mereka adalah
pemilik perusahaan yang sebenarnya.
Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan
di dalam pasar. Pemerintah (government), baik itu di tingkat nasional, provinsi, maupun
lokal, akan memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian, informasi, dan dana.
Komunitas operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggung jawabnya kepada masyarakat
global dengan menghargai lingkungan hidup, memberikan produk dan jasa yang
memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan, dan melakukan operasinya secara etis.
2.3 Manager, Pengambilan Keputusan dan SIstem Informasi
Peran Manager dalam Organisasi
Manager memainkan peran didalam organisasi. Tanggung jawabnya meliputi
pengambilan keputusan, membuat laporan, menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-
perayaan.Model Klasik Manajemen, merupakan derkripsi tradisional dari manjemen yang
berfokus pada fungsi-fungsi formal dari manjemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
koordinasi, pengambilan keputusan dan control. Model behavioral,menjelaskan manajemen
berdasarkan penelitian behavioral mengenai apa yang sesungguhnya dilakukan para manager
dalam mengembangkan tugasnya.
Peran Manager, merupakan aktivitas manager yang harus dijalankan manager di dalam
sebuah oraganisasi. Peran manager menurut Mintzbergdibagi dalam 3 kategori, yaitu :
1. Peran interpersonal, manager bertindak sebagai figure kepala dan pemimpin organisasi.
2. Peran informal, yaitu manager menjadi pusat nadi organisasi, menerima dan menyebarkan
informasi penting.
10. 3. Peran decisional, yaitu manager menginisiasi aktivitas, menagani ksulitan, mengalokasi
sumber-sumber dan negosiasi konflik.
Model-model pengambilan Keputusan
Model pengambilan keputusan focus pada pengambilan keputusan individual dan
sebagian lagi focus kepada pengambilan keputusan dalam kelompok.
Model-model pengambilan keputusan individual mengasumsikan bahwa manusia
adalah rasional.Model rasional, model perilaku manusia berdasar keyakinan bahwa orang-
orang, organisasi dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan nilai yang secara
mendasar konsisten.Model kognitif, yaitu disposisi kpribadian yang mendasar terhadap
perlakuan atas informasi, laternatif, pilihan dan evaluasi terhadap konsekuensi.
Pembuat keputusan sistematis, mendekati permasalahan dengan cara menstrukturisasikan
masalah berdasarkan beberapa metode formal. Mereka mengevaluasi dan mengumpulkan
informasi berdasarkan metode terstrukturnya. Dan para pembuat keputusan intuisifmendekati
permasalahan dengan beragam metode, menggunakan cara trial and error untuk mencari
solusi. Mereka cenderung tidak menstrukturisasikan pengumpulan informasi atau
evaluasi (McKenney dan Keen, 1974)
Namun, kadang kalli keputusan tidak diambil secara individual melainkan leh
kelompok atau organisasi keseluruhan.Pengambilan keputusan model organisasional,
memperhitungkan karateristik pollitik dan structural dari organisasi.Menurut pengambilan
keputusan birokratis, tujuan terpenting organisasi adalah memelihara organisasi itu sendiri
dan keputusan yang dihasilkan dibentuk dari prosedur standart pengoperasian.Pengambilan
keputusan model politisyaitu model pengambilan keputusan dimana keputusan yang
dihasilkan berasal dari persainngan dan tawar-menawar antara kelompok-kelompok terkait
dan pemimpin-pemimpin utama dalam organisasi. Selain itu teori pengambilan keputusan
model“keranjanng sampah” yaitu model pengambilan keputusan yang menyatakan bahwa
organisasi tidaklah rasional dan bahwa keputusan merupakan solusi masalah karena
kebetulan saja.
11. IMPLIKASI untuk PERANCANGAN dan PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI
Agar mampu memberikan manfaat, sisitem inforamsi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem
informasi secara tepat memberi kontribusi untuk pengambilan keputusan manajerial. Faktor-
faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan sistem
adalah :
· Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi.
· Srtuktur organisasi hierarki, spesialisasi dan prosedur standart pengoperasian.
· Kultur dan politik organisassi.
· Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya.
· Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sitem dan perilaku para pekerja
yang akan menggunakan sistem tersebut.
· Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem informasi.
Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karateristik
berikut :
· Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi
informasi.
· Mampu mendukung beragam gaya, ketrampilan dan pengetahuan juga mampu melacak
banyak alternative dan konsekuensi.
· Sensitive atas birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik.
2.4 Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik
dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untukmemberikan keunggulan
kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan
jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan
di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa
pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih
tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan
juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di
dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu
pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar.Ingat
bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam
12. memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan.Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan
sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.Perusahaan multinasional sering kali
mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai
suatu keunggulan ekonnomi.Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki
kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.Biasanya keunggulan kompetitif dapat
dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Beberapa perusahaan berkinerja lebih baik daripada yang lain. Perusahaan yang
melakukan kinerja lebih baik daripada yang lain dikatakan memliki keunggulan kompetitif.
Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif biasanya memiliki akses terhadap sumber
daya khusus yang tidak dimilki yang lain, atau juga mampu menggunakan sumber daya yang
tersedia umum dengan lebih efisien-biasanya pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Perusahaan dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga
yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan
informasi untuk mendapatkan pengungkit (leverage) di dalam pasar.
Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang
mengembangkan konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sisteam nilai (value
system).
1. Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan
dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para
pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chains).
13. Gambar 1.1 Rantai nilai
Margin adalah nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya produksi dan
margin merupakan tujuan dari rantai nilai tersebut.
Aktivitas-aktivitas nilai pokok ditunjukkan pada gambar (Merah)
meliputi pengumpulan logistik (inbound logistic) untuk mendapatkan bahan mentah dan
persediaan lainnya dan menyuplai; Operasionalyaitu mengubah barang baku menjadi barang
jadi; penyebaran logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi produk kepada
pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan pelanggan dan menerima
pesanan; dan servis atau pelayanan untuk memelihara hubungan baik dengan para pelanggan
setelah transaksi jual-beli.
Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar (warna biru), terdiri
dari infrastruktur perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang mempengaruhi semua
aktivitas pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada aktivitas utama, ketiga
aktivitas itu adalah pengelola sumber daya manusia terdiri dari seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi dan peran yang
dilaksanakan oleh para manager; pengembangan teknologi yaitu semua aktivitas yang
melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan yaitu aktivitas yang berhubungan dengan
pengadaan sumber daya seperti material dan mesin yang akan digunakan oleh aktivitas-
aktivitas utamanya.
STRATEGI LEVEL BISNIS dan MODEL RANTAI
Pada level ini perusahaan mulai berfikir tentang bagaimana cara perusahaan
berkompetisi dalam pasar tententu. Strategi yang paling umum untuk level ini adalah : (1)
menjadi pengahsil produk dengan biaya produksi rendah; (2) mendiferensiasikan produk dan
14. jasa; (3) mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas pasar ke pasar
persainganglobal maupun dengan mmpersempit pasar –fokus pada satu wilayah yang tidak
mampu dicapai pesaing-.
Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai
Model rantai nilai memberi perhatian pada aktivitas khusus dimana strategi kompetitif
bisa diterapkan dengan paling baik (Porter, 1985) dan dimana sistem informasi memberi
dampak strategis.Model aktivitas ini telah dijelaskan pada Rantai Nilai Porter pada
pembahasan sebelumnya.
Jaringan yang beroprasi secara digital dibanyak perusahaan independen bisa
dimanfaatkan tidak hanya untuk membeli barang-barang persediaan tetapi juga untuk
berkoordinasi dengan erat mengenai produk.Perusahaan bisa memanfaatkan sistem informasi
untuk menciptakan produk dan jasa baru yang unik yang bisa dengan mudah dibedakan dari
produk pesaingnya. Sistem informasi strategis untuk diferensiasi produk dapat mencegah
salah respon, yaitu seakan –akan perusahaan yang memiliki produk dan jasa yang berbeda
tidak peru lagi bersaing dalam basisi biaya.
Sebagian besar produk dan jasa berbasis teknologi informassi diciptakan oleh
infrastruktur financial.
2. Memperluas Ruang Lingkup Rantai Informasi
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan
menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain kaitan seperti ini dapat
meghasilkan suatu sistem antarorganisasional(interorganizational system-
IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business
partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga
menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat menngaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan mengimplementasikansistem yang membuat sumber daya input tersedia bila
dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai nilai para
anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan suatu sistem nilai (vaue system). Ketika
para pembeli perusahaan produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga
dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya.
15. 2.5 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis maupun operasional.
a. Keunggulan Strategis
Keunggulan ini merupakan keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi keunggulan strategis ini bisa dilihat dalam
suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah semua data perusahaan yang dimiliki
kedalam database yang memungkinkan untuk digunakan bersama-sama dengan
pelangganataupun partner bisnis, database standart yang bisa diakses melalui web browser.
Bernagai koneksi ke internet memungkinkan web browser untuk mengakses laporan secara
maya dari berbagai tempat didunia. Dengan cara yang sama, pelanggan dan pemasok yang
berpotensi di berbagai tempat diseluruh didunia mempunyai akses yang memadai terhadap
bahan baku dan barang jadi perusahaan untuk mempercrpat transaksi penjualan dan
pembelian perusahaan.
Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih
terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari
arti penting dari keamanan
b. Keunggulan Taktikal
Keunggulan taktikal didefinisikan sebagai metode membuat dan menyempurnakan
strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan para
pesaing.Keputusan strategis dibuat agar sistem informasi perusahaan mampu memberi
pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan, ini juga berarti sisitem informasi taktis
yang dikembangkan perusahaan tidak hanya meningktakan kepuasan pelanggan tetapi juga
meningkatkan keuntungan perusahaan.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional merupakan keunggulan yang berhubungan dengan transaksi
adan prose sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses. Situs web mampu mengingat pelanggan dan prefensinya melalui masa lalu
menggambarkan suatu keuntungan professional. Browser sering mempunyai cookies dan
informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi pelanggan. Penggunaan computer oleh
pelanggan untuk memasukkan data akan lebih akurat. Karena data yang dimasukkan sendiri
16. oleh pengguna, maka ada perasaan kepemilikan dari pengguna, bila data yang dimasukkan
ternyata tidak akurat maka pengguna tidak boleh menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai
alas an operasional, akses web terhadap sistem informasi perusahaan meningkatkan
hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Dari tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
2.6 Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
1. Peranti keras komputer
2. Peranti lunak komputer
3. Spesialis informasi
4. Pengguna
5. Fasilitas
6. Database
7. Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer
memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian
diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa
individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada
waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang
informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-mengakuisisi data, memproses data menjadi
informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif,
dan menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan
(knowledge management).
17. Contoh Kasus Pemnafaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan Keunggulan
Persaingan
Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang
masuk bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng
kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan
memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di komunikasi
melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan memanfaatkan
informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan baik, datangnya
perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan
informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-
perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka
tawarkan. PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi
pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi yang
rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses seperti menelepon
biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu
yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up).
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga
menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa
jauh lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan internet
provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang ditunjang
dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan
menjadi perusahaan kelas dunia.
Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi, ditunjang dengan
teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini
dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola informasi yang
dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang
tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini, peran knowledge management (KM)
menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan,
informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi juga
oleh mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh dunia pada
waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang
18. hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi
aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk
mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam produk dan proses, mendukung
pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai
contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information sharing untuk sarana
penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Melalui Journey, sistem yang
khusus diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi (knowledge
management), seorang manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran
makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan
serupa (promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara
lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di forum diskusi
on-line, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau solusi) dari rekan-rekan
sesama manajer produk atau direktur pemasaran di berbagai tempat lain.
Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi
terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-masalah
yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui forum diskusi on-line antarpimpinan di
berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan yang menyangkut penerapan berbagai
terobosan baru juga bisa segera disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang
terbaik guna merealisasikan terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang
melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan.
Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada
saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut harus secara fisik hadir di satu tempat),
diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis alternatif strategi yang disampaikan. Menurut Bill
Gates (Business @ the Speed of Thought), di perusahaan otomotif, Ford, Jacques Nasser,
President Direktur bidang operasional, memanfaatkan kekuatan informasi untuk membina
hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke 89.000 karyawan
di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang perkembangan terkini di
industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan dari karyawan,
distributor dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.
19. Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal. Agar pelanggan menjadi
loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan baik juga oleh target
pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan informasi yang tepat untuk membina
hubungan dua arah yang harmonis dengan target pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan,
salah satunya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dengan memberi layanan secara
individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet
untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka masing-masing. Melalui
teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk, layanan baru yang
ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan perusahaan untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan. Teknologi internet dengan
knowledge management-nya pun bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan berharga
(melalui keluhan, usulan, dan pertanyaan yang disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki
kualitas produk dan layanan bagi pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru
sesuai dengan perubahan selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap
transaksi yang tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling
mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan hubungan
yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manager untuk menelesaikan
baik peran baru maupun peran tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan
teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan dan level
industry merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer.
Teknologi pada zaman sekarang ini dapat mendorong kearah efisiensi dan perubahan
utama organisasidan mengurangi biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber
keuntungan kompetitif.
Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan
menggunakan informasi yang dapat meningkatkankekayaan serta mempertahankan hidup
organisasi.
20. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Laudon, C. Kenneth., Laudon, P. Jane.2007.Sistem Informasi Manajemen Edisi 10 Buku
1.Salemba Empat : Jakarta.
McLeod, Jr., Raymond., Schell, George P.2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10.
Salemba Empat : Jakarta.
Kuncoro Mudrajat,strategi.2006.StrategiBagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif?.Erlangga:Jakarta
McLeod, Jr., Raymond ..Schell, George P.2007. Sistem Informasi ManajemenEdisi 09. PT.
Indeks : Jakarta
http://moo-selamanya.blogspot.com/2012/12/sistem-informasi-untuk-keunggulan.html
http://faithgun.blogspot.com/2011/06/contoh-keunggulan-kompetitif-dalam.html